Anda di halaman 1dari 4

PT.

SULTAN METAL FORMING INDONESIA


Jl. Jababeka XVIIB/U-34E, Jababeka 1, Cikarang – Jawa Barat, Indonesia

KESEPAKATAN KERJA UNTUK WAKTU TERTENTU


NO. : ……/SMF/KKWT/-…./……./20....

Yang bertanda tangan dibawah ini :


1. Nama : Nasar Tadin
Alamat : Jl. Jababeka XVIIB/U-34E Jababeka I, Cikarang, Jawa Barat, Indonesia.
Jabatan : Manager Personalia
Dalam kesepakatan kerja ini bertindak untuk dan atas nama perusahaan yang berkedudukan di Bekasi, yang
selanjutnya disebut Pihak I.
2. Nama : ………………………………………………
Tempat & tgl. lahir : ………………………………………………
Alamat : ………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………

Dalam kesepakatan kerja ini sebagai pekerjaan yang bertindak untuk dan atas nama sendiri, yang selanjutnya
disebut Pihak II.

Pada hari ini, tanggal …………………… bertempat di Bekasi Pihak I dan Pihak II mengadakan kesepakatan
kerja untuk jangka waktu tertentu.
Yang selanjutnya kesepakatan kerja ini dijelaskan dalam ketentuan-ketentuan seperti yang tersebut dalam
pasal-pasal berikut di bawah ini :
PASAL I
JANGKA WAKTU

Kesepakatan kerja ini dibuat untuk jangka waktu ... (………........) bulan, terhitung mulai dari tanggal
……………………… sampai dengan ……………………… dan dapat diperpanjang sesuai kebutuhan
dengan pemberitahuan oleh Pihak I kepada Pihak II.

PASAL II
TUGAS DAN PENEMPATAN

1. Pihak I mempekerjakan Pihak II sebagai tenaga kerja dan dengan tugas-tugas yang ditetapkan oleh
Kepala Departerment di lokasi penempatan kerja yang bersangkutan.
2. Yang dimaksud sebagai Tenaga Kerja dalam kesepakatan kerja ini adalah Tenaga Kerja dengan status
Karyawan Kontrak dalam Waktu Tertentu (KKWT) yang dipekerjakan dan ditempatkan oleh Pihak I di
Departement.……………………………………………. Atas dasar Kontrak kerja antara Pihak I dengan
Pihak II (karyawan)
3. Pihak I dapat menempatkan dan mengalih tugaskan Pihak II pada tugas-tugas pekerjaan, di posisi lain
sesuai dengan kebutuhan pekerjaan dan kemampuannya (mutasi).
4. Pihak II saat memasuki lokasi kerja, dan pada saat bekerja harus memakai tanda pengenal yang disediakan
Pihak I.

PASAL III
HUBUNGAN KERJA

1-4
SMF-HRD-FR-14, Rev.0, 13/07/2011
PT. SULTAN METAL FORMING INDONESIA

1. Kontrak kerja berakhir apabila:


a. Pihak II meninggal dunia;
b. Berakhirnya masa kontrak kerja
c. Adanya putusan pengadilan dan/atau putusan atau penetapan lembaga penyelesaian perselisihan
hubungan industrial yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap.
2. Apabila salah satu pihak mengakhiri hubungan kerja sebelum berakhirnya jangka waktu yang
ditetapkan dalam perjanjian kerja waktu tertentu, atau berakhirnya hubungan kerja bukan karena
ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), pihak yang mengakhiri hubungan kerja
diwajibkan membayar ganti rugi kepada pihak lainnya sebesar upah pekerja/buruh sampai batas
waktu berakhirnya jangka waktu perjanjian kerja.
3. Apabila Pihak II tidak masuk kerja/mangkir selama 5 (lima) hari berturut-turut tanpa keterangan, maka
kepada Pihak II tersebut dinyatakan mengundurkan diri dan akan diproses sebagaimana dimaksud dalam
ayat (2). Jika pihak II tidak memenuhi kewajibannya sebagaimana yang disebutkan pada ayat 2, maka
pihak II tidak akan diberikan Surat Keterangan Kerja
4. Apabila pihak II melakukan pelanggaran seperti tidak disiplin, mabuk, membawa minuman keras,
memakai obat-obat terlarang (Narkotika & Psikotropika), membawa senjata api, membawa senjata tajam,
mecuri, merusak hak milik perusahaan dan tindakan pidana atau asusila lainnya, maka pihak II akan
diberhentikan secara sepihak dan pihak I tidak berkewajiban membayar sisa kontrak yang sudah
disepakati.
5. Jika terjadi pemutusan hubungan kerja (habis masa kontrak, pihak II mengundurkan diri atau PHK) maka
pihak II harus mengembalikan seragam, Alat Pelindung Diri (APD) dan peralatan kerja lainnya kepada
pihak I. Jika pihak II tidak memenuhi hal tersebut, maka pihak I tidak akan memberikan sisa upah pihak
II.
6. Dengan berakhirnya masa kontrak sesuai dengan perjanjian Kesepakatan Untuk Waktu Tertentu ini, maka
kesepakatan kerja ini telah putus dengan sendirinya (putus demi hukum) dan dengan putusnya hubungan
kerja ini, Pihak I tidak berkewajiban memberikan ganti rugi apapun

PASAL IV
TUNJANGAN

1. Pihak I memberikan baju seragam, Alat Pelindung Diri (APD) sesuai posisi penempatan kerja dan tanda
pengenal kepada Pihak II dan harus dipakai di lingkungan kerja.
2. Pihak I mengikut-sertakan Program BPJS Ketenagakerjaan kepada Pihak II sebagai asuransi Tenagakerja
dan BPJS Kesehatan sebagai asuransi Kesehatan.
3. Pihak II akan mendapatkan makan yang di sediakan oleh Pihak Perusahaan dan bila Pihak II lembur
melebihi 3 jam, maka Pihak II akan mendapatkan makan.
4. Pihak I akan memberikan Tunjangan Hari Raya kepada Pihak II sesuai dengan ketentuan Peraturan Mentri
Tenaga Kerja No. 04 tahun 1994 dan akan diberikan paling lambat 2 (dua) minggu sebelum hari raya
keagamaan.
5. Pihak II wajib menanggung Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 yang akan dipungut oleh Pihak I sebagai
Pemberi Kerja sesuai dengan Undang-undang No. 17 Tahun 2000 mengenai Pajak Penghasilan.

