Anda di halaman 1dari 8

PENDAHULUAN

Kemarahan berasal dari kata marah adalah suatu emosi yang secara fisik mengakibatkan
antara lain peningkatan denyut jantung, tekanan darah, serta tingkat adrenalin dan noradrenalin.

Marah merupakan salah satu jenis emosi yang dianggap sebagai emosi dasar dan bersifat
universal. Semua orang memiliki emosi marah. Emosi marah dinilai negatif oleh masyarakat
karena sifat destruktifnya. Orang yang marah bisa menjadi kejam dan tidak berperikemanusiaan.
Marah pun sering bernilai negatif bagi individu. Orang tidak jarang hilang akal saat marah.

Setiap orang pasti memiliki tingkat emosi yang berbeda, tergantung bagaimana masing-
masing individu dapat mengendalikan. Perlu anda ketahui apa saja yang menjadi penyebab anda
jadi mudah marah. Marah merupakan emosi yang sehat seperti halnya menangis atau tertawa. Jika
seseorang marah, penyebabnya bisa karena kecewa, takut, tersinggung atau merasa terluka. Dr.
Helen Stokes Lampard dari Royal College of General Practitioners mengatakan, ada sejumlah
kondisi medis dan obat-obatan yang dapat menyulut kemarahan seseorang.

Dalam perspektif psikologi, memendam amarah bsa menimbulkan kegoncangan mental.


Sesuai dengan fakta yang ada bahwa, pada hakikatnya setiap orang mempunyai kadar
kecerdasan dan kecenderungan emosi yang berbeda satu sama lain. Karena mulai bangun tidur di
pagi hari hingga menjelang tidur pada malam harinya, setiap orang mengalami berbagai
pengalaman yang menimbulkan berbagai emosi. Ungkapan-ungkapan kesedihan,
kemarahan, kecemasan dan sebagainya seringkali muncul pada diri seseorang bergaris-lurus
dengan pengalaman atau realitas kehidupan yang ia hadapi.

Sebenarnya marah sendiri merupakan hal yang wajar. Sebab marah merupakan bentuk
ekspresi dari kondisi emosional diri. Namun jika mudah marah bahkan tanpa alasan yang jelas,
tentu hal ini patut untuk diwaspadai.
MASALAH

Rasa marah menjadi suatu perasaan yang dominan secara perilaku, kognitif,
maupun fisiologi sewaktu seseorang membuat pilihan sadar untuk mengambil tindakan untuk
menghentikan secara langsung ancaman dari pihak luar.

Ekspresi luar dari kemarahan dapat ditemukan dalam bentuk raut muka, bahasa tubuh,
respons psikologis, dan kadang-kadang tindakan agresi publik. Manusia dan hewan lain sebagai
contoh dapat mengeluarkan suara keras, upaya untuk tampak lebih besar secara fisik,
memamerkan gigi mereka, atau melotot . Marah adalah suatu pola perilaku yang dirancang untuk
memperingatkan pengganggu untuk menghentikan perilaku mengancam mereka. Kontak fisik
jarang terjadi tanpa ekspresi kemarahan paling tidak oleh salah seorang partisipan. Meskipun
sebagian besar pelaku menjelaskan bahwa rasa marah timbul karena "apa yang telah terjadi pada
mereka," ahli psikologi menunjukkan bahwa orang yang marah sangat mungkin melakukan
kesalahan karena kemarahan menyebabkan kehilangan kemampuan pengendalian diri dan
penilaian objektif.

Para ahli psikologi modern memandang kemarahan sebagai suatu emosi primer, alami,
dan matang yang dialami oleh semua manusia pada suatu waktu, dan merupakan sesuatu yang
memiliki nilai fungsional untuk kelangsungan hidup. Kemarahan dapat memobilisasi
kemampuan psikologis untuk tindakan korektif. Namun, kemarahan yang tak terkendali dapat
berdampak negatif terhadap kualitas hidup pribadi dan social.

