Anda di halaman 1dari 8

Nama : Muhamad Vivaldi Khathami L.

NIM : 1520301029
Kelas : TRIK 4A
TUGAS FINAL SISTEM KENDALI TERDISTRIBUSI

SISTEM PENGENDALI TERDISTRIBUSI


DI PT PETROKIMIA GRESIK

Abstrak

Sistem pengendali terdistribusi diterapkan di PT Petrokimia Gresik untuk


mendapatkan kinerja yang handal dalam mengendalikan berbagai proses yang kompleks.
Sistem ini, secara historis, mampu mengatasi kelemahan sistem pengendali pendahulunya,
yakni sistem pengendali dengan arsitektur komputer terpusat (centralized computer
architecture) dan sistem campuran (hybrid system architecture).
Di PT Petrokimia Gresik, sistem pengendali terdistribusi buatan Yamatake-
Honeywell, yakni model TDC 3000 LCN System, dipakai di pabrik Amoniak dan Urea.
Sistem ini memberikan kemudahan pengoperasian dan tingkat kepercayaan yang tinggi
terhadap keamanan operasional, baik bagi operator, pengawas, maupun perekayasa.
Pendahuluan antara lain H2 SO4. Ada juga yang beracun
PT Petrokimia Gresik (Persero) adalah seperti arsen, gas HF dan sebagainya.
salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) 4. Jumlah peralatan yang besar, diperkirakan
yang bernaung di bawah Departemen sekitar 15.000 buah, meliputi motor,
Perindustrian dan Perdagangan. Perusahaan reaktor, kompresor, boiler dan masih
yang diresmikan oleh Presiden RI pada tanggal banyak lainnya.
10 Juli 1972 ini memproduksi pupuk nitrogen 5. Jumlah untai pengendalian juga sangat
(pupuk ZA dan urea) serta pupuk fosfat (TSP / banyak, kurang lebih 3000 buah.
SP 36) sebagai produk utama. Produk samping Dari kondisi-kondisi seperti tersebut di
yang dihasilkan pula oleh perusahaan ini adalah atas, maka tidaklah berlebihan bila diperlukan
bahan-bahan kimia seperti asam sulfat, asam suatu sistem pengendalian yang handal,
fosfat, aluminium florida, amoniak, nitrogen sehingga mempermudah dalam meng-
gas dan cair, oksigen gas dan cair, karbon operasikan dan memeliharanya, serta
dioksida gas dan cair, serta es kering (dry ice). menghasilkan produk yang bermutu tinggi.
Dalam menghasilkan produk-produk di Dalam hal ini PT Petrokimia Gresik (Persero)
atas, kondisi proses yang ada sangat kompleks, menggunakan suatu Sistem Pengendali
seperti: Terdistribusi (Distributed Control System =
1. Media yang ada berupa padat, cair dan gas. DCS) buatan Yamatake-Honeywell, yaitu TDC
Media padat misalnya belerang dan kapur. 3000 LCN System.
Media cair misalnya amoniak, dan asam Tulisan ini menjelaskan tentang sistem
sulfat. Media gas misalnya nitrogen, pengendali terdistribusi dan lebih khusus
oksigen, dan karbon dioksida. tentang TDC 3000 LCN System. Juga
2. Jangkauan suhu dan tekanan yang cukup menjelaskan tentang penerapan sistem tersebut
lebar. Suhu berkisar dari suhu ruang sampai pada pabrik yang ada di PT Petrokimia Gresik
dengan 1200oC, tekanan bervariasi dari 100 (Persero) yaitu di pabrik Amoniak dan pabrik
torr sampai dengan 200 kg/cm2 . Urea.
3. Kondisi lingkungan beragam. Ada yang Sistem Pengendali Terdistribusi
eksplosif seperti H2 , ada pula yang korosif
Sistem pengendali terdistribusi adalah lakukan perhitungan-perhitungan yang
suatu jaringan sistem pengendali dimana kompleks dengan ketelitian yang tetap, pada
pengendali dari tiap-tiap proses diletakkan di kecepatan tinggi.
dekat unit-unit proses yang tersebar pada area 2. Sistem pengendali digital mempunyai
yang luas, tetapi di antara masing-masing fungsi yang sangat serbaguna. Pemberian
pengendali tersebut ada suatu pola komunikasi program yang baru pada sistem ini akan
tertentu sehingga dimungkinkan terjadinya benar-benar mengubah operasi yang
pemakaian data-data yang sama oleh lebih dari dilakukannya.
satu peralatan. Arsitektur sistem ini dapat Sistem pengendali terdistribusi me-
dilihat pada Gambar 1. rupakan semacam penggabungan antara sistem
Sistem pengendali terdistribusi me- pengendali peranti diskrit dengan sistem
rupakan suatu sistem pengendali digital, yang pengendali berbasis komputer. Lukas (1986)
memiliki beberapa keunggulan dibandingkan menggambarkan penggabungan itu dalam suatu
dengan sistem pengendali analog. Menurut diagram evolusi teknologi pengendali industri
Ogata (1985), keunggulan sistem pengendali (lihat Gambar 2).
digital bila dibanding dengan sistem pengendali Konsep tentang sistem pengendali
analog setidaknya ada dua hal, yaitu: terdistribusi mulai muncul pada pertengahan
1. Sistem pengendali digital mampu me- tahun 1960-an. Konsep ini muncul dalam
rangka mengurangi kelemahan sistem dipasangnya sistem pengendali analog
pengendali berbasis komputer yang telah lebih cadangan atau komputer cadangan. Kelemahan
dahulu populer, yaitu sistem pengendali dengan lainnya adalah adanya kesulitan untuk
arsitektur sistem komputer pusat (central mengadakan perubahan atau penambahan pada
computer system architecture) dan arsitektur sistem pengendali tersebut.
sistem campuran (hybrid system architecture). Arsitektur sistem campuran juga
Arsitektur tentang kedua sistem tersebut dapat memiliki kelemahan, yaitu bila peranti-peranti
dilihat pada Gambar 3 dan Gambar 4. yang terpasang pada sistem terdiri dari berbagai
Kelemahan arsitektur sistem komputer jenis dan berbagai karakteristik. Menjadikan
pusat adalah bahwa kegagalan pada salah satu berbagai jenis peranti tersebut untuk bekerja
bagian saja, akan menghentikan seluruh proses. sebagai satu kesatuan, adalah suatu pekerjaan
Penyelesaian untuk masalah ini sebetulnya yang tidak sederhana.
sudah ada hanya saja terlalu mahal, yaitu
Antarmuka manusia Peranti penghitung Komputer serbaguna
tingkat tinggi tingkat tinggi

