Anda di halaman 1dari 21

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : SMK Tunas Harapan


Matapelajaran : Kimia
Kelas/Semester : X/ Ganjil
Materi Pokok : Hakikat Ilmu Kimia, Metode Ilmiah, Keselamatan dan keamanan
kimia di laboratorium, serta peran kimia dalam kehidupan
Alokasi Waktu : 2 x 3 Jam Pelajaran @ 45 menit

A. Kompetensi Inti (KI)


Kompetensi Sikap Spritual adalah “Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang
dianutnya”. Adapaun kompetensi sikap sosial adalah “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan
pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”.
3. KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa keingintahuannya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah.
4. KI 4 : Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.1 Menjelaskan metode ilmiah, hakikat 3.1.1 Mengidentifikasi berbagai produk yang
ilmu Kimia, keselamatan dan mengandung bahan kimia dalam kehidupan
keamanan di laboratorium, serta sehari-hari.
3.1.2 Mengidentifikasi alat-alat laboratorium
peran kimia dalam kehidupan
kimia dan fungsinya
3.1.3 Mengidentifikasi beberapa bahan kimia dan
sifatnya (mudah meledak, mudah terbakar,
beracun, penyebab iritasi, korosif, dan lain-
lain).
3.1.4 Memahami cara kerja ilmuwan kimia dalam
melakukan penelitian dengan menggunakan
metode ilmiah (membuat hipotesis,
melakukan percobaan, dan menyimpulkan)
3.1.5 Merancang percobaan ilmiah, misalnya
menentukan variabel yang mempengaruhi
kelarutan gula dalam air dan
mempresentasikan hasil percobaan.
3.1.6 Menjelaskan hakikat ilmu Kimia
3.1.7 Memahami prosedur standar tentang
keselamatan dan keamanan kimia di
laboratorium.
3.1.8 Memahami peran Kimia dalam penguasaan
ilmu lainnya baik ilmu dasar, seperti biologi,
astronomi, geologi, maupun ilmu terapan
seperti pertambangan, kesehatan, pertanian,
perikanan dan teknologi.
4.1 Menyajikan hasil rancangan dan hasil 4.1.1 Menyajikan hasil rancangan percobaan
percobaan ilmiah ilmiah, misalnya menentukan variabel yang
mempengaruhi kelarutan gula dalam air dan
mempresentasikan hasil percobaan.
4.1.2 Menyajikan peran kimia dalam penguasaan

ilmu lainnya baik ilmu dasar, seperti biologi,


astronomi, geologi, maupun ilmu terapan
seperti pertambangan, kesehatan, pertanian,
perikanan dan teknologi.

C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:
 Mengidentifikasi berbagai produk yang mengandung bahan kimia dalam kehidupan
sehari-hari. (Indikator 3.1.1)
 Mengidentifikasi alat-alat laboratorium kimia dan fungsinya. (Indikator 3.1.2)
 Mengidentifikasi beberapa bahan kimia dan sifatnya (mudah meledak, mudah terbakar,
beracun, penyebab iritasi, korosif, dan lain-lain). (Indikator 3.1.3)
 Memahami cara kerja ilmuwan kimia dalam melakukan penelitian dengan menggunakan
metode ilmiah (membuat hipotesis, melakukan percobaan, dan menyimpulkan).
(Indikator 3.1.4)
 Merancang percobaan ilmiah, misalnya menentukan variabel yang mempengaruhi
kelarutan gula dalam air dan mempresentasikan hasil percobaan. (Indikator 3.1.5)
 Menjelaskan hakikat ilmu Kimia (Indikator 3.1.6)
 Memahami prosedur standar tentang keselamatan dan keamanan kimia di laboratorium.
(Indikator 3.1.7)
 Memahami peran kimia dalam penguasaan ilmu lainnya baik ilmu dasar, seperti biologi,
astronomi, geologi, maupun ilmu terapan seperti pertambangan, kesehatan, pertanian,
perikanan dan teknologi. (Indikator 3.1.8)
 Menyajikan hasil rancangan percobaan ilmiah, misalnya menentukan variabel yang
mempengaruhi kelarutan gula dalam air dan mempresentasikan hasil percobaan.
(Indikator 4.1.1)
 Menyajikan peran kimia dalam penguasaan ilmu lainnya baik ilmu dasar, seperti biologi,
astronomi, geologi, maupun ilmu terapan seperti pertambangan, kesehatan, pertanian,
perikanan dan teknologi. (Indikator 4.1.2)

D. Materi Pembelajaran
1. Materi Fakta : Produk-produk kimia dalam kehidupan.
2. Materi Konsep : Hakikat ilmu kimia.
3. Materi Prosedural :
a. Metode ilmiah
b. Keamanan dan keselamatan kerja dilaboratorium.
4. Materi Metakognitif : peranan ilmu kimia
Materi terlampir dalam lampiran

E. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan pembelajaran : Pendekatan Scientifik
2. Model Pembelajaran : Discovery Learning
3. Metode : Tanya jawab, diskusi, latihan dan penugasan

F. Media Pembelajaran
Media :
 LKPD
 Lembar penilaian
 Powerpoint
Alat/Bahan :
 Penggaris, spidol, papan tulis
 Laptop
 LCD proyektor
 Contoh produk kimia dalam kehidupan sehari-hari
G. Sumber Belajar
 Buku Kimia Siswa Kelas X
 Buku referensi yang relevan,
 Lingkungan setempat

