Anda di halaman 1dari 46

Pendahuluan

 Efek obat yang karateristik ditentukan oleh obat di


tempat kerja dlm jumlah cukup (Benet et al, 1991 )

 Hubungan dosis dg efek (respon tubuh thd obat) 


bervariasi u/ tiap individu (AMA 1989, Nies 1991)

 Individu tertentu memperlihatkan respon yang khas,


dosis terapi (biasa)  respon (N) Karena
dosis sub-terapi  * respon (N)  Berbagai
faktor
* efek toksik
Faktor yg mempengaruhi

Eksternal Internal

Kepatuhan pendrita Farmakokin farmakodin
kesalahan medik

 Obat di intensitas
tempat kerja respon thd
 Obat

Keragaman respons pasien terhadap obat disebabkan oleh adanya


Variasi f’kin & f’din  perbedaan individual dlm kondisi :
* Fisiologis * fc genetik * toleransi * ritme biologis
* patologis * interaksi obat * fc lingkungan
Faktor-faktor yg dapat
mempengaruhi respon
penderita terhadap obat
Faktor-faktor yg dpt merubah kepatuhan penderita

1. Penyakit, kepatuhan  pada :


* peny gejala tidak jelas
* peny kronis
* peny yg membutuhkan pencegahan

2. Pengobatan, kepatuhan  karena:


* banyak obat
* dosis kompleks
* obat sukar ditelan
* banyak ESO
Faktor-faktor yg dpt merubah kepatuhan penderita
(lanjt)
3. Penderita, kepatuhan  pada :
• penderita ekstrim muda/tua  pengobatan kurang
dimengerti
• intelektual <<
• gangguan jiwa

4. Dokter, kepatuhan  jika


• sikap dokter yg optimis
• bertindak dg cermat dalam memeriksa & mengobati
Pengaruh kondisi fisiologis  usia

A. Neonatus & prematur  fungsi F’kin belum sempurna.


• fungsi MB hati << (tu/ glukuronidasi & hidroksilasi )
 grey syndrome pd pembr kloramfenikol

• Kapasitas ikatan protein plasma (tu/ albumin) << 


menggeser ikatan Obat dengan Protein
 salisilat, suffonamid, fenitoin  kernicterus
Pengaruh kondisi fisiologis  usia
(lanjutan)

• Blood-brain barrier & sawar


kulit belum sempurna
• fungsi ekskresi ginjal (filtrasi Kadar obat dalam
glomerulus & sekresi tubuli)
<< (60 -70 % dr f’ ginjal dws) darah & jaringan
 tinggi ()
 obat-2 yg di ekskresi
mll ginjal sedikit dan perlu
penyesuaian dosis
Pengaruh kondisi fisiologis  usia
(lanjutan)

B. Neonatus & prematur  ada variasi F’armakodin

 sensitivitas reseptor tinggi

Variasi farmakokinetik & farmakodinamik 


respon tubuh terhadap obat meningkat ( mungkin
dapat toksisitas)
Prinsip umum penggunaan obat
pada neonatus & prematur
1.Hindarkan penggunaan obat :
- sulfonamid - aspirin
- morfin - barbiturat i.v
- heksaklorofen (pada kulit utuh/sehat max 3%)

2. Gunakan obat-obat dg dosis kecil, yg dihitung


berdasarkan LPT
 monitor respon klinik, kadar obat 
utk penyesuaian dosis berikutnya
Perubahan respon terhadap obat
pada neonatus & prematur
Obat Respon mekanisme
Heksoklorofen Neurotoksitas Sawar kulit BS
topikal
Sulfonamid Kernikterus Mendesak ik protein
Salisilat
Vit K sintetis
Kloramfenikol Sindrom bayi abu- F’ MB <<
abu
Gentamisin Intoksikasi Filtrasi glomerulus
<<
Morfin, barbiturat iv Depresi Sawar darah otak
pernapasan BS
B. Usia lanjut  penurunan beberapa fungsi
organ yang terlibat pada
prosesfarmakokinetika

