(RPP)
A. Identitas
1. Sekolah : SMA ABDI NEGARA KARANGTENGAH
2. Mata Pelajaran : Kimia
3. Kelas/Semester : X / Ganjil
4. Materi Pokok : Metode ilmiah, hakikat ilmu Kimia, keselamatan dan keamanan kimia di
laboratorium, serta peran Kimia dalam kehidupan
5. Alokasi Waktu : 2 Minggu x 3 Jam Pelajaran @45 Menit
B. Kompetensi Inti
KI-1 dan KI-2:Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. Menghayati dan
mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai),
bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan
perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa,
negara, kawasan regional, dan kawasan internasional”.
KI 3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif,
serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan
E. Materi Pembelajaran
Metode ilmiah, hakikat ilmu Kimia, keselamatan dan keamanan kimia di laboratorium, serta peran Kimia
dalam kehidupan
Metode ilmiah
Hakikat ilmu Kimia
Keselamatan dan keamanan kimia di laboratorium
Peran Kimia dalam kehidupan
2. Bahan ajar
Lembar tata tertib keselamatan kerja laboratorium kimia.
H. Sumber Belajar
Buku Kimia Siswa Kelas X, Kemendikbud, Tahun 2016
Buku refensi yang relevan,
Lingkungan setempat
I. Langkah-Langkah Pembelajaran
Pertemuan Pertama (3 JP)
No Tahap/ Kegiatan Nilai-nilai Estimasi
Sintak Model karakter Waktu
2 Kegiatan Inti
2 Kegiatan Inti
J. Penilaian
1. Teknik Penilaian:
a. Penilaian Sikap : Observasi/pengamatan/Jurnal
b. Penilaian Pengetahuan : Tes Tertulis
c. Penilaian Keterampilan : Praktik/Portofolio
2. Bentuk Penilaian:
a. Observasi : lembar pengamatan aktivitas peserta didik
b. Tes tertulis : uraian dan lembar soal
c. Unjuk kerja : lembar penilaian presentasi
d. Portofolio : penilaian laporan
Mengetahui,
Kepala SMA ABDI NEGARA Guru Mata Pelajaran Kimia,
Karang tengah Demak,
1. Bahan ajar
2. Instrumen Penilaian.
Catatan :
1. RPP ini digunakan untuk dua kali pertemuan dengan menggunakan model pembelajaran
Discovery Learning, metode eksperimen dan diskusi.
Bahan pembersih yang sering digunakan yaitu sabun. Sabun mampu mengankat kotoran yang
menempel pada kulit atau pakaian, kemudian melarutkannya dalam air. Selain sabun dikenal
pula deterjen yang lebih ampuh dari sabun untuk mencuci pakaian. Kedalam deterjen
ditambahkan bahan tertentu sehingga kotoran yang sudah lepas tidak menempel lagi pada
cucian. Bahan pembersih yang lain misalnya pembersih lantai, pembersih kaca, dan lain-lain.
b.Bahan pemutih
c.Bahan pewangi
Senyawa yang digunakan sebagai bahan pewangi biasanya diperoleh dari alam,
misalnya tanaman melati dan mawar. Namun para ahli juga berupaya mendapatkan senyawa
buatan (sintesis) yang lebih murah daripada yang alami. Seiring dengan perkembangan zaman,
penggunaan ini semakin berkembang. Pewangi atau parfum digunakan pada setiap produk,
mulai dari produk kebutuhan wanita, hingga produk kebutuhan rumah tangga seperti cairan
pembersih bahkan obat anti nyamuk.
Produk yang memiliki wewangian yang khas dan menarik memang cukup digemari oleh
masyarakat, karena memang kesan bersih, segar dan menyenangkan akan ditimbulkan dari
wewangian tersebut. Namun apakah penambahan zat pewangi atau parfum pada beberapa
produk harian atau kosmetik tersebut aman bagi penggunanya? Bagaimana dengan ibu hamil
yang mengirupnya apakah wangi tersebut benar-benar murni terbuat dari campuran bunga dan
buah seperti yang dicantum pada kemasan atau pada iklan produk tersebut. Mungkinkah kita
mendapatkan wewangian yang benar-benar asli dan aman dengan harga yang sangat murah?
