Oleh
EMAY NURMAYANI
835639676
nurmayani.emay@gmail.com
ABSTRAK
Dewasa ini yang menjadi pembicaraan penting dalam masalah mutu
pendidikan adalah rendahnya hasil belajar siswa dalam mata pelajaran
matematika. Hal senada juga terlihat dari hasil tes awal yang dilakukan oleh
peneliti terhadap siswa kelas 3 Sekolah Dasar Negeri 1 Salakuray, hasil tes awal
tersebut relatif rendah karena lebih dari 25 siswa dari 44 siswa belum mencapai
KKM pada mata pelajaran matematika tentang materi perkalian. Dari latar
belakang di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil
belajar matematika materi perkalian pada siswa kelas III SDN 1 Salakuray
Kecamatan Bayongbong Kabupaten Garut Tahun Pelajaran 2018/2019. Penelitian
perbaikan yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas yang terdiri dari
dua siklus. Setiap siklus meliputi perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan
(observasi) dan refleksi. Dari hasil analisis data perkembangan kemampuan
menghitung dari hasil belajar siswa siklus I dapat disimpulkan bahwa prosentasi
hasil tes siswa yang tuntas naik dengan nilai batas tuntas 60 ke atas, siswa yang
tuntas belajar pada siklus I sebesar 81,81%, yang semula pada tes awal hanya
terdapat 54,54 % siswa mencapai batas tuntas. Dari hasil analisis data hasil belajar
siswa dapat disimpulkan bahwa nilai terendah yang diperoleh siswa pada siklus
pertama naik menjadi 50; dan pada siklus kedua naik lagi menjadi 75. Nilai rata-
rata kelas juga terjadi peningkatan yaitu pada tes siklus pertama 77,84; naik pada
siklus kedua 90,90 dan ketuntasan belajar siswa pada siklus pertama 81,81% pada
siklus kedua naik menjadi 100%. Jadi, data di atas menunjukkan peringkatan hasil
belajar siswa sebelum diterapkan penelitian dan setelah diterapkan penelitian
perbaikan pembelajaran dengan menggunakan Pendekatan Matematika Realistik
pada kelas III SD Negeri 1 Salakuray Kecamatan Bayongbong Kabupaten Garut
mengalami peningkatan yang sangat signifikan.
c. Kolaborator
Nama : Lisma, S.Sos
Jabatan : Kolaborator
Tugas : Kolaborator berasal dari teman sejawat yang menilai
aktivitas siswa pada saat penelitian perbaikan
pembelajaran.
b. Data tentang aktivitas guru dan siswa, yang diperoleh dari hasil observasi,
dianalisis secara kualitatif. Rumus yang digunakan adalah:
Untuk hasil observasi siswa
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑂𝑏𝑠𝑒𝑟𝑣𝑎𝑠𝑖 = 𝑥100
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
Data yang berupa nilai observasi tersebut kemudian dideskrifsikan
berdasarkan kriteria berikut ini:
Tabel 3.2
Kriteria Hasil Observasi Siswa dan Guru
Nilai Observasi Predikat Huruf
86-100 Sangat Baik A
76-85 Baik B
60-75 Cukup C
55-59 Kurang D
≤ 54 Sangat Kurang E
HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Sesuai dengan jadwal perbaikan penelitian pada Bab III di atas,
perbaikan penelitian diawali dengan kegiatan pra siklus kemudian dilaksanakan
dua siklus, perhatikan rincian di bawah ini:
1. Pra Siklus
Dari pembelajaran awal atau pra siklus diperoleh data bahwa aktivitas
cenderung pasif. Hasil pengamatan juga memperlihatkan bahwa kompetensi guru
dalam mengelola proses pembelajaran tampak kurang, selain itu juga pendekatan
yang digunakan pada pembelajaran matematika kurang menyentuh aspek realitas
siswa sehingga siswa kurang antusias dan kurang termotivasi untuk belajar
matematika. Pada pembelajaran awal ini masih banyah siswa yang hasil tesnya
masih dibawah KKM yaitu sebanyak 20 orang atau 46,46 %. Sehingga hasil yang
diinginkan dalam pembelajaran belum tercapai.
2. Siklus I
a. Tahap Pelaksanaan Siklus I
Dalam penelitian ini, peneliti berperan langsung sebagai guru yang
melakukan proses pembelajaran yaitu mengajarkan materi dengan menggunakan
pendekatan Pendidikan Matematika Realistik (PMR). Dalam penelitian ini,
peneliti dibantu oleh kolaborator yaitu seorang guru SDN 1 Salakuray yang
bertindak sebagai observer siswa dan dibantu juga oleh seorang supervisor yang
bertindak sebagai observer guru.
