Anda di halaman 1dari 13

BAB II

PEMBAHASAN

A. Gaya Hidup
Gaya hidup menurut Kotler (2002:192) adalah pola hidup seseorang di dunia yang
diekspresikan dalam aktivitas, minat, dan opininya.Gaya hidup menggambarkan “keseluruhan
diri seseorang” dalam berinteraksi dengan lingkungannya.Gaya hidup menggambarkan seluruh
pola seseorang dalam beraksi dan berinteraksi di dunia.
Menurut Assael, gaya hidup adalah “A mode of living that is identified by how people
spend their time (activities), what they consider important in their environment (interest), and
what they think of themselves and the world around them (opinions)”.Secara umum dapat
diartikan sebagai suatu gaya hidup yang dikenali dengan bagaimana orang menghabiskan
waktunya (aktivitas), apa yang penting orang pertimbangkan pada lingkungan (minat), dan apa
yang orang pikirkan tentang diri sendiri dan dunia di sekitar (opini).
Selain itu, gayahidup menurutSuratno dan Rismiati(2001) adalah pola hidup seseorang
dalam duniakehidupan sehari-hari yang dinyatakan dalam kegiatan, minat dan pendapat
yangbersangkutan.
Dari pernyataan para ahli dapat disimpulkan bahwa gaya hidup adalah perilaku seseorang
yang ditunjukkan dalam aktivitas, minat dan opini khususnya yang berkaitan dengan citra diri
untuk merefleksikan status sosialnya. Gaya hidup merupakan frame of reference yang dipakai
sesorang dalam bertingkah laku dan konsekuensinya akan membentuk pola perilaku tertentu.

B. Kesehatan

Sehat menurut WHO (World Health Organization) adalah keadaan sehat badan, mental
(rohani), dan sosial, bukan hanya keadaan yang bebas dari penyakit dan cacat semata.
Maksudnya, jasmani, rohani dan sosial ekonominya dalam keadaan sempurna tidak hanya bebas
dari penyakit dan kecacatan.

1
Definisi WHO tentang sehat mempunyai karakteristik berikut yang dapat meningkatkan
konsep sehat yang positif (Edelman dan Mandle. 1994):

1. Memperhatikan individu sebagai sebuah sistem yang menyeluruh.


2. Memandang sehat dengan mengidentifikasi lingkungan internal dan eksternal
3. Penghargaan terhadap pentingnya peran individu dalam hidup.

UU No.23, 1992 tentang Kesehatan menyatakan bahwa: Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari
badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan hidup produktif secara sosial dan ekonomi.
Dalam pengertian ini maka kesehatan harus dilihat sebagai satu kesatuan yang utuh terdiri dari
unsur-unsur fisik, mental dan sosial dan di dalamnya kesehatan jiwa merupakan bagian integral
kesehatan.
pengertian yang paling luas, sehat merupakan suatu keadaan yang dinamis dimana
individu menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan lingkungan internal (psikologis,
Intelektual, spiritual dan penyakit) dan eksternal (Iingkungan fisik, social dan ekonomi) dalam
mempertahankan kesehatannya

C. Pola Hidup Kesehatan


Pengertian pola hidup sehat adalah suatu gaya hidup dengan memperhatikan faktor-faktor
tertentu yang memengaruhi kesehatan, antara lain makanan dan olahraga.Selain itu, gaya hidup
seseorang juga mempengaruhi tingkat kesehatannya. Misalnya, seorang perokok atau sering
minum-minuman keras, tentu saja itu bukan pola hidup sehat.

A. Gaya Hidup Menentukan Kesehatan


Pilihan untuk menjalani gaya hidup memang sangat menentukan kesehatan. Pilihan Gaya
hidup pada usia muda akan mempengaruhi kesehatan di usia senja. Berikut adalah beberapa gaya
hidup yang mempengaruhi kesehatan yang harus anda hindari :
a. Merokok:ada 4000 macam racun yang terkandung dalam sebatang rokok. Racun-racun yang
utama adalah zat kimia, nikotin, tar, timah hitam, dan gas karbonmonoksida.

