BAB I
PENDAHULUAN
dalam masyarakat. Manusia tidak dapat melakukan kerja sama sebagai satu unit, dia
yang terdapat hampir di setiap etnis di Indonesia, jadi gotong-royong dan koperasi
dan setiap anggota memiliki hak suara yang sama dalam setiap keputusan yang
diambil koperasi. Pembagian keuntungan dalam koperasi biasa disebut Sisa Hasil
Usaha atau SHU. Biasanya SHU dihitung berdasarkan andil anggota tersebut dalam
atau penjualan yang dilakukan oleh anggota. Hal tersebut membuat koperasi masih
Nilai-nilai yang terkandung dalam koperasi, seperti menolong diri sendiri (self
help), percaya pada diri sendiri (self reliance), dan kebersamaan (cooperation) akan
melahirkan efek sinergis. Efek ini akan menjadi suatu kekuatan yang sangat ampuh
bagi koperasi untuk mampu bersaing dengan para pelaku ekonomi lainnya. Konsep
demikian mendudukkan koperasi sebagai badan usaha yang cukup strategis dan
Belakangan ini banyak orang mungkin mengira hanya ada Koperasi Simpan
Pinjam (KSP) dan Koperasi Unit Desa (KUD) yang biasanya berada di desa-desa dan
perkampungan, padahal masih ada berbagai macam jenis koperasi lain dan tidak
Dengan berbagai macam jenis koperasi yang ada saat ini, ada jenis koperasi
yang akhir-akhir ini banyak berdiri di berbagai daerah, yaitu koperasi serba usaha.
Koperasi serba usaha merupakan salah satu jenis koperasi yang bidang usahanya diisi
oleh berbagai macam bentuk usaha. Misalnya, unit usaha simpan pinjam, unit
supermarket, unit wartel, dan semua jenis usaha bisa ada di koperasi ini. Oleh sebab
itu, banyak masyarakat yang mulai tertarik untuk bersama-sama mendirikan koperasi
serba usaha ini dikarenakan banyaknya pilihan usaha dan manfaat yang dapat mereka
Koperasi Serba Usaha yang sudah mulai digemari dan menjadi salah satu
pelanggan dari usaha koperasi itu sendiri. Kepuasaan itu berbanding lurus dengan
kualitas pelayanan yang diberikan kepada anggota maupun kepada konsumen, bahkan
kepuasan, pasti tidak lepas dari bagaimana kualitas pelayanan yang akan diberikan.
jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan
(Tjiptono, 2004). Jadi memang benar kepuasan pelanggan berbanding lurus dengan
kualitas pelayanan yang diberikan, karena pelanggan yang dilayani dengan pelayanan
yang maksimal dan efektif pasti akan merasa puas dan nyaman, sehingga membuat
koperasi mendapat loyalitas dari pelanggan dan akan terus menggunakan jasa atau
sangat berharga, karena dalam kenyataanya tidak akan ada satupun organisasi,
terutama koperasi yang akan mampu bertahan hidup bila ditinggalkan oleh
pelanggannya (anggota).
Layanan yang baik merupakan daya tarik yang besar bagi anggota koperasi,
sehingga koperasi sering kali menggunakannya sebagai alat promosi untuk menarik
mengorbankan diri atau citra diri, karena memberikan layanan bukan didasarkan pada
4
ketaklukan satu pihak terhadap pihak lainnya. Sebaiknya pelayanan dilakukan untuk
dengan koperasi yang sudah mulai menjadi badan usaha multiguna yang menjalankan
berbagai macam kegiatan usaha, sehingga tidak dipungkiri lagi bahwa kualitas
pelayanan merupakan salah satu ujung tombak yang membuat anggota loyal.
koperasi yang saat ini menjadi salah badan usaha yang cukup sukses berkembang di
Cilegon. Jenis dari koperasi Primkokas yaitu koperasi serba usaha yang bergerak
dalam berbagai bidang usaha. Misalnya usaha yang dijalankan oleh Primkokas yaitu,
unit usaha simpan pinjam, unit pertokoan, unit supermarket, unit penjualan, dan
lainnya.
anggota merupakan salah satu hal yang sangat dijunjung tinggi oleh Primkokas.
