(RPP)
I. Standar Kompetensi
Memahami hukum-hukum dasar kimia dan penerapannya dalam perhitungan kimia (stoikiometri)
II. Kompetensi dasar
Membuktikan dan mengkomunikasikan berlakunya hukum-hukum dasar kimia melalui percobaan serta
menerapkan konsep mol dalam menyelesaikan perhitungan kimia.
III. Indikator
a) Diberikan suatu pernyataan, siswa dapat mendeskripsikan hubungan antara konsep mol,
jumlah partikel, dan massa molar serta massa suatu zat dengan tepat
b) Diberikan contoh soal tentang konsep mol, siswa dapat menghitung massa molar dan
jumlah partikel dengan tepat
c) Mendeskripsikan volume molar gas dan hubungannya dengan konsep mol
d) Menerapkan hukum Avogadro dalam perhitungan jumlah mol
e) Mendeskripsikan hubungan Hukum Gay-Lussac dengan jumlah mol
f) Diberikan beberapa kondisi, siswa dapat berdiskusi membuat soal dan menjawab soal
dengan tepat
IV. Tujuan Pembelajaran
a) Secara mandiri siswa dapat mendeskripsikan hubungan antara konsep mol, jumlah partikel, massa
molar, dan massa suatu zat dengan mengerjakan soal pada lembar penilaian produk sesuai dengan
kunci jawaban
b) Diberikan contoh soal tentang konsep mol, siswa dapat menghitung massa molar dan jumlah partikel
pada lembar penilaian produk sesuai dengan kunci jawaban
c) Secara mandiri siswa dapat mendeskripsikan hubungan antara volume molar gas dan konsep mol
dengan mengerjakan soal pada pada lembar penilaian produk sesuai dengan kunci jawaban
d) Secara mandiri siswa dapat menerapkan hukum Avogadro dalam perhitungan jumlah mol dalam
lembar penilaian produk sesuai dengan kunci jawaban
e) Secara mandiri siswa dapat mendeskripsikan hubungan Hukum Gay-Lussac dengan jumlah mol
dengan mengerjakan soal pada pada lembar penilaian produk sesuai dengan kunci jawaban
f) Diberikan beberapa kondisi yang berkaitan dengan konsep mol, siswa dapat berdiskusi untuk
membuat soal dan menjawab soal dengan tepat
V. Materi Ajar
Terlampir
VI. Metode pembelajaran
Problem Posing
VII. Langkah-langkah pembelajaran
Terlampir
VIII. Alat/ Bahan/ Sumber belajar
Handout
Work Sheet
IX. Penilaian
Terlampir
Langkah-langkah pembelajaran
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Waktu
Kegiatan pembukaan
Memberi salam. Menjawab salam 5’
Guru menanyakan kabar siswa hari ini. “Bagaimana Siswa menjawab
kabar kalian hari ini?”
Guru memeriksa presensi (daftar hadir) siswa Siswa menjawab
“Apakah ada yang tidak masuk?”
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran” hari ini Siswa memperhatikan
kita akan mempelajari tentang konsep mol serta
penerapannya untuk menentukan massa molar,
jumlah partikel, massa zat, dan volume molar gas” Siswa menjawab
Memberi kaitan (mereview) materi sebelumnya
“pada pertemuan sebelumnya kita telah mempelajari
tentang hukum-hukum dasar kimia, nah, siapa yang
masih ingat ada berapa hukum dasar kimia? Hukum-
hukum itulah yang menjadi dasar dalam proses
perhitungan kimia yang akan kita pelajari hari ini”
Kegiatan inti
Guru menjelaskan materi tentang konsep mol serta Siswa memperhatikan 15’
hubungan antara mol dengan massa molar, jumlah penjelasan guru
partikel, massa zat, serta volume molar gas
Guru memberikan contoh soal dan cara Siswa memperhatikan
penyelesaiannya “Perhatikan persamaan reaksi
berikut:
N2(g) + 3H2(g) → 2NH3(s)
Jika 1 mol N2 direaksikan dengan 2 mol H2
( Ar H = 1; N = 14)
tentukan:
a) massa molekul relatif (Mr) dari masing-masing
zat yang terlibat dalam reaksi di atas ?
b) massa molar N2, H2,dan NH3?
c) jumlah partikel N2, H2,dan NH3)
d) massa N2 dan H2 ?
e) volume molar gas masing-masing gas pereaksi di
ukur pada STP?
