Anda di halaman 1dari 32

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah : SMAS METHODIST 7 MEDAN


Mata pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : X/1
Materi Pokok : Pendahuluan
Alokasi Waktu : 3 × 45 menit (1 Pertemuan)

A. Kompetensi Inti
Kompetensi Sikap Spiritual dan Kompetensi Sikap Sosial dicapai melalui pembelajaran tidak
langsung (indirect teaching) pada pembelajaran Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi
Keterampilan melalui keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan
karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.

KI3: Memahami,menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual,


konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni,budaya,dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan,dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI4: Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak
secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


KOMPETENSI DASAR DARI KI 3 KOMPETENSI DASAR DARI KI 4
3.1 Memahami hakikat ilmu kimia, metode ilmiah 4.1 Menyajikan hasil pengamatan tentang
dan keselamatan kerja di laboratorium serta hakikat ilmu kimia, metode ilmiah dan
peran kimia dalam kehidupan. keselamatan kerja dalam mempelajari
kimia serta peran kimia dalam
kehidupan.

Pengembangan IPK dalam pencapaian KD

Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)


3.1.1. Menyebut produk-produk kimia dalam 4.1.1. Membuat kesimpulan tentang kerja
kehidupan, misalnya sabun, detergen, pasta seorang ilmuwan kimia dalam
gigi, shampo, kosmetik, obat, susu, keju, melakukan penelitian untuk
mentega, minyak goreng, garam dapur, asam memperoleh produk kimia
cuka dan lain lain. menggunakan metode ilmiah
3.1.2. Menjelaskan tentang peran kimia dalam meliputi: penemuan masalah,
perkembangan ilmu lain (farmasi, geologi, perumusan masalah, kajian pustka,
pertanian, kesehatan) dan peran kimia dalam menentukan variabel, membuat
menyelesaikan masalah global. hipotesis, melakukan percobaan
3.1.3. Menerangkan artikel tentang hakikat ilmu dan mengolah data serta membuat
kimia, metode ilmiah dan keselamatan kerja laporan
di laboratorium 4.1.2. Merancang dan melakukan
3.1.4. Memilah apa saja manfaatnya yang dipelajari percobaan terkait kerja ilmiah,
dalam kimiadan kaitannya dengan karir masa misalnya menentukan variabel yang
depan. mempengaruhi kelarutan gula
3.1.5. Mengkaji literatur tentang peran kimia dalam dalam air
kehidupan, perkembangan IPTEK, dan dalam 4.1.3. Menggantikan Menyimpulkan hasil
menyelesaikan masalah global.\ pengamatan dan diskusi tentang
3.1.6. Mengenal alat-alat dan bahan kimia serta tata hakikat ilmu kimia, metode ilmiah
tertib laboratorium. dan keselamatan kerja di
laboratorium serta peran kimia
dalam kehidupan.
4.1.4. Mempertajam dengan
mempresentasikan hasil
pengamatan dan diskusi tentang
hakikat ilmu kimia, metode ilmiah
dan keselamatan kerja di
laboratorium serta peran kimia
dalam kehidupan dengan tata
bahasa yang benar.

C. Tujuan Pembelajaran
Setelah pembelajaran peserta didik dapat :
1. Menyebut produk-produk kimia dalam kehidupan, misalnya sabun, detergen, pasta gigi,
shampo, kosmetik, obat, susu, keju, mentega, minyak goreng, garam dapur, asam cuka dan
lain lain.
2. Menjelaskan tentang peran kimia dalam perkembangan ilmu lain (farmasi, geologi,
pertanian, kesehatan) dan peran kimia dalam menyelesaikan masalah global.
3. Menerangkan artikel tentang hakikat ilmu kimia, metode ilmiah dan keselamatan kerja di
laboratorium
4. Memilah apa saja manfaatnya yang dipelajari dalam kimiadan kaitannya dengan karir
masa depan
5. Mengkaji literatur tentang peran kimia dalam kehidupan, perkembangan IPTEK, dan
dalam menyelesaikan masalah global
6. Mengenal alat-alat dan bahan kimia serta tata tertib laboratorium.
7. Membuat kesimpulan tentang kerja seorang ilmuwan kimia dalam melakukan penelitian
untuk memperoleh produk kimia menggunakan metode ilmiah meliputi: penemuan masalah,
perumusan masalah, kajian pustka, menentukan variabel, membuat hipotesis, melakukan
percobaan dan mengolah data serta membuat laporan
8. Merancang dan melakukan percobaan terkait kerja ilmiah, misalnya menentukan variabel
yang mempengaruhi kelarutan gula dalam air
9. Menyimpulkan hasil pengamatan dan diskusi tentang hakikat ilmu kimia, metode ilmiah
dan keselamatan kerja di laboratorium serta peran kimia dalam kehidupan.
10.Mempertajam dengan mempresentasikan hasil pengamatan dan diskusi tentang hakikat
ilmu kimia, metode ilmiah dan keselamatan kerja di laboratorium serta peran kimia dalam
kehidupan dengan tata bahasa yang benar.

D. Materi Pembelajaran
FAKTA
Peranan ilmu kimia dalam kehidupan sehari-hari
Produk-produk kimia dalam kehidupan, misalnya sabun, detergen, pasta gigi, shampo, kosmetik,
obat, susu, keju, mentega, minyak goreng, garam dapur, asam cuka dan lain lain
KONSEP
Hakikat ilmu kimia
Peran kimia dalam perkembangan ilmu lain (farmasi, geologi, pertanian, kesehatan) dan peran
kimia dalam menyelesaikan masalah global
Peran kimia dalam kehidupan, perkembangan IPTEK, dan dalam menyelesaikan masalah global
PRINSIP
Metode ilmiah
Hakikat ilmu kimia, metode ilmiah dan keselamatan kerja di laboratorium
PROSEDUR
Keselamatan kerja
Mengenal dan menggunakan alat-alat dan bahan kimia serta tata tertib laboratorium

E. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Scientific Learning
Model Pembelajaran : Problem Based Learning (Pembelajaran Berbasis Masalah)/projek

F. Media, Alat, Bahan dan Sumber Pembelajaran


 Media :
o Worksheet atau lembar kerja (siswa)
o lembar penilaian
o Laptop
 Alat/Bahan :
o Infocus
o Penggaris
o Spidol
 Sumber Belajar :
o Buku paket,
o Power point

F. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1 (3 ×45 menit)
PPK (religius)
Pendahuluan (15 menit)
1. Orientasi
1.1. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai
pembelajaran
1.2. Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
1.3. Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan
pembelajaran Hakikat dan Peran Kimia dalam kehidupan serta Metode Ilmiah.
2. Apersepsi
2.1. Mengaitkaan materi pembelajaran Hakikat dan Peran Kimia dalam kehidupan
serta Metode Ilmiah dengan pengalaman peserta didik dengan tema sebelumnya.
2.2. Mengingatkan kembali materi prasyarat.
2.3. Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan tema Hakikat dan
Peran Kimia dalam kehidupan serta Metode Ilmiah
3. Motivasi
3.1. Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari materi Hakikat dan
Peran Kimia dalam kehidupan serta Metode Ilmiah dalam kehidupan sehari-hari.
3.2. Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung.
4. Pemberian Acuan
4.1. Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat
itu.
4.2. Pembagian kelompok belajar
4.3. Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar. sesuai dengan
langkah-langkah pembelajaran.
Kegiatan Inti (105 menit)
Fase 1: Mengorientasikan peserta didik pada masalah aktual dan autentik
Peserta didik memperhatikan produk-produk kimia dalam kehidupan sehari-hari, misalnya sabun,
detergen, pasta gigi, shampo, kosmetik, obat, susu, keju, mentega, minyak goreng, garam dapur,
asam cuka dan lain lain. Contoh bahan pengamatan:

Critical Thinking, HOTS dan Literasi(Memprediksi dan Mengidentifikasi Tujuan Membaca)

PPK (rasa ingintahu dan gemar membaca)

Peristiwa Pertama :
Pernahkah kalian menyadari bahwa bahan-bahan di atas yang sering sekali ditemukan dalam
kehidupan sehari-hari merupakan bahan yang mengandung zat kimia? Pembersih kamar
mandi, sabun, obat-obatan bahkan garam dapur yang sering digunakan sehari-hari
mengandung zat kimia, namun zat kimia yang terkandng di dalam bahan-bahan yang sering
digunakan tersebut di atas memiliki konsentrasi yang disesuaikan dengan kebutuhan kita.
Critical Thinking, HOTS dan Literasi(Memprediksi dan Mengidentifikasi Tujuan Membaca)

PPK (rasa ingintahu dan gemar membaca)


Peristiwa Kedua
Tahukah kamu bahwa salah satu contoh molekul yang sering ditemukan dalam kehidupan
sehari-hari adalah udara ? Udara terdiri dari berbagai komponen zat penyusun yang secara
kasat mata tidak dapat kita lihat. Di udara sering pula ditemukan kepungan asap kotor yang
dihasilkan dari limbah/pembakaran industri, limbah industri yang dikeluarkan dari cerobong
Critical Thinking,
asap pabrik akan HOTS dan Literasi(Memprediksi
mempengaruhi dan
kandngan udara secara Mengidentifikasi Tujuan Membaca)
umum.

PPK (rasa ingintahu dan gemar membaca)

Peristiwa Ketiga :
Dalam keseharian, pernahkah kalian melihat bahkan menggunakan alat-alat yang ada pada
gambar di atas ? Setiap penggunaan alat yang ada pada gambar memiliki metode masing-
masing,
Critical tergantung
Thinking, pada fungsi
Creativity, alat tersebut.
HOTS, Literasi (Memprediksi dan Mengidentifikasi Tujuan Membaca)

(pengoksidasi) (korosif) (mudah terbakar)

PPK (rasa ingintahu dan gemar membaca)


(berbahaya) (beracun) (mudah meledak)
Peristiwa Keempat :
Seperti alat-alat yang sering digunakan pada saat praktikum di laboratorium kimia, bahan-
bahan yang digunakan juga memiliki metoda penggunaan, yang artinya setiap bekerja di
laboratorium diperlukan pemahaman / klasifikasi bahan dan alat yang akan digunakan.

