Anda di halaman 1dari 4

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Tradisi

Tradisi atau kebiasaan adalah sesuatu yang telah dilakukan untuk


sejak lama dan menjadi bagian dari kehidupan suatu kelompok masyarakat
biasanya dari suatu negara kebudayaan, waktu, atau agama yang
sama.(https://id.wikipedia.com) Diunduh pada minggu 6 Januari 2019
11:20 wib

Soerjono Soekamto (1990)

Pengertian tradisi menurut Soerjono Soekamto adalah kegiatan yang


dilakukan oleh sekelompok masyarakat dengan secara langgeng (berulang-
ulang). (https://www.seputarpengetahuan.co.id) Diunduh pada Minggu 6
Januari 2019 11:32 wib

Tradisi adalah adat kebiasaan turun-temurun (dari nenek moyang) yang


masih dijalankan dalam masyarakat(https://kbbi.web.id/tradisi) Dunduh pada
Minggu 6 Januari 2019 11:40 wib

. Tradisi berasal dari kata “traditium” pada dasarnya berarti segala


sesuatu yang di warisi dari masa lalu. Tradisi merupakan hasil cipta dan karya
manusia objek material, kepercayaan, khayalan, kejadian, atau lembaga yang di
wariskan dari sesuatu generasi ke generasi berikut
(https://tasikuntan.wordpress.com) Diunduh pada Minggu 6 januari 2019 11:50

2 .2 Pengertian Ruwahan

Ruwahan merupakan tradisi kebudayaan Jawa untuk mendoakan orang yang telah
meninggal dunia, seperti oran tua, kakek, nenek, tokoh pendiri kampung,wali
(https://kbbi.web.id) Diunduh pada Minggu 6 Januari 2019 11:59 wib

Ruwahan berasal dari kata Ruwah yang memiliki akar kata arwah atau roh. Dari arti kata
itulah Ruwah dijadikan sebagai bulan untuk mengenang leluhur yang wujudnya bias mendoakan
arwah mereka (http://gadingpermai.org/berita-253-penghayatan-arti-ruwahan--punggahan.html)
Diunduh pada Minggu 6 Januari 2019 12:10

Ruwahan berasal dari kata “Ruwah” merupakan bulan urutan ke tujuh, dan berbarengan
dengan bulan Sya’ban tahun Hijriyyah. Kata “ruwah” sendiri memiliki akar kata “arwah”, atau roh
para leluhur dan nenek moyang. (http://gubug-betawi.blogspot.com) Diunduh pada Minggu 6
januari 2019 11:14
adalah kebiasaan warga masyarakat di Jawa yang secara turun-temurun melakukan upacara
atau ritual dan kegiatan yang dilaksanakan di pertengahan bulan Sya’ban (Ruwah) atau 15 hari
menjelang Ramadhan (https://facebumen.com) Diunduh pada Minggu 6 Januari 2019 12:21 wib

2.3 Pengertian Keraton

Kerarton adalah daerah seseorang penguasa memerintah atau tinggalnya .dalam pengertian
sehari- hari,keraton sering merujuk pada istana penguasa dijawa (https://id.m.wikipedia.org)
Diunduh pada minggu 6 januari 2019 12:43

adalah daerah tempat seorang penguasa (raja atau ratu) memerintah atau tempat
tinggalnya (istana). (https://brainly.co.id) Diunduh pada minggu 6 januari 2019 12:42 wib

Kraton memiliki arti sebuah istana yang mengandung arti keagamaan, filsafat dan kulturil
(kebudayaan). Dalam kalimat lain Kraton dapat diartikan lingkungan seluruh struktur dan bangunan
wilayah kraton yang mengandung arti tertentu yang berkaitan dengan salah satu pandangan hidup
jawa yang sangat esensial. ( https://www.google.com) Diunduh pada minggu 6 januari 2019 12:52
wib.

