Anda di halaman 1dari 18

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Nama Sekolah : SMK Negeri 1 Mamboro


Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : X/I
Pertemuan ke- :4
Alokasi waktu : 2 x 40 menit

I. Standar Kompetensi
Memahami hukum-hukum dasar kimia dan penerapannya dalam perhitungan kimia (stoikiometri)
II. Kompetensi dasar
Membuktikan dan mengkomunikasikan berlakunya hukum-hukum dasar kimia melalui percobaan serta
menerapkan konsep mol dalam menyelesaikan perhitungan kimia.
III. Indikator
a) Diberikan suatu pernyataan, siswa dapat mendeskripsikan hubungan antara konsep mol,
jumlah partikel, dan massa molar serta massa suatu zat dengan tepat
b) Diberikan contoh soal tentang konsep mol, siswa dapat menghitung massa molar dan
jumlah partikel dengan tepat
c) Mendeskripsikan volume molar gas dan hubungannya dengan konsep mol
d) Menerapkan hukum Avogadro dalam perhitungan jumlah mol
e) Mendeskripsikan hubungan Hukum Gay-Lussac dengan jumlah mol
f) Diberikan beberapa kondisi, siswa dapat berdiskusi membuat soal dan menjawab soal
dengan tepat
IV. Tujuan Pembelajaran
a) Secara mandiri siswa dapat mendeskripsikan hubungan antara konsep mol, jumlah partikel, massa
molar, dan massa suatu zat dengan mengerjakan soal pada lembar penilaian produk sesuai dengan
kunci jawaban
b) Diberikan contoh soal tentang konsep mol, siswa dapat menghitung massa molar dan jumlah partikel
pada lembar penilaian produk sesuai dengan kunci jawaban
c) Secara mandiri siswa dapat mendeskripsikan hubungan antara volume molar gas dan konsep mol
dengan mengerjakan soal pada pada lembar penilaian produk sesuai dengan kunci jawaban
d) Secara mandiri siswa dapat menerapkan hukum Avogadro dalam perhitungan jumlah mol dalam
lembar penilaian produk sesuai dengan kunci jawaban
e) Secara mandiri siswa dapat mendeskripsikan hubungan Hukum Gay-Lussac dengan jumlah mol
dengan mengerjakan soal pada pada lembar penilaian produk sesuai dengan kunci jawaban
f) Diberikan beberapa kondisi yang berkaitan dengan konsep mol, siswa dapat berdiskusi untuk
membuat soal dan menjawab soal dengan tepat
V. Materi Ajar
Terlampir
VI. Metode pembelajaran
Problem Posing
VII. Langkah-langkah pembelajaran
Terlampir
VIII. Alat/ Bahan/ Sumber belajar
 Handout
 Work Sheet
IX. Penilaian
Terlampir
Langkah-langkah pembelajaran
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Waktu
Kegiatan pembukaan
 Memberi salam.  Menjawab salam 5’
 Guru menanyakan kabar siswa hari ini. “Bagaimana  Siswa menjawab
kabar kalian hari ini?”
 Guru memeriksa presensi (daftar hadir) siswa  Siswa menjawab
“Apakah ada yang tidak masuk?”
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran” hari ini  Siswa memperhatikan
kita akan mempelajari tentang konsep mol serta
penerapannya untuk menentukan massa molar,
jumlah partikel, massa zat, dan volume molar gas”  Siswa menjawab
 Memberi kaitan (mereview) materi sebelumnya
“pada pertemuan sebelumnya kita telah mempelajari
tentang hukum-hukum dasar kimia, nah, siapa yang
masih ingat ada berapa hukum dasar kimia? Hukum-
hukum itulah yang menjadi dasar dalam proses
perhitungan kimia yang akan kita pelajari hari ini”
 Kegiatan inti
 Guru menjelaskan materi tentang konsep mol serta  Siswa memperhatikan 15’
hubungan antara mol dengan massa molar, jumlah penjelasan guru
partikel, massa zat, serta volume molar gas
 Guru memberikan contoh soal dan cara  Siswa memperhatikan
penyelesaiannya “Perhatikan persamaan reaksi
berikut:
N2(g) + 3H2(g) → 2NH3(s)