H. Langkah-Langkah Pembelajaran
Pertemuan pertama : 3 JP
Kegiatan Sintaks Deskripsi Kegiatan Alokasi
Discovery waktu
Learning
Pendahuluan Orientasi 1. Pengkodisian 15
 Mengawali pembelajaran dengan berdoa menit
 Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai
sikap disiplin
 Membagikan LKPD untuk menunjang
pembelajaran
2. Aperpepsi
 Menyampaikan tujuan pembelajaran pada
pertemuan yang berlangsung
 Mengajukan pertanyaan yang ada
keterkaitannya dengan pelajaran yang akan
dilakukan.
Guru menunjukkan contoh produk yang
mengandung bahan kimia (misalnya sabun,
detergen,pasta gigi, shampo, kosmetik, obat,
susu, keju, mentega, minyak goreng)
kemudian menanyakan kepada siswa
komposisi kimia dari contoh yang
diberikan.
3. Motivasi
 Memberikan gambaran tentang manfaat
mempelajari pelajaran yang akan dipelajari
dalam kehidupan sehari-hari.
Kegiatan Inti Pemberian Mengamati 100
Peserta didik mengamati artikel/
stimulus / menit
gambar/video yang relevan yang disajikan
rangsangan
oleh guru
 Literasi
- Membaca artikel tentang peran kimia dalam
perkembangan ilmu lain (biologi, astronomi,
geologi, maupun ilmu terapan seperti
pertambangan, kesehatan, pertanian,
perikanan dan teknologi) dan peran kimia
dalam menyelesaikan masalah global.
- Membaca artikel tentang hakikat ilmu
kimia, metode ilmiah dan keselamatan kerja
di laboratorium.
Problem CRITICAL THINKING
statemen/identi Guru memberikan kesempatan pada peserta
fikasi masalah didik untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin
pertanyaan yang berkaitan dengan gambar yang
disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan
belajar, contohnya :
 Mengajukan pertanyaan tentang materi :
Metode ilmiah dan Hakikat ilmu Kimia,
Keselamatan dan keamanan kimia di
laboratorium, Peran Kimia dalam
kehidupan
yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau
pertanyaan untuk mendapatkan informasi
tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari
pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang
bersifat hipotetik) untuk mengembangkan
kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan
merumuskan pertanyaan untuk membentuk
pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan
belajar sepanjang hayat.
Data collection COLLABORATION
/ pengumpulan Mengumpulkan data
Peserta didik :
data
 Mengkaji literatur tentang peran kimia
dalam kehidupan, perkembangan IPTEK,
dan dalam menyelesaikan masalah global
dan menjawab pertanyaan yang ada di
dalam LKPD
 Mengunjungi laboratorium untuk mengenal
alat-alat dan bahan kimia serta tata tertib
laboratorium.
 Mendiskusikan kerja seorang ilmuwan kimia
dalam melakukan penelitian untuk
memperoleh produk kimia menggunakan
metode ilmiah meliputi: penemuan masalah,
perumusan masalah, membuat hipotesis,
melakukan percobaan dan mengolah data
serta membuat laporan.
Data  Mengasosiasi/Mengumpulkan informasi
Peserta didik menyimpulkan hasil pengamatan
proscessing /
dan diskusi tentang hakikat ilmu kimia, metode
pengolahan
ilmiah dan keselamatan kerja di laboratorium
data
serta peran kimia dalam kehidupan.
Verification/pe CRITICAL THINKING (BERPIKIR
mbuktian KRITIS)
Peserta didik mendiskusikan hasil
pengamatannya dan memverifikasi hasil
pengamatannya dengan data-data atau teori pada
buku sumber melalui kegiatan :
Menambah keluasan dan kedalaman sampai
kepada pengolahan informasi yang bersifat
mencari solusi dari berbagai sumber yang
memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada
yang bertentangan untuk mengembangkan sikap
jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras,
kemampuan menerapkan prosedur dan
kemampuan berpikir induktif serta deduktif
dalam membuktikan tentang materi :
Metode ilmiah dan Hakikat ilmu Kimia,
Keselamatan dan keamanan kimia di
laboratorium, peran kimia dalam kehidupan
antara lain dengan : Peserta didik dan guru
secara bersama-sama membahas jawaban soal-
soal yang telah dikerjakan oleh peserta didik.
Generalization/ COMMUNICATION
menarik
 Mengkomunikasikan
kesimpulan Peserta didik mempresentasikan hasil
pengamatan dan diskusi tentang hakikat
ilmu kimia, metode ilmiah dan keselamatan
kerja di laboratorium serta peran kimia
dalam kehidupan dengan tata bahasa yang
benar.
Penutup  Peserta didik membuat resume 20
(CREATIVITY) dengan bimbingan guru menit
tentang point-point penting yang muncul
dalam kegiatan pembelajaran tentang materi
Metode ilmiah dan Hakikat ilmu Kimia yang
baru dilakukan.
 Peserta didik bersama guru merefleksi
pembelajaran yang telah dilakukan
 Peserta didik mengumpulkan LKPD yang
telah dikerjakan
 Guru memeriksa pekerjaan siswa yang
selesai
 Peserta didik yang selesai mengerjakan
tugas diberi paraf untuk penilaian tugas
 Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran
dengan berdoa dan salam.

Pertemuan kedua: 3 JP
Kegiatan Sintaks Deskripsi Kegiatan Alokasi
Discovery waktu
Learning
Pendahuluan Orientasi 1. Pengkodisian 15
 Mengawali pembelajaran dengan berdoa
menit
 Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai
sikap disiplin
 Membagikan LKPD untuk menunjang
pembelajaran
2. Aperpepsi
 Menyampaikan tujuan pembelajaran pada
pertemuan yang berlangsung
 Mengingatkan kembali aturan di dalam
laboratorium.
3. Motivasi
 Memberikan gambaran tentang manfaat
mempelajari pelajaran yang akan
dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.
 Memberi motivasi bahwa siswa dapat
melakukan percobaan untuk menemukan
konsep dalam pembelajaran.
 Siswa berkelompok sesuai kelompoknya.
Kegiatan Inti Pemberian Mengamati 100
stimulus /  Peserta didik diajak ke laboratorium kimia untuk menit
rangsangan mengamati alat dan bahan serta cara kerja
dalam percobaan menentukan variabel yang
mempengaruhi kelarutan gula dalam air
Problem CRITICAL THINKING
Menyanya
statemen/identi
Guru memberikan kesempatan pada peserta
fikasi masalah
didik untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin
pertanyaan yang berkaitan dengan alat dan bahan
yang disajikan dan akan dijawab melalui
kegiatan belajar dalam LKPD, contoh:
“apakah hasil percobaan akan sesuai dengan
dasar teori?
Data collection Literasi
/ pengumpulan Mengumpulkan data
 Peserta didik mengumpulkan data dari
data
percobaan dan literature yang dimiliki
 Peserta didik diarahkan untuk dapat
menentukan variable yang mempengaruhi
kelarutan gula dalam air.
Data CRITICAL THINKING (BERPIKIR
proscessing / KRITIS)
pengolahan  Mengasosiasi/Mengumpulkan informasi
Peserta didik mengolah data hasil percobaan
data
yang dilakukan dengan dasar teori yang
diketahui
Verification/pe COLLABORATION
mbuktian  Peserta didik mendiskusikan hasil
pengolahan data
Generalization/ COMMUNICATION
menarik Mengkomunikasikan
kesimpulan
Pada tahap ini peserta didik :
1. menyimpulkan hasil percobaan dan diskusi
dengan cara:
a. Menyimpulkan tentang kegunaan dan
fungsi alat dan bahan kimia
b. Menyimpulkan cara menjaga
keselamatan kerja di laboratorium
c. Menyimpulkan tentang variable yang
mempengaruhi kelarutan gula dalam air
2. menuliskan laporan sementara setelah
selesai menganalisis yang kemudian
menjadi bahan penulisan laporan praktikum.
Penutup  Peserta didik bersama guru merefleksikan 20
pembelajaran yang telah dilakukan menit
 Peserta didik diberikan evaluasi berupa
pengerjaan soal pada LKPD
 Guru memberikan tugas (PR) dan
mengarahkan siswa untuk membaca materi
pada pertemuan selanjutnya tentang model
atom
 Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran
dengan berdoa dan salam.