Kita sering menggunakan obat nyamuk untuk mengusir nyamuk, begitupun petani yang
menggunakan obat pembasmi serangga untuk membunuh belalang, atau kumbang penggerek.
Bahan Pembasmi serangga tergolong zat yang bersifat racun. Zat ini tidak hanya beracun bagi
serangga, tetapi juga bagi berbagai jenis hewan lain, bahkan bagi manusia. Adapun macam-
macam obat pembasmi serangga yaitu DDT, aldrin, dieldrin, dan endrin. Meskipun demikian,
obat pembasmi serangga juga berbahaya jika digunakan secara berlebihan. Efek samping obat
pembasmi serangga dalam dunia pertanian dapat merusak kesehatan karena terutama kesehatan
petani yang menggunakannya. Oleh karena itu sebaiknya diperhatikan cara pengggunaannya.
Hakikatilmu kimia
TahukanAnda bahwa manfaat ilmu kimia cukup banyak bagi kehidupan manusia?
Sebelum mengetahui lebih jauh manfaat ilmu kimia lebih lanjut, berkenalan dengan
ilmu kimia rasanya sama sekali tidak ada salahnya. Ilmu kimia merupakan cabang ilmu
pengetahuan alam yang mempelajari sifat-sifat, struktur, komposisi, dan perubahan
materi, serta energi yang menyertai perubahan materi. Ilmu kimia erat kaitannya dengan
kehidupan manusia sehari-hari.
Hal-hal yang terkait dengan makanan, pakaian, bahan bakar, obat-obatan, bahan
konstruksi bangunan, bahan industri elektronik, dan bahan produk yang melibatkan
ilmu kimia. Oleh karena itu, manfaat ilmu kimia sangat dirasakan dalam kehidupan dan
berbagai bidang kajian keilmuan.
Setiap orang mempunyai pandangan tersendiri terhadap ilmu kimia dan manfaat ilmu
kimia bagi kehidupan. Ada yang berpandangan negatif, ada pula yang menerima
kehadirannya. Mereka yang berpandangan negatif adalah orang-orang yang belum
memahami betapa penting manfaat ilmu kimia dalam kehidupan ini, kurangnya ilmu
pengetahuanbisa menjadi penyebab utamanya.
Mereka menganggap bahwa hal-hal yang berkaitan dengan kimia akan berhubungan
dengan zat-zat berbahaya yang mengandung racun. Ditambah lagi kesan yang dominan
timbul di kalangan masyarakat umum mengenai kimia adalah kesan negatif
dibandingkan dengan manfaatnya. Sehingga manfaat ilmu kimia semakin tersamarkan.
Kesan negatif ini timbul sebagai akibat dari sering terjadinya penyalahgunaan ilmu
kimia atau kesalahan penanganan dalam penerapan ilmu kimia.
Banyak persoalan yang belum terungkap secara baik di kalangan masyarakat mengenai
ilmu kimia dan manfaat ilmu kimia itu sendiri, dikarenakan pemahaman
mengenai ilmu tersebut masih terbatas.
Untuk lebih mengakrabkan ilmu kimia serta manfaat ilmu kimia bagi kehidupan
manusia berbagai cara pun harus dilakukan. Efektivitas dan efisiensi pun
diperlukan untuk kemajuan ilmu pengetahuan, kemajuan teknologi, dan peningkatan
kualitas hidup.
Mengingat pentingnya manfaat ilmu kimia dalam hidup, tidaklah mengherankan jika
kemudian ilmu kimia terus dikembangkan. Berbagai penelitian tentang apapun terus
dilakukan. Penemuan terus dilahirkan. Itu semua bertujuan untuk kehidupan masyarakat
banyak. Berbanding terbalik dengan ilmu kimia yang cenderung tidak banyak disukai,
manfaat ilmu kimia justru diminati dan dibutuhkan oleh manusia itu sendiri.
Merumuskan Masalah
Berpikir ilmiah melalui metode ilmiah didahului dengan kesadaran akan adanya masalah.
Permasalahan ini kemudian harus dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya.
Merumuskan Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara dari rumusan masalah yang masih memerlukan
pembuktian berdasarkan data yang telah dianalisis.
