Anda di halaman 1dari 12

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT dengan berkat, rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah ini yang membahas
tentang “Penggunaan Moda Angkutan Kereta Api dalam Memajukan Pembangunan
di Bidang Sosial dan Ekonomi di Indonesia”.

Sholawat serta salam semoga senantiasa dihaturkan kepada junjungan kita Nabi
Besar Muhammad SAW, para sahabat dan para pengikutnya sampai di harikiamat.

Tentunya dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena
itu sangat diharapkan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun dari
forum diskusi ini. Semoga dengan adanya kritik dan saran tersebut dapat
bermanfaat dan menjadi pedoman bagi penulis dalam penyusunan makalah ini pada
khususnya dan para pembaca pada umumnya, segala kelebihan hanyamilik Allah
dan segala kekurangan milikhambanya.

Jakarta, 07 Juli 2017

Penulis

i
Daftar isi
KATA PENGANTAR ............................................................................................................................. i
Daftar isi ................................................................................................................................................. ii
Daftar Gambar ...................................................................................................................................... 3
BAB I Pendahuluan.............................................................................................................................. 4
1.1. Latar Belakang .................................................................................................................... 4
1.2. Identifikasi Masalah ........................................................................................................... 5
1.3. Pembatasan Masalah ........................................................................................................ 5
1.4. Rumusan Masalah ............................................................................................................. 5
1.5. Maksud dan Tujuan ........................................................................................................... 5
1.5.1. Maksud Makalah : ........................................................................................................ 6
1.5.2. Tujuan Makalah : .......................................................................................................... 6
1.6. Ruang Lingkup ................................................................................................................... 6
1.7. Sistematika Penulisan ...................................................................................................... 6
Bab II Landasan Teori ......................................................................................................................... 7
2.1. Teori ....................................................................................................................................... 7
2.1.1. Nasution (2004:15)....................................................................................................... 7
2.1.2. Dagun et.al (2006)........................................................................................................ 7
2.1.3. (Kramadibrata, 2006:70-71)........................................................................................ 7
2.1.4. (Nasution, 2008:132-133) ........................................................................................... 7
2.1.5. Menurut penulis ............................................................................................................ 7
Bab III Fakta dan Analisis ................................................................................................................... 8
3.1. Fakta ...................................................................................................................................... 8
3.2. Analisis ................................................................................................................................. 8
3.2.1. Pengertian SistemTransportasi dan Moda Kereta Api ..................................... 8
3.2.2. Peran Moda Kereta Api Dalam Pembangunan Sosial dan Ekonomi ............ 9
Bab IV Kesimpulan dan Saran ......................................................................................................... 11
4.1. Kesimpulan ........................................................................................................................ 11
4.2. Saran ................................................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................... 12

ii
Daftar Tabel
Tabel Perbandingan Pemakaian BBM Antar Moda Angkutan
No. Moda Transportasi Volume Angkut Konsumsi Energi / Km Konsumsi Energi
BBM / Orang
1. Kereta Api 1500 Orang 3 Liter 0,002 Liter
2. Bus 40 Orang 0,5 Liter 0,0125 Liter
3. Pesawat Terbang 500 Orang 40 Liter 0,08 Liter
4. Kapal Laut 1500 Orang 10 Liter 0,006 Liter
Sumber : PT KAI (Persero)

Pihak PT KA sendiri mengakui, manfaat dalam skala nasional dari


pengembangan perkeretaapian di Indonesia dapat disebutkan sebagai berikut :
1. Menekan Kerusakan Jalan Raya, sehingga mampu menghemat keuangan Negara
yang dialokasikan untuk perawatan jalan serta membayar berbagai resiko yang
timbul selama ini.
2. Menekan Kepadatan Lalulintas Jalan Raya, sehingga meminimalkan pemborosan
konsumsi BBM akibat kemacetan lalulintas, serta mengurangi resiko kecelakaan
lalulintas di jalan raya.

Daftar Gambar

Gambar Pemandangan di stasiun kereta pada pagi hari (Source:google/image)

Salah satu moda transportasi yang banyak dipilih oleh konsumen di jabodetabek
adalah moda kereta api listrik (KRL). Banyak orang yang memilih moda transportasi
kereta api dengan berbagai macam alasan. Tarif yang murah dan waktu tempuh
yang cepat bisa jadi merupakan alasan utama dalam memilih kereta api ini. Di pagi
hari saat perlu waktu yang cepat untuk sampai ke tempat kerja, memilih transportasi
yang cepat tentu merupakan pilihan yang tepat. Apalagi, ditambah dengan tarif yang
terjangkau, tentu akan menguatkan alasan untuk menggunakan kereta api.