b. Tahap Pengamatan (observasi) Siklus I
Data-data yang diperoleh pada tahap ini aktivitas guru yang diperoleh dari
supervisor 2 diperoleh skor 57 berarti memperoleh nilai 85,9 hal ini menunjukkan
aktivitas guru pada siklus I yang cukup baik. Hasil observasi aktivitas siswa sudah
baik juga. Hal ini terlihat dari perolehan skor yang didapat yaitu 54 sehingga
memperoleh nilai 84,375. Untuk itu penulis mengadakan penelitian mengapa
pembelajaran menjelaskan materi perkalian pada pembelajaran perbaikan siklus I
tidak bisa diterima siswa dengan baik, dengan kenyataan hasil evaluasi dari 44
siswa yang mendapat nilai diatas 70 atau tuntas hanya 36 siswa (81,81%) dan
siswa yang belum tuntas atau mendapat nilai kurang dari 60 ada 8 siswa
(18,18%). Oleh karena itu, peneliti perlu mengadakan perbaikan pembelajaran
siklus II karena belum semua siswa mendapat nilai di atas KKM.
c. Tahap Refleksi Siklus I
Berdasarkan hasil refleksi pada proses pembelajaran maka perlu diadakan
perbaikan pembelajaran pada siklus kedua yaitu:
Guru harus pandai mengkondisikan kelas ke dalam suasana kelas yang
kondusif.
Guru harus pandai menciptakan suasana belajar yang menyenangkan.
Guru harus menggunakan alat peraga yang lebih menarik, tepat dan sesuai
dengan materi.
Pengaturan waktu harus tepat.
3. Siklus II
a. Tahap Perencanaan Siklus II
Tahap perencanaan meliputi kegiatan sebagai berikut:
1) Menyusun RPP dengan materi bilangan pecahan.
2) Menyiapkan instrumen-instrumen penelitian, yaitu lembar observasi guru
pada kegiatan belajar mengajar, lembar observasi untuk kegiatan siswa,
pedoman wawancara untuk guru dan siswa, lembar latihan soal-soal untuk
tes akhir pada siklus II.
3) Mempersiapkan sumber, alat peraga, dan media pembelajaran.
4) Menyiapkan alat evaluasi yang berupa tes tertulis dan Lembar Kerja Siswa
(LKS)
b. Tahap Pelaksanaan Siklus II
Dalam penelitian ini, peneliti berperan langsung sebagai guru yang
melakukan proses pembelajaran yaitu mengajarkan materi dengan menggunakan
pendekatan Pendidikan Matematika Realistik (PMR). Dalam penelitian ini,
peneliti dibantu oleh kolaborator yaitu seorang guru SDN 1 Salakuray yang
bertindak sebagai observer siswa dan dibantu juga oleh seorang supervisor yang
bertindak sebagai observer guru.
c. Tahap Pengamatan (observasi) Siklus II
Data-data yang diperoleh dari tahap ini:
1) Hasil observasi supervisor 2 terhadap penyampaian materi peneliti
menunjukkan aktivitas yang sangat baik pada siklus II yaitu mendapat skor
57 atau mendapat nilai 95
2) Hasil observasi berupa aktifitas siswa selama proses pembelajaran pada
siklus 2 sudah menunjukkan hasil yang baik.. Hal ini terlihat dari
perolehan skor observasi yaitu 57 yang berarti mendapat nilai 95.
3) Hasil Skor berupa skor dari tes pembelajaran dapat dilihat bahwa nilai
yang belum tuntas yaitu nilai yang kurang dari 70 ada 0 siswa sedangkan
nilai yang tuntas yaitu antara 70-100 ada 44 siswa. Untuk itu peneliti tidak
perlu mengadakan perbaikan pembelajaran siklus II karena semua siswa
mendapat nilai di atas KKM. Oleh karena itu, perbaikan pembelajaran
mata pelajaran Matematika tentang perkalian berakhir pada siklus II.
d. Tahap Refleksi Siklus II
Hasil refleksi pada siklus II ini sudah menunjukan hasil yang memuaskan,
dilihat dari siswa yang mendapatkan nilai 100 ada 7 siswa, nilai 80 ada 17 siswa
dan nilai 60 ada 16 siswa semuanya itu sudah diatas KKM. Hal ini menunjukkan
hasil yang baik, baik dari segi materi pelajaran, metode dan media yang
digunakan, penggunaan waktu, keterlibatan siswa serta suasana kelas. Kondisi ini
harus dipertahankan dan ditingkatkan lagi
Kami yangbertanda tangan di bawah ini, Dr. Budi Suhardiman, M. Pd, selaku
pembimbing karya ilmiah dari mahasiswa:
Nama : EMAY NURMAYANI
NIM : 835639676
Program Studi : SI PGSD
UPBJJ : BANDUNG
Menyatakan bahwa karya ilmiah dari mahasiswa tersebut di atas dengan judul
“UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA
PELAJARAN MATEMATIKA MATERI PERKALIAN DENGAN
MENGGUNAKAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK” layak
untuk diunggah ke dalam aplikasi karya ilmiah Universitas Terbuka dengan telah
memperhatikan ketentuan penulisan karya ilmiah sesuai panduan yang telah
ditetapkan dan ketentuan anti plagiasi.
Demikian persetujuan ini kami berikan.
Pembimbing,