Anda di halaman 1dari 24

BAHAN YANG DILARANG DIGUNAKAN SEBAGAI

BAHAN TAMBAHAN MAKANAN


MAKALAH

Disusun oleh :
NAMA NPM
DESAK MADE DIAH DWI LESTARI 260110140003

DEPARTEMEN ANALISIS FARMASI DAN KIMIA MEDISINAL


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS PADJADJARAN
JATINANGOR
2016
1. NITROFURAZON (Nitrofurazone)
Nitrofurazon merupakan bahan sintetik yang termasuk salah satu bahan
tambahan makanan yang dilarang dan bersifat bakterisida.
a. Struktur dan Sifat Fisikokimia

2 Dimensi 3 Dimensi

Nama IUPAC [(E)-(5-nitrofuran-2-yl)methylideneamino] urea


Nama Kimia Nitrofurazone; Nitrofural; Furacilin; Furacin;
Furacillin
Rumus Molekul C6H6N4O4
Berat Molekul 198, 14 g/mol
pH 6-6,5
Pemerian Bentuk jarum berwarna kuning atau serbuk kristal
Kelarutan Kurang larut dalam air (240 mg/L), kurang larut
dalam etanol 95% (1,69 g/L, Larut dalam
dimethylformamide (1g/15 mL), larut dalam
larutan alkalin, tidak larut dalam kloroform, eter
dan benzen
Melting Point 236-2400C
(National Center for Biotechnology Information,2013).
b. Fungsi dalam BTM

Dalam pangan digunakan sebagai antimikroba (antibacterial agent) atau


pengawet. Namun, dalam pangan Nitrofurazon telah dilarang untuk
digunakan, karena bersifat karsinogenik dan biasanya digunakan untuk
pakan ternak (Cahyadi, 2008).

c. Sumber
Sintesis Nitrofurazon bersumber dari reaksi senyawa 5-nitrofurfural
diasetat dan semikarbazida HCl dengan katalis asam p-toluensulfonatpada
suhu 700C (Saparinto dan Hidayati, 2006).

d. Bahaya/ Efek Samping

Reaksi kulit seperti urticaria dan erythema akibat alergi, membunuh flora
usus maka penggunaannya tidak dianjurkan lagi dan dapat
mengakibatkan skin lesion pada kulit serta infeksi pada kandung kemih
(Tjay, 2007).

e. Produk Yang Mengandung Nitrofurazon

Produk makanan yang biasanya mengandung bahan tambahan pengawet


Nitrofurazon pada produk olahan seperti produk olahan ikan (Giovanetti,
1991).

2. DULCAMARA (Dulcamara)
(Senyawa aktif: Solanine dan Dulcamarin)
a. Struktur dan sifat fisikokimia
 Solanin
Rumus Molekul C43H69NO16
Berat Molekul 868,19

Pemerian Bentuk menyerupai jarum tipis berwarna cokelat.


Kelarutan Segera larut dalam alkohol panas, praktis tidak
larut dalam eter, air, dan kloroform.

(U.S. Departement of Health and Human Services, 2015)

 Dulcamarin

Rumus Molekul C22H34O10

Berat Molekul 458,49936

Pemerian Bentuk menyerupai serbuk amorf, tidak berbau,


berwarna kuning dan memiliki rasa pahit yang
kuat
Kelarutan Larut dalam air dan alkohol, tidak larut dalam
eter, kloroform dan benzen
(National Center for Biotechnology Information, 2015)
b. Fungsi dalam BTM
Dalam produk pangan digunakan sebagai perisa
(International Life Sciences Institute Japan, 2011).
c. Sumber
Tanaman beracun Solanum dulcamara bagian daun dan batang
(Felter and Lloyd, 1898).
d. Bahaya/Efek Samping
 Solanin

Gangguan pencernaan, teratogenik (menstimulasi pertumbuhan abnormal


sel pada G2 (U.S. Departement of Health and Human Services, 2015).