2
b. Minum-minuman keras:Menurut WHO, mengonsumsi minuman keras dapat menimbulkan
gangguan kesehatan. Dampak negatif minuman beralkohol bahkan mengalahkan dampak
negatif narkoba (opium, kokain, dan lain-lain). Dalam majalah Medicine Internasional,
disebutkan segudang efek buruk mengonsumsi minuman keras, berupa gangguan tenggorokan
dari mulai radang, pendarahan, hingga yang terburuk adalah kanker tenggorokan.Selain itu,
minuman beralkohol juga mengakibatkan radang pankreas, wasir, liver, gangguan pencernaan,
gangguan pernafasan, serta berbagai penyakit lain yang berujung pada kematian.
c. Terlalu banyak mengkonsumsi obat kimia: Sesungguhnya, obat bukanlah solusi untuk sehat.
Obat kimia dalam resep dokter maupun obat-obatan yang dijual bebas di warung sejatinya hanya
meredakan gejala, namun tidak mengobati penyakit. Jika dikonsumsi terus-menerus, obat-obatan
kimia dalam jangka panjang akan menimbulkan sejumlah efek samping seperti gangguan
hati, ginjal, dan jantung. Komplikasi berbagai penyakit ini dapat berujung pada kematian.

3
E. Teori Sosial dalam Kesehatan
1. Teori Perilaku Individu
Teori Psikososial, Erik Erikson ( 1902 - 1994 ) dimana Erikson berpendapat bahwa
perkembangan manusia melalui tahap – tahap psikososial dan tahap – tahap perkembangan
tersebut terus berlanjut sampai manusia tersebut mati. Erikson menekankan bahwa perubahan
pada setiap tahap perkembangan terjadi sepanjang siklus kehidupan manusia.Psikosial membagi
tahap perkembangan manusia menjadi delapan tahap yang masing – masing memiliki tugas
perkembangan yang khas yang menghadapkan individu dengan suatu krisis yang dihadapi pada
setiap tahapan. Menurut Erikson krisis pada rentang perkembangan manusia merupakan
penunjang untuk peningkatan potensi pada diri manusia, semakin berhasil individu mengatasi
krisis, akan semakin sehat perkembangan manusia tersebut.
Perilaku baru terjadi apabila ada sesuatu yang diperlukan untuk menimbulkan reaksi, yang
disebut rangsangan. Berarti rangsangan tertentu akan menghasilkan perilaku tertentu. Perilaku
individu tidak timbul dengan sendirinya, tetapi sebagai akibat adanya rangsangan (stimulus) baik
dari dalam dirinya sendiri (internal)maupun dari luar individu (eksternal). Pada hakekatnya
perilaku individumencakup perilaku yang tampak (covert behaviour) dan perilaku yang
tidaktampak (inert behavior atau covert behavior).Perilaku yang tampak adalahperilaku yang
dapat diketahui oleh orang lain tanpa menggunakan alat bantu, sedangkan perilaku yang tidak
tampak adalah perilaku yang hanya dapat dimengerti dengan menggunakan alat atau metode
tertentu, misalnya berpikir, sedih, berkhayal, bermimpi, takut.
Tiap individu adalah unik, dimana mengandung arti bahwa manusia yang satu berbeda
dengan manusia yang lain dan tidak ada dua manusia yang sama persis di muka bumi ini,
walaupun ia dilahirkan kembar. Manusia mempunyai ciri-ciri, sifat, watak, tabiat, kepribadian,
dan motivasi tersendiri yang membedakannya dari manusia lainnya. Perbedaan pengalaman yang
dialami individu pada masa silam dan cita-citanya kelak dikemudian hari, menentukan perilaku
individu di masa kini yang berbeda-beda pula. Perilaku manusia terbentuk karena adanya
kebutuhan. Menurut Maslow, manusia memiliki 5 kebutuhan dasar, yaitu: kebutuhan fisiologis/
biologis, kebutuhan rasa aman, kebutuhan mencintai dan dicintai, kebutuhan harga diri, dan
kebutuhan aktualisasi diri.