1. Dengan memperhatikan beberapa peristiwa-peristiwa tersebut peserta didik


diharapkan dapat memprediksi apa yang terjadi, menyusun masalah dan memecahkannya,
serta mengembangkannya. Permasalahan diarahkan pada peranan kimia dalam kehidupan
sehari-hari, hakikat ilmu kimia terhadap ilmu lainnya, penggunaan alat dan bahan kimia saat
di dalam laboratorium.
Fase 2: Mengorganisasi peserta didik untuk belajar
Collaboration

1. Perserta didik untuk membagi diri dalam beberapa kelompok (penentuan Kelompok
ditetapkan oleh guru). Tiap kelompok terdiri 4–5 orang.
2. Perumusan dan pemecahan masalah diselasaikan melalui forum diskusi kelompok.
Fase 3: Membimbing individual dan kelompok dalam penyelidikan

Collaboration

1. Peserta didik untuk melakukan diskusi kelas melalui bimbingan.


Collaboration, Critical Thinking, Creativity, HOTS dan Literasi(Mengidentifikasi, membuat info
PPK ( rasa ingin tahu, gemar membaca, kreatif demokratis, komunikatif, dan tanggung jawab

2. Peserta didik memahami dan mengkaji peristiwa-peristiwa yang disajikan kemudian


merumuskan masalahnya melalui bimbingan, menyelesaikan masalah dan peserta didik
termotivasi untuk berdiskusi dalam menggali informasi dari berbagai sumber.
3. Peserta didik termotivasi untuk diskusi dan melakukan penyelidikan sederhana
tentang peranan kimia dalam kehidupan sehari-hari, hakikat ilmu kimia terhadap ilmu
lainnya, penggunaan alat dan bahan kimia saat di dalam laboratorium.
4. Peserta didik menuliskan hasil pekerjaanya (untuk masing-masing peserta didik) dan
hasil diskusi kelompok pada kertas manila yang telah disediakan dengan kreativitas masing-
masing.
Fase 4 : Membantu peserta didik dalam mengembangkan dan menyajikan hasil pemecahan
masalah/hasil karya
1. Guru memantau jalannya diskusi dan membimbing peserta didik untuk
mempresentasikan hasil diskusinya.
Communication

2. Masing-masing kelompok untuk mempresentasikan dengan menempelkan hasil-hasil


kerja kelompok di papandan
Critical Thinking, HOTS tulis.
Literasi(Identifikasi informasi, konfirmasi dan merevisi)
3. Perwakilan kelompok memperhatikan sajian/paparan serta menilai hasil karya dari
kelompok lain, mencermatinya dan membandingkan dengan hasil dari kelompoknya sendiri
kemudian mendiskusikan kembali pada kelompok masing-masing.

Critical Thinking and Communication

4. Perwakilan kelompok untuk memberikan tanggapan dengan mengajukan pertanyaan,


meminta konfirmasi ataupun memberikan masukkan terhadap kelompok lainnya.
5. Guru mencatat hal-hal yang menyimpang atau tumpang tindih atau “unik” antara
kelompok yang satu dengan yang lain.
6. Guru menilai keaktifan peserta didik (individu dan kelompok) dalam kelas saat
berdiskusi, merancang/melakukan penyelidikan sederhana maupun presentasi berlangsung
Fase 5 : Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah

Critical Thinking and Communication

1. Peserta didik mengkaji ulang proses/hasil pemecahan masalah melalui bimbingan.


2. Guru memberikan penjelasan mengenai hal yang tumpang tindih atau “unik” dan
mengulas hal yang baru dan berbeda pada tiap kelompok.
3. Melakukan diskusi kelas / tanya jawab.
4. Bertanya tentang hal yang kurang dipahami oleh peserta didik.
Penutup (15 menit)
1. Peserta didik dengan bimbingan guru, membuat resume tentang Hakikat dan Peran
Kimia dalam kehidupan serta Metode Ilmiah.
2. Peserta didik diberikan PR.
3. Peserta didik diminta untuk mempelajarai materi yang akan dipelajari pada
pertemuan berikutnya
4. Memberi salam
H. Penilaian
1. Teknik Penilaian:
a. Penilaian Sikap : Observasi/pengamatan
b. Penilaian Pengetahuan : Tes Tertulis
c. Penilaian Keterampilan : Unjuk Kerja/ Praktik,
Portofolio
2. Bentuk Penilaian :
a. Observasi : lembar pengamatan aktivitas peserta didik
b. Tes tertulis : uraian dan lembar kerja
d. Portofolio: penilaian laporan
3. Instrumen Penilaian (terlampir)
4. Remedial
a. Pembelajaran remedial dilakukan bagi peserta didik yang capaian KD nya belum
tuntas
b. Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remidial teaching (klasikal),
atau tutor sebaya, atau tugas dan diakhiri dengan tes.
c. Tes remedial, dilakukan sebanyak 3 kali dan apabila setelah 3 kali tes remedial belum
mencapai ketuntasan, maka remedial dilakukan dalam bentuk tugas tanpa tes tertulis
kembali.
5. Pengayaan
a. Bagi peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran
pengayaan sebagai berikut:
- Siwa yang mencapai nilai diberikan
n(ketuntasan )<n<n(maksimum )
materi masih dalam cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan
tambahan
- Siwa yang mencapai nilai diberikan materi melebihi
n>n (maksimum)
cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan.

Medan, Oktober 2017


Mengetahui,
Kepala Sekolah SMAS METHODIST 7 MEDAN Guru Bidang Studi Kimia

Drs. Saiful Joni Parlindungan Frida K Situmorang, S.Pd.

Calon Guru

Herlina Ariska Simanjuntak


NIM. 4143131015

LAMPIRAN

A. MATERI

Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin pesat, baik dalam bidang informasi,
komunikasi dan IPTEK. Ilmu kimia juga semakin berkembang secara siknifikan, ini ditandai dengan
digunakannya ilmu kimia dalam produk-produk yang dihasilkan manusia, seperti : sabun, detergen,
pasta gigi, sampo, kosmetik, obat, dan produk-produk yang dibutuhkan lainnya.
Ilmu kimia juga sangat berpengaruh dan memiliki peran yang penting dalam perkembangan
ilmu lain, seperti : farmasi, geologi, pertanian, kesehatan dan dalam menyelesaikan masalah global.
Maka dari itu, ilmu kimia perlu diamati perannya dalam kehidupan sehari-hari, hal ini
dimaksudkan agar tidak terjadi penyalah gunaan ilmu kimia yang dapat merugikan manusia. Ilmu
kimia juga harus digunakan secara efesien agar tidak membahayakan lingkungan.
Banyak sekali praduga masyarakat yang mengatakan kalau bahan kimia sangat berbahaya, tetapi tidak
semua bahan kimia itu berbahaya jika digunakan secara efektif dan efisien. Maka dari itu, perlunya
pengamatan terhadap peran kimia di dalam kehidupan.
1. Bahan Kimia dalam Berbagai Produk
Perkembangan ilmu kimia yang siknifikan mengakibatkan produk-produk yang dibutuhkan
manusia juga menggunakan bahan kimia. Banyak sekali produk-produk yang menggunakan bahan
kimia antara lain:
a. Sabun
Sabun adalah surfaktan yang digunakan dengan air untuk mencuci dan membersihkan. Sabun
biasanya berbentuk padatan tercetak yang disebut batang karena sejarah dan bentuk umumnya.
Penggunaan sabun cair juga telah meluas, terutama pada sarana-sarana publik. Jika diterapkan pada
suatu permukaan air, sabun secara efektif mengikat partikel dalam suspensi mudah dibawa oleh air
bersih. Di negara berkembang, detergen sintetik telah menggantikan sabun sebagai alat bantu mencuci
atau membersihkan.
Banyak juga sabun yang merupakan campuran garam natrium atau kalium dari asam
lemak yang dapat diturunkan dari minyak atau lemak dengan direaksikan
dengan alkali (seperti natrium atau kalium hidroksida) pada suhu 80–100 °C melalui suatu proses
yang dikenal dengan saponifikasi. Lemak akan terhidrolisis oleh basa, menghasilkan gliserol dan
sabun mentah. Secara tradisional, alkali yang digunakan adalah kalium yang dihasilkan dari
pembakaran tumbuhan, atau dari arang kayu. Sabun dapat dibuat pula dari minyak tumbuhan,
seperti minyak zaitun.
Kandungan utama sabun adalah Na-karboksilat (RCOONa), sabun mandi dibuat dari
campuran basa dengan minyak. Umumnya basa yang digunakan adalah kalium hidroksida (KOH).
Pada beberapa sabun mandi ditambahkan sulfur yang berfungsi sebagai antiseptik. Garam mandi
merupakan zat aditif yang berfungsi memberi nilai tambah bagi sebuah peran sabun mandi. Garam
mandi umumnya mengandung garam-garam anorganik, minyak esensial dan pewangi.
Sodium Lauryl Sulfate (SLS) adalah bahan kimia berbahaya bagi kulit yang biasanya dapat
ditemukan dalam produk-produk seperti: pada pasta gigi dan sabun. Bahan kimia ini, merupakan salah
satu bahan pembersih surfaktan yang dapat mengangkat kotoran dan noda minyak. Bahan kimia ini
memiliki sifat sebagai bahan pembersih yang sangat kuat, dan biasanya bahan kimia ini dicampur ke
dalam produk pembersih karena memiliki kemampuan untuk menghasilkan busa yang banyak.
b. Detergen
Detergen adalah campuran berbagai bahan yang digunakan untuk membantu membersihkan
dan terbuat dari bahan-bahan turunan minyak bumi. Dibandingkan dengan sabun, detergen
mempunyai keunggulan antara lain mempunyai daya cuci yang lebih baik serta tidak terpengaruh oleh
kesadahan air.
Gugus polarnya berada di luar lapisan sehingga butiran itu larut di air. Detergen dapat
dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu :
1. Detergen yang dibuat dari asam hidrokarbon yang struktur rantainya lurus. Bahan ini
dapat dihancurkan oleh mikroba (Biodegradable).
2. Detergen yang dbuat dari asam hidrokarbon yang struktur rantainya bercabang.
Bahan ini tidak dapat dihancurkan oleh mikroba (Unbriodegradable).
c. Pasta Gigi
Hampir setiap hari orang memakai pasta gigi, karena tidak ingin sakit gigi. Sakit gigi
umumnya disebabkan karies atau disebut demineralisasi (penghilangan mineral). Karies timbul karena
adanya plak gigi yang merupakan lengketan bakteri dan produk-produk yang terbentuk pada
permukaan gigi. Jenis bakteri ini dapat meningkatkan keasaman gigi, akibatnya email gigi ikut larut
dan timbullah karies. Umumnya pasta gigi mengandung fluorida yang berfungsi sebagai pembunuh
bakteri dan kalsium.