Jika 1 mol N2 direaksikan dengan 2 mol H2
( Ar H = 1; N = 14)
tentukan:
a) massa molekul relatif (Mr) dari masing-masing
zat yang terlibat dalam reaksi di atas ?
b) massa molar N2, H2,dan NH3?
c) jumlah partikel N2, H2,dan NH3)
d) massa N2 dan H2 ?
e) volume molar gas masing-masing gas pereaksi di
ukur pada STP?
Jawab:
a) Massa molekul relatif (Mr) merupakan jumlah dari
massa atom relatif (Ar) dari atom-atom penyusun
molekul tersebut dan Mr tidak mempunyai satuan,
jadi:
Mr N2 = 2 x Ar N
= 2 x 14 = 28
Mr H2 = 2 x Ar H
=2x1=2
Mr NH3 = (1 x Ar N) + (3 x Ar H)
= (1 x 14) + (3 x 1) = 17
b) Massa molar adalah massa (dalam gram) dari mol
partikel (atom atau molekul) zat, jadi massa
partikel sama dengan massa molekul relatif atau
massa atom relatif dari zat tersebut.
Massa molar N2 = 28 g/mol
Massa molar H2 = 2 g/mol
Massa molar NH3 = 17 g/mol
c) Jumlah partikel adalah banyaknya partikel zat
(atom, molekul, atau ion) yang terkandung dalam
1 mol zat tersebut sebesar 6,02 x 1023 partikel
(angka ini biasa disebut dengan bilangan
Avogadro) jadi:
Jumlah partikel I mol N2 = 6,02 x 1023 partikel
Jumlah partikel 2 mol H2 = 2 x 6,02 x 1023
= 12,04 x 1023 partikel
d) Massa molar 1 mol N2 = 28 g/mol
Jadi massa 1 mol N2 = mol x massa molar
= 1 mol x 28 g/mol
= 28 gram
Massa molar 1 mol H2 = 2 g/mol
Jadi massa 2 mol H2 = mol x massa molar
= 2 mol x 2 g/mol
= 4 gram
e) Volume molar gas adalah volume satu mol gas
pada keadaan standar (STP) yaitu sebesar 22,4
liter/mol. Sedangkan volume gas yang diukur
tidak pada keadaan standar maka digunakan
rumus P V = n R T, Jadi:
Volume molar 1 mol N2 = 22,4 L/mol x 1 mol
= 22,4 liter
Volume molar 2 mol H2 = 22,4 L/mol x 2 mol
= 44,8 liter
 Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk
bertanya “dari contoh soal dan penjelasan ibu tadi,
ada yang perlu ditanyakan?”
 Guru meminta siswa untuk membentuk kelompok
kecil “sekarang ibu minta kalian membentuk
kelompok dan setiap kelompok terdiri dari 4-5  Siswa mengajukan
orang” pertanyaan
 Guru meminta siswa membuat soal dari kondisi
 Siswa berkelompok
yang diberikan “sekarang kalian buat soal dari
kondisi yang akan ibu berikan berikut ini:
a) Memberi kondisi:
Mg(s) + 2HCl(aq) → MgCl2(aq) + H2(g)  Siswa berdiskusi untuk
Mg yang bereaksi adalah 2 mol
membuat soal
Buatlah soal!
b) Memberi kondisi:
CH4(g) + 2O2(g) → CO2(g) + 2H2O(g)
Banyaknya gas metana adalah 4 liter.
Buatlah soal!
 Guru meminta siswa untuk menukarkan soal yang
telah dibuat dan mendiskusikannya “sekarang,
kalian tukarkan soal yang telah kalian buat”
 Guru meminta perwakilan dari salah satu kelompok  Siswa menukarkan soal
untuk mempresentasikan soal bentukkannya yang telah dibuat
“sekarang ibu minta, salah satu dari perwakilan  Siswa
kelompok untuk mempresentasikan soal yang telah mempresentasikan soal
diselesaikan” yang telah dibuat
 Guru memberikan kondisi lain:
a) Kondisi: 3 mol H2O (Ar H = 1; O =16)  Siswa membuat soal
b) Kondisi: 1,505 x1023 molekul Cl2
c) Kondisi: massa gas oksigen 32 gram
d) Reaksi: H2(g) + Cl2(g) → HCl(g)
Volume gas klor = 16 liter
Sekarang, kalian buat soal sebanyak-banyaknya dari
kondisi di atas “
 Guru meminta setiap kelompok mempertukarkan  Siswa menukarkan soal
soal yang telah dibuat dan mendiskusikannya yang telah dibuat dan
berdiskusi untuk
menjawab soal tersebut
 Guru mengarahkan siswa untuk menarik kesimpulan  Siswa menarik 5’
 Guru merangkum kesimpulan kesimpulan
 Siswa merangkum
 Guru memberikan tindak lanjut pembelajaran kesimpulan
berupa pemberian post-test  Siswa mengerjakan soal
post-test.