4
(a) Faktor-faktor mempengaruhi Perilaku
Menurut Green (2000), perilaku dipengaruhi oleh 3 faktor utama yaitu: faktor
predisposisi (predisposing factor), faktor pemungkin (enabling factor), dan faktor penguat
(reinforcing factor) (Notoatmodjo, 2003; Green, 2000). Pengetahuan adalah hasil dari tahu yang
terjadi melalui proses sensori khususnya mata dan telinga terhadap obyek tertentu. Pengetahuan
merupakan domain yang sangat penting untuk terbetuknya perilaku terbuka (overt
behavior).Perilaku yang didasari pengetahuanumumnya bersifat langgeng.Sikap adalah respon
tertutup seseorang terhadap suatu stimulusatau obyek, baik yang bersifat intern maupun ekstern
sehinggamanifestasinya tidak dapat langsung dilihat, tetapi hanya dapat ditafsirkan terlebih
dahulu dari perilaku yang tertutup tersebut. Sikap secara realitas menunjukkan adanya
kesesuaian respon terhadap stimulus tertentu ( Sunaryo, 2004; Purwanto, 1999 ). Tingkatan
respon adalah menerima (receiving), merespon (responding), enghargai (valuing), dan
bertanggung jawab (responsible) (Sunaryo, 2004; Purwanto, 1999).Nilai-nilai atau norma yang
berlaku akan membentuk perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai atau norma yang telah melekat
pada diri seseorang ( Green, 2000). Kepercayaan: Seseorang yang mempunyai atau meyakini
suatu kepercayaan tertentu aka mempengaruhi perilakunya dalam menghadapi suatu penyakit
yang akan berpengaruh terhadap kesehatannya.

(b) Persepsi
Persepsi merupakan proses yang menyatu dalam diri individu terhadap stimulus yang
diterimanya. Persepsi merupakan proses pengorganisasian, penginterpretasian terhadap rangsang
yang diterima oleh organisme atau individu sehingga merupakan sesuatu yang berarti dan
merupakan respon yang menyeluruh dalam diri individu. Oleh karena itu dalam penginderaan
orang akan mengaitkan dengan stimulus, sedangkan dalam persepsi orang akan mengaitkan
dengan obyek.
Persepsi pada individu akan menyadari tentang keadaan sekitarnya dan juga keadaan
dirinya. Orang yang mempunyai persepsi yang baik tentang sesuatu cenderung akan berperilaku
sesuai dengan persepsi yang dimilikinya. Motivasi mempunyai arti dorongan, berasal dari bahasa
latin “movere”, yang berarti mendorong atau menggerakkan. Motivasi inilah yang mendorong
seseorang untuk berperilaku, beraktifitas dalam pencapaian tujuan.

5
Motivasi itu bersifat alami dan kebutuhan, motivasi itu timbul karena adanya kebutuhan
seseorang yang harus segera dipenuhi untuk segera mencapai tujuan. Motivasi sebagai motor
penggerak, maka bahan bakarnya adalah kebutuhan.

2. Teori Sosial Kognitif


Dikembangkan oleh Jean Piaget, seorang psikolog Swiss yang hidup tahun 1896-
1980.Asumsi dasar dari Social cognitive theory adalah perilaku terjadi karena proses kognitif
dan interaksinya dengan orang lain serta lingkungan disekitarnya.
Jean Piaget menyebut bahwa struktur kognitif sebagai skemata (Schemas), yaitu
kumpulan dari skema-skema.Seseorang individu dapat mengikat, memahami, dan memberikan
respons terhadap stimulus disebabkan karena bekerjanya skemata ini.Skemata ini berkembang
secara kronologis, sebagai hasil interaksi antara individu dengan lingkungannya.Piaget memakai
istilah scheme dengan istilah struktur. Scheme adalah pola tingkah laku yang dapat diulang .
Scheme berhubungan dengan :
1. Refleks-refleks pembawaan: misalnya bernapas, makan, minum.

2. Scheme mental ; misalnya scheme of classification, scheme of operation. ( pola tingkah laku
yang masih sukar diamati seperti sikap, pola tingkah laku yang dapat diamati).

