Anda di halaman 1dari 23

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI......................................................................................................................1
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................2
BAB II SENYAWAAN NITROGEN.................................................................................6
BAB III KEGUNAAN NITROGEN................................................................................10
BAB IV PEMBUATAN NITROGEN..............................................................................19
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................22

1
BAB I PENDAHULUAN

Nitrogen secara resmi ditemukan oleh Daniel Rutherford pada 1772, yang
menyebutnya udara beracun atau udara tetap. Dia memisahkan oksigen dan
karbon dioksida dari udara dan menunjukkan gas yang tersisa tidak menunjang
pembakaran atau mahluk hidup. Pengetahuan bahwa terdapat pecahan udara yang
tidak membantu dalam pembakaran telah diketahui oleh ahli kimia sejak akhir
abad ke-18 lagi. Nitrogen juga dikaji pada masa yang lebih kurang sama oleh Carl
Wilhelm Scheele, Henry Cavendish, dan Joseph Priestley, yang menyebutnya
sebagai udara terbakar atau udara telah flogistat. Mereka menamakan gas ini
udara tanpa oksigen.
Gas nitrogen adalah cukup lemas sehingga dinamakan oleh Antoine
Lavoisier sebagai azote, daripada perkataan Yunani αζωτος yang bermaksud "tak
bernyawa". Istilah tersebut telah menjadi nama kepada nitrogen dalam perkataan
Perancis dan kemudiannya berkembang ke bahasa-bahasa lain.
Senyawa nitrogen diketahui sejak Zaman Pertengahan Eropa. Ahli alkimia
mengetahui asam nitrat sebagai aqua fortis. Campuran asam hidroklorik dan asam
nitrat dinamakan akua regia, yang diakui karena kemampuannya untuk
melarutkan emas. Kegunaan senyawa nitrogen dalam bidang pertanian dan
perusahaan pada awalnya ialah dalam bentuk kalium nitrat,terutama dalam
penghasilan serbuk peledak (garam mesiu), dan kemudiannya, sebagai baja dan
juga stok makanan ternak kimia.
Nitrogen cair mengalami suatu efek yang dikenal dengan efek Leidenfrost.
Efek Leidenfrost adalah suatu fenomena yang hanya terjadi ketika suatu cairan
kontak dengan benda yang temperaturnya jauh di atas titik didih cairan tersebut,
yakni di antara cairan dan permukaan benda tersebut terbentuk suatu lapisan gas
insulator yang menjaga cairan dari segera mendidih atau menguap. Contoh lain
dari efek Leidenfrost adalah, celupkan jari anda ke dalam air, dan dalam keadaan
basah tersebut, celupkan jari anda ke timbal cair (kira-kira temperaturnya 327,46

2
o
C), maka jari anda tidak akan apa-apa. Tapi ingat, efek ini hanya berlaku pada
cairan, tidak berlaku pada padatan atau cairan kental seperti lumpur, dan dalam
tempo yang sebentar saja. Kalau lama-lama, tetap saja terasa dingin (dalam kasus
nitrogen cair, cryogenic) dan panas (dalam kasus timbal cair) dan mematikan.
Nitrogen adalah salah satu unsur golongan VA yang merupakan unsur non
logam dan gas yang paling banyak di atmosfir bumi. Nitrogen merupakan unsur
yang relatif stabil, tetapi membentuk isotop-isotop yang 4 empat di antaranya
bersifat radioaktif. Nitrogen tidak menopang kehidupan, nitrogen tidak beracun.
Nitrogen tidak mudah terbakar dan tidak memperbesar pembakaran. Pada suhu
yang rendah nitrogen dapt berbentuk cairan atau bahkan kristal padat yang tidak
berwarna (bening).
Nitrogen merupakan molekul diatomik yang memiliki ikatan rangkap tiga
Energi ikatnya cukup tinggi sehingga sangat sabil dan sulit bereaksi. Karena itu,
kebanyakan entalpi dan energi bebas pembentukan senyawa nitrogen bertanda
positif. Molekul nitrogen ini sangat ringan dan nonpolar, sehingga gaya van der
waals antar molekul sangat kecil. Gas ini masuk dan keluar tubuh manusia
sewaktu bernafas tanpa berubah. Nitrogen sangat diperlukan digunakan
sebagai pembuatan senyawa penting seperti amonia dan urea. Karena kestabilan
yang tinggi, nitrogen dipakai untuk gas pelindung gas oksigen dalam pabrik
kimia, industri logam,dan dalam pembuatan komponen elektronika. Nitrogen cair
juga di gunakan untuk membekukan makanan secara cepat.
Komponen utama udara adalah nitrogen yang memiliki sifat – sifat fisik
sangat dekat dengan oksigen sehingga menyulitkan dalam proses pemisahan
oksigen dan nitrogen. Nitrogen tidak mendukung pemakaran, dan karena nitrogen
adalah suatu gas yang tergolong asphyxiant, maka seseorang dalam lingkungan
yang kaya akan nitrogen akan sangat cepat kehilangan kesadaran dan dapat
meninggal dunia.

