ASUHAN KEPERWATAN
GUILLAIN BARRE SYNDROME
Di susun Oleh :
Nining
P07120317030
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan
makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “ ASUHAN
KEPERAWATAN GUILLAIN BARRE SYNDROME “. Penulisan ini bertujuan
untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh dosen pengampu mata kuliah
keperawatan anak. Makalah ini ditulis dari hasil penyusunan data – data sekunder
yang kami peroleh dari buku panduan serta informasi dari media elektronik yang
yang berhubungan dengan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna , oleh karena itu kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata kami sampaikan terima kasih kepada semua yang telah berperan serta
dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT
senantiasameridai segala usaha kita. Amin.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar belakang
Guillain barre syndrome ( GBS ) adalah sindroma yang
memiliki karakteristik berupa paralisis flaccid asenden simetris yang
berkembang secara cepat, biasanya mengikuti infeksi virus. Adanya riwayat
flu saluran pernapasan atas atau gastrik, infeksi mononukleus atau hepatitis
merupakan hal yang umum. Pemulihan biasanya sempurna, namundapat
dialami kllien sampai 18 bulan, jika derajat yang dipengaruhi cukup luas.
Pemulihan motoric dimulai lebih kurang 10 – 14 hari setelah serangan dari
gejala – gejala tersebut.
2. Rumusan masalah
- bagaimana laporan pendahuluan guillain barre syndrome
- bagaiman asuhan keperawatan pada guillain barre syndrome
3. Tujuan
- Untuk mengetahui laporan pendahuluan guillain barre syndrome
- untuk mengetahui asuhan keperawatan guillain barre syndrome
4. Manfaat
- agar kita mengetahui tentang penyakit guillain barre syndrome
- Agar kita mengetahui asuhan keperawatan pada guillain barre syndrome
1. Defenisi
Secara pasti penyebab GSB tidak diketahui, namun diduga berkaitan dengan :
- Infeksi akut, trauma, pembedahan dan imunisasi 1 – 4 minggu sebelum
tanda dan gejala GSB ( 15% dari kasus ). Virus pada infeksi akut yang
menyebabkan GBS adalah influenza, measles, mumps, rubella, hepatitis,
sedangkan jenis bakterinya dalah Borrelia B, Chlamydia, legionella,
listeria ( Iskandar Japri, 2002 )
- Reaksi immunologi
1. Gangguan motoric
2. Gangguan sensorik
- Parasethesia
- Nyeri ( kram )
- Dysphagia
- Diplopia
- takhikardi
5. Komplikasi
- Kagagalan jantung
- Kegagalan pernapasan
- Thrombosis vena
- Emboli paru
6. Pentalaksana
7. Pengkajian
1. Riwayat kesehatan
a. Fungsi motoric
b. Saraf kranial
- Penampilan fisik
- Kemampuan kongnitif
Data pendukung
- Kesulitan bernapas
- Penurunan kesadaran
- Penumpukan secret
Kriteria hasil :
- Pernapasan optimal
Data pendukung
- Pasien menyatakan kelamahan dan paresthesia
- Atropi
- Hilangnya sensori
Kriteria hasil :
- Pasien partisispasi dalam perawatan
Data pendukung
- Pasien menyatakan kelamahan dan paresthesia
- Atropi
- Hilangnya sensori
- Perubahan nutrisi
- Inkontinensia
Kriteria hasil :
- Pasien mempertahankan kulit tetap kering dan utuh
Data pendukung
- Pasien mengatakan tidak bisa mengunyah dan menelan
- Terpasang NGT
- Adanya mual
Kriteria hasil :
- Intake makanan sesuai kebutuhan
Data pendukung
- Pasien menyatakan tidak dapat BAB, diare
Kriteria hasil :
- Pola BAB teratur
Data pendukung
- Kesulitan dalam komunikasi
- Adanya trakeostomi
Kriteria hasil :
- Pasien dapat mengekspresikan diri secara verbal dan non verbal
6. Komunukasikan kepada -
Keluarga tidak memaksakan
keluarga dan staf perawat unntuk berkomunikasi secara
tentang gangguan komunikasi verbal sehingga
mengakibatkan rasa frustasi
pada pasien
7. Tidak efektifnya koping pasien sehubungan keadaan penyakit pasien
Data pendukung
- Apatis
- Sensitive
- Susah tidur
- Menarik diri
Kriteria hasil :
- Pasien dapat mendemonstrasikan koping yang efektif
Kriteria haisil :
- Pasien / keluarga memahami tentang penyakit, prognosis, pengobatan
dan perawatanya
BAB II
TINJAUAN ASKEP
