b. Kerangka Konsep
Merupakan rangkuman atau simplifikasi dari kerangka teori
Disusun dalam bentuk skema atau bagan ringkas yang menjelaskan hubungan antar variabel
3
Sumber : Dasar – dasar Metodologi Penelitian Klinis oleh Sudigdo Sastroasmoro dan Sofyan Ismael
4. D (Kuliah Variabel dan Definisi Operasional oleh dr. Muthmainah, M.Kes)
Skala Sifat Contoh
Kategorikal / Kualitatif
Golongan darah
Nominal Bukan peringkat Jenis kelamin
Status kesehatan
Derajat keganasan
Peringkat
Ordinal Status gizi
Batas interval tidak jelas
Tingkat sosial ekonomi
6
Numerik / Kuantitatif
Suhu tubuh
Memiliki peringkat
Nilai mata kuliah
Interval Batas interval jelas
Derajat intelegensi
Tidak memiliki nol absolut
Umur
Memiliki peringkat Berat dan tinggi badan
Rasio Batas interval jelas Kadar zat
Memiliki nol absolut Tekanan darah
Dalam pengukuran data, sebaiknya menggunakan skala numerik sehingga lebih mudah mengetahui
data yang hilang dan memiliki data dasar yang dapat digunakan untuk penelitian lain
a. Kadar kolesterol
Nominal : Normal dan tidak normal
Ordinal : Tinggi, sedang, rendah
Rasio : Dinyatakan dalam satuan mg per dl
b. Tekanan darah
Nominal : Normal dan tidak normal
Ordinal : Normotensi, pre-hipertensi, hipertensi stage 1, stage 2, stage 3
Rasio : Dinyatakan dalam satuan mmHg
5. D (Slide Distribusi Data tahun 2012 oleh dr. Kusmadewi Eka Damayanti, M.Gizi)
a. Distribusi Binomial
Digunakan untuk variabel yang terdiri dari 2 nilai saja (dikotomi)
Misalnya sehat – sakit, meninggal – hidup, pria – wanita, setuju – tidak setuju
Peluang untuk setiap kejadian adalah P(0) = 0,5 dan P(1) = 0,5
Pada jumlah data yang besar, distribusi binomial dianggap sama seperti distribusi normal
7
b. Distribusi Poisson
Digunakan untuk kejadian langka dimana peluang kejadian mendekati nol pada jumlah data
yang sangat besar atau distribusi binomial dengan peluang kejadian sangat kecil pada
jumlah data sangat besar
Misalnya jumlah zat radioaktif yang dipancarkan setiap detik, jumlah koloni bakteri pada
agar plate, jumlah penelepon suatu operator seluler setiap menit
Sumber : Basic Biostatistics for Geneticists and Epidemiologists by Robert C. Elston and William D. Johnson
6. D (Kuliah Penelitian Observasional oleh dr. Ari Natalia Probandari, M.P.H., Ph.D)
Jenis penelitian yang tepat adalah penelitian observasional karena bertujuan untuk melihat
pengaruh asap industri terhadap kejadian ISPA tanpa memberikan intervensi
Case report
Cross-sectional
Penelitian
Tidak
observasional
Cross-sectional
Perlakuan ?
Analitik Cohort
Case control
Ya Eksperimen murni
Ya Randomisasi ?
Tidak Eksperimen kuasi
pengambilan data tentang gen pengkode enzim Matriptase-2 sekaligus pengukuran kadar Hb,
indeks eritrosit, kadar ferritin serum, dan saturasi reseptor transferin
Penelitian tersebut tidak membandingkan antara ibu hamil yang sehat dengan ibu hamil dengan
anemia defisiensi besi sehinga Ha yang benar adalah terdapat hubungan antara polimorfisme
gen pengkode enzim Matriptase-2 terhadap variasi kadar Hb, indeks eritrosit, kadar ferritin
serum, dan saturasi reseptor transferin pada ibu hamil dengan anemia defisiensi besi
8. E (Kuliah Distribusi Normal oleh Drs. Widardo, M.Si)
Luas daerah pada ± 1 SD adalah 68,3%
Luas daerah pada ± 2 SD adalah 95,5%
Luas daerah pada ±3 SD adalah 99,7%
Sumber : Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia tentang Standard Antropometri Penilaian Status Gizi Anak
Tahun 2010
10. A (Kuliah Review of Error oleh Prof. Dr. dr. Bhisma Murti, M.P.H., M.Sc., Ph.D)
Reliabilitas Validitas
Keandalan, reprodusibilitas, Kesahihan, akurasi, kebenaran
Nama lain
presisi, ketepatan pengukuran pengukuran
Menunjukkan derajat kebenaran
alat ukur terhadap apa yang
seharusnya diukur
Memberikan nilai yang sama atau
Timbangan merupakan alat
Pengertian hampir sama jika dilakukan
untuk mengukur massa
pengukuran beberapa kali
Tetapi, volume air mata bukan
merupakan alat untuk
mengukur tingkat kesedihan
Random error yang bersifat tidak Bias pengukuran yang bersifat
Jenis kesalahan
sistematis sistematis
Variabilitas pengamat misalnya Bias pengamat misalnya
Klasifikasi
pemilihan kata dan melaporkan tekanan darah
11
Mengumpulkan referensi
Mengumpulkan data
Melakukan penelitian
Prosedur penelitian
Publikasi hasil
Kekurangan atau kegagalan penelitian
Jangan mengklaim pekerjaan yang tidak dlakukan sendiri
b. Objektivitas
Usaha untuk mengurangi kesalahan atau bias dalam :
Rancangan percobaan
Analisis dan interpretasi data
Penelitian ahli atau rekam peneliti
Keputusan pribadi
Pengaruh pemberi dana atau sponsor
c. Integritas
Selalu menepati janji yang dibuat
Melakukan penelitian dengan ikhlas
Menjaga konsistensi pikiran dan perbuatan
d. Ketelitian
Selalu teliti dan menghindari kesalahan
Mencatat pekerjaan secara teratur dan sistematis
