Injeksi Depo
Injeksi Depo
Obat Injeksi Antipsikosis
Fungsi injeksi depo kerja panjang digunakan untuk terapi pemeliharaan terutama bila
kepatuhan pengobatan dengan oral tidak tercapai.
Cara Pemberian
Pemberian depo dilakukan melalui injeksi intramuskular (IM) dengan interval 1 4
minggu. Pasien diberikan mulamula dalam dosis uji yang kecil (smalltest dose)
untuk mencegah terjadinya efek samping yang tidak diinginkan.
Dosis
Respon individual terhadap obat neuroleptik sangat bervariasi. Dosis dan interval
dosis harus dititrasi tergantung respon pasien untuk mencapai efek optimum.
Efek Samping Secara Umum
Nyeri pada tempat penyuntikan
Eritema dan edema
Nodul
Contoh obat injeksi antipsikosis :
Flufenazin dekanoat (derivat Fenotiazin)
Indikasi : terapi pemeliharaan skizofrenia dan psikosis lain
Cara penyuntikan : injeksi IM dalam pada otot gluteus
Dosis :
Dosis uji 12,5 mg (pada lansia 6,25 mg), kemudian setelah 47 hari 12,5 mg100 mg
diulang dengan interval 1435 hari, harus disesuaikan dengan respon
Pada anakanak tidak dianjurkan
Efek samping :
Gejala ekstra piramidal, tardive dyskinesia, mengantuk, apatis, pucat, mimpi buruk,
insomnia, depresi, agitasi, perubahan pola EEG, hipotensi, takikardi, aritmia, kejang,
terdiri atas: mulut kering, hidung tersumbat, konstipasi, kesulitan buang air kecil, dan
pandangan kabur
Haloperidol dekanoat
Indikasi : terapi pemeliharaan skizofrenia dan psikosis lain
Cara penyuntikan : injeksi intramuskular, pada otot gluteus
Dosis :
Dosis awal 50 mg tiap 4 minggu, jika perlu dinaikkan 50 mg tiap 2 minggu sampai
300 mg tiap 4 minggu.
Pada lansia : dosis awal 12,525 mg tiap 4 minggu
Pada anakanak tidak dianjurkan
Efek samping :
Kurang sedatif, gejala antimuskarinik dan hipotensif lebih ringan. Jarang terjadi
fotosensitisasi dan pigmentasi. Gejala ekstrapiramidal terutama distonia dan akatisia
lebih sering, terutama pada pasien tirotoksik
Pipotiazin (derivat fenotizain)
Indikasi : terapi pemeliharaan skizofrenia dan penyakit jiwa lainnya
Cara penyuntikan : injeksi intramuskular secara dalam sampai otot gluteal
Dosis :
Dosis uji 25 mg, dilanjutkan 2550 mg setelah 47 hari. Kemudian disesuaikan dengan
respon pasien setiap 4 minggu. Dosis pemeliharaan 50100 mg pada interval setiap 4
minggu (maksimal dosis 200 mg).
Pada lansia : dosis awal 510 mg
Pada anakanak tidak direkomendasikan
Risperidon
Indikasi : terapi skizofrenia dan kondisi psikosis lainnya
Cara penyuntikan : injeksi intramuskular
Keuntungan : tidak memberikan rasa sakit pada tempat suntikan karena merupakan
suspensi dengan pelarut air
Dosis :
Dosis 25 mg tiap 2 minggu, dosis maksimal 50 mg tiap 2 minggu. Efek antipsikotik
harus dipastikan dalam 3 minggu sesudah pemberian pertama injeksi. Peningkatan
dosis tidak boleh dilakukan kurang dari setiap 4 minggu.
Efek samping :
Insomnia, agitasi, ansietas, sakit kepala. Jarang: mengantuk, gangguan konsentrasi,
disfungsi seksual, inkontinensia urin, takikardi, hipertensi, ruam kulit
Paliperidon
Indikasi : terapi skizofrenia
Cara penyuntikan : injeksi intramuskular (deltoid, gluteal)
Dosis :
Injeksi intramuskular deltoid: dosis awal 150 mg hari pertama dan 100 mg dosis
kedua pada hari ke8, dosis dapat ditingkatkan atau diturunkan dengan rentang 25
direkomendasikan 75 mg, setelah dosis kedua, obat dapat diberikan melalui otot
deltoid maupun gluteal.
Efek samping :
tempat injeksi, peningkatan berat badan, hiperprolaktinemia, penurunan/peningkatan
distonia, sindrom malignan neuroleptik, hiperaktif psikomotor, pingsan, penglihatan
kolesterol, peningkatan gula darah