DISUSUN OLEH
KELOMPO 10
DOSEN
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan Rahmat dan Karunia-
Nya, saya dapat menyelesai kanmakalah
Pertamadan yang utama, penulis memanjatkan puji dansykur kepada Yang Maha
Kuasa.Karena berkat rahmat dan karunia-Nyalah penulis dapat menyelesaikan makalah ini
sesuai waktu yang telah di tentukan. Shalawat serta Salam selalu tercurah kepada
junjungan kita, Nabi Besar Muhammmad SAW.
Dengan rahmat, hidayah serta inayah dari Allah, pada kesempatan yang baik ini
menyusun suatu makalah pembelajaran dengan tema “Amal Shaleh Persatuan Dan
Kerukunan”. Didalamnya kami uraikan mulai dari pengertian akhlak persatuan dan
kerukunan, penerapan akhlak persatuan dan kerukunan dalam kehidupan sehari-hari
serta nilai positif dari akhlak persatuan dan kerukunan. Dalam makalah ini juga terdapat
beberapa ayat-ayat Al-Quran yang lebih menjelaskan makalah Walau pun dalam proses
penyusunan makalah ini kami mendapatkan beberapa hambatan dan masalah tetapi dengan
kerja sama antar anggota kelompok dan atas seidzin zat yang maha kuasa akhirnya kami
berhasil menyusun makalah ini. Makalah ini dibuat sebagai tugas kelompok Aqidah Akhlak
semester genap.
Semoga usaha kami dalam membuat makalah ini untuk mendapatkan nilai yang baik
serta selalu menjaga kekompakan mendapat ridho dari Allah SWT. Sehingga makalah Aqidah
Akhlak di tengah teman-teman dan guru pembimbing mendapat sambutan hangat serta
dapat diamalkan.
Tiada gading yang tak retak, kami menyadari akan kelemahan kami dalam menulis
tetapi semua itu kami lakukan dengan ikhlas dan maksimal agar mendapatkan hasil yang
maksimal pula. Maka apabila teman-teman,dan guru pembimbing menjumpai dalam
makalah ini suatu kekhilafan, sudilah teman-teman dan guru pembimbing membetulkanya.
Dan apabila teman-teman dan guru pembimbing menemukan kebenaran dalam makalah ini,
maka tiada lain itu datangnya dari Alah SWT.
Dan semoga Allah SWT. Memberikan kelancaran untuk persentasi untuk maju di
depan kelas dan mendapatkan nilai yang maksimal tanpa ada kecurangan sedikitpun. Amin
ya Robbal ‘alamin.
KELOMPOK 10
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUN
1. LATAR BELAKANG MASALAH
2. TUJUAN PENULISAN MAKALAH
3. RUMUS MASALAH
BAB II PEMBAHASAN
ABBASIYAAH
A. KESIMPULAN
B. SARAN
DAFTAR PUSAKA
BAB I
PENDAHULUN
A. Latar Belakang
Mengingat pentingnya dalam syari’at Islam yang disampaikan dalam Al-Qur’an dan
Assunah, secara komprehensif karena memerlukan penelaahan dan pengkajian ilmiah
yang sungguh-sungguh serta berkesinambungan.
Dan ijtihad tidak membatasi bidang fikih saja dan banyak para pendapat ulama
mempersamakan ijtihad dengan qiyas. Adapun dasar hukum itu sendiri adalah Al-
Qur’an dan Assunah.
Maka dari itu karena banyak persoalan di atas, kita sebagai umat Islam dituntut untuk
keluar dari kemelut itu yaitu dengan cara melaksanakan
B. Rumusan Masalah
1. Apakahpengertian?
2. ApasajafungsiI?
3. Apakahdasar-dasar?
4. Apasajasyarat-syarat?
5. JelaskanHukum!
6. ApasajaMetode?
BAB II
PEMBAHASAN
Dinassti Abbasiyah didirikan pada tahun 132 H/750 M, oleh Abul Abbas Ash-Shafah, dan
sekaligus sebagai khalifah pertama. Kekuasaan Dinasti Abbasiyah berlangsung dalam
rentang waktu yang panjang. Yaitu selama lima abad dari tahun 132-656 H (750 M-1258 M).
Sebelum berdirinya Dinasti Abbasiyah terdapat tiga poros utama yang merupakan pusat
kegiatan, antara satu dengan yang lain memiliki kedudukan tersendiri dalam memainkan
peranannya untuk menegakkan kekuasaan keluarga besar paman Rasulullah SAW, Abbas bin
Abdul Muthalib, dari nama Al-Abbas paman Rasulullah inilah nama disandarkan pada tiga
tempat pusat kegiatan, yaitu Humaimah, Kufah, dan Khurasan.
