Anda di halaman 1dari 8

POTENSI SENYAWA BIOAKTIF MANGROVE

(Rhizophora Sp) SEBAGAI ANTIOKSIDAN

BIOKIMIA

Kelas : B

Dosen Pembimbing :

Mohammad Ghazali, S.Pi . M.Si

DI SUSUN OLEH :

Kelompok : III

Aris Fernando (1505904010033)

Adam ( )

Rina Safriani (1505904010032)

Yulita Andriani (1505904010031)

UNIVERSITAS TEUKU UMAR


FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

2016
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur yang tak terhingga penyusun panjatkan kehadirat Illahi Rabbi, atas
berkah, rahmat, karunia dan hidayah-Nya akhirnya penyusun dapat menyelesaikan makalah
ini.
Adapun tujuan disusunnya makalah ini ialah sebagai salah satu agenda kegiatan
akademis yang harus ditempuh oleh setiap mahasiswa/mahasiswi dalam menyelesaikan studi
di tingkat perkuliahan semester II (Dua), adapun judul yang dimuat didalam makalah ini
adalah mengenai “Potensi Senyawa Bioaktif Mangrove (Rhizophora Sp) Sebagai
Antioksidan”.
Dalam proses penyusunan makalah ini, penyusun banyak mendapatkan bantuan,
dukungan, serta do’a dari berbagai pihak, oleh karena itu izinkanlah didalam kesempatan ini
penyusun menghaturkan terima kasih dengan penuh rasa hormat serta dengan segala
ketulusan hati kepada:

1. Kedua orang tua, atas curahan kasih sayang yang tiada henti, yang senantiasa
mendukung secara moril & materil serta yang selalu mendo’akan penyusun didalam
menempuh pendidikan ini.

2. Bapak Mohammad Ghazali, S.Pi, M.Si selaku guru mata kuliah biokimia yang
dengan segala keikhlasannya telah memberikan bimbingan, arahan, serta nasehat kepada
penyusun hingga terselesaikannya makalah ini.

3. Teman-teman seperjuangan khususnya fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan


(FPIK) yang senantiasa memberi masukan untuk penyusun menyelesaikan makalah ini.

Sangatlah disadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan didalam


penyusunannya dan jauh dari kesempurnaan, untuk itu penyusun mengharapkan masukan
baik saran maupun kritik yang kiranya dapat membangun dari para pembaca. Akhir kata
semoga makalah ini dapat memberikan manfaat khususnya bagi kita semua.

Meulaboh, 24 Mei 2016

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..…………………………………………………………………………………………….. i


DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………………………………. ii
BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………………………………………….. 1
1.1 Latar Belakang ………………………………………………………………………………………… 1
1.2. Rumusan Masalah …………………………………………………………………………………. 1
1.3 Tujuan Pembuatan Makalah …………………………………………………………………. 1
1.4 Manfaat Pembuatan Makalah ………………………………………………………………. 1

BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………………………………….. 2
2.1 Mangrove (hutan bakau)……………………………………………………………………………. 2
2.2 Fungsi dan manfaat hutan bakau ……………………………………………………………….. 2
2.3 Rhizophora sp …………………………………………………………………………………………….. 2
2.4 Manfaat tumbuhan rhizophora …………………………………………………………………. 3
2.5 Antioksidan ………………………………………………………………………………………………… 4
2.6 Potensi mangrove sebagai antioksidan ………………………………………………………. 4

BAB III PENUTUP …………………………………………………………………………………………………... 5


KESIMPULAN ….......................................................................................................... 5

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 5


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Antioksidan merupakan molekul yang mampu memperlambat atau mencegah proses
oksidasi molekul lain. Antioksidan juga sesuai didefinisikan sebagai senyawa-senyawa yang
melindungi sel dari efek berbahaya radikal bebas oksigen reaktif jika berkaitan dengan
penyakit, radikal bebas ini dapat berasal dari metabolisme tubuh maupun faktor eksternal
lainnya.
antioksidan yang umum digunakan seperti butylated hydroxytolune (BHT) dan butylated
hydroxyanisole (BHA) tidak baik untuk dikonsumsi oleh manusia. Atas dasar tersebut
masyarakat mulai beralih dari menggunakan antioksidan sintetik menjadi antioksidan alami.

antioksidan alami adalah antioksidan yang umumnya diisolasi dari sumber alami,
kebanyakan berasal dari tumbuh-tumbuhan dan buah-buahan. Salah satu harapan sumber
alternative antioksidan alami baru adalah buah bakau (Rhizophora mucronata).

1.2 Rumusan Masalah


Dari latar belakang tersebut, dapat kita tarik topic permasalahan yaitu mengenai Potensi
Senyawa Bioaktif Mangrove (Rhizophora Sp) Sebagai antioksidan.

