Kti Revisi 2018
Kti Revisi 2018
OLEH:
NIM. 15.036
2018
PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH
OLEH:
NIM. 15.036
2018
ii
LEMBAR PERNYATAAN
NIM : 15.036
Menyatakan dan bersumpah bahwa Proposal Studi Kasus ini adalah hasil karya
sendiri dan belum pernah dikumpulkan oleh orang lain untuk memperoleh gelar
pernyataan dan sumpah tersebut diatas, maka saya bersedia menerima sanksi
15.036
iii
LEMBAR PERSETUJUAN PROPOSAL
Proposal Karya Tulis Ilmiah dengan Judul “Asuhan Keperawatan Pada Neonatus
Kurang Dari Kebutuhan Tubuh Di Ruang Cut Nyak Dien RSUD Kanjuruhan
Menyetujui,
Pembimbing 1 Pembimbing 2
iv
LEMBAR PENGESAHAN
Kurang Dari Kebutuhan Tubuh Di Ruang Cut Nyak Dien RSUD Kanjuruhan
Tim Penguji
Nama TandaTangan
Mengetahui,
NIK. 201002026
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena berkat,
bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini
2. Ibu Faizatur Rohmi S.Kep, Ns, M.Kep selaku Ka. Program Studi DIII
studi kasus yang telah memberikan bimbingan, arahan dan saran kepada
penulis.
proposal studi kasus yang telah memberikan bimbingan, arahan dan saran
kepada penulis
vi
Dalam penulisan proposal studi kasus ini penulis menyadari bahwa masih
banyak kekurangan, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran demi
kesempurnaan proposal studi kasus ini Semoga proposal studi kasus ini
15.036
vii
DAFTAR ISI
viii
DAFTAR TABEL
ix
DAFTAR BAGAN
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 2 Surat Ijin Survey dari Bakesbangpol Kab. Malang ...... 109
Lampiran 3 Surat Ijin Survey dari Dinkes Kab. Malang ................. 110
xi
DAFTAR ARTI SINGKATAN
xii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Bayi berat badan lahir rendah adalah bayi dengan berat badan kurang dari
2500 gram pada waktu lahir. (Amru Sofian, 2012). Indonesia merupakan salah
satu Negara berkembang dengan angka kematian ibu dan bayi tertinggi.
Angka kematian ibu sebesar 19.500 sampai dengan 20.000 orang setiap tahun
nya atau terjadi setiap 26–27 menit. Sedangkan kematian bayi sebesar 110.000
menjadi 280.000 atau jadi 18-20 menit, dengan penyebab kematian bayi
Maka dari itu peneliti mengambil judul BBLR (Bayi Berat Lahir
karena bayi baru lahir berat badan kurang adalah penyebab kematian bayi atau
juga penyebab tidak stabilnya tumbuh kembang anak, dan juga masalah ini
lebih besar cenderung terjadi negara berkebang. Pada bayi BBLR banyak
sekali resiko terjadi permasalahan pada sistem tubuh, tubuh tidak stabil dan
semua bayi baru lahir yang berat badannya kurang atau sama dengan 2500
gram disebut low birth weight infant (bayi berat badan lahir rendah/ BBLR),
karena morbiditas dan mortalitas neonatus tidak hanya bergantung pada berat
1
2
Definisi WHO tersebut dapat disimpulkan secara ringkas bahwa bayi berat
lahir rendah adalah bayi dengan berat badan kurang atau sama dengan 2500
negara- negar berkembang banyak terjadi bayi berat lahir rendah. Lebih dari
10juta bayi di seluruh dunia, yang mewakili 15,5% dari dari semua kelahiran,
lahir dengan berat badan lahir rendah, 95,6% dari ereka di banyak negara
berkembang tingkeat berat badan lahir rendah di negara berkembag (16 lebih
dari dua kali lipat tingkat derah maju (7%). Berdasarkan hail (Riskesdas,
2013) presentasi BBLR di Indonesia adalah 10,2%. Sedangkan dari hasil studi
angka bayi 168 bayi pada tahun 2017, dengan rincian Februari-April sebanyak
Hingga saat ini, Bayi dengan Berat Lahir Rendah (BBLR) masih
kematian pada masa bayi baru lahir. Apabila ditanyakan kepada bidan atau
perawat, apakah bayi premature dengan bayi yang dengan berat lahir rendah
istilah bayi premature dengan bayi berat lahir rendah. Karena tidak semua
bayi berat lahir rendah adalah lahir premature (kurang bulan) atau lahir lebih
batasan 3,3%-38% dan lebih sering terjadi pada negara–negara yang sedang
3
dibandingkan pada bayi dengan berat lahir lebih dari 2500 gram (Pantiawati,
2010). Berdasarkan data BPS, AKB Jawa Timur tahun 2005-2011 turun dari
36.65 (tahun 2005) menjadi 29.24 per 1.000 kelahiran hidup (tahun 2011).