Sumber-sumber Nitrogen

Gas nitrogen (N2) terkandung sebanyak 78,1% di udara. Sebagai


perbandingan, atmosfir Mars hanya mengandung 2,6% nitrogen. Dari atmosfir
bumi, gas nitrogen dapat dihasilkan melalui proses pencairan (liquefaction) dan

3
distilasi fraksi. Nitrogen ditemukan pada mahluk hidup sebagai bagian senyawa-
senyawa biologis.

Kelimpahan Nitrogen
Nitrogen terdapat di alam sebagai unsur bebas berupa molekul diatomik
(N2) kira-kira 78,09% volume atmosfir. Dijumpai dalam mineral penting seperti
(KNO3), dan sendawa Chili (NaNO3).
Pada tumbuhuan dan hewan, nitrogen berupa bentuk protein yang
komposisi rata-ratanya 51% C; 25% O; 16% N; 7% H; 0,4%P; dan 0,4% S.

S i f a t F i s i k a d a n K i m i a N i t ro g e n

 Mempunyai massa atom = 14,0067 sma


 Mempunyai nomor atom =7
 Titik didih = -1960C
 Titik beku = -2100C
 Mempunyai jari-jari atom = 0,920 A
 Mempunyai Konfigurasi [He]2s2 2p3
 Dalam senyawa memiliki bilangan oksidasi -3, +5, +4, dan +2.
 Mempunyai volume atom = 17,30 mol/cm3
 Mempunyai struktur heksagonal
 Mempunyai massa jenis = 1,2151 gram/cm3
 Mempunyai kapasitas panas = 1,042 J/g0K
 Mempunyai energi ionisasi ke-1 = 1402,3 kJ/mol
 Mempunyai energi ionisasi ke-2 = 2856 kJ/mol
 Mempunyai energi ionisasi ke-3 = 45781 kJ/mol
 Mempunyai nilai elektronegativitas = 3,04
 Mempunyai konduktivitas kalor = 0,02598 W/moK
 Mempunyai harga entalpi pembentukan = 0,36 kJ/mol
 Mempunyai harga bentalpi penguapaan = 2,7928kJ/mol
 Berat Jenis Relatif = 0,967

 Berat Molekul = 28,013

 Suhu Kritis = -147,1 ° C

 Berat Jenis Gas (@101,3 kPa dan 15 °C) = 1,170 kg/m3

4
 Daya larut dalam air (@101,3 kPa dan 20 °C) = 0,016 cm3/cm3

 Berupa gas tidak berwarna, tidak berasa, tidak berbau, dan tidak beracun.
 Mudah menguap
 Tidak reaktif
 Bersifat diamagnetik
 Elektronegatifannya paling tinggi dalam satu golongan.

5
BAB II SENYAWAAN NITROGEN

Kimiawan Perancis Antoine Laurent Lavoisier menamakan nitrogen azote,


yang artinya tanpa kehidupan. Walaupun begitu, senyawa-senyawa nitrogen
ditemukan di makanan, pupuk, racun dan bahan peledak. Sebagai gas nitrogen
tidak bewarna, tidak memiliki aroma dan dianggap sebagai inert element (elemen
yang tak bereaksi). Sebagai benda cair, ia juga tidak bewarna dan beraroma dan
memiliki ketampakan yang sama dengan air. Gas nitrogen dapat dipersiapkan
dengan memanaskan solusi amonium nitrat (NH4NO3) dalam air.

Senyawa Nitrogen

Natrium nitrat (NaNO3) dan kalium nitrat (KNO3) terbentuk oleh


dekomposisi bahan-bahan organik dengan senyawa-senyawa logam tersebut.
Dalam kondisi yang kering di beberapat tempat, saltpeters (garam) ini ditemukan
dalam jumlah yang cukup dan digunakan sebagai pupuk. Senyawa-senyawa
inorganik nitrogen lainnya adalah asam nitrik (HNO 3), ammonia (NH3) dan
oksida-oksida (NO, NO2, N2O4, N2O), sianida (CN-), dsb. Siklus nitrogen adalah
salah satu proses yang penting di alam bagi mahluk hidup. Walau gas nitrogen
tidak bereaksi, bakteri-bakteri dalam tanah dapat memperbaiki nitrogen menjadi
bentuk yang berguna (sebagai pupuk) bagi tanaman. Dengan kata lain, alam telah
memberikan metode untuk memproduksi nitrogen untuk pertumbuhan tanaman.
Binatang lantas memakan tanaman-tanaman ini dimana nitrogen telah terkandung
dalam sistim mereka sebagai protein. Siklus ini lengkap ketika bakteria-bakteria
lainnya mengubah sampah senyawa nitrogen menjadi gas nitrogen. Sebagai
komponen utama protein, nitrogen merupakan bahan penting bagi kehidupan.

Amonia

Amonia (NH3) merupakan senyawa komersil nitrogen yang paling penting.