Mencatat data responden, jurnal, atau penerbit
e. Keterbukaan
Saling berbagi data, hasil, ide, alat, dan sumber daya penelitian
Terbuka terhadap kritik dan ide baru
f. Penghargaan HAKI
Memperhatikan paten, copyrights, dan HAKI lainnya
Jangan menggunakan data, metode, atau hasil penelitian yang belum dipublikasi tanpa izin
Menuliskan narasumber dan semua pihak yang memberikan kontribusi dalam penelitian
Jangan melakukan plagiarisme
g. Penghargaan terhadap Kerahasiaan Responden
Menjaga rahasia tentang identitas pribadi, riwayat penyakit, catatan kriminal, dan data lainnya
h. Publikasi yang Terpercaya
Menghindari publikasi hasil penelitian yang sama ke berbagai media
i. Pembinaan yang Konstruktif
Membantu membimbing, memberikan arahan, dan masukan untuk mahasiswa atau peneliti
j. Penghargaan terhadap Rekan Kerja
13
Peneliti yang memberikan kontribusi paling besar ditetapkan sebagai penulis pertama (first
author), sedangkan peneliti yang lain sebagai co-author
Urutan penulisan disesuaikan dengan besarnya kontribusi dalam penelitian
k. Tanggung Jawab Sosial
Berusaha memberikan manfaat, meningkatkan kualitas hidup, mempermudah kehidupan, dan
meringankan beban masyarakat
l. Tidak Melakukan Diskriminasi
Memperlakukan subjek secara adil tanpa membedakan SARA dan jenis kelamin
m. Kompensasi
Meningkatkan kemampuan dan keterampilan dalam meneliti melalui pendidikan dan
pembelajaran seumur hidup
n. Legalitas
Memahami dan mematuhi peraturan institusi dan kebijakan pemerintah yang berhubungan
dengan penelitian
o. Mengutamakan Keselamatan Manusia
Minimalisasi efek negatif dan maksimalisasi manfaat
Mempersiapkan pencegahan dan pengobatan saat subjek mengalami efek negatif
Menghormati prinsip kemanusiaan, hak, dan privasi
12. C (Kuliah Hipotesis oleh dr. Muthmainah, M.Kes)
Hipotesis Satu Arah Hipotesis Dua Arah
Hubungan antar variabel sudah jelas Hubungan antar variabel belum jelas
Radiasi sinar X dapat menurunkan
Terdapat hubungan antara tingkat
motilitas sperma
pendidikan dengan status gizi
Tekanan darah tinggi merupakan faktor
Kadar kolesterol pada pasien yang
risiko untuk penyakit jantung koroner
diberikan simvastatin berbeda dengan
Semakin tinggi kadar kreatin, maka
yang diberikan fenofibrate
kerusakan ginjal juga semakin parah
13. A (Kuliah Pengantar Metodologi Penelitian Kuantitatif oleh Prof. Dr. dr. Hartono, M.Si)
Hal – hal yang sebaiknya ditulis dalam latar belakang masalah antara lain :
a. Pernyataan tentang Masalah dan Besaran Masalah
Masalah terjadi karena kesenjangan antara teori atau fakta empiris dengan kenyataan. Syarat
kesenjangan dapat dijadikan masalah antara lain :
Kesenjangan dapat diubah menjadi pertanyaan mengapa dan bagaima
Pertanyaan tersebut harus dapat dijawab dengan penelitian dan jawabannya harus lebih
dari satu
Syarat masalah kesehatan menurut kriteria FINER antara lain :
1) Feasible (Dapat Dilakukan)
14
Mempertimbangkan hak – hak subjek untuk mendapatkan informasi yang terbuka tentang
jalannya penelitian
Memberikan kebebasan untuk berpartisipasi secara sukarela dan tanpa paksaan
Mempersiapkan formulir persetujuan (informed consent) yang terdiri dari :
1) Penjelasan manfaat penelitian
2) Penjelasan kemungkinan risiko dan rasa tidak nyaman yang dapat muncul
3) Penjelasan manfaat yang akan diperolej
4) Persetujuan peneliti untuk menjawab pertanyaan yang diberikan oleh subjek
berhubungan dengan prosedur penelitian
5) Persetujuan subjek dapat mengundurkan diri kapan saja
6) Jaminan anonimitas dan kerahasiaan
b. Menghormati Privasi dan Kerahasiaan Subjek (Respect for Privacy and Confidentality)
Tidak boleh menampilkan informasi tentang identitas, baik nama atau alamat dalam
kuesioner atau alat ukur
Dapat menggunakan coding, seperti inisial atau identification number, untuk menggantikan
identitas subjek
c. Keadilan dan Inklusivitas (Respect for Justice and Inclusiveness)
Keterbukaan : Penelitian dilakukan secara jujur, hati – hati, profesional,
berperikemanusiaan, dan memperhatikan berbagai faktor seperti ketepatan, ketelitian,
intimitas, kondisi psikologis, dan aspek religius subjek
Keadilan : Mengukur sejauh mana kebijakan penelitian dapat membagikan keuntungan dan
beban secara merata atau sesuai dengan kebutuhan, kemampuan, kontribusi, dan pilihan
masyarakat secara bebas
d. Memperhitungkan Manfaat dan Kerugian (Balancing Harms and Benefits)
Beneficence : Memberikan manfaat maksimal dengan kerugian minimal
Non maleficence : Tidak merugikan subjek dan minimalisasi dampak negatif
Jika intervensi dapat menyebabkan stress atau cedera tambahan, maka subjek dikeluarkan
dari penelitian untuk mencegah terjadinya cedera, sakit, stress, atau kematian
Sumber : http://etih.staff.ipb.ac.id/files/2011/07/etika-penelitian.pdf