 Dulcamarin
Bersifat narkotik dan dalam dosis tinggi dapat melumpuhkan sistem saraf
pusat tanpa memengaruhi saraf perifer dan otot voluntari, memperlambat
pernafasan dan kerja jantung, mengurangi sensitivitas indera, menurunkan
temperatur, menyebabkan vertigo dan delirium serta kematian
(Winter, 2009).
e. Produk Makanan yang Mengandung Dulcamara
Pada makanan beku, mie instan dan minuman berkarbonasi
(International Life Sciences Institute Japan, 2011).

3. KOKAIN (Cocaine)
Kokain adalah zat yang adiktif yang sering disalahgunakan dan merupakan zat
yang sangat berbahaya. Saat ini Kokain masih digunakan sebagai anestetik
lokal, khususnya untuk pembedahan mata, hidung dan tenggorokan, karena
efek vasokonstriksifnya juga membantu. Kokain diklasifikasikan sebagai
suatu narkotik, bersama dengan morfin dan heroin karena efek adiktif dan
efek merugikannya telah dikenali.
a. Struktur dan sifat fisikokimia

2 Dimensi 3 Dimensi

Nama IUPAC Methyl (1S,3S,4R,5R)-3-benzoyloxy-8-methyl-8-


azabicyclo[3.2.1]octane-4-carboxylate

Log P 2.3

Melting point 980C


pKa 8.61
(National Center for Biotechnology Information,2015).

Rumus Molekul C17H21NO4


Berat Molekul 303.4 g/mol

Pemerian Hablur tidak berwarna atau serbuk hablur putih;


tidak berbau; rasa pahit disertai rasa tebal;
higroskopik. Sangat beracun
Kelarutan Larut dalam lebih kurang 0,5 ml air, dalam lebih
kurang 3 bagian etanol (95%) dan dalam lebih
kurang 20 bagian kloroform; praktis tidak larut
dalam eter dalam paraffin cair dan dalam minyak
zaitun; larut dalam gliserol
(Depkes RI, 1979)
b. Fungsi dalam BTM
Dalam pangan digunakan sebagai perisa (Smallcrab, 2012).
c. Sumber
Kokain berasal dari alkaloida dari tanaman Eryhroxylon coca yang
tumbuh di Bolivia dan Peru pada lereng-lereng pegunungan Andes di
Amerika Selatan
(S., Joewana, 1989)
d. Bahaya/ Efek Samping
1. Denyut jantung bertambah cepat
2. Gelisah, banyak bicara
3. Rasa gembira berlebihan, rasa harga diri meningkat
4. Kejang-kejang, pupil mata melebar
5. Berkeringat dingin, mual hingga muntah
6. Mudah berkelahi
7. Pendarahan pada otak
8. Penyumbatan pembuluh darah
9. Pergerakan mata tidak terkendali
10. Kekakuan otot leher
(Iman, 2014).
e. Produk Maknan yang Mengandung Kokain
Biasanya terdapat pada Minuman bersoda (Kertopati, 2016).

4. NITROBENZEN (Nitrobenzene)
a. Struktur dan sifat fisikokimia
2 Dimensi 3 Dimensi

Nama IUPAC Nitrobenzene


Rumus Molekul C6H5NO2
Berat Molekul 123.1094 g/mol
Log P 1.9
pKa 3.98
Pemerian Kekuningan, berminyak, aromatik nitro-senyawa
dengan bau seperti almond yang memancarkan
asap beracun nitrogen oksida pada pembakaran
Kelarutan Mudah larut dalam pelarut organik dan sangat
larut dengan dietil eter, benzena, dan alkohol.
(National Center for Biotechnology Information,2016).

b. Fungsi dalam BTM


Nitrobenzene digunakan sebagai flavoring agent/ perisa (ATSDR,1990).
c. Sumber

Nitrobenzene tidak terjadi secara alami. Ini adalah senyawa sintetis, lebih
dari 95% dari yang digunakan dalam produksi anilin, bahan kimia antara
utama yang digunakan dalam pembuatan poliuretan; nitrobenzene juga
digunakan sebagai pelarut dalam penyulingan minyak bumi, sebagai
pelarut dalam pembuatan selulosa eter dan asetat, dalam pembuatan
dinitrobenzenes dan dichloroanilines, dan dalam sintesis senyawa organik
lainnya, termasuk acetaminophen

