BAB I Remediasi
BAB I Remediasi
PENDAHULUAN
Air merupakan aspek yang penting bagi kehidupan, terutama bagi manusia. Selama
ini kebutuhan manusia akan air sangatlah besar ,oleh sebab itu air tidak dapat
terlepas dari kehidupan manusia. Mulai dari hal kecil, seperti air minum untuk
melepas dahaga hingga kincir air yang dimanfaatkan sebagai penghasil energi listrik.
Hampir 71% permukaan bumi tertutupi oleh air. Terdapat 1,4 triliun kilometer kubik
(330 juta mil³) tersedia di bumi akan tetapi ketersediaan air masih saja kurang, hal
ini disebabkan oleh beberapa faktor, seperti semakin meningkatnya penggunaan air
bersih oleh masyarakat, menipisnya ketersediaan air bersih yang dikarenakan oleh
kekeringan, sebagian besar air terdapat di laut (air asin), serta terjadinya
pencemaran air sehingga tidak dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan air
sehari-hari.
Salah satu sumber air yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari
adalah air tanah. Air tanah ini digunakan oleh manusia untuk minum, mandi,
memasak, mencuci, ataupuan memenuhi kebutuhan lainnya. Oleh karena itu, air
tanah yang ada harus dijaga dengan baik. Akan tetapi pada masa kini, ketersediaan
air tanah mulai berkurang, ditambah lagi banyaknya sumber air tanah yang sudah
mulai tercemar oleh zat-zat berbahaya sehingga tidak dapat digunakan.
Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan sebelumnya, maka tujuan dari
penulisan makalah ini antara lain :
1. Mengetahui pengertian air tanah
2. Mengetahui pentingnya ketersediaan air bersih
3. Meningkatkan kesadaran untuk menjaga kelestarian air tanah sebagai sumber air
bersih
4. Mengetahui mengenai pencemaran air tanah
5. Mengetahui penyebab, dampak, serta cara penanggulangan pencemaran air
tanah
BAB II
PEMBAHASAN
Keberadaan air tanah sangat tergantung pada sifat lapisan batuan yang ada
dibawahnya. Lapisan batuan yang mudah dilalui oleh air, minyak, dan gas disebut
lapisan permiabel, terdiri dari batuan lepas-lepas, seperti kerikil atau pasir.
Permeabilitas ini tergantung dari jenis tanah.Lapisan ini juga disebut lapisan akuifer.
Akuifer dapat dibedakan menjadi empat tipe, yaitu :
1. Akuifer tidak tertekan, batas atasnya adalah muka air tanah. Kedalaman dan
bentuk muka air tanah sangat tergantung pada keadaan air di permukaan tanah,
luas daerah tangkapan air, debit air, dan banyaknya sumur.
2. Lapisan akuifer tertekan, sering disebut juga akuifer artesis, yakni suatu lapisan
air tanah yang terletak diantara dua lapisan kedap air.
3. Akuifer setempat, merupakan lapisan air yang lokasinya setempat-setempat
mengikuti lapisan kedap air yang keberadaannya juga setempat setempat.
4. Akuifer semi tertekan, merupakan akuifer yang dibatasi oleh lapisan yang agak
tembus air.
Secara alamiah, tinggi permukaan air tanah akan naik turun (berfluktuasi), namun
tetap dalam keadaan seimbang. Fluktuasi permukaan air tanah terjadi karena:
1. Adanya kegiatan penghambatan air tanah untuk konsumsi manusia (rumah tangga),
industri, dan pertanian
2. Adanya pergantian musim, sehingga pada musim hujan tinggi muka air tanah
mengalami kenaikan, tetapi pada musim kemarau cenderung menurun secara
bertahap.
Lapisan batuan yang tidak dapat dilalui oleh air disebut lapisan impermeabel atau
lapisan kedap air yang terdiri dari tanah bertekstur lempung. Adanya lapisan batuan
yang berbeda ini mengakibatkan perbedaan daya tampung lapisan batuan terhadap
air.
Input alami dari air tanah adalah serapan dari perairan permukaan, terutama wilayah
tangkapan air hujan. Sedangkan output alaminya adalah mata air dan serapan
menuju lautan.
Berdasarkan jenisnya, air tanah dapat dikelompokkan ke dalam tujuh bagian, yaitu
sebagai berikut :
batuan beku leleran (lelehan) ketika magma tersembur ke permukaan bumi. Dapat
berasal dari air laut atau air darat. Ait connate juga disebut air fosil. Air ini memiliki
salinitas yang tinggi dibandingkan dengan air daerah laut.
Air tanah yang berada pada lapisan kulit bumi yang poreus (sarang). Lapisan
air tersebut berada di atas lapisan yang tidak tembus air (pejal/kedap) atau di
antara dua lapisan yang tidak tembus air.