Lembar kerja siswa

A. Tujuan
Diberikan beberapa kondisi, siswa dapat berdiskusi untuk membuat soal yang berhubungan dengan
konsep mol, massa molar, jumlah partikel, massa zat, dan volume molar suatu gas serta dapat menyelesaikan
soal yang telah dibuat dengan tepat
1. Memberi kondisi:
Mg(s) + 2HCl(aq) → MgCl2(aq) + H2(g)
Mg yang bereaksi adalah 2 mol
Buatlah satu soal dari kondisi yang telah diberikan!
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
Memberi kondisi:
CH4(g) + 2O2(g) → CO2(g) + 2H2O(g)
Banyaknya gas metana adalah 4 liter.
Buatlah satu soal dari kondisi yang diberikan!
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………

Lembar Kerja Siswa

1. Kondisi: 3 mol H2O (Ar H = 1; O =16)


Buatlah soal yang sebanyak-banyaknya dari kondisi di atas!
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
Kondisi: 1,505 x1023 molekul Cl2
Buatlah soal sebanyak-banyaknya berdasarkan kondisi di atas!
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
Kondisi: massa gas oksigen 32 gram
Buatlah soal sebanyak-banyaknya berdasarkan kondisi di atas!
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
2. Reaksi: H2(g) + Cl2(g) → HCl(g)
Volume gas klor = 16 liter
Buatlah soal sebanyak-banyaknya berdasarkan kondisi di atas!
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………

1. LEMBAR PENILAIAN PRODUK

Soal Latihan Individu (post-tes)

1. Dalam satu hari sebuah bus rata-rata melepaskan 1 mol CO2 dalam emisi gas buangnya. Berapa jumlah
atom dari CO2 yang dilepaskan tersebut selama seminggu?
A) 1,26 x 1025 atom
B) 42,14 x 1023 atom
C) 6,02 x 1023 atom
D) 6,02 x 10-23 atom
2. Perhatikan gambar di bawah ini:

10 ion pairs of Na+ and Cl- in


10 atom of Ne 10 molecules of H2O
NaCl
Pernyataan yang benar mengenai gambar di atas adalah….
A) Jumlah mol Ne < H2 < NaCl
B) Ketiga zat di atas mempunyai jumlah mol yang sama
C) Ketiga zat memiliki massa yang sama
D) Ketiga zat di atas memiliki massa molar yang sama
3. Pada penguraian kalium klorat terbentuk 69,6 ml gas oksigen. Bila gas ini diukur pada keadaan 0,58 liter
gas N2 (Mr = 28) beratnya 0,7 gram; banyaknya KClO3 (Mr = 122,5) yang terurai sebesar ....
A) 0,85 gram
B) 1,485 gram
C) 0,56 gram
D) 0,245 gram
4. Adonan kue mengembang ketika dipanaskan karena soda kue terurai menjadi karbon dioksida (CO2).
Berapa volume 3 mol gas CO2 yang terbentuk jika pada keadaan yang sama 2 L gas NO (Mr = 30)
memiliki massa 3 gram?
A) 2 liter
B) 60 liter
C) 67,2 liter
D) 6 liter
5. Gas oksigen (H2) dapat bereaksi dengan gas oksigen (O2) menghasilkan uap air (H2O), menurut reaksi: 2
H2(g) + O2(g) → 2 H2O(g). Pada tekanan dan suhu yang sama, sejumlah gas hidrogen tepat habis bereaksi
dengan gas oksigen menghasilkan 40 liter uap air, maka....
A) gas H2 yang bereaksi adalah 20 liter
B) gas H2 yang bereaksi adalah 40 liter
C) gas H2 yang bereaksi adalah 60 liter
D) gas O2 yang bereaksi adalah 60 liter
6. 1,806 x 1023 atom aluminium direaksikan dengan larutan H2SO4 menghasilkan garam X dan gas hidrogen.
Massa garam X yang dihasilkan sebesar 51,3 gram. Massa molar garam X adalah….
A) 171 g/mol
B) 342 g/mol
C) 513 g/mol
D) 180 g/mol
Kunci jawaban soal prost-test
1. Jumlah mol CO2 = 1 mol/hari
Dalam 1 minggu dihasilkan gas CO2 sebanyak = 1 mol/hari x 7 hari
= 7 mol
Jumlah molekul CO2 dalam 7 hari = 7 mol x 6,02 x 1023 molekul/mol
= 42,14 x 1023 molekul CO2
Jumlah atom dalam 1 molekul CO2 = 1 atom C + 2 atom O = 3 atom
Jadi jumlah atom dari CO2 yang dilepaskan = 42,14 x 1023 molekul x 3 atom/molekul = 1,26 x 1025 atom
Jawaban : A
2. Ketiga zat di atas (Ne, H2O, dan NaCl) mempunyai jumlah partikel yang sama yaitu 10 partikel (dalam
bentuk atom, molekul,dan ion). Jadi ketiganya mempunyai jumlah mol yang sama karena setiap 1 mol zat
mengandung jumlah partikel yang sama.
Jawaban : B
3. Persamaan reaksi:
2KClO3(s) → 2KCl(s) + 3O2(g)
Volume O2 yang dihasilkan = 69,6 mL = 69,6 x 10-3 L (V1)
Volume N2 yang diukur pada keadaan yang sama = 0,58 L (V2)
Massa N2 = 0,7 gram (n2)
Karena diukur pada keadaan yang sama maka berlaku Hukum Gay-Lussac yaitu perbandingan volume
gas-gas sesuai dengan perbandingan jumlah molnya sehingga berlaku hubungan :

