Sungai Buatan yang Terletak pada The Royal Pita Maha Resort
Sistem pengolahan air bekas dan air hujan pada masing-masing bangunan memanfaatkan
tanaman enceng gondok yang berada pada kolam di areal pinggir villa, dimana tanaman enceng
gondok ini berfungsi untuk mengolah air bekas dan air hujan karena sifat alami enceng gondok ini
mampu menyerap zat kimia yang mencemari air, sehingga air yang sudah diolah dapat digunakan
kembali untuk menyiram tanaman dan sisanya dialirkan ke sungai Ayung. Penerapan sistem seperti
ini sangat efektif karena tidak membutuhkan biaya yang besar apalagi tanaman enceng gondok
sangat mudah ditemukan dan pertumbuhannya sangat cepat.
Untuk transportasi mekanis di The Royal Pita Maha Resort terdapat Lift, lift pertama
terletak di daerah setelah melewati lobby, terdapat dua buah lift yang saling berhadapan di daerah
ini, pada eksteriornya lift ini menggunakan gaya arsitektur Bali dengan detail-detail ornamen.
Untuk lift lainnya terletak di bawah restaurant, lift ini menghubungkan antara lantai 1 (daerah
restaurant paling dasar) dan lantai 2 (daerah bangunan / The Royal Pita Maha Resort bagian
bawah). Lift ini dapat menampung maksimal 8 orang dalam sekali pengangkutan.
Tipologi bangunan di The Royal Pita Maha Resort memiliki ciri khas bangunan Arsitektur
Bali. Dimana yang paling menonjol adalah penggunaan atap alang-alang dan batu Paras Taro yang
kini diperkirakan sudah langka.
Dari segi struktur atap, bangunan dan unit-unit villa cenderung menggunakan Struktur
Rangka Bidang dengan ditopang oleh kolom-kolom khas Bali atau yang disebut saka. Rangka
struktur berbahan kayu dan bambu yang menopang penutup atap alang-alang agar setiap unit
bangunan di dalam resort memiliki kesan alami dan menyatu dengan alam.