mereka, sehingga membuktikan pelayanan mereka memang baik dan tidak hanya
Proses bisnis Primkokas yang berorientasi pada kepuasaan pelanggan dan pasar,
lalu dapat memenuhi keinginan atau bahkan melebihi harapan dari pelanggan,
membuat Primkokas juga fokus dalam hal mutu pelayanan walaupun kepada anggota
5
baru sekalipun. Sedikit saja penyimpangan, misalnya pelayanan tidak sesuai dengan
yang diharapkan, para anggota akan menilai jelek dan itu adalah salah satu faktor
yang sama sekali tidak diinginkan oleh Primkokas sebagai penyedia layanan. Maka
dari itu peningkatan kualitas pelayanan secara terus-menerus adalah keharusan bagi
Perguruan Tinggi. Dan bentuk nyata yang sudah diterapkan dalam menyambut usaha
kebebasan kepada Mahasiswanya untuk melakukan magang di badan usaha mana pun
yang sesuai dengan keinginan dan kemampuan yang mereka ingin tekuni. Hal ini
didapat secara teoritis di bangku perkuliahan dengan kondisi nyata dilingkungan kerja
(Primkokas Cilegon), selain itu diharapkan hasil yang diperoleh sesuai dengan tujuan
mendalami lebih jauh tentang kegiatan-kegiatan yang ada di Primkokas, Penulis akan
dan merupakan salah satu syarat dalam memenuhi Tugas Akhir pada Program
Primkokas.
3. Sebagai pembanding antara ilmu teoritis yang telah diperoleh dari bangku
penelitian ilmu sosial khususnya bagi Program Studi Diploma III Marketing
BAB II
KAJIAN TEORI
Pemasaran adalah suatu proses sosial yang didalamnya terdapat individu dan
kelompok, untuk mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan
bahwa marketing atau distribusi adalah usaha/kegiatan yang menyalurkan barang dan
ditujukan untuk mengadakan pertukaran dengan pasar yang dituju untuk mencapai
tujuan organisasi.
Menurut Philip Kotler dan Kevin Lane Keller (2009) menyatakan manajemen
pemasaran sebagai seni dan ilmu memilih pasar sasaran dan meraih,
10
2.3 Kualitas
produk dan jasa tersebut dalam pemakaiannya sesuai dengan kebutuhan dan harapan
pelanggan.
Elliot (1993) kualitas adalah sesuatu yang berbeda untuk orang yang berbeda
untuk orang yang berbeda dan tergantung pada waktu dan tempat, atau dikatakan
barang dan jasa yang berpengaruh pada kemampuan memenuhi kebutuhan yang
dibedakan ke dalam dua dimensi : kualitas dari perspektif pasar dan kualitas kinerja.
produk lebih banyak berhubungan dengan kualitas dari perspektif pasar dibandingkan
Ada beberapa alasan perlunya kualitas bagi suatu organisasi. Russel (1996)
dimensi dalam menentukan kualitas jasa menurut Philip Kotler (2000), yaitu:
sarana komunikasi.
2. Kehandalan (reliability), yaitu kemampuan untuk memberikan pelayanan
dipercaya yang dimiliki para karyawan, bebas dari bahaya, risiko atau keragu-
raguan.
5. Emphaty, meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan, komunikasi yang
oleh satu pihak ke pihak yang lain, yang pada dasarnya bersifat intangible (tidak
berwujud fisik) dan tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu (Fandy Tjiptono, 2004).
12
diperlukan seseorang.
Definisi yang sangat simpel diberikan oleh Ivancevich, Lorenzi, Skinner dan
Crosby (1997) pelayanan adalah produk-produk yang tidak kasat mata (tidak dapat
diraba) yang melibatkan usaha-usaha manusia dan menggunakan peralatan. Ini adalah
Sedangkan definisi yang lebih rinci diberikan oleh Gronroos (1990) sebagai
mana dikutip: pelayanan adalah suatu aktivitas atau serangkaian aktivitas yang
bersifat tidak kasat mata (tidak dapat diraba) yang terjadi sebagai adanya interaksi
antara konsumen dengan karyawan atau hal-hal lain yang diberikan oleh perusahaan
atau pelanggan”.
Apabila jasa atau pelayanan yang diterima atau dirasakan (perceived service) sesuai
dengan yang diharapkan, maka kualitas jasa atau pelayanan dipersepsikan baik dan
memuaskan. Jika jasa atau pelayanan yang diterima melampaui harapan pelanggan,
maka kualitas jasa atau pelayanan dipersepsikan sebagai kualitas yang ideal.