n1 (mol O2) = 3 x 10-3 mol

mol KClO3 = (koefisien KClO3 / koefisien O2) x mol O2

= (2 /3) x (3 x 10-3) mol

= 2 x 10-3 mol

Massa KClO3 = massa molar KClO3 x mol KClO3

=122,5 g/mol x (2 x 10-3) mol

= 245 x 10-3 g

Jawaban : D

4. Mol CO2 = 3 mol (n1)

Massa NO = 3 gram
jadi mol NO = massa NO / massa molar NO

= 3 g / (30 g/mol)

= 0,1 mol (n2)

Volume NO = 2 L (V2)

Karena diukur pada suhu dan tekanan yang sama maka berlaku hukum Gay-Lussac yaitu:

V1/ 2 L = 3 mol / 0,1 mol

V1 = 60 L

Jadi volume CO2 yang dihasilkan adalah 60 liter

Jawaban: B

5. Reaksi : 2 H2(g) + O2(g) → 2 H2O(g)

Dalam reaksi ini dihasilkan 40 L uap air, karena diukur pada suhu dan tekanan yang sama maka berlaku
hukum Avogadro yaitu pada suhu dan tekanan yang sama perbandingan volume gas sesuai dengan
perbandingan koefisien reaksinya maka:
Volume H2 = (koefisien H2 / koefisien H2O) x volume H2O
= (2 /2 ) x 40 L = 40 L
Volume O2 = (koefisien O2 / koefisien H2O) x volume H2O
= (1/2) x 40 L = 20 L

Jawaban : B

6. Persamaan reaksi: 2 Al(s) + 3H2SO4(aq) → Al2(SO4)3(aq) + 3H2(g)

Jumlah atom Al = 1,806 x 1023 atom

Mol Al = jumlah atom Al/ bilangan Avogadro

= 1,806 x 1023 atom / (6,02 x 1023 atom/mol)

= 0,3 mol

Mol Al2(SO4)3 = (koefisien Al2(SO4)3 / koefisien Al) x mol Al

= (1 / 2) x 0,3 mol

= 0,15 mol

Mol Al2(SO4)3 = massa Al2(SO4)3 / massa molar Al2(SO4)3

Massa molar Al2(SO4)3 = massa Al2(SO4)3 / mol Al2(SO4)3

= 51,3 gram / 0,15 mol

= 342 g/mol
Jawaban : B

2. LEMBAR PENILAIAN PROSES


Kemampuan Membentuk Soal
No. Nama Kuis
(0/1/2)*

* Assesmen Jenis Soal:


Pernyataan =0
Pertanyaan nonmatematis =1
Pertanyaan matematis tak dapat diselesaikan =1
Pertanyaan matematis dapat diselesaikan =2

3. LEMBAR PENGAMATAN PERILAKU BERKARAKTER


Kelas/Semester : X/I

Materi : Hukum Kekekalan Massa (Hukum Lavoisier)

No. Aspek yang dinilai Skor

1. kehadiran

2. Ketelitian dalam menganalisis data percobaan

SKOR TOTAL

Keterangan: Skor 3 sangat baik


Skor 2 baik
Skor 1 kurang baik

4. LEMBAR PENGAMATAN KETERAMPILAN SOSIAL


Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : X/I
Materi : Konsep mol
No Indikator Skor*