15. C (Kuliah Penelitian Observasional oleh dr. Ari Natalia Probandari, M.P.H., Ph.D)
Masalah Penelitian Desain Penelitian
Mendeskripsikan spektrum penyakit (riwayat Case series
alami penyakit) Case report
Estimasi prevalensi penyakit Cross-sectional
Estimasi insidensi penyakit Cohort
Meneliti riwayat alami penyakit Cohort
Menentukan prognosis penyakit Survival analysis
16
Sys rev
meta-an
RCT
Cohort
Case control
Cross sectional
Animal research
Merumuskan masalah
Tujuan penelitian
Rancangan penelitian
Mengumpulkan data
Analisis data
Kesimpulan
Faktor risiko yang terjadi di masa lalu biasanya berasal dari lingkungan, dan penelitian dihitung
sejak subjek terpapar faktor risiko. Bentuk penelitian ini hanya dapat dilakukan jika data tentang
faktor risiko dan efek dicatat secara lengkap pada rekam medis. Biasanya data dicatat dan
dikumpulkan untuk tujuan lain, jadi merupakan data sekunder
24. D
Dalam statistik, uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah beberapa kelompok data
memiliki varians yang sama atau tidak. Varians yang sama merupakan syarat mutlak untuk 2
kelompok tidak berpasangan sehingga uji homogenitas dilakukan sebelum analisis data dengan uji t
independent dan ANOVA
Salah satu cara untuk melakukan uji homogenitas adalah dengan Levene’s test. Interpretasi
Levene’s test adalah :
Nilai Significancy (Sig.) Interpretasi
Varians tidak sama
< 0,05
Data tidak homogen
Varians sama
> 0,05
Data homogen
Sumber : http://www.spssindonesia.com/2014/02/uji-homogenitas-dengan-spss.html dan Statistik untuk Kedokteran dan
Kesehatan oleh M. Sopiyudin Dahlan
25. C
Karena proporsi ibu hamil bersifat diskrit, yaitu tidak memiliki nilai desimal, maka digunakan
diagram batang
a. Diagram Batang Daun
Melihat penyebaran atau pemusatan data secara menyeluruh
Mengetahui nilai yang sering muncul atau nilai yang jarang muncul
Batang menunjukkan angka puluhan, sedangkan daun menunjukkan angka satuan
Batang Daun
3 48
4 35588
5 04468
6 1137
22
7 04478
8 2257789
9 012
b. Diagram Batang
Menyajikan data yang bersifat diskrit, tidak kontinue, dan kategorikal
86
84
82
80
78
76
Shift 1 Shift 2 Shift 3 Shift 4 Shift 5 Shift 6 Shift 7 Shift 8
c. Diagram Garis
Menyajikan data yang bersifat kontinue
Menggambarkan kondisi yang terjadi terus – menerus seperti produksi minyak tiap tahun,
nilai tukar rupiah, jumlah penduduk tiap tahun, suhu tubuh setiap jam
12
10
0
0 2 4 6 8 10 12
d. Diagram Lingkaran
Menyajikan data yang bersifat diskrit, tidak kontinue, dan kategorikal dalam bentuk persentase
23
3% 6%
6%
SMP
20% SMA
D3
S1
8%
S2
57% S3
f. Q-Q Plot
Digunakan untuk membandingkan ukuran penyebaran pada 2 kelompok data
Mengetahui apakah kelompok data memiliki distribusi normal atau tidak
24
g. Scatter Plot
Mengetahui hubungan antara 2 variabel kontinue
Kekuatan hubungan : Jika membentuk pola seperti garis lurus, maka kedua variabel
berhubungan dengan kuat
Jenis hubungan : Apakah kedua variabel berhubungan positif atau negatif
Mengetahui penyebaran atau pemusatan data
Berhubungan kuat
25
Hubungan positif
Hubungan negatif
Berhubungan lemah
Data menyebar
Data terpusat
Sumber : http://www.prasetyowijaya.com/2009/02/scatter-plot.html
26. B (Kuliah Hipotesis oleh dr. Muthmainah, M.Kes)
Hipotesis Alternatif / Hipotesis Kerja / H1 Hipotesis Nol / Hipotesis Statistik / H0
Biasanya menyatakan perbedaan atau Biasanya menyatakan persamaan
terdapat hubungan atau tidak terdapat hubungan
Dicoba untuk diterima → Dibuktikan Dicoba untuk ditolak dengan uji
kebenarannya secara empiris statistik (uji hipotesis)
Selalu berlawanan dengan Ho Selalu berlawanan dengan H1
Merokok dapat menurunkan motilitas sperma
Merokok tidak menurunkan
Terdapat hubungan antara tingkat pendidikan
motilitas sperma
ibu dengan pemberian ASI eksklusif
27
Tekanan darah pada orang cemas berbeda Tidak terdapat hubungan antara
dengan tekanan darah pada orang depresi tingkat pendidikan ibu dengan
pemberian ASI eksklusif
Tekanan darah pada orang yang
cemas sama dengan tekanan darah
pada orang yang depresi
mempengaruhi kejadian asma seperti hewan peliharaan dan asap rokok. Selain itu, faktor
lingkungan seperti perubahan cuaca juga ikut mempengaruhi
c. Sintesis + Citasi
Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa selain faktor risiko individual (jenis kelamin, ras,
obesitas), faktor lingkungan rumah (asap rokok, polusi dalam atau luar rumah) merupakan
faktor risiko terjadinya asma pada anak (Purnomo et al. 2008; Rengganis, 2008)
d. Ringkasan + Citasi
e. Evaluasi + Citasi
f. Analisis + Citasi
33. E (Kuliah Menulis Akademik dan Mencegah Plagiarisme oleh dr. Ari Natalia Probandari, M.P.H., Ph.D)
Lihat pembahasan nomor 33
34. B
a. Random (Probability) Sampling
1) Simple Random Sampling
Misalnya akan dipilih 20 dari 200 subjek pada populasi. Maka, semua subjek diberikan