Berikut ini beberapa jenis zat kimia yang terkandung di dalam pasta gigi:

 Formaldehida / Formalin
Semua pasta gigi pasti mengandung formaldehida, Formaldehida membunuh semua bakteri
kecil yang naik ke gigi setelah makan atau tidur. Jika formaldehida sengaja tertelan dalam
jumlah banyak, akan berakibat fatal. Akibat dari mengkonsumsi formaldehida adalah
beberapa penyakit berbahaya yaitu: penyakit kuning, kerusakan ginjal, kerusakan hati, dan
kematian. Fungsi Formaldehida dapat digunakan untuk membasmi sebagian besar bakteri,
sehingga sering digunakan sebagai disinfektan dan juga sebagai bahan pengawet.
 Minyak Peppermint
Minyak peppermint mengikat nafas segar, dan membuat nafas segar menjadi tahan lama,
minyak peppermint dapat menyebabkan denyut nadi lambat, mulas, dan tremor otot jika
dikonsumsi.
 Paraffin
Paraffin yang membuat pasta menjadi halus. Pada saat menyikat gigi sabagian paraffin akan
tertinggal di sikat gigi. Jika paraffin tertelan akan mengakibatkan sakit perut, mual, muntah,
dan sembelit besar.
 Gliserin Glikol
Gliserin glikol ditambahkan ke dalam pasta gigi untuk mencegah pasta terlalu kering. Gliserin
glikol juga ditemukan di antibeku. Gliserin meskipun tidak beracun, dapat menyebabkan mual
jika tertelan.
Fungsinya adalah untuk mengikat air / pelembab sehingga cream selalu basah dan tidak cepat
mengering di udara bebas.
 Titanium Dioxide
Titanium dioxide umumnya digunakan sebagai salah satu bahan pembuat pasta gigi, titanium
dioxide biasanya dapat ditemukan di dalam cat putih. Titanium dioxide memberikan efek
aman pada gigi, seperti dinding gigi menjadi bersih dan putih. Titanium dioxide jika tertelan
tidak akan berbahaya.
 Sakarin
Sakarin adalah salah satu bahan yang terdapat dalam pasta gigi, Sakarin telah menjadi topik
hangat setiap perdebatan sejak Theodore Roosevelt di Gedung Putih. USDA mencoba
melarang menggunakan subtansi pada tahun 1972, meskipun sakarin dianggap aman.
 Menthol
Menthol adalah salah satu bahan yang ditambahkan ke dalam pasta gigi. Menthol membuat
nafas menjadi segar.
d. Sampho
Sampho berfungsi membersihkan rambut. Jika tidak menggunakan sampo dapat
menyebabkan adanya ketombe di kulit kepala. Penyebab ketombe adalah polusi udara dan masalah
psikis seperti stress. Seseorang yang berketombe akut akan mengalami kerusakan kulit kepala, mulai
dari rasa gatal hingga infeksi.
Beberapa kandungan kimia berbahaya yang terdapat pada sampo sebagai berikut:

Nama bahan kimia Pengertian

1. Sodium Lauryl atau Bahan ini sering digunakan sebagai salah satu bahan
Laureth Sulfate yang terkandungan dalam deterjen dan bahan
pembersih di industri.

1. Formaldehyde Bahan kimia ini ternyata bisa menyebabkan alergi, sakit


kepala dan kelelahan. Selain itu, zat berbahaya ini juga
dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, sehingga
tubuh mudah terserang penyakit berbahaya.

1. Parabens Kandungan parabens di dalam sampo ternyata dapat


mempengaruhi tingkat hormon estrogen. Sehingga
terjadi ketidakseimbangan hormon tubuh.

1. Isopropyl Alcohol Merupakan salah satu bahan pelarut yang sering


ditemukan dalam larutan pewarna rambut dan lotion
badan. Jika bahn ini terhirup secara berlebihan, maka
zat kimia ini dapat mengakibatkan sakit kepala, pusing,
dan mual.

1. Propylene Glicol Biasa digunakan sebagai bahan dasar pembuatan


shampo dan kondisioner rambut. Zat kimia ini bisa
dengan mudah menembus kulit kepala dan menyerap
protein-protein di dalamnya. Dan sebagai akibatnya,
kulit kepala menjadi semacam kendur dan lunak.

1. Sodium Lauryl Sulphate Dua jenis zat kimia ini umumnya digunakan untuk
(SLS) dan Sodium Laureth pembuatan kondisioner rambut. Kedua zat ini dapat
Sulphate (SLES) membatasi atau menghambat pertumbuhan rambut dan
menyebabkan kerontokan. Sodium Lauryl Sulphate
(SLS) ternyata juga dapat mengakibatkan katarak pada
mata ketika terserap oleh kulit kepala. Meskipun tanpa
adanya kontak langsung dengan mata.

1. Formaldehida Bahan yang satu ini dikenal sebagai urea doazolidinyl,


urea imidazolidinyl, dan quarternium-15. Diketahui
merupakan bahan yang biasa digunakan untuk
pembalseman.

1. FD & C Colour Pigments Bahan pewarna dalam sampo ini ternyata dapat
menyebabkan iritasi pada kulit kepala. Bahkan
diketahui salah satu akibatnya hingga menyebabkan
masalah pada saraf.

1. DEA (diethanolamine), Seringkali kita temukan dalam sampoo sebagai salah


MEA (momoethanolamine) TEA satu bahan penyusunnya. Dan ternyata diketahui
(triethanolamine) merupakan salah satu bahan yang dapat memicu
munculnya kanker.
1. Dietanolamina Dietanolamina adalah bahan yang tergolong
berbahaya dalam penggunaanya bagi tubuh. Karena
ternyata ketika bahan kimia ini bergabung dengan
bahan kimia lain untuk perawatan rambut atau sampo.
Dietanolamina dapat membentuk karsinogenik yang
menyebabkan kanker. Karsinogen bersifat mengendap
dan merusak, terutama untuk organ paru-paru. Kondisi
seperti ini disebabkan oleh karsinogen. Zat-zat
karsinogen penyebabkan kanker, mengubah asam
deoksiribonukleat (DNA) dalam sel-sel tubuh, sehingga
hal ini dapat mengganggu proses-proses biologis.