1 Saling ketergantungan positif

2 Interaksi langsung antar siswa

3 Pertanggungjawaban individu

4 Keterampilan berinteraksi antar individu dan kelompok

5 Keefektifan proses kelompok

Jumlah skor yang diperoleh


Persentase nilai kelompok (%)

Jumlah skor maksimal 20

* Pedoman penskoran setiap indikator:


4 = jika semua deskriptor muncul
3 = jika 3 deskriptor muncul
2 = jika 2 deskriptor muncul
1 = jika 1 deskriptor muncul

Nilai diskusi =

=
Kisi-kisi Lembar Observasi Pembelajaran Kooperatif

No Indikator Deskriptor

1 Saling a) Saling membantu dan mendukung sesama kelompok


ketergantungan b) Menggunakan dan memanfaatkan sumber belajar yang disediakan
positif c) Bekerjasama dalam memanfaatkan sumber belajar
d) Sumber belajar digunakan secara adil dalam kelompok
2 Interaksi langsung a) Keterlibatan dalam pembentukan kelompok
antar siswa b) Membagi tugas sesuai dengan kesepakatan
c) Ikut membangun semangat kerjasama dalam kelompok
d) Menyelesaikan dan mengecek hasil kerjasama
3 Pertanggungjawab a) Membaca materi secara individu
an individu b) Berusaha menguasai materi dan memahami lembar kerja siswa
c) Bertanya jika belum jelas
d) Menciptakan suasana tenang dalam kelompok
4 Keterampilan a) Saling membantu dalam kelompok
berinteraksi antar b) Saling memberi semangat kepada teman
individu dan c) Keterlibatan dalam melakukan diskusi kelompok
d) Saling menghargai pendapat antar kelompok
kelompok

5 Keefektifan proses a) Membuat keputusan bersama


kelompok b) Mengungkapkan kesepakatan bersama
c) Merasa senang dengan penghargaan yang diperoleh dari kerja keras
kelompok
d) Refleksi sikap anggota kelompok dalam mendiskusikan, menganalisis,
dan umpan balik dari kelompok lain

HAND-OUT
Hukum Perbandingan Volum (Gay Lussac)
Dalton berhasil menyelidiki hubungan massa antara zat-zat yang membentuk suatu senyawa. Akan
tetapi, Dalton tidak menyelidiki bagaimana hubungan antara volume gas-gas yang bereaksi. Untuk
mempelajari hubungan antara volume gas-gas yang bereaksi, maka dapat dilakukan dengan analisis data
hasil percobaan antara gas hidrogen dengan gas oksigen membentuk uap air.
Data hasil
pengamatan
volume H2
tetap
Volume H2 Volume
O2

5 mL

10 mL
20 mL
15 mL

20 mL

Data hasil
pengamatan
volume O2
tetap
Volume H2 Volume O

10 mL

15 mL
10 mL
20 mL

25 mL
Pada saat volume O2 10 mL, volume H2O tidak berubah, yaitu 20 mL. Demikian
pula pada percobaan II, volume H2O tidak berubah lagi (20 mL) setelah volume
H2 mencapai 20 mL (volume O2 = 10 mL). Jadi, perbandingan volume dari reaksi
H2 dan O2 adalah sebagai berikut.

20 mL gas H2 + 10 mL gas O2 20 mL


H2 O
Selain itu, perhatikan pula data hasil reaksi beberapa jenis gas berikut ini.
Volume gas hasil reaksi Perbandingan
Volume gas reaktan
volume

2 volume gas hidrogen 1 volume gas oksigen 2 volume uap air 2:1:2

1 volume gas hidrogen 1 volume gas klorin 2 volume gas hidrogen klorida 1:1:2

3 volume gas hidrogen 1 volume gas nitrogen 2 volume gas ammonia 3:1:2

Berdasarkan data di atas, ternyata perbandingan volume gas-gas yang bereaksi


dan gas hasil reaksi merupakan perbandingan dengan bilangan bulat dan
sederhana. Berdasarkan fakta ini, Gay-Lussac mengemukakan Hukum
Perbandingan Volume atau Hukum Gay-Lussac yang berbunyi:
Pada temperatur dan tekanan yang sama, perbandingan volum gas-gas yang
bereaksi dan gas hasil reaksi merupakan bilangan bulat dan sederhana.
Jika data hasil percobaan pembentukan air, hidrogen klorida, dan amonia tersebut
dikaitkan dengan persamaan reaksinya, diperoleh hasil sebagai berikut.
a) Reaksi pembentukan uap air
2H2 (g) + O2(g) → 2H2O(g)
Perbandingan volume = 2 : 1 : 2
Perbandingan koefisien = 2 : 1 : 2
b) Reaksi pembentukan gas hidrogen klorida
H2(g) + Cl2(g) → 2HCl(g)
Perbandingan volume = 1 : 1 : 2
Perbandingan koefisien = 1: 1 : 2
c) Reaksi pembentukan gas amonia
3H2(g) + N2(g)  2NH3(g)
Perbandingan volume = 3 : 1 : 2
Perbandingan koefisien = 3 : 1 : 2
Jadi dari ketiga persamaan reaksi tersebut dapat disimpulkan bahwa:
Perbandingan volume gas sesuai dengan perbandingan koefisien reaksinya.