Sebaliknya jika jasa atau pelayanan yang diterima lebih rendah daripada yang
13
2004).
yang diharapkan dan pengendalian atas tingkat keunggulan tersebut untuk memenuhi
keinginan pelanggan.
tranparansi dan akuntabel yang harus dilaksanakan secara utuh oleh setiap instansi
dan unit pelayanan instansi pemerintah sesuai dengan tugas dan fungsinya secara
Kepuasan pelanggan menurut Kotler (2000) adalah rasa senang atau kecewa
seseorang yang berasal dari perbandingan antara kesannya terhadap kinerja atau hasil
kepuasan merupakan fungsi dari perbedaan antara kinerja yang dirasakan dengan
harapan. Apabila kinerja dibawah harapan, maka pelanggan akan kecewa, bila kinerja
penilaian konsumen terhadap fitur-fitur produk atau jasa yang berhasil memmberikan
pemenuhan kebutuhan pada level yang menyenangkan baik itu di bawah maupun di
14
atas harapan.
yang saling bergantung dan terlibat dalam proses mengupayakan agar produk atau
konsumen.
digunakan oleh produsen untuk menyalurkan barang tersebut dari produsen sampai ke
1. Para produsen atau perusahaan kecil dengan sumber keuangan terbatas tidak
2. Para distributor nampaknya lebih efektif dalam penjualan partai besar karena
3. Para pengusaha pabrik yang cukup model lebih senang menggunakan dana
pabriknya.
cara mengirim tenaga penjual atau membuka toko untuk menjual produk dari
perusahaannya).
perusahaan harus dapat menentukan pilihan yang tepat di dalam memilih tingkatan
saluran pemasaran yang digunakan. Berikut ini merupakan bentuk dari saluran
langsung dari produsen ke konsumen. Ada tiga cara dalam melakukan saluran
langsung ini yaitu : penjualn dari rumah ke rumah, penjualan lewat pos, dan
Dalam saluran ini terdapat satu perantara penjualan. Dimana dalam pasar
besar, dan pengecer. Saluran ini adalah saluran terpanjang dari keempat tingkatan
ke konsumen akhir.
2.8 Trading
Trading atau penjualan merupakan proses pertukaran barang atau jasa antara
penjual dan pembeli, dengan alat tukar berupa uang dan orang yang menjual sesuatu
pendapatan lazim dalam perusahaan dan merupakan jumlah kotor yang dibebankan
merupakan satu kesatuan untuk dapat terlaksananya transfer hak atau transakasi
17
(Assauri, 2004).
proses dimana kebutuhan pembeli dan kebutuhan penjual dipenuhi, melalui antar
lain di mana orang yang ditawarkan tahu dan sadar sepenuhnya mengenai manfaat
2.9 Produk
kebutuhan.
Menurut Fandy Tjiptono (2008) produk merupakan segala sesuatu yang dapat
bersangkutan.
ditawarkan untuk pasar yang dapat memenuhi keinginan atau kebutuhan tertentu.
makanan ringan, kapur tulis, gula dan garam. Karena barang-barang ini
dikomsumsi dengan cepat dan sering dibeli, strategi yang tepat adalah
tersebut.
pemakaian normal adalah satu tahun atau lebih). Produk tahan lama biasanya
memerlukan penjualan dan pelayanan yang lebih pribadi, mempunyai marjin yang
tinggi, dan memeilki garansi. Contohnya antara lain TV, lemari es, mobil dan
komputer.
3. Jasa (service)
Produk-produk yang tidak berwujud, tidak terpisahkan, dan mudah habis.
konsumen akhir sendiri (individu dan rumah tangga), bukan untuk tujuan
jenis yaitu:
a) Convinience Goods
Convinience goods merupakan barang yang sering dibeli pelanggan
dengan cepat dan dengan upaya yang sangat sedikit. Contohnya sabun,
2. Barang Industri
yaitu:
produk akhir.
c) Perlengkapan operasi. Merupakan barang-barang yang dapat digunakan
perusahaan yang dapat dipakai untuk jangka waktu lama (termasuk barang
tahan lama)
e) Peralatan ekstra. Merupakan alat-alat yang dipakai intuk membantu
2.10 Koperasi
21
koperasi atau serangkaian prinsip koperasi, terutama prinsip koperasi yang diterapkan
oleh pelopor dari Rochdale, Raiffeinsen, Schulze D., dan juga oleh konsepsi-konsepsi
lain. Sementara prinsip-prinsip koperasi itu, disatu pihak, memuat sejumlah nilai,
norma, dan tujuan konkrit, yang tidak harus diketemukan pada semua koperasi.
