Anda di halaman 1dari 15

TURBIN ANGIN SAVONIUS

MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
Mesin Konversi Energi
yang dibina oleh Dr. Retno Wulandari, S.T., M.T.

Oleh
Rifki Zainur Rahman
180551855007

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


PASCASARJANA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEJURUAN
Maret 2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Energi merupakan salah satu kebutuhan yang menjadi prioritas utama dalam
kehidupan manusia. Begitu banyak jenis energi yang digunakan manusia seperti
energi listrik, energi panas, energi potensial, energi kinetik, dll. Namun, perlu
diketahui bahwa energi tersebut berasal dari sumber energi yang telah tersedia di
bumi. Secara umum sumber energi di bumi dibagai atas dua macam yakni sumber
energi yang dapat diperbarui dan sumber energi yang tidak dapat diperbarui. Seiring
perkembangan zaman termasuk juga perkembanagan teknologi, manusia lebih
sering memanfaatkan sumber energi yang tidak dapat diperbarui sebagi sumber
utama mereka. Alhasil jumlah dari sumber energi tersebut sudah berkurang dapat
diperkirakan akan segera habis. Menanggulangi hal tersebut, maka saat ini sangat
digalakkan adanya pembaharuan di dunia sumber energi dengan memanfaatkan
sumber energi terbarukan yang dapat dihasilkan terus-menerus (sumber energi
alternatif).
Berbicara mengenai sumber energi alternatif, dipernyataan sebelumnya juga
telah dijelaskan bahwa saat ini tren penggalakan penggunaan sumber energi
alternatif benar-benar sedang dilakukan. Mulai dari pengembangan sumber energi
tenaga surya, energi air, energi angin, energi panas bumi, bahkan hingga daur ulang
sampah. Hal ini dilakukan di seluruh belahan dunia dengan harapan manusia segera
beralih menggunakan energi alternatif dan energi fosil setidaknya mampu
diselamatkan sebelum benar-benar mengalami kepunahan total
Meninjau kembali tentang macam-macam sumber energi terbarukan, energi
angin merupakan salah satu energi yang berpotensi besar untuk dijadikan pasokan
kebutuhan energi bagi umat manusia. Menurut artikel dari Universitas Sumatra
Utara (2011) energi yang diberikan dari angin berupa energi gerak yang mampu
dimanfaatkan untuk penggerakan perahu layar, kincir angin, hingga pembangkit
tenaga listrik. Keberadaan angin pada lapisan bumi terletak pada lapisan atmosfer
yang memiliki kandungan partikel udara yang cukup tinggi. Lebih tepatnya pada
lapisan troposfer yang mana merupakan lapisan atmoser terendah di bumi dan
merupakan tempat terjadinya angin.
Energi gerak yang dihasilkan oleh angin diakibatkan oleh rotasi bumi dan
perbedaan tekanan udara disekitarnya. Pemanasan bumi oleh sinar matahari
menyebabkan perbedaan massa jenis udara. Menurut Putranto, dkk (2011:19)
matahari meradiasikan sekitar 1,74 x 1014 KW jam energi ke bumi setiap jamnya
dan bumi menerima daya 1,74 x 1017 watt. Kemudian energi tersebut diubah
menjadi bentuk energi angin kurang lebih antara 1-2%. Hal ini menunjukkan bahwa
energy angin berjumlah 50-100 kali lebih banyak daripada enerhi yang diubah
menjadi biomassa oleh sluruh tumbuhan yang ada dimuka bumi.
Sedangkan jika dilihat dari segi proses terbentuknya aliran angin tersebut.
Hal ini dikarenakan panas matahari membuat udara memuai. Udara yang memuai
akan memiliki massa jenis yang lebih ringan sehingga ia akan naik ke atas. Ketika
hal itu terjadi, maka sebenarnya udara mengalami penuruan tekanan dan membuat
udara di sekitarnya juga mengalir ke tempat yang bertekanan rendah. Pada akhirnya
udara akan menyusut dan menjadi lebih berat hingga turun ke atas permukaan
tanah. Di atas tanah tersebut udara akan menjadi panas kembali dan berulanglah
fenomena di atas. Aliran naiknya udara panas dan turunnya udara dingin tersebut
diakibatkan oleh perpindahan panas secara konveksi (Putranto, dkk 2011:18).
Selain itu kondisi aliran angin seperti yang dijelaskan sebelumnya juga dipengaruhi
oleh dua faktor yakni medan atau permukaan bumi yang dialiri oleh aliran angin
tersebut dan temperatur bumi.

