Anda di halaman 1dari 20

20

14

PEDOMAN
SUMBER DAYA MANUSIA

RUMAH SAKIT KHUSUS BEDAH KARIMA UTAMA


SURAKARTA

JL.AMARTA 8 – 10 ( RAYA TERMINAL BARU KARTASURA )


Telp (0271) 783399, 784185
KETENTUAN UMUM
1. Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan dari Rumah Sakit menerbitkan Peraturan Pokok Karyawan
Rumah Sakit agar karyawan dapat mengetahui hak dan kewajibannya sehingga
terwujud hubungan kerja yang serasi, selaras dan seimbang. Dengan demikian
diharapkan tercipta ketenangan kerja dan kepuasan kerja dalam Rumah Sakit guna
mengoptimalkan produktivitas kerja serta terwujudnya kemajuan Rumah Sakit.
Rumah Sakit memberikan kesempatan yang sama kepada setiap karyawan
untuk maju dan mengembangkan diri serta karirnya, tanpa membedakan golongan,
agama dan suku bangsa, sesuai dengan kemampuan dan keahliannya.
Setiap karyawan diharapkan memberikan tenaga dan pikirannya untuk
melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang dibebankan kepadanya secara optimal. Di
lain pihak Rumah Sakit akan selalu memperhatikan kesejahteraan karyawan sesuai
dengan kemampuan dan kondisi Rumah Sakit.

2. Pengertian
Yang dimaksud dengan :
a. Rumah Sakit adalah suatu Badan Usaha yang bergerak dibidang jasa pelayanan
kesehatan (Rumah Sakit) yang beralamat di Jalan Amarta 8-10 (Raya terminal
baru) Kartasura Sukoharjo.
b. Karyawan adalah karyawan dan karyawati yang mempunyai hubungan kerja
dengan Rumah Sakit dengan menerima upah.
c. Karyawan Masa Orientasi adalah karyawan yang diterima dengan masa 3 (tiga)
bulan masa percobaan
d. Karyawan Masa Training adalah karyawan yang terikat hubungan kerja dengan
Rumah Sakit untuk jangka waktu tertentu
e. Karyawan Masa Non Karyawan Tetap adalah karyawan hubungan kerja dengan
Rumah Sakit untuk jangka waktu tertentu
f. Karyawan Tetap adalah karyawan yang terikat hubungan kerja dengan Rumah Sakit
untuk jangka waktu yang tidak ditentukan.
g. Gaji adalah Gaji Pokok ditambah tunjangan-tunjangan berupa uang dan
dibayarkan pada tiap-tiap awal bulan berikutnya.
h. Hari Kerja adalah hari-hari yang ditetapkan oleh Rumah Sakit dimana seseorang
karyawan harus tetap aktif melakukan pekerjaannya.
i. Jam Kerja adalah waktu yang telah ditetapkan oleh Rumah Sakit dimana seorang
,karyawan harus tetap aktif melakukan pekerjaannya.
j. Kerja Bergilir (shift) adalah kerja yang dilakukan secara bergilir dengan
pengaturan waktu tugas pagi, sore dan malam.
k. Panggil Kerja (call out) adalah panggilan kepada karyawan tertentu untuk
melaksanakan pekerjaan yang sangat mendesak diluar jam kerjanya.
l. Kerja Lembur adalah kerja yang dijalankan diluar jam kerja guna melaksanakan
pekerjaan yang harus diselesaikan segera atas perintah Rumah Sakit.
m. Hari Istirahat (day off) adalah hari yang ditentukan untuk tidak bekerja bagi
karyawan shift.
n. Hari Libur adalah hari yang ditentukan untuk tidak bekerja oleh Rumah Sakit
berdasarkan ketentuan dari Pemerintah.
o. Cuti adalah dibebaskannya seseorang karyawan dari segala aktivitas menjalankan
tugas pekerjaan dalam jabatannya selama waktu tertentu.
p. Keluarga adalah istri dan anak kandung sebanyak 2 (dua) orang yang sah dan
terdaftar di Rumah Sakit.
q. Uang Pesangon adalah pemberian berupa uang dari Rumah Sakit kepada
karyawan sesuai dengan peraturan UU yang berlaku.
r. Uang Penghargaan Masa Kerja adalah pemberian berupa uang dari Rumah Sakit
kepada karyawan sebagai penghargaan masa kerja akibat adartya pengakhiran
hubungan kerja.
s. Formasi Jabatan adalah jabatan-jabatan yang tersedia sesuai dengan kebutuhan
organisasi Rumah Sakit.