Mengumpulkan Data
Pengumpulan data merupakan tahapan yang agak berbeda dari tahapan-tahapan sebelumnya
dalam metode ilmiah. Pengumpulan data dilakukan di lapangan. Seorang peneliti yang sedang
menerapkan metode ilmiah perlu mengumpulkan data berdasarkan hipotesis yang telah
dirumuskannya. Pengumpulan data memiliki peran penting dalam metode ilmiah, sebab
berkaitan dengan pengujian hipotesis. Diterima atau ditolaknya sebuah hipotesis akan
bergantung pada data yang dikumpulkan.
Menguji Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu permasalahan yang telah diajukan. Berpikir
ilmiah pada hakekatnya merupakan sebuah proses pengujian hipotesis. Dalam kegiatan atau
langkah menguji hipotesis, peneliti tidak membenarkan atau menyalahkan hipotesis, namun
menerima atau menolak hipotesis tersebut. Karena itu, sebelum pengujian hipotesis dilakukan,
peneliti harus terlebih dahulu menetapkan taraf signifikansinya. Semakin tinggi taraf
signifikansi yang tetapkan maka akan semakin tinggi pula derajat kepercayaan terhadap hasil
suatu penelitian.Hal ini dimaklumi karena taraf signifikansi berhubungan dengan ambang batas
kesalahan suatu pengujian hipotesis itu sendiri.
Merumuskan Kesimpulan
Langkah paling akhir dalam berpikir ilmiah pada sebuah metode ilmiah adalah kegiatan
perumusan kesimpulan. Rumusan simpulan harus bersesuaian dengan masalah yang telah
diajukan sebelumnya. Kesimpulan atau simpulan ditulis dalam bentuk kalimat deklaratif secara
singkat tetapi jelas. Harus dihindarkan untuk menulis data-data yang tidak relevan dengan
masalah yang diajukan, walaupun dianggap cukup penting. Ini perlu ditekankan karena banyak
peneliti terkecoh dengan temuan yang dianggapnya penting, walaupun pada hakikatnya tidak
relevan dengan rumusan masalah yang diajukannya
1. Membaca petunjuk praktikum atau merencanakan percobaan yang akan dilakukan sebelum
memulai praktikum.
2. Menggunakan peralatan kerja (kacamata, jas praktikum, sarung tangan, dan sepatu tertutup)
3. Bagi wanita yang berambut panjang, diharuskan mengikat rambutnya.
4. Dilarang makan dan minum di dalam laboratorium.
5. Menjaga kebersihan meja praktikum dan lingkungan laboratorium
6. Membiasakan mencuci tangan dengan sabun dan air bersih terutama sehabis praktikum.
7. Bila kulit terkena bahan kimia, jangan digaruk agar tidak menyebar. Laporkan kejadian ini pada
guru untuk ditindaklanjuti.
8. Pastikan bahwa kran gas tidak bocor sewaktu hendak menggunakan Bunsen
9. Pastikan bahwa kran air selalu dalam keadaan tertutup sebelum dan sesudah melakukan
praktikum
Nama : Irritant
Lambang : Xi
Arti : Bahan yang dapat menyebabkan iritasi, gatal-gatal dan
dapat menyebabkan luka bakar pada kulit.
Tindakan : Hindari kontak langsung dengan kulit.
Contoh : NaOH, C6H5OH, Cl2
Nama : Harmful
Arti : Bahan-bahan yang berbahaya bagi tubuh.
Tindakan : Jauhkan dari makanan atau minuman.
Contoh : Acrylamide, Amonium fluorosilicate,
Chloroanisidines.
Nama : Toxic
Lambang : T
Arti : Bahan yang bersifat beracun, dapat menyebabkan sakit
serius bahkan kematian bila tertelan atau terhirup.
Tindakan : Jangan ditelan dan jangan dihirup, hindari kontak
langsung dengan kulit.
Contoh : Metanol, Benzena
Nama : Very Toxic
Lambang : T+
Arti : Bahan yang bersifat sangat beracun dan lebih sangat
berbahaya bagi kesehatan yang juga dapat menyebabkan
sakit kronis bahkan kematian.
Tindakan : Hindari kontak langsung dengan tubuh dan
sistem pernapasan.
Contoh :Kalium sianida, Hydrogen sulfida, Nitrobenzene
dan Atripin.