Untuk dua buah gas (misalnya gas A dan gas B) yang tercantum dalam satu
persamaan reaksi, berlaku hubungan:
1. Hipotesis Avogadro
Menurut hipotesis Dalton-Gay-Lussac:
2 volume hidrogen + 1 volume oksigen  2 volume uap air
2n atom hidrogen + 1n atom oksigen  2n molekul uap air
Dari perbandingan tersebut berlaku
2 atom hidrogen + 1 atom oksigen  2 molekul uap air
Jadi untuk menghasilkan 2 molekul uap air diperlukan 1 atom oksigen. Berarti
untuk menghasilkan 1 molekul uap air diperlukan ½ atom oksigen. Hal ini
bertentangan dengan teori atom Dalton sebelumnya yang meyatakan bahwa atom
tidak dapat dibagi-bagi sehingga tidak mungkin 1 molekul air dibentuk oleh 1
atom hidrogen dengan 1/2 atom oksigen. Pada tahun 1811, Amedeo Avogadro,
berpendapat bahwa unsur-unsur itu tidak harus merupakan atom-atom bebas tetapi
dapat berupa gabungan dari atom-atom yang sama membentuk molekul. Atas
dasar ini Avogadro mengembangkan hipotesis yang diajukan oleh Gay-Lussac.
Pada temperatur dan tekanan yang sama, semua gas pada volum yang
sama mengandung jumlah molekul yang sama pula.

Berdasarkan hipotesis tersebut maka dapat dituliskan salah satu persamaan


mengenai hubungan anatara volume gas dengan jumlah molekul yaitu:
Hidrogen + Klor → Hidrogen klorida
1 volume 1 volume 2 volume
n molekul n molekul 2n molekul
dibagi n
I molekul + 1 molekul 2 molekul
Dengan kata lain, Hipotesis Avogadro ini berlaku:

Perbandingan volume = perbandingan molekul

Berdasarkan hipotesis Avogadro, gas-gas yang bervolume sama


mengandung jumlah molekul yang sama. Jumlah molekul yang terkandung dalam
setiap zat yang bereaksi tersebut jumlahnya sangat besar. Untuk memahami
perhatikan data percobaan penentuan jumlah molekul beberapa gas pada volum 1
L serta suhu dan tekanan standar (0ºC, 76 cmHg) pada Tabel dibawah ini.
Nama Massa (g) Volume (L) Jumlah Molekul

Oksigen 1,460 1 2,688 x 1022

Nitrogen 1,250 1 2,688 x 1022

Karbon dioksida 1,961 1 2,688 x 1022

Berdasarkan data tersebut, terlihat bahwa gas-gas dengan massa tertentu


mengandung jumlah partikel yang sangat besar. Oleh karena jumlah nyata
zat-zat yang bereaksi mengadung partikel zat yang jumlahnya sangat besar. Selain
itu, perhatikan pula reaksi dibawah ini.
S8(s) + 8Fe(s)  8 FeS(s)
Pada kenyataannya, bila kita mereaksikan besi dengan belerang, yang bereaksi
bukan hanya 1 molekul belerang dan 8 atom besi melainkan sejumlah besar
molekul belerang dan atom besi. Dalam 1 gram belerang terdapat 2,35 x 1021
molekul belerang maka jumlah atom besi yang diperlukan1,88 x 1022 atom besi.
Oleh karena jumlah nyata atom atau molekul yang bereaksi sangat besar
maka untuk kepraktisan, Avogadro mengusulkan perlunya satuan jumlah partikel.
Kemudian para ahli kimia mencari satuan jumlah zat yang dapat dipakai untuk
menghitung jumlah partikel. Dalam reaksi kimia dikenal dengan konsep mol. Mol
adalah banyaknya suatu zat yang mengandung partikel-partikel zat itu
( molekul, atom, atau ion ) sebanyak jumlah atom yang terkandung dalam
tepat 12 gram isotop karbon-12.
Berdasarkan percobaan, 12 gram atom C-12 mengandung 6,02 × 1023 atom
C-12. Oleh sebab itu dalam tiap mol zat terdapat 6,02 × 1023 partikel zat itu.
Partikel ada 3 macam yaitu atom, molekul, dan ion. Unsur partikelnya berupa
atom, senyawa berupa molekul, sedangkan unsur atau senyawa dalam bentuk ion,
partikelnya berupa ion. Bilangan sebesar 6,02 × 1023 dinyatakan sebagai tetapan
Avogaro yang disingkat L.
L = 6,02 × 1023 partikel
Jumlah partikel tidak bergantung pada jenis zat tetapi tergantung dari jumlah
molnya. Perhatikan gambar Ne, H2O, dan NaCl yang mempunyai jumlah atom
sama.