3. Kebijakan di bidang Sumber Daya Manusia


Rumah Sakit menyadari bahwa berhasil tidaknya tujuan yang hendak dicapai
ditentukan oleh sikap keterampilan, kejujuran, kesetiaan (loyalitas) dan pengabdian
serta dedikasi karyawan. Oleh karena itu kebijakan Rumah Sakit datam bidang
Sumber Daya Manusia, dengan tetap memperhatikan filosofi pembinaan Sumber Daya
Manusia yaitu "Profesionalisme" sesuai bidangnya, dengan memperhatikan hal-hal
sebagai berikut :
a. Evaluasi Pekerjaan (Job Evaluation )
Semua pekerjaan yang ada dinilai dengan sistem atau cara yang terbaik
guna mengetahui perbedaan pekerjaan-pelCerjaan itu. Dalam penilaian itu harus
diperhatikan besar dan sulitnya tanggung jawab seseorang atau pekerjaannya
serta pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk melaksanakan
pekerjaan tersebut.
b. Pendidikan / pengembangan karier
Rumah Sakit memberikan kesempatan kepada karyawan untuk
mengembangkan karir meningkatkan keterampilan (skill), antara lain dengan
mengadakan program pendidikan yang dilakukan oleh Rumah Sakit atau dengan
mengirimkan karyawan-karyawan ke lembaga-lembaga pendidikan dan pelatihan
untuk mengadakan tatihan-latihan (training) sesuai dengan pekerjaannya (job) di
Rumah Sakit atas biaya Rumah Sakit.
c. Uraian tugas pekerjaan (Job Description )
Rumah Sakit menyadari bahwa manajemen yang baik hanya dapat dicapai
apabila setiap karyawan mengetahui ruang lingkup tugas, wewenang dan tanggung
jawab serta hubungan tata cara kerja dengan unit satuan kerja lainnya yang ada di
Rumah Sakit.
Oleh karena itu menjadi tanggung jawab dari setiap atasan untuk :
 Memberikan petunjuk kepada setiap karyawan bawahannya agar mengetahui
uraian tugas (job description) masing-masing.
 Mengadakan mutasi, rotasi dan demosi dari pada bawahannya setelah
disetujui oleh Direktur Rumah Sakit.
d. Remunerasi dan Kesejahteraan lainnya
Rumah Sakit memberikan imbalan jasa dan tetap memperhatikan aspek
keadilan dan kesejahteraan lainnya sesuai kemampuan Rumah Sakit.
e. Penilaian Prestasi Kerja
Untuk merangsang gairah kerja dan selalu meningkatkan loyalitas dan
produktivitas kerja dari para karyawan, Rumah Sakit memberikan penilaian atas
prestasi kerja yang telah dicapai.
f. Pembinaan Karir
Pembinaan karir merupakan sistem pengembangan karyawan (Employee
Development) yang akan meningkatkan motivasi kerja. Diharapkan dengan
terpeiiharanya dan terbinanya karir karyawan akan meningkatkan loyalitas,
produktivitas, kreativitas dan inovasi dalam melaksanakan tugas tanggung jawab
jabatan / pekerjaan yang dibebankan Rumah Sakit.
g. Pemeliharan Kesehatan / Pengobatan
Pemeliharaan Kesehatan dan perawatan / pengobatan diusahakan semaksimal
mungkin dengan mengikutsertakan karyawan pada program JPK Jamsostek.
h. Pemberian Penghargaan
Rumah Sakit memberikan penghargaan bakti kerja kepada karyawan yang telah
memberikan prestasinya.
i. Perjalanan Dinas
Untuk melaksanakan tugas Rumah Sakit, karyawan dapat melakukan
perjalanan dinas baik dibiayai sepenuhnya oleh Rumah Sakit sesuai dengan
peraturan yang telah diterapkan oleh Direktur Rumah Sakit.
j. Kebebasan bertanya dan mengemukakan pendapat
Rumah Sakit memberikan kebebasan kepada karyawan untuk bertanya
dan mengemukakan pendapat kepada atasannya dalam batas-batas yang wajar dan
bertanggung jawab dalam rangka upaya pendayagunaan Sumber Daya Manusia.
A. PENERlMAAN DAN PENEMPATAN KARYAWAN.
1. Penerimaan Karyawan
Penerimaan Karyawan dilakukan apabila dibutuhkan oleh Rumah Sakit dengan cara:
a. Memasang iklan melalui media masa
b. Menghubungi dan mencari informasi dari kantor DISNAKER
c. Menghubungi sekolah-sekolah, akademi-akademi, perguruan tinggi atau
lembagalembaga pendidikan lainnya.
d. Arsip lamaran yang telah masuk.
Untuk memenuhi persyaratan lamaran kerja, pelamar harus melengkapi surat
lamaran kerjanya sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Rumah Sakit.
2. Persyaratan Penerimaan Karyawan.
a. Persyaratan usia :
1) Usia paling rendah 19 (sembilan belas) tahun maksimum 25 (dua puluh
lima) tahun.
2) Penerimaan karyawan diatas usia 25 (dua puluh lima) tahun karena
keahliannya dibutuhkan oleh Rumah Sakit dapat dilaksanakan atas
pertimbangan Manajemen.
b. Persyaratan administrasi / kelengkapan surat-surat
Setiap pelamar harus menyampaikan:
1) Surat lamaran.
2) Daftar Riwayat Hidup.
3) Photo copy ijazah terakhir yang telah dilegalisir.
4) Daftar Riwayat Pekerjaan (bagi yang berpengalaman).
5) Surat keterangan tidak terkait lagi dengan kantor atau perusahaan dimana
ia pernah bekerja atau sedang bekerja (surat lolos butuh).
6) Surat Keterangan Catatan Kepolisian.
7) Tidak boleh suami dan istri berstatus sebagai karyawan Rumah Sakit.
8) Pas photo terbaru berwarna dasar merah dari pelamar ukuran 4 x 6 cm
sebanyak 2 lembar.
b. Test & Wawancara
1) Evaluasi administrasi
2) Tes kejuruan sesuai dengan bidang pendidikan (tes tertulis).
3) Tes Wawancara kejuruan
4) Tes praktek yang disesuaikan dengan kejuruan / bidang
5) Test kesehatan
6) Tes wawancara
c. On the Job Trining (OJT).
Setiap calon karyawan yang dinyatakan lulus seleksi dan memenuhi
syarat untuk diterima sebagai calon karyawan wajib mengikuti On the Job
Training yang diselenggarakan oleh Rumah Sakit selama maksimal 3
(tiga) bulan dan dapat ditambah 1 (satu) bulan apabila dianggap belum
memuaskan.
d. Perjanjian kerja antara karyawan dengan Rumah Sakit.
Setelah calon karyawan yang dinyatakan lulus dalam mengikuti On The
Job Training dan memenuhi syarat untuk diterima sebagai karyawan akan
diikat dengan perjanjian kerja antara Rumah Sakit dengan karyawan baru
tersebut.
e. Pengesahan Hubungan Kerja
1. Sebelum Hubungan Kerja dengan Rumah Sakit dimulai, setiap calon
karyawan akan diberi kesempatan untuk membaca dan mempelajari
Peraturan Perusahaan yang menguraikan tentang hak dan kewajiban
karyawan serta persyaratan lainnya.
2. Hubungan Kerja antara karyawan dengan Pihak Rumah Sakit akan
dianggap sah apabila masing-masing Pihak telah menandatangani
Perjanjian Kerja.
f. Penempatan Karyawan
Setiap karyawan bersedia dan sanggup untuk ditempatkan dibidang tugas
apapun sesuai dengan keahiiannya serta bersedia ditempatkan dimana
saja sesuai dengan kebutuhan operasional Rumah Sakit.

