Anda di halaman 1dari 10

Pengertian Motivasi

Motivasi berasal dari kata lain Motive yang berarti dorongan atau Bahasa Inggrisnya to
move. Motif diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diriorganisme yang mendorong
untuk berbuat (driving force). Motif tidak berdiri sendiri, tetapi saling berkaitan dengan
faktor-faktor lain, baik faktor eksternal,maupun faktor internal. Hal-hal yang mempengaruhi
motif disebut motivasi. Michel J. Jucius menyebutkan motivasi sebagai kegiatan memberikan
dorongan kepada seseorang atau diri sendiri untuk mengambil suatu tindakan yang
dikehendaki. Motivasi adalah gejala psikologis dalam bentuk dorongan yang timbul pada diri
seseorang secara sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu. Motivasi juga
bisa dalam bentuk usaha-usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang
tertentu tergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya atau
mendapat kepuasan dengan perbuatannya.

Tujuan Motivasi

Menurut Hasibuan (2003: 146) tujuan motivasi yaitu:

a. Meningkatkan moral kepuasan

b. Meningkatkan produktivitas kerja

c. Mempertahankan kestabilan

d. Meningkatkan kestabilan

e. Meningkatkan kedisiplinan

f. Mengefektifkan pengadaan
g. Menciptakan suasana dan hubungan kerja yang baik

h. Meningkatkan loyalitas, dan kreativitas

i. Meningkatkan tingkat kesejahteraan

j. Mempertinggi rasa tangungjawab

k. Meningkatkan efisiensi pengguna alat-alat

Bagi seorang wirausaha, tujuan dari motivasi adalah dapat menggerakan atau memacu
semangat dalam dirinya agar dapat timbul keinginan dan kemauan untuk meningkatkan usaha
yang dijalankannya sehingga tercapai hasil dan tujuan sesuai dengan yang diharapkan. Suatu
tindakan memotivasi atau memberikan motivasi akan lebih dapat berhasil jika tujuannya jelas
dan disadari oleh pihak yang diberi motivasi serta sesuai dengan kebutuhan orang yang
dimotivasi.

Motivasi Berwirausaha

Motivasi berwirausaha merupakan suatu keadaan yang timbuldalam diri seseorang yang
dapat mempengaruhi timbulnya minatseseorang untuk mengambil tindakan atau mencapai
tujuan dalam bidangkewirausahaan. Hal ini sesuai dengan pendapat Djaali (2007: 101)
bahwamotivasi adalah kondisi dimana fisiologis dan psikologis mendorongmanusia untuk
melakukan kegiatan guna mencapai tujuan hidup ataukebutuhan hidup manusia. Kegiatan
yang dimaksud disini yaitu kegiatankewirausahaan.Leonardus Saiman (2009: 26)
mengemukakan empat motivasiseseorang untuk berwirausaha, yaitu sebagai berikut:
a) Laba
Dapat menentukan berapa laba yang dikehendaki, keuntunganyang diterima, dan
berapa yang akan dibayarkan kepada pihaklain atau pegawainya.
b) Kebebasan.Bebas mengatur waktu, bebas dari supervise, bebas aturanmain yang
menekan/intervensi, dan bebas dari aturan budayaorganisasi/perusahaan.
c) Impian personal.
Bebas mencapai standar hidup yang diharapkan, lepas darirutinitas kerja yang
membosankan, karena harus mengikutivisi, misi, impian orang lain. Imbalan untuk
menentukannasib/visi, misi, dan impiannya sendiri.
d) Kemandirian.
e) Memiliki rasa bangga, karena dapat mandiri dalam segala hal,seperti permodalan,
mandiri dalam pengelolaan/manajemen,mandiri dalam pengawasan, serta menjadi
manajer terhadapdirinya sendiri.

Berdasarkan empat motivasi seseorang untuk berwirausahayang dikemukakan oleh


Leonardus Saiman tersebut dapat disimpulkanbahwa dengan berwirausaha seseorang akan
termotivasi untukmendapatkan banyak hal. Hal-hal yang akan didapatkan seseorangtersebut
diantaranya yaitu memperoleh imbalan minimal yangberbentuk laba, kebebasan, impian
personal, kemandirian. Seseorangakan termotivasi untuk berwirausaha, selain karena
memiliki peluang-peluang pengembangan usaha, Ia juga memiliki peluang
untukmengendalikan nasibnya sendiri.

McClelland (dalam Hastuti, 2012:14) menjelaskan bahwa seorang wirausaha melakukan


kegiatan usaha didorong oleh kebutuhan untuk berprestasi, berhubungan dengan orang lain
dan untuk mendapatkan kekuasaan baik secara finansial maupun secara sosial. Wirausaha
melakukan kegiatan usaha dimotivasi oleh:

1. Motif berprestasi (need for achievement)

Orang melakukan kegiatan kewirausahaan didorong oleh keinginan mendapatkan prestasi dan
pengakuan dari keluarga maupun masyarakat.

