PERCOBAAN VII
OLEH:
KELOMPOK : V (LIMA)
LABORATORIUM KIMIA
KENDARI
2018
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kimia organik sebagai bidang ilmu kimia yang mempelajari, sifat dan
komposisi suatu senyawa, senyawa organik juga sering disebut sebagai senyawa
karbon karena unsur yang dipelajari dalam senyawa organik adalah senyawa
karbon, hidrogen, dan oksigen biasanya dengan tambahan nitrogen, fosfor dan
belerang. Senyawa organik juga mengandung gugus metil atau etil mempunyai
kelebihan dari ligan yang mengandung gugus alkil panjang seperti butil adalah
efisiensi ektraksi kedalam fase organik lebih tinggi dibandingkan dengan ligan
yang mengandung gugus alkil yang lebih pendek seperti etil atau metil. Semakin
intraksinya. Bentuk molekul sangat penting dalam menentukan sifat fisik dan sifat
terdiri dari sejumlah atom yang saling tergabung melalui ikatan kovalen,
Bentuk molekul, yang berarti cara atom tersusun di dalam ruang, mempengaruhi
banyak sifat-sifat fisika dan kimia molekul tersebut. Untuk mempelajari struktur
atau bentuk molekul dari suatu senyawa maka dibuatlah molimod, karena
struktur molekul dan reaksi- reaksi kimia organik dengan menggunakan model
molekul.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada percobaan Struktur Molekul dan Reaksi-reaksi
molekul (molimod).
2. Mengajarkan visualisasi senyawa-senyawa organik dalam tiga dimensi.
3. Mengilustrasikan reaksi-reaksi kimia.
D. Manfaat
Manfaat pada percobaan Struktur Molekul dan Reaksi-reaksi Kimia
mencakup tiga aspek, yaitu: isomer geometri, konformasi, dan kiralitas molekul.
menggabungkan aspek geometri, topologi, dan struktur kimia dalam studi bentuk
pertama fokus pada aspek statis molekul, dan berkaitan dengan pengaturan
topologi serta geometri atom dalam molekul seperti yang dicontohkan oleh n-
propanol dan iso-propanol, dan cis dan trans butena misalnya (Hirofumi, 2015).
bebas pada atom pusat tidak mempengaruhi sudut-sudut ikatan yang terbentuk,
molekul yang memiliki harga momen dipol nol adalah bersifat polar, dan molekul
yang memiliki harga momen dipol lebih dari nol adalah bersifat non polar.
Penggunaan model yang berupa gambar statis, gambar dinamis ball-and-stick, dan
model molekul sederhana dibuat dari jarum pentul diharapkan dapat membantu
siswa mengatasi kesulitan konsep bentuk dan kepolaran molekul yang bersifat
abstrak. Selain itu materi bentuk dan kepolaran molekul merupakan materi
prasyarat yang penting untuk mempelajari ilmu kimia lebih jauh seperti gaya antar
Molimod atau model molekuler adalah model molekuler tiga dimensi yang
mendefiniskan struktur molekul. Representasi visual dan model fisik adalah hal
yang biasa dalam pengajaran dan pembelajaran kimia. Salah satu aplikasi dalam
wulamingrum, 2017).
Ikatan valensi, ikatan antar atom C dapat berupa ikatan tunggal dan
rangkap. Secara kuantitas, makin banyak ikatan antaratom C maka interaksi kedua
atom C makin kuat. Kajian berdasarkan teori hibridisasi menjelaskan bahwa setiap
ikatan tunggal antarrom C memiliki jenis ikatan sigma yang merupakan ikatan
kovalen paling kuat. Hal ini terjadi karena adanya tumpang tindih orbital secara
Hibridisasi tipe ini tidak menyebabkan elektron berpasangan dalam satu orbital
hibrida sehingga elektronnya lebih mudah berinteraksi dengan atom lain yang
lebih elektropositif. Dengan kata lain, ikatan phi lebih mudah putus daripada
III.METODOLOGI PRAKTIKUM
A. Waktu dan Tempat
dilaksanakan pada hari Sabtu, 27 Oktober 2018 pukul 07.30-09.55 WITA dan
kimia organik dengan menggunakan model molekul adalah alat-alat tulis untuk
mencatat.