I. Penilaian Hasil Belajar


1. Teknik Penilaian:
a. Penilaian Sikap : Observasi/pengamatan/Jurnal
b. Penilaian Pengetahuan : Tes Tertulis, Penugasan
c. Penilaian Keterampilan : Unjuk Kerja
2. Bentuk Penilaian :
a. Observasi : Lembar pengamatan aktivitas peserta didik
b. Tes tertulis : Soal Pilihan ganda dan Uraian
c. Unjuk kerja: Rubrik presentasi
3. Remedial
a. Pembelajaran remedial dilakukan bagi peserta didik yang capaian KD nya belum
tuntas
b. Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remidial teaching (klasikal),
atau tutor sebaya, atau tugas dan diakhiri dengan tes.
c. Tes remedial, dilakukan sebanyak 1 kali dan apabila setelah 1 kali tes remedial belum
mencapai ketuntasan, maka remedial dilakukan dalam bentuk tugas tanpa tes tertulis
kembali.
CONTOH PROGRAM REMIDI

Sekolah : SMA
Kelas/Semester : X / ganjil
Mata Pelajaran : Kimia
Ulangan Harian Ke : ……………………………………………..
Tanggal Ulangan Harian : ……………………………………………..
Bentuk Ulangan Harian : ……………………………………………..
Materi Ulangan Harian : ……………………………………………..
(KD / Indikator) : ……………………………………………..
KKM : ……………………………………………..

No soal
Indikator
Nama Bentuk yang Nilai
Nilai yang
No Peserta Tindakan dikerjakan Setelah Ket
Ulangan Belum
Didik Remedial dalam tes Remedial
Dikuasai
remidial
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Diberikan
Bimbingan
1 Ani 60 2,3 Khusus dan 1, 2, 3, 4 85 Tuntas
tugas
Individu

Diberikan
2 Budi 68 3 Tugas 3,4 98 Tuntas
khusus
No soal
Indikator
Nama Bentuk yang Nilai
Nilai yang
No Peserta Tindakan dikerjakan Setelah Ket
Ulangan Belum
Didik Remedial dalam tes Remedial
Dikuasai
remidial
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
dst

Keterangan :
Pada kolom ( 6 ), masing-masing indikator dibuatkan 1 atau 2 nomor soal dengan tingkat
kesukaran berbeda-beda
Misalnya : Indikator 2 menjadi 2 soal yaitu nomor 1, 2
Indikator 3 menjadi 2 soal yaitu nomor 3, 4
Pada kolom ( 7 ), nilai yang diperoleh hanya digunakan untuk menentukan tuntas atau
tidak tuntasnya dari siswa yang telah ikut remidial, karena nilai yang akan diolah adalah
nilai batas ketuntasan. Artinya bahwa Ani dan Budi memperoleh nilai setelah remidial
masing-masing 70 (Jika batas ketuntasan(KKM)adalah 70).
4. Pengayaan
a. Bagi peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran

pengayaan sebagai berikut: Siwa yang mencapai nilai ketuntasan minimal diberikan
materi masih dalam cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan
tentang penelitian ilmiah atau bisa menjadi tutor sebaya.
CONTOH PROGRAM PENGAYAAN

Sekolah : SMA
Kelas / Semester : X /Ganjil
Mata Pelajaran : Kimia
KKM Mata Pelajaran : 70
Materi (KD/Indikator :

No. Nama Siswa Nilai Ulangan Bentuk Pengayaan


1. Eka 90 Contoh:
2. Dodo 100  Memberikan soal-soal pemecahan masalah,
3. dst.. .... misalnya soal-soal Olimpiade yang terkait
dengan materi
 Memanfaatkan Condeng dan Dandang untuk
menjadi Tutor Sebaya

Mengetahui, Jakarta, Juli 2018


Kepala SMK Tunas Harapan Guru Mata Pelajaran Kimia

Winartono, SH Ajizah Tri Lestari, S.Si


NIP. NIP.
Lampiran 1: Materi Pembelajaran
HAKIKAT DAN PERANAN ILMU KIMIA DALAM
KEHIDUPAN SERTA METODE ILMIAH

A. Materi Fakta

1. Pengertian dan PenggolonganBahanKimia


a. PengertianBahanKimia
Semua yang terdapat disekitar kita merupakan “materi” dan semua materi terdiri dari
bahan kimia. Namun dalam kehidupan sehari-hari kita sering menggunakan “materi”
daripada “bahan kimia”.
Jika ditinjau dari asalnya, bahan kimia dapat dibagi kedalam dua golongan, yaitu:
a.Bahan kima alami, yaitu bahan kimia yang terdapat di alam.
Misalnya air, kayu, bawang, kunyit, dan lain-lain.
b.Bahan kimia sintesis, atau bahan kimia buatan pabrik. Misalnya deterjen, plastik,
sampo, bahan pembasmi serangga, dan lain-lain.
Bahan kimia alami umumnya tidak menimbulkan masalah, baik bagi manusia maupun
lingkungan. Sebaliknya bahan kimia sintesis dapat menimbulkan masalah. Masalah
dapat terjadi karenaada beberapa bahan kimia yang bersifat racun, atau sukar terurai
oleh mikroorganisme, sehingga limbahnya mencemari lingkungan.

