Kasus :
Tn.A,65 tahun datang ke poli umum dengan keluhan tidak bisa buang air besar (BAB) selama
seminggu.Saat dikaji,klien mengatakan bahwa biasanya ia BAB sekali sehari.Klien juga
mengatakan bahwa 2 minggu yang lalu,ia masuk rumah sakit selama 4 hari karena nyeri
dada.Oleh karena dokter,klien diminta untuk banyak beristirahat.Setelah keluar dari rumah
sakit,klien lebih banyak berbaring di tempat tidur.Dari hasil pemerikasaan didapatkan:TD:150/90
mmHg,N:106x/mnt,P:22x/mnt,Bising usus:2x/mnt.
A. Analisa Data
No Data Masalah keperawatan
1. Data subjektif : Konstipasi
- Pasien mengeluh tidak bisa buang
air besar (BAB) selama seminggu
- Pasien mengatakan setelah keluar
dari rumah sakit ,ia lebih banyak
berbaring di tempat tidur.
Data objektif :
- Bising usus :2x/mnt
2. Data subjektif : Resiko ketidakefektifan perfusi jaringan
- Pasien mengatakan pernah perifer
dirawat 4 hari karena nyeri dada
Data objektif :
- TTV :TD:150/90mmHg
,N:106x/mnt,P:22x/mnt
B. Diagnosa keperawatan
1. Konstipasi
2. Resiko ketidakefektifan perfusi jaringan perifer
C. Intervensi Keperawatan
No Diagnosa keperawatan NOC NIC
1. Konstipasi Setelah dilakukan tindakan Manajemen konstipasi :
keperawatan pola defekasi kembali 1. Kaji faktor-faktor
normal dengan kriteria hasil : yang menyebabkan
1. Eliminasi usus terjadinya konstipasi
Pola eliminasi dari yang 2. Dorong asupan
terganggu menjadi tidak cairan
terganggu 3. Ajarkan cara
Konsistensi feses lunak melakukan massage
Suara bising usus abdomen
kembali normal yaitu 5- 4. Anjurkan pasien
35x/mnt untuk tetap
mengkonsumsi
makanan tingi serat
5. Dukung peningkatan
asupan cairan paling
kurang 2 liter
perhari.
2. Resiko ketidakefektifan Setelah dilakukan tindakan
perfusi jaringan perifer keperawatan tidak terjadi
ketidakefektifan perfusi jaringan
perifer dengan kriteri hasil :
1. Perfusi jaringan :perifer :
TTV dalam batas
normal atau terkontrol
Tidak ada nyeri dada