2. Bahan
C. Prosedur Kerja
Molimod
- disusun dalam
bentuk molekul sp , sp , sp, dsp3, dan d2sp3
3 2
-
Hasil Pengamatan digambar bentuk
2. molekulnya
Menyusun dan menggambar beberapa senyawa
-
Molimod disusun dalam
bentuk molekul 2-metil heksana, 2-butanol,
2-butena, 1-propanol, dan metiletileter.
- digambar bentuk
Hasil pengamatan
molekulnya
3. Menyusun dan menggambar senyawa aromatik
Molimod
Hasil pengamatan
Molimod
- disusun dalam
bentuk molekul 3 atom C sp3, 4 atom C sp3,
5 atom C sp3, 6 atom C sp3, 7 atom C sp3, 8
atom C sp3
Hasil pengamatan
- ditentukan sudut-
sudutnya
5. - etanol dengan proyeksi ditentukan
Menyusun dan menggambar struktur
Molimod
Molimod
Molimod
Molimod
H3C H H H
H H Br H
Reaksi substitusi adalah bentuk reaksi kimia, dimana suatu atom dalam
0
11. Reaksi 100 C
CH Eliminasi
+ Cl pada senyawa Hidrokarbon
4(g) 2(g) CH Cl HCl 3 (g) + (g)
Reaksi eliminasi adalah suatu jenis reaksi organik dimana dua substituen
dilepaskan dari sebuah molekul baik dalam satu atau dua langkah mekanisme
H3C H H H
C2H5Cl(aq) C2H4(aq) + HCl(aq)
C=C + HBr H3C C C H
H H Br H
IV. HASIL PENGAMATAN
A. Hasil Pengamatan
1. Pabel pengamatan
Hasil Pengamatan
No Nama Senyawa
2D 3D
1 Tetrahedral C H
H
2 Segitiga Planar B
F F
3 Linear Cl Be Cl
Cl
Cl
Segitiga
4 P Cl
bipiramida
Cl
Cl
90°
5 Oktahedral
H
C
HC CH
6 Benzen
HC CH
C
H
7 Metil etil eter
H H
C C
HC C CH
8 Naftalen
HC C CH
C C
H H
H H H H
Cis C C
9
(Cis-2-butena) H H
C C
H H
H H
C H
Trans
10 H
(Trans-2-butena) C C
H
H H
H
H C CH3
11 2-butena CH C
H H
H2 H2
C C
H3C CH CH3
13 3-etil-pentana
H2C
CH3
CH3
14 2-metil-propanol
CH
H3C
OH
CH3
2,2-dimetil- H2
15 HO C H2 C
heptanol C C
C
H2 H2 C CH3
CH3 H2
H2 H2
C C
H3C CH CH3
16 3-etil-pentana
H2C
CH3
H H
C
H H
3
17 3 atom C sp C C
H
H
H H
H H
C C
18 4 atom C sp3
H H
C C
H
H
H
H H
C H
H C
19 5 atom C sp3 C
H
C H
C
H H
H
H H
H H
H
C C
20 6 atom C sp3 C H
C
C C
H
H H H
H H
H H
H H H
H H
C C
21 7 atom C sp3 C
C C
C C
H
H H
H
H H H
H
H H
H C H
C C C
22 8 atom C sp3 H
H
C H
H C C
H H
H C
H H
H
H
H O
23 Proyeksi titik padat
C C
H
H H
H
H O
C
H C OH
HO C H
24 Proyeksi Fisher
H C OH
HO C H
H C H
OH
25 Newman H
H
H C
C
H H
H
(eklips)
H
H
C
C H
H H
H
(Staggered)
O
26 Sawhorse H
H C
C
H H
H
H
H H
C C
H C
C
27 Bentuk Kursi H C H
C H
H H
H H H H
C C
28 Bentuk Perahu H C C
C C H H H
C HC H
H H
H H
H H
H
Bentuk Setengah H
29 H
C
C
C H
Perahu H
C
C C
H
H
H
H H
B. Pembahasan
Reaksi kimia sebagai suatu proses dimana zat-zat hasil reaksi terbentuk
dari beberapa zat pereaksi. Suatu reaksi kimia disertai kejadian- kejadian fisik