3
BAB I
Pendahuluan

1.1. Latar Belakang


Pengembangan transportasi oleh pemerintah sebenarnya ditujukan agar
pemerintah dapat menyediakan jasa transportasi yang lancar, aman, murah,
nyaman, cepat, tepat guna, terpadu, menyeluruh, berkelanjutan dan
berkesinambungan serta mendukung konsepsi pembangunan sosial dan ekonomi
wilayah.

Keberadaan moda transportasi baik transportasi darat, air, dan udara menjadi
faktor yang sangat berperan penting dalam bidang sosial yaitu mempererat atau
memperkokoh persatuan dan kesatuan masyarakat serta di bidang ekonomi yaitu
untuk memperlancar roda perekonomian dan pembangunan di indonesia, hal ini
dikarenakan transportasi merupakan alat mobilitas berbagai jenis barang, jasa, dan
sumber daya manusia dari satu tempat ke tempat yang lain.

Moda kereta api juga mempunyai peran yang cukup penting dalam
perekonomian dan kehidupan sosial bagi bangsa Indonesia, mengingat bahwasanya
transportasi memegang kendali strategis bagi kemudahan pendistribusian barang
dan jasa ketempat yang dituju.

Namun dari sekian banyak kelebihan, Kereta api juga mempunyai kekurangan
yaitu sering terlambat dengan sebab Lokomotif mogok, Lokomotif kehabisan daya,
ada rintangan jalan seperti kecelakaan, ada truk mogok di rel, ada pohon tumbang,
serta kereta anjlok. Dan hal lain yang mengakibatkan perjalanan kereta api
terganggu karena jalannya terganggu.

Penataan jumlah gerbong dan efisiensi belum baik. Sangat kontras bila kita
memperhatikan jumlah penumpang saat jam sibuk dan jam sepi. Di saat jam sibuk,
umumnya penumpang akan ditumpuk seperti tumpukan kardus. Namun saat jam
sepi, naik kereta api membuat penumpang berasa seperti kereta pribadi. Satu
gerbong hanya satu dua orang adalah yang biasa. Yang anehnya, kereta apinya
sama panjangnya dengan pagi hari.

4
1.2. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang diatas, penulis dapat memberikan identifikasi masalah
sebagai berikut :
1. Manajemen yang kurang baik dalam menjalankan kegiatan Transportasi
Perkeretaapian yang menyebabkan sering terhambatnya perjalanan dalam
kegiatan Perekonomian.
2. Kurangnya Lokomotif sehingga menjadi penumpukan penumpang saat jam
sibuk yang dimana saat ini kereta api menjadi favorit warga.
3. Fasilitas kereta yang masih kurang dan kapasitas penumpang yang tidak
sesuai dengan jumlah kereta.
4. Kerusakan pantograf. Pantograf ini terkait dengan masalah sinyal. Apabila
sinyal dalam pantograf terganggu, hal itu bisa menyebabkan keterlambatan
kereta.
5. Kurangnya palang pintu untuk menjaga perlintasan kereta api yang
menyebabkan sering terjadinya kecelakaan.

1.3. Pembatasan Masalah


Dalam hal ini penulis ingin menegaskan atau memperjelas apa yang menjadi
masalah, yaitu:
1. Manajemen yang kurang baik dalam menjalankan kegiatan
Transportasi Perkeretaapian yang menyebabkan sering terhambatnya
perjalanan dalam kegiatan Perekonomian.
2. Kurangnya Lokomotif sehingga menjadi penumpukan penumpang
saat jam sibuk yang dimana saat ini kereta api menjadi favorit warga.

1.4. Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan Sistem Transportasi dan Moda Kereta
Api?
2. Bagaimana Peranan Moda Kereta Api dalam Pembangunan Sosial?
3. Bagaimana Peranan Moda Kereta Api dalam Pembangunan
Ekonomi?