koperasi diberbagai negara. Jadi, jika dikaitkan dengan pengertian koperasi menurut
hukum maka dapat terjadi bahwa disuatu negara tertentu, tidak semua organisasi
kepada anggota untuk masuk dan keluar, dengan bekerja sama secara kekeluargaan
Definisi Hatta (1980) koperasi adalah suatu usaha bersama untuk memperbaiki
menolong tersebut didorong oleh keinginan memberi jasa kepada kawan berdasarkan
Tujuan koperasi tersebut masih bersifat umum. Karena itu, setiap koperasi
perlu menjabarkan ke dalam bentuk tujuan yang lebih operasional bagi kopersi
sebagai badan usaha. Tujuan yang jelas dan dapat dioperasikan, akan
bangsa pada khususnya dan masyarakat pada umumnya. Peryataan ini menyatakan
anggotanya akan lebih mudah diukur, apabila aktivitas ekonomi yang dilakukan
ditandai dengan tinggi rendahnya riil. (Arifin Sitio dan Halomoan Tamba, 2001)
koperasi. Dalam UU No. 12 tahun 1967, istilah yang digunakan adalah “sendi-
sendi dasar” koperasi, sedangkan dalam UU No. 25 tahun 1992 disebut prinsip
perkoperasian.
UU No. 25 tahun 1992 dan yang berlaku saat ini di Indonesia adalah sebagai
berikut:
masing-masing anggota
4. Pemberian batas jasa yang terbatas terhadap modal
5. Kemandirian
6. Pendidikan perkoperasian
7. Kerjasama antar koperasi
koperasi ini pada umumnya sudah memiliki usaha dan melalui koperasi
terutama pertanian. Untuk itu, kegiatan yang dilakukan KUD antara lain
kejujuran.
Koperasi Nelayan.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penulisan Laporan Tugas Akhir, yaitu metode
deskriptif yang ditujukan untuk mengumpulkan informasi yang aktual secara rinci
mengenai kualitas pelayan yang telah penulis amati selama magang industri di Divisi
Cilegon.
1. Jenis
a. Data Primer
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara praktek kerja lapangan
sehingga dapat memperoleh informasi yang jelas dan objektif terhadap tempat
yang diteliti.
b. Data Sekunder
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara melakukan studi
Data yang diperoleh atau dikumpulkan berdasarkan dari hasil wawancara, observasi
Metode pengumpulan data adalah metode atau cara-cara yang digunakan oleh
penulis untuk memperoleh data-data yang diperlukan dalam penulisan Laporan Tugas
Akhir, seperti praktek kerja lapangan, dan kepustakaan. Dalam penulisan laporan
tugas akhir ini, penulis dapat mengumpulkan data dengan beberapa cara yaitu:
dengan judul tugas akhir, yaitu dengan mengutip dari catatan yang ada di perusahaan.
2. Metode Kepustakaan
Penelitian yang dilakukan dengan cara mengadakan peninjauan pada berbagai
pustaka dengan mengambil informasi dari berbagai buku-buku pelajaran dan umum,
serta literature lainnya yang erat hubungannya dengan masalah yang diteliti. Dapat
BAB IV
Berikut ini adalah gambaran umum dari Primer Koperasi Karyawan Krakatau
Steel (Primkokas):
Koperasi Republik Indonesia pada 26 November 1979 yang tertuang melalui Surat
telah melakukan revisi Anggaran Dasar sebanyak tiga kali. Hal ini sejalan dengan
dengan mengukir beberapa prestasi yang patut disyukuri. Prestasi - prestasi yang
telah diraih di antaranya Sertifikat Klasifikas Kelas A (sangat mantap) dengan nilai
Nasional” tanggal 12 Juli 1992, sebagai “Koperasi Perkotaan Teladan Utama tahun
III tingkat Nasional” pada tahun 1995, dan pada tahun 1996 meraih predikat
Primkokas merupakan sebuah lembaga usaha yang cukup besar dan sejajar
usaha dan laba yang diperoleh setiap tahunnya. Pertumbuhan usaha ini tak lepas
Visi
Menjadi koperasi modern dan dicintai pelanggan.
Misi
Tumbuh berkembang bersama pelanggan dan mitra bisnis secara profesional.
Value
Value yang dianut Primkokas yaitu siap melayani dan memuaskan pelanggan.
Slogan/Moto
“Primkokas jaya, anggota sejahtera”.