Gambar Aliran Angin


Berdasarkan penjelasan tersebut sudah dapat dipastikan bahwa energi angin
akan terus berdaur ulang dan tidak akan pernah habis. Hal inilah yang menjadikan
energi angin menjadi salah satu rujukan energi terbarukan terutama di Indonesia.
Bagi Indonesia sendiri potensi energi angin yang paling banyak digunakan adalah
untuk pembangkit tenaga listrik. Hal ini mengingat Indonesia masih sangat
kekurangan pasokan listrik. Selain itu pemilihan pemanfaatan energi angin sebagai
sumber pembangkit tenaga listrik juga dikarenakan potensi wilayah Indonesia yang
dikatakan cukup baik untuk pembangunan pembagkit tenaga listrik. Seperti yang
tercatat pada data potensi energi angin di wilayah Indonesia berdasarkan hasil
pemetaan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) tahun 2005
(dalam Putranto,dkk 2011:13) sebagai berikut.

Terlihat pada data di atas dari seluruh wilayah Indonesia yang paling
berpotensi adalah pulau Sulawesi, pulau-pulau sunda kecil, pulau Jawa, dan area
pantai selatan Jawa. Data tersebut masih berguna dan juga tetap menjadi patokan
pada penelitan-penelitian di tahun-tahun selanjutnya. Terbukti pada penelitian
dalam artikel jurnal milik Isdiyarto, dkk (2014:17) menyatakan bahwa potensi
energ angin di Indonesia umumnya berkecapatan lebih dari 5 m/s. hasil pemetaan
badan LAPAN pada 120 lokasi wilayah dengan jangkauan di atas 5 m/s adalah
NTT, NTB, Sulsel, dan Pantai Selatan Jawa. Adapun kecepatan 4 m/s hingga 5 m/s
tergolong skla menengah denga potesi kapasitas 10-100 kW
Mengetahui hal tersebut, maka tidak salah lagi jika Indonesia berpeluang
besar untuk memanfaatkan energi angin ini menjadi sumber sistem pembangkit
tenaga listrik. Dalam hal pengkonversian energi kinetik menjadi energi listrik, di
sinilah peran penting sebuah turbin angin dibutuhkan. Hal ini sama seperti yang
tertulis pada tempo.com pada tanggal 17 Februari 2016. Seorang dosen muda UMS
menyatakan bahwa Indonesia sangat berpotensi untuk mengembangkan turbin
angin guna memenuhi kebutuhan listrik Indonesia. Di samping karena Indonesia
sendiri memiliki letak yang mendukung yakni dekat dengan Samudra Hindia yang
notabene merupakan wilayah dengan hembusan angin yang kencang.
Menindaklanjuti hal tersebut, ternyata pemerintah pun sadar akan betapa
pentingnya memanfaatkan potensi besar ini. Pada tangga 7 April 2016 pemerintah
mengumumkan berita pada website Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral
bahwa PLTB 70 MW di Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan siap dan segera
dibangun. Melihat posisi wilayah yang dituju pemerintah sendiri dan dikaitkan
dengan tabel potensi angin di wilayah Indonesia ternyata memiliki kesamaan. Hal
ini menunjukkan memang benar adanya bahwa Indonesia memiliki peluang besar
untuk pengembangan turbin angin khususnya dalam urusan pembangkit listrik
tenaga angin (bayu).
Oleh karena itu, melihat peluang besar yang diberikan leh Indonesia, maka
sangat penting bagi generasi muda Indonesia khusunya pelajar dan mahasiswa
untuk mengembangkan dan meningkatkan terus pemahaman akan turbin angin itu
sendiri sebagai salah satu alat konversi energi angin. Hal itu dapat dimulai dari
pemahaman awal mula adanya turbin angin, makna dari turbin angin itu sendiri,
klasifikasi, prinsip kerja, siklus, cara perawatan, hingga tahapan perkembangan
turbin angin dari masa ke masa. Hal ini ditujukan agar ke depan mampu
memberikan insipirasi dan inovasi untuk terus mengembangkan turbin angin
sabagai salah satu mesin konversi energi yang efektif dan efisien. Melihat
keterangan-keterangan sebelumnya bahwa ke depan sudah dapat dipastikan energi
angin pun akan menjadi primadona energi terbarukan di dunia. Tidak hanya
ditingkat dunia, tetapi di wilayah Indonesia pun dengan dimulainya proyek-proyek
pembangunan tentang pemanfaatan turbin angin secara otomatis harapan
pemerintah ke depan hal ini dapat terus berkembang pula seiring dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