10 atom of Ne 10 molecules of H2O 10 ion pairs of Na+ and


Cl- in NaCl
Contoh :
Mol besi = L atom besi
2 mol besi = 2L atom besi (besi adalah unsur)
4 mol gas oksigen = 4L molekul oksigen (gas oksigen adalah senyawa)
+
2 mol ion kalium (K ) = 2L ion kalium (K+ adalah unsur berbentuk ion)
5 mol ion amonium (NH4+) = 5L ion amonium
Berdasarkan contoh-contoh di atas maka hubungan jumlah partikel dengan mol
dapat dirumuskan:

P= n x L
Keterangan:
P = jumlah partikel (atom, ion, atau molekul)
n = jumlah mol (mol)
L = tetapan Avogadro (6,02x 1023 partikel/mol
a. HUBUNGAN MASSA DENGAN MOL
Sebelum membahas hubungan mol dengan massa terlebih dahulu akan
diperkenalkan dengan massa atom relatif dan massa molekul relatif. Pada
pembahasan sebelumnya sudah dijelaskan bahwa suatu zat-zat terlibat dalam
reaksi kimia tersusun atas partikel-partikel yang ukurannya sangat kecil dan
jumlahnya juga luar biasanya besarnya. Partikel ada 3 macam yaitu atom,
molekul, dan ion. Jumlah partikel dalam tiap zat telah dinyatakan dalam mol,
akan tetapi bagaimana dengan massa dari partikel tersebut. Untuk partikel yang
berupa atom, massa suatu atom terkait erat dengan jumlah elektron, proton, dan
neutron yang dimiliki atom tersebut. Atom adalah partikel yang sangat kecil oleh
sebab itu kita tidak mungkin menimbang satu atom akan tetapi lewat percobaan
kita dapat menentukan massa satu atom relatif terhadap atom lainnya.
Berdasarkan perjanjian internasional, satu atom dari isotop karbon (disebut
karbon 12) yang mempunyai 6 proton dan 6 neutron memiliki massa tepat 12
satuan massa atom (sma). Atom karbon-12 dipakai sebagai standar sehingga
satu satuan massa atom didefinisikan sebagai suatu massa yang besarnya
tepat sama dengan seperduabelas massa dari satu atom karbon-12.
massa satu atom karbon-12 = 12 sma

1 sma = massa satu atom C-12

Massa Atom Relatif (Ar) adalah perbandingan massa rata-rata suatu atom unsur

terhadap massa satu atom isotop C-12

Ar X =

Ar X =

Contoh:
 Di alam terdapat campuran 35Cl dan 37Cl dengan perbandingan 75% dan 25%.
Ar Cl = (75% x 35) + (25% x 37) = 35,5
Massa molekul relatif adalah perbandingan massa rata-rata satu molekul

suatu senyawa terhadap massa 1 atom isotop C-12. Berdasarkan pengertian

molekul yang menyatakan bahwa molekul merupakan gabungan dari atom-


atomnya, maka Mr merupakan jumlah Ar atom-atom penyusunnya.