Bani Abbasiyah mewarisi imperium besar dari Bani Umyyah. Mereka memungkinkan dapat
mencapai hasil lebih banyak karena ladasannya telah dipersiapkan oleh Bani Umayyah yang
besar, dan Abbasiyah ini di dalam kepemimpinan masyarakat Islam lebih dari sekedar
penggantian dinasti. Ia merupakan revolusi dalam sejarah Islam, suatu titik balik yang sama
pentingnya dengan revolusi Prancis, dan revolusi Rusia di dalam sejarah Barat.
Seluruh anggota keluarga Abbas dan pemimpinan umat Islam menyatakan setia kepada
Abdul Abbas Ash-Shaffah sebagai khalifah mereka. Ash-Shaffah kemudian pindah ke Ambar,
sebelah barat sungai Eufrat deket Baghdad. Ia menggunakan sebagian besar dari masa
pemerintahannya untuk memerangi para pemimpin Arab yang kedapatan membantu Bani
Umayyah. Ia mengusir mereka kecuali Abdurahman, yang tidak lama kemudian mendirikan
Dinasti Umayyah di Spanyol. Ash-Shaffah juga memutuskan untuk menghabisi nyawa beber
apa orang pembantu Bani Umayyah.
Kekhalifahan Ash-Shaffah hanya bertahan selama 4 tahun, sembilan bulan. Ia wafat pada
tahun 136 H di Abar, satu kota yang masa pemerintahan Bani Abbasiyah dalam empat
periode berikut.
1. Masa Abbasiyah I,yaitu semenjak lahirnya daulah Abbasiyah tahun 132 H (750 M)
sampai meninggalkan Khalifah Al- Watsiq 232 H (847 M).
2. Masa Abbasiyah II, yaitu berdirinya daulah Buwaihiyah di Baghdad pada tahun 334 H
(946 M).
3. Masa Abbasiyah III, yaitu dari berdirinya daulah Buwaihiyah tahun 334 H (946 M)
sampai masuknya kaum Saljuk ke Baghdad tahun 447 H (1055 M).
4. Masa Abbasiyah IV, yaitu masuknya orang-orang Saljuk ke Baghdad tahun 447 H
(1055 M) sampai jatuhnya Baghdad ke tangan bangsa Mongol dibawah pimpinan
Hulagu Khan pada tahun 656 H (1258 M).
Pucak kejayaan Dinasti Abbasiyah terjadi pada masa khalifah Harun Ar-Rasyid (786-
809 M) dan anaknya Al-Makmun (813-833 M). Ketika Ar-Rasyid memerintah, Negara
dalam keadaan makmur, kekayaan melimpah, keamanan terjamin walaupun ada
juga pemberontakan, dan luas wilayahnya mulai dari Afrika Utara hingga ke India.
Pada masanya hidup pula para filsuf,pujangga,ahli baca Al-qur’an dan para ulama
dibidang agama. Didirikan perpustakaan yang diberi nama Baitul Hikmah,
didalamnya orang dapat membaca,menulis dan berdiskusi. Khalifah Harun Ar-Rasyid
sebagai orang yang taat beragama menunaikan ibadah haji setiap tahun yang diikuti
oleh keluarga dan pejabat-pejabatnya serta para ulama ],dan berderma kepada fakir
miskin.
A) BIDANG AGAMA
Kemajuan dibidang agama antara laindalam bebrapa bidang ilmu, yaitu
ulumul Qur’an, ilmu tafsir, hadis, ilmu kalam, bahasa, dan fiqih
1. Fiqh
Pada masa dinasti abbasiyah lahir para tokoh bidang fiqh dan pendiri mazhab
antara lain sebagai berikut.
B. Bidang Umum
Dalam bidang umum antara lain berkembang berbagai kajian dalam bidang filsafat,
logika, metafisika, matematika, ilmu alam, geomentri, aljabar, aritmetika, mekanika,
astronomi, music kedokteran, kimia, sejarah, dan sastra.
1. Filsafat
Kajian filsafat dikalangan umat islam mencapai puncaknya pada daulah Abbasiyah,
diantaranya dengan penerjahan filsafat Yunani ke dalam bahasa arab.
1) Abu ishaq al-kindi (809-873 M). karyanya lebih dari 231 judul.
2) Abu Nasr Al-farabi (961 M). karyanya lebih dari 12 buah buku. Ia memperoleh
gelar Al-Mualimuts Tsani (the second teacher), yaitu guru kedua, sedangkan guru
pertama dalam bidang filsafat adalah Aristoteles.
