Anda di halaman 1dari 23

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada umumnya Usaha Kecil Menengah berbasis Start-Up memiliki salah satu
ketergantungan pada pendapatan penjualan yang tercatat, maka dari itu nantinya
akan menjadi barang yang terhitung dari perusahaan yang terdapat disistem. Untuk
mendapatkan hasil pencatatatan yang berkualitas maka diperlukan aplikasi
pendukung dalam setiap proses penjualan guna mendapatkan nilai angka penjualan
yang jelas. Hal penting yang harus dimiliki oleh perusahaan dalam proses Penjualan
dan Distribusi tersebut adalah bagaimana mengelola persediaan, karena persediaan
merupakan salah satu aset termahal bagi perusahaan. Salah satu contohnya seperti
dalam kasus puree buah mangga brand Minuman Fruits-Up yang diproduksi oleh
CV. ORMUND INDONESIA, hasil marketing yang merupakan ujung tombak
pemasaran utama dalam penjualan Fruits-Up harus bisa memenuhi penjualan
tersebut secara tepat. Disamping agar proses penjualan tetap tercatat, juga agar
kemudahan konsumen dalam berbelanja produk bisa terus dilakukan kapan saja,
ataupun pada saat pesanan terlambat datang dari jadwal yang telah disepakati.
Pencatatan penjualan yang buruk dapat mengakibatkan proses perhitungan
laba-rugi perusahaan menjadi tidak valid. Maka dari itu perlu aplikasi tambahan
untuk pendukung sistem pencatatan dalam hal penjualan dengan budgeting yang
minim.

1.2 Rumusan Masalah


Permasalahan berdasarkan pemaparan latar belakang yaitu usaha Minuman
Fruits-Up yang diproduksi oleh CV. ORMUND INDONESIA membutuhkan
aplikasi penunjang yang on budget terhadap pecatatan penjualan yang
memperngaruhi persediaan dan produksi dan melihat sebesar apa efektifitas
penggunaan aplikasi tersebut.

1
1.3 Tujuan Peraktek Kerja Lapangan
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah terurai, maka tujuan PKL ini
adalah :
1. Memperoleh pengalaman dan pengetahuan praktis di lapangan khususnya di
industri Start-Up industry Usaha Kecil Menengah (UKM).
2. Mengamati sistem pencatatan penjualan yang terjadi melalui aplikasi pendukung
penjualan Fruits-Up agar semakin efektif serta efisien.
3. Mengaplikasikan pengetahuan teoritis yang didapat semasa belajar di Jurusan
Rekasyasa Perangkat Lunak di SMK MedikaCom Bandung.

1.4 Batasan Masalah


Batasan masalah dalam melakukan PKL di CV. ORMUND INDONESIA ini,
yaitu:
1. Menguraikan variabel-variabel yang mempengaruhi sistem penyediaan produk-
produk.
2. Menganalisis elemen sistem serta perilaku yang terkait pengolahan produk.
3. Menganalisis sistem penyediaannya dan menghitung laba rugi perusahaan.

1.5 Teknik Pengumpulan Data


Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini dilakukan melalui beberapa
cara, antara lain :
1. Teknik wawancara, yaitu cara mengumpulkan data dengan pihak-pihak yang terkait
(narasumber) dengan tujuan mendapatkan informasi berupa kegiatan yang
berhubungan dengan perusahaa.
2. Teknik Observasi, yaitu cara mengumpulkan data dengan melakukan pengamatan
secara langsung ditunjukkan kepada objek peneliti. Teknik ini diharapkan
memperoleh data yang dibutuhkan.
3. Studi pustaka, yaitu cara pengumpulan data dengan cara mempelajari literatur, hasil
pengamatan maupun laporan yang berhubungan dengan penulisan.

2
1.6 Lokasi dan Waktu Pelaksanaan
Praktek Kerja Lapangan dilaksanakan di CV. ORMUND INDONESIA,
khusus nya di lakukan pengamatan di bidang Food and Baverage Brand Fruits –
Up. Terletak di Komplek Bumi Panyileukan Blok M7 no. 2, Kelurahan Cipadung
Kidul, Kecamatan Panyileukan Kota Bandung. Jawa Barat 46014. Praktek Kerja
Lapangan ini dilaksanakan pada 1 Agustus 2018 hingga 31 Oktober 2018.