seperti perubahan warna, terbentuk endapan, dan timbulnya gas. Bentuk molekul
sangat penting dalam menentukan sifat fisik dan kimia dari suatu molekul,
bentuk molekul yang digunakan disebut dengan molimod. Molimod berbentuk
tiga dimensi dan interaksi ruang dari suatu bagian molekul dengan bagian molekul
lainnya. Molimod sebagai suatu alat peraga untuk menggambarkan bentuk suatu
molekul. Molimod terdiri dari dua bagian dengan fungsi tertentu yaitu bulatan
sebagai ikatan. Bentuk molekul didasarkan pada dua teori yaitu teori domain
molekul- molekul tiga dimensi, dari hasil pengamatan diperoleh data pengamatan
sp3, sp2, sp, dsp3 dan d2sp3. Orbital hibrid pada sp3 membentuk 4 ikatan kovalen
antara atom C-H seingga membentuk suatu molekul yang memiliki bentuk
geometri tetrahedral dan membentuk sudut 109,5 . Orbital hibrid pada sp2
membentuk 1 ikatan rangkap dua antar atom C-C dan dan 4 ikatan kovalen antar
atom C-H sehingga membentuk suatu molekul yang memiliki bentuk geometri
segitiga planar dan membentuk sudut 120 . Orbital hibrid sp membentuk 1 ikatan
rangkap tiga antar atom C-C dan 2 ikatan kovalen antar atom C-H membentuk
senyawa etuna dan memiliki bentuk geometri linear dan membentuk sudut 180 .
Pada hibridisasi dsp3, contohnya PCl5 yang memiliki bentuk geometri segitiga
bipiramida dan membentuk sudut 90 dan 120 . Hibridisasi d2sp3 memiliki bentuk
geometri oktahedral dan membentuk sudut 90 karena gaya tarikan antar
bentuk molekulnya dapat bergerak bebas untuk mencari posisi yang paling stabil.
Sedangkan pada senyawa 2-butena, tidak stabil karena adanya ikatan rangkap dua
yang dimiliki oleh senyawa 2-butena. sehingga tidak dapat bergerak bebas untuk
benzena dan naftalena. Benzena terdiri dari 6 atom C dan 6 atom H yang saling
berikatan membentuk cincin dengan 3 ikatan rangkap dua atom C-C yang terletak
selang seling antara ikatan kovalen atom C-C. setiap 1 atom C mengikat 1 atom
membentuk sudut 120 dan pada benzena terjadi peristiwa resonansi dimana
rangkaian yang lebih kokoh dari benzena. Senyawa yang merupakan turunan
benzena ini juga dapat mengalami delokalisasi elektron phi dimana banyaknya
elektron yang mengalami resonansi ini menunjukkan kesatbilan yang lebih besar
3 atom C sp3, 4 atom C sp3, 5 atom C sp3, 6 atom C sp3, 7 atom C sp3, dan 8 atom
C sp3. Dari hasil pengamatan diketahui bahwa 6 atom C sp 3 lah yang paling stabil.
Hal itu dikarenakan pada penyusunan siklik 6 atom C sp3 bentuk molekulnya tidak
kaku dan dapat bergerak bebas sehingga mampu mencari posisi yang paling stabil.