Angka tersebut masih jauh dari target MDG’s tahun 2015 sebesar 23 per
pada system tubuh, oleh karena kondisi tubuh yang tidak stabil. Kematian
perinatal pada BBLR adalah 8 kali lebih besar dari bayi normal. Prognosis
akan lebih buruk bila berat badan semakin rendah, kematian sering disebabkan
gangguan bicara, tingkat kecerdasan rendah. Prognosis ini juga tergantung dari
keadaan sosial ekonomi, pendidikan orang tua dan perawatan pada saat
kurang dari kebutuhan tubuh. Intervensi terdiri dari kaji adanya alergi
berikan subtansi gula, monitor mual muntah, monitor adanya penurunan berat
badan. Evaluasi erdiri dari tidak adanya alergi makanan, kebutuhan glukosa
cukup baik, mual muntah berkurang, berat badan bayi normal. Kontak yang
dapat mungkin anda lakukan baik pada klien ataupun pada keluarga untuk
perubahan BB, dan respons terhadap terapi (Potter & Perry, 2010).
Nutrisi Kurang Dari Kebutuhan Tubuh di Ruang Cut Nyak Dien RSUD
Kanjuruhan Kepanjen”.
1.4. Tujuan
Kurang Dari Kebutuhan Tubuh di Ruang Cut Nyak Dien RSUD Kanjuruhan
Kepanjen”.
Kanjuruhan Kepanjen”.
Kanjuruhan Kepanjen”.
1.5. Manfaat
RSUD Kepanjen
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1. Pengertian
Bayi yang baru dilahirkan sampai dengan umur 4 mgg. Bayi baru lahir
fisiologis dan psikososial yang besar terjadi pada saat bayi lahir
morbiditas dan mortalitas bayi. Empat aspek transisi pada bayi baru lahir
1. Perubahan fisik
setelah fungsi fisiologis neonatus neonatus stabil, yaitu bebrapa jam pasca
8
2. Fungsi neurologis
3. Perkembangan motorik
menagis, tidur dan kativitas. Pergerakan terjadi tidak teratur, asimetris, dan
4. Perubahan kognitif
kepada puting, menangis akan membuat orang tua atau pengasuh akan
5. Perubahan psikososial
9
6. Perkembangan moral
sedih ataupun rasa sakit. Hal yang memberikan kesenangan diangap benar,
sebab mereka masih terlalu kecil untuk berikir sebaliknya. Saat bayi
menerima respin posisif yang berlimpa dari orang tua atau pengasuh
merupakan perilaku yang benar atau salah. Sedangkan sedih, sakit, atau
2010).
2.2.Konsep BBLR
2.2.1 Definisi
Bayi berat badan lahir rendah ialah bayi baru lahir yang berat
badannya saat lahir kurang dari 2500 gram (WHO, 1961). Berat badan
lahir rendah adalah bayi dengan berat badan kurang dari 2500 gram pada
Ribek dkk. (2011), berat badan lahir rendah yaitu bayi yang lahir dengan
berat badan kurang dari 2500 gram tanpa memperhatikan usia gestasi
(dihitung satu jam setelah melahirkan). Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR)
kematian bayi khususnya pada masa perinatal. BBLR hingga saat ini
bayi yang lahir dengan berat kurang dari 2500 gram diukur pada saat lahir
Bayi berat lahir rendah (BBLR) merupakan istilah lain untuk bayi
prematur hingga tahun 1961. Istilah ini mulai diubah dikarenakan tidak
seluruh bayi dengan berat badan lahir rendah lahir secara prematur
istilah bayi prematur (premature baby) menjadi berat bayi lahir rendah
2.2.2 Etiologi
tumbuh kembang yang optimal seperti bayi yang lahir cukup bulan
sehingga akan diperoleh kualitas hidup bayi yang lahir prematur secara
optimal pula. Salah satu usaha yang dapat dilakukan adalah dengan
pada bayi prematur yang lebih cepat dari bayi cukup bulan (Ellard &
Anderson, 2008).