B. MUTASI DAN PROMOSI KARYAWAN


1. Setiap karyawan harus bersedia dimutasikan atau dirotasikan kebagian lain
yang masih dalam lingkup kerja Rumah Sakit.
2. Setiap pelaksanaan Mutasi akan disyahkan dengan penerbitan Surat
Keputusan yang diberikan kepada karyawan yang terkena mutasi.
3. Penolakan untuk melaksanakan mutasi dan rotasi dapat dikategorikan sebagai
pelanggaran menolak perintah yang layak dari atasan.
C. PROMOSI KARYAWAN
1. Kenaikan pangkat / golongan / jabatan adalah merupakan kewenangan dan
kebijaksanaan sepenuhnya dari Pimpinan Rumah Sakit untuk menaikkan
pangkat / golongan / jabatan setingkat lebih tinggi dari posisi semula.
2. Dalam mempertimbangkan suatu promosi maka Pimpinan Rumah Sakit akan
mengacu kepada hal-hal sebagai berikut :
a. Kepribadian
b. Latar belakang pendidikan formal 1 informal dan keahlian yang dimiliki
c. Penilaian kinerja meliputi :
1) Kemampuan melaksanakan dan menyelesaikan tugas.
2) Prestasi yang telah dicapai
3) Kejujuran dan kehormatan pribadi
4) Disiplin
5) Moral
6) Etika dan kepernimpinan
7) Kepantasan / kelayakan untuk diberi kedudukan lebih tinggi