Air artesis ini dinamakan juga air tekanan (pressure water). Air tersebut
berada di antara dua lapisan batuan yang kedap (tidak tembus) air
sehingga dapat menyebabkan air tersebut dalam keadaan tertekan. Jika
air tanah ini memeroleh jalan keluar baik secara disengaja atau tidak,
akan keluar dengan kekuatan besar ke permukaan bumi dan terjadilah
sumber air artesis.
Air tanah dalam adalah air tanah yang terletak di antara dua lapisan kedap air,
seperti air yang berasal dari pegunungan. Umunya air ini terletak pada lapisan akuifer
dengan jumlah air yang relatif besar. jika tekanan air sangat besar
Air kuning permanen biasanya terdapat di daerah bakau dan tanah gambut yang kaya
akan kandungan senyawa organik. Berbeda dengan kuning akibat kadar besi tinggi,
air kuning permanen ini sudah berwarna kuning saat pertama keluar dari kran sampai
beberapa saat kemudian didiamkan akan tetap berwarna kuning.
Elemen CAT adalah semua air yang terdapat di bawah permukaan tanah, jadi seakan-
akan merupakan kebalikan dari air permukaan.
2.1.8
Cara Memperoleh Air Tanah
Untuk memperoleh air tanah ini dengan melakukan penggalian atau pengeboran
tanah. Kedalaman menggali dan mengebor tanah sangat bergantung pada struktur
tanah setempat. Dengan terbentuknya awan dari titik-titik air dan proses
pengembunan dan titik air tersebut bergabung terjadilah hujan. Hujan ini
mengakibatkan tanah menjadi basah dan meresap ke dalam permukaan tanah dan
sebagian yang lain masuk ke saluran dan akhirnya masuk sungai. Lewat cara demikian
ini maka di dalam tanah terdapat cadangan air yang sangat banyak. Cadangan air
dalam tanah inilah yang memberikan kesempatan kepada kita untuk memperoleh air
bersih dengan cara menggalinya.
Ada kalanya dengan menggali sebentar telah diperoleh sumber mata air, namun ada
kalanya harus dikerjakan berhari-hari baru diperoleh sumber mata air. Dengan
diperolehnya batuan yang kedap air, hal ini merupakan faktor yang penting bagi
diperolehnya air tanah yang dapat disimpan. Penggalian sumur dapat diupayakan
mencapai zona air jenuh sehingga air tanah dapat tertampung. Zona air jenuh
merupakan daerah yang pori-pori tanahnya menyimpan air melebihi daya
tampungnya. Zona air terbuka merupakan daerah yang pori-porinya belum jenuh
dengan air.
Sumur artesis merupakan sumur yang dapat memancarkan air secara langsung. Sumur
ini dibuat pada daerah cekungan yang struktur cadangannya melengkung. Dengan
menggali pada daerah cekungan ini akan diperoleh air yang dapat memancar ke luar.
Distribusi air dalam tanah yang dimulai dari adanya hujan, air meresap dalam tanah
yang tak jenuh. Pada derah tak jenuh ini air masih terus mrembes menuju ke tempat
yang rendah dan jenuh lalu ditampung. Lapisan tak permiabel merupakan bagian
yang menahan air.
Sumur artesis terbentuk bila pada saat menggali berada pada daerah yang
cekung/rendah dan penggalian lapisan tanah mencapai daerah akuiver yang jenuh
dengan air. Untuk menemukan sumber air dalam tanah diperlukan penguasaan ilmu
tentang struktur bumi dan lapisan-lapisannya.
Analisis terhadap air yang ditentukan berdasarkan SNI 13-7121-2005 adalah sebagai
berikut:
Semua air yang terdapat dalam lapisan tanah atau batuan di bawah permukaan tanah
pada zona jenuh air
Kriteria Kuantitas
Kriteria kuantitas air tanah bergantung pada jenis peruntukannya (air minum,
industri, pertanian, dan keperluan lain).
Kriteria Kualitas
Kriteria kualitas bergantung pada jenis peruntukan, penentuan parameter kunci, dan
standar yang digunakan untuk menilai kualitas air tanah. Pengelompokan kualitas air
tanah untuk menentukan potensi air tanah bagi keperluan air minum didasarkan atas
parameter kimia dengan mempertimbangkan:
Bila air tanah dangkaldan air tanah dalam diambil secara berlebihan, maka sumber
air tanah akan berkurang. Akibatnya, terjadi penuruan tanah (amblesan) dan
penerobosan air asin ke dalamair tanah (aintrusi air asin) unutk daerah pesisir.