Ia diproduksi menggunakan proses Haber. Gas natural (metana, CH 4) bereaksi
dengan uap panas untuk memproduksi karbon dioksida dan gas hidrogen (H 2)

6
dalam proses dua langkah. Gas hidrogen dan gas nitrogen lantas direaksikan
dalam proses Haber untuk memproduksi amonia. Gas yang tidak bewarna ini bau
yang menyengat dapat dengan mudah dicairkan. Bahkan bentuk cair senyawa ini
digunakan sebagai pupuk nitrogen. Amonia juga digunakan untuk memproduksi
urea (NH2CONH2), yang juga digunakan sebagai pupuk dalam industri plastik,
dan dalam industri peternakan sebagai suplemen makanan ternak. Amonia sering
merupakan senyawa pertama untuk banyak senyawa nitrogen.

Oksida Nitrogen (NO dan NO2)

Gas nitrogen monoksida (NO) memiliki sifat tidak berwarna, yang pada
konsentrasi tinggi juga dapat menimbulkan keracunan. Di samping itu, gas oksida
nitrogen juga dapat menjadi penyebab hujan asam. Keberadaan gas nitrogen
monoksida (NO) di udara disebabkan karena gas nitrogen ikut terbakar bersama
dengan oksigen (O2), yang terjadi pada suhu tinggi.

Pada saat kontak dengan udara, maka gas nitrogen monoksida (NO) akan
membentuk gas NO2 dengan reaksi sebagai berikut

Gas NO2 merupakan gas yang beracun, berwarna merah cokelat, dan
berbau seperti asam nitrat yang sangat menyengat dan merangsang. Keberadaan
gas NO2 lebih dari 1 ppm dapat menyebabkan terbentuknya zat yang bersifat
karsinogen atau penyebab terjadinya kanker. Jika menghirup gas NO2 dalam kadar
20 ppm akan dapat menyebabkan kematian. Sebagai pencegahan maka di pabrik
atau motor, bagian pembuangan asap ditambahkan katalis logam nikel yang
berfungsi sebagai konverter. Prinsip kerjanya adalah mengubah gas buang yang
mencemari menjadi gas yang tidak berbahaya bagi lingkungan maupun kesehatan
manusia. Proses pengubahan tersebut dapat dilihat pada reaksi berikut.

7
Nitrogen adalah unsur yang paling berlimpah di atmosfer (78% gas di
atmosfer adalah nitrogen). Meskipun demikian, penggunaan nitrogen pada bidang
biologis sangatlah terbatas. Nitrogen merupakan unsur yang tidak reaktif (sulit
bereaksi dengan unsur lain) sehingga dalam penggunaan nitrogen pada makhluk
hidup diperlukan berbagai proses, yaitu : fiksasi nitrogen, mineralisasi, nitrifikasi,
denitrifikasi.
Siklus nitrogen sendiri adalah suatu proses konversi senyawa yang
mengandung unsur nitrogen menjadi berbagai macam bentuk kimiawi yang lain.
Transformasi ini dapat terjadi secara biologis maupun non-biologis. Siklus
nitrogen secara khusus sangat dibutuhkan dalam ekologi karena ketersediaan
nitrogen dapat mempengaruhi tingkat proses ekosistem kunci, termasuk produksi
primer dan dekomposisi. Aktivitas manusia seperti pembakaran bahan bakar fosil,
penggunaan pupuk nitrogen buatan, dan pelepasan nitrogen dalam air limbah telah
secara dramatis mengubah siklus nitrogen global.

Identifikasi Unsur dan Senyawa Nitrogen


Unsur N dalam larutan Castellana dianalisis keberadaannya
sebagai anion CN- (sianida), yang diidentifikasi dengan cara :
1. Filtrat+larutan AgNO3, amati terbentuknya endapan putih.
2. Filtrat+larutan FeSO 4 jenuh/kristal, dipanaskan sampai mendidih, t a n p a
d i d i n g i n k a n + H 2SO4 encer secukupnya, amati terbentuknya warna
biru prusian.

3 mL filtrat Lasaigne
+ beberapa tetes Fe2SO4
+ 1-3 tetes FeCl3

Jika perlu asamkan dengan H2SO4, adanya unsur N, larutan berwarna


biru.

8
Percobaan Kjeldahl
10 mg sampel urea dalam tabung reaksi
+ 1 tetes H2SO4 pekat
larutan jernih
+ air 1 mL dibasakan dengan NaOH
+ beberapa tetes pereaksi Nessler
Hasil akan menunjukkan adanya unsur N jika terjadi endapan coklat setelah
ditambahkan pereaksi Nessler.
Identifikasi senyawaan Nitrogen:

NO2-
Ion nitrit dapat diidentifikasi degan uji Giess-Ilosvay.uji ini berdasarkan
reaksi diazotisasi asam sulfanilat oleh asam nitrit, yang diikuti dengan reaksi
kopling dengan α-naftilamina membentuk suatu zat pewarna azo yang berwarna
merah.