B. Rumusan Masalah
a. Apa Definisi Turbin Angin ?
b. Apa Pengertian Turbin Angin Savonius ?
c. Bagaimana Manfaat Turbin Angin Savonius ?
d. Bagaimana Aplikasi Turbin Angin Savonius ?
e. Bagaimana Bagian-Bagian Turbin Angin Savonius ?
f. Bagaimana Cara Kerja Turbin Angin Savonius ?
g. Bagaimana Kekurangan dan Kelebihan Turbin Angin Savonius ?
h. Bagaimana Unjuk Kerja Turbin Angin Savonius ?

C. Tujuan
a. Memaparkan Definisi Turbin Angin
b. Memaparkan Pengertian Turbin Angin Savonius
c. Memaparkan Manfaat Turbin Angin Savonius
d. Memaparkan Aplikasi Turbin Angin Savonius
e. Memaparkan Bagian-Bagian Turbin Angin Savonius
f. Memaparkan Cara Kerja Turbin Angin Savonius
g. Memaparkan Kekurangan dan Kelebihan Turbin Angin Savonius
h. Memaparkan Unjuk Kerja Turbin Angin Savonius
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Turbin Angin
Turbin angin adalah kincir angin yang digunakan untuk membangkitkan
tenaga listrik. Turbin angin ini pada awalnya dibuat untuk mengakomodasi
kebutuhan para petani dalam melakukan penggilingan padi, keperluan irigasi, dll.
Turbin angin terdahulu banyak dibangun di Denmark, Belanda dan negara-negara
Eropa lainnya dan lebih dikenal dengan Windmill. Kini turbin angin lebih banyak
digunakan untuk mengakomodasi kebutuhan listrik masyarakat, dengan
menggunakan prinsip konversi energi dan menggunakan sumber daya alam yang
dapat diperbaharui yaitu angin. Saat ini pembangunan turbin angin masih belum
dapat menyaingi pembangkit listrik konvensional (Contoh: PLTD, PLTU, dll),
namun turbin masih lebih dikembangkan oleh para ilmuwan karena dalam waktu
dekat manusia akan dihadapkan dengan masalah kekurangan sumber daya alam tak
dapat diperbaharui (Contoh: batubara, minyak bumi) sebagai bahan dasar untuk
membangkitkan listrik (id.wikipedia.org).
Dalam konteks produksi listrik, turbin angin ini juga dikenal sebagai
generator angin. Sebuah turbin angin terdiri dari rotor, baling-baling yang melekat
pada rotor, generator dan struktur menara. Rotor adalah elemen dari turbin angin
yang mengumpulkan energi dari angin. Baling-baling dari turbin angin melekat
pada pusat rotor. Baling-baling ini diputar oleh aliran angin dengan menggunaan
desain aerodinamis yang rumit. Tingkat putaran baling-baling tergantung pada
kecepatan angin dan bentuk baling-balinganya. Agar menghasilkan listrik
diperlukan generator, yang mengubah energi kinetik menjadi listrik. Dalam turbin
angin komersial terdapat gearbox yang ditempatkan di antara rotor dan generator,
untuk mengubah kecepatan putaran rendah baling-baling ke rotasi kecepatan tinggi
yang diperlukan untuk memproduksi listrik. Kecepatan rotasi turbin angin biasanya
antara 40-400 rpm (rotasi per menit) sedangkan untuk menghasilkan listrik kita
membutuhkan 1200-1800 rpm.
Turbin angin dipasang di atas struktur menara tinggi (biasanya di atas 80
meter) untuk dapat beroperasi pada ketinggian yang diperlukan. Turbin angin
memanfaatkan aliran angin pada ketinggian yang lebih tinggi karena kecepatannya
yang lebih tinggi dan lebih konstan (karena pengaruh penurunan drag). Listrik
dihasilkan ketika baling-baling pada turbin angin diputar oleh aliran angin, yang