D. KETENTUAN JAM KERJA KARYAWAN


1. Waktu Kerja dan Istirahat
a. Waktu kerja ditetapkan 7 (tujuh) jam sehari atau 40 (empat puluh) jam
seminggu sesuai dengan aturan hari dan jam kerja dibagian masing-
masing yang akan diatur dalam aturan tersendiri.
b. Setiap hari kerja diberikan waktu istirahat selama 1 (satu) jam untuk
keperluan makan, minum dan lain-lain. Waktu istirahat tersebut tidak
termasuk waktu kerja.
c. Karyawan shift dengan ketentuan sebagai berikut :
1) Medis:
a) 07.00 s/d 14.00 WIB
b) 14.00 s/d 21.00 WIB
c) 21.00 s/d 07.00 WIB
2) Paramedis
a) 07.00 s/d 14.00 WIB
b) 14.00 s/d 21.00 WIB
c) 21.00 s/d 07.00 W1B
3) Nonmedis
a) 07.00 s/d 14.00 WIB
b) 14.00 s/d 21.00 WIB
c) 21.00 s/d 07.00 W1B
d. Waktu kerja sebagaimana tersebut diatas sewaktu-waktu dapat berubah
sesuai dengan kepentingan Rumah Sakit.
Karyawan Non Shift dengan ketentuan sebagai berikut:
Waktu kerja kantor untuk karyawan Medis dan Non Medis diatur mulai
dari hari Senin sampai hari Sabtu jam 10.00 - 17.00 WIB (6 hari kerja)
2. Lembur
a. Apabila ada pekerjaan yang sifatnya penting dan mendesak maka
karyawan diwajibkan bekerja lembur sesuai dengan tingkat kebutuhan
untuk mendukung kelancaran tugas operasional Rumah Sakit.
b. Karyawan yang bekerja melebihi 8 (delapan) jam sehari atau 40 (empat
puluh) jam seminggu pada hari kerja biasa atau pada hari libur resmi
yang ditetapkan pemerintah atau bekerja pada hari istirahat mingguan,
dibayar upah lembur dengan tetap memperhatikan waktu kerja dan
waktu istirahat yang diatur sesuai dengan Keputusan Direktur Rumah
Sakit.
c. Perintah kerja lembur harus dibuat secara tertulis oleh Manager selaku
User sesuai dengan form yang tersedia dan disetujui oleh Direktur Rumah
Sakit.
3. Giliran Kerja
a. Sesuai dengan sifat pekerjaan dan kebutuhan Rumah Sakit yang
melayani masyarakat selama 24 (dua puluh empat) jam sehari, maka
dilakukan gilir kerja (shift) pada bagian - bagian tertentu. Pelaksanaan
gilir kerja diatur dan ditentukan oleh Manager terkait dan disetujui oleh
Direktur atau yang berwenang untuk itu.
b. Untuk menjamin agar pekerjaan dapaf berjalan terus-menerus, maka
semua shift yang akan digantikan tidak dibenarkan meninggalkan
pekerjaannya sebelum ada shift pengganti berikutnya maupun atas
seizin Manager / PJ / Ka.Ru. yang bertugas pada saat itu.
c. Bagi para pelaksana tugas shift wajib melaksanakan serah terima
dengan benar atas semua pekerjaan yang telah dikerjakan maupun yang
belum dikerjakan kepada penggantinya.

E. KETENTUAN CUTI DAN IZIN KARYAWAN


1. Cuti Tahunan
a. Karyawan yang telah bekerja selama 12 (dua belas) bulan berturut-turut
berhak mendapat cuti tahunan selama 12 (dua belas) hari kerja dengan
mendapat upah penuh.
b. Pelaksanaan cuti tahunan diajukan oleh karyawan dan diatur oleh Rumah
Sakit dengan memperhatikan kepentingan Rumah Sakit.
c. Untuk kepentingan Rumah Sakit dengan tidak merugikan pihak karyawan,
pelaksanaan cuti dapat ditunda paling lama 1 (satu) bulan semenjak hak
cuti tahunan tiba.
d. Hak atas cuti tahunan gugur apabila dalam waktu 1 (satu) bulan sejak
lahirnya hak cuti tersebut tidak digunakan oleh karyawan.
2. Cuti Hamil dan Melahirkan atau Gugur Kandungan
a. Karyawan wanita yang hamil dan akan melahirkan berhak atas cuti hamil
selama 1 ( satu) bulan saatnya menurut perhitungan dokter akan
melahirkan dan 1 (satu) bulan sesudah melahirkan / gugur kandungan.
b. Permohonan cuti hamil diajukan secara tertulis kepada Rumah Sakit
selama-lamanya 2 (dua) minggu sebelum cuti dijalani dengan
melampirkan Surat Keterangan Dokter.