1.7 Sistematika Penulisan


Penulisan laporan, dimana hasil interpretasi data dirangkai secara sistematis
dan logis dalam bentuk tulisan, yaitu laporan Praktek Kerja Lapang:
1. Mengumpulkan data saat pelaksanaan praktek kerja lapang dan wawancara
dengan narasumber di lapangan sehingga menghasilkan penulisan yang
deskriptif terhadap laporan PKL.
2. Mencari dan mengumpulkan literatur yang memiliki hubungan dengan
laporan praktek kerja lapang melalui buku maupun internet.

3
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Sejarah Perusahaan


CV. Ormund Indonesia di dirikan sejak tahun 2005 yang bergerak dibidang
Creative Home Industri. Banyak cabang usaha di CV. Ormund Indonesia, mulai
dari bidang Food and Baverage (Fruitsup dan Sultn Sahef), Planner (Kita Wedding
Planner), dan Socmed Marketing (Daily Ideas). Namun untuk 5 tahun kedepan CV.
Ormund lebih mempersiapkan satu lini usaha yaitu di bidang F&B (Fruits-Up)
untuk memperbanyak ritel pemasaran.

Fruits-Up adalah usaha kecil menengah (UKM) agroindustri pengolahan


mangga yang berlokasi dwi Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang.
Menggunakan merek dagang yang sama untuk produk puree mangga siap
minumnya, Fruits-Up didirikan oleh dosen dan mahasiswa Fakultas Teknologi Ilmu
Pertanian Universitas Padjadjaran sejak Juli 2014. Pada Juni 2015, Fruits-Up telah
mengembangkan bisnisnya dan menjadi CV. Ormund Indonesia dengan
menggunakan merek dagang Fruits-Up.

Produk mangga olahan dipilih Fruits-Up sebagai produk utama selain karena
permintaan mangga yang tinggi dengan produksi yang tidak kontinyu karena sifat
musimannya, juga karena komoditas buah mangga memiliki fluktuasi harga yang
cukup signifikan perbandingannya saat off-season dan on-season. Fruits-Up berniat
mencari peluang dengan memberi nilai tambah kepada bahan baku utama, yaitu
buah mangga gedong gincu. Varietas mangga gedong gincu sendiri adalah satu
diantara varietas mangga unggulan di Jawa Barat dengan tingkat popularitas yang
tinggi di masyarakat Indonesia.

Fruits-Up tidak hanya berbisnis namun juga memiliki idealisme untuk


memberdayakan masyarakat sekitar. Konsep social-technopreneurship diterapkan
Fruits-Up sebagai poros kolaborasi dengan seluruh mitranya. Fruits-Up telah
mendapatkan penghargaan Anugerah Inovasi dan Prakarsa 2014 Jawa Barat dan

4
Wirausaha Baru Terbaik 2015 dari Gubernur Jawa Barat. Tergabung dalam salah
satu penerapan nyata Fruters Model, Fruits-Up memiliki misi sebagai berikut:

a. Memberikan nilai tambah pada produk lokal sehingga menjadi produk


bernilai tambah (valuable).
b. Menjadi market leader di bidang produk berbahan dasar puree (best).
c. Selalu mengembangkan produk melalui teknologi dan inovasi (quality).

2.2 Kegiatan Utama dalam Fruits-Up


Fruits-Up sejauh ini telah mengembangkan lini produknya. Tidak hanya
menjual puree mangga siap minum biasa dengan varian Regular Mango, namun
juga sudah ada variasi produk yang ditawarkan seperti: puree Premium Bold,
Premium Boxy, Slush Mango Puree, dan Panacotta Vanilla Mango.

Kegiatan utama yang dilakukan Fruits-Up antara lain: pre-order atau


pembelian (purchasing), pencampuran bahan baku (mixing), pengemasan
(packaging), pelabelan (labeling), penyimpanan bahan baku dan produk jadi
(storing), pendistribusian produk ke retailer dan konsumen akhir (distributing).