membuat rotor berputar. Rotor mentransfer kekuatan ke generator (melalui
gearbox) yang pada gilirannya mentransmisikan daya yang telah dikonversi ke
sebuah transformator dan akhirnya ke jaringan grid. Sebuah turbin angin komersial
dapat menghasilkan daya listrik berkisar antara 1,5-7 MW, tergantung pada ukuran,
desain, dan aliran angin di lokasinya dipasang.
Turbin angin biasa didirikan di darat (dikenal sebagai turbin angin darat)
maupun di laut (turbin angin lepas pantai). Turbin angin darat memiliki kelebihan
yakni biaya instalasi yang murah dibandingkan turbin angina lepas pantai. Namun,
turbin angin lepas pantai memiliki keuntungan dari segi hembusan angin yang lebih
konstan, karena banyak ditemukan di laut. Selain itu, juga memungkinkan untuk
dipasang dengan kapasitas yang lebih besar.
Pada skala produksi yang besar, turbin angin listrik diinstal dalam bentuk
ladang angin. Ladang angin besarnya dapat mencapai beberapa mil persegi dan
terdiri dari beberapa ratus turbin angin. Ladang angin yang terletak di darat disebut
ladang angin darat dan ladang angin yang diletakkan di laut disebut ladang angin
lepas pantai. Lokasi turbin angin yang terbaik adalah yang memiliki hembusan
konstan, kecepatan angin yang non-turbulen minimal 10m/h (16km/h), dan terletak
di dekat sebuah sistem transmisi.
Sebelum membangun ladang angin, biasanya dilakukan pemamtauan angina
kurang lebih selama satu tahun. Pengukuran dilakukan pada tempat dan ketinggian
yang berbeda. Data yang dikumpulkan akan menentukan desain, ketinggian, lokasi
turbin angin di ladang angin, dan jarak antar turbin angin. Sebuah gardu juga
diperlukan di lokasi tersebut, tempat semua listrik yang dihasilkan dari turbin angin
individu (tegangan menengah) dikumpulkan dan ditransmisikan dalam sistem
transmisi lokal (ditransformasikan ke tegangan tinggi) (www.indoenergi.com).
B. Pengertian Turbin Angin Savonius
Turbin angin Savonius pertama kali diperkenalkan oleh insinyur Finlandia
Sigurd J. Savonius pada tahun 1922. Turbin angin sumbu vertikal yang terdiri dari
dua sudu berbentuk setengah silinder (atau elips) yang dirangkai sehingga
membentuk ‘S’, satu sisi setengah silinder berbentuk cembung dan sisi lain
berbentuk cekung yan g dilalui angin
C. Mamfaat Turbin Angin Savonius
1 Sebagai sumber energi penerangan di daerah petani / nelayan yang belum
mendapat sambungan. Listrik Kincir model ini sengaja dikembangkan khusus
untuk teknologi rakyat.
2 Daya dan putaran yang dihasilkan turbin savonius relatif rendah, sehingga pada
penerapannya digunakan untuk keperluan yang membutuhkan daya kecil dan
sederhana seperti memompa air.
D. Aplikasi Kincir Angin Savonius
1 Energi listrik mempunyai banyak kegunaan dari pemanas sampai penggerak
mesin-mesin industri, dari penghasil cahaya sampai penghidup komputer dan
sebagai nya.
2 Turbin angin tipe Savonius sendiri digunakan pada lampu-lampu penerangan
di jalan tol. Selain itu, bisa digunakan sebagai kebutuhan rumah tangga, dll.
Lampu-lampu jalan tol tidak perlu lagi menggunakan listrik. Cukup dengan
turbin angin Savonius ini, lampu akan menyala.