Sasaran
Selain itu sasaran dari Primkokas, yaitu :
a. Diakui sebagai pilihan utama oleh anggota/karyawan dalam kebutuhan
4.1.3 Keanggotaan
Group yang memenuhi persyaratan yang telah ditentukan dan bersedia memenuhi
anggoota biasa, dimungkinkan pula untuk merekrut anggota luar biasa yang
dipengaruhi oleh faktor internal anggota, seperti pensiun, mengundurkan diri dari
dinas, dan meninggal dunia, sementara penyebab eksternal sangat kecil. Jumlah
anggota yang masuk pada tahun 2012 sebanyak 451 orang sementara jumlah
Sumber : Buku Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja (RAPB) tahun 2012
Primkokas yang terdaftar dan tercatat sebanyak 6.334 orang, terdiri dari karyawan
PT. Krakatau Steel dan anak-anak perusahaannya serta dari beberapa perusahaan
kerjasama seperti PT. Indaref, PT. Chandra Asri. PT. Clariant dan yang terakhir
permanen dan hanya untuk transakasi pada unit tertentu, seperti pada swalayan K-
store (PT. Chandra Asri, PT. Clariant, PT. SLI) dan pembeliaan alat elektronik (PT.
Indaref) dengan skala belanja yang diatur sedemikian rupa, maka resiko yang
timbul pun sangat kecil apabila anggota non permanen tersebut mengundurkan
diri. Namun hal tersebut sudah merupakan peluang pasar yang patut
Kedepan, pengembangan usaha dan perluasan pasar semacam ini mungkin akan
Pengurus
Primkokas memiliki struktur organisasi yang terdiri dari 4 (empat) Divisi,
yaitu Finanace & HR Division Manager, Internal Business & Property Division
Division Manager. Berikut adalah struktur organisasi dari Primkokas pada Gambar
4.1.
Sumber : Buku Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja (RAPB) tahun 2012
(IT). Finanace & HR Division Manager memiliki tanggung jawab menagani arus
pemasukan dan pengeluaran kas Primkokas dan sinkronisasi tenaga kerja. Internal
Business & Property Division Manager (Bisnis Internal) memiliki tanggung jawab
Sumber : Buku Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja (RAPB) tahun 2012
Trading & Service Division Manager) dalam kegiatan usahanya dibantu oleh
sekertaris (Manufact. Trading & Service Adm. Officer) dalam menangani hal
lobying dan negosiasi kontrak kerja dengan calon konsumen. Divisi Bisnis
portofolio) yang menangani kegiatan produksi dari pabrik packaging dan usaha
patungan.
portofolio) dibagi menjadi dua bidang, yaitu bidang Invesment portofolio yang
mengatur kerja sama yang berbentuk usaha patungan dengan mitra kerja
kertas pelapis VCI (Vapoor Corrotion Inhibititors). Kegiatan produksi kertas VCI
dibagi menjadi dua bidang, yaitu Trading & Service Section Manager dan Trading
& Service Administration, yang mengelola penjualan dan keuangan divisi bisnis
pekerjaannya.
serba usaha yang memilki dua divisi, yaitu Divisi Bisnis Eksternal (Manufacture
Trading & Service Division Manager) untuk menjalankan usaha penjualan dan
sama dengan konsumen. Yang membantu manager Divisi Bisnis Eksternal dalam
1. Manufact. Trading & Service Adm. Officer atau sekretaris bertugas sebagai
yang menangani hal lobying dan negosiasi kontrak kerja dengan calon
konsumen atau bisa disebut sebagai pihak yang pertama kali menemui klien.
2. Trading & Service Management adalah pihak yang mengawasi kegiatan
dipesan melalui Purchase Order, dalam hal ini alat tulis kantor (ATK), serta
mengatur kontrak dengan pihak pengguna jasa persewaan mobil dan jasa
fabrikasi.
3. Manufacture Mgt & Invesment portofolio adalah pihak yang mengawasi dan
patungan yang bergerak di berbagai bidang seperti refractory, dan tours and
travel.
4. Trading & Service Section Manager adalah yang menangani langsung
alat tulis kantor (ATK) dan mengurus permintaan pembayaran kepada PT. KS
6. Opr. Pabrik Packaging adalah yang menangani dan mengelola langsung
Inhibititors).
9. Staff adalah yang menangani pengantaran alat tulis kantor (ATK),
PT. KS, dan lain-lain. Staff bisa membantu semua kegiatan yang ada di Divisi
Bisnis Eksternal.