e. Kosmetik
Penampilan merupakan merupakan sebuah keharusan di masyarakat modern ini. Terutama
para kaum wanita. Biasanya, agar mereka tampil cantik dan menarik. Mereka tak segan-segan
mengeluarkan banyak uang untuk melakukan perawatan. Banyaknya salon atau rumah-rumah
kecantikan juga tentu menjadi salah satu jadi trend, dimana seseorang tiap bulannya harus melakukan
perawatan agar kaum wanita ini bisa tampil lebih percaya diri. Sebenarnya melakukan perawatan
kecantikan ini sah-sah saja. Asal bahan-bahan untuk anda melakukan perawatan termasuk kosmetik
dam perawatan kecantikan lainnya terbebas dari zat berbahaya. Zat berbahaya ini biasanya ada
terkandung didalam kosmetik yang anda gunakan, contoh ada zat MEA (Monoethanolamine),
Polietilen Glikol, dan zat-zat berbahaya lainnya yang jika digunakan untuk tubuh memiliki efet
negatif.
f. Obat
Dari berbagai macam obat untuk kepentingan medis yang sudah dikenal di pasaran, misalnya
beberapa macam obat batuk, sakit kepala, flu, antibiotik, antihistamin, kosmetik, dan vitamin sebagian
besar mengandung bahan kimia. Bahan kimia obat untuk keperluan medis, baik murni maupun
campuran, memegang peranan penting di dalam masyarakat modern. Obat untuk tujuan medis secara
legal direkomendasikan oleh departemen kesehatan RI, sehingga penggunaan obat yang tidak seduai
aturan medis dapat membahayakan pengguna. Karena ketidakcocokan, salah obat, atau over dosis
(melebihi dosis maksimum) dapat berakibat serius, misalnya alergi, muntah-muntah, gelisah, kejang-
kejang, hilang kesadaran, bahkan sampai pada tingkat terparah, yaitu kematian.
Perkembangan teknologi farmasi saat ini sudah mencapai fase designer drug. Obat baru telah
dapat dikembangkan hingga ribuan macam dengan berbagai khasiat dan kegunaan. Globalisasi ikut
menerpa Indonesia, termasuk dalam pemakaian dan masalah penyalahgunaan obat. Penyalahgunaan
obat di Indonesiia masih tetap marak. Angka genarasi muda penerus bangsa yang terpuruk dalam
ketergantungan obat terus meningkat. Olah karena ituu pengetahuan tentang bahan kimia obat sangat
diperlukan oleh seluruh lapusan masyarakat, khususnya oleh pendidik dan siswa.
Dengan mengacu pada Undang-undang farmasi dari WHO, berdasarkan tingkat keamanannya
obat yang beredar secara legal untuk keperluan medis di Indonesia dikelompokkan menjadi empat
kategori yang masing-masing diberi tanda khusus berupa bulatan dengan warna tertentu, yaitu: obat
bebas, obat bebas terbatas, obat keras, dan obat bius.
1. Obat Bebas Terbatas
Obat bebas terbatas adalah obat yang sebenarnya termasuk obat yang harus menggunakan
resep dokter, tetapi masih dapat dijual atau dibeli tanpa resep, kelompok obat bebas terbatas diberi
khusus pada kemasan dan labelnya yang berupa lingkaran biru dengan garis tepi berwarna hitam, pada
kelompok obat bebas terbatas diberi tanda peringatan. Ada enam macam tanda peringatan untuk
kelompok obat terbatas, ditulis dengan huruf berwarna hitam diatas dasar putih. Tanda-tanda
peringatan selalu tercantum pada kemasan obat bebas terbatas, dengan bentuk persegi panjang
berukuran panjang hitam 5 inci, lebar 2 inci dan termasuk pemberitahuan putih. Contoh: CTM
2. Obat Keras
Obat keras adalah obat yang hanya dapat dibeli di apotek dengan menggunakan resep dari
dokter. Tanda khusus pada kemasan dan labelnya adalah huruf K dalam lingkaran berwarna merah
dengan garis tepi berwarna hitam seperti gambar di samping. Obat psikotropika adalah obat keras
alami dari sintesis bukan narkotika, yang bersifat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada sistem
saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku. Contoh:
Diazepam, Phenobarbital.
3. Obat Narkotika
Obat narkotika adalah obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintess atau
semi sintesis yang dapat menyebaban penurunan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi dan
menghilangkan rasa sakit serta menyebabkan ketergantungan. Contoh: Morfin.
4. Obat Flu
Umumnya, penyakit pilek atau influenza disertai demam dan batuk biasanya, obat untuk
meredakan penyakit ini disebut obat flu. Influenza biasanya di sebabkan oleh virus. Komposisi obat
flu terdiri atas obat analgesik, anti piretik, dekongestan, dan obat alergi.
a. Obat Analgesik dan Antipiretik
Obat-obatan yang termasuk analgesik dan antipiretik, diantaranya asetosal, asetaminofen,
salisilamid, asam mefenamat, dan kafein.
b. Obat Dekongestan
Fenilpropanolamina HCI dan efedrima HCI merupakan contoh obat dekongestan. Obat ini
membantu melegakan saluran hidung sehingga tidak tersumbat.
c. Obat Antialergi
5. Obat Batuk
Batuk umumnya dikelompokan menjadi betuk kering dan batuk berdahak. Adapun batuk
berdahak disebut batuk produktif karena mengeluarkan banyak dahak. Batuk berdahak umumnya
disebabkan oleh flu. Obat batuk mengandung zat expektoran dan zat anti alergi. Seperti obat anti
influenza, obat batuk tidak boleh digunakan terus menerus.
6. Obat Sakit Lambung
Sakit lambung atau sakit mag ringan dapat diobati dengan antasida, suatu obat yang dapat
menetralkan asam lambung. Untuk mengatasi rasa kembung pada lambung digunakan senyawa
simetikon, sedangkan untuk mengurangi kejang perut digunakan senyawa papaverina HCI
7. Obat Diare
Obat diare bersifat atsorptif sehingga dapat menyerap racun dari dalam tubuh. Zat aktifnya
berupa karbon aktif, silicon dioksida, kaolin, dan pectin selain itu dapat juga di gunakan zat yang
bersifat astringent yang dapat mengecilkan jaringan, yang membuatnya pesat misalnya tannin yang
terdapat dalam teh pekat atau daun jambu.
g. Keju
Rasa dan aroma (flavor) pada keju dikenal sebagai faktor penentu yang signifikan dalam
penerimaan dan kualitas keju. Flavor pada keju juga dipakai untuk membedakan satu jenis keju
dengan jenis lainnya. Di Indonesia, keju yang banyak dikenali adalah jenis keju cheddar, terutama
keju cheddar olahan. Karena flavor keju cheddar tersebut relatif ringan maka sering disebut sebagai
keju muda, sedangkan keju jenis lain, misalnya edam dan gouda, dengan flavornya yang lebih tajam
dan kuat sering disebut sebagai keju tua.
Pembentukan flavor pada saat fermentasi keju dihasilkan dari rangkaian proses biokimia
kultur mikroba yang menghasilkan enzim dan enzim yang memang sengaja ditambahkan. Proses
biokimia pada saat fermentasi keju yang utama adalah glikolisis, proteolisis, dan lipolisis. Ketiga
proses tersebut menghasilkan kompleks bahan pengaroma yang sulit untuk dibuat tiruannya secara
kimia. Proses glikolisis yang terjadi adalah fermentasi laktosa menjadi asam laktat oleh bakteri starter
mesofilik. Terbentuknya asam laktat akan memberi kontribusi terhadap flavor keju yang dihasilkan.
Pada umumnya, keju mempunyai kadar lemak yang cukup tinggi. Fraksi lemak di dalam keju
berperan dalam pembentukan flavor khas dari keju dan teksturnya. Biasanya, semakin tinggi kadar
lemaknya dapat menyebabkan flavornya semakin gurih dan juga kejunya akan bertekstur lebih lunak
dan elastis, sedangkan jika lemaknya semakin rendah cenderung kurang gurih, lebih keras, kurang
elastis, dan kurang halus teksturnya. Pada keju yang dibuat dengan menggunakan susu tanpa lemak,
maka aromanya tidak sepenuh yang menggunakan susu dengan lemak normal. Lemak susu dalam
pembuatan keju mengalami hidrolisis oleh enzim lipase dan esterase menghasilkan asam lemak bebas,
digliserida, mono gliserida dan kemungkinan gliserol. Asam lemak bebas berkontribusi terhadap
aroma yang dihasilkan. Selain hidrolisis, juga dapat terjadi reaksi oksidasi meskipun sangat kecil. Jika
reaksi oksidasi terlalu besar, maka dapat menyebabkan aroma tengik yang tidak dikehendaki.
Selama proses pembuatan keju dan pemeramannya, juga terjadi dekomposisi protein susu
kasein secara perlahan oleh adanya enzim-enzim protease yang berasal dari koagulan, susu, dan
mikroba. Kasein mengalami proteolisis menjadi peptida dan asam amino yang dapat mempengaruhi
rasa keju termasuk rasa pahit yang kurang dikehendaki. Untuk mendapatkan flavor keju yang dapat
diterima, pemecahan protein susu tersebut harus dikendalikan dengan seimbang. Beberapa faktor yang
dapat mempengaruhi proteolisis dalam pemeraman keju adalah pH, kadar air, rasio serum terhadap
susu, suhu, dan waktu pemeraman.
h. Mentega
Mentega adalah produk minyak hewani, bukan produk nabati. Mentega merupakan masa dari
lemak susu yang dihasilkan dengan penumbukan krim susu atau susu penuh. Penemuan mentega
sudah berabad-abad lamanya. Orang yang pertama-tama secara kebetulan melihat terjadinya mentega
sewaktu membawa susu dalam kantong kulit di atas kuda. Akibat pengocokan ini maka terjadilah
gumpalan lemak yang merupakan awal mentega.
Orang India dahulu menumbuk susu dalam bejana-bejana logam atau tanah dengan cara
agitasi atau memukul-mukul dengan tongkat berputer, yang serupa dengan prinsip kerja dasher
churn modern. Orang Arab menumbuk susu dengan susu dalam kantong-kantong kulit dengan cara
agitasi kantong itu ke muka dan ke belakang, yang serupa dengan prinsip kerja revolving
churn modern.
Bahan dasar mentega adalah susu. Agar tidak terbuang percuma, dan gizi susu tetap dapat
dimanfaatkan, maka susu diolah menjadi mentega. Susu untuk bahan dasar mentega adalah susu segar
berkualitas baik, sedangkan bahan penunjang, seperti garam, emulsifier, starter, pewarna,
dan esens rasa ditambahkan agar mentega memiliki warna, tekstur, aroma, dan rasa yang lebih baik.
i. Minyak Goreng
Minyak goreng merupakan salah satu bahan makanan yang banyak digunakan untuk
kehidupan sehari-hari. Penggunaan minyak goreng ini sebagai media penggorengan yang bertujuan
untuk menjadikan makanan gurih dan renyah, meningkatkan cita rasa, perbaikan tekstur dan pembawa
rasa.
Minyak goreng berasal dari bahan baku seperti kelapa, kelapa sawit, jagung, kedelai, biji
bunga matahari dan lain-lain. Kandungan utama dari minyak goreng secara umum adalah asam lemak
yang terdiri dari asam lemak jenuh (saturated fatty acids) misalnya asam plamitat, asam stearat dan
asam lemak tak jenuh (unsaturated fatty acids) misalnya asam oleat (Omega 9) dan asam linoleat
(Omega 6). Asam lemak tak jenuh ini yang memiliki ikatan karbon rangkap, yang mudah terurai dan
bereaksi dengan senyawa lain, sampai mendapatkan komposisi yang stabil berupa asam lemak jenuh.
Komposisi dan kandungan bermacam-macam asam lemak ini yang sangat menentukan mutu dari
minyak goreng.
j. Garam Dapur
Natrium klorida, juga dikenal dengan garam dapur, atau halit, adalah senyawa kimia
dengan rumus molekul NaCl. Senyawa ini adalah garam yang paling memengaruhi
salinitas laut dan cairan ekstraselular pada banyak organisme multiselular. Sebagai komponen utama
pada garam dapur, natrium klorida sering digunakan sebagai bumbu dan pengawet makanan.
Sodium Chlorida atau Natrium Chlorida (NaCl) yang dikenal sebagai garam adalah zat yang
memiliki tingkat osmotik yang tinggi. Zat ini pada proses perlakuan penyimpanan benih recalsitran
berkedudukan sebagai medium inhibitor yang fungsinya menghambat proses metabolisme benih
sehingga perkecambahan pada benih recalsitran dapat terhambat. Dengan kemampuan tingkat osmotik
yang tinggi ini maka apabila NaCl terlarut di dalam air maka air tersebut akan mempunyai nilai atau
tingkat konsentrasi yang tinggi yang dapat mengimbibisi kandungan air (konsentrasi rendah)/low
concentrate yang terdapat di dalam tubuh benih sehingga akan diperoleh keseimbangan kadar air pada
benih tersebut. Hal ini dapat terjadi karena H 2O akan berpindah dari konsentrasi yang rendah ke
tempat yang memiliki konsentrasi yang tinggi. Hal ini merupakan hal yang sangat menguntungkan
bagi benih recalsitran, karena sebagaimana kita ketahui benih recalsitran yaitu benih yang memiliki
tingkat kadar air yang tinggi dan sangat peka terhadap penurunan kadar air yang rendah. Kadar air
yang tinggi menyebabkan benih recalsitran selalu mengalami perkecambahan dan berjamur selama
masa penyimpanan atau pengiriman ketempat tujuan. Namun dengan perlakuan konsentrasi sodium
chlorida (NaCl) maka hal ini dapat teratasi.
k. Asam Cuka
Asam cuka atau asam asetat (acetic acid) adalah senyawa kimia organik yang dikenal sebagai
pemberi rasa asam dan aroma dalam makanan, selain dapat berfungsi juga sebagai pengawet bahan
makanan. Asam cuka encer merupakan golongan asam lemah yang paling aman bagi tubuh. Selain
dalam makanan, asam asetat encer juga sering digunakan sebagai pelunak air dalam rumah tangga.
Selain digunakan dalam industri makanan dan rumah tangga, asam asetat juga digunakan
dalam industri produksi polimer dan berbagai macam serat dan kain, dan industri obat-obatan. Asam
asetat yang digunakan dalam industri makanan haruslah asam cuka makan. Asam asetat encer, seperti
pada cuka, tidak berbahaya. Namun konsumsi asam asetat yang lebih pekat berbahaya bagi manusia
maupun hewan. Hal itu dapat menyebabkan kerusakan pada sistem pencernaan, dan perubahan yang
mematikan pada keasaman darah.
Komposisi utama cuka terdiri dari asam asetat atau lebih dikenal asam cuka (acetic acid), juga
mengandung asam amino (amino acid), asam organik (organic acid), zat gula (saccharides), vitamin
B1 dan B2. Cuka memiliki beberapa fungsi, antara lain: membasmi kuman, menghilangkan racun dan
bau amis. Ketika membuat ikan asinan, tambah sedikit cuka akan hindarkan remuk dan busuk. Dalam
pengolahan hidangan seafood mentah seperti oyster dan kepiting laut, menggunakan cuka akan
mampu membasmi kuman dan hilangkan rasa amis da
lam 10 menit.