NO3-
Identifikasi ion nitrat menggunakan pereaksi difenilamina. Sampel yang
diduga mengandung nitrat dituangkan dengan hati-hati sepanjang sisi tabung uji,
sehingga membentuk suatu lapisan di atas larutan pereaksi. Sebuah cincin biru
terbentuk pada zona persentuhan antara kedua cairan/

CN-
Uji dilakukan dengan pereaksi tembaga sulfida. Larutan-larutan sianida
mudah melarutkan tembaga(II) sulfida membentuk ion tetrasianokuprat(I) yang
tak berwarna. Reaksi tang terjadi:
2CuS(s) + 10 CN-(aq)  2[Cu(CN)4]3-(aq) + 2S2-(aq) + (CN)2(g)

SCN-
Identifikasi ion tiosianat dilakukan dengan penambahan larutan besi(III)
klorida. Akan terbentuk warna merah karena terbentuk senyawa kompleks.

9
SCN-(aq) + Fe3+(aq) ↔ Fe(SCN)3(aq)

10
BAB III KEGUNAAN NITROGEN

Nitrogen cair banyak digunakan sebagai sumber pendingin dan dengan


demikian mempunyai peranan dalam akumulator pendingin.

Nitrogen digunakan di berbagai bidang :

 Dalam bentuk amonia nitrogen digunaksn sebagai bahan pupuk, obat-


obatan, asam nitrat, urea, hidrasin, amin, dan pendingin
 Asam nitrat digunakan dalam pembuatan zat pewarna dan bahan peledak.
Nitrogen sering digunakan jika diperlukan lingkungan yang inert,
misalnya dalam bola lampu listrik untuk mencegah evaporasi filamen
 Sedangkan nitrogen cair banyak digunakan sebagai refrigerant (pendingin)
yang sangat efektif karena relatif murah
 Banyak digunakan oleh laboratorium-laboratorium medis dan
laboratorium- laboratorium penelitian sebagai pengawet bahan-bahan
preservatif untuk jangka waktu yang sangat lama, misalnya pada bank
sperma, bank penyimpanan organ-organ tubuh manusia, bank darah, dan
sebagainya
 Penyimpanan bahan-bahan yang mudah busuk : freezing, cooling,
mengawetkan produk makanan dan minuman yang belum diolah pada
suhu rendah, pengiriman dengan menggunakan truk pendingin
 Penyimpanan produk-produk biologi: freezing, cooling, penyimpanan
bersuhu rendah untuk darah, lapisan kulit ari dan sperma untuk inseminasi
buatan
 Bedah otak dan mata
 Membuat tanda pengenal pada hewan
 Metalurgi: shrink fitting, die inerting, impact test, rolling mill
 Pekerjaan umum : soil freezing
 Industri daur ulang : pendinginan badan mobil yang dibongkar, elektrik
motor, bagian tengah kabel listrik
 Pengerasan plastik sebelum dihancurkan atau digiling (cyro-grinding)
 Pembuatan pesawat terbang : simulasi penerbangan
 Industri nuklir : cryopumping, Penelitian ilmiah : research center
Meteorologi

11
 Industri elektronik : packaging, moisture control
 Industri kimia : blanketing, inerting, purging, flushing.

Manfaat Nitrogen dalam Ekologi

Nitrogen sangatlah penting untuk berbagai proses kehidupan di Bumi.


Nitrogen adalah komponen utama dalam semua asam amino, yang nantinya
dimasukkan ke dalam protein, tahu kan kalau protein adalah zat yang sangat kita
butuhkan dalam pertumbuhan. Nitrogen juga hadir di basis pembentuk asam
nukleat, seperti DNA dan RNA yang nantinya membawa hereditas. Pada
tumbuhan, banyak dari nitrogen digunakan dalam molekul klorofil, yang penting
untuk fotosintesis dan pertumbuhan lebih lanjut. Meskipun atmosfer bumi
merupakan sumber berlimpah nitrogen, sebagian besar relatif tidak dapat
digunakan oleh tanaman. Pengolahan kimia atau fiksasi alami (melalui proses
konversi seperti yang dilakukan bakteri rhizobium), diperlukan untuk
mengkonversi gas nitrogen menjadi bentuk yang dapat digunakan oleh organisme
hidup, oleh karena itu nitrogen menjadi komponen penting dari produksi pangan.
Kelimpahan atau kelangkaan dari bentuk "tetap" nitrogen, (juga dikenal sebagai
nitrogen reaktif), menentukan berapa banyak makanan yang dapat tumbuh pada
sebidang tanah.
Fenomena alam, menyatakan bahwa atmosfir terdiri dari 79% Nitrogen
(berdasarkan volume) sebagai gas padat N2. Namun meskipun demikian,
penyediaan makanan untuk kehidupan manusia dan hewan-hewan lainnya lebih
dibatasi oleh nitrogen daripada unsur-unsur lainnya. Sebagai gas padat, N2 tidak
bereaksi dengan unsur-unsur lainnya untuk menghasilkan suatu bentuk nitrogen
yang dapat digunakan oleh sebagian besar tanaman.
Peningkatan penyediaan nitrogen tanah untuk tanaman terdiri terutama
dari meningkatnya jumlah pengikatan nitrogen secara biologis atau dengan
penambahan pupuk baik sintetis juga non sintetis. Hal ini seolah-olah
bertentangan, dimana unsur hara yang diabsorsi dari tanah dalam jumlah terbesar
oleh tanaman adalah unsur hara yang sebagian besar sangat terbatas
penyediaannya.

