Anda di halaman 1dari 13

FARMAKOTERAPI TERAPAN

“METABOLISME OBAT”

NAMA KELOMPOK :
1. Eva Surianti (17340189)
2. Almas Suristio (17340190)
3. Kartika Suardi (17340191)
4. Nella Alfiani (17340192)
5. Rizki Karoby (17340193)

Apoteker kelas B, Angkatan 35


METABOLISME OBAT

• Obat-obatan pada umumnya adalah senyawa


larut lipid yang tidak dapat diekskresikan seperti
ginjal, proses metabolisme obat membuat mereka
lebih larut dalam air sehingga memungkinkan
ekskresi dari tubuh.

• Situs utama metabolisme obat adalah hati, dinding


usus merupakan situs penting metabolisme obat
selama proses penyerapan.
JALUR METABOLISME OBAT

Ada 2 jenis reaksi biokimia yang dapat berlangsung selama


metabolisme obat, yaitu:

• Reaksi fase I dimana kelompok kutub diperkenalkan ke


molekul oleh oksidasi, reduksi, dan hidrolis.

• Reaksi fase II bersifat sintetis dan melibatkan konjugasi obat


dengan asam glukuronat, glisin, sulfat atau kelompok
lainnya.

Enzim yang memetabolisme obat di hati bersifat non spesifik


dibandingkan dengan enzim dalam metabolisme perantara.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
METABOLISME OBAT

• Banyak faktor yang dapat mempengaruhi laju


metabolisme obat. Faktor envinonmental penting yang
dapat mempengaruhi metabolisme obat.
• Kemampuan untuk memetabolisme obat dapat berkurang
seiring bertambahnya usia, tapi ini adalah proses bertahap
dan perubahan yang terlihat kecil dibandingkan dengan
perbedaan antar individu dalam metabolisme obat yang
diketahui terjadi.
• Rokok yang berat meningkatkan laju metabolisme obat.
Contoh : bahwa perokok memerlukan dosis teofilin dan
pentazosen yang lebih tinggi dari pada pasien non-
merokok untuk menghasilkan efek farmakologis serupa.
LANJUTAN

• Diet dapat mempengaruhi metabolisme obat dalam


beberapa cara. Protein tinggi, diet rendah karbohidrat
akan meningkatkan laju metabolisme obat dan protein
rendah, diet tinggi karbohidrat dapat menghambat
metabolisme obat.
• Alkohol, yang berlebihan dalam satu kesempatan, akan
cenderung menghambat metabolisme obat, namun pada
pecandu alkohol kronis, setidaknya sampai terjadi
kerusakan hati, dan tingkat metabolisme obat meningkat.
• Kerusakan hati bisa berakibat pada berkurangnya tingkat
metabolisme obat. pemberian bersama obat lain
mempengaruhi tingkat metabolisme obat dan ini mungkin
merupakan faktor lingkungan yang paling penting dalam
praktik klinis.
Ekskresi Obat
Eksres Obat Melalui Ginjal :
• Ada sedikit obat (yaitu digoxin dan gentamicin) dalam
penggunaan klinis reguler yang diekskresikan tidak berubah oleh
ginjal.
• Sebagian besar cenderung, dimetabolisme dan metabolitnya
diekskresikan dalam urin.
• Sekresi tubular aktif terjadi untuk beberapa obat. basa seperti
amfetamin dan asam seperti penisilin, probenesid, dan salisilat
melewati sel tubulus ginjal dengan mekanisme transport aktif
melawan gradien konsertrasi.
• Beberapa obat pembersih ginjal mempengaruhi Ph urin. Asam
lemah seperti fenobarbital dan salisilat terionisasi oleh urin alkali.
• Hanya sedikit obat dapat diserap kembali kedalam tubuh epitel
tubular.
• Demikian pula obat-obatan seperti amfetamin diekresikan lebih
cepat dalam asam urin.
• Urin dapat dibuat basa dengan menggunakan natrium
bikarbonat dan asam dengan amonium klorida, dan prinsip-
prinsip ini dapat membantu dalam pengobatan overdosis
narkoba.
FAKTOR METABOLISME DARAH
Ekskresi empedu
• Obat dapat diekskresikan dari sel hati ke empedu.
• Obat ini diekskresikan dalam bentuk tetap, tetapi
terkonjugasi (misalnya dengan asam glukuronat, sulfat
atau glisin).
• Metabolit polar cenderung diekskresikan dalam empedu
jika berat molekulnya melebihi 400.
• Ekskresi empedu dapat berfungsi sebagai alternatif
ekskresi ginjal pada pasien yang fungsi ginjalnya
terganggu, namun tidak mungkin ekskresi di empedu
sepenuhnya akan mengkompensasi kekurangan ekskresi
ginjal.
• Beberapa obat diekskresikan di empedu melalui sirkulasi
enterohepatik. Misalnya, etimetrofi steroid kontrasepti.
PHARMACOGENETIC

• Berkaitan dengan respons obat oleh pengaruh


keturunan. Ada beberapa contoh melibatkan
metabolisme obat sementara yang lain melibatkan
variasi dalam menanggapi obat.
OBAT YANG DIKETAHUI MENGHAMBAT ATAU
MENGINDUKSI METABOLISME PADA MANUSIA

Inhibitor Induksi

Allopurinol Barbiturat

Karbamazepin Cimetidine

Kloramfenikol Glutethimide

Fenilbutazon Fenitoin

sulthiame rifampisin
• Telah dihitung bahwa untuk fenilbutazon setidaknya dua
pertiga dari variasi dalam tingkat metabolisme karena
pengaruh genetik dan sisanya untuk dampak lingkungan.
• Pentingnya terapi genetik dapat dilihat pada contoh di tabel
8.
• Sejumlah obat-obatan seperti isoniazid, procaniamide, dan
hydraiazine merupakan metabolisme oleh asetil. Proses ini
dilakukan oleh enzim n-acetyl pada liver.
• Pada kadar asetil yang rendah lebih memiliki kecenderungan
untuk mengembangkan efek racun seperti peripheral
neurophaty (semacam penyakit syaraf) sedangkan yg
memiliki kadar asetil tinggi tidak mengalami.
• Dengan kata lain pasien dengan tbc memiliki kadar asetil tinggi
tubuhnya akan memiliki respon yang kurang baik terhadap isoniazid
bila mengkonsumsi obat tersebut dua kali dalam seminggu.
• Proses asetil yang berulang dapat menyebabkan konsentrasi yang
lebih tinggi pada kadar zat tersebut.
• Kadar asetil yang rendah dari procaniamide dan hydralazine akan
lebih cenderung untuk membentuk systemic lupus erythematosis
dibanding dengan kadar asetil yang tinggi.
• Sekitar 100 juta orang beresiko memiliki kandungan haemolysis yang
di sebabkan oleh kurangnya kadar glcose 6-phospate
dehydrogenasi di dalam sel darah merah.
• Bila dilihat dari fungsi obat bius, seperti halothane, suxamothenium
atau nitrus oxide , temperatur tubuh naik 2 derajat celcius untuk
setiap jamnya.
TERIMAKASIH..

Anda mungkin juga menyukai