Meskipun banyak filsuf dan penulis telah memperingatkan terhadap kemarahan yang
spontan dan tak terkendali, terdapat ketidaksepakatan tentang nilai intrinsik dari kemarahan.
Penanganan kemarahan telah menjadi bahan tulisan sejak para filsuf awal hingga saat ini. Ahli
psikologi modern, berlawanan dengan para penulis awal, juga telah menunjukkan dampak buruk
karena menekan rasa marah. Penunjukan kemarahan juga telah digunakan sebagai strategi
manipulasi untuk pengaruh sosial. Marah dapat berdampak besar pada kehidupan sosial orang
yang bersangkutan. Sifat mudah marah dapat menganggu pergaulan dan membuat lawan bicara
tidak nyaman dan merasa tidak bebas.
PEMBAHASAN

Kemarahan sendiri dapat mengakibatkan banyak hal yang tidak diinginkan. Marah dapat
merugikan banyak pihak disekitar dan dapat membuat hubungan antar individu dirugikan. Saat
kita mulai marah dan meluapkannya pada hal yang tidak seharusnya maka kita dapat
menghancurkan atau merusak sesuatu. Seperti yang kerap terjadi belakangan ini, terjadi banyak
kerusuhan, demo, dan perusakan yang diakibatkan rasa amarah yang tidak terkendali. Tentunya
mereka juga merusak fasilitas disekitar tempat mereka berada. Mereka dengan amarahnya tidak
berpikir panjang dengan dampak yang terjadi setelah mereka merusak fasilitas yang ada. Mereka
melakukan perusakan ataupun kerusuhan karena ada hal yang mereka tidak setujui dan mereka
tidak bisa menerima dengan lapang dada. Hal yang mereka pikirkan hanya memberontak dan
memperjuangkan aspirasi mereka dengan kemarahan. Rasa marah yang tidak bisa dikontrol atau
kekecewaan yang berlebihan membuat mereka tidak berpikir dua kali untuk melakukan tindakan
yang diluar kewajaran. Bahkan mereka kadang tidak menghiraukan keselamatan mereka.
Mengontrol kemarahan adalah hal yang penting yang dapat dilakukan agar tidak terjadi hal-hal
buruk seperti demo, kerusuhan, atau perusakan. Belakangan ini juga terjadi kerusuhan yang
disebabkan oleh pendukung salah satu peserta sepak bola yang tidak bisa menerima kekalahan.
Mereka dengan cepat menghancurkan yang ada disekitar mereka dan membuat keributan yang
dapat menimbulkan korban jiwa. Para supporter juga dapat menyebarang siapa saja di jalan saat
mereka pawai bersama-sama. Mereka menggangu ketertiban dijalan raya dengan mengendarai
motor dengan cepat dan dengan suara yang berisik.

Hal tersebut tentunya sangat merugikan banyak pihak. Tentunya tindakan itu juga sangat
membahayakan bagi siapapun.

PENYEBAB
Ada beberapa hal yang dapat menyebabkan orang mudah terpicu emosinya. Hal-hal yang dapat
menyebabkan orang mudah marah yaitu :
Orang yang Berkuasa
Orang yang berkuasa merasa dirinya paling benar dan cenderung akan selalu menyalahkan
orang lain. Ketika seseorang merasa dirinya paling benar, maka dia akan meremehkan orang
lain. Apabila dua sikap ini bertemu dalam satu peristiwa pada diri seseorang, maka akan
terbentuklah sikap egois. Ketika sudah muncul sikap egois, maka akan timbul perasaan tidak
ingin ditentang dan jika ada yang menentangnya, maka timbullah rasa marah dalam dirinya.

Dendam
Dendam merupakan perasaan sakit hati yang tersimpan atau terpendam dalam diri seseorang.
Setiap kali ia teringat akan kejadian atau sosok yang telah menyakitinya, maka saat itulah
akan muncul rasa marah. Hidup orang yang pendendam tidak akan tenang, karena dia selalu
dihinggapi perasaan marah ketika diingatkan pada kejadian atau sosok yang menjadi sumber
dendam dalam dirinya.