nomor urut dari 1 sampai 200 → Lihat pada tabel angka random →
Pilih angka yang terdiri dari 3 digit
Angka awal ditentukan secara random, misalnya dari nomor 074. Angka selanjutnya
dipilih menurut arah tertentu misalnya ke kiri, kanan, atas, atau bawah. Ingat, arah
pembacaan harus tetap mengikuti pola yang sama
Misalnya ditentukan arah ke kanan berarti diperoleh 835, 145, 311, 648, 863, dst
Karena jumlah sampel adalah 200, maka setiap angka yang lebih dari 200 diabaikan. Jika
terdapat angka yang sama, maka angka tersebut diabaikan
30
5) Multi-stage Sampling
Populasi dibagi menjadi beberapa strata → Memilih sampel dari strata tingkat pertama →
Memilh sampel tingkat kedua dari strata tingkat pertama → Seterusnya sampai terpiluh
subjek dari strata terakhir
2) Purposive Sampling
Memilih sampel dengan rencana tertentu sesuai dengan rancangan penelitian
Fixed-exposure sampling : Memilih sampel menurut status paparan yang ditetapkan,
sedangkan status penyakit bervariasi mengikuti status paparan tersebut
Fixed-disease sampling : Memilih sampel menurut status penyakit yang ditetapkan,
sedangkan status paparan bervariasi mengikuti status penyakit tersebut
Restriksi : Memilih sampel menurut kriteria inklusi dan ekslusi
Matching : Memilih sampel berdasarkan variabel perancu yang sebanding
3) Quota Sampling
Semua subjek yang memenuhi kriteria dimasukkan sebagai sampel sampai jumlah
maksimal terpenuhi
Tidak dipilih secara random, tetapi berdasarkan kemudahan, mungkin sedikit restriksi
Misalnya memilih mahasiswa perempuan yang masuk kelas sampai berjumlah 50 orang
4) Expert Sampling
Memilih sampel berdasarkan pertimbangan bahwa subjek dapat memberikan informasi
yang berhubungan dengan penelitian secara lengkap (expert atau ahli)
5) Snowball Sampling
Identifikasi satu atau dua orang subjek yang memenuhi kriteria → Meminta keterangan
tentang subjek lain yang memenuhi kritera
34
Misalnya menemui satu pasien HIV/AIDS kemudian menanyakan tempat tinggal pasien
HIV/AIDS yang lain
Digunakan jika peneliti hanya mengetahui sedikit informasi tentang penyebaran sampel
atau sampel yang dipilih cukup jarang
Sumber : Populasi dan Sampel oleh Prof. Dr. dr. Bhisma Murti, M.P.H., M.Sc., Ph.D, Dasar – dasar Metodologi Penelitian
Klinis oleh Sudigdo Sastroasmoro dan Sofyan Ismael, dan Research Methodology A Step-by-step Guide for Beginners by
Ranjit Kumar
35. E (Kuliah Pengantar Metodologi Penelitian Kuantitatif oleh Prof. Dr. dr. Hartono, M.Si)
Lihat pembahasan nomor 13
36. D
Lihat pembahasan nomor 34
37. A (Kuliah Review of Error oleh Prof. Dr. dr. Bhisma Murti, M.P.H., M.Sc., Ph.D)
a. Sampling Error (Random Error)
Hasil pengukuran kurang teliti karena faktor peluang, beberapa nilai akan lebih tinggi atau
lebih rendah dari nilai yang sebenarnya
Bersifat acak, tidak sistematis, kurang presisi
Perbedaan nilai yang diharapkan dan hampir selalu ditemukan
Faktor yang menyebabkan kesalahan acak antara lain :
Ukuran sampel yang kecil
Pengukuran yang kurang reliable karena berbagai faktor
Kesalahan alami
35
b. Sampling Bias
Kesalahan pengukuran karena bias informasi, bias seleksi, dan variabel perancu
Bersifat sistematis, tidak acak, dan kurang akurat
Menyebabkan kesalahan pemilihan uji statistik dan penarikan kesimpulan yang salah
Faktor yang menyebabkan kesalahan acak antara lain :
Pemilihan subjek yang salah dan tidak mewakili karakteristik populasi
Pengukuran yang tidak akurat
38. C (Kuliah Korelasi dan Regresi oleh Dr. dr. Eti Poncorini Pamungkasari, M.Pd)
Regresi linear digunakan jika variabel terikat memiliki skala numerik
Regresi logistik digunakan jika variabel terikat memiliki sakal kategorikal
39. E (Kuliah Korelasi dan Regresi oleh Dr. dr. Eti Poncorini Pamungkasari, M.Pd)
Syarat Cara Mendeteksi
Hubungan antara variabel bebas dan Membuat scatter plot antara variabel bebas dan terikat
variabel terikat harus linear Scatter harus berada di sekitar garis diagonal
Histogram harus berbentuk seperti lonceng
Error harus memiliki distribusi normal
Uji normalitas memiliki nilai p > 0,05
Error harus memiliki mean = 0 Membuat statistik deskriptif dari error
Error tidak memiliki korelasi yang kuat Korelasi antara error dengan variabel bebas harus < 0,8
dengan variabel bebas Nilai Durbin Watson sekitar 2
36
Error adalah variabel atau faktor lain yang mempengaruhi nilai variabel terikat. Misalnya pada
persamaan regresi : Nilai ujian blok = 1,86 + 34,5(tingkat kehadiran)
Tingkat kehadiran bukan satu – satunya variabel yang dapat memprediksikan nilai ujian blok
karena pasti terdapat faktor lain yang dapat mempengaruhi seperti motivasi belajar, derajat
intelegensia, dan lain – lain
Persamaan tersebut dapat ditulis menjadi : Nilai ujian blok = 1,86 + 34,5(tingkat kehadiran) +
