Disusun Oleh :
Kelompok 10 THP A-17
Produk olahan dari bahan dasar singkong yang terkenal di daerah Jawa
Barat adalah Peuyeum Singkong . Peuyeum adalah makanan khas Jawa Barat yang
terbuat dari singkong yang di fermentasi, pembuatan peuyeum melalaui beberapa
tahap hingga menjadi peuyeum yang memiliki rasa dan tekstur yang pas.
PRINSIP PENGOLAHAN
Peuyeum Singkong merupakan salah satu makanan tradisional Indonesia
yang dihasilkan dari proses fermentasi bahan pangan berkarbohidrat atau sumber
pati, yang melibatkan ragi di dalam proses pembuatannya. Dalam proses fermentasi
peuyeum, digunakan beberapa jenis mikroorganisme seperti Saccharomyces
Cerevisiae, Rhizopus oryzae, Endomycopsis burtonii, Mucor sp., Candida utilis,
Saccharomycopsis fibuligera, Pediococcus, dsb sp. (Gandjar, 2006).
Proses fermentasi dikenal juga dengan proses perombakan karbohidrat.
Dimana dalam proses ini polisakarida akan dirombak atau dipecah menjadi
disakarida, kemudian disakarida akan di pecah menjadi glukosa dan fruktosa
dengan bantuan enzim amilase yang berasal dari kapang. Jika ragi semakin banyak
maka enzim amilase juga akan semakin banyak sehingga glukosa dan fruktosa juga
akan semakin banyak dan rasanya akan semakin manis. Dalam proses selanjutnya
glukosa akan dirombak menjadi alkohol dan CO2 oleh bantuan enzim invertase
yang berasal dari khamir atau bekteri. Semakin banyak jumlah glukosa maka akan
semakin banyak juga alkohol yang dihasilkan (Hidayat, 2006).
Proses fermentasi yang berlangsung selama pembuatan peuyeum terdiri dari
tiga tahap penguraian yaitu :
(1) molekul-molekul pati akan dipecah menjadi dekstrin dan gula-gula
sederhana, merupakan proses hidrolisis enzimatik,
(2) gula-gula yang terbentuk akan diubah menjadi asam-asam organik dan
alkohol,
(3) asam organik akan bereaksi dengan alkohol membentuk cita rasa peuyeum
(Hidayat, 2006).
PROSES PENGOLAHAN PEUYEUM
Cara pembuatan:
1. Potong-potong ubi kayu lalu kupas, kemudian cuci;
2. Rendam sebentar kemudian rebus dalam air mendidih hingga setengah masak;
3. Angkat dan tiriskan lalu dinginkan;
4. Lumurkan ragi pada seluruh permukaan ubi kayu. Pada bagian atas tumpukan
ubi kayu, taburkan lagi ragi sebelum ditutup dengan daun talas atau plastik;
5. Peram selama 1-3 hari.
Diagram Alir Pembuatan Peuyeum:
Singkong
Pemotongan
Perendaman
Pemberian ragi
Peuyeum Singkong
KARAKTERISTIK DAN KEUNGGULAN PRODUK
Karakteristik peuyeum singkong hampir samadengan tape singkong khas
Jawa Tengah dan Jawa Timur. Perbedaan utamanya adalah tekstur peuyeum kering
dan keras sedangkan tape agak basah dan lembek. Sebab penyimpanan peuyeum
digantung sedangkan tape di tumpuk. Sedangkan keunggulan dari peuyeum ini
adalah lebih tahan lama karena teksturnya yang masih agak keras serta tidak terlalu
beralkohol karena lama fermentasi hanya sebentar.
SORGUM
Penyosohan
Sorgum sosoh
Penirisan
Penepungan
Pengayakan
Tepung Sorgum
Pembuatan Adonan
Pencetakan
Penirisan
Pembuatan kinca
Pensajian
PRODUK OLAHAN
Kwecang adalah satu produk pangan lokal yang terbuat dari beras ketan
adalah kwecang. Kwe Cang merupakan makanan yang hampir mirip dengan
bakcang. Kwe Cang ini berasal dari Kuningan. Terbuat dari beras ketan yang
dipadatkan, dicampur dengan air abu atau air ki, lalu dibungkus dengan daun bambu
sehingga mengeluarkan aroma yang khas. Kwe Cang ini sangat nikmat disantap
bersama ketempling, gemblong, dan keripik khas Kuningan lainnya. Kwe Cang
biasanya disediakan dalam upacara orang-orang Cina yang dikenal dengan
sembahyang Pe Cun.
3. Buang air abu, bilas beras ketan dengan air mengalir, tiriskan.
4. Ambil 2 lembar daun bambu, tumpuk dengan meletakkan daun bambu yang
ada lidinya saling membelakangi.
5. Buat contong atau bentuk kerucut, beri 2 sendok makan beras ketan.
6. Lipat sisa daun di sisi kiri dan kanan ke arah tengah, balik, rapatkan
sehingga berbentuk limas, ikat dengan tali rafia.
7. Rebus selama kurang lebih 4 jam, pastikan kwecang selalu terendam dalam
air rebusan.
Pencucian
Penirisan
pembungkusan
Perebusan
Kwecang
Kue cang ini berbeda dengan kue cang yang di buat di pulau bangka. Kue
cang di pulau bangka ini dikenal dengan nama bacang oleh masyarakat di pulau
jawa. Kue Cang yang di buat di jawa barat pada dasarnya terbuat dari beras ketan
yang berbentuk segitiga dan dibungkus dengan daun bambu biasanya dikonsumsi
dengan sirup yang terbuat dari gula pasir. Selain itu, pada kue cang yang dibuat di
pulau bangka alih-alih menggunakan daun bambu, masyarakat biasa membuat Kue
Cang dengan menggunakan daun pandan. Isi kwecang daerah Sumatera dan daerah
Jawa memiliki perbedaan dalam hal rasa. Rasa asin untuk daerah Sumatera dan rasa
manis untuk Jawa. Rasa manis disebabkan adanya penambahan kecap manis.
Awalnya bacang dibuat untuk perayaan Pehcun/Duanwujie. Di Jakarta dan Jawa
Barat umumnya menggunakan sirup pandan, vanili, atau gula jawa. Di Bali
menggunakan sirup berwarna merah. Sementara di Muntilan, Jawa Tengah
menggunakan sirup air mawar. Kue cang sulit ditemukan atau didapatin saat tidak
masa Pehcun. Berbeda halnya dengan bacang yang mudah ditemukan kapan saja
(tidak hanya saat Pehcun).
DAFTAR PUSTAKA
Anton, Apriyanto. (2000). Analisis Pangan. Bogor: Upt Produk Media Informasi
LSI-IPB.
Cahyanto, T., Supriyatna, A., Julita, U., Kusumorini, A., Hafsari, A. R., Suryani,
Y., & Salim, M. A. (2018). Pelatihan Inovasi Produk Pangan Berbahan Baku
Singkong di Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat. BAGIMU
NEGERI: JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT, 2(1).