Direndahkan atau Tidak Dianggap


Mungkin kita jarang menyadari bahwa seburuk apa pun seseorang, bukan berarti dia pantas
untuk direndahkan, tidak dianggap, atau bahkan dihina. Perasaan marah akan mudah timbul
pada orang-orang tersebut. Setiap kali dia tidak direspon atau tidak diterima, maka saat itulah
perasaan marah akan muncul. Walau bagaimanapun pada dasarnya seseorang mempunyai
harga diri dan pada saat-saat tertentu ia menginginkan untuk dihargai.

Sengaja Dibuat Marah


Dalam kondisi ini biasanya terjadi pada kasus seseorang sedang dihasut. Bagaimana caranya
agar emosinya terpancing, meski orang tersebut bukan tipe pemarah tapi minimal emosinya
bisa sedikit meluap ketika mendengar dan menerima persepsi yang salah dari si penghasut.

Momentum tertentu
Ada momen-momen tertentu yang bisa menyebabkan seseorang marah ketika merasa
terganggu, di antaranya ketika dalam kondisi lapar, mengantuk, kecewa, sedang serius, sakit,
sibuk, sedih, malu, lelah, dan masih banyak lagi.

DAMPAK

Stroke
Stroke merupakan penyakit pembuluh darah otak dimana pasokan darah yang menuju bagian
otak mengalami gangguan. Hal ini ditandai dengan kematian jaringan otak yang disebabkan
adanya penyempitan atau pecahnya pembuluh darah menuju otak, sehingga pasokan darah dan
oksigen ke otak berkurang dan menimbulkan serangkaian reaksi biokimia yang akan merusak
dan mematikan sel-sel saraf otak.

Ada dua faktor yang dapat menyebabkan seseorang terkena stroke, faktor resiko medis dan
faktor resiko perilaku. Secara medis, seeorang yang memiliki hipertensi, kolesterol tinggi,
anteriosklerosis yaitu pengerasan pada pembuluh darah, diabetes, atau riwayat stroke (faktor
keturunan) beresiko seseorang terkena stroke. Sementara secara perilaku, stroke bisa
menyerang seseorang yang memiliki gaya hidup atau pola makan yang tidak sehat, seperti
kebiasaan merokok, mengonsumsi minuman beralkohol, terlalu sering mengonsumsi makanan
cepat saji, kurang olahraga dan suasana hati.

Seseorang yang suasana hatinya selalu kurang nyaman, biasanya sering menimbulkan
perasaan-perasaan tertentu seperti marah, kesal, jengkel yang kadang tak beralasan. Jika hal
ini sering terjadi, maka bisa menjadi pemicu seseorang terkena stroke. Meski terkadang
penderita penyakit stroke masih bisa diselamatkan, namun biasanya akan mengalami
kelumpuhan di sebagian atau seluruh tubuhnya, mengalami hilang ingatan sebagian dan tidak
bisa berbicara.

Serangan Jantung
Suasana hati yang buruk akan mengganggu sirkulasi otak, bahkan sebuah studi ilmiah di
Swedia mengidentifikasi bahwa luapan emosi pada saat marah dapat meningkatkan resiko
terkena serangan jantung dan bisa memperlemah sistem kekebalan tubuh.

Menurut para ahli, saat kita marah maka detak jantung akan meningkat menjadi 180
detak/menit sehingga lebih banyak membutuhkan oksigen dan membuat napas menjadi lebih
sesak. Selain itu, aliran darah ke otot juga mengalami kenaikan yang membuat tubuh menjadi
menegang dan pada saat yang sama glukosa meningkat untuk memberikan energi bagi otot
untuk memompa kelenjar adrenal mengeluarkan hormon adrenalin.

Seseorang yang sedang dalam kondisi marah, maka jantung mereka akan berdetak lebih cepat,
penglihatan dan pendengaran akan menjadi lebih tajam. Namun, jika hal ini terjadi secara
terus menerus maka akan ada banyak bagian di sistem kardiovaskular dalam tubuh menjadi
rusak.

Depresi
Orang yang sering marah, cenderung memiliki emosi negatif yang kronis. Terlalu sering
dikelilingi aura emosi negatif tentu saja akan merusak tubuh dan pikiran. Salah satu dampak
yang paling membahayakan karena terlalu sering marah yakni depresi.