Menurut Piaget, perkembangan kognitif mempunyai empat aspek:


Kematangan, sebagai hasil perkembangan susunan saraf,
Pengalaman, yaitu berhubungan timbal balik antara organisme dengan dunianya,
Interaksi sosial, yaitu pengaruh-pengaruh yang diperoleh dalam hubungannya dengan
lingkungan social,
Ekulibrasi, yaitu adanya kemampuan atau sistem mengatur dalam diri organisme agar dia selalu
mau mempertahankan keseimbangan dan penyesuaian diri terhadap lingkungannya.System yang
mengatur dari dalam mempunyai dua faktor, yaitu skema dan adaptasi, Skema berhubungan
dengan pola tingkah laku yang teratur yang diperhatikan oleh organisme yang merupakan
akumulasi dari tingkah laku yang sederhana hingga yang kompleks sedangkan Adaptasi adalah
fungsi penyesuaian terhadap lingkungan yang terdiri atas proses asimilasi dan akomodasi .

6
Ada beberapa konsep yang perlu dimengerti agar lebih mudah memahami teori kognitif:
 Intelegensi: suatu bentuk ekuilibriun kearah mana semua struktur yang menghasilkan
persepsi, kebiasaan dan mekanisme sensiomotor diarahkan,
 Organisasi: adalah tendensi yang umum untuk semua bentuk kehidupan guna
nmengintegrasikan struktur, baik yang psikis ataupun fisiologis dalam suatu sistem yang
lebih tinggi
Skema,suatu struktur mental seseorang dimana ia secara intelektual beradaptasi dengan
lingkungan sekitarnya,
Asimilasi, proses kognitif dimana seseorang mengintegrasikan persepsi, konsep atau
pengalaman baru ke dalam skema atau pola yang sudah ada dalam pikirannya.

3. Teori Perilaku Interpersonal


Jean Watson dalam memahami konsep keperawatan, terkenal dengan teori pengetahuan
manusia dan merawat manusia.Tolak ukur pandangan JW ini didasari pada unsur teori
kemanusiaan. Teori JW ini memahami bahwa manusia memiliki Empat cabang kebutuhan yang
saling berhubungan, diantaranya :
Kebutuhan Dasar Biofisikal (Kebutuhan untuk hidup) yang meliputi kebutuhan Makan dan
Cairan, Kebutuhan Eliminasi, dan Kebutuhan Ventilasi
Kebutuhan Dasar Psikofisikal (Kebutuhan Funsional) yang meliputi Kebutuhan Aktifitas dan
Istirahat, serta Kebutuhan Sexualitas.
Kebutuhan dasar Psikososial (Kebutuhan untuk Integrasi) yang meliputi Kebutuhan untuk
Berprestasi dan Berorganisas
Kebutuhan dasar Intrapersonal dan Interpersonal (Kebutuhan untuk Pengembangan) yaitu
Kebutuhan Aktualisasi Diri.
Berdasarkan empat kebutuhan tersebut, JW memahami bahwa manusia adalah mahluk
yang sempurna, yang memiliki berbagai macam ragam perbedaan.Sehingga dalam upaya
mencapai kesehatan, manusia seharusnya dalam keadaan sejahtera, baik fisik, mental dan
spiritual.Karena sejahtera merupakan keharmonisan antara pikiran, badan dan jiwa.Sehingga
untuk mencapai keadaan tersebut, keperawatan harus berperan aktif dalam upaya meningkatkan
status kesehatan, mencegah terjadinya penyakit, mengobati berbagai penyakit dan upaya
penyembuhannya, yang fokusnya terdapat pada peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit.

7
Triandis (1980) mengembangkan teori perilaku interpersonal. Teori ini mengusulkan
bahwa minat perilaku ditentukan oleh perasaan yang dimiliki manusia terhadap perilaku, apa
yang mereka pikirkan tentang yang seharusnya dilakukan,dan konsekuensi ekpektasian dari
perilaku kemudian akan dipengaruhi oleh kebiasaan dan juga kondisi pemfasilitasi.

