PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan Peraktek Kerja Lapangan
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah terurai, maka tujuan PKL ini
adalah :
1. Memperoleh pengalaman dan pengetahuan praktis di lapangan khususnya di
industri Start-Up industry Usaha Kecil Menengah (UKM).
2. Mengamati sistem pencatatan penjualan yang terjadi melalui aplikasi pendukung
penjualan Fruits-Up agar semakin efektif serta efisien.
3. Mengaplikasikan pengetahuan teoritis yang didapat semasa belajar di Jurusan
Rekasyasa Perangkat Lunak di SMK MedikaCom Bandung.
2
1.6 Lokasi dan Waktu Pelaksanaan
Praktek Kerja Lapangan dilaksanakan di CV. ORMUND INDONESIA,
khusus nya di lakukan pengamatan di bidang Food and Baverage Brand Fruits –
Up. Terletak di Komplek Bumi Panyileukan Blok M7 no. 2, Kelurahan Cipadung
Kidul, Kecamatan Panyileukan Kota Bandung. Jawa Barat 46014. Praktek Kerja
Lapangan ini dilaksanakan pada 1 Agustus 2018 hingga 31 Oktober 2018.
3
BAB II
LANDASAN TEORI
Produk mangga olahan dipilih Fruits-Up sebagai produk utama selain karena
permintaan mangga yang tinggi dengan produksi yang tidak kontinyu karena sifat
musimannya, juga karena komoditas buah mangga memiliki fluktuasi harga yang
cukup signifikan perbandingannya saat off-season dan on-season. Fruits-Up berniat
mencari peluang dengan memberi nilai tambah kepada bahan baku utama, yaitu
buah mangga gedong gincu. Varietas mangga gedong gincu sendiri adalah satu
diantara varietas mangga unggulan di Jawa Barat dengan tingkat popularitas yang
tinggi di masyarakat Indonesia.
4
Wirausaha Baru Terbaik 2015 dari Gubernur Jawa Barat. Tergabung dalam salah
satu penerapan nyata Fruters Model, Fruits-Up memiliki misi sebagai berikut:
5
Pengolah
Pre-Order Fruits-Up
Mixing Pengemasan
Pelabelan
Fruits-Up Penambahan gula,air, jelly Dan penutupan kemasan
(stiker PIRT, kadaluarsa)
dan potongan buah) dengan sealer
Puree Mangga
kemasan siap minum
6
2.4 Persentase Aktifitas dan Kegiatan Pelaku Usaha
Dapat dilihat pada gambar diatas menunjukan pengeluaran biaya paling besar
terjadi pada bahan baku. Hal ini jelas terjadi karena buah mangga yang pada
dasarnya memiliki harga yang cukup tinggi karena jumlah panennya yang hanya
terjadi empat kali dalam satu tahun. Selain itu karena jarak pendistribusian yang di
lakukan cukup jauh yakni Cirebon menuju Jatinangor yang membutuhkan lama
perjalanan sekitar lima jam dan juga mobil berpending yang memerlukan bahan
bakar lebih karena terdapat air conditioner di dalam mobil. Pembelian puree
mangga biasa dilakukan 4 bulan sekali dan pengiriman tiga bulan satu kali.
Pengiriman berjumlah 1200 hingga 1500 liter dengan harga Rp 27.000 perliter.
Pengiriman dilakukan dengan jerigen sebagai media penyimpanan puree.
Kemudian jerigen yang telah tidak terpakai dijual oleh pekerja Fruits-Up agar
jerigen tidak menjadi barang yang menumpuk di gudang. Biaya bahan baku untuk
proses mixing juga membutuhkan bahan yang cukup banyak seperti jelly dan gula.
Untuk saat ini fruit-up telah membeli bahan tersebut di gudangnya sehingga harga
yang didapatkan lebih murah dibandingkan dengan pasar modern.
7
Aktifitas Pendukung
Manajemen pemasaran berasal dari dua kata yaitu manajemen dan pemasaran.
Menurut James A.F. Stoner Manajemen adalah suatu proses perencanaan,
pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya dari anggota organisasi
serta penggunaan sumua sumber daya yang ada pada organisasi untuk mencapai
tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya.
