Viskositas
Viskositas
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Farmasi adalah ilmu yang mempelajari tentang pembuatan bahan obat-
obatan yang merupakan profesi yang berhubungan dengan seni dan ilmu
penyediaan obat. Salah Farmasi meliputi pengetahuan tentang identifikasi,
kombinasi, standarisasi obat, pengobatan, sifat-sifat obat (Anief, 2007).
Salah satu mata kuliah yang berhubungan dengan ini yakni Farmasi
fisika. Farmasi fisika sangat berperan penting dalam dunia kefarmasian.
Farmasi fisika adalah ilmu yang mempelajari tentang analisis kualitatif serta
kuantitatif senyawa organik dan anorganik. Salah satu subyek yang
dipelajari dalam farmasi fisika adalah Viskositas dan rheologi. Rheologi
adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan aliran cairan dan
deformasi dari padatan. Rheologi mempelajari hubungan antara tekanan
gesek (shearing stress) dengan kecepatan geser (shearing rate) pada cairan
atau hubungan antara strain dan stress pada benda padat. Sedangkan
viskositas adalah ukuran tahanan (resistensi) zat cair untuk mengalir
(Martin, 1990).
Pada percobaan ini akan membahas tentang cara menghitung
viskositas dan rheologi pada cairan newton dan non newton dengan
viskometer bola jatuh dan viskometer brookfield. Pada viskositas bola jatuh
menggunakan minyak kepala dan kelereng untuk mengitung viskositas dan
rheologi dengan cara mengukur kecepatan bola jatuh pada botol yang berisi
minyak kelapa dengan melihat waktu kelereng tersebut sampai pada dasar
botol. Kemudian dengan menggunakan viscometer Brookfield untuk
menghitung viskositas dari suatu krim.
Dalam bidang farmasi untuk membuat suatu sediaan misalnya emulsi,
suspense, pasta, krim maupun lotion harus memperhatikan viskositas dan
rheologinya. Karena dari beberapa sediaan tertentu sangat memperhitungkan
kekentalan dan karakteristik alirannya agar suatu produk atau sediaan
tersebut mempunyai konsistensi dan kelembutan sehingga baik digunakan
dan dapat diterima oleh pemakai.
Oleh karena itu dilakukanlah percobaan ini untuk mengetahui cara
menghitung viskositas dan rheoligi dari cairan newton dan non newton agar
dapat mengetahui kekentalan dari minyak kelapa dan krim.
I.2 Maksud dan tujuan
1.I.1 Maksud
Mengetahui cara menghitung Viskositas dan Rheologi suatu cairan
Newton dan Non Newton.
1.I.2 Tujuan
a. Membedakan cairan newton dan non newton
b. Menggunakan alat-alat penentuan viskositas dan rheologi
c. Menentukan viskositas dan rheologi cairan newton dan non newton
d. Menentukan konsistensi sediaan setenggah padat.
I.3 Prinsip percobaan
Menentukan viskositas minyak kelapa dengan mengukur kecepatan
bola jatuh melalui cairan dalam botol yang berisi minyak kelapa pada suhu
tetap dengan melihat waktu bola sampai pada dasar tabung. Disamping itu
juga dapat menggunakan alat Viscometer Brookfield, dimana berguna untuk
mengukur viskositas krim dengan menggunakan nomor spindle yang sesuai
tergantung dari bentuk sediaaan yang akan diukur viskositasnya dengan
mengatur kecepatan berputar spindle dalam rpm dalam waktu 3 menit
dengan membandingkan rate of share maksimum dari nomor spindel yang
digunakan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Teori umum
II.1.1 Definisi Viskositas
1) Viskositas adalah suatu pernyataaan tahanan dari suatu cairan untuk
mengalir, makin tinggi viskositas akan semakin besar tahanannya
(Martin, 2008)
2) Viskositas merupakan ukuran resistensi fluida terhadap aliran
(Giancoli, 2005)
3) Viskositas adalah ketidak leluasan pengaliran cairan yang disebabkan
oleh gesekan dibagian dalam suaatu fluida (Sinko, 2012)
4) Viskositas dapat diartikan sebagai suatu sistem hambatan yang
disebabkan oleh gaya gesekan antara lapisan-lapisan yang bersisihan
pada fluida saat lapisan-lapisan tersebut bergerak satu melewati yang
lainnya (Dugdale, 1986)
5) Viskositas merupakan suatu ungkapan dari resistensi zat cair untuk
menggalir (Moechtar, 1990)
II.1.2 Definisi Rheologi
1) Rheologi berasal dari bahasa yunani mengalir (Rheo) dan logos
(ilmu), digunakan pertama kali oleh Bingham dan Crawford (seperti
yang dilaporkan oleh Fischer1) untuk menggambarkaan aliran cairan
dan deformasi dari padatan (Martin, 2008)
2) Rheologi ialah suatu gejala yang membentuk aliran yang seimbang
(Giancoli, 2005)
3) Rheologi ialah ilmu yang mempelajari sifat zat cair atau deformasi zat
padat (Moechtar, 1990)
4) Rheologi adalah suatu keadaan yang menunjukkan suatu aliran
(Dugdale, 1986)
5) Rheologi yaitu sistem yang ditimbulkan suatu zat dengan adanya aliran
(Sinko, 2012)
II.I.3 Hubungan Viskositas dan Rheologi
Ditinjau dari hukum newton bahwa semakin besar aliran suatu
cairan maka semakin besar pula viskositas dari cairan tersebut. Dari
hukum ini dapat disimpulkan bahwa hubungan viskositas (kekentalan/
resistensi) berbanding lurus dengan besar aliran (rheologi) (Martin,2008)
II.1.4 Aliran Newton dan Non newton
Penggolongan bahann menurut tipe aliran dan deformasi adalah
sebagai berikut :
a. Sistem Newton
Rate of shear
Shearing stres
Lapisan dasar dianggap menempel pada tempatnya. Jika bidang
cairan paling atas bergerak dengan suatu kecepatan konstan, setiap
lapisan dibawahnya akan bergerak dengan suatu kecepatan konstan,
setiap lapisan dibawahnya akan bergerak dengan suatu kecepatan yang
berbanding lurus dengan jarak dari lapisan dasar yang diam. Sehingga
dapat disimpulkan sistem newton menghasilkan garis lurus/sistem
linier, hal ini disebabkan karena adanya gaya persatuan luas F’ / A
yang diperlukan untuk menyebabkan aliran yang menghasilkan sistem
linier (Martin, 2008).