PASAL V
SANKSI - SANKSI
1. Apabila selama dalam menjalin hubungan kerja, ternyata Pihak II telah memberikan keterangan yang tidak
benar (dipalsukan), baik sewaktu memasukan data lamaran, pada wawancara ataupun selama
melaksanakan hubungan kerja, maka Pihak I berhak melakukan pemutusan hubungan kerja.

2-4
SMF-HRD-FR-14, Rev.0, 13/07/2011
PT. SULTAN METAL FORMING INDONESIA
2. Selama dalam hubungan kerja, Pihak II wajib mentaati Peraturan Perusahaan dan Peraturan penunjang
lainnya yang sudah ditetapkan oleh Perusahaan.
3. Setiap pelanggaran terhadap ketentuan-ketentuan, tata tertib, kedisiplinan dan kewajiban yang
dibebankan oleh Perusahaan, maka Pihak II akan dikenakan sanksi sesuai dengan Peraturan Perusahaan
BAB V pasal 30.

PASAL VI
UPAH

1. Sebagai imbalan atas jasa Pihak II kepada Pihak I, upah diberikan berdasarkan pembayaran bulanan, yang
dibayarkan setiap tanggal 01 bulan berjalan dengan rincian sebagai berikut :
Upah Pokok : Rp. ………………….,- / bulan

2. Apabila Pihak II tidak masuk kerja (izin dengan/tanpa alasan atau pemberitahuan sebelumnya) upah
dipotong dengan perhitungan pemotongan upah per-hari yaitu 1 (satu) bulan upah pokok dibagi …21….
hari kerja, kecuali izin sakit (Surat Dokter), cuti dengan izin resmi maka upah tetap dibayarkan.

PASAL VII
WAKTU KERJA

1. Waktu kerja adalah 40 (Empat Puluh) jam per minggu dan 8 (delapan) jam per hari.
Oleh karena itu, jam kerja diatur sebagai berikut :
Non Shift/Shift 1 :
 Hari Senin s/d Kamis : Pukul 07.00 – 16.00 WIB
Breaktime : Pukul 10.00 – 10.10 WIB
Istirahat : Pukul 12.00 – 12.50 WIB
 Hari Jum’at : Pukul 07.00 – 16.30 WIB
Breaktime : Pukul 10.00 – 10.10 WIB
Istirahat : Pukul 11.30 – 12.50 WIB
Shift 2 :
 Hari Senin s/d Kamis : Pukul 19.00 – 04.00 WIB
Breaktime : Pukul 22.00 – 22.10 WIB
Istirahat : Pukul 00.00 – 00.50 WIB
 Hari Jum’at : Pukul 19.00 – 04.00 WIB
Breaktime : Pukul 22.00 – 22.10 WIB
Istirahat : Pukul 00.00 – 00.50 WIB

Hari Sabtu & Minggu : Hari Libur

2. Pihak II diharuskan mengisi daftar hadir kerja (Absensi) pada saat masuk dan pulang kerja.
3. Pihak II yang bekerja melebihi dari 8 jam sehari atau 40 jam dalam satu minggu yang ditetapkan, maka
diperhitungkan sebagai kerja lembur dengan mengisi Surat Perintah Lembur maka akan dibayarkan sesuai
dengan ketentuan yang berlaku di perusahaan.
Jika pada hari libur resmi yang ditetapkan oleh Pemerintah, Pihak II masuk kerja maka akan dibayarkan
upah lembur (PP No.8 tahun 1981).

3-4
SMF-HRD-FR-14, Rev.0, 13/07/2011
PT. SULTAN METAL FORMING INDONESIA
PASAL VIII
LAIN-LAIN

1. Pihak I dan Pihak II sepakat bahwa Perjanjian yang pernah dibuat dan disepakati sebelumnya dianggap
tidak ada dan tidak berlaku.
2. Untuk hal-hal yang belum diatur/tercantum dalam pasal-pasal tersebut di atas, akan dibuatkan addendum
sesuai dengan kesepakatan Pihak I dengan Pihak II dengan memperhatikan Peraturan Perusahaan yang
berlaku dan apabila dalam kontrak kerja sama ini terdapat kekurangan/kekeliruan akan diperbaiki
sebagaimana mestinya (persetujuan kedua belah pihak).

Demikian kesepakatan hubungan kerja ini dibuat dengan sebenarnya tanpa paksaan dari pihak manapun dan
tidak akan menuntut sesuatu apapun bila Kesepakatan Hubungan Kerja ini berakhir dan masing masing pihak
dalam keadaaan sehat jasmani dan rohani di buat rangkap 2 (dua) dan masing-masing mempunyai kekuatan
hukum yang sama dan berlaku dan sah sejak ditandatangani oleh Pihak I dan Pihak II.

Cikarang,……………………..…20…....

PIHAK I (PERTAMA)

(Nasar Tadin)
Manager HRD

PIHAK II (KEDUA)

materai

(_______________________)

4-4
SMF-HRD-FR-14, Rev.0, 13/07/2011

Anda mungkin juga menyukai