3) Ibnu sina, terkenal dengan Avicernna (980-1037 M). ia seorang filsuf yang
menghidupkan kembali filsafat yunani aliran aristotees dan palto. Selain filsuf
Avicenna juga seorang dokter istana kenamaan. Diantara bukunya yang terkenal
adalah Asy-Syifa dan Al-Qanun fi Ath-Thib
4) Ibnu Bajah (w. 581 H)
5) Ibnu Tufail (w 581 H), penulis buku novel filsafat Hayy bin Yadzan
6) Al-ghazali (1058-1111 M). Al-Ghazali mendapat julukan al- hujjatu islam.
Karyanya antara lain Maqasid al-falasifah al-munqid minadh dhalal, tahafut al-
falasifah, dan ihya ulumuddin
7) Ibnu rusyd dibarat dikenal dengan averros(1126-1198 M). ibnu rusyd, seorang
filsuf, dokter,dan ulama. Karyanya antara lain: Mabadi al-falasifah, tahfut,
tahafut at- tahufut al falasifah, al-kuliah fi ath-thibb, dan bidayah al-mujtahid.
2. Ilmu Kedokteran
Ilmu kedoteran pada masa daulah Abbasiyah berkembang pesat. Rumah-rumah sakit
besar dan sekolah kedokteran banyak didirikan.
1). Abu Zakaria Yahya bin Mesuwaih (W. 242 H), seorang ahli farmasi di rumah sakit
Jundhisapur Iran
2). Abu Bakar Ar-Razi (Rhazes) (864-932 M) dikenal sebagai “Galien Arab”
3). Ibnu Sina (Avicenna), karyanya yang terkenal adalah Al-Qanun fi Ath-Thib tentang teori
dan praktik ilmu kedokteran serta membahas pengaruh obat-obatan, yang diterjamahan ke
dalam bahasa Eropa, Canon of Medicine.
4). Ar-Razi, adalah tokoh pertama yang membedakan antara penyakit cacar dengan measles,
Ar-Razi adalah penulis buku mengenai kedokteran anak.
3. Matematika
Terjemahan dari buku-buku asing ke dalam bahasa arab, menghasilkan karya dalam bidang
matematika. Di antara ahli matematika Islam yang terkenal adalah Al-Khawarizmi. Al-
Khawirizmi adalah pengarang kitab Al-Jabar wal Muqabalah (ilmu hitung) dan Penemu
angka nol. Sedangkan angka latin 1,2,3,4,5,6,7,8,9,0 disebut angka arab karena diambil dari
Arab. Sebelumnya dikenal angka Romawi I,II,III,IV,V dan seterusnya. Tokoh lain adalah Abu
Al-Wafa Muhammad bin Muhammad bin ismail bin Al-abbas (940-998),terkenal sebagai ahli
ilmu matematika.
4.Farmasi
Di antara ahli farmasi pada masa Dinasti Abbsiyah adalah Ibnu Baithar, karyanya
yang terkenal adalah Al-Mughni (berisi tentang obat-obatan), Jami Al-Mufradat
Al-Adawiyah (berisi tentang obat-obatan dan makanan bergizi)
5.Ilmu Astronomi
Kaum muslimin mengkaji dan menganalisis berbagai aliran ilmu astronomi dari berbagai
bangsa seperti bangsa Yunani,India,Persia,Kaldan ,dan ilmu falak Jahiliah, diantara ahli
astronomi Islam adalah
1) Abu Mansur Al-Falaki (w. 272 H). karyanya yang terkenal adalah Isbat Al-Ulum dan
Hayat Al-Falak.
2) Jabir Al-Batani (w. 319 H). Al-Batani adalah pencipta teropong bintang pertama.
Karyanya yang terkenal adalah kitab Ma’rifat Mathiil Buruj Baina Arbai Al-Falak.
3) Raihan Al-Biruni (w. 440 H). karyanya adalah At-Tafhim li Awal As-Sina At-Tanjim.
6. Geografi
Dalam bidang geografi umat islam sangat maju, karena sejak semula bangsa arab
merupakan bangsa pedagang yang biasa menempuh jarak jauh untuk berniaga.
Di antara wilayah pengembaraan umat islam mengembarake cina dan Indonesia
pada masa-masa awal kemunculan islam. Di antara tokoh ahli geografi yang
terkenal adalah.
1. Abdul Hasan Al-Mas’udi(w. 345 H/956 H), seorang penjelajah yang
mengadakan perjalajan sampai Persia,india, Srilanka,cina, dan penulis buku
Muruj Az-Zahab waMa’adin Al-jawahir.
2. Ibnu khurdazabah (820-913M) berasal dari Persia yang dianggap sebagai ahlli
geografi islam tertua. Di antara karyanya adalah Masalik wa Al-Mamalik,
tentang data-data penting mengenai sistem pemerintahan dan peraturan
keuanggan.