Proses Fasilitas komunikasi bersama


Proses Proses Peranti antarmuka komputer

Unit pengendali
Gambar 3. Arsitektur Sistem Campuran
Unit masukan/keluaran
lokal data

Antarmuka Antarmuka
tingkat rendah tingkat rendah

Transducer dan penggerak proses

Gambar 1. Arsitektur Umum Sistem Pengendali Terdistribusi


Meskipun konsep tentang sistem maupun perangkat lunak pendukung sudah
pengendali terdistribusi sudah muncul sejak berkembang dan relatif murah, penerapan
pertengahan tahun 1960-an, tetapi konsep ini dimulai. Tahun 1977, Honeywell
penerapannya terlambat karena teknologi yang mengenalkan TDC 2000, sebuah sistem
mendukungnya belum tersedia pada saat itu. pengendali terdistribusi dengan cadangan yang
Baru di tahun 1970-an, ketika perangkat keras pertama (Storthman, 1995).
Pengendali Saklar step dan relay-relay
mekanik

Pengendali pneumatik Pengendali logika


hubungan langsung elektronik

Pengendali pneumatik tipe pemancar Pengendali logika yang dapat


diprogram

Sistem Pengendali analog elektronik


pengendali
Sistem pengendali
peranti diskrit (digital)
terdistribusi
Sistem
pengendali Sistem pengendali digital
langsung
berbasis
komputer Sistem pengendali
berpengawas komputer