Mr =
1) Massa Molar
Kita telah mengetahui bahwa 1 mol atom karbon-12 mempunyai massa
tepat 12 gram dan mengandung 6,022 x 1023 atom. Massa dari karbon-12 ini
adalah massa molar, didefinisikan sebagai massa (dalam gram atau kilogram)
dari mol partikel (seperti atom atau molekul) zat. Perhatikan bahwa angka massa
molar karbon-12 (dalam gram) sama dengan massa atomnya dalam sma.
Demikian juga massa atom dari natrium (Na) adalah 22,99 sma dan massa
molarnya adalah 22,99 gram, dan seterusnya. Jadi jika kita mengetahui massa
atom dari unsur maka kita mengetahui juga massa molarnya.
Massa molar untuk partikel yang berupa atom = Ar gram mol-1
Massa molar untuk partikel yang berupa molekul = Mr gram mol-1
2) Massa zat
Berdasarkan pembahasan tentang massa molar di atas, dengan
menggunakan massa atom dan massa molar maka kita dapat menghitung massa
(dalam gram) dari satu atom karbon-12. Dari pembahasan di atas kita tahu bahwa
1 mol atom karbon-12 beratnya tepat 12 gram. Ini memungkinkan kita menuliskan
persamaan:
12,00 g karbon-12 = 1 mol karbon-12
Karena itu kita dapat menuliskan faktor satuannnya sebagai berikut:

Sama halnya, karena ada 6,022 x 1023 atom dalam 1 mol atom karbon-12, kita
dapatkan:
1 mol atom karbon-12 = 6,022 x 1023 atom karbon-12
Dan faktor satuannya:

Sekarang kita dapat menghitung massa (dalam gram) satu atom karbon-12 sebagai
berikut:

1 atom karbon-12 x x

= 1,993 x 10-23 g karbon-12


Kita dapat menggunakan hasil ini untuk menentukan hubungan antara satuan
massa atom dan gram. Karena massa tiap atom karbon-12 adalah tepat 12 sma,
jumlah dalam gram yang setara dengan 1 sma adalah

10-24 g/sma

Jadi 1 sma = 10-24 g/sma


1 g = 6,022 x 1023 sma
Konsep bilangan Avogadro dan massa molar memungkinkan kita untuk
melakukan konversi antara massa dan mol atom, dan antara jumlah atom dan
massa serta menghitung massa dari satu atom. Kita akan menggunakan faktor-
faktor satuan ini dalam perhitungan sebagai berikut:

atau

Jadi hubungan mol suatu zat dengan massanya dapat dinyatakan


sebagai berikut.
m = n x mm atau massa = n x Ar atau massa = n x Mr

Keterangan: m = massa zat (gram)


n = jumlah mol (mol)
mm= massa molar = Ar atau Mr (gram/mol)

n atau n =

b. HUBUNGAN MOL DENGAN VOLUME ZAT


Senyawa gas memiliki volume yang berubah-ubah. Sifat ini berbeda
dengan sifat senyawa padat dan cair. Volume suatu gas bergantung pada suhu,
tekanan, dan jumlah zatnya. Volume molar gas adalah volume satu mol gas pada
keadaan standar (0 °C, 1 atm). Keadaan standar dinyatakan sebagai tekanan 1 atm
(76 CmHg) dan suhu 0 °C (273 K) atau disingkat STP (Standard Temperature and
Pressure). Keadaan tersebut jika dimasukkan ke dalam rumus gas ideal:

PV = nRT
P = tekanan = 1 atm
n = mol = 1 mol gas
T = suhu dalam Kelvin = 273 K
R = tetapan gas = 0,082 liter atm/mol K
Maka:
P V = nRT
1 . V = 1 . 0,082 . 273
V = 22,389
V = 22,4 liter
Jadi, volume standar = VSTP = 22,4 liter.

Dapat dirumuskan : V = n . Vm
n = jumlah mol
Vm = VSTP = volume molar
Gas Pada Keadaan Nonstandar
Jika volume gas diukur pada keadaan ATP (Ambient Temperature and Pressure)
atau lebih dikenal keadaan non–STP maka menggunakan rumus:
PV = nRT

P = tekanan, satuan P adalah atmosfer (atm)


V = volume, satuan V adalah liter
n = mol, satuan n adalah mol
R = tetapan gas = 0,082 liter atm mol–1 K–1
T = suhu, satuan T adalah Kelvin (K)
Bagaimana bunyi hukum Avogadro? Hukum Avogadro menyatakan pada P
dan T sama, gas yang bervolume sama mempunyai jumlah molekul yang sama
pula. Jumlah molekul adalah jumlah partikel untuk menyatakan jumlah partikel
digunakan mol sehingga hukum Avogadro tersebut dapat diubah menjadi pada P
dan T yang sama, gas yang bervolume sama mempunyai jumlah mol yang sama
pula. Ini dapat diartikan perbandingan mol menyatakan perbandingan volume.
Jadi pada suhu dan tekanan yang sama persamaan matematisnya:

Keterangan: V1 dan n1 adalah volume dan mol gas 1


V2 dan n2 adalah volume dan mol gas

Anda mungkin juga menyukai