(WHO,2003).

d. Bahaya / Efek Samping


Paparan nitrobenzene dapat mengakibatkan :
- Iritasi kulit, mata dan saluran pernapasan
- Mengakibatkan methemoglobinemia
- Kelelahan, dyspnea, pusing, penglihatan terganggu, sesak napas
- Kolaps dan bahkan kematian
- Nitrobenzene juga merusak hati, limpa, ginjal dan sistem saraf pusat.
Zat ini merupakan mutagen mungkin dan cukup diantisipasi menjadi
karsinogen manusia

(National Center for Biotechnology Information,2016).

e. Produk yang Mengandung Nitrobenzen

Produk makanan yang mengandung nitrobenzene biasanya dapat


ditemukan pada produk yang menggunakan almond essence/ perisa
almond (WHO,2003).

5. SINAMIL ANTRANILAT (Cinnamyl anthranilate)


a. Struktur dan Sifat Fisikokimia

2 Dimensi 3 Dimensi

(National Center for Biotechnology Information,2016).


Nama IUPAC Asam antranilat, ester sinamil
Nama Kimia 3-Phenyl-2-propen-1-ol, 2-aminobenzoate
Rumus Molekul C16H15NO2
Berat Molekul 253,30
Pemerian Kristal padat; serbuk kecoklatan dengan bau seperti
buah
Kelarutan Sangat sedikit larut dalam air (<1 mg/ml pada 17
o
C), sangat mudah larut dalam aseton dan dimetil
sulfoksida; larut dalam kloroform, dietil eter dan
etanol
Melting Point 61-650C
(IARC, 2000).

b. Fungsi dalam BTM


Sinamil antranilat digunakan selama hampir 50 tahun pada kadar yang
sangat rendah yaitu dibawah 1000 pounds/tahun dan sebagai pemberi rasa
kadar yang diperbolehkan 25 ppm
(IARC, 2000).
c. Sumber
Sinamil antranilat merupakan ester dari sinamil alkohol dan asam
antranilat yang digunakan sebagai bahan tambahan makanan. Senyawa ini
merupaka senyawa sintetik dan tidak terdapat dalam alam yang dianalisis
oleh metode yang tersedia saat ini (Burdock, 1996).
d. Bahaya/ Efek Samping
- Toksisitas akut : LD50 pada tikus dan mencit lebih dari 5g/kg
- Toksisitas subakut :Dosis toleransi maksimum pada mencit
berkisar 0-5 g/kg ditentukan berdasarkan dosis tunggal maksimum
yang ditoleransi oleh 5 mencit setelah menerima injeksi sinamil
antranilat secara i.p selama periode 2 minggu.
- Iritasi
- Karsinogenisitas
(Opdyke, 1979).
e. Produk yang Mengandung Sinamil antranilat
Sinamil antranilat sebagai pemberi rasa yang memberikan rasa anggur
atau ceri pada minuman non-alkohol, es krim, permen, produk roti,
gelatin, puding dan permen karet, sebagai pewangi sinamil antranilat
digunakan pada sabun, deterjen, krim, dan komponen pewangi pada
cologne
(IARC, 2000).
6. DIHIDROSAFROL (Dihydrosafrole)
a. Struktur dan sifat fisikokimia

Nama IUPAC Dihydrosafrole; 5-Propyl-1,3-benzodioxole; 2',3'-


Dihydrosafrole; 94-58-6; Safrole, dihydro-; 1,3-
Benzodioxole, 5-propyl-;
Rumus Molekul (C10H12O2)
Berat Molekul 164.20108 g/mol
Pemerian cairan berminyak, tidak berwarna
Kelarutan Larut dengan Ethanol, Ether, Asam Asetat dan
Benzene. Larut dalam karbon tetraklorida. Dalam
air, 56,9 mg / L pada suhu 25oC.
Melting Point 228 oC
Massa Jenis 1.065
Log P 3.38