20 tahun dan lebih dari 35 tahun, jarak dua kehamilan yang terlalu
faktor ibu dan faktor janin. Faktor dari ibu meliputi berat badan sebelum 8
remaja, tubuh pendek, sudah sering hamil, dan anemia (Hanum et al.,
12
2014). Infeksi pada ibu selama kehamilan, sosial ekonomi rendah, dan
(Santoso et al., 2009). Faktor janin dan plasenta yang dapat menyebabkan
umum bayi yang tidak stabil, henti nafas, inkoordinasi reflek menghisap
dan menelan, serta kurang baiknya kontrol fungsi motorik oral, sehingga
Keterlambatan tersebut dapat dilihat pada fisik BBLR, seperti berat badan
rendah (< 2500 gram), panjang badan pendek (≤ 45 cm), dan lingkar
kepala kecil (< 33 cm). Kekurangan gizi ini diantaranya disebabkan oleh
tubuh yang belum sempurna, atau karena bayi dalam keadaan sakit. BBLR
sangat 9 rentan terhadap infeksi, karena daya tahan tubuh BBLR yang
masih rendah. Selain itu, keadaan organ-organ BBLR yang belum matang
BBLR. Kejadian NEC tertinggi pada bayi berat lahir < 1500 gram
(Girsang, 2009). Bayi yang lahir dengan kisaran berat badan antara 2000 –
dibandingkan dengan bayi yang lahir dengan kisaran berat badan 2500 –
3000 gram dan 10 kali lebih tinggi dibandingkan dengan bayi yang lahir
menentukan jenis dan cara pemberian nutrisi pada BBLR. Kondisi klinis
pada bayi BBLR daripada bayi cukup bulan. Demikian pula fungsi
terlebih bila bayi dengan masa gestasi kurang dari 34 minggu (Nasar,
2004).
2.2.3 Klasifikasi
1. Berat bayi lahir rendah (BBLR) atau low birth weight (LBW)
2. Berat bayi lahir sangat rendah (BBLSR) atau very low birth weight
3. Berat bayi lahir ekstrem rendah (BBLER) atau extremely low birth
weight (ELBW) dengan berat badan lahir < 1000 gram (Meadow &
Newell, 2005).
14
golongan, yaitu :
seharusnya.
15
partum.
2.2.5 Patofisiologi
masalah misalnya :
yang berkurang
bertambah
belum baik.
(Damanik, 2012)
18
laboratorium.
c. Pemerioksaan hematokrit.
2.2.7 Penatalaksanaan
menghindari infeksi.
b. Pencegahan Infeksi
belum berpengalaman.
c. Pengaturan Intake
d. Pernapasan
dapat dikatakan sebagai ilmu tentang makanan, zat-zat gizi, dan zat-zat
1. Karbohidrat
Tabel 2.1 Nilai Normal Kebutuhan Kalori Menurut Umur (Mubarak, Indrawati &
Susanto, 2015)
(kg)
Pria
Wanita
2. Protein
a. Fungsi Protein
hormon.
b. Sumber Protein
3. Lemak
jumlah kalori yang lebih besar dari pada karbohidrat dan protein.
4. Vitamin
dalam jumlah kecil dan tidak dapat diproduksi dalam tubuh. Vitamin
katalisator.
a. Jenis Vitamin
2) Vitamin yang tidak larut dalam air, tetapi larut dalam lemak
hewani.
darah merah. Terdapat pada hati, ikan, daging, telur, pisang, dan
sayuran.
tempe.
sel retina dari kerusakan. Terdapat pada ikan, telur, daging, hati,
ikan.
28
5. Mineral
6. Air
kehidupan sel-sel tubuh. Setiap hari, sekitar 2 liter air masuk ke dalam
sekitar 10-11 liter cairan beredar dalam tubuh. Namun demikian, dari
Absorpsi air terjadi pada usus halus dan usus besar (kolon) dan
a. Intake nutrisi
c. Kebutuhan metabolic
keadaan hamil
aktivitas
makanan cepat saji, makan tinggi lemak dan tinggi kalori juga
status nutrisi. Misalnya budaya atau keyakinan pada saat sakit pasien
tidak boleh makan ikan, telor, pada masa nifas tidak boleh makan ikan,
6. Jenis kelamin
31
7. Pembedahan
intake nutrisi.
