2. Polidipsi : banyak minum 3. Polifagi : banyak makan 4. Kontrol gula darah : pemeriksaan kadar gula darah secara teratur
Step 2
1. Mengapa luka di kaki tidak cepat sembuh?
2. Mengapa terjadi poliuri? 3. Mengapa terjadi polidipsi? 4. Mengapa terjadi polifagi? 5. Mengapa gula darahnya lebih dari normal? 6. Mengapa berat badan turun padahal banyak makan?
Step 3
1. Mengapa luka di kaki tidak cepat sembuh?
a. Karena terjadi lukaterkena bakteribakteri bersifat glukofilik b. Glukosa banyak terdapat dalam darahsel-sel darah berkurang c. Antibiotic tidak bisa bekerja dalam kadar gula>200mg/dl d. Gangrene mengeluarkan pus karena leukosit kalah dengan bakteri. 2. Mengapa terjadi poliuri? Karena di saluran pembuluh, darah kental karena tercampur dengan glukosa. Ginjal yang berfungsi menyaring maka kinerjanya berkurang, sehingga disekrekresikan ADH 3. Mengapa terjadi polidipsi? Karena terjadi poliuri. Dengan kencing teruscairan dalam tubuh kurangsehingga selalu merasa haus 4. Mengapa terjadi polifagi? a. Terjadi defisiensi insulin: Glikogen terus menerus dipecah menjadi glukosa.Terjadi perubahan dari anabolisme menjadi katabolisme protein dan lemak (glukoneogenesis). Karena lemak terurai, maka energy yang dihasilkan sedikit. b. Sel tidak menerima suplay makanan walaupun di saluran pembuluh darah banyak glukosa 5. Mengapa gula darahnya lebih dari normal? Karena kinerja insulin kurang maksimal, sehingga glukosa tidak dapat diubah menjadi glikogen dan mungkin sekresi insulin terganggu 6. Mengapa berat badan turun padahal banyak makan? Karena terjadi glukoneogenesis sehingga simpanan lemak dan protein dipakai untuk diubah untuk pembentukan ATP DM
1. Apakah itu DM?
Kelainan metabolisme yang ditandai dengan hiperglikemi atau kadar gula darah meningkat yang disebabkan karena ada defek/kelainan pada sekresi dan kerja insulin Gangguan kronis metabolisme KH, lemak dan protein dan gangguan KH atau glukosa sbg gambaran yang khas. Selain itu terjadi defisiensi pada insulin sebagai hormon anabolic utama Baca metabolisme KH, lemak, protein Hormon apa saja yang mempengaruhi kadar glukosa 2. Apa saja klasifikasi DM? (penjelasan, etiologi, ciri-ciri, factor resiko) a. DM tipe 1 Sel beta mengalami gangguan, b. DM tpe 2 insulin tidak bekerja secara maksimal c. DM tipe lain Ada defek genetic fungsi sel beta. Misal: kromosom 12 (HNF alfa) dan kromosom 7 (glukokinase) d. DM tipe kehamilan Secara fisiologis normal, namun kebutuhan untuk janin juga. Maka insulin diproduksi lebih. Sehingga pada suatu saat produksi insulin akan lelah. produksi insulin tetap, namun asupan makanan bertambah. Sehingga gula darah dan insulin tidak seimbang Macamnya: - DM sebelum hamil - DM setelah hamil
Etiologi:
a. Insulin b. Genetic c. Virus dan bakteri : rubella, campak, parotis, mononucleosis infeksiosa
Factor resiko:
a. Obesitas, karena BB > 120 %dari BB ideal
b. Usia lebih dari 45 tahun c. Genetic d. Pola makan e. Gaya hidup
Cirri-ciri:
a. Poliuri, polifagi, polidipsi
b. Mudah ngantuk c. Berat badan turun d. Mudah lelah e. Diare?? 3. Bagaimana diagnosa DM? (anamnesa, PF,PP) a. Minimal 1 dari trias DM b. Pemeriksaan kadar gula darah lebih dari normal i. GDP: >140 mg/dl ii. GDPP: >200 mg/dl iii. GDS: >126 mg/dl 4. Bagaimana pathogenesis DM? Infeksi virusmerusak sel beta dengan proses autoimunpankreas rusakDM absolutehiperglikemiasel-sel tidak mendapat suplay makananlipolisis dan pemecahan protein tinggi untuk mendapat energi 5. Bagaimana fisiologi kerja insulin? Insulin berikatan dengan reseptor insulin (tirosin kinase)berinteraksi dg sel sasaransistem saraf otonom menyuruh insulin untuk dikeluarkan apabila ada peningkatan kadar glukosa dalam darah 6. Apa saja komplikasi penyakit yang bisa terjadi akibat DM? (harus diperdalam, pathogenesis) a. Akut : koma hipoglikemia, ketoasidosis, dll b. Kronis : makroangiopati (mengenai pembbuluh darah besar, pembuluh jantung, tepi dan otak), mikroangiopati (mengenai pembuluh darah kecil), neuropati diabetik 7. Bagaimana mencegah DM? a. Primer : pencegahan agar tidak terkena b. Sekunder : mencari orang yang kemungkinan terkena DM, agar tidak lebih parah c. Tersier : jika sudah ada kompilasi, agar tidak terjadi komplikasi lain 8. Bagaiamana pengobatan DM? a. Suntik terapi insulin untuk DM tipe 1 b. Obat hipoglikemik oral: sulfonylurea (menstimulasi kinerja insulin yang tersimpan), biguanid (menurunkan kadar glukosa)