Penjelasan lainnya. Penjelasan lainnya sering disebut dengan istilah error atau residu
Sumber : Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan oleh M. Sopiyudin Dahlan
40. B (Kuliah Korelasi dan Regresi oleh Dr. dr. Eti Poncorini Pamungkasari, M.Pd)
Penelitian tersebut ingin memprediksi pengaruh variabel bebas (pengetahuan tentang penyusunan
menu) terhadap variabel terikat (lingkar pinggang) yang berskala kontinue sehingga uji statitistik
yang digunakan adalah regresi linear
41. ?? (Kuliah Besar Sampel oleh Drs. Widardo, M.Si)
Diketahui
d = 0,10
p = 0,30
= 0,05
z = 1,96
𝑧𝛼 2 ∙ 𝑝 ∙ (1 − 𝑝)
𝑛=
𝑑
1,962 ∙ 0,3 ∙ 0,7
𝑛=
0,12
𝑛 = 80,6736 → 81 orang
Jadi, jumlah sampel minimal yang diperlukan adalah 81 orang
42. E (Kuliah Penelitian Observasional oleh dr. Ari Natalia Probandari, M.P.H., Ph.D)
Penelitian tersebut merupakan case control karena dilakukan identifikasi efek (kecelakaan kerja)
kemudian faktor risiko (penggunaan APD) diteliti secara retrospektif
Ukuran risiko untuk case control adalah odds ratio. Odds adalah peluang terjadi kasus
dibandingkan peluang tidak terjadi kasus, sedangkan Odds ratio (OR) adalah perbandingan antara
odds pada kasus dengan odds pada control
37
Efek
Kasus Kontrol Jumlah
Terpapar a b a+b
Kausa
Ya 10 30 40
Jumlah 50 50
40 ∙ 30 1200
𝑂𝑅 = =
20 ∙ 10 200
Interpretasi nilai OR adalah
OR = 1 berarti tidak terdapat pengaruh, bersifat netral
OR > 1 berarti merupakan faktor risiko
OR < 1 berarti merupakan faktor protektif
OR = 6 berarti pekerja yang tidak menggunakan APD memiliki kecenderungan untuk mengalami
kecelakaan kerja 6 kali lebih besar daripada pekerja yang menggunakan APD
Sumber : Dasar – dasar Metodologi Penelitian Klinis oleh Sudigdo Sastroasmoro dan Sofyan Ismael
43. D (Kuliah Etika Penelitian oleh Dra. Yulia Sari, M.Si)
Prinsip dasar etika penelitian antara lain :
Menghormati orang lain (respect for person)
Memberikan manfaat maksimal untuk orang lain (beneficence)
Tidak membahayakan subjek dan minimalisasi dampak negatif (non maleficence)
Keadilan dan tidak diskriminasi (justice)
44. E (Kuliah Etika Penelitian oleh Dra. Yulia Sari, M.Si)
45. C (Kuliah Etika Penelitian oleh Dra. Yulia Sari, M.Si)
46. B (Kuliah Etika Penelitian oleh Dra. Yulia Sari, M.Si)
a. Reduction
Berusaha mengurangi jumlah hewan percobaan dengan bantuan ilmu stastistik, program
computer, dan teknik biokimia
b. Replacement
Replacement relative : Tetap menggunakan hewan percobaan sebagai donor organ,
jaringan, atau sel
38
Replacement absolut : Sama sekali tidak memanfaatkan hewan percobaan, diganti dengan
galur sel atau program komputer
c. Refinement
Berusaha mengurangi penderitaan hewan percobaan sebelum, selama, dan sesudah penelitian
Sumber : Etika Kedokteran dan Hukum Kesehatan oleh Jusuf Hanafiah dan Amri Amir
47. E (Kuliah Mencari Literatur Ilmiah oleh dr. Bulan Kakanita Hermasari)
MeSH merupakan kumpulan vocabulary seperti kamus yang diterbitkan oleh U.S. National Library of
Medicine. Karena berbentuk kamus, maka keyword yang dimasukkan harus berupa istilah tertentu,
bukan nama jurnal atau nama pengarang
MeSH (Medical Subject Heading) is the authority list of the vocabulary terms used for subject
analysis of biomedical literature at NLM. MeSH vocabulary is used for indexing journal articles for
MEDLINE and is also used for cataloging books and audiovisuals
MeSH descriptors are arranged in both alphabetic and hierarchical structure. At the most
general level of the hierarchical structure are very broad headings such as "Anatomy" or "Mental
Disorders." More specific headings are found at more narrow levels of the thirteen-level hierarchy,
such as "Ankle" and "Conduct Disorder." There are 27,883 descriptors in 2016 MeSH with over
87,000 entry terms that assist in finding the most appropriate MeSH Heading, for example, "Vitamin
C" is an entry term to "Ascorbic Acid." In addition to these headings, there are more than
232,000 Supplementary Concept Records (SCRs) within a separate file. Generally SCR records
contain specific examples of chemicals, diseases, and drug protocols. They are updated more
frequently than descriptors. Each SCR is assigned to a related descriptor via the Heading Map
field. The Heading map is used to rapidly identify the most specific descriptor class and include it in
the citation
MeSH vocabulary is organized into 16 main branches :
Anatomy
Organisms
Diseases
Chemical and Drugs
Analytical, diagnostic, and therapeutic techniques and equipment
Psychiatry and Psychology
Phenomena and Processes
Disciplines and Occupations
Anthropology, Education, Sociology, and Social Phenomena
Technology, Industry, Agriculture
Humanities
Information Science
Named Groups
Health Care
39
Publication characteristics
Geographicals
Sumber : https://www.nlm.nih.gov/bsd/disted/pubmedtutorial/015_025.html, https://www.nlm.nih.gov/pubs/