Nama : Corrosive
Lambang : C
Arti : Bahan yang bersifat korosif, dapat merusak jaringan
hidup, dapat menyebabkan iritasi pada kulit, gatal-gatal dan
dapat membuat kulit mengelupas.
Tindakan : Hindari kontak langsung dengan kulit dan
hindari dari benda-benda yang bersifat logam.
Contoh : HCl, H2SO4, NaOH (>2%)
Nama : Flammable
Arti : Bahan kimia yang mempunyai titik nyala rendah,
mudah terbakar dengan api bunsen, permukaan metal panas
atau loncatan bunga api.
Tindakan : Jauhkan dari benda-benda yang berpotensi
mengeluarkan api.
Contoh :Minyak terpentin.
Nama : Highly Flammable
Lambang : F
Arti : Mudah terbakar di bawah kondisi atmosferik biasa
atau mempunyai titik nyala rendah (di bawah 21°C) dan
mudah terbakar di bawah pengaruh kelembapan.
Tindakan :Hindari dari sumber api, api terbuka dan loncatan
api, serta hindari pengaruh pada kelembaban tertentu.
Contoh : Aseton dan Logam natrium.
Nama : Extremely Flammable
Lambang : F+
Arti : Bahan yang amat sangat mudah terbakar. Berupa gas
dan udara yang membentuk suatu campuran yang bersifat
mudah meledak di bawah kondisi normal.
Tindakan : Jauhkan dari campuran udara/sumber api.
Contoh :Dietil eter (cairan) dan Propane (gas).
Nama : Explosive
Lambang : E
Arti : Bahan kimia yang mudah meledak dengan adanya
panas atau percikan bunga api, gesekan atau benturan.
Tindakan : Hindari pukulan/benturan, gesekan, pemanasan,
api dan sumber nyala lain bahkan tanpa oksigen atmosferik.
Contoh : KClO3, NH4NO3, Trinitro Toluena (TNT).
Nama : Oxidizing
Lambang : O
Arti : Bahan kimia bersifat pengoksidasi, dapat
menyebabkan kebakaran dengan menghasilkan panas saat
kontak dengan bahan organik dan bahan pereduksi.
Tindakan : Hindarkan dari panas dan reduktor.
Contoh :Hidrogen peroksida, Kalium perklorat.
Nama : Dengerous For the Environment
Lambang : N
Arti : Bahan kimia yang berbahaya bagi satu atau beberapa
komponen lingkungan. Dapat menyebabkan kerusakan
ekosistem.
Tindakan :Hindari kontak atau bercampur dengan
lingkungan yang dapat membahayakan makhluk hidup.
Contoh :Tributil timah klorida, Tetraklorometan, Petroleum
bensin.
Nama : Flammable Solid
Arti : Padatan yang mudah terbakar.
Tindakan :Hindari panas atau bahan mudah terbakar dan
reduktor, serta hindari kontak dengan air apabila bereaksi
dengan air dan menimbulkan panas serta api.
Contoh : Sulfur, Picric acid, Magnesium.
Nama : Flammable Liquid
Arti : Cairan yang mudah terbakar.
Tindakan : Hindari kontak dengan benda yang berpotensi
mengeluarkan panas atau api.AKTIVITAS SISWA
5
Lampiran 2
3.1.3 Siswa dapat menerapkan metode Diberikan suatu permasalahan, siswa dapat Uraian 3
ilmiah dalam penyelesaian mengidentifikasi langkah-langkah metode ilmiah untuk
permasalahan di lingkungan. mengatasi masalah tersebut.
3.1.4 Siswa dapat menyebutkan hal-hal menyebutkan hal-hal yang dipelajari dalam ilmu kimia. PG 4
yang dipelajari dalam ilmu kimia.
3.1.5 Siswa dapat menjelaskan hakikat Hakikat Ilmu menjelaskan hakikat ilmu Kimia. PG 5
ilmu Kimia. Kimia.
3.1.6 Siswa dapat mengelompokkan Produk-produk Diberikan data bermacam-macam produk kimia siswa dapat Uraian 6
produk-produk kimia dalam dalam kehidupan mengklasifikasikan bahan tersebut berdasarkan komposisi,
kehidupan, yang mengandung sehari-hari, yang kegunaan dan bahayanya terhadap lingkungan
bahan kimia berdasarkan mengandung
komposisi, kegunaan dan bahan kimia.
bahayanya terhadap lingkungan.