1.3 Tujuan Pembuatan Makalah


Untuk membahas secara rinci mengenai Potensi Senyawa Bioaktif Mangrove (Rhizophora
Sp) Sebagai antioksidan.

1.4 Manfaat Pembuatan Makalah


Menambah pengetahuan serta wawasan kita mengenai Potensi Senyawa Bioaktif Mangrove
(Rhizophora Sp) Sebagai antioksidan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Mangrove (hutan bakau)
Hutan bakau atau disebut juga hutan mangrove adalah hutan yang tumbuh di air payau,dan
dipengaruhi oleh pasang-surut air laut. Hutan ini tumbuh khususnya di tempat-tempat di
mana terjadi pelumpuran dan akumulasi bahan organik. Baik di teluk-teluk yang terlindung
dari gempuran ombak, maupun di sekitar muara sungai di mana air melambat dan
mengendapkan lumpur yang dibawanya dari hulu.
Ekosistem hutan bakau bersifat khas, baik karena adanya pelumpuran yang mengakibatkan
kurangnya abrasi tanah; salinitas tanahnya yang tinggi; serta mengalami daur penggenangan
oleh pasang-surut air laut. Hanya sedikit jenis tumbuhan yang bertahan hidup di tempat
semacam ini, dan jenis-jenis ini kebanyakan bersifat khas hutan bakau karena telah melewati
proses adaptasi dan evolusi.

2.2 Fungsi dan manfaat hutan bakau


Dari segi ekonomi, hutan mangrove menghasilkan beberapa jenis kayu yang berkualitas baik,
dan juga hasil-hasil non-kayu atau yang biasa disebut dengan Hasil Hutan Bukan Kayu
(HHBK), berupa arang kayu, bahan pewarna dan kosmetik, serta bahan pangan dan
minuman. Termasuk pula di antaranya adalah hewan-hewan yang biasa ditangkapi seperti
biawak air (Varanus salvator), kepiting bakau (Scylla serrata), udang lumpur (Thalassina
anomala), siput bakau (Telescopium telescopium), serta berbagai jenis ikan.

Manfaat yang lebih penting dari hutan bakau adalah fungsi ekologisnya sebagai pelindung
pantai, habitat berbagai jenis satwa, dan tempat pembesaran (nursery ground) banyak jenis
ikan laut.

Salah satu fungsi utama hutan bakau adalah untuk melindungi garis pantai dari abrasi atau
pengikisan, serta meredam gelombang besar termasuk tsunami. Di Jepang, salah satu upaya
mengurangi dampak ancaman tsunami adalah dengan membangun green belt atau sabuk hijau
berupa hutan mangrove. Sedangkan di Indonesia, sekitar 28 wilayah dikategorikan rawan
terkena tsunami karena hutan bakaunya sudah banyak beralih fungsi menjadi tambak, kebun
kelapa sawit dan alih fungsi lain.

2.3 Rhizophora sp

Rhizophora sp. merupakan salah satu jenis tanaman mangrove, yaitu kelompok tanaman
tropis yang bersifat halophytic atau toleran terhadap garam. Rhizophora sp. termasuk dalam
famili Rhizophorazceae. Ada tiga jenis yang tergolong dalam Rhizophora sp, yaitu R.
mucronata, R. apiculata dan R. stylosa. Jenis-jenis ini dikenal dengan nama bakau, dan
merupakan jenis yang umum dan selalu tumbuh di hutan mangrove.
Taksonomi jenis Rhizophora sp. adalah sebagai berikut:

Divisi : Spermatophyta

Sub divisi : Angiospermae

Kelas : Dicotiledonae

Sub kelas : Dialypetalae

Ordo : Myrtales

Famili : Rhizophoraceae

Genus : Rhizophora

Spesies : Rhizophora sp.

2.4 Manfaat tumbuhan Rhizophora

1. Manfaat Rhizophora apiculata :

 Kayu dimanfaatkan untuk bahan bangunan, kayu bakar dan arang.


 Kulit kayu berisi hingga 30% tanin (per sen berat kering).
 Cabang akar dapat digunakan sebagai jangkar dengan diberati batu.
 Di Jawa acapkali ditanam di pinggiran tambak untuk melindungi pematang. Sering
digunakan sebagai tanaman penghijauan.

2. Manfaat Rhizophora mucronata :

 Kayu digunakan sebagai bahan bakar dan arang.


 Tanin dari kulit kayu digunakan untuk pewarnaan, dan kadang-kadang digunakan
sebagai obat dalam kasus hematuria (perdarahan pada air seni).
 Ditanam di sepanjang tambak untuk melindungi pematang..

3. Manfaat Rhizophora stylosa :

 Sebagai bahan bangunan, kayu bakar, dan arang.