factsheets/mesh.html
Broader
Narrower
48. B (Kuliah Korelasi dan Regresi oleh Dr. dr. Eti Poncorini Pamungkasari, M.Pd)
BMD = 0,7 + 0,8(berat badan) dengan nilai p = 0,034
Nilai p < 0,05 berarti H0 ditolak sehingga berat badan berpengaruh signifikan terhadap BMD
Konstanta bernilai 0,7 berarti jika tidak terdapat berat badan, maka BMD adalah 0,7
Koefisien bernilai 0,8 berarti setiap peningkatan 1 berat badan, maka BMD akan meningkat
sebesar 0,8
Misalnya berat badan adalah 50 kg berarti BMD adalah 0,7 + 0,8(50) = 40,7
40
49. D (Kuliah Korelasi dan Regresi oleh Dr. dr. Eti Poncorini Pamungkasari, M.Pd)
B S.E. Wald df Sig. Exp(B)
Riwayat keluarga .747 .185 16.284 1 .000 2.110
Constant -2.203 .109 410.867 1 .000 .110
Exp(B) bernilai 2,110 berarti OR bernilai 2,110 sehingga riwayat keluarga merupakan faktor
risiko osteoporosis
Nilai p (Sig.) < 0,05 berarti riwayat keluarga berpengaruh signifikan terhadap osteoporosis
Persamaan regresi logistik adalah Osteoporosis = 0,747(riwayat keluarga) – 2,203
Sumber : Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan oleh M. Sopiyudin Dahlan
50. A (Kuliah Etika Penelitian oleh Dra. Yulia Sari, M.Si)
Dokumen – dokumen Internasional dan Nasional yang digunakan untuk menyusun pedoman etika
penelitian adalah :
a. Nuremberg Code (1947)
Kode Nuremberg merupakan instrumen pertama tentang etika penelitian kedokteran pada
manusia. Kode ini diciptakan sebagai tindak lanjut dari keputusan pengadilan terhadap dokter –
dokter NAZI yang telah melakukan penelitian kesehatan secara paksa terhadap tawanan kamp
konsentrasi selama perang dunia II, tanpa tujuan ilmiah yang rasional dan dilakukan oleh
personel yang tidak memenuhi syarat. Kode ini bertujuan untuk melindungi integritas subjek
penelitian. Salah satu butir penting dalam Kode Nuremberg adalah “The voluntary consent of
the human subject is absolutely essential”
b. Universal Declaration of Human Rights (1948)
Deklarasi ini diambil dari Sidang Umum PBB pada tahun 1948 dan pada sidang tahun 1966
ditetapkan International Covenant on Civil and Political Rights, yang menyatakan bahwa “No one
shall be subjected to torture or to cruel, inhuman or degrading treatment or punishment. In
particular, no one shall be subjected without his free to medical or scientific experimentation”
c. The Declaration of Helsinki (WMA, 2000)
Deklarasi ini dikeluarkan oleh World Medical Association (WMA) pertama kali tahun 1964 dan
merupakan dokumen utama untuk etika penelitian kesehatan. Deklarasi ini sudah mengalami 6
kali amandemen, yang terakhir di Washington D.C. tahun 2002 berisi pedoman etika penelitian
kesehatan baik klinis atau non klinis
d. Operational Guidelines for Ethics Committee that Review Biomedical Research (WHO, 2000)
Dokumen ini membahas cara pembentukan Komisi Etik Penelitian Kesehatan (KEPK), tujuan,
keanggotaan, tata cara kerja, cara pengajuan proposal, pengkajian protokol, pembuatan
keputusan, dan lain – lain
e. International Ethical Guidelines for Biomedical Research Involving Human Subjects (CIOMS)
Council of International Organizations of Medical Sciences (CIOMS) adalah organisasi swasta
yang bergabung dengan WHO. Dokumen I diterbitkan tahun 1982, dokumen II tahun 1993, dan
41
dokumen III tahun 2002. Pedoman CIOMS ini memberikan perhatian khusus pada etika
penelitian kesehatan di negara berkembang
f. Pedoman Cara Uji Klinik yang Baik di Indonesia (BPOM, 2001)
Pedoman ini adalah standard etika dan ilmiah untuk mendesain, melaksanakan, mencatat, dan
melaporkan uji klinis yang melibatkan manusia. Naskah ini berasal dari Guideline for Good
Clinical Practice (International Conference on Harmonization of Technical Requirements for
Registration of Pharmaceuticals for Human Use, 1966)
Sumber : Etika Kedokteran dan Hukum Kesehatan oleh Jusuf Hanafiah dan Amri Amir
51. D (Kuliah Etika Penelitian oleh Dra. Yulia Sari, M.Si)
Fabrikasi adalah mengarang, memalsukan, dan membuat data tanpa bukti yang jelas. Misalnya
menyajikan data persebaran penduduk secara kira – kira tanpa melakukan survei atau
mengambil data dari instansi yang berhubungan
Falsifikasi adalah mengubah data sehingga sesuai dengan yang diinginkan, termasuk manipulasi
alat, bahan, proses, dan membuang data yang berbeda
Plagiarisme adalah menggunakan gagasan, pikiran, atau kata – kata orang lain tanpa
memberikan penghargaan (acknowledgement). Dengan kata lain, meniru hasil karya orang lain
tanpa menyebutkan sumbernya termasuk menulis satu kalimat secara utuh dari naskah tertentu
Dupliksi adalah publikasi naskah yang sama ke berbagai penerbit tanpa mengubah isi
Academic misconduct is any action or attempted action that may result in creating unfair
academic advantage for oneself or unfair academic advantage or disadvantage for other