2. Motif berafiliasi (need for affiliation)


Orang melakukan kegiatan kewirausahaan didorong oleh keinginan untuk berhubungan
dengan orang lain secara sosial kemasyarakatan.

3. Motif kekuasaan (need for power)

Orang yang melakukan kegiatan kewirausahaan didorong oleh keinginan mendapatkan


kekuasaan atas sumberdaya yang ada. Peningkatan kekayaan, penguasaan pasar sering
menjadi pendorong utama wirausaha melakukan kegiatan usaha.

Venesaar et al. (2006:104) menjelaskan bahwa motivasi seseorang menjadi wirausaha dibagi
dalam tiga dimensi, yaitu Ambition for freedom (Ambisi kemandirian), Self-realisation
(Realisasi diri), Pushing factors (Faktor pendorong). Berikut dimensi motivasi beserta
indikatornya:

1. Ambition for freedom (Ambisi kemandirian)

a. Aktivitas lebih bebas

b. Memiliki usaha sendiri

c. Menjadi lebih dihormati

d. Terdepan dalam menerapkan ide baru

e. Mengembangkan hobi dalam bisnis

2. Self-realisation (Realisasi diri)

a. Memperoleh posisi yang lebih baik di masyarakat

b. Merasakan tantangan

c. Memotivasi dan memimpin orang lain

d. Melanjutkan tradisi keluarga

e. Mengimplementasikan ide atau berinovasi

f. Mengikuti orang lain

3. Pushing factors (Faktor pendorong)


a. Kehilangan pekerjaan

b. Memperoleh pendapatan yang lebih baik

c. Tidak puas dengan pekerjaan

Teori Motivasi Berwirausaha

Motivasi merupakan proses psikologis yang mendasar, danmerupakan salah satu unsur yang
dapat menjelaskan perilaku seseorang.Motivasi merupakan salah satu faktor penentu dalam
pencapaian tujuan.Hal ini sesuai dengan pendapat Abu Ahmadi (Yuyus Suryana & Kartib

Bayu, 2011: 98) motivasi merupakan dorongan yang telah terikat padasuatu tujuan. Motif
timbul karena adanya adanya kebutuhan. Kebutuhandipandang sebagai kekurangan adanya
sesuatu dan ini menuntut segerapemenuhannya, untuk segera mendapat keseimbangan.
Situasi kekuranganini berfungsi sebagai suatu kekuatan atau dorongan yang
menyebabkanseseorang bertindak untuk memenuhi kebutuhannya.Banyak teori untuk
memahami motivasi berwirausaha, diantaranyayaitu:1)

A. Teori Hierarki Kebutuhan dari Abraham Maslow

1) Memuaskan kebutuhan fisiologis/dasar (Basic Need).


Memperoleh uang secara mandiri untuk kebutuhan fisik yaitumakanan, minuman,
perumahan, seks, dan istirahat.
2) Memuaskan kebutuhan rasa aman (Safety Need)
Memperoleh rasaaman dalam berkehidupan berkeluarga, dan bermasyarakat
denganterpenuhinya aspek-aspek perlindungan melalui keberhasilanusaha.
3) Memuaskan kebutuhan social (Social Need).
Memperolehkeleluasaan dan peluang yang lebih besar untuk melakukan kontaksosial
dalam membangun persahabatan dan relasi bisnis.
4) Memuaskan kebutuhan penghargaan (Self Esteem Need).
Memperoleh rasa hormat dari lingkungan sesuai dengankedudukan sebagai
pimpinan/pemilik dalam bisnis pribadi.
5) Memuaskan kebutuhan pengakuan diri (Self Actualization).
Memperoleh pengakuan masyarakat atas hasil karyanya yang bermanfaat bagi
kepentingan banyak orang. (Yuyus Suryana &Kartib Bayu, 2011: 100)

B. Teori Prestasi dari David Mc. Clelland


David Mc. Clelland sebagaimana dikutip Yuyus Suryana dan Kartib Bayu, 2010: 101,
mengatakan bahwa “teori prestasi dapat mempengaruhi minat seseorang untuk
berminat dalam kegiatankewirausahaan". Jika seseorang memiliki keinginan
berprestasi dalam bidang kewirausahaan maka akan berpengaruh terhadap minat
berwirausaha seseorang. Teori prestasi dari David Mc. Clelland(Yuyus Suryana dan
Kartib Bayu, 2010: 101) yaitu :
1) kebutuhan akan persahabatan (Need for Affiliation)
- Keinginan kuat untuk bersahabat
- Keinginan berkumpul
- Khawatir putusnya persahabatan
2) Kebutuhan akan kekuasaan
- Keinginan kuat untuk memerintah
- Menyukai hubungan vertical
- Bangga atas posisi dan reputasi
3) Kebutuhan akan Prestasi
- Memikul tanggung jawab
- Pengambilan risiko
- Kreatif dan inovatif

Wirausahawan yang berhasil ialah mereka yang mempunyai motif berprestasi tinggi.