Penggolongan Bahan Kimia di Rumah


Berbagai jenis bahan kimia yang kita gunakan dirumah dapat dikelompokkan
berdasarkan penggunaannya yaitu :
a.Bahan pembersih

Bahan pembersih yang sering digunakan yaitu sabun. Sabun mampu mengankat kotoran
yang menempel pada kulit atau pakaian, kemudian melarutkannya dalam air. Selain sabun
dikenal pula deterjen yang lebih ampuh dari sabun untuk mencuci pakaian. Kedalam
deterjen ditambahkan bahan tertentu sehingga kotoran yang sudah lepas tidak menempel
lagi pada cucian. Bahan pembersih yang lain misalnya pembersih lantai, pembersih kaca,
dan lain-lain.

b.Bahan pemutih
Pemutih pakaian digunakan untuk menghilangkan noda membandel yang
menempel pada pakaian, serta dapat membunuh bakteri. Pemutih tersedia dalam bentuk
larutan maupun serbuk. Pemutih juga digunakan sebagai disinfektan.
Pemutih yang beredar dipasaran, umumnya mengandung senyawa hipoklorit
sebagai bahan aktifnya. Larutan pemutih mengandung senyawa natrium hipoklorit
(NaClO) dengan kadar 5,25 % ; sedangkan serbuk pemutih mengandung senyawa
kalsium hipoklorit, Ca(ClO)2. Senyawa hipoklorit mudah melepaskan klorin. Dalam
kadar tinggi klorin dapat merusak pakaian. Pemutih Hipoklorit tidak baik untuk bahan
poliester, sebab lebih member kesan kuning daripada memutihkan. Pemutih merupakan
bahan kimia yang sangat reaktif.
Mencampur bahan pemutih dengan bahan rumah tangga lainnya dapat sangat
berbahaya. Misalnya, jika pemutih dicampur dengan pembersih kloset yang mengandung
asam klorida dapat menghasilkan gas klorin. Gas klorin dapat merusak saluran
pernafasan, dan jika kadarnya cukup besar dapat mematikan. Mencampur pemutih
dengan ammonia juga menghasilkan gas beracun, yaitu kloramin (NH 2Cl) dan hidrazin
(N2H4). Oleh karena itu jangan sekali-kali mencampur pemutih dengan bahan lain tanpa
petunjuk atau pengetahuna yang jelas.
c.Bahan pewangi
Senyawa yang digunakan sebagai bahan pewangi biasanya diperoleh dari alam,
misalnya tanaman melati dan mawar. Namun para ahli juga berupaya mendapatkan
senyawa buatan (sintesis) yang lebih murah daripada yang alami. Seiring dengan
perkembangan zaman, penggunaan ini semakin berkembang. Pewangi atau parfum
digunakan pada setiap produk, mulai dari produk kebutuhan wanita, hingga produk
kebutuhan rumah tangga seperti cairan pembersih bahkan obat anti nyamuk.
Produk yang memiliki wewangian yang khas dan menarik memang cukup
digemari oleh masyarakat, karena memang kesan bersih, segar dan menyenangkan akan
ditimbulkan dari wewangian tersebut. Namun apakah penambahan zat pewangi atau
parfum pada beberapa produk harian atau kosmetik tersebut aman bagi penggunanya?
Bagaimana dengan ibu hamil yang mengirupnya apakah wangi tersebut benar-benar
murni terbuat dari campuran bunga dan buah seperti yang dicantum pada kemasan atau
pada iklan produk tersebut. Mungkinkah kita mendapatkan wewangian yang benar-benar
asli dan aman dengan harga yang sangat murah?

d.Bahan pembasmi serangga

Kita sering menggunakan obat nyamuk untuk mengusir nyamuk, begitupun petani yang
menggunakan obat pembasmi serangga untuk membunuh belalang, atau kumbang
penggerek. Bahan Pembasmi serangga tergolong zat yang bersifat racun. Zat ini tidak
hanya beracun bagi serangga, tetapi juga bagi berbagai jenis hewan lain, bahkan bagi
manusia. Adapun macam-macam obat pembasmi serangga yaitu DDT, aldrin, dieldrin,
dan endrin. Meskipun demikian, obat pembasmi serangga juga berbahaya jika
digunakan secara berlebihan. Efek samping obat pembasmi serangga dalam dunia
pertanian dapat merusak kesehatan karena terutama kesehatan petani yang
menggunakannya. Oleh karena itu sebaiknya diperhatikan cara pengggunaannya.

