Orang yang beriman kepada qadha dan qadar, akan selalu menyandarkan hidupnya pada kehendak Allah. Apabila ia mendapat keberuntungan, ia akan bersyukur, karena keberuntungan itu merupakan nikmat Allah yang harus disyukuri. Sebaliknya apabila terkena musibah, maka ia akan bersabar, karena musibah tersebut merupakan ujian bagi ia Menjauhkan Diri Dari Sifat Sombong dan Putus Asa Orang yang beriman kepada qadha dan qadar, tidak akan terjerumus ke dalam kesombongan ataupun depresi dan putus asa. Kesuksesan dan keberhasilan yang dicapai ia yakini sebagai karunia Allah yang tidak layak ia sombongkan. Sebaliknya kegagalan yang dialami adalah iradah Allah yang pasti ada hikmahnya. Untuk apa berputus asa
Memupuk Sifat Optimis dan
Giat Bekerja Kita tidak mengetahui takdir apa yang akan terjadi pada diri kita. Harapan kita tentu kita ingin bernasib baik, sukses dan beruntung. Karena kerberuntungan itu tidak datang begitu saja, maka kita yang beriman kepada qadha dan qadar mesti tetap optimis dan giat bekerja untu meraih sukses dan ridha Allah di dunia dan akhirat. Menenangkan Jiwa Orang yang beriman kepada qadha dan qadar senantiasa mengalami ketenangan jiwa dalam hidupnya, sebab ia selalu merasa senang dengan apa yang ditentukan Allah kepadanya. Jik aberuntung atau berhasil, ia bersyukur. Jika terkena musibah atau gagal, ia bersabar dan berusaha lagi.
Dapat membangkitkan semangat
dalam bekerja dan berusaha, serta memberikan dorongan untuk memperoleh kehidupan yang layak di dunia ini. Memberikan pelajaran kepada manusia bahwa segala sesuatu yang ada di alam semesta ini berjalan sesuai dengan ketentuan dan kehendak Allah SWT.
Mempunyai keberanian dan
ketabahan dalam setiap usaha serta tidak takut menghadapi resiko, karena ia yakin bahwa semua itu tudak terlepas dari takdir Allah SWT. NAMA ANGGOTA 1. Nurul Hidayatullah 2. Nurul Husnul 3. Fitrah Aulia 4. Asma Ul Husna 5. Hairul Iksan