Jawab:
a) Massa molekul relatif (Mr) merupakan jumlah dari
massa atom relatif (Ar) dari atom-atom penyusun
molekul tersebut dan Mr tidak mempunyai satuan,
jadi:
Mr N2 = 2 x Ar N
= 2 x 14 = 28
Mr H2 = 2 x Ar H
=2x1=2
Mr NH3 = (1 x Ar N) + (3 x Ar H)
= (1 x 14) + (3 x 1) = 17
b) Massa molar adalah massa (dalam gram) dari mol
partikel (atom atau molekul) zat, jadi massa
partikel sama dengan massa molekul relatif atau
massa atom relatif dari zat tersebut.
Massa molar N2 = 28 g/mol
Massa molar H2 = 2 g/mol
Massa molar NH3 = 17 g/mol
c) Jumlah partikel adalah banyaknya partikel zat
(atom, molekul, atau ion) yang terkandung dalam
1 mol zat tersebut sebesar 6,02 x 1023 partikel
(angka ini biasa disebut dengan bilangan
Avogadro) jadi:
Jumlah partikel I mol N2 = 6,02 x 1023 partikel
Jumlah partikel 2 mol H2 = 2 x 6,02 x 1023
= 12,04 x 1023 partikel
d) Massa molar 1 mol N2 = 28 g/mol
Jadi massa 1 mol N2 = mol x massa molar
= 1 mol x 28 g/mol
= 28 gram
Massa molar 1 mol H2 = 2 g/mol
Jadi massa 2 mol H2 = mol x massa molar
= 2 mol x 2 g/mol
= 4 gram
e) Volume molar gas adalah volume satu mol gas
pada keadaan standar (STP) yaitu sebesar 22,4
liter/mol. Sedangkan volume gas yang diukur
tidak pada keadaan standar maka digunakan
rumus P V = n R T, Jadi:
Volume molar 1 mol N2 = 22,4 L/mol x 1 mol
= 22,4 liter
Volume molar 2 mol H2 = 22,4 L/mol x 2 mol
= 44,8 liter
Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk
bertanya “dari contoh soal dan penjelasan ibu tadi,
ada yang perlu ditanyakan?”
Guru meminta siswa untuk membentuk kelompok
kecil “sekarang ibu minta kalian membentuk
kelompok dan setiap kelompok terdiri dari 4-5 Siswa mengajukan
orang” pertanyaan
Guru meminta siswa membuat soal dari kondisi
Siswa berkelompok
yang diberikan “sekarang kalian buat soal dari
kondisi yang akan ibu berikan berikut ini:
a) Memberi kondisi:
Mg(s) + 2HCl(aq) → MgCl2(aq) + H2(g) Siswa berdiskusi untuk
Mg yang bereaksi adalah 2 mol
membuat soal
Buatlah soal!
b) Memberi kondisi:
CH4(g) + 2O2(g) → CO2(g) + 2H2O(g)
Banyaknya gas metana adalah 4 liter.
Buatlah soal!
Guru meminta siswa untuk menukarkan soal yang
telah dibuat dan mendiskusikannya “sekarang,
kalian tukarkan soal yang telah kalian buat”
Guru meminta perwakilan dari salah satu kelompok Siswa menukarkan soal
untuk mempresentasikan soal bentukkannya yang telah dibuat
“sekarang ibu minta, salah satu dari perwakilan Siswa
kelompok untuk mempresentasikan soal yang telah mempresentasikan soal
diselesaikan” yang telah dibuat
Guru memberikan kondisi lain:
a) Kondisi: 3 mol H2O (Ar H = 1; O =16) Siswa membuat soal
b) Kondisi: 1,505 x1023 molekul Cl2
c) Kondisi: massa gas oksigen 32 gram
d) Reaksi: H2(g) + Cl2(g) → HCl(g)
Volume gas klor = 16 liter
Sekarang, kalian buat soal sebanyak-banyaknya dari
kondisi di atas “
Guru meminta setiap kelompok mempertukarkan Siswa menukarkan soal
soal yang telah dibuat dan mendiskusikannya yang telah dibuat dan
berdiskusi untuk
menjawab soal tersebut
Guru mengarahkan siswa untuk menarik kesimpulan Siswa menarik 5’
Guru merangkum kesimpulan kesimpulan
Siswa merangkum
Guru memberikan tindak lanjut pembelajaran kesimpulan
berupa pemberian post-test Siswa mengerjakan soal
post-test.
A. Tujuan
Diberikan beberapa kondisi, siswa dapat berdiskusi untuk membuat soal yang berhubungan dengan
konsep mol, massa molar, jumlah partikel, massa zat, dan volume molar suatu gas serta dapat menyelesaikan
soal yang telah dibuat dengan tepat
1. Memberi kondisi:
Mg(s) + 2HCl(aq) → MgCl2(aq) + H2(g)
Mg yang bereaksi adalah 2 mol
Buatlah satu soal dari kondisi yang telah diberikan!
