Dr Ernie Kurniadjaja
DOKTER pengobatan/ pasien Dosis biasa = dosis rata-rata rataDosis >> efek TOKSIK << EFEKTIF DOSIS diberikan (resep) - kesalahan medikasi - kepatuhan pasien DOSIS diminum
1. Fk Farmakokinetik
(Berapa dr obat yg diminum dpt mencapai tempat kerja obat utk bereaksi dg reseptor).
2. Fk. Farmakodinamik
(Intensitas efek farmakologik yg ditimbulkan obat di tempat reseptor)
KONDISI FISIOLOGIK
1. ANAK Penggolongan :
s/d 1 bulan : neonatus 1 bulan 1 tahun : bayi 1- 5 tahun anak 6 -12 tahun
NEONATUS DAN BAYI PREMATUR Fs Farmakokinetik belum sempurna 1. Fs. Biotransformasi hati
(Glukuronidasi, hidroksilasi)
3. Kapasitas ikatan Protein 4. Sawar darah otak & sawar kulit belum sempurna 5. Pe sensitivitas reseptor thd beberapa obat. - kadar obat dalam darah & jaringan - respon berlebihan/efek toksis.
2.
Hindarkan Sulfonamid. Aspirin, heksaklorofen, morfin, barbiturat IV, kloramfenikol, aminoglikosida, oksigen. Gunakan dosis < dari dosis yang dihitung berdasarkan luas permukaan tubuh.
faktorfaktor-faktor:
- Pe kapasitas metabolisme beberapa obat - Pe kadar albumin plasma - BB - Lemak tubuh - Pe absorpsi aktif Kadar obat & lama dlm darah & jar
- Pe mekanisme homeostatik
(obat antihipertensi)
KONDISI PATOLOGIK
1. Penyakit saluran cerna Kecepatan dan atau jumlah obat yang diabsorpsi peroral karena:
Perlambatan pengosongan lambung Percepatan waktu transit saluran cerna Malabsorpsi Metabolisme dalam saluran cerna
2.
3. 4.
Hindarkan obat iritan pada keadaan stasis/ hipomotilitas saluran cerna (KCl, aspirin, NSAID) Hindarkan sediaan lepas lambat & sediaan salut enterik pada keadaan hiper/hipomotilitas saluran cerna. Berikan levodopa kombinasi dengan karbidopa Sesuaikan dosis dengan respon klinik atau bila perlu periksa kadar obat dalam plasma
2. Penyakit kardiovaskular Pe distribusi obat & aliran darah ke hepar & ginjal utk eliminasi obat kadar dlm darah efek toksik Prinsip umum pemberian obat: 1. Turunkan dosis awal & dosis penunjang 2. Sesuaikan dosis dengan respon klinik.
3. Penyakit hati Pe metabolisme obat di hati & sintesis protein plasma kadar dalam darah & jaringan efek toksik Pe sensitivitas reseptor di otak terhadap:
pe
NSAID, kortikosteroid, kortikotropin udem + ascites (pd peny hati kronik) Hepatotoksisitas timbul pd dosis lbh rendah Hepatotoksisitas idiosinkratik lbh sering terjadi penderita pendr peny hati.
Pilih obat yang eliminasi melalui ekskresi ginjal Hindarkan penggunaan obat:
mendepresi SSP : morfin Diuretik tiazid & diuretik kuat Obat konstipasi Antikoagulan oral Kontrasepsi oral Obat2 hepatotoksik (sedatif paling aman : oksazepam, lorazepam)
3.
4. Penyakit Ginjal Pe ekskresi obat aktif/metabolit aktif melalui ginjal kadar dlm darah & jar. efek toksik Pe kadar protein plasma (sindr nefrotik) atau mengurangi ikatan protein plasma
Ubah keseimbangan elektrolit kadar obat bebas dalam darah sensitivitas jaringan terhadap bbrp obat efektivitas obat
Tetrasiklin (kec Doksisiklin & Minoksiklin Diuretik hemat K, Thiazid ADO Aspirin
monitor ginjal)
3.
Utk menghitung bersihan Kreatinin pd pendr dg ggn fs ginjal, digunakan persamaan CockroftCockroft-Gault: ClCr F = (140 umur (th)) x BB (kg)
72 x kdr serum kreatinin pasien (mg%)
CONTOH KASUS: Seorang penderita dengan gangguan fs ginjal mendapat th/ vankomisin. Fr vankomisin = 0,79 ClCr F = 25 ml/mnt per 70 kgBB G = 1 0,79 ( 1- 25/100) 1= 1 0,79 ( 1 0,25) = 0,41 Mis th/ vankomisin penderita dengan fs ginjal N 1000 mg IV per infus 2 kali /hr G = 0,41 0,41 X 1000 mg = 410 mg Jd 410 mg IV per infus 2 kali/hr (dosis Vankomisin
untuk pendr dengan ggn fs ginjal)
2. Interval dosis (T) tetap, besar dosis per kali (DM) tetap, diperkecil
DM,F = DM,N X G = 1000 X 0,41 = 410 mg
FAKTOR GENETIK
Kemampuan metabolisme obat dipengaruhi faktor: - genetik - lingkungan
Banyak gen : unimodal Gen tunggal : bi/trimodal
polimorfisme metabolisme obat/ polimorfisme genetik - individu pemetabolisme ekstensif - individu pemetabolisme lemah
Farmakogenetik:
Cabang ilmu F/ klinik yg mempelajari perubahan respon terhadap obat yang disebabkan fk. Genetik.
identifikasi perbedaan mencari sebab di tingkat molekuler menyesuaikan dosis utk tiap individu
FAKTORFAKTOR-FAKTOR LAIN:
INTERAKSI OBAT TOLERANSI
Pe efek farmakologik akibat pemberian berulang 1. T. Farmakokinetik obat me metabolismenya sendiri mis. Barbiturat, rifampisin. 2. T. Farmakodinamik = T Seluler terjadi krn proses adaptasi sel/reseptor terhadap obat yg terus menerus ada di lingk.nya ( obat tetap sensitivitas reseptor <<) mis. Barbiturat, opiat, benzodiazepin, Amfetamin, nitrat organik. dibahas sendiri
TAKIFILAKSIS = Toleransi farmakodinamik yg terjadi akut. BIOAVAILABILITAS Perbedaan bioavailabilitas antar preparat dari obat yg sama (bioinekivalensi) yg cukup besar respon th/ beda (inekivalensi terapi)
- margin of safety << - life-saving drugs lifebeda bioavailabilitas 10-20% I T 10-
EFEK PLASEBO
Respon th/ obat : - efek farmakologik obat - efek plasebo Berbeda scr individual Berubah dari waktu ke waktu Menguntungkan/merugikan PENGARUH LINGKUNGAN Mempengaruhi respon penderita