3. Ahmad El-yakubi, penjelajah yang pernah mengadakan perjalanan sampai
Armenia, Iran, India, Mesir, Maghribi, dan penulis buku Al-Buldan.
4. Abu Muhammad Al-Hasan Al-hamadi ( w.334 H/946M), karyanya berjudul
Sifatu Jazirah Al-Arab.
7. Sejarah
1) Ahmad bin Al-Ya’kubi (w. 895 M) karyanya adalah Al-Buldan (negeri-negeri), At-
Tarikh (sejarah)
2) Ibnu Ishaq
3) Abdullah bin Muslim Al-Qurtubah (w. 889 M), penulis buku Al-Imamah wa As-
Siyasah, Al-Ma’rif, ‘Uyunul Ahbar dan lain-lain
4) Ibnu hisyam
5) Ath-Thabari (w. 923 M), penulis buku kitab Al-Umarm wa Al-Muluk
6) Al-Maqrizi
7) Al-Baladzuri (w. 892 M), penulis buku-buku sejarah
8. Sastra
Dalam bidang sastra, Baghdad merupakan kota pusat seniman dan sastrawan.
Para tokoh sastra lain:
1) Abu Nuwas, salah seorang penyair terkenal dengan karya cerita humornya
2) An-Nasyasi, penulis buku buku Alfu Lailah wa Lailah (The Arabian
Night),adalah buku cerita sastra seribu satu malam yang sangat terkenal dan
terjemahkan hamper seluruh bahasa dunia.
Adapun dinasti yang lahir dan melepaskan diri dari kekuasaan Baghdad pada masa
khalifah Abbasiyah, diantaranya adalah sebagai berikut.
1) Thahiriyah di Khurasan, Persia (820-872 M)
2) Safariyah difars, Persia (868-901 M)
3) Samaniyah di Transoxania (873-998 M)
4) Sajiyyah di Azerbaijan (878-930 M)
5) Buwaihiyah , Persia (932-1055 M)
6) Thuluniyah di Mesir ( 837-903 M)
7) Ikhsidiyah di Turkistan (932-1163 M)
8) Ghazwaniyah di Afghanistan (962-1189 M)
9) Dinasti Saljuk (1055-1157 M)
10) Al-Barzuaqani, kurdi (959-1015 M)
11) Abu ali, Kurdi (990-1095 M)
12) Ayyubiyah, kurdi (1167-1250 M)
13) Idrisiyah di Maroko (788-985 M)
14) Aghlabiyah di Tunisa (800-900 M)
15) Dulafiyah di Kurdistan (825-898 M)
16) Alawiyah di tabiristan (864-928 M)
17) Hamdaniyah di Aleppo dan Musil (929-1002 M)
18) Mazyadiyah di Hillah (1011-1150 M)
19) Ukailiyah di Mausil (996-1095 M)
20) Mirdasiyah di Aleppo (1023-1079M)
21) Dinasti Umayyah di Spanyol
22) Dinasti fatimiyah di Mesir
Dari latar belakang dinasti tesebut, tamapak jelas adanya persaingan
antarbangsa terutama antara arab,Persia,dan turki. Disamping latar belakang
kebangsaan, dinasti-dinasti itu juga dilatarbelakangi paham keagamaan, ada yang
berlatar belakang Syi’ah dan ada pula yang Sunni.
2) Konflik keagamaan
Fanatisme keagamaan terkait erat dengan persoalan kebangsaan,pada periode
Abbasiyah, konflik keagamaan yang muncul menjadi isu sentra sehingga
mengakibatkan terjadi perpecahan. Berbagai aliran keagamaan seperti
Mu’tazilah, Syi’ah, Ahlus Sunnah, dan kelompok-kelompok lainnya menjadikan
pemerintahan Abbasiyah mengalami kesulitan untuk mempersatukan berbagai
faham keagamaan yang ada.
3) Perang Salib
Perang Salib merupakan sebab dari eksternal umat Islam. Perang Salib yang
berlangsung beberapa gelombang banyak menelan korban. Konsentrasi dan
perhatian pemerintahan Abbasiyah terpecah untuk menghadapi tentara salib
sehingga memunculkan kelemahan-kelemahan.
4) Serangan Bangsa Mongol (1258 M)
Serangan tentara Mongol ke wilayah kekuasaan islam menyebabkan keukatan
islam menjadi lemah, apalagi serangan Hulagu Khan dengan kekuatan Abbasiyah
menjadi lemah dan akhirnya menyerah kepada kekuatan Mongol.
PENUTUP
A. KESIMPULAN