E. Bagian-Bagian Kincir Angin Savonius
1 Papan kayu digunakan sebagai alas tempat pembentukan kincir angin.
2 Stator adalah bagian yang tak berputar (diam) yang mempunyai bagian terdiri
dari rangka stator yang merupakan salah satu bagian utama dari generator yang
terbuat dari besi tuang dan ini merupakan rumah dari semua bagian-bagian
generator.
3 Rotor adalah merupakan elemen yang berputar, pada rotor terdapat kutub-
kutub magnet dengan lilitan-lilitan kawatnya dialiri oleh arus searah.
4 2 buah sudu (baling-baling)
5 LED
6 Tiang penyangga
F. Cara Kerja Kincir Angin Savonius
Kincir angin Savonius merupakan sumber energi alternatif yang ramah Cara
kincir angin bekerja yaitu: Angin (energy kinetic) meniup kincir angin sehingga
sudu dan rotor berge rak. Sudu dan rotor akan berputar pada porosnya. Putaran sudu
dan rotor ini mempengaruhi kumparan stator yang ada di bawa h rotor. Dengan
rotor berisi magnet dan stator berisi kumparan (generator), maka akan
menghasilkan energi.
Melalui generator tersebut terjadi perubahan energy mekanik menjadi
energi listrik yang dapat menyalakan lampu. Berdasarkan prinsip aerodinamis, rotor
turbin ini memanfaatkan gaya hambat (drag ) saat mengekstrak energi angin dari
aliran angin yang melalui sudu turbin. Koef isien hambat permukaan cekung lebih
besar daripada permukaan cembung.
Oleh sebab itu, sisi permukaan cekung setengah silinder yang dilalui angin
akan memberikan gaya hambat yang lebih besar daripada sisi lain sehingga rotor
berputar. Setiap turbin angin yang memanfaatkan potensi angin dengan gaya
hambat memiliki efisie nsi yang terbatasi karena kecepatan sudu tidak dapat
melebihi kecepatan angin ya ng melaluinya. Dengan memanfaatkan gaya hambat,
turbin angin savonius memiliki p utaran dan daya yang rendah. Meskipun demikian
turbin savonius tidak memerlukan energi awal memulai rotor untuk berputar yang
merupakan keunggulan turbin ini. Prinsip kerja untuk kincir angin model savonius
yaitu kincir angin model penampa ng dua daun dipasang tegak lurus pada kincir
(berporos vertikalatau tegak) denga n putaran ke arah kanan.
1 Dengan prinsip kerja bahwa setiap pada terpaan / tiupan angin yang menge nai
daun kincir, menyebabkan daun kincir tersebut berputar dengan arah putar sat
u arah yaitu kearah kanan secara terus menerus walaupun angin yang menerpa
daun kincir datang dari arah yang berbeda-beda, sehingga energi putar yang
dihasilkan dapat stabil dan menghasilkan energi putar yang cukup untuk dapat
memulai alter nator chass bekerja menchass baterey secara kontinyu, sehingga
dapat menstabilka n inverter yang digunakan untuk menghasilkan energi listrik
AC.
2 Elemen-elemen konstruksi kincir angin model savonius adalah penampang da
un kincir dua daun dipasang tegak lurus pada kincir (berporos vertical) terbuat
dari bahan fiber glass, AS kincir, kopel bearing (pil blok) riga buah, dan satu
buah pulley kincir.
3 Besarnya tegangan AC yang dihasilkan oleh kincir angin model Savonius di
tentukan seberapa besar kapasitas inverter yang digunakan.
4 Semakin besar kecepatan angin, rapat massa udara luas penampang rotor/turbin
angin, semakin besar pula daya yang dihasilkan.