3.1.7 Siswa dapat memberi contoh peran Siswa dapat menentukan contoh peran Kimia dalam PG 7
Kimia dalam kehidupan. kehidupan.
3.1.8 Siswa dapat mengenal alat-alat Disajikan tabel alat-alat dilaboratorium siswa dapat PG 8
laboratorium dan fungsinya. menyebutkan fungsi alat-alat tersebut.
3.1.9 Siswa dapat mengenal sifat-sifat Siswa mengenali bahan di laboratorium dan dapat Uraian 9
bahan kimia yang ada di mengelompokkan berdasarkan sifatnya.
laboratorium dan bahayanya.
3.1.11 Siswa dapat menerapkan Mengenal alat Diberikan permasalahan darurat kondisi laboratorium, PG 11
keselamatan kerja di laboratorium bahan dan siswa dapat menemukan pemecahan masalah dengan tepat.
untuk mengantisipasi kecelakaan keselamatan kerja
kerja di laboratorium. di Laboratorium
4.1.1 Siswa dapat merancang percobaan Merancang percobaan ilmiah, menentukan variabel yang Penuga
ilmiah, menentukan variabel yang mempengaruhi kelarutan gula dalam air. san
mempengaruhi kelarutan gula
dalam air.
4.1.2 Siswa dapat melakukan percobaan
menentukan variable yang Melakukan percobaan menentukan variable yang Praktik
mempengaruhi kelarutan gula mempengaruhi kelarutan gula dalam air.
dalam air.
4.1.3 Siswa dapat mempresentasikan
hasil percobaan “menentukan Mempresentasikan hasil percobaan “menentukan variable Praktik
variable yang mempengaruhi yang mempengaruhi kelarutan gula dalam air dan
kelarutan gula dalam air. penuga
san
Lampiran 3
2. Menjelaskan langkah-langkah metode LOTS 2. Berikut adalah langkah yang dilakukan dalam penelitian:
imiah. 1. Merumuskan masalah
2. Hipotesis
3. Melakukan pengamatan
4. Kesimpulan
5. Melakukan eksperimen
Urutan langkah-langkah yang benar sesuai dengan metode ilmiah adalah….
A. 1 – 2 – 3 – 4 – 5
B. 1 – 3 – 2 – 5 – 4
C. 1 – 3 – 2 – 4 – 5
D. 1–2–3–5–4
E. 1–3–2–4–5
3. Diberikan suatu permasalahan, siswa
dapat mengidentifikasi langkah- HOTS 3. Kasus Penyakit Aneh di Minamata Jepang.
langkah metode ilmiah untuk Pada tahun 1958 terjadi masalah wabah penyakit di kota Minamata, Jepang,
mengatasi masalah tersebut. dimana ratusan orang mati akibat penyakit yang aneh dengan gejala
kelumpuhan syaraf. Munurut ahli kesehatan di Jepang, gejala klinis
penyakit dan penyebabnya mirip dengan orang keracunan logam
berat khususnya air raksa, maka dapat ditarik suatu prediksi bahwa
penyakit tersebut disebabkan oleh keracunan air raksa.
Dari kebudayaan setempat diketahui bahwa orang Jepang mempunyai
kebiasaan mengkonsumsi ikan laut dalam jumlah yang banyak.
Dengan adanya kejadian tersebut, para ahli melakukan penelitian
untuk mengetahui apakah semua penderita tubuhnya mengandung
air raksa dan berapa kadarnya. Selain itu untuk mengetahui juga
apakah ikan-ikan di teluk Minamata mengandung air raksa dengan
kadar yang tinggi.
Setelah dilakukan penelitian diperoleh fakta bahwa air laut dan ikan –ikan
di teluk minamata banyak mengandung logam air raksa. demikian
juga orang-orang yang terkena penyakit aneh tersebut mempunyai
kadar air raksa yang tinggi di dalam tubuhnya.
4. menyebutkan hal-hal yang dipelajari Cari artikel tersebut identifikasi langkah-langkah metode ilmiah .
dalam ilmu kimia. LOTS
4. Perhatikan pernyataan berikut :
i. Sifat dan perubahan energi
ii. Hubungan materi dan energi
iii. Struktur dan susunan materi
iv. sifat materi
Yang dipelajari dalam kimia adalah pernyataan no ….