3. Izin Meninggalkan Tugas


a. Dalam hal tertentu sebagaimana dimaksud dalam Undang – Undang
Ketenagakerjaan No.13 Tahun 2003 atas permintaan karyawan didukung
oleh keterangan yang dapat menunjukkan kebenarannya. Rumah Sakit
memberikan izin meninggalkan pekerjaan dengan mendapat gaji sebagai
berikut:
1) Karyawan sendiri melaksanakan pernikahan diberikan izin selama 3
(tiga) hari.
2) Pernikahan anak karyawan, diberikan izin selama 2 (dua) hari.
3) Istri karyawan melahirkan diberikan izin selama 2 (dua) hari.
4) Menghitankan / membaptiskan anak karyawan diberi izin selama 2
(dua) hari.
5) Kematian istri / suami / anak / orangtua mertua karyawan diberi izin
selama 2 (dua) hari.
b. Apabila hal tersebut pada ayat 1 huruf a s/d e terjadi diluar kota dengan
radius lebih dari 100 Km, maka untuk setiap keperluan tersebut
karyawan mendapat izin tambahan sebanyak 2 (dua) hari, dengan
memperhatikan kasusnya.
c. Rumah Sakit memberikan pertimbangan pemberian izin meninggalkan
pekerjaan diluar yang diatur kepada karyawan yang benar-benar
memerlukan untuk mengurus hal yang sangat penting dan izin tersebut
dapat diperhitungkan untuk hak cuti karyawan yang belum diambil pada
tahun yang bersangkutan.
d. Karyawan yang meninggalkan jam tugas pada tempat kerja harus terlebih
dahulu mendapatkan izin dari atasannya dan mengurus izinnya di HRD.
e. Meninggalkan tempat kerja tanpa izin resmi dianggap " Mangkir " dan hal
ini dapat dikenakan sanksi.
f. Jika atas kehendak Pemerintah agar pihak Rumah Sakit mewakili
karyawan untuk mengikuti penataran / kursus / pendidikan dan lain
sebagainya, maka selama yang bersangkutan mengikuti hal tersebut gaji
dibayar penuh.

4. RETENSI KARYAWAN
Program retensi karyawan antara lain:
a. Pelatihan dan pengembangan terhadap karyawan
b. Kesejahteraan karyawan
c. Keselamatan dan Kesehatan Kerja

5. PENGGOLONGAN DAN PENGGAJIAN KARYAWAN


1. Penggolongan Karyawan
Penggolongan karyawan berdasarkan Skala, Strata Pendidikan dan
Pengalaman Kerja.
2. Penggajian
Rumah Sakit menerapkan sistem penggajian dengan ketentuan sebagai
berikut :

2.1 Sistem penggajian.

Gaji ditetapkan berdasarkan pada tingkat dan golongan karyawan


dengan menilai jabatan, keahlian, pendidikan, kecakapan, prestasi kerja,
kondite, pengalaman dari pekerjaan yang bersangkutan.

a. Gaji dibayarkan setiap awal bulan berikutnya melalui Bank atau Cash.

1) Komponen Gaji terdiri dari :

a) Gaji Pokok.

2) Tunjangan Jabatan (Struktural) :

a) Direktur

b) Wakil Direktur

c) Manager

d) Kepala Seksi

e) Kepala Ruangan

f) Penanggung Jawab

3) Tunjangan Khusus :

a) Uang Transportasi

b) Uang Makan

4) Lain-lain

a) Lembur

b) Voucher HP

2.2 Skala gaji diatur secara berjenjang sesuai dengan Keputusan Direktur
Utama.
2.2 Besarnya gaji bagi karyawan dengan masa kerja kurang dari 1 (satu)
tahun ditetapkan serendah-serendahnya sebesar Upah Minimum
Kabupaten yang berlaku, sedangkan bagi karyawan yang masa kerjanya
1 (satu) tahun atau lebih besarnya sesuai dengan Keputusan Direktur
Rumah Sakit.

2.3 Kenaikan Gaji :


a) Kenaikan gaji akan ditinjau secara berkala dengan memperhitungkan
tingkat inflasi kemampuan Rumah Sakit dan evaluasi atas prestasi
karyawan yang pelaksanaannya diatur dalam ketentuan dan
kebijaksanaan Rumah Sakit.
b) Peninjauan kenaikan gaji bagi seorang karyawan dapat
juga dilaksanakan berdasarkan permintaan dari Atasan
Langsung karyawan dan atau kemampuan Rumah Sakit.
c) Kenaikan gaji tidak dilaksanakan atau tidak diberlakukan apabila
kinerja Rumah Sakit mundur atau tetap dan kemampuan Rumah
Sakit untuk melaksanakan hai tersebut tidak ada.
d) Kenaikan gaji tahunan bukan suatu keharusan dan bukan
merupakan hak bagi karyawan yang gajinya sudah melampaui Upah
Minimum Kabupaten Sukoharjo