member or members of the academic community. This includes wide variety of behaviors such
as cheating, plagiarism, altering academic documents or transcripts, gaining access to materials
before they are intended to be available, and helping friend to gain unfair academic advantage
Sumber : http://sa.berkeley.edu/conduct/integrity/definition dan https://satukataku.wordpress.com/tag/fabrikasi/
52. A
The ICMJE recommends that authorship be based on the following 4 criteria :
Substantial contributions to the conception or design of the work; or the acquisition, analysis, or
interpretation of data for the work
Drafting the work or revising it critically for important intellectual content
Final approval of the version to be published
Agreement to be accountable for all aspects of the work in ensuring that questions related to
the accuracy or integrity of any part of the work are appropriately investigated and resolved
In addition to being accountable for the parts of the work he or she has done, the author should
be able to identify which co-authors are responsible for specific other parts of the work. In addition,
authors should have confidence in the integrity of the contributions of their co-authors
All who meet the four criteria should be identified as authors. Those who do not meet all four
criteria should be acknowledged. Examples of activities that alone do not qualify contributor for
42
a. Pre Experimental
1) One-Shot Case Study
Kelompok diberikan perlakuan kemudian diamati hasilnya
Skema : X O
Kelemahan : Tanpa kelompok pembanding sebagai kontrol terhadap variabel perancu
2) One Group Pretest-Postest
Dilakukan pengukuran (pretest) sebelum perlakuan Membandingkan hasil
pengukuran sebelum dan sesudah diberikan perlakuan
Mengetahui hasil perlakuan secara lebih akurat
Skema : O1 X O2
Kelemahan : Tidak dilakukan randomisasi sebelum dan sesudah perlakuan
3) One Group Time Series
Hampir sama seperti one group pretest-postest, tetapi pengukuran dilakukan beberapa
kali, baik sebelum dan sesudah diberikan perlakuan
Dapat melihat pengaruh variabel perancu dengan membandingkan perubahan variabel
terikat sebelum dan sesudah diberikan perlakuan
Skema : O1.1 O1.2 X O2.1 O2.2
4) Static Group Design
Satu kelompok dibagi menjadi 2 menjadi kelompok perlakuan dan kontrol
Skema : X O1, O2
Contohnya adalah penelitian untuk mengetahui pengaruh metode demonstrasi terhadap
nilai ujian blok pada mahasiswa semester 4. Terdapat 2 kelas untuk setiap angkatan, yaitu
kelas A dan B. Kelas A diberikan materi dengan metode demonstrasi (O1) dan kelas B
diberikan materi dengan metode ceramah (O2)
b. True Experimental
1) Postest-Only Control Design
2 kelompok yang dipilih secara random Salah satu kelompok diberikan perlakuan
Pengukuran pada kedua kelompok (postest)
Skema : R1 X O1 dan R2 O2
2) Randomized Pretest-Postest Control Group Design
2 kelompok dipilih secara random Pengukuran (pretest) pada kedua kelompok
Salah satu kelompok diberikan perlakuan Pengukuran pada kedua kelompok
Pretest dilakukan untuk mengetahui perbedaan kondisi awal pada kedua kelompok
Hasil pretest yang baik adalah jika nilai kedua kelompok tidak berbeda secara signifikan
44
Skema : R1 O1 X O2 dan R2 O3 O4
c. Quasi Experimental
1) Time Series
Diberikan pretest beberapa kali untuk mengetahui stabilitas dan konsistensi kelompok
sebelum diberikan pretest yang baik adalah
Jika pretest selama 4 kali hasilnya berbeda, maka kondisi kelompok tersebut tidak stabil
dan tidak konsisten
Setelah kondisi stabil, maka baru mulai diberikan perlakuan
Skema : Kelompok 1 O1.1 O1.2 O1.3 O1.4 X O2.1 O2.2 O2.3 O2.4
dan Kelompok 2 O1.1 O1.2 O1.3 O1.4 X O2.1 O2.2 O2.3 O2.4
2) Non Equivalent Pretest-Postest Control Group Design
Hampir sama seperti randomized pretest-postest control group design tetapi tidak dilakukan
randomisasi sehingga tidak dapat mengontrol variabel perancu
Sumber : Metode Penelitian Eksperimen oleh Tjutju Soendari Jurusan PLB FIP UPI
56. C
The probit regression procedure fits probit sigmoid dose-response curve and calculates values (with
95% CI) of the dose variable that correspond to a series of probabilities. For example the ED50
(median effective dose) or (LD50 median lethal dose) are the values corresponding to a probability of
0.50, the Limit-of-Detection (CLSI, 2012) is the value corresponding to a probability of 0.95
Logistic regression is a statistical method for analyzing dataset in which there are one or more
independent variables that determine an outcome. The outcome is measured with dichotomous
variable (in which there are only two possible outcomes). In logistic regression, the dependent
variable is binary or dichotomous, i.e. it only contains data coded as 1 (true, success, pregnant, etc.)