Depresi tidak hanya menyerang tubuh saja tapi berdampak pada perilaku, perasaan dan
pikiran seseorang. Depresi merupakan dampak yang paling berbahaya, karena bukan hanya
fisik yang terganggu, namun jiwanya pun mulai terganggu.

Mulanya kemarahan hanya tertuju pada hal-hal yang memang sewajarnya, namun jika
seseorang mulai sering marah terhadap sesuatu yang sebenarnya dia tidak perlu sampai marah,
ada kemungkinan itu adalah gejala depresi. Gejala lainnya yaitu mulai bosan dan hilang
ketertarikan terhadap aktifitas yang normal dilakukan setiap hari, sering gelisah, sedih, cemas,
menangis tanpa alasan, lambat berpikir, sering lelah, kurang bergairah, hilang energi.

SOLUSI

Cara untuk mengelola gejolak kemarahan diantaranya dengan metode pernafasan diafragmatis,
pengaruh pernafasan dalam menurunkan gejolak kemarahan yaitu :

1. Ketika otak anda mendengar percakapan diri dan mencium ancaman, bahan kimiawi strees
dilepaskan dan tingkat pernafasan meningkat. Ini karena otak anda memberi sinyal keparu-paru
dan diafragma untuk mengirim oksigen lebih banyak lagi keotot-otot dan keotak anda sehingga
anda bisa bertarung atau mundur.

2. Meskipun pernafasan itu bersifat tidak sengaja dan dikontrol oleh bagian dari belakang otak anda
cobalah tidak bernafas dan apa akibatnya. Pernafasan juga dibawah kontrol yang sengaja, tidak
seperti jantung, pembuluh darah dan sistem gastrointestinal anda. Dengan mencoba melambatkan
tingkat penafasan dan merangsang pernafasan seperti saat anda tidur nyenyak, anda memberi
sinyal keotak anda untuk mengajak sistem fisiologis anda menyelaras diri dengan pola pernafasan
anda yang rileks.

3. Pernafasan semacam ini melibatkan pengenduran otot-otot perut sehingga paru-paru anda bebas
untuk mencapai lebar yang sempurna kedalam rongga perut. Dengan demikian nd bisa bernafas
dalam-dalam. Anda bernafas seperti seorang penyanyi opera, dalam dan dari diafragma, karena
itu disebut pernafasan diafragmatis. Segera anda dapat merasakan peredaran gejolak bertarung
atau mundur sehingga intensitas berkembangnya kemarahan menjadi berkurang.

4. Banyak hal yang mempengaruhi kemarahan seseorang, maka dari itu cara efektif untuk
mempermudah dalam meredakan kemarahan, kita harus mengetahui terlebih dahulu apa yang
menjadi penyebab kemarahan tersebut. Setelah diketahui penyebabnya, akan lebih mudah
mencegah dan memperkecil sebab-sebab yang menimbulkan kemarahan.

KESIMPULAN
1. Setiap manusia memiliki karakteristik emosinya masing-masing yang semuannya itu merupakan
suatu bentuk kebesaran Tuhan sebagai pencipta manusia dengan segala kelebihan dan
kekurangan yang dimilikinya.
2. Emosi memiliki peranan yang penting dalam kehidupan. Emosi dapat mendatangkan keburukan
ketika kita tidak dapat mengendalikannya dan kebaikan ketika diri kita dapat mengolahnya
dengan baik.
3. Berbagai macam-macam emosi dimiliki manusia sebagai makhluk yang sempurna. Baik
buruknya suatu emosi tergantung bagaimana kita menyikapinya.
4. Emosi berperan dalam proses pembelajaran. Karena dalam emosi terdapat energi yang postif
dan negatif. Tergantung bagaimana kita sebagai pendidik membimbingnya.

DAFTAR PUSTAKA

http://doktersehat.com/penyebab-anda-gampang-marah/
http://yosepirwansyah60.blogspot.co.id/2015/03/makalah-marah.html
http://www.gelombangotak.com/Marah-Tanpa-Alasan-Jelas-Ini-Penyebabnya.htm

Anda mungkin juga menyukai