1. Perubahan farmakokinetika

a. Fungsi ginjal ( filtrasi


glomerulus & sekresi tubuli) Kadar obat  &
 turun bertahan > lama
dalam darah &
a. Kapasitas MB bbrp obat  jaringan
b. Kadar albumin plasma  (t ½ dapat 
c. BB & cairan tubuh , lemak  sampai 50% )
 m’ubah distrib obat
2. Perubahan farmakodinami
• sensitivitas reseptor 
(terutama di otak) Respon
berlebihan/ efek
• mekanisme hemostatik  toksik & ESO
3. Adanya berbagai penyakit 
4. Penggunaan (banyak) obat 
interaksi obat 
Prinsip umum penggunaan obat
pada usia lanjut
1. Berikan obat jika betul-betul diperlukan /indikasi
tepat ... plasebo !!

2. Rasio manfaat-resiko yg paling menguntungkan

3. Mulai pengobatan dg dosis ½ dr dosis dws muda

4. Sesuaikan dosis dg respon klinik

5. Berikan regimen dosis yg sederhana


Perubahan respon terhadap obat
pada Usia lanjut

Obat Respon mekanisme


Digoksin intoksikasi BB , Fil G ,
peny CVS, gangguan e-
lit
Antihipertensi (tu/ Sinkop k/ hipotensi mekanisme hemostatik
penghambatan saraf postural, insufusiensi vask 
adrenergik) koroner
Diuretik tiazid, Hipotensi, hipo-K, BB , fungsi G
furosemid hipovol, hipergli, mekanisme hemostatik
hiperurekemia vask 
Antikoagulan Perdarahan Respon hemostatik
vask 
Perubahan respon terhadap obat
pada Usia lanjut
Obat Respon Mekanisme

Isoniazid Hepatotoksik F’ MB 

Diazepam, Depresi SSP  F’ MB ,


nitrazepam dll Sensitiv’ otak 

Barbiturat Gelisah – psikosis F’ MB ,


Sensitiv’ otak 
Kondisi patologi

Terutana jika organ utama yang berkaitan dengan


farmakokinetika)

1. Penyakit kardiovaskuler
 distribusi obat & aliran darah ke hepar & ginjal
berkurang

Prinsip umum pemberian obat :


1. DL & DM diturunkan
2. Sesuaikan dosis berdasarkaan respon klinik ( Jk perlu
melalui pengukuran kadar obat)
3. Penyakit hati  Metabolisme obat & sintesa protein
plasma 

• Perubahan respon terlihat pd penyakit hati yg


berat
• sensitivitas reseptor 
(obat depr SSP, diuretik ( hipokalemi), obat
penyebab kostipasi)
• sintesis faktor-pembekuan 
Prinsip umum penggunaan obat:

1. Jika mungkin pilih obat yg eliminasinya terutama melalui


eksresi ginjal
2. Hindarkan:
- obat-2 depr SSP (tu/ morfin) - penyebab konstipasi
- diuretik tiazid & diuretik kuat - antikoagulan oral
- kontrasepsi oral - obat-obat hepatoksik
( sedatif yg aman : oksazepam & lorazepam)

3. Gunakan dosis lebih kecil dari normal, tu/ yg eliminasi


utama melalui metabolisme di hati
tidak ada pedoman umum, gunakan educated gues
mulai dosis kecil , sesuaikan berdasarkan respon klinik
2. Penyakit sal. cerna  abs obat ( & laju)
* pengosongan lambung lambat
* waktu transit dlm GI cepat
* malabsorpsi
* Metabolisme di GI
Prinsip umum pemberian obat :
1. Hindarkan obat yg mengiritasi ( NSAID, KCl ) pada
keadaan statis/ hipomotilitas
2. Hindarkan sediaan lepas lambat, salut enterik pada
keadaan hiper/ hipomotilitas
3. u/ obat lain sesuaikan dg respon klinik, bila perlu DM)
4. Penyakit ginjal  ekskresi obat & prot plasma 

A. Perubahan Farmakokinetika
• ekskresi obat aktif / Metabolit aktif 
• kadar prot. plasma kecil (pd sindrom nefrolitik)
• Ikatan prot plasma–obat , k/ ureum dan asam
lemak 