Setelah melakukan pre-order, kemudian pemesan kemudian proses


pengiriman akan segera dipersiapkan. Pengiriman dilakukan dengan mobil
berpendingin yang berkapasitas sekitar 180 jerigen dan disusun vertikal hingga lima
atau enam tingkat. Setiap melakukan satu kali pengiriman membutuhkan sekitar
lima tenaga manusia untuk mengangkat tiap sjerigen puree sesampainya di
Jatinangor yakni di tempat penyimpanan bahan baku Fruits-Up yakni di gedung
Pedca. Penyimpanan dilakukan di dalam cold storage yang bersuhu sekitar tujuh
derajat. Penyimpanan puree tersebut disusun berdasarkan kualitas puree dan
tanggal kadaluarsa.

5
Pengolah

Pre-Order Fruits-Up

Purchasing Penyimpanan bahan baku puree Cold Storage (pedca)

Mixing Pengemasan
Pelabelan
Fruits-Up Penambahan gula,air, jelly Dan penutupan kemasan
(stiker PIRT, kadaluarsa)
dan potongan buah) dengan sealer

Puree Mangga
kemasan siap minum

Gambar 1. Skema Kegiatan Fruits-Up

2.3 Struktur Organisasi


Fruits up team memiliki beberapa formasi untuk mengisi tanggung jawab
dibeberapa bidang usaha nya yang di isi oleh 3 Headliner yaitu CEO (Chief
Executive Officer), CMO (Chief Marketing Officer) dan COO (Chief Oprations
Officer).

Gambar 2. Struktur Organisisi Utama Fruits-Up.

6
2.4 Persentase Aktifitas dan Kegiatan Pelaku Usaha

Gambar 3. Kegiatan Utama Fruits-Up

Dapat dilihat pada gambar diatas menunjukan pengeluaran biaya paling besar
terjadi pada bahan baku. Hal ini jelas terjadi karena buah mangga yang pada
dasarnya memiliki harga yang cukup tinggi karena jumlah panennya yang hanya
terjadi empat kali dalam satu tahun. Selain itu karena jarak pendistribusian yang di
lakukan cukup jauh yakni Cirebon menuju Jatinangor yang membutuhkan lama
perjalanan sekitar lima jam dan juga mobil berpending yang memerlukan bahan
bakar lebih karena terdapat air conditioner di dalam mobil. Pembelian puree
mangga biasa dilakukan 4 bulan sekali dan pengiriman tiga bulan satu kali.
Pengiriman berjumlah 1200 hingga 1500 liter dengan harga Rp 27.000 perliter.
Pengiriman dilakukan dengan jerigen sebagai media penyimpanan puree.
Kemudian jerigen yang telah tidak terpakai dijual oleh pekerja Fruits-Up agar
jerigen tidak menjadi barang yang menumpuk di gudang. Biaya bahan baku untuk
proses mixing juga membutuhkan bahan yang cukup banyak seperti jelly dan gula.
Untuk saat ini fruit-up telah membeli bahan tersebut di gudangnya sehingga harga
yang didapatkan lebih murah dibandingkan dengan pasar modern.

7
Aktifitas Pendukung

ATK gedung kendaraan


alat-alat persediaan kemasan uji lab
internet pelatihan sdm intensif karyawan
pemeliharaan gedung alat-alat kendaraan
pembukuan

Gambar 4. Aktifitas Pendukung Fruits-Up

Aktifitas pendukung yang sedang difocuskan oleh CV. Ormund Indonesia


yaitu pengembangan di bidang Inventory, Storage dan Produksi yang sejalan
dengan jumlah barang yang dikeluarkan. Perancangan aktifitas pendukung ini dapat
meningkatkan Costumer Relathionship Management (CRM) terhadap penjualan
dan aftersales konsumen untuk menyelaraskan aktifitas tersebut CV. Ormund
Indonesia akan mempersiapkan satu aplikasi pendukung kegiatan, yaitu Point of
Sales.