G. Kelebihan dan Kekurangan Turbin Angin Savonius

1 Kelebihan turbin angin savonius


a. Ramah lingkungan ( tidak polusi, bersih)
b. Merupakan renewable energy (energi yang tidak dapat habis)
c. Sering dipadukan dengan sumber energi lain terutama sumber energi yang
terbarukan.
d. Merendahkan efek rumah kaca.
2 kekurangan turbin angin savonius
a. Hanya bisa di tempat-tempat tertentu yang memiliki banyak angin (tidak
bisa disembarang tempat)
b. Butuh lahan yang cukup besar Materi berhubungan dengan kincir angin

Energi angin dapat dimanfaatkan untuk menggerakkan kincir angin yang


langsung di hubungkan dengan turbin pembangkitlistrik. Stasiun pembangkit
energi hidroelektr ik dan termoelektrik setiap hari mengubah energi panas menjadi
energi mekanik ke mudian menjadi energi listrik. Energi listrik mempunyai banyak
kegunaan dari pem anas sampai penggerak mesin-mesin industri, dari penghasil
cahaya sampai penghid up komputer dan sebagainya. Keberadaan energi dalam
suatu sistem dapat berwujud banyak tipe yang berbeda seperti energi kinetik, energi
potensial, energi listri k, energi nuklir dan lain-lain. Jenis energi sistem berubah
menjadi energi bentu k lain dapat sekaligus beberapa jenis energi; sebagai contoh
energi listrik diub ah menjadi energi panas pada kabel, menjadi energi cahaya pada
lampu, menjadi en ergi gerak pada mesin cuci. Energi total sistem disebut sebagai
energi mekanik. Maka energi mekanik sistem mencakup energi kinetik sistem,
energi potensial grav itasi dan energi pitensial elastik, tetapi tidak mencakup energi
listrik dan enrgi nuklir.

Kebanyakan tipe-tipe energi saat itu adalah energi mekanik, sehingga


fisikawan sejak awal mendifinisikan bentuk energi kinetik adalah bagian dari energi
mekanik .Leibnitz merupakan fisikawan pertama yang meneliti tergantung pada apa
sajakah tipe-tipe energi itu. Leibnitz mencatat, setelah percobaannya yang
mencakup tentangtumbukan antara dua benda, bahwa jumlah besar ½
(massa).(kecepatan) benda sebelum dan sesudah tumbukan adalah sama. Dia
menamakan besaran ini sebagai “visviva” yang artinya “gaya hidup”. Maka
Leibnitz menemukan bahwa energi mekanik sebuah benda berbanding lurus dengan
massanya dan kuadrat kecepatannya. Pada akhir abad ke 18, fisikawan Thomas
Young mulai menggunakan istilah energi kinetik untuk menyebutkan “gaya hidup”
Jadi energi kinetik benda sebanding dengan massa benda dan kuadrat kecepatannya.
Satuan energi kinetik dalam SI adalah joule(J), sedangkan dalam sisten cgs adalah
erg.

H. Unjuk Kerja Turbin Savonius

Faktor yang mempengaruhi besarnya daya pada turbin angin adalah


besarnya torsi dan tingginya putaran poros. Besarnya torsi dan putaran poros dapat
ditingkatkan diantaranya adalah dengan bentuk, sudut dan jumlah sudu. Sehingga
untuk mengetahui unjuk kerja dari turbin savonius diperlukan data-data untuk
dilakukan suatu perhitungan dan analisa.

1 Daya Energi Angin (P)


Energi yang dimiliki oleh angin dapat diperoleh dari persamaan :
P = ½ ρAv³
Dimana: P = Energi angin (Watt)
ρ = Kerapatan udara (1,2 Kg/m3)
A = Area penangkapan angin (m)
V = Kecepatan angin (m/s2)
Persamaan di atas merupakan sebuah persamaan untuk kecepatan angin
pada turbin yang ideal, dimana dianggap energi angin dapat diekstrak seluruhnya
menjadi energi listrik. Namun kenyataannya tidak seperti itu. Jadi terdapat faktor
efisiensi dari mekanik turbin angin dan efisiensi dari generator sendiri. Sehingga
daya yang dapat diekstrak menjadi energi angin dapat diketahui dari persamaan
(wind turbines, Al-shemmeri, 2010) berikut:
1
P = Cp2 𝜌𝐴𝑉 3

Dimana : P = Energ iangin (Watt)


Cp = Koefisien Tenaga
2 Brake Horse Power (BHP)

Brake Horse Power adalah daya dari turbin yang di ukur setelah mengalami
pembebanan yang disebabkan oleh generator, gearbox, pompa atapun perangkat
tambahan lainnya. Brake yang dimaksud adalah suatu peralatan yang digunakan
untuk memberikan beban pada turbin sehingga putarannya dapat terjaga secara
konstan. Dalam percobaan nantinya BHP diukur dengan menggunakan generator
listrik. Dengan mengukur besarnya tegangan yang dihasilkan, dapat diketahui
besarnya daya generator. Seperti pada rumus :
𝑃𝑔𝑒𝑛𝑒𝑟𝑎𝑡𝑜𝑟 = V . I
Dimana : Pgenerator : Daya generator listrik, (Watt)
V : Tegangan generator listrik, (Volt)
I : Arus listrik, (Ampere)
Besarnya BHP dapat dihitung setelah didapatkan harga Pgenerator dengan
rumus sebagai berikut :
𝑃𝑔𝑒𝑛𝑒𝑟𝑎𝑡𝑜𝑟
BHP = 𝜂
𝑔𝑒𝑛𝑒𝑟𝑎𝑡𝑜𝑟