Kegiatan usaha Primkokas secara struktural dibagi menjadi dua jenis usaha,
yaitu Bidang Usaha yang bergerak pada Layanan Antar Anggota (Internal
Business & Property Division Manager) dan Bidang Usaha Di Luar Anggota
(Manufacture Trading & Service Division Manager). Dalam hal hasil usaha,
Pendapatan dan Belanja (RAPB) tahun 2012 dapat tercapai dengan baik.
Saat ini Divisi Bisnis Internal terbagi ke dalam beberapa segmen sentral
Bakery, dan Franchise Mr. Baso Indonesia serta Primkokas Cyber-K (ISP).
Hal ini setidaknya dilihat dari Omzet (penjualan) masing-masing profit centre
yang semakin naik dari bulan ke bulan di tahun 2012. Keberhasilan mengelola
usaha ini tidak terlepas dari upaya-upaya yang telah dilakukan jajaran
perbankan dengan metode multi sourcing, artinya tidak ada satu bank yang
2012
penurunan yang variatif. Kemunggkinan hal ini terjadi akibat kegiatan unit
usaha ini telah mengalami titik jenuhnya sehingga mengalami stagnasi. Perlu
dipikirkan cara yang efektif untuk menggenjot kembali unit sektor ini agar
PCI dan Serang juga turut diberikan sentuhan perbaikan dan peningakatan
sebesar 46,89 % dari perolehan tahun 2011 yang sebesar Rp. 1,708.425.648,-.
pembenahan yang dilakukan serta diversifikasi jenis menu dan minuman yang
sebesar 280,52% dari tahun 2011 yang meraih penjulan sebesar Rp.
1.885.483.082,-.
perlahan tapi pasti menjadi baru bagi tempat perhelatan pertemuan atau event
menguntungkan.
Dalam hal pencapaian omzet, Mister Baso Krakatau Junction pada tahun
2012 meraih omzet sebesar Rp. 1.439.611.970,- yang berarti naik sebesar
Rp. 807.419.411,-.
makin layak, dan harus diperhitungkan sebagai pemain baru di dunia Internet
yang sangat signifikan sebesar 526,42% dari tahun sebelumnya yang hanya
bagi Primkokas setelah Divisi Bisnis Internal. Pada tahun 2012 memperoleh
a. Trading
Bisnis Trading Primkokas semakin memperkokoh eksistensi Primkokan
Dengan berbagai komoditas seperti Spare Parts, ATK, Alloy, dan sebagainya.
Pada tahun 2012, kontribusi yang diberikan oleh unit usaha ini sebesar Rp.
Steel dan Group maupun perusahaan lain. Kendaraan yang disewakan tersebut
44
meliputi 6 unit Toyota Avanza di PT. KS, 1 unit Toyota Avanza di SKKS, 1
unit Toyota Avanza di PT. KPDS, 3 unit Toyota Altis di PT. Pelat Timah
Nusantara (Latinusa), serta 2 unit Toyota Kijang Inova di PT. Krakatau Posco
Energy.
Bisnis perawatan dan jasa fabrikasi menjadi profit centre yang dapat
Pellet, Alloy dsb, dan disuplai ke PT. KS. Pada tahun 2012 mengalami
2012 ini tidak ada keuntungan yang bisa diberikan kepada Primkokas selaku
pemegang 40 % saham.
2002 dan merupakan usaha patungan antara Primkokas dengan PT. Milenia.
PT. Primecast Duta Semesta tahun 2012 berdasarakan laporan keuangan 2012
kertas kemas VCI (Vapoor Corrotion Inhibitors) untuk kemasan produk Cold
Rolling Coil (CRC) PT. Krakatau Steel. Pabrik Packaging ini diresmikan oleh
Dirut PT.Krakatau Steel Ir. Fazwar Bujang pada tanggal 18 agustus 2009 di
kawasan PT. Krakataku Steel. Produk VCI ini telah diproduksi dan dilakukan
trial di PT. Krakatau steel bulan November 2009 dengan hasil Trial mencapai
Saat ini hasil produksi pabrik yang bernama lengkap Pabrik Pelapisan
VCI kertas Packaging Primkokas ini rata-rata 20 roll/hari. Pada tahun 2012
PT. Krakatau Putra Wisata yang didirikan pada bulan November 2010
Travel ini bergerak dalam bisnis Travel Agency untuk memenuhi kebutuhan
berhasil meraih laba sebeasr Rp. 56.303.196,- dari yang semula di tahun 2011
masih mengalami rugi sebesar Rp. 101.619.153,-. Disamping itu PT. Krakatau
Putra Wisata telah memberikan fee kepada Primkokas atas jasa penagihan
kepada PT. KS atas penjualan tiket pesawat dan akomodasi pada tahun 2012
Primkokas yang bertempat di Gedung Krakatau Junction Jl. KH. Yasin Beji Komp.