2.5 Management Pemasaran

Manajemen pemasaran berasal dari dua kata yaitu manajemen dan pemasaran.
Menurut James A.F. Stoner Manajemen adalah suatu proses perencanaan,
pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya dari anggota organisasi
serta penggunaan sumua sumber daya yang ada pada organisasi untuk mencapai
tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya.
Menurut Kotler dan Armstrong (2004) pemasaran adalah analisis,
perencanaan, implementasi, dan pengendalian dari program-program yang
dirancang untuk menciptakan, membangun, dan memelihara pertukaran yang

8
menguntungkan dengan pembeli sasaran untuk mencapai tujuan perusahaan.
Sedangakan manajemen adalah proses perencanaan (Planning), pengorganisasian
(organizing) penggerakan (Actuating) dan pengawasan.
Menurut William J. Stanton (1991) definisi Manajemen Pemasaran yaitu
suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan,
menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang-barang yang
dapat memuaskan keinginan dan jasa baik kepada para konsumen saat ini maupun
konsumen potensial.

Konsep Pemasaran
Dalam pemasaran terdapat enam konsep yang merupakan dasar pelaksanaan
kegiatan pemasaran suatu organisasi yaitu : konsep produksi, konsep produk,
konsep penjualan, konsep pemasaran, konsep pemasaran sosial, dan konsep
pemasaran global.
1. Konsep produksi berpendapat bahwa konsumen akan menyukai produk yang
tersedia dimana-mana dan harganya murah. Konsep ini berorientasi pada
produksi dengan mengerahkan segenap upaya untuk mencapai efesiensi
produk tinggi dan distribusi yang luas. Disini tugas manajemen adalah
memproduksi barang sebanyak mungkin, karena konsumen dianggap akan
menerima produk yang tersedia secara luas dengan daya beli mereka.
2. Konsep produk mengatakan bahwa konsumen akan menyukai produk yang
menawarkan mutu, performansi dan ciri-ciri yang terbaik. Tugas manajemen
disini adalah membuat produk berkualitas, karena konsumen dianggap
menyukai produk berkualitas tinggi dalam penampilan dengan ciri – ciri
terbaik.
3. Konsep penjualan berpendapat bahwa konsumen, dengan dibiarkan begitu saja,
organisasi harus melaksanakan upaya penjualan dan promosi yang agresif.
4. Konsep pemasaran mengatakan bahwa kunsi untuk mencapai tujuan organisasi
terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta memberikan
kepuasan yang diharapkan secara lebih efektif dan efisien dibandingkan para
pesaing.

9
5. Konsep pemasaran sosial berpendapat bahwa tugas organisasi adalah
menentukan kebutuhan, keinginan dan kepentingan pasar sasaran serta
memberikan kepuasan yang diharapkan dengan cara yang lebih efektif dan
efisien daripasda para pesaing dengan tetap melestarikan atau meningkatkan
kesejahteraan konsumen dan masyarakat.
Konsep Pemasaran berupaya memahami semua faktor- faktor lingkungan yang
mempengaruhi pemasaran melalui manajemen strategis yang mantap. tujuan
akhirnya adalah berupaya untuk memenuhi keinginan semua pihak yang terlibat
dalam perusahaan.

2.5.1 Point of Sales

Kebutuhan akan informasi yang akurat dan cepat sangatlah dibutuhkan di


dalam proses Fruits-Up yang semakin berkembang. Saat ini, Fruits-Up masih
menggunakan pencatatan secara manual di dalam proses bisnisnya. Kemudian
mencoba untuk beralih menggunakan aplikasi Point of Sales (POS) yang
merupakan aplikasi POS freeware untuk menunjang proses bisnisnya. Point of
Sales (POS) merupakan lokasi fisik terjadinya transaksi dengan customers. Namun
POS seringkali lebih spesifik daripada pencatatan biasa. Biasanya menunjukkan
teknologi yang digunakan untuk mengakhiri transaksi. Hal yang mensulitkan proses
pemesanan yaitu pada proses manual dalam pencatatan pesanan, reseller mencatat
pesanan lewat nota rangkap kemudian dari nota rangkap tersebut akan diserahkan
admin fruitsup dan juga ke bagian produksi untuk diproses. Proses ini dapat
memakan waktu karena pelayan harus banyak interraksi serta memungkinkan
terjadinya human error dimana pada bagian dapur dapat salah membaca pesanan
yang ditulis dari admin atau reseller yang salah menulis pesanan, sehingga pada
akhirnya yang keluar tidak sesuai dengan pesanan yang dipesan oleh customer. Hal
ini dapat merugikan pihak fruitsup karena ternyata pesanan customer tidak sesuai
dengan pesanannya, yang secara tidak langsung menghabiskan stock storage
dengan percuma dan juga memakan waktu untuk memproses ulang pesanannya
kembali. Selain itu, pengecekan stock inventory juga masih dihitung secara manual,