1.5. Maksud dan Tujuan

5
1.5.1. Maksud Makalah :
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas yang diberikan dosen dalam mata
kuliah Perencanaan Transportasi. Selain itu, bagi penulis pribadi makalah ini juga
diharapkan bisa digunakan untuk menambah pengetahuan yang lebih bagi
mahasiswa, baik dalam lingkup Universitas Krisnadwipayana maupun di civitas
akademika yang lain.
1.5.2. Tujuan Makalah :
1) Mengetahui permasalahan yang ada pada Transportasi Perkeretaapian
2) Untuk memahami peran Moda Kereta Api dalam Pembangunan Sosial
3) Untuk memahami peran Moda Kereta Api dalam Pembangunan Ekonomi

1.6. Ruang Lingkup


Dalam hal ini penulis hanya membahas dalam Ruang Likup yang sangat
sederhana, penulis hanya mengambil contoh dari kawasan atau daerah sekitar
Jabodetabek.

1.7. Sistematika Penulisan


Sistematika penulisan Makalah ini dibagi dalam empat bab, masing-masing bab
diuraikan sebagai berikut:
1) BAB 1: PENDAHULUAN
Bab ini akan menjelaskan mengenai latar belakang, Identifikasi Masalah,
Pembatasan Masalah, Rumusan Masalah, Maksud dan Tujuan, Ruang
Lingkup, Sistematika Penulisan, dan Kerangka Pemikiran
2) BAB 2: LANDASAN TEORI
Bab ini akan membahas teori-teori yang berkaitan dengan Perencanaan
Transportasi.
3) BAB 3: Fakta dan Analisis
4) BAB 4: Penutup
Bab ini berisikan Kesimpulan dan Saran.

6
Bab II
Landasan Teori

2.1. Teori
2.1.1. Nasution (2004:15)
Transportasi diartikan sebagai pemindahan barang dan manusia dari tempat asal
ke tempat tujuan. Proses pengangkutan merupakan gerakan dari tempat asal, dari
mana kegiatan angkutan dimulai, ke tempat tujuan, ke mana kegiatan pengangkutan
diakhiri.
2.1.2. Dagun et.al (2006)
Sebagai sarana transportasi publik, maka transportasi harus memenuhi kriteria
pelayanan publik. Dagun et.al (2006) mengungkapkan bahwa transportasi yang baik
bagi pelayanan publik harus memenuhi tiga kriteria dasar, yaitu kenyamanan,
keamanan, dan kecepatan.
2.1.3. (Kramadibrata, 2006:70-71)
Fungsi Kereta Api yaitu mampu mendukung aspirasi sosial/masyarakat dari segi
angkutan, menunjang pengembangan ekonomi wilayah, budaya, dan keamanan
pertahanan.
2.1.4. (Nasution, 2008:132-133)
Seperti karakteristik jasa angkutan lainnya, jasa angkutan kereta api tidak dapat
disimpan sehingga apabila sarana angkutan digunakan, maka jasa angkutan pada
saat itu harus dipakai secara total (keseluruhan). Jadi bila jasa angkutan pada saat
itu diproduksi dan tidak digunakan, maka jasa pada saat itu hilang dengan
sendirinya. Untuk itu perlu pengaturan kebijakan yang terencana sehingga jasa
angkutan begitu diproduksi, semaksimal mungkin jasa tersebut dikonsumsi
seluruhnya pada saat itu juga.
2.1.5. Menurut penulis
Penulis mengambil kesimpulan dari berbagai teori diatas, yaitu transportasi ialah
usaha untuk memindahkan suatu barang dan manusia dari titik a ke titik b. Dan dari
usaha untuk memindahkan barang dan manusia perlu dibutuhkan suatu alat, dan
pada makalah ini alat yang terkait ialah Kereta Api. Sebagai sarana transportasi
publik kereta api harus memenuhi kriteria dasar, yaitu kenyamanan, keamanan, dan
kecepatan. Dan dalam memajukan pembangunan di bidang sosial dan ekonomi
kereta api cukup layak di jadikan transportasi publik.

7
Bab III
Fakta dan Analisis

3.1. Fakta
Fakta yang terjadi pada peristiwa ini adalah bahwa kereta api memang sangat
dibutuhkan di Indonesia dengan berbagai keunggulannya. Konsumen dalam hal ini
penggunanya sangat membutuhkan kenyamanan, keamanan, dan kecepatan.
Sementara kereta api lah yang paling mampu menyediakan semua itu di banding
transportasi lainnya. Tetapi fakta di lapangan masih banyak kekurangan dalam
perkeretaapiaan Indonesia seperti yang sudah saya bahas sebelumnya. Dan
faktanya memang kereta api juga berjasa dalam kemajuan pembangunan sosial dan
ekonomi.