12
Adanya penambahan kesuburan alami dengan pupuk-pupuk komersil
merupakan praktik pertanian modern. Walaupun demikian sebagian besar
masyarakat modern menolak konsep komersial tersebut dengan alasan bahwa
pupuk komersial mengandung bahan-bahan kimia beracun yang berbahaya bagi
manusia, hewan dan lingkungan. Kenyataan bahwa nutriea itu memasuki
tumbuhan dalam bentuk ion-ion, tidak perduli apakah asal pupuk itu organik atau
anorganik.

1. Ketersediaan dan Siklus Nitrogen


Nitrogen terdapat di dalam tanah dalam bentuk organik dan anorganik. Bentuk-
bentuk organik meliputi NH4+, NO3-, NO2-, NO2, NO dan unsur N. Juga
terdapat bentuk lain yaitu hidroksi amin (NH2OH), tetapi bentuk ini
merupakan bentuk antara, yaitu bentuk peralihan dari NH4+, menjadi NO2-
dan bentuk ini tidak stabil.
Penyediaan ion dalam tanah dapat dipandang dari sudut mineral dengan
masukan dan kehilangan dari ekosistem dan laju transfer diantara komponen
sistem.
Pendekatan ini berharga bagi nitrogen, dimana masukan karena curah
hujan dan fiksasi serta kehilangan akibat pencucian dan denitrifikasi
merupakan sebagian besar dari jumlah seluruhnya yang ada dengan siklus
sistem tersebut. Untuk ion yang di absorbsi, masukan ini tidak berarti
dibandingkan dengan dengan jumlah seluruhnya yang ada, termasuk
kehilangana karena pencucian dalam tanah-tanah subur.
Siklus nitrogen adalah kompleks dan kompertemen organik merupakan
bagian yang dominan, beberapa macam bakteri terlihat dalam pengubahan
NH4+ menjadi NO3+ (Nitrobacter, Nitrosomonas, Nitrosococcus adalah yang
paling penting), tetapi kedua bentuk itu dapat diambil oleh banyak tanaman
dengan fasilitas yang sama.
Lebih penting lagi adalah produksi NH4+ yang dihasilkan dari bahan
organik yang dibawa oleh bermacam-macam fungsi dan bakteri. Perombak
dekomposisi ini juga membutuhkan N, tetapi jika bahan mempunyai

13
kandungan N rendah, bahan itu akan dipesatukan ke dalam biomassa dan tidak
dibebaskan, sampai penyediaan karbon berkurang.
Rasio Carbon-Nitrogen (C/N) merupakan cara untuk menunjukkan
gambaran kandungan Nitrogen relatif . Rasio C/N dari bahan organik
merupakan petunjuk kemungkinan kekurangan nitrogen dan persaingan di
antara mikroba-mikroba dan tanaman tingkat tinggi dalam penggunaan
nitrogen yang tersedia dalam tanah.
Didalam siklusnya nitrogen di dalam tanah mengalami mineralisasi,
sedangkan bahan mineral mengalami imobilisasi. Hasil yang diperoleh
menunjukan bahwa N yang hilang ke atmosfir merupakan bagian terbesar.
Secara teoritis, di simpulkan bahwa N yang terdapat di dalam tanah akan habis
terangkut dalam waktu yang sangat lama dan sebagian besar N yang tertinggal
didalam tanah sesudah tahun pertama bukan dalam bentuk nitrat tetapi dalam
bentuk bahan organik .
Ketersediaan N tanah dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan seperti
iklim dan macam vegetasi yang kesemuanya dipengaruhi oleh keadaan
setempat seperti topogrifi, batuan induk, kegiatan manusia dan waktu.

2. Beberapa Aplikasi Untuk Mempertahankan Ketersediaan Nitrogen


Bahan organik meningkatkan produktifitas tanah melalui mineralisasi zat-
zat hara. Bahan organik mempunyai kapasitas tukar kation yang tinggi, daya
ikat air yang tinggi dan mampu meningkatkan sifat fisik tanah.
Penambahan sebagian besar nitrogen secara alami ketanah ditambahkan
melalui fiksasi biologis simbiotik dan non simbiotik seperti melalui penamaan
tanaman leguminosa dan pemberian Azolla. Bakteri Rhizobium yang hidup
secara simbiotik pada bintil akar tanaman leguminosa memfiksasi nitrogen
dengan enzim nitrogenase yang berkombinasi dengan molekul dinitrogen (N2).
Nitrogen di dalam tanah terdapat dalam bentuk organik dan anorganik.
Dengan komposisi nitrogen di atmosfir (79%), nitrogen masih merupakan
faktor pembatas bagi penyediaan makanan bagi manusia dan hewan. Hal ini
disebabkan karena sebagai gas padat, nitrogen tidak bereaksi dengan unsur-
unsur lainnya agar dapat digunakan..