Dimana : BHP : Brake Horse Power, (Watt)


Pgenerator : Daya generator listrik, (Watt)
𝜂 generator : Efisiensi generator, (asumsi 0,5%) bila dihitung dapat
digunakan persamaan
𝑃
𝜂 = 𝑃𝐿 x 100%
𝑇

Dimana PL = daya beban dan PT = daya mekanik turbin


3 Torsi (T)
Torsi adalah hasil perhitungan BHP yang dibagi dengan kecepatan
sudut dari putaran turbin. Yang dapat dirumuskan sebagai berikut:
𝐵𝐻𝑃
T= 𝜔
2.𝜋.𝑛
Dimana : 𝜔 = Kecepatan sudut, (rad/s) = 60

Efisiensi mesin turbin angin jenis savonius 2 tingkat ini dapat dihitung
dengan persamaan :
𝐵𝐻𝑃
η = 𝑃𝑖𝑛𝑝𝑢𝑡
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Turbin angin adalah sebuah kincir angin yang digunakan untuk
membangkitkan tenaga listrik, turbin angin juga digunakan untuk
mengakomodasi kebutuhan listrik masyarakat dengan menggunakan sumber
daya alam yang dapat diperbaharui yaitu angin. Sejarah turbin angin pertama
kali digunakan untuk pembangkit listrik, tetapi saat ini pembangkit listrik dari
turbin angin dianggap tidak ekonomis kecuali untuk negara berpenduduk
jarang. Prinsip kerja turbin angina pada intinya mengubah energi kinetik
angina menjadi energi mekanik pada poros turbin, ditransfer menjadi energi
listrik oleh generator. Daya angin di pengaruhi oleh tinggi putaran poros dan
besarnya torsi. Selain itu dalam menentukan efisiensi juga menggitung BHP
(Brake Hourse Power). BHP merpakan daya hasil pembebanan yang
dipengaruhi oleh beban generator,gear box, bahkan pompa. Nilai BHP
diperoleh dari nilai perbandingan daya generator dan efisiensi generator.
Kemudian nilai tersebut digunakan untuk menghitung torsi turbin dan
efisiensi turbin.
Perawatan turbin angin di perlukan pembaharuan di beberapa bagian,
setiap beberapa tahun kedepan. Pada perkembangan turbin saat ini, sistem
pembangkit listrik tenaga angina mendapat perhatian yang cukup besar
sebagai sumber alternatif yang bersih, aman, serta ramah lingkungan

B. Saran
Kepada penulis selanjutnya disarankan untuk membahas secara lebih
mendalam, karena masih minimnya referensi dari makalah ini. Hal ini
dimaksudkan agar mendapatkan informasi yang lebih lengkap dan konkrit
terkait turbin angin savonius.
DAFTAR RUJUKAN

Dewi, Marizka Lustia. 2010. Analisis Kinerja Turbin Angin Poros


Vertikal Dengan Modifikasi Rotor Savonius L Untuk Optimasi Kinerja Turbin,
(Online), (http://eprints.uns.ac.id/8109/1/144401308201009461.pdf, diakses 1
November 2016).

Isdiyarto, dkk. 2014. Model Pembangkit Listrik Tenaga Angin Dan


Surya Skala Kecil Untuk Daerah Perbukitan, (Online), (journal.unnes.ac.id ›
Home › Vol 12, No 1 (2014), diakses pada 2 November 2016).

Putranto, Adityo dkk. 2011. Rancang Bangun Turbin Angin Vertikal


Untuk Penerangan Rumah Tangga, (Online),
(http://eprints.undip.ac.id/34839/1/Rancang_Bangun_Turbin_Angin_Vertikal_unt
_RT.pdf, diakses 1 November 2016).

Romadoni, Lugi. 2013. Pembangkit Listrik Tenaga Angin, (Online),


(http://lugiromadoni.blogspot.co.id/, diakses pada 2 November 2016).

Suseno, Michael. 2011. Turbin Angin, (Online), (http://michael-


suseno.blogspot.co.id/2011/09/turbin-angin.html, diakses pada 2 November
2016).

Anda mungkin juga menyukai