Terjadinya intrusi air laut menyebabkan penyediaan air bersih terganggu karena air
tawar tercampur dengan air laut. Upaya untuk membersihkannya kembalai
memerlukan waktu bertahun-tahuan. Oleh karena itu, berbagai cara harus dilakukan
untuk mencegah dan mengendalikan terjadinya intrusi air laut.
Batas antara air tawar dan air asin di dalam air tanah disebut interface. Interface ini
kan bergerak sesuai dengan keseimbangan antara air tawar dan air asin. Pengambilan
air tanah yang berlebihan di daerah pantai akan menyebabkan garis interface
bergerak ke arah daratan atau air asin mendesak air tawar sehingga air asin akan
masuk ke dalam sumur-sumur di daerah pantai.
10
Bahanbuangananorganiksukardidegradasiolehmikroorganisme,
umumnyaadalahlogam.Apabilamasukkeperairan,
makaakanterjadipeningkatanjumlah ion logamdalam air.
Bahanbuangananorganikinibiasanyaberasaldarilimbahindustri yang melibatkanunsur-
unsurlogamsepertitimbal (Pb), Arsen (As), Magnesium (Mg), dll.
11
Terkontaminasinya sumber air tanah dangkal oleh zat-zat kimia yang terkandung
dalam lindi seperti misalnya nitrit, nitrat, ammonia, kalsium, kalium, magnesium,
kesadahan, klorida, sulfat, BOD, COD, pH yang konsentrasinya sangat tinggi akan
menyebabkan terganggunya kehidupan hewan dan binatang lainnya yang hidup di
sawah disekitar TPA. Disamping itu pula tercemarnya air bawah permukaan yang
diakibatkan oleh lindi berengaruh terhadap kesehatan penduduk terutama bagi
penduduk yang bermukim di sekitar TPA. Lindi yang semakin lama semakin banyak
volumenya akan merembes masuk ke dalam tanah yang nantinya akan menyebabkan
terkontaminasinya air bawah permukaan yang pada akhirnya akan menyebabkan
tercemarnya sumur-sumur dangkal yang dimaanfaatkan oleh penduduk
sebagai sumber air minum.
2.3 Akibat Pencemaran Air Tanah
1. Remediasi
Remediasi adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah yang tercemar.
Ada dua jenis remediasi tanah, yaitu in-situ (atau on-site) dan ex-situ (atau off-site).
Pembersihan on-siteadalah pembersihan di lokasi. Pembersihan ini lebih murah dan
lebih mudah, terdiri dari pembersihan, venting (injeksi), dan bioremediasi.
Pembersihan off-site meliputi penggalian tanah yang tercemar dan kemudian dibawa
ke daerah yang aman. Setelah itu di daerah aman, tanah tersebut dibersihkan dari
zat pencemar. Caranya yaitu, tanah tersebut disimpan di bak/tanki yang kedap,
kemudian zat pembersih dipompakan ke bak/tangki tersebut. Selanjutnya zat
pencemar dipompakan keluar dari bak yang kemudian diolah dengan instalasi
pengolah air limbah. Pembersihan off-site ini jauh lebih mahal dan rumit.
12
2. Bioremediasi
Bioremediasi adalah proses pembersihan pencemaran tanah dengan menggunakan
mikroorganisme (jamur, bakteri). Bioremediasi bertujuan untuk memecah atau
mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak beracun
(karbon dioksida dan air). Menurut Dr. Anton Muhibuddin, salah satu mikroorganisme
yang berfungsi sebagai bioremediasi adalah jamur vesikular arbuskular mikoriza
(vam). Jamur vam dapat berperan langsung maupun tidak langsung dalam remediasi
tanah. Berperan langsung, karena kemampuannya menyerap unsur logam dari dalam
tanah dan berperan tidak langsung karena menstimulir pertumbuhan mikroorganisme
bioremediasi lain seperti bakteri tertentu, jamur dan sebagainya.
Pada dasarnya ada tiga cara yang dapat dilakukan dalam rangka pencegahan
pencemaran lingkungan, yaitu:
1. Secara Administratif
2. Secara Teknologis
Cara ini ditempuh dengan mewajibkan pabrik untuk memiliki unit pengolahan limbah
sendiri. Sebelum limbah pabrik dibuang ke lingkungan, pabrik wajib mengolah limbah
tersebut terlebih dahulu sehingga menjadi zat yang tidak berbahaya bagi lingkungan.
Hal yang paling sederhana adalah membuat biopori.