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
Memberi kondisi:
CH4(g) + 2O2(g) → CO2(g) + 2H2O(g)
Banyaknya gas metana adalah 4 liter.
Buatlah satu soal dari kondisi yang diberikan!
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
1. Dalam satu hari sebuah bus rata-rata melepaskan 1 mol CO2 dalam emisi gas buangnya. Berapa jumlah
atom dari CO2 yang dilepaskan tersebut selama seminggu?
A) 1,26 x 1025 atom
B) 42,14 x 1023 atom
C) 6,02 x 1023 atom
D) 6,02 x 10-23 atom
2. Perhatikan gambar di bawah ini:
= 2 x 10-3 mol
= 245 x 10-3 g
Jawaban : D
Massa NO = 3 gram
jadi mol NO = massa NO / massa molar NO
= 3 g / (30 g/mol)
Volume NO = 2 L (V2)
Karena diukur pada suhu dan tekanan yang sama maka berlaku hukum Gay-Lussac yaitu:
V1 = 60 L
Jawaban: B
Dalam reaksi ini dihasilkan 40 L uap air, karena diukur pada suhu dan tekanan yang sama maka berlaku
hukum Avogadro yaitu pada suhu dan tekanan yang sama perbandingan volume gas sesuai dengan
perbandingan koefisien reaksinya maka:
Volume H2 = (koefisien H2 / koefisien H2O) x volume H2O
= (2 /2 ) x 40 L = 40 L
Volume O2 = (koefisien O2 / koefisien H2O) x volume H2O
= (1/2) x 40 L = 20 L
Jawaban : B
= 0,3 mol
= (1 / 2) x 0,3 mol
= 0,15 mol
= 342 g/mol
Jawaban : B
1. kehadiran
SKOR TOTAL
3 Pertanggungjawaban individu
Nilai diskusi =
=
Kisi-kisi Lembar Observasi Pembelajaran Kooperatif
No Indikator Deskriptor
HAND-OUT
Hukum Perbandingan Volum (Gay Lussac)
Dalton berhasil menyelidiki hubungan massa antara zat-zat yang membentuk suatu senyawa. Akan
tetapi, Dalton tidak menyelidiki bagaimana hubungan antara volume gas-gas yang bereaksi. Untuk
mempelajari hubungan antara volume gas-gas yang bereaksi, maka dapat dilakukan dengan analisis data
hasil percobaan antara gas hidrogen dengan gas oksigen membentuk uap air.
Data hasil
pengamatan
volume H2
tetap
Volume H2 Volume
O2
5 mL
10 mL
20 mL
15 mL
20 mL
Data hasil
pengamatan
volume O2
tetap
Volume H2 Volume O
10 mL
15 mL
10 mL
20 mL
25 mL
Pada saat volume O2 10 mL, volume H2O tidak berubah, yaitu 20 mL. Demikian
pula pada percobaan II, volume H2O tidak berubah lagi (20 mL) setelah volume
H2 mencapai 20 mL (volume O2 = 10 mL). Jadi, perbandingan volume dari reaksi
H2 dan O2 adalah sebagai berikut.
2 volume gas hidrogen 1 volume gas oksigen 2 volume uap air 2:1:2
1 volume gas hidrogen 1 volume gas klorin 2 volume gas hidrogen klorida 1:1:2
3 volume gas hidrogen 1 volume gas nitrogen 2 volume gas ammonia 3:1:2
Untuk dua buah gas (misalnya gas A dan gas B) yang tercantum dalam satu
persamaan reaksi, berlaku hubungan:
1. Hipotesis Avogadro
Menurut hipotesis Dalton-Gay-Lussac:
2 volume hidrogen + 1 volume oksigen 2 volume uap air
2n atom hidrogen + 1n atom oksigen 2n molekul uap air
Dari perbandingan tersebut berlaku
2 atom hidrogen + 1 atom oksigen 2 molekul uap air
Jadi untuk menghasilkan 2 molekul uap air diperlukan 1 atom oksigen. Berarti
untuk menghasilkan 1 molekul uap air diperlukan ½ atom oksigen. Hal ini
bertentangan dengan teori atom Dalton sebelumnya yang meyatakan bahwa atom
tidak dapat dibagi-bagi sehingga tidak mungkin 1 molekul air dibentuk oleh 1
atom hidrogen dengan 1/2 atom oksigen. Pada tahun 1811, Amedeo Avogadro,
berpendapat bahwa unsur-unsur itu tidak harus merupakan atom-atom bebas tetapi
dapat berupa gabungan dari atom-atom yang sama membentuk molekul. Atas
dasar ini Avogadro mengembangkan hipotesis yang diajukan oleh Gay-Lussac.