b. Sistem non newton
1. Dipengaruhi oleh waktu (t)
a) Thiksotropi
Thiksotropi dapat didefinisikan sebagai suatu pemulihan
yang isoterm dan lambat pada pendiaman suatu bahan yang
kehilangan konsistensinya karena shering atau karena stress
dikurangi/dihilangkan.
b) Rheopeksi
Pada aliran rheopeksi kurva menurun berada disebelah
kanan kurva naik. Hall ini disebabkan oleh pengocokan yang
perlahan-lahan dan teratur mempercepat pemadatan suatu
sistem diilatan.
c) Viskoelastis
Pada aliran viskoelastis ini, jika cairan diberikan tekanan
diatas yield value maka akan bergeser sebagai cairan tetapi jika
tekanan dihilangkan sistem tidak dapat kembali dengan
sempurna ke keadaan semula.
2. Tidak dipengaruhi oleh waktu
a. Plastis
Aliran plastis berhubungan dengan adanya partikel-
partikel yang terflokulasi dalam suspensi pekat. Adanya yield
value disebabkan oleh adanya kontak antara partikel-partikel
yang berdekatan, yang merupakan indikasi dari kekuatan
flokulasi.
\
Yield (hambatan)
b. Pseudoplastis
Viskositas cairan pseudoplastis akan berkurang dengan
naiknya kecepatan geser.
c. Dilatan
Viskositas cairan akan naik dengan naiknya kecepatan
geser karena volumenya akan naik jika bergeser. Pada shear
stress meningkat, bulk dari sistem tersebut mengembang atau
memuai (dilate) dari sinilah istilah dilatan.
25800 Poise
22733,33
3 2 22300 Poise
Poise
Krim 20100 Poise
paraffin 26100 Poise
4 3 23400 Poise 24640 Poise
24520 Poise
IV.2. Perhitungan
IV.2.1. Perhitungan Viskometer Bola Jatuh
ᶯ = B (ρ1 - ρ2) t
= 0,0725 (5 gr/cm3 – 0,903 gr/cm3) 1 sekon
= 0,0725 (4,097 gr/cm3) 1 sekon
= 0,2970 poise
IV.2.2. Perhitungan Viskometer Brookfield
ᶯ = TK x SMC x 10000/RPM
10000
= 1 x 10
2
= 25000 Poise
ᶯ = TK x SMC x 10000/RPM
10000
= 1 x 10
3
= 33333,3 Poise
IV.2.3. Menghitung HLB Cream
Komposisi Cream
1. Parafin Cair 7,5 %
2. Lipocol 5%
3. Isopropil Miristat 3%
4. Lanolin Anhidrat 1%
5. Propilenglikol 2%
6. Tween 80 2%
7. Span 60
Anhidrat 100 ml
Fase Minyak HLB Massa
Parafin Cair 12 7,5 g
Lipocol 14 5g
Isopropil Miristat 11,5 3g
Lanolin 10 1 gr
+
16,5 g
7,5 5 3 1
HLB = (16,5 𝑥 12) (16,5 𝑥14) (16,5 𝑥11,5) (16,5 𝑥10)
Rate of share
(kecepatan geser)
Shearing stress
(kecepatan aliran)
Hal ini pada aliran tiksotropik kurva menurun berada disebelah kiri kurva
menaik. Gejala ini dijumpai pada zat yang mempunyai aliran plastik dan
pseudoplastik. Yang disebabkan karena terjadinya perubahan struktur yang tidak
dapat kembali ke keadaan semula dengan segera apabila tekanan berkurang
(Tungadi, 2014).
\
DAFTAR PUSTAKA
1. ALAT
Gambar 1.3
Gambar 1.4
Botol Kelereng
2. BAHAN
Gambar 2.3
tissue
3. CARA KERJA
1. Viskometer Bolah Jatuh
Dihitung viskositas
minyak kelapa
2. Viskometer Brookfield