10
sehingga jika stock menipis ataupun habis tidak dapat diatasi dengan sesegera
mungkin.

Dengan penggunaan aplikasi POS yang diintegrasikan dengan device PC


dan Android, ketika pesanan diterima oleh reseller, maka dilakukan pengecekan
terlebih dahulu untuk stock menu yang dipesan lalu data pesanan tersebut akan
langsung masuk ke bagian produksi serta bagian admin. Dengan demikian, dapat
menghemat waktu yang dibutuhkan untuk memproses pesanan dan juga
mengurangi kemungkinan human error yang dapat terjadi.

2.5.2 Laravel Framework

Framework digunakan agar lebih mudah melakukan maintenance pada


website oleh developer lain karena struktur dari sebuah website sudah ditentukan
oleh framework sehingga lebih mudah dipelajari.

Laravel merupakan web development framework dengan Model View


Controller (MVC) yang ditulis dalam PHP. Laravel telah didesain untuk
meningkatkan kualitas software dengan mengurangi biaya development awal dan
biaya maintenance serta untuk meningkatkan pengalaman bekerja dengan
menyediakan syntax yang ekspresif yang akan menghemat waktu di dalam proses
implementasinya.

2.5.3 PhoneGap

PhoneGap merupakan teknologi yang sedang berkembang yang digunakan


untuk development aplikasi cross-mobile platform. PhoneGap menggunakan
HTML5, JavaScript, dan CSS3 yang menjadi teknologi standar di dunia web untuk
proses development aplikasi mobile. Dengan menggunakan PhoneGap, para
developer yang memiliki sedikit pengetahuan tentang bahasa pemrograman native
mobile dapat membangun sebuah aplikasi untuk berbagai platform mobile.

2.5.4 Web Services

Pada Service Oriented Architecture (SOA), aplikasi dibuat dari services


software yang masing-masing komponen menyediakan fungsionalitas yang

11
dibutuhkan oleh aplikasi. Setiap service secara umum didesain untuk dapat mandiri
dan stateless untuk memudahkan komunikasi di antara service. Web services
menyediakan pondasi untuk mengimplementasikan SOA Web services merupakan
komponen software yang dapat diakses menggunakan protokol sederhana lewat
sebuah jaringan. Web services dapat melakukan berbagai macam tugas, dari tugas
sederhana seperti request dan reply hingga proses interaksi bisnis full.

Representational State Transfer (REST) merupakan prinsip arsitektur


dimana web services dilihat sebagai resources dan dapat diidentifikasikan secara
unik dari URLnya. Karakteristik utama dari RESTful web service adalah
penggunaan secara eksplisit metode HTTP untuk menunjukkan seruan operasi yang
berbeda.

12
BAB III
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

3.1 Analisis Sistem


Sistem pemesanan pada rumah makan Fruits-Up sebelumnya dilakukan
secara manual, yaitu pelayan mencatat order sesuai yang dipesan oleh pelanggan,
kemudian reseller memberikannya ke admin dan catatan tersebut diberikan ke
produksi agar segera diselesaikan, dan diberikan admin untuk dicatat perincian
pesanannya supaya dapat dihitung berapa harga yang harus dibayarkan pelanggan.

3.2 Analisis Permasalahan Sistem Lama


Sistem pemesanan manual pada fruitsup ini kurang maksimal dan
menyulitkan, karena produksi harus menunggu untuk memproses pemesanan
konsumen tersebut dan menuju admin agar admin dapat melakukan pencatatan.
Apabila sistem tersebut digunakan dalam jangka waktu panjang, maka dapat terjadi
pemborosan uang yang dikeluarkan dan waktu yang menyebabkan terlambat dalam
menyediakan pesanan konsumen.