(Pubchem, 2005).
b. Fungsi dalam BTM
Dalam pangan digunakan sebagai perisa
(Parchem, 2016).
c. Sumber
Dari safrole atau isosafrol dengan hidrogenasi lebih nikel pada 200oC;
oleh hidrogenasi safrole dalam larutan alkohol dengan adanya paladium
atau karbon aktif atau 3,4-methylenedioxy cinnamic
aldehyde.methylenedioxy
(Pubchem, 2005).
d. Bahaya/Efek Samping
Merupakan senyawa karsinogen grup 2B. Bahaya rendah sampai sedang:
Menghirup bahan bisa berbahaya. Kontak dapat menyebabkan luka bakar
pada kulit dan mata. Menghirup debu asbes memiliki efek merusak pada
paru-paru.
(Pubchem, 2005).
e. Produk yang Mengandung Dihidrosafrol
Minuman root beer (Barceloux, 2008).

7. BIJI TONKA (Tonca bean )


a. Struktur dan sifat fisikokimia

2 dimensi 3 dimensi
(National Center for Biotechnology Information,2013).
Nama IUPAC Coumarin
Sinonim 1,2-Benzopyrone ; 5,6-benzo-2 pyrone Coumarin
,benzo –a –pyrone;cis –ortho – coumarinic acid
lactone ;coumarinic anhydride ;ortho –
hydrocinnamic acid lactone

Rumus Molekul C9H6O2


Berat Molekul 146,15 gram/mol
Pemerian Orthorhombic, berbentuk persegi panjang , harum ,
aroma seperti biji vanila, rasa terbakar.
Kelarutan Sedikit larut dalam air( 100 mg/L pada suhu 25 o C
dan sedikit larut dalam etanol ; sangat larut dalam
kloroform , diethyl eter dan piridin.

Melting Point 71 oC
(IARC,2000).
b. Fungsi dalam BTM
Digunakan sebagai perisa dan pengaroma pada makanan , sebagai
antikoagulan (IARC,2000).
c. Sumber
Coumarin merupakan senyawa yang hanya diperoleh dari alam yang
diekstraksi dari biji tonka (tonka bean). Preparasi metode sintesis dan
proses produksi di industri dimulai dengan pengembangan prinsip dari
ortho cresol , phenol , dan salicylaldehide. Variasi metode tersebut
menyebabkan kumarin menjadi bahan utama yang digunakan.
(IARC,2000).
d. Bahaya/Efek samping
- Mengganggu sintesis vitamin K pada bagian pencernaan manusia.
- Menghambat pembekuan darah
- Bersifat teratogenik dan karsinogenik
(BPOM RI .2010).

e. Produk yang mengandung Biji tonka (Coumarin)


Produk yang mengandung coumarin adalah pasta gigi, antiprespirant,
deodorant , produk mandi , body lotion , cream wajah , hair spray ,
shampo.
(IARC,2000).
Untuk produk makanan dilarang menggunakan Coumarin sebagai perisa
dan pengaroma , karena memiliki efek negatif bagi kesehatan.
(Maga ,1994).
8. MINYAK KALAMUS (Calamus oil)
a. Struktur dan sifat fisikokimia

Alpha-asarone Beta-Asarone

(Pubchem, 2016).

Berat Molekul 208.25364 g/mol.


Pemerian Cairan kental berwarna kuning hingga kecoklatan,
bau khas aromatic, rasa pahit dan rasa yang agak
pedas.
Kelarutan Larut dalam alcohol, praktis tidak larut dalam air

Bilangan asam 0,6 - 2,5.