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan selama 2 bulan, penulis dapat
saja jenis-jenis produk yang Primkokas distribusikan kepada PT. KS, bagaimana
dengan topik yang akan dibahas dalam laporan tugas akhir ini.
a) Alloy
Alloy merupakan salah satu bahan baku untuk pembuatan besi baja, yaitu
logam campuran yang mengandung dua atau lebih unsur logam dan bukan
48
logam. Biasanya alloy menyatu bersama-sama atau larut ke dalam satu sama lain
PT. KS dan sebagai pendapatan terbesar dari Divisi Bisnis Eksternal khususnya
Sumber : Buku Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja (RAPB) tahun 2012
Alat Tulis Kantor (ATK) merupakan salat satu dari barang Convinience
Goods atau barang yang habis pakai dalam sekali atau beberapa kali pemakaian.
Berikut ini adalah macam-macam ATK yang Primkokas distribusikan kepada PT. KS:
Sumber : Buku Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja (RAPB) tahun 2012
computer, spare parts, semen, cat, sarung tangan untuk mengelas, dan alat ukur. Akan
51
tetapi kegiatan pendistribusian ini hanya dilaksanakan satu tahun sekali kepada PT.
konsinyasi.
perusahaan lain, yaitu langsung menuju Divisi Warehouse (gudang) dari PT. KS
dan biaya di tanggung oleh Primkokas atau biasa disebut Free On Board
Destination Point (franco gudang pembeli), artinya beban angkutan barang sejak
Alloy yang sudah dipesan oleh PT. KS sesuai kontrak harus melalui
surat pengiriman, jumlah berat bersih dari alloy dan kendaraan pengiriman, serta
letak tempat (gudang penyimpanan) yang akan dituju oleh petugas pengiriman
alloy.
52
pengirim alloy.
sistem konsinyasi, yaitu penjualan yang dilakukan secara titipan kepada pembeli
yang juga sebagai penjual. Cara pendistribusian ATK memang berbeda dengan
cara pendistribusian alloy, karena kontraknya pun berbeda, apabila ATK PT. KS
mengontrak Primkokas mulai dari tanggal 31 Mei 2012 sampai tanggal 31 Mei
memilki sistem yang sudah dibuat dan disepakati oleh kedua pihak. PT. KS
memilki website untuk memesan produk-produk Alat Tulis Kantor (ATK) yang
Primkokas sebagai pihak penyuplai dan pengirim produk ATK. Berikut adalah
Management Primkokas mengirim produk ATK yang sudah dipesan oleh users
yang berada di PT. KS. Users dari PT. KS log in dahulu ke dalam website yang
sudah dibuat khusus untuk pemesanan ATK melalui sistem online. Lalu operator
Primkokas mencetak pesanan yang sudah ada di website tersebut. Barang yang
KS untuk di cek mengenai keabsahan surat pengiriman, jumlah dan jenis produk
yang sudah disepakati oleh pihak Departemen Trading & Service Management
dengan spesifikasi yang ada dikontrak, users diperbolehkan untuk menolak dan
sesuai kesepakatan, untuk mengirim kembali ATK yang lebih baik atau sama
spesifikasinya.
Setelah pengiriman ATK selesai, petugas kembali ke Divisi Warehouse
oleh pihak produsen saja tetapi lebih banyak ditentukan oleh pihak konsumen,
Sekarang ini pelanggan semakin pintar, mereka sangat kritis, sehingga para
pelaku bisnis harus mampu memberikan pelayanan yang sesuai dengan harapan
pelanggan adalah Visi dari Primkokas, maka tidak heran Primkokas selalu
melayani anggota dan konsumen secara maksimal. Berikut adalah analisis kualitas
a. Tangible
Departemen Trading & Service Management Primkokas memiliki aset
berupa fasilitas, penunjang usahanya yaitu berupa: sarana kerja dengan fungsi
Primkokas.