G. Tunjangan Hari Raya Keagamaan


1. Setiap karyawan akan menerima tunjangan hari raya keagamaan yang
pembayarannya dilakukan selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari sebelum Hari
Raya keagamaan yang dirayakan oleh karyawan masing-masing, dengan
ketentuan :
1.1 Bagi karyawan yang beragama Islam diberikan pada Hari Raya Idul Fitri
1.2 Bagi karyawan yang beragama Kristen Katolik dan Protestan diberikan
pada Hari Raya Natal
1.3 Bagi karyawan yang beragama Budha diberikan pada Hari Raya Waisak
1.4 Bagi karyawan yang beragama Hindu diberikan pada Hari Raya Nyepi
2. Besarnya tunjangan tersebut ditetapkan sesuai dengan Keputusan Direktur
Utama.
H. PERLINDUNGAN KARYAWAN
1. Perlindungan Bagi Karyawan Wanita
1.1 Rumah Sakit memberikan perlindungan kepada karyawan wanita sesuai
dengan kodrat, harkat dan martabatnya, termasuk dalam memberikan
perlindungan tersebut diatas adalah tidak memberhentikan karyawan
wanita yang disebabkan menikah dan atau melahirkan.
1.2 Karyawan wanita yang akan menikah harus memberitahukan rencana
pernikahannya maksimal 2 minggu sebelum acara pernikahan kepada
Manager SDM & Umum dengan diketahui oteh Manager yang
bersangkutan.
2 Rumah Sakit merencanakan dan melaksanakan pengalihan tugas yang
sesuai bagi karyawan wanita hamil tanpa mengurangi hak-haknya sebagai
karyawan.
4. Karyawan wanita yang telah selesai menjalani cuti hamil dan melahirkan
atau cuti diluar tanggungan karena hamil dan melahirkan, kembali pada
tempatnya semula tanpa dikurangi hak-haknya pada waktu sebelumnya.