(Opdyke, 1979).

b. Fungsi dalam BTM


Sebagai flavouring agent, namun penggunaannya sudah dilarang karena
berpotensi karsinogenik (FDA, 1968).
c. Sumber
Hasil destilasi pada akar tumbuhan Acorus calamus L. yang fresh ataupun
pada akar yang sudah dikeringkan. (Opdyke, 1979).
d. Bahaya/Efek Samping
Toksisitas akut : LD50 pada mencit peroral 888mg/100g mencit, atau
622g/70kg manusia.
Toksisitas subakut: ditemukan pada dietary levels 2500, 5000, 1000 ppm
pada mencit selama 18 minggu terjadi kerusakan pada hati, dan degradasi
myocardial.
Iritasi: tidak mengiritasi kulit setelah ditest selama 48 jam dengan
menggunakan patch 4% dalam petrolatum
Sensitisasi: mengakibatkan dermatitis pada individu yang hipersensitif
Karsinogenitas: diujikan pada mencit dengan dietary levels 500, 1000,
2500, dan 5000 ppm mengakibatkan depresi, perubahan degenerative dan
regenerative pada hati dan kerusakan jantung. Tumor ganas pada mencit
diketahui tumbuh setelah minggu ke-59 pada setiap tingkatan ppm.
(Opdyke, 1979).
e. Produk Makanan yang Mengandung Minyak Kalamus
Frozen desserts, yoghurts, kue, permen, dan desserts pada 0.2, 0.3 and 3
mg/kg, (Burdock, 1994).
9. MINYAK TANSI (Tansy oil)
a. Struktur dan sifat fisikokimia
Senyawa aktif : alpha thujone dan beta thujon

alpha thujon ((-)-3-Isothujone) (NCBI, 2008).

beta thujone (3-Thujanone) (NCBI, 2015).

Pemerian Cairan tak berwarna hingga kuning bening, Aroma


mint.
Kelarutan Larut dalam alkohol dan tidak larut air.
Rumus Molekul C10H16O
(Elixens, 2016).

b. Fungsi dalam BTM


Biasanya digunakan sebagai perisa dalam bahan tambahan makanan
(BPOM RI, 2010).
c. Sumber
Diperoleh dari seluruh tanaman Tanacetum vulgare dengan menggunakan
proses ekstraksi destilasi uap (Grieve, 2016).
d. Bahaya/ Efek Samping
Minyak tansi dapat menyebabkan kejang tanda keracunan antara lain
muntah, radang Lambung, merah kulit, kram, hitang kesadaran, nafas
sesak, penyimpangan denyut jantung, pendarahan usus, danhepatitis.
Kematian terjadi akibat sirkulasi pernafasan terhambat dan perubahan
degeneratif organ terjadipada manusia. Dapat menyebabkan aborsi
(BPOM RI, 2010).

e. Produk Makanan yang Mengandugn Minyak Tansi


Minuman beralkohol (Badan Standardisasi Nasional, 2006).

10. MINYAK SASAFRAS (Sasafras oil)


a. Struktur dan sifat fisikokimia

2 Dimensi 3 Dimensi

Sinonim Safrol
Rumus Molekul (C10H10O2)
Berat Molekul 168,12 g/mol
Log P 3.098
Pemerian Safrol adalah cairan berminyak yang tidak
berwarna atau berwarna kuning muda, bau seperti
sasafras .
Kelarutan Tidak larut dalam air, sangat larut dalam alkohol
dan dapat bercampur dengan kloroform dan eter