Step 3
1. Mengapa luka di kaki tidak cepat sembuh?
Peningkatan angka infeksi akibat peningkatan konsentrasi glukosa disekresi mukus, gangguan fungsi imun, dan penurunan aliran darah pada penderita diabetes kronik. Hal ini dikarenakan ada kerusakan pada jaringan endotel. Endotel terjadi kerusakan karena adanya gesekan yg dituimbulkan oleh gesekan plasma darah yg mngadung glukosa yg berlebihan. Padahal endotel terdapat di seluruh jaringan tubuh. Hal inilah yg bisa mengakibatkan factor resiko yang lebih besar, misal saat terjadi luka pd kulit yg sulit mengering. Endotel yg rusak mengakibatkan penghambatan oksigen k tempat luka shg luka sulit mengering. Sumber : Elizabeth J. Corwin. Buku Saku Patofisiologi. EGC
2. Mengapa terjadi poliuri?
Poliuria : akibat volume urin yang sangat besar dan keluarnya air yang menyebabkan dehidrasi extrasel. Dehidrasi intrasel mengikuti dehidrasi extrasel karena air intrasel akan berdifusi keluar sel mengikuti penurunan gradien konsentrasi ke plasma yang hipertonik ( sangat pekat ). Dehidrasi intrasel merangsang pengeluaran ADH dan menimbulkan rasa haus Sumber : Elizabeth J. Corwin. Buku Saku Patofisiologi. EGC
3. Mengapa terjadi polidipsi?
4. Mengapa terjadi polifagi?
Polifagia : makanan masuk dlm tubuh (polisakarida) diproses pemecahan sampai glukosa gangguan insulin glukosa tdk dapat ditransport dlm otot,glukosa menumpuk dlm darah otot butuh suplai energy proses glikugenolisis sinyal ke hipotalamus selalu merasa lapar. Sumber : Elizabeth J. Corwin. Buku Saku Patofisiologi. EGC
5. Mengapa gula darahnya lebih dari normal?
Adanya defek hormone insulin (mekanisme kerja insulin, sekresi insulin, atau keduanya), mekanisme insulin sbb. (Pelepasan insulin oleh sel B diatur oleh kadar glukosa dlm darah melalui mekanisme umpanbalik negative. Jika kadar gula darah naik, biasanya sesudah makan, sel B berespon dgn menaikkan sekresi insulin. Insulin diangkut ke jaringan oleh darah, mendorong pengambilan (reuptake) dan penggunaan (utilisasi) glukosa. Karena glukosa diambil dan digunakan, maka kadarnya kemudian menurun dlm darah) transportasi glukosa terganggu / tdk dpt menyebar ke seluruh tubuh peningkatan glukosa dlm darah (hiperglikemia)
6. Mengapa berat badan turun padahal banyak makan?
Polifagia : makanan masuk dlm tubuh (polisakarida) diproses pemecahan sampai glukosa gangguan insulin glukosa tdk dapat ditransport dlm otot,glukosa menumpuk dlm darah otot butuh suplai energy proses glikugenolisis sinyal ke hipotalamus selalu merasa lapar. akibat keadaan pasca absorptif yang kronik, katabolisme protein dan lemak, dan kelaparan relatif sel-sel sering terjadi penurunan berat badan.