3.3 Analisis Kebutuhan Sistem Pemesanan

Berdasarkan hasil analisis permasalahan sistem pemesanan rumah makan


Dapur Rinjani, maka dapat diketahui bahwa pelayan membutuhkan sistem
pemesanan yang lebih baik dan efisien. Dalam pemesanan, yang dibutuhkan adalah
sistem yang secara langsung dapat menyalurkan pesanan dari reseller ke produksi
dan juga admin, supaya meningkatkan efisiensi pelayanan, dan untuk memangkas
waktu. Selain itu juga dapat mengetahui berapa jumlah menu yang tersedia dan
yang tidak, apabila tersedia dapat mengetahui berapa jumlahnya. Dengan adanya
sistem otomatisasi, maka diharapkan waktu yang dibutuhkan saat pelanggan
datang, memesan produk, sampai pada produk di distribusikan kepada pelanggan
menjadi lebih singkat dan tepat.

13
3.4 Perancangan Sistem Pemesanan dengan Menggunakan Mobile Device

Sistem pemesanan yang baru ini dibuat untuk membantu proses pemesanan
orderan dan pengantaran untuk memudahkan pelayan dan untuk memuaskan
konsumen. Sistem pemesanan dibuat dalam mobile device yang berbasis web, untuk
dapat mengakses server web tersebut. Pesanan dari mobile device akan langsung
masuk secara otomatis pada produksi dan admin, yaitu berisi jumlah order apapun
yang dipesan pelanggan.

3.5 Flowchart

Gambar 5. Flowchart Garis Besar Aplikasi

Flowchart ini menjelaskan garis besar aplikasi yang akan dibuat. Aplikasi ini
dapat digunakan oleh pengguna dengan hak akses admin dan user reseller. dengan
hak akses admin dapat melakukan semua fitur yang terdapat pada aplikasi ini,
sedangkan pengguna dengan hak akses user memiliki keterbatasan fitur yang diatur

14
oleh admin. Untuk menggunakan aplikasi ini terlebih dahulu harus memasukkan
username dan password untuk melakukan login. Kemudian sistem akan melakukan
pengecekan pada database apakah username pengguna ada di dalam database.
Apabila username ada di dalam database, maka dilakukan pengecekan role dari
username pengguna. Selanjutnya aplikasi menampilkan halaman utama sesuai hak
akses role masing-masing. Jika data username tidak ada atau tidak cocok dengan
data dalam database, maka akan muncul pesan error dan pengguna harus
melakukan login kembali. Flowchart garis besar aplikasi dapat dilihat pada Gambar
1. Pada halaman utama, terdapat berbagai macam menu yang dapat dipilih. Hierarki
dari menu-menu tersebut dapat dilihat pada Gambar 6.

Gambar 6. Flowchart add Order

15
3.6 Entity Relationship Diagram (ERD)

ERD merupakan pemodelan data yang menggunakan beberapa notasi untuk


menggambarkan data yang berhubungan dengan entity dan relationship yang
dideskripsikan oleh data tersebut (Whitten. et al. 2004: 295 - 307). Konsep dasar
model data ERD terdiri dari entities, attributes, relationship, dan generalization.

16
BAB IV
IMPLEMENTASI

4.1 Pengujian Sistem


Pada awal aplikasi dijalankan akan ditampilkan halaman login sebelum dapat
menggunakan aplikasi yang dapat dilihat pada Gambar 7.

Gambar 7. Menu Login

4.2 Pengujian Pembuatan Layout Meja


Pembuatan layout denah meja dilakukan dengan cara membuka menu Table
Menu, setelah itu untuk menambahkan menu menggunakan tombol Add Menu dapat
dilihat pada Gambar 8.

Gambar 8. Add Menu

17
4.3 Pengujian Pemesanan
Pengujian pemesanan dilakukan dengan cara masuk ke menu POS pada
halaman utama. Di halaman ini masih bentuk trial contoh menu untuk action dalam
pemesanan seperti pada Gambar 9.