14
Faktor utama yang mempengaruhi keputusan pengelolaan mengenai
penggunaan dan pemakaian pupuk adalah kehilangan nitrat karena pencucian
denitrifikasi dan kehilangan nitrogen sebagai N2, kehilangan amonia karena
penguapan.

Proses-proses dalam Daur Nitrogen

Nitrogen hadir di lingkungan dalam berbagai bentuk kimia termasuk


nitrogen organik, amonium (NH4+), nitrit (NO2-), nitrat (NO3-), dan gas nitrogen
(N2). Nitrogen organik dapat berupa organisme hidup, atau humus, dan dalam
produk antara dekomposisi bahan organik atau humus dibangun. Proses siklus
nitrogen mengubah nitrogen dari satu bentuk kimia lain. Banyak proses yang
dilakukan oleh mikroba baik untuk menghasilkan energi atau menumpuk nitrogen
dalam bentuk yang dibutuhkan untuk pertumbuhan. Diagram di atas menunjukkan
bagaimana proses-proses cocok bersama untuk membentuk siklus nitrogen.

1. Fiksasi Nitrogen

15
Fiksasi nitrogen adalah proses alam, biologis atau abiotik yang mengubah
nitrogen di udara menjadi ammonia (NH3). Mikroorganisme yang mem-fiksasi
nitrogen disebut diazotrof. Mikroorganisme ini memiliki enzim nitrogenaze yang
dapat menggabungkan hidrogen dan nitrogen. Reaksi untuk fiksasi nitrogen
biologis ini dapat ditulis sebagai berikut :
N2 + 8H+ + 8e− 2NH3 + H2

Mikro organisme yang melakukan fiksasi nitrogen antara lain :


Cyanobacteria, Azotobacteraceae, Rhizobia, Clostridium, dan Frankia. Selain itu
ganggang hijau biru juga dapat memfiksasi nitrogen. Beberapa tanaman yang
lebih tinggi, dan beberapa hewan (rayap), telah membentuk asosiasi (simbiosis)
dengan diazotrof. Selain dilakukan oleh mikroorganisme, fiksasi nitrogen juga
terjadi pada proses non-biologis, contohnya sambaran petir. Lebih jauh, ada empat
cara yang dapat mengkonversi unsur nitrogen di atmosfer menjadi bentuk yang
lebih reaktif :
a. Fiksasi biologis : beberapa bakteri simbiotik (paling sering dikaitkan dengan
tanaman polongan) dan beberapa bakteri yang hidup bebas dapat memperbaiki
nitrogen sebagai nitrogen organik. Sebuah contoh dari bakteri pengikat
nitrogen adalah bakteri Rhizobium mutualistik, yang hidup dalam nodul akar
kacang-kacangan. Spesies ini diazotrophs. Sebuah contoh dari hidup bebas
bakteri Azotobacter.
b. Industri fiksasi nitrogen : Di bawah tekanan besar, pada suhu 600 0C, dan
dengan penggunaan katalis besi, nitrogen atmosfer dan hidrogen (biasanya
berasal dari gas alam atau minyak bumi) dapat dikombinasikan untuk
membentuk amonia (NH3). Dalam proses Haber-Bosch, N2 adalah diubah
bersamaan dengan gas hidrogen (H2) menjadi amonia (NH3), yang digunakan
untuk membuat pupuk dan bahan peledak.
c. Pembakaran bahan bakar fosil : mesin mobil dan pembangkit listrik termal,
yang melepaskan berbagai nitrogen oksida (NOx).
d. Proses lain: Selain itu, pembentukan NO dari N2 dan O2 karena foton dan
terutama petir, dapat memfiksasi nitrogen.

2. Asimilasi

16
Tanaman mendapatkan nitrogen dari tanah melalui absorbsi akar baik
dalam bentuk ion nitrat atau ion amonium. Sedangkan hewan memperoleh
nitrogen dari tanaman yang mereka makan.
Tanaman dapat menyerap ion nitrat atau amonium dari tanah melalui
rambut akarnya. Jika nitrat diserap, pertama-tama direduksi menjadi ion nitrit dan
kemudian ion amonium untuk dimasukkan ke dalam asam amino, asam nukleat,
dan klorofil. Pada tanaman yang memiliki hubungan mutualistik dengan rhizobia,
nitrogen dapat berasimilasi dalam bentuk ion amonium langsung dari nodul.
Hewan, jamur, dan organisme heterotrof lain mendapatkan nitrogen sebagai asam
amino, nukleotida dan molekul organik kecil.