Sifat khas motif berprestasi tinggi yaitu:

1) Mempunyai komitmen dan tanggung jawab terhadap pekerjaan


2) Cenderung memilih tantangan
3) Selalu jeli melihat dan memanfaatkan peluang
4) Objektif dalam setiap penilaian
5) Selalu memerlukan umpan balik
6) Selalu optimis dalam situasi kurang menguntungkan
7) Berorientasi laba
8) Mempunyai kemampuan mengelola secara proaktif.
(Yuyus Suryana dan Kartib Bayu, 2010: 101)

Berdasarkan teori prestasi yang dikemukakan oleh David Mc.Clelland dapat disimpulkan
bahwa seorang wirausahawan yang memiliki motivasi berprestasi tinggi akan lebih memiliki
sifat khasuntuk terus berusaha agar usahanya berhasil. Minat berwirausaha akan muncul
dalam diri seseorang apabila orang tersebut memiliki motivasiberprestasi. Motivasi
berprestasi dalam berwirausaha akanberpengaruh terhadap minat berwirausaha seseorang
sehingga orang tersebut akan masuk atau memulai melakukan kegiatan kewirausahaan.

Faktor-faktor Motivasi Dalam Berwirausaha

Ciri-ciri wirausaha yang berhasil (Kasmir, 27 – 28) :

1. Memiliki visi dan tujuan yang jelas. Hal ini berfungsi untuk menebak kemana langkah
dan arah yang dituju sehingga dapat diketahui langkah yang harus dilakukan oleh pengusaha
tersebut

2. Inisiatif dan selalu proaktif. Ini merupakan ciri mendasar di mana pengusaha tidak
hanya menunggu sesuatu terjadi, tetapi terlebih dahulu memulai dan mencari peluang sebagai
pelopor dalam berbagai kegiatan.

3. Berorientasi pada prestasi. Pengusaha yang sukses selalu mengejar prestasi yang lebih
baik daripada prestasi sebelumnya. Mutu produk, pelayanan yang diberikan, serta kepuasan
pelanggan menjadi perhatian utama. Setiap waktu segala aktifitas usaha yang dijalankan
selalu dievaluasi dan harus lebih baik dibanding sebelumnya.

4. Berani mengambil risiko. Hal ini merupakan sifat yang harus dimiliki seorang
pengusaha kapanpun dan dimanapun, baik dalam bentuk uang maupun waktu.

5. Kerja keras. Jam kerja pengusaha tidak terbatas pada waktu, di mana ada peluang di
situ dia datang. Kadang-kadang seorang pengusaha sulit untuk mengatur waktu kerjanya.
Benaknya selalu memikirkan kemajuan usahanya. Ide-ide baru selalu mendorongnya untuk
bekerja kerjas merealisasikannya. Tidak ada kata sulit dan tidak ada masalah yang tidak dapat
diselesaikan.

6. Bertanggungjawab terhadap segala aktifitas yang dijalankannya, baik sekarang


maupun yang akan datang. Tanggungjawab seorang pengusaha tidak hanya pada segi
material, tetapi juga moral kepada berbagai pihak.
7. Komitmen pada berbagai pihak merupakan ciri yang harus dipegang teguh dan harus
ditepati. Komitmen untuk melakukan sesuatu memang merupakan kewajiban untuk segera
ditepati dana direalisasikan.

8. Mengembangkan dan memelihara hubungan baik dengan berbagai pihak, baik yang
berhubungan langsung dengan usaha yang dijalankan maupun tidak. Hubungan baik yang
perlu dlijalankan, antara lain kepada : para pelanggan, pemerintah, pemasok, serta
masyarakat luas.

Dari analisis pengalaman di lapangan, ciri-ciri wirausaha yang pokok untuk dapat berhasil
dapat dirangkum dalam tiga sikap, yaitu :

1. Jujur, dalam arti berani untuk mengemukakan kondisi sebenarnya dari usaha yang
dijalankan, dan mau melaksanakan kegiatan usahanya sesuai dengan kemampuannya. Hal ini
diperlukan karena dengan sikap tersebut cenderung akan membuat pembeli mempunyai
kepercayaan yang tinggi kepada pengusaha sehingga mau dengan rela untuk menjadi
pelanggan dalam jangka waktu panjang ke depan.