Menurut Kotler dan Armstrong (2004) pemasaran adalah analisis,
perencanaan, implementasi, dan pengendalian dari program-program yang
dirancang untuk menciptakan, membangun, dan memelihara pertukaran yang
8
menguntungkan dengan pembeli sasaran untuk mencapai tujuan perusahaan.
Sedangakan manajemen adalah proses perencanaan (Planning), pengorganisasian
(organizing) penggerakan (Actuating) dan pengawasan.
Menurut William J. Stanton (1991) definisi Manajemen Pemasaran yaitu
suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan,
menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang-barang yang
dapat memuaskan keinginan dan jasa baik kepada para konsumen saat ini maupun
konsumen potensial.
Konsep Pemasaran
Dalam pemasaran terdapat enam konsep yang merupakan dasar pelaksanaan
kegiatan pemasaran suatu organisasi yaitu : konsep produksi, konsep produk,
konsep penjualan, konsep pemasaran, konsep pemasaran sosial, dan konsep
pemasaran global.
1. Konsep produksi berpendapat bahwa konsumen akan menyukai produk yang
tersedia dimana-mana dan harganya murah. Konsep ini berorientasi pada
produksi dengan mengerahkan segenap upaya untuk mencapai efesiensi
produk tinggi dan distribusi yang luas. Disini tugas manajemen adalah
memproduksi barang sebanyak mungkin, karena konsumen dianggap akan
menerima produk yang tersedia secara luas dengan daya beli mereka.
2. Konsep produk mengatakan bahwa konsumen akan menyukai produk yang
menawarkan mutu, performansi dan ciri-ciri yang terbaik. Tugas manajemen
disini adalah membuat produk berkualitas, karena konsumen dianggap
menyukai produk berkualitas tinggi dalam penampilan dengan ciri – ciri
terbaik.
3. Konsep penjualan berpendapat bahwa konsumen, dengan dibiarkan begitu saja,
organisasi harus melaksanakan upaya penjualan dan promosi yang agresif.
4. Konsep pemasaran mengatakan bahwa kunsi untuk mencapai tujuan organisasi
terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta memberikan
kepuasan yang diharapkan secara lebih efektif dan efisien dibandingkan para
pesaing.
9
5. Konsep pemasaran sosial berpendapat bahwa tugas organisasi adalah
menentukan kebutuhan, keinginan dan kepentingan pasar sasaran serta
memberikan kepuasan yang diharapkan dengan cara yang lebih efektif dan
efisien daripasda para pesaing dengan tetap melestarikan atau meningkatkan
kesejahteraan konsumen dan masyarakat.
Konsep Pemasaran berupaya memahami semua faktor- faktor lingkungan yang
mempengaruhi pemasaran melalui manajemen strategis yang mantap. tujuan
akhirnya adalah berupaya untuk memenuhi keinginan semua pihak yang terlibat
dalam perusahaan.
10
sehingga jika stock menipis ataupun habis tidak dapat diatasi dengan sesegera
mungkin.
2.5.3 PhoneGap
11
dibutuhkan oleh aplikasi. Setiap service secara umum didesain untuk dapat mandiri
dan stateless untuk memudahkan komunikasi di antara service. Web services
menyediakan pondasi untuk mengimplementasikan SOA Web services merupakan
komponen software yang dapat diakses menggunakan protokol sederhana lewat
sebuah jaringan. Web services dapat melakukan berbagai macam tugas, dari tugas
sederhana seperti request dan reply hingga proses interaksi bisnis full.
12
BAB III
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
13
3.4 Perancangan Sistem Pemesanan dengan Menggunakan Mobile Device
Sistem pemesanan yang baru ini dibuat untuk membantu proses pemesanan
orderan dan pengantaran untuk memudahkan pelayan dan untuk memuaskan
konsumen. Sistem pemesanan dibuat dalam mobile device yang berbasis web, untuk
dapat mengakses server web tersebut. Pesanan dari mobile device akan langsung
masuk secara otomatis pada produksi dan admin, yaitu berisi jumlah order apapun
yang dipesan pelanggan.
3.5 Flowchart
Flowchart ini menjelaskan garis besar aplikasi yang akan dibuat. Aplikasi ini
dapat digunakan oleh pengguna dengan hak akses admin dan user reseller. dengan
hak akses admin dapat melakukan semua fitur yang terdapat pada aplikasi ini,
sedangkan pengguna dengan hak akses user memiliki keterbatasan fitur yang diatur
14
oleh admin. Untuk menggunakan aplikasi ini terlebih dahulu harus memasukkan
username dan password untuk melakukan login. Kemudian sistem akan melakukan
pengecekan pada database apakah username pengguna ada di dalam database.