1930 1940 1950 1960 1970 1980 1990


Gambar 2. Evolusi teknologi pengendali industri

Unit tampilan Penyimpan Printer

Komputer pengawas

Panel instrumen Perangkat keras


antarmuka

Sub sistem pengendali Sub sistem Sub sistem


sekuensial pengendali analog pencuplikan data

Proses Proses Proses

Gambar 3. Arsitektur Sistem Campuran

Panel Perangkat keras antarmuka Unit tampilan Penyimpan Printer


instrumen

Antarmuka periferal

Saklar pemindah
Komputer A bila terjadi Komputer B
kegagalan

Antarmuka proses

ke proses ke proses

Gambar 4. Arsitektur Sistem Komputer Terpusat

TDC 3000 LCN System merupakan pengembangan dari TDC 3000


TDC 3000 LCN System (Total Basic atau yang sebelumnya dikenal dengan
Distributed Control 3000 Local Control nama TDC 2000. Bentuk pengembangan yang
Network) adalah suatu sistem pengendali tampak adalah telah ditambahkannya suatu
terdistribusi buatan Yamatake-Honeywell yang Jaringan Kendali Lokal (Local Control
Network), serta ditingkatkannya sistem kaki (sekitar 5000 meter) dengan menggunakan
cadangan (back-up) pada pengendali- kabel serat optik (Maczka, 1993).
pengendalinya (Nugroho, 1996). Sementara itu, Jalur Data merupakan
Sebagaimana sistem berbasis komputer sarana komunikasi antara Jaringan Kendali
lainnya, TDC 3000 LCN System terdiri dari Lokal dengan instrumen-instrumen yang ada di
dua konfigurasi dasar, yakni perangkat keras lapangan, baik sebagai masukan atau pun
dan perangkat lunak. Arsitektur perangkat keras keluaran pada suatu pengendalian proses. Jalur
TDC 3000 LCN System terdiri dari atas 2 (dua) Data adalah suatu sarana komunikasi dengan
bagian utama, yaitu Jaringan Kendali Lokal pola serial, serta mempunyai sebuah kabel
(Local Control Network) dan Jalur Data (Data cadangan (back-up). Kecepatan transmisi alat
Hiway). Keduanya berupa 2 buah kabel ini adalah 250 kilobit per detik. Sebuah Data
koaksial, salah satu sebagai cadangan (back- Hiway dapat dibentangkan sepanjang 20 ribu
up). Sementara itu, perangkat lunak pada sistem kaki (feet) atau sekitar 6700 meter, dan dapat
ini, berdasarkan penggunanya, dibagi menjadi 3 dihubungkan dengan 28 peranti. Bahkan
(tiga) tingkat, yaitu untuk operator proses, dengan penambahan Pengarah Lalulintas Jalur
untuk teknisi pemeliharaan dan untuk (Hiway Traffic Director), peranti terpasang
perekayasaan (engineering). dapat mencapai 63 buah.
Jaringan Kendali Lokal (JKL) me- Salah satu komponen yang tidak dapat
rupakan sarana komunikasi antara modul yang diabaikan demi berjalannya TDC 3000 adalah
satu dengan modul lain yang ada di ruang perangkat lunak. Dengan adanya 3 macam
kendali. JKL menggunakan pola komunikasi pengguna, maka perangkat lunak dalam TDC
serial berkecepatan tinggi berdasarkan standar 3000 ini dikelompokkan menjadi 3 (tiga),
IEEE 802, yaitu dengan suatu protokol token- yakni:
passing, sekaligus dengan beberapa tingkat
pengecekan kesalahan. JKL ini beroperasi pada
Stasiun Universal Modul Sejarah Gerbang Komputer Modul Aplikasi
kecepatan 5 mega bit per detik (Anonim, 1991).
Panjang maksimum JKL bila menggunakan
kabel koaksial adalah 1000 kaki (sekitar 300
Jalur Kendali Lokal
meter), dan dapat diperpanjang sampai 15000
Gerbang Jalur
Jalur Data