2. Peran Kimia dalam Perkembangan Ilmu Lain


1. Ilmu Farmasi
Farmasi berasal dari kata “PHARMACON” yang berarti obat atau racun. Sedangkan
pengertian farmasi adalah suatu profesi di bidang kesehatan yang meliputi kegiatan-kegiatan di
bidang penemuan, pengembangan, produksi, pengolahan, peracikan, informasi obat dan distribusi
obat..
Ilmu farmasi awalnya berkembang dari para tabib dan pengobatan tradisional yang
berkembang di Yunani, Timur-Tengah, Asia kecil, Cina, dan Wilayah Asia lainnya. Mulanya “ilmu
pengobatan” dimiliki oleh orang tertentu secara turun-temurun dari keluarganya. Kalau di Yunani,
yang biasanya dianggap sebagai tabib adalah pendeta. Dalam legenda kuno Yunani, AsclepiuFarmasi
terbagi menjadi 4 disiplin primer:
Fas, Dewa Pengobatan menugaskan Hygieia untuk meracik campuran obat yang ia buat. Oleh
masyarakat Yunani, Hygiea disebut sebagai apoteker (Inggris : apothecary). Sedangkan di Mesir,
paktek farmasi dibagi dalam dua pekerjaan, yaitu : Yang mengunjungi orang sakit dan yang bekerja di
kuil menyiapkan racikan obat.

1. rmaseutika adalah disiplin farmasi yang berhubungan dengan proses pembuatan obat
dari zat kimia baru sehingga menjadi bentuk sediaan yang aman dan efektif saat digunakan
oleh pasien.
2. Kimia Medisinal / Farmakognosi adalah ilmu spesifik yang mempelajari interaksi
dari bahan kimia dan farmakologi, termasuk merancang, mensintesis, dan mengembangkan
sediaan farmasi.

3. Farmasi Praktikal adalah disiplin farmasi yang mengembangkan dan menghasilkan


farmasis profesional.

4. Farmakologi adalah mempelajari interaksi yang timbul antara makhluk hidup dengan
zat kimia yang merubah fungsi normal biokimia.

Kimia Farmasi adalah bidang yang memusatkan kajian pada penelitian mengenai pemisahan
(isolasi), pembuatan (sintesis), dan pengembangan bahan-bahan alam yang mengandung zat-zat aktif
untuk obat.
1. Ilmu Geologi
Secara Etimologis Geologi berasal dari bahasa Yunani yaitu Geo yang artinya bumi dan
Logos yang artinya ilmu, Jadi Geologi adalah ilmu yang mempelajari bumi. Secara umum Geologi
adalah ilmu yang mempelajari planet Bumi, termasuk Komposisi, keterbentukan, dan sejarahnya.
Karena Bumi tersusun oleh batuan, pengetahuan mengenai komposisi, pembentukan, dan sejarahnya
merupakan hal utama dalam memahami sejarah bumi. Dengan kata lain batuan merupakan objek
utama yang dipelajari dalam geologi.
Secara keseluruhan bumi ini terdiri dari beberapa lapisan yaitu :
1. Atmosfer, yaitu lapisan udara yang menyelubungi Bumi.

