Laporan Farmakologi 1 Analgetik PDF
Laporan Farmakologi 1 Analgetik PDF
PENDAHULUAN
I. TUJUAN
Tujuan percobaan :
1. Mengenal cara untuk mengevaluasi secara eksperimental efek analgetik suatu obat
2. Memahami dasar-dasar perbedaan daya analgetik berbagai analgetika
3. Mampu memberikan pandangan mengenai kesesuaian khasiat yang dianjurkan untuk
sediaan-sediaan farmasi analgetika.
Pada pemakaian yang tidak hati-hati obat-obat dalam kelompok pertama dapat
menimbulkan ketergantungan, sedangkan obat-obat dalam kelompok kedua ada
kalanya memiliki pula disamping efek analgetika, efek antipiretika seperti acetosal
dan efek anti radang, seperti penolbutazon. Disamping itu ada beberapa obat yang
meskipun tidak digolongkan analgetik, bekerja secara spesifik untuk meringankan
penderita nyeri seperti ergotamine, senyawa-senyawa nitrit dan kolkhisisn. Pada
waktu mengevaluasiefek obat analgetika perlu diperhatikan bahwa metoda-metoda
eksperimental yang ada tidak selalu dapat mendiskriminasikan dengan baik antara
obat yang potensial dan tidak potensial sebagai analgetik pada manusia. Kesulitan
disebabkan pula karena tidak semua tipe nyeri dapat reproduksi secara eksperimental.
Secara umum dianggap bahwa potensi suatu analgetika tidak dapat dievaluasi dengan
baik secara eksperimental dalam orang sehat sehingga eksperimen-eksperimen untuk
maksud ini selalu direncanakan untuk situasi klinik. Metode pengujian aktifitas
analgetika dilakukan dengan menilai kemampuan zat uji untuk menekan atau
menghilangkan rasa nyeri yang diinduksi pada hewan percobaan (mencit, tikus,
marmot) yang meliputi secara mekani, teknik, elektrik dan secara kimia. Metode
pengujian dengan induksi nyeri secara mekanik atau terik disukai untuk mengevaluasi
obat analgetika kuat. Pada umumnya daya kerja analgetika dinilai paa hewan dengan
mengukur besarnya peningkatan stimulus nyeri yang harus diberikan sebelum ada
respon nyeri atau jangka waktu ketahanan hewan terhadap stimulus nyeri ada juga
peranan frukuensi respon nyeri.
BAB II
METODE KERJA
I. ALAT
Alat yang digunakan yaitu,
- Alat suntik 1 mL (i.p)
- Alat suntik 1 mL (s.c)
- Stopwatch
- Timbangan mencit
II. BAHAN
Bahan yang digunakan yaitu,
- Asam Asetat
- Asam Mefenamat
- Paracetamol
- Aspirin
- Hewan Percobaan : Mencit
III. PROSEDUR
- Mengobati :
1. Suntik mencit dengan asam asetat secara intraperitonial (i.p) 1 ml/ 100
gr BB.
2. Amati dan catat jumlah jeliat setiap interval 5 menit setelah pemberian
asam asetat sebagai penginduksi rasa nyeri selama 30 menit.
3. Suntik mencit dengan obat (asam mefenamat, paracetamol atau aspirin
sebanyak 1 ml) secara sub kutan.
4. Amati dan catat jumlah jeliat setiap interval 5 menit selama 30 menit
setelah pemberian obat analgetik.
- Mencegah :
1. Suntik mencit dengan obat (asam mefenamat, paracetamol atau aspirin
sebanyak 1 ml) secara sub kutan. Setelah 30 menit mencit diberi asam
asetat secara intraperitonial (i.p) 1 ml/ 100 gr BB untuk menginduksi
rasa nyeri
2. Amat dan catat jumlah jeliat setiap interval 5 menit selama 30 menit
setelah pemberian asam asetat.
BAB III
I. DATA PENGAMATAN
Mencit yang kami gunakan beratnya 29 gram maka,
- Asam asetat : 1ml / 100 gram BB
Pada 20 gr mencit = 0,5 ml
Maka x 0,5 ml = 0,75 ml
ASAM MEFENAMAT
PARACETAMOL
ASPIRIN
GELIAT DAYA
PENCEGAHAN
RASA NYERI
ASAM MEFENAMAT
PARACETAMOL
ASPIRIN
GELIAT DAYA
PENCEGAHAN
RASA NYERI
BAB IV
PENUTUP
I. SIMPULAN
Simpulan yang dapat kita ambil pada praktikum kali ini adalah :
1. Setelah dilakukan percobaan didapatkan hasil bahwa urutan obat yang
memiliki daya analgetik paling tinggi atau kuat untuk mengobati adalah
aspirin lalu paracetamol lalu asam mefenamat.
2. Setelah dilakukan percobaan didapatkan hasil bahwa urutan obat yang
memiliki daya analgetik untuk mencegah paling tinggi atau kuat adalah aspirin
lalu asam mefenamat lalu paracetamol.
DAFTAR PUSTAKA
oleh :
Nuranisah 15010088
SEMESTER 6 B