Karyawan Departemen Trading & Service Management terdiri dari Kadis
Trading & Service Management selalu menerima kritik dan saran dari
Division Manager) pun terkadang ikut turun tangan dalam membantu kegiatan
antara Manager dan staf di Divisi Bisnis Eksternal. Dengan ikut membantu
langsung, Manager Divisi Bisnis Eksternal jadi tahu bagaimana situasi dan
c. Reliability
saat ini adalah supplier alloy, Alat Tulis Kantor (ATK), cat, semen, dan
56
bagi PT. KS, karena sebelumnya pendistribusian ATK yang dilakukan oleh
supplier yang berbeda dan tidak secara konsinyasi, atau pendistribusian hanya
dilakukan oleh petugas dari Divisi Warehouse Management dari PT. KS.
d. Responsiveness
pengiriman produk.
Primkokas.
e. Assurance
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian Laporan tugas akhir ini yang berjudul “Kualitas Pelayanan
Pada Departemen Trading & Service Management Primkokas Cilegon”, dapat
berbagai macam usaha yang dilakukan dalam satu tempat, seperti unit simpan
pinjam, unit usaha department store, unit property, v’nice bakery, donuts, &
58
perawatan dan jasa fabrikasi, PT. Krakatau Dharma Sentana (KPDS), PT.
yang ada pada Divisi Bisnis Eksternal, yang menangani semua kegiatan
untuk ATK dan Free On Board Destination Point (franco gudang pembeli)
untuk alloy.
5. Kualitas Pelayanan Pada Departemen Trading & Service Management
memperbaiki kesalahan yang ada, dengan mendengarkan kritik dan saran yang
5.1 Saran
59
diharapkan dapat bermanfaat bagi kemajuan Primkokas dan penulis yaitu sebagai
berikut:
1. Dari sisi Tangible yang perlu diperhatikan yaitu, menambah kembali kuantitas
memperbaharui armada pengiriman ATK yang memadai agar tidak ada lagi
keterlambatan pengiriman.
2. Dari sisi Emphaty dan Responsiveness yaitu, Departemen Trading & Service
terkadang jarang mendengar kritik dan saran dari pekerjanya. Padahal peran
seorang pekerja dalam pelayanan terhadap pelanggan sangat vital, karena pekerja
meningkatkan tata krama dan sopan santun terhadap para karyawan dan petinggi
di kantor tersebut, cepat tanggap dan cepat belajar apabila sedang ada pemberian
instruksi oleh pembimbing dari tempat magang, yang terakhir jangan pernah malu
DAFTAR PUSTAKA
Barata, Atep Adya (2003), “Dasar-Dasar Pelayanan Prima”, PT. Elex Media
Komputindo, Jakarta.
Kotler, Philip. Keller, Kevin Lane (2009), “Manajemen Pemasaran”, Jilid 1 Edisi
Ketigabelas, Erlangga, Jakarta.
Lupiyodi, Rambat (2006), “Manajemen Pemasaran Jasa; Teori dan Praktek”, Salemba
Empat, Jakarta.
Rangkuti, Freedy (2008), “The Power Of Brand : Teknik Mengelola Brand Equity
Dan strategi Pengembangan Merek Plus Analisis Kasus Dengan SPSS”, PT.
Gramedi Pustaka Utama, Jakarta.
Sinaga, Pariaman. Aedah, Siti. Subiyantoko, Anjar (2008), “Koperasi Dalam Sorotan
Peneliti”, PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta.
Sitio, Arifin. Tamba, Halomoan (2001), “Koperasi : Teori dan Praktik”, Erlangga,
Jakarta.
Sugiarto, Endar (2002), “Psikologi Pelayanan Dalam Industri Jasa”, PT. Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta
Tan, Anton (2011), “Psikologi Penjualan”, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta.
62
Skripsi:
Kasman Syarif (2011), “Analisis Kelayakan Usaha Produk Minyak Aromatik Merek
Flosh”, Skripsi. Bogor. Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian
Bogor.
Rahma Dini (2006), “Analisis Pengaruh Promosi Terhadap Tingkat Penjualan Produk
Busi Beserta Peramalan Penjualannya”, Skripsi. Bogor. Departemen
Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian.
Website:
63
Ahmad Elqorni. Saluran Distribusi : Definisi, Fungsi Dan Jenis Saluran Distribusi.
30 Desember 2011. elqorni.wordpress.com/2011/12/30/saluran-distribusi-
definisi-fungsi-dan-jenis-saluran-distribusi/.
Senny Handayani, dan Anne Sofia. “Wal Mart Distribution”. 08 Juni 2011.
http://walmartdistribution.blogspot.com/2011/06/tingkat-saluran-
distribusi.html