2. Hidrosfer, yaitu lapisan air yang berada di permukaan Bumi.

3. Biosfer, yaitu lapisan tempat makhluk hidup.

4. Lithosfer, yaitu lapisan batuan penyusun Bumi.

Ruang lingkup pembelajaran geologi yaitu lithosfer yang merupakan lapisan batuan penyusun
bumi dari permukaan sampai inti bumi. Geologi juga mempelajari benda-benda luar angkasa, dan
bukan tak mugkin suatu saat nanti kita dapat mengetahui keadaan geologi bulan misalnya.
Pada awalnya, orang tertarik untuk mempelajari geologi hanya karena didorong oleh rasa
keingin tahuan terhadap apa yang dilihat dan dirasakan disekitarnya. Hal ini dapat dilihat dari
kenyataan dengan tersiratnya konsep-konsep terjadinya bumi di hampir semua budaya kuno dan
dalam ajaran-ajaran agamanya. Proses-proses alam yang menakjubkan, seperti meletusnya gunung api
yang mengeluarkan bahan-bahan pijar dari dalam perut bumi, guncangan bumi yang menghancurkan
segala yang ada dimuka bumi, telah mendorong orang-orang untuk mencari jawabannya.
Ilmu Geologi sebenarnya telah dimulai pada tahun 500 hingga 300 tahun SM, yang
didasarkan kepada fakta-fakta yang disusul dengan pemikiran-pemikiran dan pernyataan-pernyataan
yang diajukan oleh pakar-pakar filsafat Yunani dan geologi sejak itu berkembang menjadi Ilmu
Pengetahuan tentang Bumi. Dengan semakin majunya peradaban dimana banyak benda-benda
kebutuhan manusia dibuat yang memerlukan bahan-bahan tambang seperti besi, tembaga, emas dan
perak, kemudian juga batubara dan minyak bumi sebagai sumber energi, dan karena mereka ini harus
diambil dari dalam bumi, maka Ilmu Geologi kemudian berkembang sebagai ilmu terapan, yang
dalam hal ini berfungsi sebagai penuntun penting didalam eksplorasi. Disamping itu geologi di jaman
modern juga ternyata berkembang sebagai ilmu terapan didalam pembangunan teknik sipil dan
pengembangan wilayah. Perencanaan dan pelaksanaan pembangunan terhadap bangunan-bangunan
teknik sipil seperti waduk, bendung, terowongan, jembatan, jalan dan sebagainya, memerlukan data
geologi, karena mereka ini harus dibangun diatas permukaan bumi.
2. Ilmu Pertanian
Pertanian adalah suatu jenis kegiatan produksi yang berlandaskan proses pertumbuhan dari
tumbuh-tumbuhan dan hewan. Pertanian dalam arti sempit dinamakan pertanian rakyat sedangkan
pertanian dalam arti luas meliputi pertanian dalam arti sempit, kehutanan, perternakan, dan perikanan.
Peran kimia dalam pertanian adalah untuk mengembalikan kesuburan tanah melalui penambahan
pupuk, sedangkan hama dapat diatasi dengan penambahan pestisida. Manfaat dan bahaya
penggunaan pupuk dan pestisida harus dipahami sehingga tidak terjadi kesalahan dalam
penggunaannya.
Pada bidang pertanian, analis kimia mampu memberikan informasi tentang kandungan tanah
yang terkait dengan kesuburan tanah, dengan data tersebut para petani dapat menetapkan
tumbuhan/tanaman yang tepat. Kekurangan zat-zat yang dibutuhkan tanaman dapat dipenuhi dengan
pupuk buatan, demikian pula dengan serangan hama dan penyakit dapat menggunakan pestisida dan
Insektisida.
3. Ilmu Kesehatan
Sejak zaman purbakala manusia telah mengenal penyakit, berusaha sembuh dan menghindar dari
sakit serta berusaha agar tetap sehat. Sesuai dengan perkembangan peradaban manusia saat itu, maka
usaha untuk sembuh dari sakit dan agar tetap sehat dilakukan dengan berbagai cara. Oleh karena
metode dan cara berbeda-beda maka berbeda-beda pula cara pengobatan dari tempat satu dengan
tempat lainnya.
Ilmu kesehatan berkembang dari pengetahuan yang diketahui oleh manusia. Pengetahuan
dapat diperoleh dari berbagai sumber antara lain: pancaindera, pikiran, dan intuisi. Bila dibandingkan
antara pengetahuan dan ilmu pengetahuan terdapat perbedaan yang nyata. Pengetahuan ialah semua
yang diketahui oleh manusia tanpa memperhatikan pengetahuan tersebut benar atau salah, sedangkan
ilmu pengetahuan membatasi pengetahuan yang benar saja.
Karena manusia ingin terbebas dari penyakit, maka mereka mulai mempelajari atau mengkaji
bagaimana caranya agar manusia dapat selalu hidup sehat. Dengan menggunakan kemampuan
berpikir rasional atas dasar pengetahuan, menarik minat orang untuk mempelajari ilmu kesehatan
yang kemudian kita kenal sebagai ahli ilmu kesehatan.
Dalam bidang kesehatan, ilmu kimia cukup memberikan kontribusi, dengan diketemukannya
jalur perombakan makanan seperti karbohidrat, protein dan lipid. Hal ini mempermudah para ahli
bidang kesehatan untuk mendiagnosa berbagai penyakit. Interaksi kimia dalam tubuh manusia dalam
sistem pencernaan, pernafasan, sirkulasi, ekskresi, gerak, reproduksi, hormon dan sistem saraf, juga
telah mengantarkan penemuan dalam bidang farmasi khususnya penemuan obat-obatan.
Manfaat ilmu kimia di bidang kedokteran atau kesehatan yaitu untuk membantu
penyembuhan pasien yang mengidap suatu penyakit, digunakan obat-obatan yang dibuat berdasarkan
hasil riset terhadap proses dan reaksi kimia bahan-bahan yang berkhasiat.
G. Peran Kimia dalam Menyelesaikan Masalah Global
Ilmu kimia juga berperan dalam menyelesaikan masalah global yaitu masalah yang dihadapi
oleh seluruh dunia, seperti yang menyangkut masalah dalam bidang lingkungan hidup, kedokteran,
geologi, biologi dan lain-lain, ataupun untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM). Sebagai
contoh, masalah global dalam hal lingkungan hidup dan krisis energi.
4.3.1.1. Bahan Bakar
Saat ini bahan bakar dunia, berupa minyak bumi, batu bara, gas alam yang berasal dari fosil.
Fosil merupakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui, karena fosil terbentuk dari
organisme yang terkubur beberapa jutaan tahun lalu. Bahan bakar tersebut akan habis dan manusia
harus dapat mencari sumber energi alternatif, untuk mengatasi krisis enegri tersebut. Dalam hal ini
ilmu kimia sangat berperan. Contoh sumber energi alternatif misalnya alkohol, energi nuklir,
geoternal (panas bumi) atau energi matahari yang tak terbatas.
4.3.1.2. Teknologi Biogas
Ternak-ternak di pedesaan dapat menimbulkan masalah lingkungan, karena kotorannya yang
berserakan dapat menimbulkan bau yang tidak enak, kotoran ternak juga merusak pemandangan di
desa, bahkan dapat menjadi sumber penularan penyakit. Dengan teknologi biogas, permasalahan
tersebut, dapat diatasi, dimana kotoran hewan tersebut diolah hingga bermanfaat bagi manusia.
Pembuatan biogas menggunakan bahan baku kotoran hewan/ternak yang dibubur halus menjadi
butiran kecil dan dicampur air. Hasil teknologi biogas tersebut dapat digunakan sebagai sumber
energi, misalnya untuk lampu penerangan maupun untuk memasak.
4.3.1.3. Program Langit Biru
Program Langit Biru artinya program yang bertujuan untuk meminimalisasikan polusi udara
akibat dari pemanfaatan energi. Polusi udara tersebut diakibatkan dari emisi gas buang yang
ditimbulkan dari pemanfaatan energi. Transportasi merupakan salah satu penyebab polusi udara.
Emisi gas buang tersebut misalnya Karbon Monoksida (CO), Hidrokarbon, Nitrogen Oksida, Sulfur
dioksida, Timah hitam (Pb) dan debu. Jenis dan jumlah pencemaran ini dipengaruhi oleh beberapa
faktor jenis energi, jenis kendaraan, umur kendaraan, ukuran mesin dan perawatan kendaraan tersebut.
H. Hakikat Ilmu Kimia, Metode Ilmiah, dan Keselamatan Kerja
1. Hakikat Ilmu Kimia
Nama ilmu kimia berasal dari bahasa Arab, yaitu al-kimia yang artinya perubahan materi,
oleh ilmuwan Arab Jabir ibn Hayyan (tahun 700-778). Ini berarti, ilmu kimia secara singkat dapat
diartikan sebagai ilmu yang mempelajari rekayasa materi, yaitu mengubah materi menjadi materi lain.
Secara lengkapnya, ilmu kimia adalah ilmu mempelajari tentang susunan, struktur, sifat, perubahan
serta energi yang menyertai perubahan suatu zat atau materi. Zat atau materi itu sendiri adalah segala
sesuatu yang menempati ruang dan mempunyai massa.
Susunan materi mencakup komponen-komponen pembentuk materi dan perbandingan tiap
komponen tersebut. Struktur materi mencakup struktur partikel-partikel penyusun suatu materi atau
menggambarkan bagaimana atom-atom penyusun materi tersebut saling berikatan. Sifat materi
mencakup sifat fisis (wujud dan penampilan) dan sifat kimia. Sifat suatu materi dipengaruhi oleh :
susunan dan struktur dari materi tersebut. Perubahan materi meliputi perubahan fisis/fisika (wujud)
dan perubahan kimia (menghasilkan zat baru). Energi yang menyertai perubahan materi menyangkut
banyaknya energi yang menyertai sejumlah materi dan asal-usul energi itu.
Berfikir radikal merupakan awal lahirnya kimia. Dahulu, ilmuwan menganggap secara radikal
atau bebas tentang definisi atom dan model atom. Pikiran radikal diperoleh dari dari kemauan dan
kemampuan suatu otak untuk memikirkan sesuatu yang abstrak ataupun empriris. Cara berpikir
radikal ini, mempunyai manfaat yang besar dalam perkembangan dunia kimia. Salah satu mendorong
ilmuwan untuk melakukan perenungan berpikir untuk menemukan kelanjutan dari pikiran radikalnya.
Banyak sekali muncul teori-teori tentang atom yang yang diawali oleh berfikir yang pokok atau
fundamental dari fenomena dasar mengenai penyusun suatu materi.
Hakekat ilmu kimia adalah bahwa benda itu bisa mengalami perubahan bentuk, maupun
susunan partikelnya menjadi bentuk yang lain sehingga terjadi deformasi, perubahan letak susunan,
ini mempengaruhi sifat-sifat yang berbeda dengan wujud yang semula.
Fakta yang terdapat di alam mempunyai banyak hubungan dengan ilmu kimia. Dari ciri
pemikiran filsafat yang telah dipelajari mempunyai arti besar dalam menumbuhkan sikap kritis
terhadap suatu fakta. Sikap kritis ini merangsang otak untuk mengajukan berbagi pertanyaan terhadap
fenomena yang ada. Sebagai contoh : fakta kimia yaitu larutan elektrolit dan non-elektrolit. Dari sikap
kritis muncul pertanyaan : apa yang menyebabkan larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik
dan apa yang menyebabkan larutan non-elektrolit tidak dapat menghantarkan arus listrik, bagaimana
ciri-ciri larutan elektrolit dan non-elektrolit, dan lain-lain.
Ilmu kimia diperlukan dan terlibat dalam kegiatan industri dan perdagangan, kesehatan, dan
berbagai bidang lain. Kedepan, Ilmu Kimia sangat berperan dalam penemuan dan pengembangan
material dan sumber energi baru yang lebih bermanfaat, bernilai ekonomis tinggi, dan lebih ramah
lingkungan.
I. Metode Ilmiah
Metode ilmiah atau dalam bahasa inggris dikenal sebagai scientific method adalah proses
berpikir untuk memecahkan masalah secara sistematis,empiris, dan terkontrol.
Metode ilmiah berangkat dari suatu permasalahan yang perlu dicari jawaban atau
pemecahannya. Proses berpikir ilmiah dalam metode ilmiah tidak berangkat dari sebuah asumsi, atau
simpulan, bukan pula berdasarkan data atau fakta khusus. Proses berpikir untuk memecahkan
masalah lebih berdasar kepada masalah nyata. Untuk memulai suatu metode ilmiah, maka dengan
demikian pertama-tama harus dirumuskan masalah apa yang sedang dihadapi dan sedang dicari
pemecahannya. Rumusan permasalahan ini akan menuntun proses selanjutnya.
Dalam metode ilmiah, proses berpikir dilakukan secara sistematis dengan bertahap, tidak zig-
zag. Proses berpikir yang sistematis ini dimulai dengan kesadaran akan adanya masalah hingga
terbentuk sebuah kesimpulan. Dalam metode ilmiah, proses berpikir dilakukan sesuai langkah-
langkah metode ilmiah secara sistematis dan berurutan. Karena metode ilmiah dilakukan secara
sistematis dan berencana, maka terdapat langkah-langkah yang harus dilakukan secara urut dalam
pelaksanaannya. Setiap langkah atau tahapan dilaksanakan secara terkontrol dan terjaga. Adapun
langkah-langkah metode ilmiah adalah sebagai berikut:
a. Observasi
Merumuskan Masalah / Obsevasi adalah berpikir ilmiah melalui metode ilmiah didahului
dengan kesadaran akan adanya masalah. Permasalahan ini kemudian harus dirumuskan dalam bentuk
kalimat tanya. Dengan penggunaan kalimat tanya diharapkan akan memudahkan orang yang
melakukan metode ilmiah untuk mengumpulkan data yang dibutuhkannya, menganalisis data tersebut,
kemudian menyimpulkannya. Permusan masalah adalah sebuah keharusan. Bagaimana mungkin
memecahkan sebuah permasalahan dengan mencari jawabannya bila masalahnya sendiri belum
dirumuskan.
b. Merumuskan Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara dari rumusan masalah yang masih memerlukan
pembuktian berdasarkan data yang telah dianalisis. Dalam metode ilmiah dan proses berpikir ilmiah,
perumusan hipotesis sangat penting. Rumusan hipotesis yang jelas dapat memabntu mengarahkan
pada proses selanjutnya dalam metode ilmiah. Seringkali pada saat melakukan penelitian, seorang
peneliti merasa semua data sangat penting. Oleh karena itu melalui rumusan hipotesis yang baik akan
memudahkan peneliti untuk mengumpulkan data yang benar-benar dibutuhkannya. Hal ini
dikarenakan berpikir ilmiah dilakukan hanya untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan.
c. Mengumpulkan Data
Pengumpulan data merupakan tahapan yang agak berbeda dari tahapan-tahapan sebelumnya
dalam metode ilmiah. Pengumpulan data dilakukan di lapangan. Seorang peneliti yang sedang
menerapkan metode ilmiah perlu mengumpulkan data berdasarkan hipotesis yang telah
dirumuskannya. Pengumpulan data memiliki peran penting dalam metode ilmiah, sebab berkaitan
dengan pengujian hipotesis. Diterima atau ditolaknya sebuah hipotesis akan bergantung pada data
yang dikumpulkan.
d. Melakukan Eksperimen / Menguji Hipotesis
Sudah disebutkan sebelumnya bahwa hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu
permasalahan yang telah diajukan. Berpikir ilmiah pada hakekatnya merupakan sebuah proses
pengujian hipotesis. Dalam kegiatan atau langkah menguji hipotesis, peneliti tidak membenarkan atau
menyalahkan hipotesis, namun menerima atau menolak hipotesis tersebut. Karena itu, sebelum
pengujian hipotesis dilakukan, peneliti harus terlebih dahulu menetapkan taraf signifikansinya.
Semakin tinggi taraf signifikansi yang tetapkan maka akan semakin tinggi pula derjat kepercayaan
terhadap hasil suatu penelitian.Hal ini dimaklumi karena taraf signifikansi berhubungan dengan
ambang batas kesalahan suatu pengujian hipotesis itu sendiri.
e. Perumusan Teori
Setelah menguji hipotesis maka perlunya di rumuskan teori atau hasil yang diperoleh dari
eksperimen
f. Merumuskan kesimpulan
Langkah paling akhir dalam berpikir ilmiah pada sebuah metode ilmiah adalah kegiatan
perumusan kesimpulan. Rumusan simpulan harus bersesuaian dengan masalah yang telah diajukan
sebelumnya. Kesimpulan atau simpulan ditulis dalam bentuk kalimat deklaratif secara singkat tetapi
jelas. Harus dihindarkan untuk menulis data-data yang tidak relevan dengan masalah yang diajukan,
walaupun dianggap cukup penting. Ini perlu ditekankan karena banyak peneliti terkecoh dengan
temuan yang dianggapnya penting, walaupun pada hakikatnya tidak relevan dengan rumusan masalah
yang diajukannya.
g. Keselamatan Kerja
Setiap pekerjaan pasti ada risikonya. Tingkat risiko tersebut ada yang kecil, ada juga yang
besar. Keselamatan kerja di laboratorium merupakan usaha atau tindakan pencegahan agar di dalam
kegiatan di laboratorium terhindar dari kecelakaan sekecil apapun. Sehubungan dengan kemungkinan
timbul bahaya-bahaya di dalam kegiatan laboratorium, maka perlunya mengetahui bahaya yang
ditimbulkan oleh benda-benda atau barang-barang yang ada di laboratorium.
Tata tertib ini penting untuk menjaga kelancaran dan keselamatan pekerja/praktikum di
dalam laboratorium. Berikut ini beberapa contoh tata tertib.