or 0 (false, failure, non-pregnant, etc.)
Sumber : https://www.medcalc.org
57. A (Kuliah Review of Error oleh Prof. Dr. dr. Bhisma Murti, M.P.H., M.Sc., Ph.D)
45
Restriksi
Perancu dalam
Matching
desain
Mengontrol perancu
Randomisasi
Teknik Mantel-
Stratifikasi
Haenszel
Perancu dalam
Regresi linear
analisis
ANCOVA
58. C (Kuliah Variabel dan Definisi Operasional oleh dr. Muthmainah, M.Kes)
Variabel bebas : Variabel yang mempengaruhi variabel terikat
Variabel terikat : Variabel yang nilainya dipengaruhi oleh variabel bebas
Variabel perancu : Faktor luar yang dapat mempengaruhi nilai variabel bebas sehingga harus
dikendalikan
Variabel Bebas Variabel Terikat
Independen ↑ Dependen
Faktor risiko Variabel Perantara Efek
Kausa Hasil
Pengaruh Respons
Perlakuan Outcome
↑ ↑
Variabel Luar Variabel Luar
Misalnya pengaruh kebiasaan minum kopi terhadap penyakit jantung koroner pada laki – laki
Variabel Bebas Variabel Terikat
Minum kopi PJK
↑ ↑
Variabel Luar Variabel Luar
Jumlah kopi Umur
Jenis kopi Merokok
Ketahanan fisik
Aktivitas fisik
Olahraga
59. D (Kuliah Analisis Multivariat oleh Dr. dr. Eti Poncorini Pamungkasari, M.Pd)
Nilai p untuk berat badan < 0,05 berarti berat badan berpengaruh signifikan terhadap BMD
Nilai p untuk usia < 0,05 sehingga usia berpengaruh signifikan terhadap BMD
Koefisien untuk usia bernilai -0,3 berarti setiap peningkatan 1 umur, maka BMD akan menurun
sebesar 0,3
47
Koefisien untuk berat badan bernilai 0,8 berarti setiap peningkatan 1 berat badan, maka BMD
akan meningkat sebesar 0,8
60. D
Simetris
Tidak miring ke
Histogram kanan atau kiri
Tidak terlalu tinggi
atau rendah
48
Simetris
Median tepat di
Box plot tengah
Tidak terdapat
outlier
Data menyebar
Normal Q-Q plot
sekitar garis
Data menyebar di
Detrended Q-Q plot
sekitar garis 0
b. Metode Analisis
Kriteria Keterangan
Uji Kolmogorov-Smirnov P > 0.05 Untuk sampel besar > 50
Uji Shapiro-Wilk p > 0.05 Untuk sampel kecil < 50
Spearman
Ordinal Mann Whittney Kruskal-Wallis Wilcoxon Friedman Somers’d
Gamma
McNemar
Chi square Cochrane
Koefisien
Fisher Marginal homogeneity
Kategorik kontingensi
Kolmogorov-Smirnov Wilcoxon
Lambda
Tabel B x K Friedman
Prinsip B x K
4. Korelasi
50
Data
Distribusi
Tidak normal
normal
Pearson Transformasi
Distribusi
Tidak normal
normal
Pearson Spearman
5. Interpretasi Korelasi
a. Kekuatan Korelasi
Mengukur derajat hubungan linear antara 2 variabel, dinyatakan dalam r yang nilainya selalu di
antara -1 dan +1
0,00 – 0,199 : Sangat lemah
0,20 – 0,399 : Lemah
0,40 – 0,599 : Sedang
0,60 – 0,799 : Kuat
0,80 – 1,00 : Sangat kuat
b. Nilai p
Menunjukkan signifikansi hubungan antara 2 variabel. Tidak semua korelasi yang kuat atau
positif, bernilai signifikan secara statistik
p < 0,05 : Korelasi yang bermakna antara 2 variabel
p > 0,05 : Korelasi yang tidak bermakna antara 2 variabel
c. Arah Korelasi
Positif : Berbanding lurus, semakin besar nilai salah satu variabel maka nilai variabel yang
lain juga semakin besar
Negatif : Berbanding terbalik, semakin besar nilai salah satu variabel maka nilai variabel
yang lain akan semakin kecil
52
☼☼☼
Hai orang – orang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa berita,
maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada
suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas
perbuatanmu itu
(Q.S. Al Hujurat : 6)