Anda di halaman 1dari 22

Motif, Corak dan Ragi Tenun Melayu Riau

MELAYU Riau kaya dengan khazanah budayanya. Antaranya yang amat menonjol adalah motif ornamen Melayunya,
yang banyak dipakai untuk motif kain songket dan seni ukir. Motif atau corak dan ragi Melayu Riau ini memiliki cirri
khas tersendiri walaupun di antaranya mempunyai dasar yang sama dengand aerah-daerah Melayu sekitarnya.
Misalnya saja pemakaian corak dan ragi pada kain songket tenun dari Siak.

Setiap kawasan budaya di Riau memiliki corak dan ragi hias tersendiri. Termasuk corak tenunan. Masyarakat Melayu
Riau memiliki corak dasar yang sejak ratusan tahun menjadi khazanah budayanya. Sebagian besar corak itu dikekalkan
dalam bentuk ukiran (kayu, perunggu, emas, perak, dan suasa); sebagian lain dalam bentuk tenunan kain; dan sebagian
lainnya dalam bentuk anyaman (rotan, pandan, dan akar-akaran).

Corak dasar Melayu umumnya bersumber dari alam, flora dan fauna, serta benda-benda angkasa seperti bulan,
bintang, atau awan. Benda-benda itulah yang direka bentuk. Ada seperti alaminya, seperti bunga kundur atau bunga
hutan, dan ada juga yang diabstrakkan, seperti itik pulang petang, semut beriring, dan lebah bergayut.

Ada pula corak-corak yang bersumber dari benda-benda tertentu, seperti wajik, lingkaran, kubus, dan lain-lain.

Dalam tradisi Melayu, corak-corak itu dikembangkan lagi dalam beragam variasi sehingga membentuk satu perpaduan
yang serasi. Bahkan melahirkan nama-nama baru, seperti cukrebung, siku keluang, dan kalukpakis.

Dikutip dari :
Corak dan Ragi Tenun Melayu Riau
oleh Abdul Malik, dkk.
Terbitan Adicita, Yogya, 2003.

SUMBER :
LAMRIAU.ORG

Anda mungkin juga menyukai