I. PERATURAN DAN TATA TERTIB KERJA

1. Kewajiban dan Larangan


Tara tertib, disiplin dan sanksi merupakan salah satu faktor penting demi
tercapainya tujuan bersama yang bermanfaat bagi Rumah Sakit maupun
karyawan, oleh sebab itu karyawan Rumah Sakit harus mengetahui hal-hal
sebagai berikut :
1.1 Kewajiban Karyawan :
a. Menjalankan, menjunjung tinggi dan mengamalkan visi dan misi Rumah
Sakit.
b. Mengikuti kegiatan dalam bentuk apapun yang diprogramkan dan
diadakan oleh Rumah Sakit.
c. Setiap karyawan berkewajiban mengutamakan kepentingan Rumah Sakit
dan bekerja sama sepenuhnya demi kemajuan Rumah Sakit.
d. Mematuhi dan melaksanakan segala tata tertib yang berlaku di Rumah
Sakit.
e. Disiplin dan bertanggung jawab terhadap pelaksanaan tugas sehari-hari
dengan menggunakan / memanfaatkan / memelihara serta menjaga
keutuhan semua barang / fasilitas / tempat dan melaporkan kepada
pimpinan / atasannya apabila mengetahui adanya kerusakan / hal-hal
yang dapat menimbulkan bahaya atau kerugian bagi Rumah Sakit.
f. Pada saat alih tugas atau mengundurkan diri dari pekerjaannya, agar
mengembalikan dan atau menyerahkan barang-barang inventaris yang
dipinjam pakaikan berikut dokumen administrasi yang menjadi
tanggung jawabnya dalam kondisi baik dan lengkap.
g. Memanfaatkan / menggunakan waktu kerja seefisien dan seefektif
mungkin.
h. Kehadiran Kerja :
1) Karyawan harus clock in pada mesin yang telah disediakan serta
tidak diperbotehkan mewakili clock in orang lain.
2) Memakai seragam yang telah ditentukan, lengkap dengan artibut dan
ID. Card yang telah dikeluarkan oleh Rumah Sakit.
3) Karyawan wajib berada ditempat tugas dan tidak dibenarkan
meninggalkan tugas pada saat jam kerja tanpa seijin Pimpinan /
Atasan Langsung dan disetujui oleh Bagian HRD.
4) Apabila tidak hadir kerja, wajib terlebih dahulu memberitahukan
kepada Atasannya dengan alasan yang dapat diterima kebenarannya
dan harus diajukan secara tertulis.
5) Izin tidak masuk kerja akan diberikan apabila :
a) Orang Tua / Mertua / Saudara kandung / Istri / Suami /
Anak / Anggota keluarga serumah Meninggal Dunia.
b) Karyawan Menikah.
c) Menikahkan anak.
d) Mengkhitankan anak.
e) Mambaptiskan anak.
f) Istri melahirkan / keguguran.
6) izin tidak masuk kerja diluar ketentuan tersebut butir e tidak dapat
diberikan kecuali apabila karyawan menghendaki harus izin, maka
izin akan diberikan dengan catatan akan dipotong gaji 4 % per hari
dari total gaji yang diterima selama karyawan izin.
i. Apabila tidak hadir kerja tanpa adanya pemberitahuan terlebih dahulu,
maka :
1) Karyawan dianggap mangkir.
• 2) Cuti tahunan dipotong sesuai dengan ketidak hadiran.
3) Potong Gaji 4 % per hari dari total gaji yang diterima selama
karyawan izin.
j. Melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan Etika Profesi, Job
Description, Protap, dan Kode Etik Rumah Sakit Seluruh Indonesia
sesuai dengan profesinya masing-masing dan peraturan yang berlaku di
Rumah Sakit.
k. Memegang teguh rahasia jabatan dan rahasia perusahaan terhadap
siapapun mengenai hal-hal yang diketahui sehubungan dengan jabatan.
l. Membina dan memelihara suasana kerja yang serasi, safing
menghormati, saling menghargai dan saling mendukung serta penuh
dengan rasa tanggung jawab dalam setiap melaksanakan pekerjaanya.
m. Menjaga dan membawa nama baik Rumah Sakit dan semua pimpinan
yang ada di Rumah Sakit dari tingkat bawah sampai tingkat tertinggi,
baik didalam maupun di luar jam kerja.
n. Setiap karyawan bersikap sopan, sabar, penuh perhatian dan bersikap
saling menolong serta dapat menarik simpatik kepada pasien / keluarga
/ pengunjung, karena hai tersebut merupakan salah satu upaya yang
ampuh, untuk tidak membuat pasien / keluarga pengunjung menjadi
jera atas pelayanan yang diberikan oleh Rumah Sakit.
o. Apabila mengetahui hal-hal yang akan merugikan Rumah Sakti dan atau
membahayakan keselamatan orang lain baik pimpinan, karyawan
maupun pemakaian jasa Rumah Sakit agar dengan segera
memberitahukan kepada Pimpinan Rumah Sakit secara berjenjang.
p. Memberikan keterangan / data-data yang benar baik mengenai dirinya
sendiri maupun keluarga yang menjadi tanggungannya kepada HRD /
Personalia dan apabila ada perubahan status dirinya (pemikahan /
perceraian), kelahiran anak, kematian suami / istri / anak guna akurasi
data karyawan.
q. Karyawan diwajibkan membaca, memahami, mematuhi dan
melaksanakan semua Prosedur Tetap dan semua Peraturan yang telah
diberlakukan oleh Rumah Sakit.
1.2 Larangan Kepada Karyawan :
a. Dilarang meminta dan atau menerima pemberian atau janji baik
langsung atau tidak langsung dalam bentuk apapun dan dari siapapun
yang berhubungan dengan tugas atau jabatannya untuk kepentingan
pribadi, baik dilakukan didalam maupun diluar lingkungan Rumah Sakit