1. Identitas
a. Identitas pasien
Nama : Nn. R
Umur : 16 tahun
Agama : Islam
Jenis kelamin : perempuan
Pendidikan : Sma
Pekerjaan : Pelajar
Suku bangsa : Jawa
Alamat : Pasuruan
Tanggal masuk : 25 oktober 2018
Tanggal pengkajian : 26 oktober 2018
No register :-
Diagnose medis : Guillain barre syndrome ( GBS )
b. Identitas penanggung
Nama : Ny. M
Umur : 38 tahun
Agama : Islam
Jenis kelamin : Perempuan
Pendidikan : S1
Pekerjaan : Guru
Suku bangsa : Jawa
Alamat : Pasuruan
Hubungan dengan klien : Ibu
2. Riwayat Penyakit
1. Keluhan utama masuk RS : Sesak
2. Keluhan utama saat pengkajian : Sesak
3. Riwayat keluhan utama : pasien mengatkan sesak dan batuk ± 3 hari
sebelum masuk RS sesak bertambah jika secret keluar dan kepala dalam
posisi datar, berkurang jika secret dibersihkandan kepala agak
dikeataskan
4. Keluhan lain yang menyertai : batuk
5. Riwayat kesehatan masa lalu : pasien mengatakan tidak pernah sakit
sebelumnya
6. Riwayat kesehatan keluarga : ibu pasien mengatakan tidak ada anggota
keluarga mengalami penyakit serupa
7. Riwayat alergi : tidak ada alergi terhadap makanan, minuman, dan obat
– obatan
3. Pemeriksaan
a. pemeriksaan umum
- kesadaran umum : lemah
- TD 120/90 mmHg
- RR 19 kali/menit
- nadi 120 kali/menit
- suhu 37 oC
b. Pemeriksaan fisik
- kepala : rambut rontok, distribusi rata, kotor
- mata : sklera putih, konjungtiva merah muda
- hidung : terpasang NGT
- mulut : bibir kering, terpasang canule kateter, tidak ada karies, kotor
- leher : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, maupun bendungan vena
jugularis
- thorak : dad bulat rata, simetris, suara paru sonor, jantung pekak, suara
napas ronchi, terdapat tarikan intercostae
- abdomen : tidak melebihi thorak, bising usus 15 x/menit, tidak teraba
hapar dan lien, suara perut tympni
- ekstremitas :
- atas : tidak edem, tangan kiri terpaang infus RL 16 tetes/ menit, sulit
jika bergerak sendiri, akral hangat
- bawah : kedua kaki tidak dapat bergerak, tidak ada varices
- genetalia : tidak ada varices, terpasang DC dengan urine tamping 100
cc/2 jam
c. Pemeriksaan penunjang
- Hb : 7 gr/dl
- Ph : 35,8
- PO2 : 64 mmHg
- HCO3 : 25 mmol/L
- BE : 1,3 mmol/L
d. Terapi
- infus RL 16 tetes/menit
- injeksi : - Vit C 1x1 amp/IV
- Vit K 1x1 amp/IM
- Metalcobal 1x1 amp/IM
- Ranitidine 1 amp/IV
4. Klasifikasi data
1. Data subjek
- pasien mengatakan sesak
- pasien mengatakan badanya lemah, pegal, segala keperluan dibantu
oleh perawat atau ibunya
- pasien mengakan badanya tersa sakit semua
- pasien merasa sakit jika badanya digerakkan
2. Data objek
- terdapat alat bantu pernapasan
- terdapat tarikan intercostae
- suaranapas ronchi
- pasien bedrestdibantu perawat tiap 2 jam
- pasien menyeringai kesakitan saat badanya dimiringkan
- pasien mendapat diet TKTP 3 x 100cc, PE 2x 100cc, juice 1 x 200cc
- pasien makan lewat sendok
- TD : 120/90 mmHg
- RR 18 kali/menit
- Nadi 120 kali/menit
- Suhu 36 oC
5. Analisa data
Data Masalah
Ds : pasien mengatakan sesak
Do : - terdapat alat bantu pernapasan
- terdapat tarikan intercostae Penumpukan secret
- suaranapas ronchi
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Guillain barre syndrome ( GBS ) adalah proses peradangan akut
dengan karakteristik kelemahan motoric dan paralisis yang disebabkan karena
yang disebabkan karena demyelin pada saraf perifer. istilah lain dari GBS akut
idiopatik polyneuritis¸ Landry Guillain Barre Stohl Syndrome, Landdry’s
paralisis. Sindrom penyakit ini berupa paralisis flasid asenden simetris yang
berkembang secara cepat, biasanya mengikuti infeksi virus.
Saran
Disarankan untuk para pembaca untu bisa memahami yangtelah kami
buat karena tidak menutup kemungkin kita bisa kapan sja untuk menderita
penyakit apapun itu
DAFTAR PUSTAKA
Tarwoto. 2013 keperawatan medical bedah gangguan system saraf. Jakarta.
CV sagung seto
Widagdo wahyu, S.KP, M. Kep, Sp. Kom Dkk. 2008. Asuhan keperawatan
pada klien dengan gangguan system persarafa.. Jakarta : TIM