Biopori adalah metode resapan air yang ditujukan untuk mengatasi banjir dengan
cara meningkatkan daya resap air pada tanah. Metode ini dicetuskan oleh Dr. Kamir
R Brata, salah satu peneliti dari Institut Pertanian Bogor. Peningkatan daya resap air
pada tanah dilakukan dengan membuat lubang pada tanah dan menimbunnya
dengan sampah organikuntuk menghasilkan kompos. Sampah organik yang
ditimbunkan pada lubang ini kemudian dapat menghidupi fauna tanah, yang
seterusnya mampu menciptakan pori-pori di dalam tanah.
13
Teknologi berbasis 3R yaitu Reduce, Recycle, dan Reuse pun dapat dilakukan. Reduce
artinya mengurangi, maksudnya masyarakat dihimbau untuk mengurangi penggunaan
air sehingga eksploitasi air tanah dapat diminimalisir, setelah penggunaan air tanah
dapat dikurangi, saatnya limbah hasil pembuangan masyarakat diolah kembali
dengan metoda recycle. Banyak cara yang dapat dilakukan, salah satunya dengan
membuat bak penampungan kemudian dilakukan pemfilteran air. Setelah dinyatakan
layak, air tersebut dapat digunakan kemabali (reuse).
3. Secara Edukatif
Selain ketiga cara diatas, dapat dilakukan penanaman rumput vetiver. Rumpur
vertiver (Chrysopogon zizaniodes) digunakan sebagai alternative solusi. Selain untuk
mencegah erosi, vertiver juga dapat menyaring air berpolusi (seperti timah hitam),
perbaikan lahan, serta peningkatan kualitas air. Tinggi tanaman mencapai dua
meter, sedangkan akar yang vertikal tumbuh ke bawah mencapai hingga 4,5 meter
dan berfungsi mengikat tanah.
2.6 Kasus Pencemaran Air Tanah
1. 2009, kasus pencemaran puluhan sumur air tanah milik warga di dusun banggle,
desa genukwatu, kecamatan ngoro, kabupaten jombang. Sumur air di desa
teracuni limbah industri pencucian tekstil.
2. 2012, penurunan pada muka air tanah akibat semakin keringnya sumber air tanah
di Kelurahan Harapan Jaya, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi, Provinsi Jawa
Barat.
3. Pencemaran air tanah oleh koli-fekal: studi kasus sumur gali penduduk di wilayah
sekitar sungai Cikapundung-Hilir, Desa Citeureup, Kecamatan Dayeuhkolot,
Kabupaten Bandung.
4. BAB III
5. KESIMPULAN DAN SARAN
6.
7. 3.1 Kesimpulan
8. Air tanah merupakan salah satu sumber air yang diandalkan masyarakat untuk
keperluan sehari-hari. Namun, seiring dengan perkembangan zaman, air
tanah mulai tercemar karena adanya zat buang yang kemudian mengendap
dan meresap ke dalam tanah sehingga mencemari air tanah. Dampak
terbesar yang ditimbulkan oleh pencemaran tanah adalah terganggunya
kesehatan pada manusia, yaitu dapat berupa gangguan pencernaan maupun
penyakit kulit. Selain itu, mengurangi persediaan air bersih. Jika air tanah
sudah tercemar dapat ditanggulangi dengan bioremediasi dan remediasi.
9. 3.2 Saran
10. Kita sebagai konsumen terbesar dalam penggunaan air dibandingkan dengan
mahluk lain sebaiknya peduli dengan apa yang tengah terjadi sekarang. Kita
bisa melakukan upaya pencegahan seperti membuat biopori, jangan
membuang sampah dan zat buang lain sembarangan, serta kurangi
penggunaan air secara berlebihan. Selain itu, pemerintah pun harus
memperluas daerah resapan air yan kini mulai terabaikan.
Daftar Pustaka
1. Pencemaran Tanah. http://id.wikipedia.org/wiki/Pencemaran_tanah [29
September 2013]
Jumianto. 2011. Upaya Pencegahan Pencemaran
Air. http://jumianto.blogspot.com/2011/03/upaya-penanggulangan-pencemaran-
air.html. [6 Oktober 2013]
Lesmana, yelinda.MasalahPencemaran Air.
http://yelindalesmana.blogspot.com/2013/04/dampak-pencemaran-air.html [6
Oktober2013 ]
Sugiarto, Kadek Agus. 2013. Klasifikasi Air
Tanah. http://agussunthe.blogspot.com/2013/03/klasifikasi-air-tanah.html.
1. Pengaruh Air Lindi Terhadap Air
Tanah.http://airminum.globalmuliaperkasa.com/2012/11/pengaruh-air-lindi-
terhadap-lingkungan.html. [27 Oktober 2013]
2013. Pencemaran
Tanah. http://id.wikipedia.org/wiki/Pencemaran_tanah#Penanganan.[6 Oktober
2013]