3.2. Analisis
3.2.1. Pengertian SistemTransportasi dan Moda Kereta Api

Terdapat 2 definisi dari Sistem transportasi, yang pertama adalah definisi dari
sistem, sistem merupakan suatu bentuk keterikatan dan keterkaitan antara 1
variabel dengan variabel lain dalam tatanan yang terstruktur, sedangkan yang kedua
adalah definisi dari transportasi adalah suatu usaha untuk memindahkan,
menggerakkan, mengangkut, atau mengalihkan orang atau barang dari suatu tempat
ke tempat lain.

Sehingga dari kedua definisi tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa, sistem
transportasi adalah suatu bentuk keterikatan dan keterkaitan antara berbagai
variabel dalam suatu kegiatan atau usaha untuk memindahkan, menggerakkan,
mengangkut atau mengalihkan orang atau barang dari satu tempat ke tempat
lainnya secara terstruktur untuk tujuan tertentu.

Salah satu moda transportasi kebanggaan Indonesia yang telah ada sejak
zaman pemerintahan india belanda adalah Kereta api, kereta api
merupakan sarana transportasiberupa kendaraan dengan tenaga gerak, baik
berjalan sendiri maupun dirangkaikan dengan kendaraan lainnya (gerbong), yang
bergerak di rel. Kereta api merupakan alat transportasi massal yang umumnya terdiri
dari lokomotif (kendaraan dengan tenaga gerak yang berjalan sendiri) dan
rangkaian kereta atau gerbong (dirangkaikan dengan kendaraan lainnya).

8
Rangkaian kereta atau gerbong tersebut berukuran relatif luas sehingga mampu
mengangkut penumpang maupun barang dalam skala besar. Karena sifatnya
sebagai angkutan massal efektif, beberapa negara berusaha memanfaatkannya
secara maksimal sebagai alat transportasi utama angkutan darat baik di dalam kota,
antarkota, maupun antarnegara.

3.2.2. Peran Moda Kereta Api Dalam Pembangunan Sosial dan Ekonomi

Dampak sosial dapat didefinisikan sebagai perubahan yang terjadi dalam


lingkungan sosial akibat adanya aktivitas manusia. Pengertian lingkungan sosial
dalam hal ini, adalah segala sesuatu di sekitar manusia dan sistem interaksi,
hubungan dan ikatan yang saling mempengaruhi satu sama lainnya. Karena itu
dampak sosial merupakan perubahan yang terjadi pada manusia dan masyarakat
yang diakibatkan oleh aktivitas pembangunan, rencana usaha, atau kegiatan.
Dampak sosial muncul ketika terdapat aktivitas proyek, program, atau kebijaksanaan
yang akan diterapkan pada suatu masyarakat. Bentuk intervensi ini berpotensi
mempengaruhi keseimbangan pada suatu struktur dan sistem masyarakat.

Moda kereta api merupakan angkutan yang menjadi salah satu primadona bagi
masyarakat Indonesia, sebab selain harga yang terjangkau oleh seluruh lapisan
masyarakat terdapat banyak keunggulan – keunggulan lain yang dimiliki oleh moda
transportasi ini.

Peran jaringan kereta api dalam membangun suatu bangsa telah dicatat dalam
sejarah berbagai negeri di dunia. Kereta api merupakan alat transportasi penting
dalam revolusi industri yang berfungsi menghubungkan sumber bahan baku, tenaga
kerja, pusat produksi, dan pasar hasil produksi. Lebih dari itu, kereta api membuka
dan menghubungkan desa-desa dan kota-kota dan merangkainya menjadi suatu unit
ekonomi nasional. Seiring kemajuan tenaga produktif ini tumbuhlah kesadaran di
antara masyarakat yang tersentuh oleh jaringan kereta api bahwa mereka
merupakan bagian dari suatu nasional.

Dalam pembangunan sosial, keberadaan moda kereta api menjadi pemersatu


masyarakat dalam betuk yang unik. Moda kereta api telah ada sejak lama, hal ini
membuat moda kereta api menjadi salah satu angkutan yang telah melekat pada
masyarakat. Persatuan dan kesatuan masyarakat dapat diwujudkan melalui

9
berbagai cara dan jalan, salah satunya adalah melalui moda transportasi khususnya
moda transportasi kereta api.