2. Mempunyai tujuan jangka panjang, dalam arti mempunyai gambaran yang jelas
mengenai perkembangan akhir dari usaha yang dilaksanakan. Hal ini untuk dapat
memberikan motivasi yang besar kepada pelaku wirausaha untuk dapat melakukan kerja
walaupun pada saat yang bersamaan hasil yang diharapkan masih juga belum dapat
diperoleh.

3. Selalu taat berdoa, yang merupakan penyerahan diri kepada Tuhan untuk meminta apa
yang diinginkan dan menerima apapun hasil yang diperoleh. Dalam bahasa lain, dapat
dikemukakan bahwa ”manusia yang berusaha, tetapi Tuhan-lah yang menentukan !” dengan
demikian berdoa merupakan salah satu terapi bagi pemeliharaan usaha untuk mencapai cita-
cita.

Kompetensi perlu dimiliki oleh wirausahawan seperti halnya profesi lain dalam kehidupan,
kompetensi ini mendukungnya ke arah kesuksesan. Dan & Bradstreet business Credit Service
(1993 : 1) mengemukakan 10 kompetensi yang harus dimiliki, yaitu :

1. Knowing your business, yaitu mengetahui usaha apa yang akan dilakukan. Dengan
kata lain, seorang wirausahawan harus mengetahui segala sesuatu yang ada hubungannya
dengan usaha atau bisnis yang akan dilakukan.
2. Knowing the basic business management, yaitu mengetahui dasar-dasar pengelolaan
bisnis, misalnya cara merancang usaha, mengorganisasi dan mengenalikan perusahaan,
termasuk dapat memperhitungkan, memprediksi, mengadministrasikan, dan membukukan
kegiatan-kegiatan usaha. Mengetahui manajemen bisnis berarti memahami kiat, cara, proses
dan pengelolaan semua sumberdaya perusahaan secara efektif dan efisien.

3. Having the proper attitude, yaitu memiliki sikap yang sempurna terhadap usaha yang
dilakukannya. Dia harus bersikap seperti pedagang, industriawan, pengusaha, eksekutif yang
sunggung-sungguh dan tidak setengah hati.

4. Having adequate capital, yaitu memiliki modal yang cukup. Modal tidak hanya
bentuk materi tetapi juga rohani. Kepercayaan dan keteguhan hati merupakan modal utama
dalam usaha. Oleh karena itu, harus cukup waktu, cukup uang, cukup tenaga, tempat dan
mental.

5. Managing finances effectively, yaitu memiliki kemampuan / mengelola keuangan,


secara efektif dan efisien, mencari sumber dana dan menggunakannnya secara tepat, dan
mengendalikannya secara akurat.

6. Managing time efficiently, yaitu kemampuan mengatur waktu seefisien mungkin.


Mengatur, menghitung, dan menepati waktu sesuai dengan kebutuhannya.

7. Managing people, yaitu kemampuan merencanakan, mengatur, mengarahkan /


memotivasi, dan mengendalikan orang-orang dalam menjalankan perusahaan.

8. Statisfying customer by providing high quality product, yaitu memberi kepuasan


kepada pelanggan dengan cara menyediakan barang dan jasa yang bermutu, bermanfaat dan
memuaskan.

9. Knowing Hozu to Compete, yaitu mengetahui strategi / cara bersaing. Wirausaha


harus dapat mengungkap kekuatan (strength), kelemahan (weaks), peluang (opportunity), dan
ancaman (threat), dirinya dan pesaing. Dia harus menggunakan analisis SWOT sebaik
terhadap dirinya dan terhadap pesaing.

10. Copying with regulation and paper work, yaitu membuat aturan / pedoman yang jelas
tersurat, tidak tersirat. (Triton, 2007 :137 – 139)

Delapan anak tangga menuju puncak karir berwirausaha (Alma, 106 – 109), terdiri atas :

1. Mau kerja keras (capacity for hard work).


2. Bekerjasama dengan orang lain (getting things done with and through people).

3. Penampilan yang baik (good appearance).

4. Yakin (self confidence).

5. Pandai membuat keputusan (making sound decision).

6. Mau menambah ilmu pengetahuan (college education).

7. Ambisi untuk maju (ambition drive).

8. Pandai berkomunikasi (ability to communicate).

DAFTAR PUSTAKA

“PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN MOTIVASI BERWIRAUSAHATERHADAP


MINAT BERWIRAUSAHA MAHASISWA PROGRAM STUDIPENDIDIKAN ADMINISTRASI
PERKANTORANFAKULTAS EKONOMI UNY”. ARI WIDIYANINGSIH. 2015. Yogyakarta

“Uswaturrasul, yahya dan Sisilia, Kristina. ANALYSIS OF STUDENT’S


ENTREPRENEURIAL INTENTION AND ENTREPRENEURIAL MOTIVATION. e-
Proceeding of Management : Vol.2, No.3 Desember 2015 | Page 3586”

Anda mungkin juga menyukai