A. i dan iii
B. ii dan iv
C. iv saja
D. i, ii, dan iii
5. menjelaskan hakikat ilmu Kimia. E. i, ii, iii dan iv
LOTS
5. Ilmu kimia pada hakikatnya berisi tentang….
A. Produk-produk ilmiah mencakup fakta, prinsip, hokum dan teori
B. Proses ilmiah
C. Produk dan proses ilmiah
D. Produk, dan proses ilmiah serta penerapannya untuk meningkatkan
kesejahteraan manusia
6. Diberikan data bermacam-macam E. Penemuan-penemuan ilmiah.
produk kimia siswa dapat LOTS
mengklasifikasikan bahan tersebut 6. Lengkapilah tabel berikut dengan melihat label dan komposisi bahan yang
berdasarkan komposisi, kegunaan dan terdapat dalam kemasan.
bahayanya terhadap lingkungan
No Nama produk Komposisi Kegunaan Dampak
1. Deterjen
2. Lem kayu
3. Obat nyamuk cair
4. Pemutih pakaian
7. Siswa dapat menentukan peranan ilmu 5. Mie Instant
kimia dalam bidang pertanian. LOTS
7. Contoh peranan ilmu kimia dalam bidang kelestarian lingkungan adalah…
A. Penemuan sel surya untuk menghasilkan energi
B. Penemuan bioplastik dari kulit udang sebagai bahan peralatan rumah tangga
C. Penemuan jenis obat tertentuk untuk melawan penyakit
D. Penemuan mikroproseseor yang digunakan dalam peralatan elektronik
8. Disajikan tabel alat-alat dilaboratorium E. Penemuan pupuk sintesis yang dapat meningkatkan hasil pertanian
siswa dapat menyebutkan fungsi alat-alat HOTS
8. Dita adalah siswa kelas X SMA Suka Maju, yang sedang melakukan observasi
tersebut.
untuk mempelajari alat – alat laboratorium di laboratiruim kimia. Berikut
adalah data hasil pengamatan Dita :
No Gambar Nama Alat Kegunaan
1. Gelas Beker Mengukur volume
larutan
No Lambang Sifat
1. Mudah teroksidasi
9. Siswa mengenali bahan di laboratorium HOTS 2. Karsinogenik
dan dapat mengelompokkan
berdasarkan sifatnya.
3.
Beracun
4 Mudah terbakar
Berdasarkan data diatas pasangan lambang dan sifatnya yang tepat adalah …
A. 1 dan 2
B. 1 dan 3
C. 2 dan 3
D. 2 dan 4
E. 3 dan 4
10. Perhatikan data berikut:
1) Masker
2) Jas kerja
3) Sarung tangan
4) Helm
Yang merupakan kelengkapan kerja di laboratorium adalah….
A. 1 ,2 dan 3
B. 1 dan 3
C. 2 dan 4
D. 4 saja
E. semua benar
11. Pertolongan pertama yang harus diberikan saat tangan terkena bahan kimia
berbahaya adalah….
a. Tangan diberi pasta gigi
b. Tangan dialiri air terus-menerus
c. Tangan diberi alkohol konsentrasi tinggi
d. Tangan dilap dengan tisu
e. Tangan dibiarkan saja sampai kering
Skor
Aspek
1 2 3 4
4.11 Perencanaan:
a. Menentukan tujuan percobaan, alat, dan bahan
b. Menentukan langkah-langkah pokok dalam
percobaan
4.12 melakukan percobaan
a. Persiapan alat dan bahan
b. Ketepatan dalam melakukan percobaan
c. Pengamatan
d. Komunikasi/diskusi
4.13 Menyajikan hasil percobaan dan menyusun
laporan.
a. keruntutan dalam presentasi
b. kepercayaan diri dalam menjelaskan hasil
percobaan
c. ketepatan susunan laporan
d. ketepatan waktu pengumpulan laporan
Skor total
Kriteria Penilaian
1 = kurang
2 = cukup
3 = baik
4 = sangat baik
Nilai = skor perolehan/skor total x 100