Unit Antarmuka Proses Pengendali Multifungsi Tingkat Lanjut

Gambar 5. Arsitektur Dasar TDC 3000 LCN System

1. Operator Proses 2. Teknisi Pemeliharaan


Program ini berisi semua fungsi yang Perangkat lunak ini berisi semua fungsi yang
diperlukan oleh seorang operator untuk diperlukan oleh seorang teknisi pe-
mengendalikan proses secara keseluruhan. meliharaan dalam memeriksa perangkat
keras TDC 3000, apabila perangkat “TDC dan sebuah Antarmuka Proses Tingkat Rendah
3000 self diagnostic” kurang cukup mampu (APTR). Sementara untuk pabrik Urea
memberikan diagnosa tentang adanya suatu terpasang 5 (lima) buah PMTL dan sebuah
kerusakan pada sistem. APTR, sedangkan untuk Unit Pelayanan hanya
3. Perekayasaan (Engineering) terpasang 3 (tiga) buah PMTL tanpa APTR
Perangkat lunak ini berisi fungsi-fungsi yang (Nugroho, 1996).
diperlukan untuk menyusun konfigurasi Stasiun Universal (SU) merupakan
sistem, basis data proses, dan lain-lain. antarmuka antara pengguna dengan peranti-
Perangkat lunak ini dibaca dan peranti di dalam sistem secara keseluruhan,
dimasukkan ke dalam pengingat (memory) baik yang ada di lapangan (field) maupun yang
Stasiun Universal dari Modul Sejarah, atau ada di ruang kendali. Peranti ini dirancang
langsung dari disk drive. Masing-masing sedemikian rupa sehingga mudah dioperasikan
perangkat lunak dirancang sedemikian rupa serta mampu memberikan tingkat kepercayaan
sehingga dapat dioperasikan lewat layar yang tinggi terhadap fungsinya yang berupa
monitor melalui fasilitas layar sentuh (touch jaminan keamanan operasional sistem secara
screen). keseluruhan. Dalam pemakaiannya, Stasiun
Universal dipilah menjadi 3 macam pengguna
Pemakaian TDC 3000 LCN System di PT yaitu operator, pengawas dan perekayasa
Petrokimia Gresik (Persero) (engineer). Seorang operator diijinkan
Sistem ini hanya dilpakai pada pabrik melakukan perubahan titik kerja, tetapi tidak
Amoniak dan Urea di PT Petrokimia Gresik. dapat mengubah batas-batas alarm. Seorang
Konfigurasi perangkat kerasnya dibagi menjadi pengawas boleh mengubah titik kerja maupun
3 panel, masing-masing untuk pabrik Amoniak, batas-batas alarm, sedangkan bagi seorang
Urea dan Unit Pelayanan (Service Unit) yang perekayasa semua bentuk perubahan diijinkan.
dipasang pada satu Jaringan Kendali Lokal Modul Sejarah (MS) berfungsi sebagai
yang sama, serta dibedakan dalam 3 (tiga) Jalur media penyimpan semua informasi yang ada
Data (Nugroho, 1996). pada TDC 3000 LCN System, baik berupa
Perangkat keras pada jaringan Kendali perangkat lunak operasi maupun data-data pada
Lokal untuk pabrik Amoniak dan Urea antara proses. Semua kejadian, seperti kondisi alarm,
lain unit: Modul Aplikasi, Modul Sejarah, perubahan mode pengendalian, perubahan
Gerbang Komputer, masing-masing sebuah. status sistem, pesan kesalahan dan sebagainya
Gerbang Jalur dan Stasiun Universal juga akan secara otomatis disimpan di dalam Modul
terpasang pada jaringan tersebut dengan jumlah Sejarah. Semua informasi yang disimpan di
3 (tiga) buah, masing-masing untuk Amoniak, modul ini dikonfigurasikan oleh perekayasa
Urea dan Unit Pelayanan (lihat Gambar 6). proses pada saat mengkonfigurasi sistem,
Masing-masing Stasiun Universal terdiri sehingga setiap bagian dapat memperoleh
dari: 4 (empat) buah monitor 19 inci dilengkapi informasi tertentu yang memang dibutuhkan.
dengan fasilitas layar sentuh, 5 (lima) buah Modul Aplikasi (MA) merupakan suatu
papan ketik terdiri 4 (empat) buah papan ketik pemroses pengawas pengendalian yang me-
operator dan sebuah papan ketik perekayasaan, miliki urutan langkah pengendalian tertentu.
sebuah unit printer, sebuah unit Penyalin Modul ini dapat menerima masukan dari
Gambar (Video Copier), sebuah disk drive, berbagai peranti yang terhubung pada jaringan
sebuah panel annunciator dan sebuah panel Kendali Lokal. Modul ini juga menyediakan
push button. Pada Jalur Data untuk pabrik keluaran pengendalian untuk elemen
Amoniak terpasang 10 (sepuluh) buah pengendali atau modul-modul lain, termasuk
Pengendali Multifungsi Tingkat Lanjut (PMTL) dirinya sendiri. Modul ini difungsikan untuk
mengerjakan hal-hal yang tidak dapat di- informasi antara Jaringan Kendali Lokal dan
kerjakan oleh modul lain dalam sistem TDC Jalur Data.
3000 LCN. Pengendali Multifungsi Tingkat Lanjut
Gerbang Komputer (GK) merupakan (PMTL) merupakan pengembangan dari
antar-muka yang menghubungkan antara sistem Pengendali Multifungsi (MM TDC 3000 Basic)
TDC 3000 LCN dengan komputer-komputer dengan peningkatan pada sistem cadangannya
lain yang terhubung padanya. Hal ini membuat dari empat banding satu menjadi satu banding
pemakai dari komputer yang terpasang tersebut satu. Peranti ini mampu mengendalikan proses
dapat mengakses berbagai data yang ada pada batch maupun kontinyu.
sistem. Unit Antarmuka Proses Tingkat Rendah
Gerbang Jalur (GJ) merupakan antar- (APTR) merupakan suatu perangkat keras yang
muka antara Jaringan Kendali Lokal dengan khusus digunakan untuk memantau besaran-
Jalur Data. Peranti ini melakukan konversi data, besaran proses yang ditransmisikan dalam
penyanggaan (buffering) dan pengurutan bentuk sinyal berorde rendah seperti dari
(sequencing) yang diperlukan dalam pertukaran termokopel, termometer tahanan dan lain-lain.
Stasiun Stasiun M M G Stasiun
Universal Universal A S K Universal

