PENDAHULUAN
Seiring dengan berkembangnya zaman yang notabene populasi manusia terus bertambah.
Kebutuhan primer sekarang tidak selalu berorientasi pada sandang dan pangan, namun kebutuhan
papan (tempat tinggal) pun sangat diperhatikan. Oleh karena itu, akibat dari kebutuhan akan papan
yang meningkat seiring dengan peningkatan populasi, tidak heran bilamana kebutuhan akan lahan
pun semakin krisis.
Lahan yang diperlukan untuk membuat bangunan untuk kebutuhan manusia ,semakin terkikis
dan habis, sehingga fakta yang terjadi dilapangan mengatakan bahwa tidak sedikit manusia yang
mengambil lahan hijau untuk dijadikan sebagai lahan permukaan. Lahan hijau yang awalnya
berfungsi untuk produktifitas manusia di bidang pangan atau ekologi lingkungan berkurang fungsi
sehingga sering dijumpai kabar mengenai pemanasan global yang diakibatkan dari emisi CO2 dari
gedung bertingkat dan perubahan iklim yang.
Proyek konstruksi dianggap paling berpengaruh terhadap lingkungan di muka bumi ini. Dimulai
dari proses rekonstruksinya sampai pada tahap operasional pun tidak lepas dari pemanfaatan
sumber daya alam yang semakin terbatas. Melihat dari fenomena-fenomena tersebut, sudah
sepantasnya kita mencari solusi yang tepat guna mengatasi hal-hal yang tidak diinginkan di masa
depan.
Penggunaan bangunan-bangunan ramah lingkungan pun dicetus sebagai solusi yang dianggap
mampu menyelesaikan permasalahan-permasalahan pelik tersebut. Oleh karena itu material
bangunan yang ramah lingkungan disertai proses yang bertanggung jawab terhadap
lingkungan dan sumber daya yang seefisien mungkin di seluruh siklus hidup suatu
bangunan,sehingga bisa mengurangi laju pemanasan global.
Pembahasan