B. Perubahan F’din :
- Sensitivitas/respon jaringan terhadap
beberapa obat 
Prinsip umum penggunaan obat :

1. Sedapat mungkin dipilih obat yg eliminasinya


melalui metabolisme di hati
2. Hindarkan :
Tetrasiklin (plh doksisiklin, minosiklin)
diuretik ( tu/ hemat K, tiazid, merkuri)
antidiabetik oral
aspirin (pilih parasetamol)
3. Gunakan dosis < Dosis Normal penurununan
 Giusti-Hayton
Faktor Genetik
Farmakogenetik  cab. Farmakologi klinik yg
mempelajari perubahan respon thd obat yg
disebabkan faktor genetik bertujuan u/ :
mengidentifikasi perbedaan respon (akibat faktor
genetik) & mengembangkan metode sederhana untuk
mengenali individu sebelum obat diberikan

 Variasi genetik  (a.l) Metabolisme obat


Obat Respon mekanisme

INH, hidralazin, Aset. Cpt: respon  Perbed aktv enzim


prokainamid, Aset.lbt : toksisitas  N-asetil transferase
sulfametazin,
dapson
Debrisokuin, Hidroksilator kuat: Perbed aktv salah
metoprolol, respon  satu sitokrom P450
lidokain Hidroksilator lemah: yg mengoksidasi
respon  debrisokuin
S-mefenitoin, Hidroksilator kuat: Perbed aktv salah
omeprazol, respon  satu sitokrom P450
diazepam Hidroksilator lemah: yg mengoksidasi
respon  S - mefenitoin
Obat Respon mekanisme
Suksinilkolin Apnea  Aktv enz
pseudokolinesteras
dlm plasma 
Primakuin, Hemolisis pd pembr Defisioensi
klorokuin, kuinin, bersama obat-obat glukosa-6-fosfat
kuinidin, sulfa, yg bersifat oksidator dehidrogenase
sulfon,
nitrofurantoin,
kloramfenikol,
aspirin,. PAS
Halotam Hipertermia maligna Tdk diketahui
Faktor-faktor lain
1. Interaksi obat  topik tersendiri
2. Toleransi  karena pemberian berulang
a. Toleransi farmakokinetik, timbul karena MB  (self
inducer). mis: barbiturat, rifampisin

b. Toleransi farmakodinamik (toleransi seluler): proses adaptasi


sel/reseptor thd obat yg berada dilingkungannya secara lama/terus
menerus  sensitivitas reseptor 
mis: barbiturat,
opiat
benzodiazepine
amfetamin
nitrat organik
3. Bioavailabilitas
bioinekivalensi yang besar  inekivalensi terapi
perbedaan bioav 10-20% dr obat margin of safety & life-
saving drug inekivalensi terapi
Digoksin tolbutamid nitrofurantoin
Fenitoin Eritromisin teofilin/aminofilin
Dikumarol amfoterisin B
4. Efek plasebo

Respon dari suatu pengobatan merupakan gabungan


dari efek farmakologi & efek plasebo
efek plasebo  individual, berubah dari waktu ke
waktu, dpt menambah respon atau mengurangi
respon thd obat, tergantung pada hub dokter-
penderita
5. Pengaruh lingkungan:
kebiasaan merokok, minum alkohol
SOSBUD ( makanan, pekerjaan, tempat tinggal)
Pengaruh berbagai faktor

Penyesuaian regimen dosis obat
(a) penyesuaian berdasarkan educated guess
penyesuaian (dr perhitungan / perkiraan )
hanya u/ langkah awal,
(b) penyesuaian berikutnya berdasarkan respon klinik &/
kadar obat dlm plasma
Selamat belajar
Prescribed Faktor-2 yg dapat
dose mempengaruhi respon
* Patien compliance penderita thd obat
 * Medication errors
Administered
dose • Rate and extent of absorption
* Body size and composition
* distribution in body fluids
 * binding in plasma and tisssues
* rate of elimination • physiol. variation
* pathol. factors
Concentration * genetics factor
at locus of * i-a with other D
action * development of
tolerance
 * drug-reseptor interaction
* functional state
* placebo effects
Intensity of
effect

Anda mungkin juga menyukai