Anda di halaman 1dari 7

Pedoman pengendalian demam

berdarah dengue

Uptd puskesmas langsa kota


DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
a.Latar belakang……………………………………………………………………………………………………………………1

b.Tujuan umum…………………………………………………………………………………………………………………….2

c.Tujuan khusus……………………………………………………………………………………………………………………2

d.Sasaran………………………………………………………………………………………………………………………………2

e.Ruang lingkup…………………………………………………………………………………………………………………….2

BAB II KEBIJAKAN PROGRAM


a.Arah kebijakan……………………………………………………………………………………………………………………3

b.Strategi kebijakan………………………………………………………………………………………………………………3

c.Langkah-Langkah……………………………………………………………………………………………………………….3

d. Uraian & Rincian kegiatan…………………………………………………………………………………………………3

e.Kemitraan

BAB III PENUTUP……………………………………………………………………………………………………………………4

a.Kesimpulan…………………………………………………………………………………………………………………………4

b.Saran………………………………………………………………………………………………………………………………….4
PEDOMAN PENGENDALIAN DEMAM BERDARAH

BAB 1

PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG

Demam Beardarah Dengue(DBD) adalah penyakit infeksi virus akut yang disebab dengue yang
ditandai demam 2-7 hari disertai dengan manifestasi perdarah,penurun trombosit,adanya
hemokonsentrasi yang di tandai kebocoran plasma (peningkatan hematokr it,asites,efusi
pleura,hipoalbuminemia).Dapat disertai gejala-gejala tidak khas seperti nyeri kepala,nyeri otot& tulang
,ruam kulit atau belakang bola mata .

Tidak semua yang terinfeksi virus dengue akan menunjukan DBD berat. Ada yang bermanifestasi
demam ringan yang akan sembuh dengan sendiri nya atau bahkan ada yang sama sekali tampa gejala
sakit (Asimtomatik).Sebagian lagi akan menderita demam dengue saja yang tidak menimbulkan
kebocoran plasma dan mengakibat kematian.

Di Indonesia kasus DBD berfluktuasi setiap tahunnya dan cendrung semakin meningkat angka
kesakitannya dan sebaran wilayah yang terjangkit semakin semakin luas.Sedang angka kematian nya
menurun .Pada tahun 2012 DBD berjangkit berjangkit di 417 Kabuten/Kota dengan angka.Kesakitan
sebesar 37,11 per 100.000 penduduk,namun angka kematian dapat di tekan di bawah 1 persen,yaitu
0,90 persen.KLB DBD terjadi hampir tahun di tempat yang berbeda dan kejadiannya sulit diduga.

DBD diperkirakan akan masih cendrung meningkat dan meluas sebaran nya .Hal ini karena vektor
penular DBD tersebar luas baik baik di tempat pemukiman maupun ditempat umum.

Faktor-faktor lain yang mempengaruhi penyebaran luasan DBD antara lain adalah

 Perilaku masyarakat
 Perubahan iklim global
 Pertumbuhan ekonomi
 Ketersediaan air bersih

Sampai saat ini belum ada obat atau vaksin yang spesifik,obat dini ,dan mendapat penatalaksaan
yang adekuat,umumnya kasus-kasus penyakit ini dapat dilaksanakan.

Cara yang dapat dilakukan saat ini dengan menghindari atau mencegah gigitan nyamuk penularan
DBD.Oleh karena itu upaya pengendalian DBD yang penting Pada saat ini adalah melalui upaya

pengendalian nyamuk penular dan upaya membatasi kematian karena DBD.Atas dasar itu maka upaya
pengendalian DBD memerlukan kerjasama program dan sector terkait peran serta masyarakat.

B.TUJUAN

1.Tujuan Umum
Terwujud nya individu dan masyarakat yang mampu mencegah dan melindungi diri dari penularan
DBD melalui optimalisasi kegiatan PSN 3M PLUS dan kebersihan lingkungan.

2.Tujuan Khusus
a. Menurunkan angka kesakitan DBD menjadi kurang dari atau sama dengan 51 per 100.000
penduduk pada tahun 2014
b . Menurunkan angka kematian akibat DBD menjadi kurang dari 1% pada tahun 2014
b. Membatasi penularan DBD dengan mengendalikan populasi vector sehingga angka bebas jentik
c. (ABJ) di atas atau sama dengan 95%.

D.Sasaran
Penderita yang telah terinfeksi penyakit demam berdarah.