Pada temperatur dan tekanan yang sama, semua gas pada volum yang
sama mengandung jumlah molekul yang sama pula.
P= n x L
Keterangan:
P = jumlah partikel (atom, ion, atau molekul)
n = jumlah mol (mol)
L = tetapan Avogadro (6,02x 1023 partikel/mol
a. HUBUNGAN MASSA DENGAN MOL
Sebelum membahas hubungan mol dengan massa terlebih dahulu akan
diperkenalkan dengan massa atom relatif dan massa molekul relatif. Pada
pembahasan sebelumnya sudah dijelaskan bahwa suatu zat-zat terlibat dalam
reaksi kimia tersusun atas partikel-partikel yang ukurannya sangat kecil dan
jumlahnya juga luar biasanya besarnya. Partikel ada 3 macam yaitu atom,
molekul, dan ion. Jumlah partikel dalam tiap zat telah dinyatakan dalam mol,
akan tetapi bagaimana dengan massa dari partikel tersebut. Untuk partikel yang
berupa atom, massa suatu atom terkait erat dengan jumlah elektron, proton, dan
neutron yang dimiliki atom tersebut. Atom adalah partikel yang sangat kecil oleh
sebab itu kita tidak mungkin menimbang satu atom akan tetapi lewat percobaan
kita dapat menentukan massa satu atom relatif terhadap atom lainnya.
Berdasarkan perjanjian internasional, satu atom dari isotop karbon (disebut
karbon 12) yang mempunyai 6 proton dan 6 neutron memiliki massa tepat 12
satuan massa atom (sma). Atom karbon-12 dipakai sebagai standar sehingga
satu satuan massa atom didefinisikan sebagai suatu massa yang besarnya
tepat sama dengan seperduabelas massa dari satu atom karbon-12.
massa satu atom karbon-12 = 12 sma
Massa Atom Relatif (Ar) adalah perbandingan massa rata-rata suatu atom unsur
Ar X =
Ar X =
Contoh:
Di alam terdapat campuran 35Cl dan 37Cl dengan perbandingan 75% dan 25%.
Ar Cl = (75% x 35) + (25% x 37) = 35,5
Massa molekul relatif adalah perbandingan massa rata-rata satu molekul
Mr =
1) Massa Molar
Kita telah mengetahui bahwa 1 mol atom karbon-12 mempunyai massa
tepat 12 gram dan mengandung 6,022 x 1023 atom. Massa dari karbon-12 ini
adalah massa molar, didefinisikan sebagai massa (dalam gram atau kilogram)
dari mol partikel (seperti atom atau molekul) zat. Perhatikan bahwa angka massa
molar karbon-12 (dalam gram) sama dengan massa atomnya dalam sma.
Demikian juga massa atom dari natrium (Na) adalah 22,99 sma dan massa
molarnya adalah 22,99 gram, dan seterusnya. Jadi jika kita mengetahui massa
atom dari unsur maka kita mengetahui juga massa molarnya.
Massa molar untuk partikel yang berupa atom = Ar gram mol-1
Massa molar untuk partikel yang berupa molekul = Mr gram mol-1
2) Massa zat
Berdasarkan pembahasan tentang massa molar di atas, dengan
menggunakan massa atom dan massa molar maka kita dapat menghitung massa
(dalam gram) dari satu atom karbon-12. Dari pembahasan di atas kita tahu bahwa
1 mol atom karbon-12 beratnya tepat 12 gram. Ini memungkinkan kita menuliskan
persamaan:
12,00 g karbon-12 = 1 mol karbon-12
Karena itu kita dapat menuliskan faktor satuannnya sebagai berikut:
Sama halnya, karena ada 6,022 x 1023 atom dalam 1 mol atom karbon-12, kita
dapatkan:
1 mol atom karbon-12 = 6,022 x 1023 atom karbon-12
Dan faktor satuannya:
Sekarang kita dapat menghitung massa (dalam gram) satu atom karbon-12 sebagai
berikut:
1 atom karbon-12 x x
10-24 g/sma
atau
n atau n =
PV = nRT
P = tekanan = 1 atm
n = mol = 1 mol gas
T = suhu dalam Kelvin = 273 K
R = tetapan gas = 0,082 liter atm/mol K
Maka:
P V = nRT
1 . V = 1 . 0,082 . 273
V = 22,389
V = 22,4 liter
Jadi, volume standar = VSTP = 22,4 liter.
Dapat dirumuskan : V = n . Vm
n = jumlah mol
Vm = VSTP = volume molar
Gas Pada Keadaan Nonstandar
Jika volume gas diukur pada keadaan ATP (Ambient Temperature and Pressure)
atau lebih dikenal keadaan non–STP maka menggunakan rumus:
PV = nRT