4. Teori Motivasi untuk Proteksi


Istilah motivasi (motivation) berasal dari bahasa latin yakni movere, yang berarti
“menggerakkan” (to move).Motivasi merupakan satu penggerak dari dalam hati seseorang untuk
melakukan atau mencapai sesuatu tujuan.Motivasi juga bisa dikatakan sebagai rencana atau
keinginan untuk menuju kesuksesan dan menghindari kegagalan hidup. Dengan kata lain
motivasi adalah sebuah proses untuk tercapainya suatu tujuan. Seseorang yang mempunyai
motivasi berarti ia telah mempunyai kekuatan untuk memperoleh kesuksesan dalam kehidupan..
Motivasi dapat berupa motivasi intrinsic dan ekstrinsic. Motivasi yang bersifat intinsik
adalah manakala sifat pekerjaan itu sendiri yang membuat seorang termotivasi, orang tersebut
mendapat kepuasan dengan melakukan pekerjaan tersebut bukan karena rangsangan lain seperti
status ataupun uang atau bisa juga dikatakan seorang melakukan hobbynya. Sedangkan motivasi
ekstrinsik adalah manakala elemen elemen diluar pekerjaan yang melekat di pekerjaan tersebut
menjadi faktor utama yang membuat seorang termotivasi seperti status ataupun kompensasi.
Banyak teori motivasi yang dikemukakan oleh para ahli yang dimaksudkan untuk
memberikan uraian yang menuju pada apa sebenarnya manusia dan manusia akan dapat menjadi
seperti apa. Landy dan Becker membuat pengelompokan pendekatan teori motivasi ini menjadi 5
kategori yaitu teori kebutuhan,teori penguatan,teori keadilan,teori harapan,teori penetapan
sasaran.
Teori Motivasi Perlindungan mengusulkan bahwa kita melindungi diri kita sendiri
didasarkan pada empat faktor: keseriusan dengan peristiwa yang mengancam, kemungkinan
dirasakan kejadian, atau kerentanan, efektivitas perilaku pencegahan yang disarankan, dan yang
dirasakan self efficacy.

8
Abraham Maslow (1943;1970) mengemukakan bahwa pada dasarnya semua manusia
memiliki kebutuhan pokok.Ia menunjukkannya dalam 5 tingkatan yang berbentuk piramid, orang
memulai dorongan dari tingkatan terbawah.

• Kebutuhan fisiologis (rasa lapar, rasa haus, dan sebagainya)

• Kebutuhan rasa aman (merasa aman dan terlindung, jauh dari bahaya)

• Kebutuhan akan rasa cinta dan rasa memiliki (berafiliasi dengan orang lain, diterima, memiliki)

• Kebutuhan akan penghargaan (berprestasi, berkompetensi, dan mendapatkan dukungan serta


pengakuan)

• Kebutuhan aktualisasi diri (kebutuhan kognitif: mengetahui, memahami, dan menjelajahi;


kebutuhan estetik: keserasian, keteraturan, dan keindahan; kebutuhan aktualisasi diri:
mendapatkan kepuasan diri dan menyadari potensinya)
Perlindungan motivasi berasal dari kedua penilaian ancaman dan penilaian
coping. Penilaian ancaman menilai keparahan situasi dan meneliti bagaimana seriusnya situasi
ini.Penilaian mengatasi adalah bagaimana seseorang merespons situasi. Penilaian mengatasi
terdiri dari kedua keberhasilan dan efektivitas diri. Keberhasilan adalah harapan individu yang
melaksanakan rekomendasi dapat menghapus ancaman tersebut. Self-efficacy adalah
kepercayaan dalam kemampuan seseorang untuk menjalankan program yang direkomendasikan
tindakan sukses seperti Pencegahan primer yaitu mengambil tindakan untuk memerangi risiko
mengembangkan masalah kesehatan. (Misalnya, mengendalikan berat badan untuk
mencegah tekanan darah tinggi) dan pencegahan sekunder yaitu mengambil langkah untuk
mencegah kondisi menjadi lebih buruk. (Misalnya, mengingat untuk mengambil obat setiap hari
untuk mengontrol tekanan darah).