1. Alat-alat serta bahan yang ada di dalam laboratorium tidak diperkenankan diambil
keluar tanpa seizin guru.

2. Alat dan bahan harus digunakan sesuai dengan petunjuk praktikum yang diberikan.

3. Jika dalam melakukan percobaan tidak mengerti atau ragu-ragu, hendaknya segera
bertanya kepada guru.

4. Bekerja di laboratorium hendaknya memakai jas laboratorium.

5. Jika ada alat yang rusak atau pecah, hendaknya dengan segera dilaporkan kepada
guru.

6. Jika terjadi kecelakaan, sekalipun kecil, seperti kena kaca, terbakar, atau terkena
bahan kimia, hendaknya segera dilaporkan ke guru.

7. Etiket (label) bahan yang hilang atau rusak harus segera diberitahukan kepada guru,
agar dapat segera diganti.

8. Tidak diperkenankan makan, minum dan merokok di dalam laboratorium.

9. Setelah selesai percobaan, alat-alat hendaknya dikembalikan ke tempat semula dalam


keadaan bersih.

10. Buanglah sampah pada tempatnya.

11. Sebelum meninggalkan laboratorium, meja praktikum harus dalam keadaan bersih,
kran air dan gas ditutup, dan kontak listrik dicabut.
Untuk mencegah terjadinya bahaya yang tidak diinginkan, penyimpanan bahan kimia perlu
memperhatikan hal-hal berikut:
1. Botol-botol yang berisi bahan kimia disimpan pada rak atau lemari yang disediakan
khusus untuk itu.
2. Jangan mengisi botol-botol sampai penuh.
3. Jangan menggunakan tutup dari kaca untuk botol yang berisi basa, karena lama
kelamaan tutup itu akan melekat pada botol dan susah dibuka.
4. Semua peralatan/gelas kimia yang berisi bahan kimia harus diberi label yang
menyatakan nama bahan itu.
5. Bahan kimia yang dapat bereaksi hebat hendaknya jangan disimpan berdekatan.
6. Bahan-bahan kimia yang sangat beracun dan berbahaya hendaknya dibeli dalam
jumlah kecil dan tanggai pembeliannya dicatat.
7. Semua bahan persediaan bahan kimia secara teratur diteliti.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan zat-zat kimia, yaitu:
1. Tabung reaksi yang berisi zat kimia tidak boleh diarahkan ke wajah sendiri atau orang
lain.

2. Senyawa kimia tidak boleh dibau.

3. Larutan kimia yang tertuang di meja praktikum atau di lantai dibersihkan segera
dengan cara asam pekat dinetralkan dahulu dengan serbuk NaHC03. Basa kuat dinetralkan
dahulu dengan serbuk NH4CI, kemudian ditambah air yang cukup.

4. Larutan pekat yang tidak terpakai harus dibuang setelah diencerkan dengan air
terlebih dahulu. Mulut tabung reaksi atau bejana, selama digunakan untuk pencampuran atau
pemanasan tidak boleh ditengok langsung.

5. Senyawa/zat kimia tertentu (asam kuat dan basa kuat) tidak boleh dicampur karena
akan terjadi reaksi yang dahsyat, kecuali sudah diketahui pasti tidak menimbulkan bahaya.

6. Penggunaan pelindung wajah sangat diperlukan jika menangani zat-zat/senyawa-


senyawa kimia yang berbahaya, dan jangan mengembalikan zat/senyawa kimia yang terlanjur
tertuang untuk dikembalikan ke botol asalnya.

B. PENILAIAN
LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN SIKAP

Mata Pelajaran : Kimia


Kelas/Semester : X /I
Bidang Peminatan : MIPA
Tahun Pelajaran : 2017/2018
Materi Ajar : Hakikat dan Peran Kimia dalam kehidupan serta Metode Ilmiah
Tanggal/Waktu : ..................../ .........
Indikator sikap aktif dalam pembelajaran Peranan Kimia dalam Kehidupan Sehari-hari :
1. Kurang baik jika menunjukkan sama sekali tidak ambil bagian dalam pembelajaran
2. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha ambil bagian dalam pembelajaran tetapi belum
ajeg/konsisten
3. Sangat baik jika menunjukkan sudah ambil bagian dalam menyelesaikan tugas kelompok
secara terus menerus dan ajeg/konsisten
Indikator sikap bekerjasama dalam kegiatan kelompok:
1. Kurang baik jika sama sekali tidak berusaha untuk bekerjasama dalam kegiatan kelompok.
2. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bekerjasama dalam kegiatan kelompok tetapi
masih belum ajeg/konsisten.
3. Sangat baik jika menunjukkan adanya usaha bekerjasama dalam kegiatan kelompok secara
terus menerus dan ajeg/konsisten.
Indikator sikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif :
1. Kurang baik jikasama sekali tidak bersikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang
berbeda dan kreatif.
2. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bersikap toleran terhadap proses pemecahan
masalah yang berbeda dan kreatif tetapi masih belum konsisten.
3. Sangat baik jika menunjukkans udah ada usaha untuk bersikap toleran terhadap proses
pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif secara terus menerus dan konsisten.
Bubuhkan tanda √pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan.
Sikap
No Nama Siswa Aktif Bekerjasama Toleran
KB BA SB KB BA SB KB BA SB
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
Keterangan: KB : Kurang baik (1) BA : Baik (2) SB : Sangat baik (3)

s kor y ang d iperoleh


Nilai = x 1 00
s kor maksimum

Medan, Oktober 2017

Mengetahui,
Kepala Sekolah SMAS METHODIST 7 MEDAN Guru Bidang Studi Kimia

Drs. Saiful Joni Parlindungan Frida K Situmorang, S.Pd.


Calon Guru

Herlina Ariska Simanjuntak


NIM. 4143131015

INSTRUMEN PENUGASAN

Satuan Pendidikan : SMAS Methodist 7 Medan


Mata Pelajaran : Kimia
Kelas : X
Kompetensi dasar : Memahami hakikat ilmu kimia, metode ilmiah dan keselamatan kerja di
laboratorium serta peran kimia dalam kehidupan.
Materi : Hakikat ilmu kimia, metode ilmiah dan keselamatan kerja di
laboratorium serta peran kimia dalam kehidupan.
Critical Thinking, Creativity, Communication, Collaboration, HOTS dan Literasi(Membuat prediksi, identifik

A. Tugas Pertama
1. Lakukan pengamatan pada cover produk yang dibawah ini !
2. Catatlah kandungan kimia apa saja yang terkandung pada ketiga produk tersebut !
3. Tulislah pengertian dan manfaat bahan kimia yang terkandung dari ketiga produk
tersebut!
Produk Bahan Kimia Ket
Shampo
Pasta Gigi
Detergen

B. Tugas Kedua
Buatlah skema / bagan tentang hakikat kimia, metode ilmiah, dan keselamatan kerja serta
peran kimia dalam kehidupan sehari – hari.

TUGAS PORTOFOLIO

Petunjuk Umum : kerjakanlah tugas berikut dalam kelompok

Di dalam kehidupan sehari-hari kita sering menemukan masalah yang terjadi di sekitar kia,
misalnya masalah saluran yang sumbat atau berbau, penanganan produk-produk pertanian, pengolahan
limbah industri rumahan bahkan masih banyak lagi permasalahan lainnya. Carilah permasalahan yang
terjadi di sekitar Anda dan diskusikan bagaimana menemukan pemecahannya dengan menggunakan
metode ilmiah seperti yang telah dipelajari.
Dalam tugas ini diwajibkan membuat rancangan penelitiannya, kemudian presentasikan
rancangan penelitian tersebut pada diskusi kelas dengan menggunakan multimedia

PENILAIAN PORTOFOLIO

Rubrik Penilaian
Nama peserta didik/kelompok :
Kelas :
Tanggal Pengumpulan :
No Kategori Skor Alasan
1. 1Apakah tugas dikerjakan lengkap dan sesuai
dengan tanggal pengumpulan yang telah
disepakati?
2. 3Apakah terdapat daftar pustaka sumber
infomasi dalam penyelesaian tugas yang
dikerjakan?
3. Apakah terdapat gambar / tabel dibuat yang
menarik sesuai dengan konsep?
4. Apakah bahasa yang digunakan untuk
menginterpretasikan lugas, sederhana, runtut
dan sesuai dengan kaidah EYD?
5. Apakah laporan yang dikerjakan sesuai
dengan konsep yang telah dipelajari?
6. Apakah dibuat kesimpulan?
Jumlah
Kriteria:
5 = sangat baik, 4 = baik, 3 = cukup, 2 = kurang, dan 1 = sangat kurang

SkorPerolehan
Nilai Perolehan = ×1 00
skor maksimal

Medan, Oktober 2017


Mengetahui,
Kepala Sekolah SMAS METHODIST 7 MEDAN Guru Bidang Studi Kimia

Drs. Saiful Joni Parlindungan Frida K Situmorang, S.Pd.