3. Amonifikasi
Jika tumbuhan atau hewan mati, nitrogen organik diubah menjadi
amonium (NH4+) oleh bakteri dan jamur.

4. Nitrifikasi
Konversi amonium menjadi nitrat dilakukan terutama oleh bakteri yang
hidup di dalam tanah dan bakteri nitrifikasi lainnya. Tahap utama nitrifikasi,
bakteri nitrifikasi seperti spesies Nitrosomonas mengoksidasi amonium (NH4+)
dan mengubah amonia menjadi nitrit (NO2-). Spesies bakteri lain, seperti
Nitrobacter, bertanggung jawab untuk oksidasi nitrit menjadi dari nitrat (NO3-).
Proses konversi nitrit menjadi nitrat sangat penting karena nitrit merupakan racun
bagi kehidupan tanaman.

Proses nitrifikasi dapat ditulis dengan reaksi berikut ini :


1. NH3 + CO2 + 1.5 O2 + Nitrosomonas → NO2- + H2O + H+
2. NO2- + CO2 + 0.5 O2 + Nitrobacter → NO3-
3. NH3 + O2 → NO2− + 3H+ + 2e−
4. NO2− + H2O → NO3− + 2H+ + 2e

catatan :

17
"Karena kelarutannya yang sangat tinggi, nitrat dapat memasukkan air
tanah. Peningkatan nitrat dalam air tanah merupakan masalah bagi air minum,
karena nitrat dapat mengganggu tingkat oksigen darah pada bayi dan
menyebabkan sindrom methemoglobinemia atau bayi biru. Ketika air tanah
mengisi aliran sungai, nitrat yang memperkaya air tanah dapat berkontribusi untuk
eutrofikasi, sebuah proses dimana populasi alga meledak, terutama populasi alga
biru-hijau.

Hal ini juga dapat menyebabkan kematian kehidupan akuatik karena


permintaan yang berlebihan untuk oksigen. Meskipun tidak secara langsung
beracun untuk ikan hidup (seperti amonia), nitrat dapat memiliki efek tidak
langsung pada ikan jika berkontribusi untuk eutrofikasi ini."

5. Denitrifikasi
Denitrifikasi adalah proses reduksi nitrat untuk kembali menjadi gas
nitrogen (N2), untuk menyelesaikan siklus nitrogen. Proses ini dilakukan oleh
spesies bakteri seperti Pseudomonas dan Clostridium dalam kondisi anaerobik.
Mereka menggunakan nitrat sebagai akseptor elektron di tempat oksigen selama
respirasi. Fakultatif anaerob bakteri ini juga dapat hidup dalam kondisi aerobik.
Denitrifikasi umumnya berlangsung melalui beberapa kombinasi dari
bentuk peralihan sebagai berikut:
NO3− → NO2− → NO + N2O → N2 (g)

Proses denitrifikasi lengkap dapat dinyatakan sebagai reaksi redoks:


2NO3− + 10e− + 12H+ → N2 + 6H2O

6. Oksidasi Amonia Anaerobik


Dalam proses biologis, nitrit dan amonium dikonversi langsung ke elemen
(N2) gas nitrogen. Proses ini membentuk sebagian besar dari konversi nitrogen
unsur di lautan. Reduksi dalam kondisi anoxic juga dapat terjadi melalui proses
yang disebut oksidasi amonia anaerobik

18
19
BAB IV PEMBUATAN NITROGEN

Proses Pembuatan Nitrogen


1. Filtrasi
Udara bebas yang menjadi feed atau umpan sebagai bahan baku
pembuatan gas nitrogen terlebih dahulu disaring dengan menggunakan filter
dengan kerapatan (mesh) tertentu sesuai dengan spesifikasi tekanan dan flow
compressor.
Contoh gas pengotor / debris (partikel kasar yang tidak dikehendaki) : uap
air, karbondioksida, debu juga bisa menjadi zat pengotor pada udara bebas. Zat
pengotor ini harus dihilangkan karena dapat menyebabkan penyumbatan pada
peralatan, tingkat bahaya yang dapat ditimbulkan, korosi, dan juga dalam batas
– batas tertentu dilarang terkandung dalam spesifikasi produk akhir.

2. Kompressi
Udara yang telah difilter diumpankan ke inlet kompresor untuk dinaikkan
tekanannya. Efisiensi kompresor sangatlah penting, oleh karena itu dibutuhkan
pemilihan jenis kompresor yang tepat. Umumnya digunakan kompresor tipe
turbo (sentrifugal) multi stage dengan pendingin diantara stagenya.
Energi yang digunakan akan sebanding dengan besar energi output produk
ditambah cold production.

3. Cooling Water
Air umumnya digunakan sebagai pendingin pada industry sebab air
tersedia jumlahya dan mudah ditangani. Air juga mampu menyerap sejumlah
besar enegi per satuan volume dan tidak mengalami ekspansi maupun
pengerutan dalam rentang temperature yang biasanya dialaminya. System
penguapan terbuka merupakan tipe system pendingin yang umumnya
digunakan dalam plant pemisahan udara.