(Ledgard,2014).
b. Fungsi dalam BTM
Pada root beer di amerika ekstrak dari minyak sassafras berfungsi sebagai
aromatik (Council of Europe,2008).
Pada soft drink dan teh sebagai perasa (Barceloux,2012).
c. Sumber
Safrol merupakan zat yang diekstraksi dari kulit akar atau buah dari
tanaman sassafras untuk membentuk minyak sassafras. Bisa juga
disintesis dari senyawa lain yang terkait dengan metilen dioksida. Minyak
sassafras berasal dari tanaman Sassafras albidum yang tumbuh di amerika
utara bagian timur dan Ocotea pretiosa yang tumbuh di brazil.
(Ledgard,2014).
d. Bahaya / Efek Samping
1. Toksisitas Akut Pada Manusia
5 ml atau setara dengan 1 sendok teh dari minyak sassafras dilaporkan
pada tahun 1988 dapat membunuh laki laki dewasa usia 47 tahun.
Selain itu dapat menimbulkan gejala keracunan seperti depresi SSP,
muntah dan mual, dapat juga menyebabkan halusinasi, ruam di kulit
dan tekanan darah tinggi. (Young,2014)
2. Karsinogenik
Pada tikus jantan safrol menyebabkan kanker hati (hepatocellula
carcinoma) dan tumor hati ganas. Kanker hati diamati dengan
memberikan safrole secara injeksi subkutan pada bayi tikus jantan .
terjadi perubahan signifikan sel yang diamati pada ginjal, adrenal,
tiroid, dan pada kelenjar pituitari. Karena berbahaya maka badan
penilaian kesehatan di amerika menyimpulkan bahwa safrol diduga
dapat menyebabkan kanker pada manusia. (Vesselinovitch,1983)
e. Produk Makanan yang Mengandung Minyak Sasafras
Soft drink, root beer, teh herbal sassafras (FDA,2016).
Daftar Pustaka

Abcam. 2013. Nitrofurazone (Nitrofural). Available online at


www.abcam.com/Nitrofurazone-Nitrofural-ab143044.pdf [diakses pada
tanggal 6 oktober 2016]

Barceloux, D.G., 2008. Medical Toxicology of Natural Substances: Foods, Fungi,


Medicinal Herbs, Toxic Plants, and Venomous Animals. New Jersey: John
Wiley & Sons

Barceloux, Donad. 2012. Medical Toxicology of Natural Substances: Foods, Fungi,


Medicinal Herbs. Plants and Venomous Animals. California : A John Wiley
and Sons Publication
Badan Standardisasi Nasional. 2006. Bahan tambahan Pangan–Persyaratan Perisa
dan Penggunaan dalam Produk Pangan. SNI 01-7152-226

Burdock,George A. 1996. Encyclopedia of food and color additives.New york : CRC


Press

Burdock, G.A., 1994. Fenarolis’s Handbook of Flavour Ingredients Volume I (1970)


3rd Edition CRC press, Cleveland, Ohio

Braz, J. 2009. Determination Of Nitrofurazone. Journal of Brazillian Chemical


Society Vol 20, no 10

BPOM RI. 2010. Buletin Keamanan Pangan (Ayo Jaga Keamanan Pangan
Keluarga). “Buletin Keamanan Pangan”. Vol 18. ISSN 1693-9344

Cahyadi, Wisnu.,Dr.,Ir.,M.Si.2008.Bahan Tambahan Pangan Edisi kedua.Penerbit


Bumi Perkasa:Jakarta
Council of Europe’s Committee of Experts on Cosmetic Products. 2008. Sassafras
Albidum Essential Oil, Monograph No. 36. Active Ingredients Used In
Cosmetics: Safety Survey. Europe : Council of Europe Publishing

Depkers RI, 1995. Farmakope Indonesia Edisi IV. Departemen Kesehatan RI

Departemen Kesehatan RI. 1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Jakarta : Depkes RI

Elixens America. 2016. Tansy Oil. Available online at:


http://www.thegoodscentscompany.com/data/es1584891.html

Food Drug Administration U.S.2016. Substances prohibited from use in human food.
Avaliable online at
http://www.accessdata.fda.gov/scripts/cdrh/cfdocs/cfcfr/cfrsearch.cfm?fr=189

Food and Drug Administration. 1968. Food and drugs containing calamus, as the
root, oil, or extract. Fed. Reg. 33, 6967.

Felter and Lloyd, 1898. King’s American Dispensatory. Available online at


http://www.henriettes-herb.com/eclectic/kings/solanum-dulc.html[Diakses 9
Oktober 2016].