Apabila username ada di dalam database, maka dilakukan pengecekan role dari
username pengguna. Selanjutnya aplikasi menampilkan halaman utama sesuai hak
akses role masing-masing. Jika data username tidak ada atau tidak cocok dengan
data dalam database, maka akan muncul pesan error dan pengguna harus
melakukan login kembali. Flowchart garis besar aplikasi dapat dilihat pada Gambar
1. Pada halaman utama, terdapat berbagai macam menu yang dapat dipilih. Hierarki
dari menu-menu tersebut dapat dilihat pada Gambar 6.
15
3.6 Entity Relationship Diagram (ERD)
16
BAB IV
IMPLEMENTASI
17
4.3 Pengujian Pemesanan
Pengujian pemesanan dilakukan dengan cara masuk ke menu POS pada
halaman utama. Di halaman ini masih bentuk trial contoh menu untuk action dalam
pemesanan seperti pada Gambar 9.
Untuk dapat memilih item pesanan, terlebih dahulu memilih kategori dari item yang
akan dipesan dan kemudian memilih item yang ingin dipilih. Hasil dari pemilihan
item.
89
Kemudian laporan omset, laporan jenis pembayaran, dan laporan diskon promo
dapat dilihat pada Gambar 10.
Laporan stok item dapat dilihat dengan memilih pilihan Stock Report pada halaman
Report. Laporan dapat dilihat pada Gambar 11.
Fruitsu
p Reg
p Reg
FruitsFu
p Reg
p Reg
90
4.4 Pengujian Aplikasi
Program yang ada pada POS mobile device dapat berjalan pada sistem
operasi Android Kit Kat. Halaman login pada mobile device dapat dilihat pada
Gambar 12.
91
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang didapat dari praktek kerja ini adalah sistem komputerisasi
yang diterapkan pada point of sales serta penyetokan barang dapat mempermudah
dan mempercepat transaksi jual beli yang terjadi di CV. Ormund Indonesia khusus
nya brand Fruits-Up karena pengelolaan manufaktur menjadi lebih effisien; para
reseller setelah didukung oleh sistem CRM yang ada menjadi lebih mudah dan
praktis; dengan sistem CRM yang ada di Fruitsup dapat mengelola campaign lebih
mudah; serta pihak admin baik pengelola bisa merasakan kemudahan pengecekan
catatan dan pelaporan transaksi penjualan dan barang stok yang terpantau.
5.2 Saran
Saran yang dapat diambil dari penelitian ini adalah:
1. Untuk kedepan nya banyak aplikasi pendukung versi tebaru dengan cost
yang lebih variative dan lebih mudah, karena basis server nya cloud.
2. Selain itu ada beberapa hal yang disarankan seperti sebagai berikut.
Pertama, karena aplikasi ini adalah aplikasi yang berbasiskan web, maka
perlu ditingkatkan faktor keamanan yang ada. Hal ini dikarenakan jika
aplikasi ini dijalankan pada jaringan intranet ataupun internet, maka sangat
rentan dengan kejahatan IT, seperti hacker, spyware, dan virus. Dengan
demikian, semua bahaya tersebut dapat diminimalisir.
3. Semoga hasil karya tulis ini bisa bermanfaat untuk adik-adik kelas Smk
MedikaCom Bandun
92
DAFTAR PUSTAKA
Anonim2. (2004). CRM in Plain Words. Situs Portal Artikel Mengenai CRM.
http://www.CRMGuru.com,
Ghatol, R. dan Patel, Y. 2012. Beginning PhoneGap: Mobile Web Framework for
JavaScript and HTML5. California: Apress Media LLC
Investorwords.Point.of.Sales.URI=http://www.investorwords.com/3725/point_of_
sale.html
Kashima, T., Matsumoto, S., dan Ishii, H. 2010. Recommendation Method with
Rough Sets in Restaurant Point of Sales System. Proceedings of the International
MultiConference of Engineers and Computer Scientists 2010 Vol III, IMECS 2010
93
LAMPIRAN
94