20
Outlet compressor akan sangat panas, ini akan mengurangi efisiensi pada
proses selanjutnya, maka dibutuhkan pendinginan sampai pada temperature
desain (tergantung dari spesifikasi alat dan bahan yang digunakan pada proses).
Pada sebagian industry menggunakan system direct cooler pada proses
pendinginannya, dimana terjadi kontak langsung antara udara dengan air pada
sepanjang tray direct cooler. Direct cooler mempunyai kelebihan dari pada
proses pendinginan yang menggunakan tube atau shell cooler, dimana
temperature yang bisa dicapai yaitu 2ºC, sedang pada tube atau shell cooler
hanya sekitar 8ºC, efek pengguyuran (scrubbing) dari air juga dapat membantu
menurunkan kandungan partikel dan menyerap pengotor yang terbawa udara.
Namun jika direct cooler tidak terjaga,seperti ∆P tinggi (pada aliran dan udara
masuk) dan tinggi cairan (pada aliran air). Oleh karena tingginya perbedaan
temperature yang melalui tray bawah unit, maka pada tray ini sangat mungkin
terjadi pembentukan kerak. Untuk alasan itu, water treatment harus bekerja
efektif dan tray harus dibersihkan dan diperiksa jika memungkinkan.

4. Purrification (Pemurnian)
Air, CO2, Hidrokarbon adalah unsur pengotor udara yang akan menggangu
proses, air dan CO2 akan membeku lebih awal (titik beku lebih tinggi dari pada
Nitrogen sehingga berpotensi menyumbat di bagian-bagian tertentu dalam
proses). Sedangkan Hidrokarbon berpotensi menyebabkan ledakan di daerah
bagian bawah kolom distilasi (tempat terjadinya penumpukan hidrokarbon).
Di PPU (pre purification unit) terdapat beberapa lapisan, umumnya terdiri
dari molecular shieve (butiran-butiran ukuran mikro berlubang yang seukuran
dengan dimensi partikel CO2, H2O dan beberapa jenis hidrokarbon), tujuannya
untuk memerangkap CO2, H2O dan hidrokarbon. lapisan lainnya adalah
alumina yang bertujuan untuk memerangkap H2O yang lolos dari lapisan
pertama.

5. Heat Exchanger (Pemindah Panas)


Udara yang telah murni dimasukkan ke kolom distilasi melewati heat
exchanger (untuk pendinginan awal, yg disilangkan dengan keluaran expander)

21
sebagai feed gas (untuk terjadinya distilasi dibutuhkan feed gas dari bawah
kolom dan reflux dari atas kolom dengan rasio 10:7 untuk tipe packed tray).

6. Ekspansi
Sebagian udara diumpankan ke expander untuk memproduksi dingin yang
dibutuhkan proses (reflux dan heat loss recovery) sehingga keluarannya
berbentuk cairan yang di umpankan ke atas kolom melewati heat exchanger
sebagai reflux. Untuk ini, expander membutuhkan penyerap energi sebesar cold
production yang diinginkan, bisa dicouple dengan alat oil brake, generator,
kompressor atau yang lainnya.

7. Distilasi
Pada proses ini final terjadi proses pemisahan antara gas – gas yang
terkandung pada udara bebas sebagai umpan melalui perbedaan titik didih
(relative volatilitas).
Kolom yang telah diumpani oleh feedgas dan reflux dengan proporsional
akan menghasilkan homogenitas di area-area tertentu, bagian atas kolom akan
homogen dengan Nitrogen, bawah kolom dengan oksigen, ini dikarenakan
beda titik cair, pada temperatur kolom sebesar -170 0C, oksigen lebih cenderung
untuk berubah menjadi cairan (titik cair O2 = -1830C pada atm pressure) dan
menuju bawah kolom, sedangkan nitrogen cenderung bertahan pada bentuk gas
(titik cair N2 = -195,80C pada atm pressure) dan menuju bagian atas kolom.
Pada kolom terdapat tray bertingkat yang memungkinkan terjadinya lebih
banyak pergesekan antara feed gas dan reflux sehingga lebih memungkinkan
bagi kedua jenis stream untuk bertukar properti. Feed gas akan diserap
sebagian energinya sehingga menjadi lebih dingin dan membuat O 2 melambat
dan cenderung mencair, sedangkan N2 karena masih jauh dari titik cairnya akan
tetap berupa gas.

22
DAFTAR PUSTAKA

http://www.suryabiru.co.id/nitrogen.htm

http://djeecintalaut.files.wordpress.com/2010/04/siklus-nitrogen2.jpg

http://www.scribd.com/doc/24553568/Makalah-Unsur-Nitrogen

http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-sma-ma/minyak-bumi-kimia-sma-
ma/oksida-nitrogen-no-dan-no2/

http://kamuspengetahuan.blogspot.com/2011/08/daur-siklus-nitrogen.html

www.chem-is-try.org/tabel_periodik/nitrogen/

http://www.scribd.com/doc/45928392/identifikasi-nsp

http://www.scribd.com/doc/53406577/Rudi-Analisis-Unsur

23

Anda mungkin juga menyukai