9. Pengguna alcohol
(kilogram) per meter kuadrat (kg/m²) atau berat badan dalam pons
yang sehat. Berat badan ideal adalah jumlah tinggi badan dalam
sentimeter dikurangi 100 dan dikurangi atau ditambah 10% dari jumlah
tersebut.
2015)
2. Obesitas
jumlah yang berlebihan dalam tubuh sehingga berat badan jauh melebihi
makan dengan posdi besar atau diet yang tinggi karbohidrat, protein dan
normal, yaitu kurang dari 10% dari berat badan ideal atau BMI kurang
dari 18,5. Kondisi yang menyebabkan berat badan kurang adalah asupan
Tabel 2.2 Klasifikasi Body Mass Index (BMI) Menurut WHO (2006)
2. Obesitas ≥ 30,00
berkurang
dalam tubuh
Dismaturitas
Faktor gangguan
pertukaran zat
antara ibu dan janin
imaturitas
Restardasi
pertumbuhan intra
uterin
Furngsi organ
Penurunan
belum baik
daya tahan
Resiko infeksi
Paru otak
Imaturitas
sentrum vital
Ketidakseimbangan
Nutrisi dari kebutuhan
tubuh
36
2.4.1. Pengkajian
rambut, meliputi semua system pada bayi untuk mendapatkan data, baik
objektif maupu subjektif dari ibu atau keluarga terdekat (Mitayani, 2012).
1. Data subjekif
a) Biodata klien
b) Keluahan utama
< 2500 gram, panjang badan < 45cm, lingkar kepala <
terpenuhi).
bayi.
haus.
38
pada bayi.
yang diberikan.
2. Data Objektif
terdiri atas :
a. Pemeriksaan umum
TTV :
b. Pemeriksaan fisik
Prosedur :
pengkajian.
SKOR
KOMPONEN
0 1 2
Gerakan
Refleks Tidak ada Gerakan sedikit
kuat/melawan
biru
minggu gestasi.
sentimeter.
arah dalam.
(Kebidanan oxford,2011)
a. Kepala
prematur
b. Muka
c. Mata
d. Hidung
e. Mulut
f. Telinga
sempurna pertumbuhannya
42
g. Leher
h. Dada
distress pernafasan
i. Abdomen
j. Genetalia
k. Integumen
l. Ektremitas
lemah
c. Pemeriksaan diagnostik
darah.
sepsis.
ekspansi paru.
makanan.
44
nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh (Nurafif, Amin & Kusuma, Hardhi, 2015)
f. Berpandangan holistik
BAB III
METODE PENELITIAN
kasus sama dan tindakan keperawatan yang berbeda, kemudian akan dibahas
mengenai hasil dan respon pasien terkait dengan tindakan yang dilakaukan,
sejak pasien pertama kali MRS sampai pulang dan atau pasien yang dirawat
minimal 3 hari. Waktu penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2017,
dengan dua bayi baru lahir yang menderita BBLR. Bila perlu dapat
Pengkajian keperawatan
dokumentasi
Diagnosa Keperawatan
Intervensi keperawatan
Implementasi keperawatan
Pembahasan
kesimpulan
51
Bagan 3.1 kerangka kerja studi kasus pada neonatus yang mengalami
Subjek dalam penelitian ini adalah dua anak dengan diagnosa sama
1. Wawancara
2. Observasi (pengamatan)
perubahan atau hal-hal yang akan diteliti. Dalam observasi ini peneliti
3. Studi dokumentasi (hasil dari pemeriksaan diagnostik dan data lain yang
relevan)
tersebut dapat berupa tabel atau daftar periksa, dan dokumenter. Dalam
sampai dengan semua data terkumpul. Analisa data dilakukan dengan cara
1. Pengumpulan Data
2. Mereduksi Data
3. Penyajian Data
4. Kesimpulan
lembar alat ukur dan hanya kode pada lembar pengumpulan data atau
3. Confidentialy (kerahasiaan)
DAFTAR PUSTAKA
Damanik, S.M. 2012. Buku Ajar Neonatologi Edisi Pertama. Jakarta : Badan
Penerbit IDAI
Medika
Medika
Salemba Medika
Elsevier
56
57