E.RUANG LINGKUP
1. PSN
2. Abatesasi
3. Pe
4. Foggin

BAB II
KEBIJAKAN PROGRAM

a. Arah kebijakan
Virus dengue ditularkan dari orang melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti merupakan vector
epidemi yang paling utama .nyamuk penular dengue ini terdapat hampir diseluaruh pelosok
Indonesia,kecuali di tempat-tempat dengan ketinggian lebih dari 100 meter di atas permukaan laut.
Beberapa factor yang berisiko terjadi penularan dan semakin berkembang penyakit DBD adalah
pertumbuhan jumlah penduduk yang memiliki pola tertentu,pengelolaan limbah dan penyediaan
air bersih yang tidak memadai,berkembang nya kepadatan nyamuk,kurang nya pengendalian
nyamuk yang kurang efektif,serta melemah nya struktur kesehatan masyarakat.

b.Srategi kebijakan
Adapun strategi penangulangan DBD
adalah sebagai berikut :
1. PSN secara lintas sektoral mengikut sertakan peran serta aktif masyarakatsecara rutin &
berkesinambungan
2. Fogging missal
3. Fogging foccus
4. Abatesasi selektif
5. Pemberantasan terpadu
6. Promosi kesehatan

c.Langka-langkah pelaksanaan kegiatan PE


1) Setelah menemukan / menerima laporan adanya penderita DBD,petugas puskesmas/coordinator
DBD segera mencatat dalam buku catatan harian penderita DBD.
2) Menyiapkan peralatan survai,seperti,tensimeter,thermometer senter,foermulir PE,dan surat
tugas.
3) Menberitahukan kepada kades/lurah dan ketua rt/rw setempat bahwa bahwa diwilayahnya ada
penderita DBD dan akan dilaksanakan PE.
4) Masyarakat dilokasi tempat tinggal penderita menbantu kencaran pelaksanaan PE
5) Pelaksaan PE

d.Uraian &Rincian kegiatan


a) Petugas DBD menperkenal kan diri dan selanjut nya melakukan wawancara dengan keluarga
,untuk mengetahui ada tidaknya penderita infeksi dengue lainnya(sudah ada konfirmasi dari
rumah sakit atau unit pelayan kesehatan lain),dan penderita demam saat itu dalam kurun 1
minggu sebelum nya.
b) Bila ditemukan penderita demam tampa sebab yang jelas,dilakukan pemeriksaan kulit dan uji
tourniquet untuk mencari kemungkin ada nya kasus suspek infeksi dengue
c) Melakukan pemeriksaan jentik pada tempat penampungan air (TPA) dan tempat-tempat lain
yang dapat menjadi tempat perkembangan nyamuk Aedes baik di dalam maupun di luar
rumah/bangunan.
d) Kegiatan PE dilakukan dalam radius 100 meter dari lokasi tempat tinggal penderita
e) Bila penderita adalah siswa dan pekerja ,maka selain dilakukan di runah penderita tersebut,PE
juga dilakukan di sekolah/tempat kerjja penderita oleh puskesmas setempat.
f) Hasil pemeriksaan adanya penderita infeksi dengue lain nya dan hasil pemeriksaan terhadap
penderita suspek infeksi dengue dan pemeriksaan jentik dicatat dalam flmulir PE
g) Hasil PE segera dilaporkan kepada kepala puskesmas ,untuk tindak lanjut lapangan dikoordinasi
dengan kades/lurah setempat
h) Bila hasil positif (Ditemukan 1 atau lebih penderita infeksi dengue lain nya/atau ≥ 3 penderita
suspek infeksi dengue, dan ditemukan jentik(≥5%),dilakukan penangulangan focus (fogging
focus,penyuluhan,PSN 3MPLUS dan larvasida selektif),sedangkan negative dilakukan
penyuluhan,PSN 3MPLUS dan lavarsida selektif.

e.Kemitraan
Melakukan koordinasi dengan lintas program terkait :
Survailen pkm,kepala desa,ketua rumah tangga yang terinfeksi virus DBD.
Melaporkan hasil turun kepada kepala puskesmas untuk ditindak lanjuti & dilaporkan ke dinas
kesehatan.

BAB III
PENUTUP

a.Kesimpulan

Peran serta masyarakat merupakan perwujudan dari kesadaran dan kepedulian serta tanggung
jawab terhadap penting nya pembangunan yang bertujuan untuk memperbaiki mutu hidup , peran yang
di berikan berarti bener-benar menyadari bahwa kegiatan pembangunan bukan lah sekedar kewajiban
yang harus dijalan kan oleh (aparat) pemerintah sendiri.
Peran serta masyarakat dalam gerakan PSN DBD diharapkan dapat menurunkan angka kesakitan dan
kematian akibat DBD.
Gerakan PSN DBD adalah seluruh kegiatan masyarakat bersama pemerintahan untuk mencegah dan
mengendalikan DBD dengan melakukan pemberantasan sarang nyamuk secara terus-menerus dan
berkesinambungan.Gerakan PSN ini merupakan kegiatan yang paling efektif untuk mencegah terjadi nya
penyakit DBD serta mewujudkan kebersihan lingkungan dan perilaku hidup sehat.

b.saran
1) Diharapkan pada Setiap individu,keluarga dan masyarakat untuk menjaga kebersihan
lingkungan dan berperilaku hidup sehat
2) Masyarakat dapat melakukan PSN 3MPLUs untuk pemberantasan sarang nyamuk sehingga
dapat terhindar dari gigitan nyamuk penyebab penyakit DBD
3) Memberikan penyuluhan kepada keluarga atau masyarakat tentang tanda dan gejala
penyakit DBD
4) Diharapkan kepada masyarakat apabila terdapat penyakit DBD di desa segara melaporkan ke
petugas puskesmas setempat.

Anda mungkin juga menyukai