B. Materi Konsep

1. Hakikat Ilmu Kimia


Nama ilmu kimia berasal dari bahasa Arab, yaitu al-kimia yang artinya perubahan materi,
oleh ilmuwan Arab Jabir ibn Hayyan (tahun 700-778). Ini berarti, ilmu kimia secara singkat
dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari rekayasa materi, yaitu mengubah materi menjadi
materi lain. Secara lengkapnya, ilmu kimia adalah ilmu mempelajari tentang susunan, struktur,
sifat, perubahan serta energi yang menyertai perubahan suatu zat atau materi. Zat atau materi itu
sendiri adalah segala sesuatu yang menempati ruang dan mempunyai massa.
Susunan materi mencakup komponen-komponen pembentuk materi dan perbandingan
tiap komponen tersebut. Struktur materi mencakup struktur partikel-partikel penyusun suatu
materi atau menggambarkan bagaimana atom-atom penyusun materi tersebut saling berikatan.
Sifat materi mencakup sifat fisis (wujud dan penampilan) dan sifat kimia. Sifat suatu materi
dipengaruhi oleh : susunan dan struktur dari materi tersebut. Perubahan materi meliputi
perubahan fisis/fisika (wujud) dan perubahan kimia (menghasilkan zat baru). Energi yang
menyertai perubahan materi menyangkut banyaknya energi yang menyertai sejumlah materi dan
asal-usul energi itu.
Hakekat ilmu kimia adalah bahwa benda itu bisa mengalami perubahan bentuk, maupun
susunan partikelnya menjadi bentuk yang lain sehingga terjadi deformasi, perubahan letak
susunan, ini mempengaruhi sifat-sifat yang berbeda dengan wujud yang semula.
Fakta yang terdapat di alam mempunyai banyak hubungan dengan ilmu kimia. Dari ciri
pemikiran filsafat yang telah dipelajari mempunyai arti besar dalam menumbuhkan sikap kritis
terhadap suatu fakta. Sikap kritis ini merangsang otak untuk mengajukan berbagi pertanyaan
terhadap fenomena yang ada. Sebagai contoh ; fakta kimia yaitu larutan elektrolit dan non-
elektrolit. Dari sikap kritis muncul pertanyaan ; apa yang menyebabkan larutan elektrolit dapat
menghantarkan arus listrik dan apa yang menyebabkan larutan non-elektrolit tidak dapat
menghantarkan arus listrik, bagaimana ciri-ciri larutan elektrolit dan non-elektrolit, dan lain-lain.
Ilmu kimia diperlukan dan terlibat dalam kegiatan industri dan perdagangan, kesehatan,
dan berbagai bidang lain. Kedepan, Ilmu Kimia sangat berperan dalam penemuan dan
pengembangan material dan sumber energi baru yang lebih bermanfaat, bernilai ekonomis tinggi,
dan lebih ramah lingkungan.

C. Materi Prosedural
1. Metode Ilmiah
Ada dua cara untuk menentukan IPA, yaitu secara kebetulan dan dengan metode ilmiah.
Cara pertama jarang terjadi dan tidak dapat diandalkan. Contohnya penemuan zat radioaktif oleh
Hendri Bacquerel dan penisilin oleh Alexander Fleming. Cara kedua memerlukan kerja keras
yang cukup lama dilaboratorium dengan menggunakan pendekatan ilmiah. Langkah umum
dalam metode ilmiah adalah mengadakan pengamatan, merumuskan hipotesis, melakukan
percobaan, menarik kesimpulan dan membuat laporan.
1. Mengadakan pengamatan/merumuskan masalah
Dalam melakukan pengamatan, kita melakukan percobaan dengan keadaan yang
dikendalikan agar didapat data yang sama bila percobaan diulang. Data yang terkumpul
kemudian disusun sedemikian rupa sehingga ditemukan hal yang menarik, seperti
keteraturan, kecendrungan atau perbedaan. Hal ini diperluan untuk mencari gambaran
umum tentang gejala alam sehingga mudah dipahami.
2. Merumuskan hipotesis
hipotesis merupakan penjelasan sementara yang masuk akal dan telah teruji kebenaranya
sehingga dapat diterima. Hipotesis yang dibuat akan menentukan bentuk percobaan yang
akan dilakukan dan akhirnya mempengaruhi keberhailan menemukan teori yang dapat
diandalkan. Merumuskan hipotesis memerlukan pengetahuan dan penalaran, karen harus
didasarkan pada teori yang mapan.
3. Melakukan percobaan
Kebenaran hipotesis dapat diketahui setelah diuji dengan percobaan di laboratorium. Data
yang diperoleh mungkin sesuai denga hipotesis tetapi mungkin juga tidak. Jika tidak
berarti kesalahan mungkin saja terjadi pada percobaan atau hipotesis yang keliru.
Kesulidan yang biasa timbul dalam tahap ini adalah dalam merancang dan melakukan
percobaan yang cocok dan layak dilaksanakan.
4. Menarik kesimpulan
Kesimpulan dari suatu penelitian adalah pernyataan yang merangkum apa yang sudah
dilakukan selama kegiatan penelitian. Dalam suatu kesimpulan perlu dibahas apakah data
yang Anda dapatkan dari hasil penelitian telah mendukung hipotesis yang anda buat atau
tidak.
5. Membuat laporan
Langkah terakhir dari suatu penelitian adalah menyususn laporan ilmiah. Laporan ilmiah
dibuat agar peneliti dapat mengkomunikasikan hasil penemuannya. Dengan laporan
tersebut diharapkan pembaca dapat mengikuti, memahami, dan memberi kritik yang
konstruktif (bersifat memperbaiki dan membangun).

2. Keselamatan Kerja Di Laboratorium


Keselamatan kerja laboratorium merupakan salah satu aspek penting yang harus
diperhatikan. Ibarat seseorang yang tengah berjalan di jalan raya, bekerja di laboratorium juga
memerlukan rambu-rambu sehingga selama dalam perjalanan dapat sampai tujuan dengan
selamat. Kecelakaan kerja di laboratorium bisa menimbulkan kerugian materi serta adanya
korban manusia. Kecelakaan kerja dapat menyebabkan korban mengalami luka, cacat fisik,
gangguan kesehatan, trauma, bahkan dapat mengancam nyawa seseorang. Semua kemungkinan
ini dapat dicegah dengan memperhatikan pedoman keselamatan kerja.