Gambar 9. Home Page POS

Untuk dapat memilih item pesanan, terlebih dahulu memilih kategori dari item yang
akan dipesan dan kemudian memilih item yang ingin dipilih. Hasil dari pemilihan
item.

89
Kemudian laporan omset, laporan jenis pembayaran, dan laporan diskon promo
dapat dilihat pada Gambar 10.

Gambar 10. Laporan Omset dan Tabel Promo

Laporan stok item dapat dilihat dengan memilih pilihan Stock Report pada halaman
Report. Laporan dapat dilihat pada Gambar 11.

Fruitsu
p Reg
p Reg
FruitsFu
p Reg
p Reg

Gambar 11. Stock Report

90
4.4 Pengujian Aplikasi

Program yang ada pada POS mobile device dapat berjalan pada sistem
operasi Android Kit Kat. Halaman login pada mobile device dapat dilihat pada
Gambar 12.

12.Gambar POS mobile device.

Proses pemesanan yang telah berhasil akan langsung diarahkan kembali


menuju halaman pemilihan meja. Sama seperti program pada web, meja yang
terdapat pesanan akan berubah warna menjadi merah seperti pada Gambar 13.

Gambar 13. Proses pemesanan POS mobile device

91
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang didapat dari praktek kerja ini adalah sistem komputerisasi
yang diterapkan pada point of sales serta penyetokan barang dapat mempermudah
dan mempercepat transaksi jual beli yang terjadi di CV. Ormund Indonesia khusus
nya brand Fruits-Up karena pengelolaan manufaktur menjadi lebih effisien; para
reseller setelah didukung oleh sistem CRM yang ada menjadi lebih mudah dan
praktis; dengan sistem CRM yang ada di Fruitsup dapat mengelola campaign lebih
mudah; serta pihak admin baik pengelola bisa merasakan kemudahan pengecekan
catatan dan pelaporan transaksi penjualan dan barang stok yang terpantau.

5.2 Saran
Saran yang dapat diambil dari penelitian ini adalah:
1. Untuk kedepan nya banyak aplikasi pendukung versi tebaru dengan cost
yang lebih variative dan lebih mudah, karena basis server nya cloud.
2. Selain itu ada beberapa hal yang disarankan seperti sebagai berikut.
Pertama, karena aplikasi ini adalah aplikasi yang berbasiskan web, maka
perlu ditingkatkan faktor keamanan yang ada. Hal ini dikarenakan jika
aplikasi ini dijalankan pada jaringan intranet ataupun internet, maka sangat
rentan dengan kejahatan IT, seperti hacker, spyware, dan virus. Dengan
demikian, semua bahaya tersebut dapat diminimalisir.
3. Semoga hasil karya tulis ini bisa bermanfaat untuk adik-adik kelas Smk
MedikaCom Bandun

92
DAFTAR PUSTAKA

Anonim1. (2003). Supporting CRM in Sales. Situs Web Aplikasi CRM.


http://www.vtrenz.com,

Anonim2. (2004). CRM in Plain Words. Situs Portal Artikel Mengenai CRM.
http://www.CRMGuru.com,

Elmasri, Ramez. (2000). Fundamentals of Database Systems. Massachusetts:


Addison-Wesley.

Harianto Kristanto. (1999). Konsep dan Perancangan Database. Yogyakarta: Andi


Offset

Dambal, V. 2010. REST, Web services, REST-ful services.


URI=http://www.ibm.com/developerworks/library/ws-RESTservices.

Ghatol, R. dan Patel, Y. 2012. Beginning PhoneGap: Mobile Web Framework for
JavaScript and HTML5. California: Apress Media LLC

Investorwords.Point.of.Sales.URI=http://www.investorwords.com/3725/point_of_
sale.html

Kashima, T., Matsumoto, S., dan Ishii, H. 2010. Recommendation Method with
Rough Sets in Restaurant Point of Sales System. Proceedings of the International
MultiConference of Engineers and Computer Scientists 2010 Vol III, IMECS 2010

93
LAMPIRAN

94

Anda mungkin juga menyukai