Giovanetti, Thomas. 1991. Discus Fish. China : Barrons

Grieve, M.. 2016. Tansy. Available online at: http://www.botanical.com/botani


cal/mgmh/t/tansy-05.html

IARC. 2000. IARC Monographs on the evaluation of carcinogenic risk to human.


Lyon : WHO.

International Life Sciences Institute. National Center for Biotechnology Information.


2015. PubChem Compound Database; CID=90238169. Available online at
https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/90238169[Diakses 9 Oktober
2016].

International Life Sciences Institute Japan. 2011. Invertigation of Commodity Food


Standards and Food Additives in Asia. Japan: International Life Sciences
Institute.

Iman. 2014. Bahaya Narkotika. Available online at


http://www.indotipstricks.net/2015/07/bahaya-dan-kerugian-narkoba.html
[diakses pada tanggal 10 oktober 2016]

Ketoparti, Lesthia. 2016. Benarkah Ada Jejak Kokain Dalam Minuman Kola ?. Available at :
http://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20160513162827-262-130548/benarkah-
ada-jejak-kokain-dalam-minuman-kola/ (diakses pada 8 Oktober 2016)

Ledgard, Jared.2014. Kings Chemistry Guide Third Edition. United States of America
: UVK Publisher

National Center for Biotechnology Information. 2013. Nitrofurazone. Available


online at
https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/nitrofurazone#section=Top
[diakses pada tanggal 6 oktober 2016]

National Center for Biotechnology Information. 2016.CINNAMYL


ANTHRANILATE. Available online at
https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/54603882#section=Top [Diakses
tanggal : 7/10/2016]

NCBI. 2008. (-)-3-Isothujone. https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/substance/


49856241#section=Top
NCBI. 2015. 1125-12-8. Available online at: https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/
substance/57309616#section=Top

National Center for Biotechnology Information. 2015. PubChem Compound


Database; CID=90238169. Available online at
https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/90238169[Diakses 9 Oktober
2016].

National Center for Biotechnology Information. 2015. Cocaine. Available online at


https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/cocaine#section=DrugBank-
Interactions [diakses pada tanggal 11 oktoer 2016]

Opdyke, D.L.J. 1979. Monographs on Fragrance Rawa Material. Great Britain :


Pergamon Press.

Pubchem. 2005. Dihydrosafrole. Available online at:


https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/7197#section=Top accessed on 7
Oct 2016.

Pubchem. 2013. Alpha asarone. Available online at


https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Asarone#section=3D-Conformer
(Diakses 9 Oktober 2016).

S., Joewana, 1989, Gangguan Penggunaan Zat Narkotika, Alkohol, dan Zat

Adiktif lain, Jakarta: Gramedia 6

SmallCrab. 2012. Keamanan Senyawa Bioaktif dalam Perisa pada Produk Pangan. Available
at : http://www.smallcrab.com/kesehatan/1333-keamanan-senyawa-bioaktif-dalam-
perisa-pada-produk-pangan (diakses pada 8 Oktober 2016)

Saparinto, C dan Hidayati, D. 2006. Bahan Tambahan Pangan. Yogyakarta :


Kamisius
Tjay ,dkk. 2007. Obat-Obat Penting. Jakarta : Media Komputindo

U.S. Departement of Health and Human Services. 2015. Hazardous Subtance


Database. Available online at
http://tools.niehs.nih.gov/cebs3/ntpviews/index.cfm?action=testarticle.propertie
s&cas_number=20562-02-1#3 [Diakses 9 Oktober 2016].

USU. 2004. Nitrofurazone. Available online at www. Library.usu.id>Farmasi


[diakses pada tanggal 9 oktober 2016]

Vesselinovitch SD. 1983. Perinatal hepatocarcinogenesis. Biol Res Pregnancy


Perinatol . Vol 4(1): 22-25..180(Diakses pada 7 Oktober 2016)
Winter, R. 2009. A consumer’s dictionary of food additives 7th edition. New York:
Three Rivers Press.

Anda mungkin juga menyukai