Kecelakaan kerja yang terjadi di laboratorium bisa saja terjadi setiap saat. Banyak alasan
terjadinya kecelakaan kerja, diantaranya adalah :
1. Faktor manusia
Kelalaian manusia yang kurang memperhatikan aspek keselamatan kerja sehingga
dapat merugikan diri sendiri dan orang lain. Kelalaian manusia juga dapat terjadi karena
belum memahami panduan keselamatan kerja dengan benar. Perilaku baik akan terbawa
setiap saat jika telah menjadi kebiasaan dalam kehidupan seseorang. Begitu pula budaya
keselamatan kerja akan terbangun apabila selalu ada pembiasaan dalam setiap aktivitas di
laboratorium. Mengenakan sepatu tertutup saat bekerja di laboratorium merupakan
kebiasaan kecil. Jika sekali dua kali bekerja dengan sepatu terbuka tetap aman, biasanya
akan merasa sama saja mengenakan sepatu terbuka atau tertutup sehingga tidak ada
kekhawatiran lagi jika tumpahan atau percikan bahan kimia setiap saat bisa terjadi.
2. Bahan kimia
Penanganan bahan kimia yang tidak sesuai menjadi salah satu faktor terjadinya
kecelakaan kerja. Penyimpanan bahan kimia harus mempertimbangkan kualifikasi dan
sifat bahan. Bahan kimia tidak harus disimpan sesuai dengan urutan abjad. Penyimpanan
bahan cair dan padat harus terpisah dan harus disesuaikan dengan sifatnya. Bahan cair
yang telah diencerkan dan bahan padat yang telah dibuat dalam larutan harus disimpan
dalam wadah yang sesuai dan diberi label. Label bahan kimia minimal menyertakan
nama, konsentrasi, dan tanggal pembuatan. Bahan kimia yang tidak mempunyai label
harus disingkirkan dan tidak diperbolehkan untuk digunakan, jika perlu ditelusur
identitasnya.
Mereaksikan bahan kimia harus sesuai dengan prosedur kerja dengan
memperhatikan sifat bahan kimia yang digunakan. Sebelum mereaksikan atau
mencampurkan bahan kimia, paling tidak jumlah yang digunakan telah diketahui dengan
pasti dan tersedia petunjuk teknik mereaksikan atau pencampurannya. Mengenal sifat
bahan kimia menjadi suatu keharusan sebelum berinteraksi dengan bahan kimia.
3. Alat dan instrumentasi
Penggunaan alat-alat gelas laboratorium yang tidak sesuai dengan fungsi dan cara
pemakaian yang benar dapat menimbulkan resiko kecelakaan kerja. Menuangkan larutan
asam ke dalam buret tanpa bantuan corong gelas atau dengan menaiki meja kerja dapat
menyebabkan resiko percikan bahan kimia di wajah atau tangan. Alat gelas yang telah
berkurang fungsi dan kegunaannya, seperti ada bagian yang telah hilang, retak atau pecah
sebaiknya tidak lagi digunakan. Instrumentasi yang tidak layak pakai juga tidak
digunakan, seperti necara yang telah rusak sehingga menimbulkan kesalahan
penimbangan, dapat berakibat kesalahan dalam pembuatan bahan atau campuran reaksi.
Sentrifuge yang rusak sebaiknya tidak digunakan.
4. Sarana dan prasarana penunjang
Saluran air bersih di laboratorium harus tersedia dengan baik untuk keperluan
kebersihan, penanganan kecelakaan, sebagai pendingin proses distilasi, ekstraksi, atau
refluks serta berbagai keperluan lainnya. Saluran listrik yang digunakan selalu diperiksa
secara rutin dan harus dilengkapi pengontrol otomatis apabila terjadi hubungan arus
pendek.

Berikut merupakan petunjuk/larangan umum yang harus diperhatikan setiap kali


melakukan percobaan:
a. Letakkan hanya alat dipergunakan diatas meja
b. Pergunakan kaca mata pengaman
c. Perhatikan cara memanaskan cairan dalam tabung reaksi. Hati-hati denga rambut
anda (pakai ikat rambut)
d. Jangan mengarahkan tabung yang dipanaskan ke orang lain
e. Perhatikan cara mencium gas yang benar (kipaskan gas kearah hidung dengan tangan
sampai bau tercium
f. Jangan buang zat dikeranjang sampah. (perhatikan jenis bahan yang tumpah, apakah
asam, basa, senyawa beracun, dsb. Laporkan kepada guru pembimbing)
g. Jangan mengembalikan zat sisa kedalam botol stok. Sediakan wadah, misalnya
tabung reaksi untuk mengumpulkan zat-zat sisa)

Hal-hal yang dilakukan pada percobaan ilmiah di laboratorium


Apa-apa saja yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan percobaan di laboratorium?
Hal-hal yang perlu diperhatikan saat melaksanakan percobaan di laboratorium, antara lain:
1. Taati tata tertib laboratorium demi keamanan dan kelancaran kerja.
2. Pelajari lebih dahulu petunjuk eksperimen atau LKS (Lembar Kerja Peserta didik). Agar
jelas tujuan, masalah serta cara kerjanya, kerjakanlah menurut cara kerja itu!
3. Gunakanlah alat-alat pelindung, misalnya masker, kaca mata pelindung, gunakan jas lab,
sepatu buaya
4. Pahami jenis kegunaan dan cara penggunaan alat-alat laboratorium secara benar. Anda
harus memahami sifat dari alat-alat tersebut. Misalnya alat dari gelas mudah retak dan
pecah.
Pada tabel berikut ada gambar alat serta kegunaannya.

Nama dan Gambar


No Metode Alat Fungsi Alat
Alat
1. Masukkan zat kimia yang  Wadah zat kimia baik
berupa cairan atau padatan padat maupun cairan
kedalam gelas kimia.  Media Pemanasan cairan

2. Letakkan kawat kasa di atas Diguanakan sebagai alas


kaki tiga, lalu panaskan juga dalam penyebaran panas
pembakar spirtus. yang berasal dari suatu
pembakar.

3. Masukkan larutan yang akan Untuk mengukur volume


diukur kedalam gelas ukur, lalu larutan yang tidak
lakukanlah pengukuran larutan memerlukan tingkat ketelitian
tersebut. tinggi dalam jumlah tertentu.

4. Masukan campuran bahan kimia Untuk menyaring campuran


kedalam corong lalu saringlah kimia.
bahan kimia tersebut kedalam
corong.

5. Aduklah larutan yang sudah Digunakan untuk mengaduk


tersedia di gelas kimia cairan di dalam gelas kimia.
menggunakan batang pengaduk.

6. letakkan kawat kasa diatas kaki Digunakan untuk menahan


tiga dan pemanas spiritus di kawat kasa dalam
bagian bawahnya.. pemanasan.