yang dapat merugikan dan atau merusak nama baik dan "ClTRA" Rumah
Sakit.
b. Dilarang melakukan pekerjaan lain didalam Rumah Sakit yang tidak ada
kaitannya dengan tugas atau jabatannya kecuali apabila diizinkan
atasan.
c. Dilarang melakukan pekerjaan rangkap pada instansi lain yang dapat
mengganggu pekerjaan di Rumah Sakit dan tanpa izin / persetujuan
Direktur Rumah Sakit.
d. Dilarang tidak masuk kerja tanpa alasan yang dapat diterima oleh
atasan / pejabat yang berwenang.
e. Dilarang datang terlambat dan pulang sebelum berakhirnya waktu kerja
tanpa alasan yang dapat diterima oleh atasan / pejabat berwenang
Rumah Sakit.
f. Pada saat bekerja dilarang membawa anak dan atau membawa pacar
ditempat kerja.
g. Pada saat jam kerja dilarang tidur, menonton N, menggosip dan atau
membicarakan hal-hal yang seharusnya tidak perlu dibicarakan di
h. Dilarang memindahkan dan atau menggunakan barang-barang
inventaris diluar kepentingan Rumah Sakit tanpa seizin Atasan / Pihak
Rumah Sakit.
i. Pada saat jam kerja dilarang memakai sandal, membunyikan radio 1
tape dengan suara yang kuat, membaca surat kabar / majalah serta
makan di meja kerja. 2.10 Dilarang menggunakan fasilitas telephone
untuk kepentingan pribadi.
j. Selama dilingkungan Rumah Sakit dilarang merokok dan mengingatkan
kepada orang lain yang sedang merokok untuk tidak merokok.
k. Dilarang menginggalkan pekerjaan / tempat kerja tanpa izin dari
atasannya / pejabat berwenang Rumah Sakit.
l. Dilarang menolak melaksanakan perintah / penugasan yang layak dari
atasannya.
m. Dilarang membawa / menggunakan barang-barang I alat-alat /
dokumen milik Rumah Sakit keluar dari lingkungan Rumah Sakit tanpa
izin atasan, baik untuk mendapatkan keuntungan pribadi maupun tidak.
n. Dengan sengaja atau kelalaian mengakibatkan dirinya dalam keadaan
sedemikian rupa sehingga tidak dapat menjalankan pekerjaan yang
diberikan kepadanya.
o. Dilarang menerima tamu dalam waktu kerja yang tidak ada kaitannya
dengan tugas / jabatannya, kecuali hal-hal yang sangat penting dan
mendesak serta atas izin atasan / pimpinan.
p. Secara perorangan atau bersama-sama dilarang melakukan usaha atau
perbuatan yang merongrong kebijakan Pimpinan dan operasionalisasi
Rumah Sakit.
r. Dengan sengaja atau karena kelalaiannya melakukan perbuatan yang
dapat berakibat fatal terhadap keselamatan Rumah Sakit ataupun
orang-orang yang berada didalamnya atau merusak atau membiarkan
milik Rumah Sakit maupun dirinya dan orang lain dalam keadaan
bahaya.
s. Minum-minuman keras, mabuk, membawa, menyimpan /
menyalahgunakan obat-obat terlarang dalam lingkungan Rumah Sakit
baik dalam jam kerja maupun diluar jam kerja.
t. Berjudi di dalam lingkungan Rumah Sakit baik dalam jam kerja maupun
diluar jam kerja.
u. Membawa, menyimpan / menyalahgunakan senjata api / senjata tajam
kedalam lingkungan Rumah Sakit yang tidak ada kaitan dalam
pekerjaannya.
v. Melakukan tindakan yang melanggar kesusilaan, tidak bermoral
sehingga mencemarkan / merugikan nama baik Rumah Sakit baik
didalam jam kerja maupun diluar jam kerja.
w. Membujuk atau memikat pimpinan / atasan /teman sekerja untuk
melakukan perbuatan yang melanggar norma-norma, baik norma susila,
norma agama maupun norma hukum sehingga menimbulkan keresahan
dan perasaan tidak aman bagi seluruh karyawan dan Pimpinan Rumah
Sakit.
x. Berkelahi, bertengkar, menganiaya, mengancam, menghina orang lain
ditempat kerja yang dapat membahayakan dirinya sendiri maupun
orang lain.
y. Membongkar rahasia Rumah Sakit atau mencemarkan nama baik Rumah
Sakit dan keluarganya kecuali untuk kepentingan negara.
1.3 Klasifikasi Pelanggaran
a. Dengan telah diaturnya beberapa Kewajiban dan Larangan sebagaimana
tercantum pada pasal 16 diatas, apabila karyawan tidak mematuhinya
maka dianggap melakukan Pelangggran.
b. Setiap pelanggaran yang dilakukan oleh karyawan dikelompokkan
menjadi 3 jenis pelanggaran :
c. Pelanggaran Berat.
1) Meminta dan atau menerima pemberian atau janji baik langsung atau
tidak langsung dalam bentuk apapun dan dari siapapun yang
berhubungan dengan tugas atau jabatannya untuk kepentingan
pribadi, baik dilakukan didalam maupun diluar lingkungan Rumah
Sakit yang dapat merugikan dan atau merusak nama baik dan
"CITRA" Rumah Sakit.

2) Membongkar rahasia Rumah Sakit atau mencemarkan nama baik


Rumah Sakit dan keluarganya kecuali untuk kepentingan negara.
3) Membawa / menggunakan barang-barang / alat-alat / dokumen mifik
Rumah Sakit keluar dari lingkungan Rumah Sakit tanpa izin atasan,
baik untuk mendapatkan keuntungan pribadi maupun tidak.
4) Secara perorangan atau bersama-sama melakukan usaha atau
perbuatan yang merongrong kebijakan Pimpinan dan
operasionatisasi Rumah Sakit.
Dibuat di :
Pada tanggal :
Direktur RS. Khusus Bedah
Karima Utama

dr Nining Tri Maryani

Anda mungkin juga menyukai