9
F. Pendekatan untuk Mengubah Perilaku
Dua cara pendekatan yang secara tradisional dilakukan oleh pemerintah adalah:
(a) pendidikan kesehatan
Pendidikan kesehatan meliputi pemberian informasi secara sederhana tentang risiko kesehatan,
pemberian label pada makanan dan rokok,
(b) Peraturan perundangan walaupun kurang populer, apalagi dilakukan dengan memberikan
larangan yang ternyata efektif menurunkan kejadian cirrhosis liver.

G. Faktor Psikososial mempengaruhi Perilaku Kesehatan


Teori Psikososial, Erik Erikson ( 1902 -1994 )Psikosial membagi tahap perkembangan
manusia menjadi delapan tahap yang masing –masing memiliki tugas perkembangan yang khas
yang menghadapkan individu dengan suatu krisis yang dihadapi pada setiap tahapan. Menurut
Erikson krisis pada rentang perkembangan manusia merupakan penunjang untuk peningkatan
potensi pada diri manusia, semakin berhasil individu mengatasi krisis, akan semakin sehat
perkembangan manusia tersebut.

Selain perilaku individu berpengaruh terhadap status kesehatan seseorang, banyak faktor lain yg
berpengaruh, seperti lingkungan sosial, faktor demografi (ras, gender, status perkawinan), dan yg
paling penting sbg prediktor adalah status sosial ekonomi (income, pendidikan, dan status
pekerjaan).

Teori perilaku kesehatan meliputi the health belief model dan theory of self efficacy atau
locus of control, fokus pada sikap dan kepercayaan individual sebagai penentu perilaku
mereka.Perspektif lebih luas adalah the ecological model of health behavior, yg
memperhitungkan semua tingkatan pengaruh terhadap sikap dan kepercayaan meliputi hubungan
inter-personal, institutional, dan public policy seperti Peraturan dan Undang-Undang.

H. Program Intervensi Paling Efektif


Program intervensi kesehatan masyarakat yang paling efektif adalah mempengaruhi
kepercayaan masyarakat pada berbagai tingkatan dengan sasaran menciptakan lingkungan sosial
yang nyaman untuk berperilaku sehat. The San Francisco AIDS prevention program adalah
contoh program yg berhasil menurunkan secara signifikan penularan penyakit HIV, namun
memang diperlukan pemeliharaan dari sukses program ini untuk mencegah kambuhnya lagi
perilaku yang tidak sehat.
10
Peningkatan public health advocacy disadari menjadi cara yang paling paling efektif
meningkatkan perilaku sehat dengan cara melibatkan seluruh masyarakat dalam meningkatkan
lingkungan sosial dan fisik yg kondusif untuk berperilaku sehat.

11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Di era moderenisasi Teori pendekatan social dalam masyarakat bermanfaat sekali untuk
di pelajari untuk bersosialisasi dengan masyarakat luas, dan dapat bermanfaat dalam kehidupan
sehari-hari. Dimana pendekatan tersebut berlandaskan beberapa teori yang di kemukakan oleh
para ahli yang telah diteliti agar pendekatan tersebut dapat terlaksana dengan baik dan terarah.
Teori tersebut meliputi teori psikososial, kognitif, interpersonal dan teori motivasi untuk
proteksi.
Terlebih lagi sebagai seorang perawat yang professional kita di tuntut agar bias
melakukan pendekatan bersosialisai dengan individu itu sendiri , dan masyarakat yang luas agar
dapat mewujudkan pola hidup sehat.

B. Saran
Semoga wacana yang kami sajikan ini dapat diimplementasikan sebagaimana mestinya
mengingat kita adalah calon-calon tenaga kesehatan

12
Daftar pustaka

1. http://www.gobookee.org/get_book.php?u=aHR0cDovL2RvbmFwYXJhbWl0YS5maWxlcy
53b3JkcHJlc3MuY29tLzIwMTMvMDIvdGVvcmktcHNpa29zb3NpYWwucGRmClRlb3JpI
FBzaWtvc29zaWFsLCBFcmlrIEVyaWtzb24gKCAxOTAyIC0gMTk5NCAp
2. http://www.gobookee.org/teori-perkembangan-kognitif-jean-piaget/
3. Wikipedia.org

13

Anda mungkin juga menyukai