7. Dalam percobaan letakan Digunakan untuk


sample pada cawan petri. menguapkan larutan.
8. Teteskan zat yang akan diuji Digunakan untuk menguji
pada bulatan yang ada di plat suatu zat dalam jumlah kecil.
tetes.

Masukan zat kedalam tabung Untuk memisahkan endapan


9. sentrifuge kocok terlebih dan larutan.
dahulu.

10. Simpan tabung reaksi di lubang Untuk


rak tabung reaksi. menyimpan/meletakkan
tabung reaksi

Masukan sampel pada tabung Digunakan untuk


11. reaksi sambungkan pada pipa U memindahkan zat yang
sambungkan lagi tabung reaksi berupa gas.
pada pipet.

12. Masukan suatu larutan lalu tutup Digunakan untuk


termostat. menstabilkan suhu larutan.

13. Ambil pipa kapiler masukkan Berfungsi untuk pelelehan


sampel pipa kapiler, masukan zat.
pada alat untuk pelelehan.

14. 100 ml Masukan larutan kedalam labu Untuk membuat larutan


ukur lalu encerkan larutan dengan konsentrasi tertentu
hingga tanda batas di leher labu dan mengencerkan larutan.
ukur.

15. Letakkan kaca arloji diatas gelas Sebagai penutup gelas kimia
kimia saat memanaskan sampel. saat memanaskan sampel,
Letakkan kaca arloji di atas
dan wadah untuk menimbang
neraca saat menimbang zat
zat padat.
berupa padatan.
16. Semprotkan aquades ke alat Digunakan untuk menyimpan
yang akan dibersihkan. aquades dan membersihkan
antara cairan dan padatan.

17. Ambilah larutan menggunakan · Untuk mengambil bahan


spatula lalu masukan kedalam kimia yang berbentuk
gelas kimia dan aduklah larutan padatan
menggunakan spatula. · Untuk mengaduk larutan
yang tidak bersifat asam

18. Masukan zat kedalam botol Digunaan untuk menimbang


timbang tutup botol timbang larutan atau zat yang mudah
agar tidak menguap, lalu menguap atau hidrokopis.
timbang menggunakan neraca.

19. Masukan pipet seukuran, tekan Digunakan untuk mengambil


habis filler sampai kempis cairan atau memompa cairan.
dengan menggunakan bulatan A,
sesudah pipet dimasukan cairan
tekan tombol s untuk menyedot.

20. Ambil tanggrus lalu jepitkan Digunakan untuk menjepit


pada gelas kimia dalam keadaan gelas kimia dan cawan pada
panas. keadaan panas.

Jepitkan buret pada klem dan Digunakan untuk menjepit


21. juga jepitkan pada statif agar buret.
buret tegak lurus.

22. Masukan zat yang akan diuji Digunakan untuk


biasanya berupa cairan timbang menentukan berat jenis.
fiknometer pada neraca.

23. Jepitkan tabung reaksi pada Digunakan untuk menjepit


penjepit kayu ketika tabung tabung reaksi.
reaksi dalam keadaan panas.
24. Jepitkan buret pada klem buret Digunakan untuk menjepit
dan juga jepitkan pada statif klem yang menjepit buret
buret agar buret tegak lurus. supaya buret tegak lurus.

25. Masukkan cawan yang sudah Untuk menguapkan air dari


dipanaskan kedalam desikator sampel yang panas.
tunggu sampai 15 menit angkat
lau timbang.

26. Simpanlah larutan kedalam labu Untuk wadah penampung


erlenmeyer kemudian larutan hasil destilasi, wadah
panaskanlah larutan tersebut. zat saat memanaskan larutan,
serta wadah zat untuk titrasi.

27. Masukan bahan kimia yang Digunakan untuk


berupa padatan ke dalam mortar menghancurkan dan
lalu hancurkan menggunakan mencampurkan padatan.
pastle dan padatanpun akan
tercampur.

28. Letakkan pembakar spirtus Digunakan untuk


diabawah kaki tiga maka memanaskan bahan yang
lakukannlah pemanasan bahan tidak bersifat mudah
kimia. meledak/ terbakar dengan
suhu tinggi.

29. Keluarkan larutan dari dalam Untuk mengeluarkan larutan


buret dengan cara membuka dengan volume terentu,
kran yang terdapat diburet. biasanya digunakan untuk
titrasi.

30. Masukan termometer kedalam Untuk mengukur suhu atau


cairan yang akan diukur perubahan suhu.
suhunya, nanti akan terlihat
berapa ukuran suhunya.
Usahakan agar permukaan
termometer hanya mengenai
cairan (objek yang diamati) saja
agar suhu yang terbaca adalah
suhu cairan tersebut.
5. Pahami sifat dari bahan-bahan kimia serta simbol dan makna simbol dari bahan kimia
berbahaya biasanya pada botol bahan kimia ditempel labelnya, antara lain dapat dilihat
pada tabel berikut:

No SIMBOL KETERANGAN
.
1. Explosive  Bersifat mudah meledak
(mudah meledak)  Bahaya : eksplosif pada kondisi tertentu
 Dapat meledak dengan pukulan/benturan, gesekan,
pemanasan, api dan sumber nyala lain bahkan tanpa oksigen
atmosferik.
 Keamanan : hindari benturan, gesekan, loncatan api, dan
panas
 Contoh : ammonium nitrat, nitroselulosa, TNT
2. Oxidizing  Biasanya tidak mudah terbakar.
(pengoksidasi)  Tetapi bila kontak dengan bahan mudah terbakar atau bahan
sangat mudah terbakar mereka dapat meningkatkan resiko
kebakaran secara signifikan
 Bahaya: oksidator dapat membakar bahan lain, penyebab
timbulnya api atau penyebab sulitnya pemadaman api
 Keamanan: hindari panas serta bahan mudah terbakar dan
reduktor
 Contoh: hidrogen peroksida, kalium perklorat
3. Flammable  Bahaya : mudah terbakar
(mudah terbakar)
Meliputi :
1. zat terbakar langsung, contohnya aluminium alkil
fosfor; keamanan : hindari campuran dengan udara.
2. gas amat mudah terbakar. Contoh : butane, propane.
Keamanan : hindari campuran dengan udara dan hindari
sumber api.
3. Zat sensitive terhadap air, yakni zat yang membentuk
gas mudah terbakar bila kena air atau api.
4. Cairan mudah terbakar, cairan dengan titik bakar di
bawah 21 0C. contoh : aseton dan benzene. Keamanan :
jauhkan dari sumber api dan loncatan bunga api.
4. Toxic  Bahaya: toksik; berbahaya bagi kesehatan bila terhisap,
(beracun)
tertelan atau kontak dengan kulit, dan dapat mematikan.
 Kemananan: hindari kontak atau masuk dalam tubuh, segera
berobat ke dokter bila kemungkinan keracunan.
 Contoh: arsen triklorida, merkuri klorida
5. Harmful irritant Kode Xn:
(bahaya, iritasi)
 Bahaya: menimbulkan kerusakan kecil pada tubuh,
 Contoh: peridin
 Kemanan: hindari kontak dengan tubuh atau hindari
menghirup, segera berobat ke dokter bila kemungkinan
keracunan.
Kode Xi:
 Bahaya: iritasi terhadap kulit, mata, dan alat pernapasan
 Contoh: ammonia dan benzyl klorida
 Keamanan: hindari terhirup pernapasan, kontak dengan kulit
dan mata.
6. Corrosive  Bahaya: korosif atau merusak jaringan tubuh manusia
(korosif)  Contoh: klor, belerang dioksida
 Keamanan: hindari terhirup pernapasan, kontak dengan kulit
dan mata

7. Dangerous for  Bahaya: bagi lingkungan, gangguan ekologi


Enviromental  Contoh: tributil timah klorida, tetraklorometan, petroleum
(Bahan berbahaya bagi bensin
lingkungan)  Keamanan : hindari pembuangan langsung ke lingkungan

8. Simbol Iritant  Jika terjadi kontak secara langsung dan/atau terus menerus
dengan kulit atau selaput lendir dapat menyebabkan iritasi
atau peradangan atau alergi kulit
 juga menyebabkan iritasi pernafasan, mengantuk atau pusing
 Iritasi /kerusakan parah pada mata yang dapat menyebabkan
iritasi serius pada mata.
 Contoh : Asam Format
9. Simbol karsinogenik,  Bahan ini menyebabkan karsinogenik (yaitu penyebab sel
mutagenik, dan kanker)
teratogenik  Tetragenik (yaitu sifat bahan yang dapat mempengaruhi)
pembentukan dan pertumbuhan embrio
 Mutagenik (yaitu sifat bahan yang menyebabkan perubahan
kromosom yang berarti dapat merubah genetika)
 Toksisitas sistemik terhadap organ sasaran spesifik; toksisitas
terhadap sistem reproduksi; dan/atau gangguan saluran
pernafasan.
 Contoh: Formaline

D. Materi Metakognitif

1. Peran kimia dalam kehidupan.


Seiring perkembangan zaman dan Ilmu Pengetahuan dan teknologi, semakin banyak
industri yang menghasilkan produk bahan kimia yang diproduksi untuk memenuhi
kebutuhan kita. Mulai dari deterjen, sabun, sampo, pemutih, bahan pewangi, pembasmi
serangga sampai pada bahan makanan dan bumbu masak yang kita komsumsi, hampir
semuanya merupakan bahan kimia hasil industri. Diantara bahan-bahan kimia tersebut ada
yang berbahaya atau bersifat racun, oleh karena itu sangat penting untuk mengetahui jenis,
sifat-sifat, kegunaan, serta bahaya dari setiap bahan-bahan kimia yang kita gunakan di
rumah.
2. Peranan Ilmu Kimia dalam bidang ilmu lain
1). Dalam bidang pertanian
Bahan kimia diperlukan untuk pembuatan pupuk, insektisida, fungisida dan
sebagainya. Bahan-bahan ini digunakan untuk meningkatkan hasil panen. Dan dengan
proses kimia juga dapat menghasilkan bibit unggul.
2). Dalam bidang pakaian
Pada pembuatan serat sintetik. Misalnya tetoron, dakron, vamatex dan sebagainya.
3). Dalam bidang perumahan
Bahan kimia digunakan untuk pembuatan konstruksi bangunan, misalnya seng, cat,
logam, semen dan sebagainya.
4). Dalam bidang kesehatan
Pembuatan obat-obatan, seperti antibiotik, vitamin dan sebagainya. Memeriksa sampel
131
darah, radio isotop untuk mendeteksi berbagai penyakit seperti I digunakan untuk
67
mendeteksi kerusakan pada kelenjer tiroid. Ca digunakan untuk memeriksa
kerusakan getah bening.
5). Dalam bidang transportasi
Bahan kimia digunakan untuk bodi kendaraan, seperti Aluminium untuk bodi pesawat
dan bak mobil, serta bahan bakar bensin premium dan pertamax.
6). Dalam bidang rumah tangga
Bahan kimia digunakan untuk alat-alat dapur seperti kuali, sendok, periuk dengan
menggunakan stainlesstil.
7). Dalam bidang kosmetik
Bahan kimia dalam bidang kosmetik seperti bedak, lipstik dan sebagainya.
8). Dalam bidang forensik
Para ilmuwan forensik menggunakan bahan kimia untuk memecahkan masalah-
masalah kriminal. Bahan kimia yang digunakan antara lain sianoakrilat, iodin, perak
klorida, dan ninhidrin.
9). Dalam bidang industri pangan
Ilmu kimia menjadi alat bantu meningkatkan mutu dan persediaan pangan dengan
menggunakan beragam zat aditif bagi industri makanan dan minuman. Benzoat
digunakan untuk mengawetkan makanan ringan, kecap, saus, selai, jeli dan
sebagainya. Propionat digunakan sebagai pengawet untuk roti dan keju. Sorbat
digunakan untuk mengawetkan margarin, sari buah, dan keju.
10). Dalam bidang seni
Industri kimia menghasilkan cat untuk memperindah suatu bahan atau bangunan.
Bahan kimia yang ada dalam cat tembok antara lain kalsium karbonat, titanium
dioksida, polivenil akrilik, kaolin, pigmen, dan air.

Anda mungkin juga menyukai