Dengan kata lain moda transportasi kereta api juga turut menciptakan produk
dan kehidupan sosial berupa kesadaran nasional di antara masyarakat Indonesia.

Dalam ruang lingkup ekonomi transportasi sangat memegang peranan penting


dalam kehidupan manusia dalam pembangunan ekonomi, jika ditinjau dari segi
makro ekonomi, transportasi memegang peranan sentral dalam meningkatkan PDB
nasional, ini dikarenakan sifat dari transportasi mempunyai sifat derived demand
yakni apabila penyediaan transpotasi meningkat maka akan menyebabkan kenaikan
dalam angka PDB atau dengan kata lain transportasi dapat meningkatkan
permintaan pada barang lain.

Peran moda transportasi, khususnya moda kereta api pada dasarnya digunakan
untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia dalam mempermudah dan
mengakomondasi seluruh aktifitasnya ekonomi dan sosial masyarakat. Peran lain
dalam pembangunan ekonomi ini adalah sebagai fasilitas bagi system produksi dan
investasi sehingga memberikan dampak positif pada kondisi ekonomi baik pada
tingkat nasional maupun daerah dan dengan adanya pertumbuhan ekonomi yang
baik, akan membantu pemerintah dalam mengurangi angka kemiskinan yang dapat
meningkatkan kesejahteraan penduduk.

10
Bab IV
Kesimpulan dan Saran

4.1. Kesimpulan

Dari sini penulis bias mengambil kesimpulan, bahwa kereta api khususnya di
Indonesia itu sangat penting untuk memajukan pembangunan di bidang sosial dan
ekonomi. Tetapi harus banyak yang di perbenahi dalam perkeretaapian di Indonesia,
dari sekiain kekurangan yang ada pada kereta api teteapi dia tetap menjadi
primadona di Indonesia.

4.2. Saran

Setelah pembuatan Karya Tulis ini, penulis hanya bisa memberi sedikit saran
yang ditujukan kepada pembaca khususnya kepada stockholder yang menggerakan
perkeretaapian di Indonesia. Saran dari penulis antara lain:

1) Menanggulangi keterlambatan yang sering terjadi, karena apabila sering


terjadi keterlambatan maka roda perekonomian pun menjadi terhambat.
2) Pemerintah harus lebih aktif lagi untuk membantu PT.KAI dalam perkeretaan
Indonesia khususnya kementrian perhubungan yang bersangkutan. PT.KAI
juga harus Perlu memprioritaskan aspek pelayanan, kenyamanan, dan
keamanan para pengguna jasa perkeretaapian maupun masyarakat yang
berada dalam lintasan kereta api. Sehingga, selain memperoleh keuntungan
(laba) PT. KAI juga turut membantu dalam kehidupan sosial masyarakat
Indonesia.
3) Kurangnya perawatan dan palang pembatas serta pemantauan dari pihak PT.
KAI terhadap jalur-jalur lintasan di setiap daerah membuat sering terjadinya
kecelakaan yang banyak menelan korban jiwa di berbagai daerah juga perlu
adanya perhatian yang serius dari pihak PT. KAI. hal ini mengingat bahwa
hampir diberbagai lintasan kereta api PT. KAI tidak semua ada palang
pembatas jalan sehingga kecelakaan pun tidak dapat dihindarkan. Oleh
karena itu, perlu adanya pengawasan lebih khusus untuk mengawasi jalur jalur
kereta api dan terus mengupayakan palang pembatas di setiap jalan raya
yang dilintasi kereta api.

11
DAFTAR PUSTAKA
1. http://contohkaryatulisilmiahyangbenar.blogspot.co.id/
2. http://hubdat.dephub.go.id/
3. http://www.kalvinliang.com/kekurangan-kereta-api-indonesia-yang-perlu-
perbaikan/
4. https://id.wikipedia.org/wiki/Kereta_api
5. https://www.lapor.go.id/id/1161921/saran-untuk-perbaikan-pt.-kai-commuter-
line.html
6. http://alvionitagizella.blogspot.co.id/2011/02/penggunaan-moda-angkutan-
kereta-api.html

12

Anda mungkin juga menyukai