Klasifikasi Tanah UNESCO FAO
Klasifikasi Tanah UNESCO FAO
Konstruksi bawah tanah sudah menjadi hal yang biasa dalam dunia konstruksi sipil, seperti
basement, terowongan dan underpass. Indonesia sebagai negara yang besar, memiliki tanah yang
bervariatif dan sebagian besar merupakan tanah lempung. Oleh sebab itu, penyelidikan tanah
lapangan maupun laboratorium sangat dibutuhkan untuk mengetahui karakteristik tanah dimana
kontruksi tersebut akan di bangun. Penyelidikan tanah merupakan upaya untuk mendapatkan
informasi bawah tanah guna perencanaan konstruksi di bawah tanah. Penyelidikan tanah harus
mencapai kedalaman dimana tanah memberikan daya dukungnya atau mengkontribusi penurunan
akibat struktur yang akan dibangun. Banyak metode penyelidikan tanah yang sudah berkembang
saat ini, baik penyelidikan tanah lapangan maupun laboratorium.Salah satu metode yang umum
dilakukan di dunia termasuk Indonesia dalam penyelidikan tanah lapangan ialah pengeboran
geoteknik.
Banyak kontraktor atau penyedia jasa penyelidikan tanah yang ada di Indonesia, namun tidak
semua penyedia jasa tersebut memiliki kemampuan atau metode kerja yang sesuai dengan
pedoman ataupun metode standar yang ada, termasuk dalam pengerjaan pengeboran geoteknik.
Hal ini banyak dibuktikan dengan banyaknya kegagalan konstruksi akibat kesalahan dalam
pengambilan data, terutama data lapangan. Tulisan ini ditujukan untuk mengetahui aplikasi
pengeboran geoteknik dalam penyelidikan tanah dalam studi kasus Underpass Katamso, Medan,
serta kesalahan – kesalahan apa saja yang sering terjadi saat melakukan survey penyeldikan tanah
lapangan, terutama dalam jenis pengetesan SPT, mengingat betapa pentingnya penyelidikan tanah
di lapangan. Pengeboran geoteknik terdiri atas pengeboran tanah, pengujian SPT, identifikasi jenis
tanah dan pengambilan sampel tanah.
Secara umum, penyelidikan tanah meliputi pengumpulan informasi lokasi seperti sejarah
terdahulu atau penyelidikan tanah terdahulu, peninjauan lapangan, penyelidikan tanah dengan
metode yang sudah standar, pengambilan contoh sampel tanah untuk uji laboratorium, serta
pengujian sampel tanah di laboratorium. Maksud dan Tujuan dilakukannya pengeboran geoteknik
ialah:
A. Mengetahui kondisi lapisan geologis tanah/ batuan
B. Mengidentifikasi jenis tanah/ batuan
C. Mengetahui engineering properties tanah/ batuan
D. Mengetahui tinggi muka air tanah.
Tugas Geologi Teknik - Pengeboran Penyelidikan (Auger Boring, Wash Boring, dan Core
Drilling)
Oleh :
KELOMPOK 1
Antonio Kurniawan P 115150001
Muhammad Ilmam Akbar 115150020
Risang Danniswara 115150046
Sava Sintya Larasati 115160028
Yuliana Indrawati Ito 115160022
Rais Fuad Munawar 115160031
Lisna Tri Utami 115 160 042
Ahmad Hanafi 11517004
Narasi :
Konstruksi bawah tanah sudah menjadi hal yang biasa dalam dunia konstruksi sipil, seperti
basement, terowongan dan underpass. Indonesia sebagai negara yang besar, memiliki tanah yang
bervariatif dan sebagian besar merupakan tanah lempung. Oleh sebab itu, penyelidikan tanah
lapangan maupun laboratorium sangat dibutuhkan untuk mengetahui karakteristik tanah akan
membutuhkan penyelidikan tanah lapangan maupun laboratorium. Penyelidikan tanah merupakan
upaya untuk mendapatkan informasi bawah tanah guna perencanaan konstruksi di bawah tanah.
Penyelidikan bawah tanah dapat dilakukan dengan meliputi pengumpulan informasi lokasi seperti
sejarah terdahulu atau penyelidikan tanah terdahulu, peninjauan lapangan, penyelidikan tanah
dengan metode yang sudah standar, pengambilan contoh sampel tanah untuk uji laboratorium,
serta pengujian sampel tanah di laboratorium.
Tujuan untuk dilakukannya pengeboran geoteknik untuk :
A. Mengetahui kondisi lapisan geologis tanah/ batuan
B. Mengidentifikasi jenis tanah/ batuan
C. Mengetahui engineering properties tanah/ batuan
D. Mengetahui tinggi muka air tanah.
Pengeboran untuk penyelidikan yang pertama adalah pengeboran manual (auger boring) yang
dilakukan dengan cara menekan dan memutar auger asuk ke dalam tanah dasar namun
kemampuannya terbatas hanya cocok untuk pondasi dangkal dan tidak sesuai untuk digunakan
dalam pengeboran di bawah muka air tanah. Kelebihan dari pengeboran manual yang sederhana
dan mudah dioperasikan dan gangguan terhadap tanah minimal.
Kemudian yang kedua terrdapat pengeboran bilas (wash boring) dengan menggunakan mesin
bor rotari dengan cara tanah dikorek dan dibilas dari dasar lubang bor dengan sirkulasi air. Namun
pengeboran bila tidak dapat untuk mengidentifikasi tanah dan kurang sesuai untuk pemboran
batuan. Kelebihan dari pengeboran bilas dapat digunakan di semua jenis tanah, sangat cocok untuk
tanah lunak, dan gangguan terhadap struktur tanah sangat minimal.
Selanjutnya pengeboran inti (core drilling) dengan menggunakan mesin bor rotari dengan
tabung tunggal tanpa sirkulasi air. Selain itu terdapat tabung ganda atau triple dengan sirkulasi air
yang dapat digunakan pada batuan yang dapat mengidentifiksi tanah secara langsung. Namun tidak
sesuai untuk pengeboran pada tanah lunak dan dapat menggangu struktur tanah.