Calon Guru

Herlina Ariska Simanjuntak


NIM. 4143131015
INSTRUMEN TES TERTULIS

Satuan Pendidikan : SMAS Methodist 7 Medan


Mata Pelajaran : Kimia
Kelas : X
Kompetensi dasar : Memahami hakikat ilmu kimia, metode ilmiah dan keselamatan kerja di
laboratorium serta peran kimia dalam kehidupan.
Materi : Hakikat ilmu kimia, metode ilmiah dan keselamatan kerja di
laboratorium serta peran kimia dalam kehidupan.
Pilihlah satu jawaban yang paling benar!
Benar 1 ; skor 2
1. Untuk melarutkan 25 mL HCl 0,2 M dalam air diperlukan alat ukur yang memiliki tingkat
ketelitian tinggi, maka seorang praktikan harus menggunakan.....untuk menghasilkan larutan
dengan volume 250 mL.
A. Gelas Ukur
B. Gelas Kimia
C. Labu Ukur
D. Erlenmeyer
E. Pipet Gondok

2. Pada umumnya bahan – bahan kimia dikelompokkan menjadi beberapa jenis, berikut contoh
bahan kimia yang mudah terbakar adalah...
A. NH3 dan NH4Cl
B. C3H8 dan CH3COCH3
C. Hg dan Cl2
D. CH3COOH dan AlCl3
E. C6H6 dan H2SO4

3. Pada hakekatnya ilmu kimia merupakan ilmu pengeahuan yang mengandung tiga komponen,
yaitu...
A. Metode ilmiah, pengetahuan dan eksperimen
B. Produk ilmiah, proses ilmiah dan sikap ilmiah
C. Metode ilmiah, proses ilmiah dan eksperimen
D. Manfaat, sifat dan proses ilmu pengetahuan
E. Simbol ilmiah, perhitungan ilmiah, dan isi pengetahuan

4. Atom nitrogen dengan nitrogen akan bergabung membentuk....


A. Molekul Unsur
B. Molekul senyawa
C. Ion
D. Senyawa
E. Unsur

5. Zat – zat berikut yang termasuk campuran homogen adalah ...


C. Campuran pasir dan kerikil
D. Campuran air dan gula
E. Campuran air dan minyak goreng
F. Campuran gula dan garam
G. Campuran tepung kanji da air

Skor Perolehan
Nilai Perolehan = ×1 00
skor maksimal

LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN KETERAMPILAN

Mata Pelajaran : Kimia


Kelas/Semester : X/1
Bidang Peminatan : MIPA
Tahun Pelajaran : 2017/2018
Materi Ajar : Hakikat dan Peran Kimia dalam kehidupan serta Metode Ilmiah
Tanggal/Waktu : ..................../ .........

Penilaian
Aspek yang dinilai
1 2 3
Merumuskan Tidak merumuskan Perumusan Perumusan pertanyaan
dilakukan mandiri
pertanyaan dengan
pertanyaan pertanyaan (individual atau
bantuan guru
kelomok)
Pengamatan teliti
Pengamatan teliti dan
Melakukan tetapi masih
Tidak mengamati tidak mengandung
peengamatan mengandung
interpretasi lain
interpretasi lain
Melakukan analisis
Melakukan analisis
tetapi tidak
Menafsirkan data Tidak menafsirkan mencoba mengaitkan
mengaitkan antar
antar variabel
variable
Memadukan secara
Mengkomunikasikan Secara lisan Lisan dan tertulis
tertulis dan lisan

Bubuhkan tanda √ pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan.


ASPEK PENILAIAN
No. Nama Siswa Merumuskan Melakukan Menafsirkan Jumlah Skor
Mengkomunikasikan
Pertanyaan Pengamatan Data
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
s kor y ang d iperoleh
Nilai = x 1 00
s kor maksimum

Medan, Oktober 2017


Mengetahui,

Kepala Sekolah SMAS METHODIST 7 MEDAN Guru Bidang Studi Kimia

Drs. Saiful Joni Parlindungan Frida K Situmorang, S.Pd.


Calon Guru

Herlina Ariska Simanjuntak


NIM. 4143131015
KISI-KISI SOAL
Mata Pelajaran : Kimia SMA
Kelas/Semester : X/ Semester 1
Kurikulum : Kurikulum 2013
Satuan Kerja : SMAS METHODIST 7 MEDAN

Bahan Kls/ Level Bentuk No.


No. Kompetensi Dasar Konten/Materi Indikator Soal
Semester Kognitif Soal Soal
1 Memahami hakikat ilmu kimia, X/ 1 Bekerja di Disajikan beberapa alat – alat kimia yang Penerapan PG 1
metode ilmiah dan keselamatan laboratorium biasa digunakan dalam laboratorium, (C3)
kerja di laboratorium serta peran peserta didik memperkirakan alat yang
kimia dalam kehidupan. sesuai dengan fungsinya

2 Bekerja di Disajikan beberapa bahan – bahan kimia, Analisis PG 2


laboratorium peserta didik dapat menganalisis sifat (C4)
bahan kimia yang mudah terbakar
3
Metode Ilmiah Disajikan alur hakekat ilmu kimia, peserta 3
didik dapat menentukan komponen Pemahaman PG
hakekat ilmu kimia (C2)
4
Atom, Molekul dan Disajikan jenis molekul, peserta didik 4
Ion dapat mengidentifikasi pembentukan ynag Penerapan PG
terjadi saat unsur yang sama saling (C3)
berikatan
5 5
Campuran, Disajikan beberapa senyawa yang saling Analisis PG
Senyawa dan Unsur bercampur, peserta didik dapat (C4)
menganalisis jenis campuran yang
terbentuk
KARTU SOAL NO. 1

Mata Pelajaran : Kimia SMA


Kelas/Semester : X/ Semester 1
Kurikulum : Kurikulum 2013
Satuan Kerja : SMAS METHODIST 7 MEDAN

Kompetensi Dasar : Memahami hakikat ilmu kimia, metode ilmiah dan keselamatan
kerja di laboratorium serta peran kimia dalam kehidupan
Konten Materi : Bekerja di laboratorium.
Indikator Soal : Disajikan beberapa alat – alat kimia yang biasa digunakan dalam
laboratorium, peserta didik memperkirakan alat yang sesuai
dengan fungsinya
Level Kognitif : Penerapan (C3)

Soal:
Untuk melarutkan 25 mL HCl 0,2 M dalam air diperlukan alat ukur yang memiliki tingkat
ketelitian tinggi, maka seorang praktikan harus menggunakan.....untuk menghasilkan larutan
dengan volume 250 mL.
A. Gelas Ukur
B. Gelas Kimia
C. Labu Ukur
D. Erlenmeyer
E. Pipet Gondok
Kunci/Pedoman Penskoran: C
KARTU SOAL NO. 2

Mata Pelajaran : Kimia SMA


Kelas/Semester : X/ Semester 1
Kurikulum : Kurikulum 2013
Satuan Kerja : SMAS METHODIST 7 MEDAN

Kompetensi Dasar : Memahami hakikat ilmu kimia, metode ilmiah dan keselamatan
kerja di laboratorium serta peran kimia dalam kehidupan
Konten Materi : Bekerja di laboratorium.
Indikator Soal : Disajikan beberapa bahan – bahan kimia, peserta didik dapat
menganalisis sifat bahan kimia yang mudah terbakar
Level Kognitif : Analisis (C4)

Soal:
Pada umumnya bahan – bahan kimia dikelompokkan menjadi beberapa jenis, berikut contoh bahan
kimia yang mudah terbakar adalah...
A. NH3 dan NH4Cl
B. C3H8 dan CH3COCH3
C. Hg dan Cl2
D. CH3COOH dan AlCl3
E. C6H6 dan H2SO4
Kunci/Pedoman Penskoran: B
KARTU SOAL NO. 3

Mata Pelajaran : Kimia SMA


Kelas/Semester : X/ Semester 1
Kurikulum : Kurikulum 2013
Satuan Kerja : SMAS METHODIST 7 MEDAN

Kompetensi Dasar : Memahami hakikat ilmu kimia, metode ilmiah dan keselamatan
kerja di laboratorium serta peran kimia dalam kehidupan
Konten Materi : metode ilmiah
Indikator Soal : Disajikan alur hakekat ilmu kimia, peserta didik dapat
menentukan komponen hakekat ilmu kimia
Level Kognitif : Pemahaman (C2)

Soal:
Pada hakekatnya ilmu kimia merupakan ilmu pengeahuan yang mengandung tiga komponen,
yaitu...
A. Metode ilmiah, pengetahuan dan eksperimen
B. Produk ilmiah, proses ilmiah dan sikap ilmiah
C. Metode ilmiah, proses ilmiah dan eksperimen
D. Manfaat, sifat dan proses ilmu pengetahuan
E. Simbol ilmiah, perhitungan ilmiah, dan isi pengetahuan
Kunci/Pedoman Penskoran: C
KARTU SOAL NO. 4

Mata Pelajaran : Kimia SMA


Kelas/Semester : X/ Semester 1
Kurikulum : Kurikulum 2013
Satuan Kerja : SMAS METHODIST 7 MEDAN

Kompetensi Dasar : Memahami hakikat ilmu kimia, metode ilmiah dan keselamatan
kerja di laboratorium serta peran kimia dalam kehidupan
Konten Materi : Atom, Molekul dan Ion
Indikator Soal : Disajikan jenis molekul, peserta didik dapat mengidentifikasi
pembentukan yang terjadi saat unsur yang sama saling berikatan
Level Kognitif : Penerapan (C3)

Soal:
Atom – atom yang sejenis akan bergabung membentuk....
A. Molekul Unsur
B. Molekul senyawa
C. Ion
D. Senyawa
E. Unsur
Kunci/Pedoman Penskoran: A
KARTU SOAL NO. 5

Mata Pelajaran : Kimia SMA


Kelas/Semester : X/ Semester 1
Kurikulum : Kurikulum 2013
Satuan Kerja : SMAS METHODIST 7 MEDAN

Kompetensi Dasar : Memahami hakikat ilmu kimia, metode ilmiah dan keselamatan
kerja di laboratorium serta peran kimia dalam kehidupan
Konten Materi : Campuran, Senyawa dan Unsur
Indikator Soal : Disajikan beberapa senyawa yang saling bercampur, peserta
didik dapat menganalisis jenis campuran yang terbentuk
Level Kognitif : Analisis (C4)

Soal:
Zat – zat berikut yang termasuk campuran homogen adalah ...
A. Campuran pasir dan kerikil
B. Campuran air dan gula
C. Campuran air dan minyak goreng
D. Campuran gula dan garam
E. Campuran tepung kanji da air
Kunci/Pedoman Penskoran: B

Medan, Oktober 2017

Mengetahui,
Kepala Sekolah SMAS METHODIST 7 MEDAN Guru Bidang Studi Kimia

Drs. Saiful Joni Parlindungan Frida K Situmorang, S.Pd.

Calon Guru

Herlina Ariska Simanjuntak


NIM. 4143131015

Anda mungkin juga menyukai