Berbeda dengan 6 atom C sp3, senyawa siklik 3 atom C sp 3 dan 4 atom C sp3
menggunakan proyeksi garis titik dan taji padat, proyeksi fisher, proyeksi
newman, dan proyeksi sawhorse. Proyeksi garis titik dan taji padat molekul
senyawa etanol diamati (dipandang) dan sisi samping molekul dengan pusat
perhatian 2 atom karbon yang berdekatan dan ikatan diletakkan sejajar dengan
dilengkapi tangan-tangannya sesuai aturan sp3 proyeksi ini terdapat adanya garis
Proyeksi fisher posisi molekul tidak ditegakkan, akan tetapi direbahkan. Proyeksi
ruang ini, gugus OH diletakkan pada posisi ujung molekul. Garis ikatan yang
tegak (vertikal), terutama yang terletak pada ujung-ujung rantai, posisinya adalah
sama dengan proyeksi ruang garis titik dan taji padat yang diposisikan tegak
(vertikal). Proyeksi newman, dua buah atom karbon yang bertetangga menjadi
pusat perhatian, sedangkan molekul yang akan digambarkan diamati dari sisi
depan atau dari sisi belakang. Atom karbon yang terletak di depan pengamat
digambarkan sebagai bulatan, dan pada bulatan tersebut digambar tangan-
dipandang dari sisi samping molekul dan yang menjadi titik perhatian. Dua buah
atom karbon yang bedekatan. Akan tetapi, pada proyeksi ruang horse saw, ikatan
antara dua buah atom yang bertetangga tersebut diletakkan tidak sejajar dengan
molimod dalam tiga bentuk proyeksi newman yaitu bentuk kursi, setengah perahu,
merupakan kondisi yang paling stabil karena letak gugus saling berseberangan
sehingga interaksi yang terjadi sangat kecil. Sedangkan pada proyeksi newman
bentuk perahu dan setengah perahu kurang stabil karena letak gugus yang saling
sebagi cara menggambarkan penyusunan atom dalam ruang yang berbeda dari
suatu senyawa dengan struktur yang sama. Misalnya pada 2-butena dan 1,2-
diklorosikloheksana, dapat membentuk dua isomer cis dan trans. Pada 2-butena,
dalam isomer cis, dua gugus metil berada pada bidang yang sama dan sejajar,
sedangkan dalam isomer trans, satu gugus metil berada di atas bidang dan gugus
metil lainnya berada di bawah bidang atau saling berseberangan. Kondisi yang
paling stabil adalah molekul pada posisi trans karena letak gugus metilnya saling
berjauhan sehingga interaksinya menjadi kecil. Sedangkan pada posisi cis, kedua
gugus metilnya saling berdekatan sehingga posisi tersebut tidak stabil. Kemudian,
pada senyawa 1,2-diklorosikloheksana, isomer yang terjadi adalah isomer cis dan
trans, dimana dalam keadaan cis gugus Cl terletak pada posisi equatorial-aksial
dan aksial-equatorial. Sedang pada isomer trans, dua gugus Cl terletak pada posisi
stabil adalah dalam posisi trans karena gugus Cl terletak berseberangan dan saling
berjauhan sedangan pada posisi cis tidak stabil karena gugus Cl terletak saling
suatu proses reaksi senyawa dengan halogen Br2 yang menghasilkan 2,3-dibromo-
3-metil pentana. Reaksi ini merupakan reaksi adisi (pemutusan ikatan rangkap)
yang kemudian tangan ikatannya digunakan untuk mengikat dua gugus Br.
ikatan rangkap pada propena putus dan atom Cl masuk ke atom karbon nomor
satu dan dua, bentuk molekul mempengaruhi rekasi kimia suatu senyawa.
Sedangkan reaksi substitusi berlaku pada senyawa kimia yang atomnya digantikan
oleh atom lain, pada reaksi eliminasi senyawa hidrokarbon dimana dua substituen
V. KESIMPULAN
struktur tiga dimensi suatu molekul, baik isomer maupun struktur dari molekul
sendiri.
2. Visualisasi atau penggambaran senyawa-senyawa organik dengan
rangkap dan pementukan kembali ikatan yang baru, dengan sifat senyawa
yang berbeda.
DAFTAR PUSTAKA
Suja, W I. 2015. Model Mental Mahasiswa Calon Guru Kimia dalam Memahami
Bahan Kajian Stereokimia. Jurnal Pendidikan Indonesia. 4(2).