GJ GJ GJ

PMLT PMLT APTR


APTR APTR

Gambar 6. Arsitektur TDC 3000 LCN System PT Petrokimia Gresik (Persero)

Daftar Pustaka Aplikasinya di PT. Petrokimia Gresik


(Persero), dalam Seminar Sistem Kendali
Anonim, 1991. Product Guide for Use in pada Era Globalisasi, Teknik Elektro FT
Process Automation and Factory Auto- UGM bekerjasama dengan Masyarakat
mation, Yamatake-Honeywell. Sistem Kendali Indonesia.
Lukas, M.P., 1986. Distributed Control Ogata, K., 1985. Modern Control Engineering,
Systems, VNR, New York. Prentice Hall India, New Delhi.
Maczka, W.J., 1993. DCS User Want It All, Strothman, J., 1995. M&C Technology History:
dalam InTech edisi April. More than a Century of Measuring,
Nugroho, S., 1996. Process Control dan dalam InTech edisi Juni..

SISTEM PENGENDALI TERDISTRIBUSI


DI PT PETROKIMIA GRESIK
Oleh : Aris Nasuha dan Nurkhamid

Biodata

Aris Nasuha, lahir di Sleman, tanggal 15 Juni 1969, lulus Sarjana Elektronika dan Instrumentasi,
Jurusan Fisika, FMIPA, UGM, tahun 1993. Menjadi staf pengajar di Jurusan Pendidikan Teknik
Elektronika FPTK IKIP Yogyakarta sejak tahun 1994 sampai sekarang.

Nurkhamid, lahir di Pati, tanggal 7 Juli 1968, lulus Sarjana Elektronika dan Instrumentasi, Jurusan
Fisika, FMIPA, UGM, tahun 1996. Menjadi staf pengajar di Jurusan Pendidikan Teknik Elektronika
sejak tahun 1997 sampai sekarang.

Anda mungkin juga menyukai