Sumber : Elizabeth J. Corwin. Buku Saku Patofisiologi. EGC
DM
1. Apakah itu DM?
2. Apa saja klasifikasi DM? (penjelasan, etiologi, ciri-ciri, factor resiko) A. DM tipe I a. Etiologi b. Ciri2 c. Patofisiologi d. Patogenesis Perjalanan penyakit (natural history of disease) DM tipe I ditandai dg adanya fase remisi (parsial/total) yg dikenal sbg honeymoon periode. Fase ini terjadi akibat berfungsinya kembali jaringan residual pancreas sehingga pancreas mensekresikan kembali sisa insulin. Fase ini akan berakhir apabila pancreas sudah menghabiskan seluruh sisa insulin. e. Diagnosis f. Pencegahan g. Penatalaksanaan DM tidak dapat disembuhkan tetapi kualitas hidup penderita dapat dipertahankan seoptimal mungkin dg mengusahakan control metabolic yg baik dg cara mengusahakan kadar glukosa darah berada dalam batas normal. i. Pemberian insulin Insulin merupakan basis pengobatan DM tipe I dan harus segera diberikan setelah diagnosis ditegakkan. Sampai saat ini insulin merupakan keharusan dan alternative pengobatan DM tipe I selain insulin masih dalam taraf penelitian. Oleh sebab itu insulin harus tersedia untuk semua penderita DM tipe I. ii. Olahraga Olahraga akan membantu meningkatkan jatidiri anak, di samping membantu mempertahankan berat badan ideal. Pd beberapa penelitian terlihat bahwa olahraga dapat meningkatkan kapasitas kerja jantung dan mengurangi terjadinya komplikasi jangka panjang. Olahraga juga membantu kerja metabolisme tubuh sehingga dapat mengurangi kebutuhan akan insulin. Yg perlu diperhatikan penderita dalam berolahraga ialah pemantauan terhadap kemungkinan terjadinya hipoglikemia atau hiperglikemia saat atau pasca berolahraga. Untuk menghindarinya perlu diperhatikan beberapa hal sebelum melakukan olahraga seperti : tingkat control metabolic, dosis insulin yg digunakan,perlu atau tidaknya makanan tambahan, jenis olahraga, intensitas, tingkat kebugaran, dan kebiasaan sehari2 pasien. iii. Pemantauan mandiri Oleh karena DM Tipe 1 merupakan penyakit kronik dan memerlukan pengobatan seumur hidup, maka pasien serta keluarga harus dapat melakukan pemantauan kadar glukosa darah serta penyakitnya di rumah. Teknologi kedokteran telah memungkinkan pemantauan mandiri ini sangat diperlukan karena sangat menunjang upaya pencapaian normoglikemia. Konsensus Nasional Pengelolaan Diabetes Mellitus Tipe-1 di Indonesia, PERKENI. B. DM tipe II Etiologi Ciri2 Patofisiologi Patogenesis Diagnosis Pencegahan Penatalaksanaan 3. Bagaimana diagnosa DM? (anamnesa, PF,PP) 4. Bagaimana pathogenesis DM? 5. Bagaimana fisiologi kerja insulin? 6. Apa saja komplikasi penyakit yang bisa terjadi akibat DM? (harus diperdalam, pathogenesis) a. Komplikasi Akut i. Hipoglikemia Hipoglikemia ini dapat disebabkan oleh kerja insulin yang berlebihan. Kerja insulin yg berlebihan ini dapat disebabkan oleh kombinasi dr faktor2 dosis insulin yg berlebih, asupan makanan yg kurang atau kegiatan fisik yg berlebihan. Tingkat Gambaran klinik Terapi Ringan Lapar, tremor, Sari buah, limun (Derajat 1) shakiness, pucat, manis, anggur nervous, ansietas, manis, makanan Bila anak dpt berkeringat, ringan. Jika mendeteksi dan palpitasi, hipoglikemia mengobati sndr takikardi, sangat ringan hipoglikemianya. penurunan dapat diatasi dg konsentrasi, memajukan jadwal kemampuan makan, apabila kognitif episode tjd Sedang Sakit kepala, sakit Dlm waktu 15-30 (Derajat 2) perut, perubahan menit dr jadwal yg tingkah laku, ditentukan, 10-20 Membutuhkan org agresif, gangguan gr gula yg dapat lain utk mengatasi visus, bingung, dicerna segera, hipoglikemia ini, tp ngantuk, lemah, diikuti snack pengobatan msh dpt kesulitan bicara, dilakukan scr oral takikardi, pucat, berkeringat, dilatasi pupil Berat Disorientasi Diluar RS : injeksi (Derajat 3) ekstrim, glucagon (sc, im, penurunan iv) Anak pingsan, tak kesadaran, koma, <5th 0,5 mg sadar, kejang dan kejang >5th 1,0 mg tidak dapat diatasi Bila tdk ada dg glukosa scr oral. respond lm 1 Terapi dilakukan scr menit ulangi sekali injeksi lagi. Kemudian glucagon.glukosa diikuti dg makan intravena dan monitoring berkala. Di dalam RS : Dextrose injeksi lv 0,3-0,5g/kg BB diikuti infuse dextrose untuk menstabilkan kadar glukosa darah antara 90- 180 mg/dl Hipoglikemia dpt dicegah dg keteraturan pengobatan insulin serta pengaturan makan/asupan makan yg teratur. Di samping itu edukasi thd ortu dan anak mengenai pengenalan gejala hipoglikemia ini merupakan hal penting pencegahan hipoglikemi. Konsensus Nasional Pengelolaan Diabetes Melitus Tipe 1 di Indonesia, PERKENI. ii. Ketoasidosis 7. Bagaimana mencegah DM? 8. Bagaiamana pengobatan DM?