 Masyarakat Aborigin di Australia menggunakan kayu jenis ini untuk pembuatan
bumerang, tombak serta berbagai obyek upacara.
 Anggur ringan serta minuman untuk mengobati hematuria (pendarahan pada air seni)
dapat dibuat dari buahnya.
2.5 Antioksidan

Antioksidan merupakan molekul yang mampu memperlambat atau mencegah proses oksidasi
molekul lain. Antioksidan juga sesuai didefinisikan sebagai senyawa-senyawa yang
melindungi sel dari efek berbahaya radikal bebas oksigen reaktif jika berkaitan dengan
penyakit, radikal bebas ini dapat berasal dari metabolisme tubuh maupun faktor eksternal
lainnya. Radikal bebas adalah spesies yang tidak stabil karena memiliki elektron yang tidak
berpasangan dan mencari pasangan elektron dalam makromolekul biologi. Protein lipida dan
DNA dari sel manusia yang sehat merupakan sumber pasangan elektron yang baik. Kondisi
oksidasi dapat menyebabkan kerusakan protein dan DNA, kanker, penuaan, dan penyakit
lainnya.

Komponen kimia yang berperan sebagai antioksidan adalah senyawa golongan fenolik dan
polifenolik. Senyawa-senyawa golongan tersebut banyak terdapat di alam, terutama pada
tumbuh-tumbuhan, dan memiliki kemampuan untuk menangkap radikal bebas. Antioksidan
yang banyak ditemukan pada bahan pangan, antara lain vitamin E, vitamin C, dan karotenoid.

Antioksidan banyak digunakan dalam suplemen makanan dan telah diteliti untuk pencegahan
penyakit seperti kanker atau penyakit jantung koroner. Antioksidan memiliki banyak
kegunaan industri, seperti pengawet dalam makanan dan kosmetik serta untuk mencegah
degradasi karet dan bensin.

2.6 Potensi mangrove sebagai antioksidan alami

Seperti yang sudah dijelas bahwa antioksidan merupakan molekul yang mampu
memperlambat atau mencegah proses oksidasi molekul lain. Antioksidan juga sesuai
didefinisikan sebagai senyawa-senyawa yang melindungi sel dari efek berbahaya radikal
bebas oksigen reaktif jika berkaitan dengan penyakit, radikal bebas ini dapat berasal dari
metabolisme tubuh maupun faktor eksternal lainnya.
antioksidan yang umum digunakan seperti butylated hydroxytolune (BHT) dan butylated
hydroxyanisole (BHA) tidak baik untuk dikonsumsi oleh manusia. Atas dasar tersebut
masyarakat mulai beralih dari menggunakan antioksidan sintetik menjadi antioksidan alami.

antioksidan alami adalah antioksidan yang umumnya diisolasi dari sumber alam,
kebanyakan berasal dari tumbuh-tumbuhan dan buah-buahan. Salah satu harapan sumber
alternative antioksidan alami baru adalah buah bakau (Rhizophora mucronata).

Rhizophora mucronata merupakan tanaman bakau dari Genus Rhizophora dan Famili
Rhizophoraceae. Tanaman ini dapat tumbuh hingga mencapai ketinggian 27-30 m, buah yang
dihasilkan berwarna hijau dengan lentisel banyak dan menyebar.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan :

 Antioksidan merupakan molekul yang mampu memperlambat atau mencegah proses


oksidasi molekul lain. Antioksidan juga sesuai didefinisikan sebagai senyawa-
senyawa yang melindungi sel dari efek berbahaya radikal bebas oksigen reaktif jika
berkaitan dengan penyakit, radikal bebas ini dapat berasal dari metabolisme tubuh
maupun faktor eksternal lainnya.
 antioksidan yang umum digunakan seperti butylated hydroxytolune (BHT) dan
butylated hydroxyanisole (BHA) tidak baik untuk dikonsumsi oleh manusia. Atas
dasar tersebut masyarakat mulai beralih dari menggunakan antioksidan sintetik
menjadi antioksidan alami.
 antioksidan alami adalah antioksidan yang umumnya diisolasi dari sumber alami,
kebanyakan berasal dari tumbuh-tumbuhan dan buah-buahan. Salah satu harapan
sumber alternative antioksidan alami baru adalah buah bakau (Rhizophora
mucronata).
 Dengan hadirnya alternative ini diharapkan dapat membuat kita semakin sadar akan
pentingnya menjaga kesehatan dan mulai berfikir untuk mengutamakan dan mengolah
hasil alam. Karena sangat banyak sekali manfaat yang belum kita ketahui dari alam.
Selain itu secara tidak langsung kita sudah bergerak untuk melakukan penghijauan
dan mencegah terjadinya pemanasan global.

DAFTAR PUSTAKA

hendra, kurnia. 2011. Biokimia umum. Jakarta: Graha ilmu utama


antoni. 1996.Biokimia modern. Bandung: Gramedia pustaka
anonym. 2016. Biokimia dasar. Jakarta: Erlangga
Http://google.com/potensisenyawabioaktifpadamangrove/2016

Anda mungkin juga menyukai