2.4 Pengertian Kasepuhan

Kasepuhan brasal dari kata sepuh.kesepuhan memiliki arti dalam kelas nomina atau kata
benda sehingga kasepuhan dapat menyatakan nama dari seseorang, tempat atau semua benda dan
srgala yang dibendakan. (https://www.apaarti.com) Diunduh pada Minggu 6 januari 2019 13:08
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Latar Belakang Munculnya Tradisi Ruwahan Dikeraton Kasepuhan Cirebon

Keraton Kasepuhan Cirebon menjelang bulan suci Ramadhan akan melaksanakan


sebuah tradisi Ruwahan. Tradisi Ruwahan adalah Istilah Ruwahan ini sendiri mengambil dari
bulan dalam kalender jawa yang berada persissebelum bulan Ramadhan tiba.

Menurut Sultan Kasepuhan Cirebon PRA Arief Natadiningrat mengatakan bahwa setiap
menjelang Bulan Suci Ramadhan kami keluarga keraton kasepuhan Cirebon akan melakukan
Ruwahan yang dilaksanakan di Bangsal Alit Keraton Kasepuhan Cirebon.

Sultan Menambahkan bahwa Keraton Kasepuhan didirikan oleh sunan gunung jati, oleh
karena itu adat dan tradisinya tentu sesuai hari-hari besar islam. Saat ini di bulan syaban, ada
hari penting di bulan syaban, yaitu tanggal lima belas syaban, dikenal dengan nisfu syaban,
pertengahan bulan syaban, hari yg sangat penting buat umat islam, yaitu tutup buku amalan.

Bada sholat magrib sholat 2 rakaat diteruskan dengan membaca surat yasin sebanyak 3 kali ,
dan bada isya diteruskan dengan mengaji tentang Nisfu syaban yang dihadiri oleh Sultan
Sepuh Ke 14 , penghulu keraton, kaum mesjid agung, para wargi dan abdi dalem di langgar
alit keraton kasepuhan, dengan hajat nasi bogana dibagikan kepada yg datang dan sekitar
keraton.

2.3 Makna Tradisi Ruwahan Bagi Masyarakat Sekitar Keraton

Ruwahan merupakan tradisi kebudayaan Jawa untuk mendoakan orang yang telah meninggal
dunia, seperti oran tua, kakek, nenek, tokoh pendiri kampung, wali, dan lainnya.

Tradisi ini dilakukan mulai pertengahan bulan Ruwah (bulan ke-8 dalam kalender Jawa atau
bersamaan dengan Sya'ban dalam kalender Hijriah). Oleh karena itu disebut ruwahan.

Pada pertengahan bulan Ruwah, masyarakat melakukan sedekah dengan


membagikan makanan berupa kolak pisang, kue apem, dan ketan kepada para tetangga.
Biasanya saat ruwahan ada makanan yang wajib ada seperti kolak, kue apem, dan
ketan.Konon, makanan tersebut mengandung makna.

Kolak untuk mengingatkan adanya Sang Khaliq atau Sang Maha Pencipta. Kue apem untuk
mengingatkan agar kita minta ampun atau bertobat. Ketan untuk mengingatkan hati yang
bersih dan selalu lekat dengan sesama.

Kalau sedekah dengan membagikan makanan dilakukan sendiri-sendiri, ada pula sedekah
yang dilakukan bersama-sama. Dalam ruwahan bersama-sama, warga kampung berkumpul
untuk mendoakan arwah leluhur.
Setiap keluarga besar mengeluarkan sedekah dengan membuat nasi tumpeng, lengkap dengan
lauk pauknya. Nasi tumpeng tersebut lalu dibagi-bagikan kepada warga kampung yang
datang. Setelah melakukan sedekah, acara pun dilanjutkan dengan membersihkan makam
keluarga. Dalam budaya Jawa, mendoakan orang tua, kakek, nenek, dan para
leluhur merupakan bentuk penghormatan.

Memberi makan merupakan bentuk amal. Sedangkan membersihkan makam merupakan


bentuk perhatian, sekaligus bukti bahwa ia tidak akan pernah lupa pada orang tua dan para
leluhurnya.

Meskipun ruwahan dilakukan sebagian masyarakat Jawa beragama Islam menjelang


Ramadan, ruwahan itu tidak wajib karena tidak ada dalam ajaran Islam.

Ruwahan bisa menjadi perbuatan mulia, bila mereka mendoakan atau mengirim doa kepada
Allah untuk orang yang sudah meninggal dan melakukan sedekah dengan memberi makan
kepada sesama

Anda mungkin juga menyukai