Anda di halaman 1dari 33

TUGAS ALAT INDUSTRI KIMIA

DISUSUN OLEH :

1. ZIANKA AUDY SHESARUNY (03031381621056)


2. ADE AZMI AMELIA (03031381621058)
3. RIDHO MUHAMMAD (03031381621060)
4. M. FACHRURROZI PASMAWIJAYA (03031381621074)
5. MUHAMMAD FACHRIE (03031381621095)
6. NURHAYYU TAGAR MOLEK (03031381621103)
7. RIZKI GUMELAR (03031381621104)
8. YAYAT SETIAWAN (03031381621106)

FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK KIMIA
2017
Pembeda Fungsi Prinsip kerja Pengertian
Pada industri, fan Fan memiliki prinsip keja Perangkat mekanis yang
padaumumnya yang sama seperti blower digunakan untuk membuat
digunakan untuk yaitu mengalirkan gas aliran gas kontinu seperti
pasokan ventilasi serta mengubahnya dari udara.
atau udara tekanan rendah ke
pembakaran, tekanan tinggi sebagai
untukmensirkula akibat adanya gaya
Fan si udara atau gas sentrifugal yang dialami
lainnya melewati oleh gas tersebut. Tetapi
alat dan untuk bedanya dengan blower
mengeluarkan ialah fan mampu untuk
udara ataugas hadling bahan dan cocok
lainnya dari alat untuk operasi kondisi
kasar. Tekanan yang
dibawa < 1 psig
Memperbesar Mengalirkan gas serta Mesin atau alat yang
tekanan udara mengubahnya dari digunakan untuk menaikkan
atau gas yang tekanan rendah ke atau memperbesar tekanan
akan dialirkan tekanan tinggi sebagai udara atau gas yang akan
dalam akibat adanya gaya dialirkan dalam suatu
Blower
suatu ruangan. sentrifugal yang dialami ruangan tertentu juga
oleh fluida tersebut. sebagai pengisapan atau
pemvakuman udara atau gas
tertentu.

Menghisap udara Setiap kali udara dari Sebuah alat yang berfungsi
panas di dalam dalam ruangan terhisap untuk mempercepat sirkulasi
ruang dan keluar maka udara bersih udara di dalam rumah.
membuangnya dari luar ruangan akan
keluar dan pada masuk keruangan melalui
saat bersamaan lubang ventilasi, begitu
Exhaust Fan
menghisap udara seterusnya. Hal tersebut
segar dari luar dimungkinkan karena
masuk ke dalam saat udara terhisap keluar
ruangan. maka tekanan udara total
di dalam ruangan
menjadi lebih kecil dari

2
tekanan udara diluar
ruangan.
Mengkonversi Alat ini menarik udara Turbin adalah sebuah mesin
energi kinetik yang bertekanan tinggi berputar yang mengambil
cairan yang
untuk dilepaskan ke energi dari aliran fluida.
bergerak atau gas Turbin sederhana memiliki
menjadi energi udara sekitar dengan cara
satu bagian yang bergerak,
rotasi yang dapat pergerakan angin. Pada "asembly rotor-blade”.
digunakan untuk
saat angin menyentuh Contoh turbin awal adalah
menggerakkan kincir angin dan roda air.
dinamo dan turbin, ventilator akan
Sebuah turbin yang bekerja
menghasilkan berputar sesuai dengan terbalik disebut kompresor
listrik.
kecepatan angin itu. atau pompa turbo. Turbin
Turbin
Karena perbedaan gas, uap dan air biasanya
memiliki "casing" sekitar
tekanan yang rendah baling-baling yang
sesuai dengan prinsip memfokus dan mengontrol
Bernoulli, udara yang fluid. "Casing" dan baling-
baling mungkin memiliki
tekanannya berbeda akan
geometri variabel yang dapat
tertarik dan dilepaskan ke membuat operasi efisien
udara sekitar. untuk beberapa kondisi
aliran fluid.

Merubah energi Memampatkan udara di Sebuah mesin atau alat


kinetik menjadi dalam silinder dengan mekanik yang berfungsi
energi tekan torak. untuk meningkatkan tekanan
dengan prinsip atau memampatkan fluida
kerjanya gas atau udara. Kompresor
memindahkan biasanya menggunakan
fluida yang motor listrik, mesin diesel
Kompressor
kompresibel dari atau mesin bensin sebagai
tekanan rendah tenaga penggeraknya.
ke tekanan lebih
tinggi untuk
menghasilkan
udara
bertekanan.
Expander Menurunkan Meningkatkan dan Sebuah alat mekanik untuk

3
temperatur dari menurunkan volume mengubah sebagian energi
gas yang dalam suatu siklus dari aliran proses menjadi
diexpansi untuk perubahan yang kerja mekanik, sehingga
proses berkesinambungan. menyebabkan penurunan
refrigeration. pada temperatur dan tekanan
dalam proses fluida

1. Fan

Fan merupakan peralatan yang mengalirkan suatu fluida gas dengan cara menciptakan
perbedaan tekanan memalui pertukaran momentum dari bilah fan ke partikel-partikel fluida gas.
Impeller fan mengubah energi mekanik rotasional menjadi energi kinetik dan statik dalam fluida gas
sehingga mengahasilkan efisiensi energi yang bergantung pada jenis bilah fan yang digunakan.
Fluida yang dipindahkan oleh fan seringkali adalah udara atau asap yang berbau (Yogi, 2009).
Fan dibedakan menjadi dua macam, yaitu centrifugal fan dan axsial fan. Kedua fan tersebut
dibedakan bedasarkan aliran udaranya. Centrifugal fan memiliki aliran udara yang bergerak dengan
menggunakan impeler berputar, sedangkan axsial fan beroperasi seperti propeler sehingga memiliki
aliran udara yang bergerak disepanjang porosnya.

1.1 Jenis-jenis Fan

a. Fan Sentrifugal

Fan sentrifugal meningkatkan kecepatan aliran udara dengan impeler berputar. Kecepatan
meningkat sampai mencapai ujung blades dan kemudian diubah ke tekanan. Fan ini mampu
menghasilkan tekanan tinggi yang cocok untuk kondisi operasi yang kasar, seperti sistim dengan
suhu tinggi, aliran udara kotor atau lembab, dan handling bahan. Fan sentrifugal dikategorikan
berdasarkan bentuk bladenya.

4
Gambar 23. Fan Sentrifugal

Jenis-jenis dari fan sentrifugal, yaitu :

1) Fan radial dengan blade datar

Gambar 24. Fan radial dengan blade datar

Keuntungan :

 Cocok untuk tekanan statis tinggi (sampai1400 mmWC) dan suhu tinggi. 

 Rancangannya sederhana sehingga dapat dipakai untuk unit penggunaan khusus 

 Dapat beroperasi pada aliran udara yang rendah tanpa masalah getaran 

 Sangat tahan lama 

 Efisiensinya mencapai 75% 

 Memiliki jarak ruang kerja yang lebih besar yang berguna untuk handling padatan yang
terbang (debu, serpih kayu, dan skrap logam) 

Kerugian :

5
 Hanya cocok untuk laju aliran udara rendah sampai medium

2) Fan yang melengkung ke depan dengan blade yang melengkung ke depan

Gambar 25. Fan dengan blade melengkung

Keuntungan :

 Dapat menggerakan volum udara yang besar terhadap tekanan yang relative rendah. 

 Ukurannya relatif kecil 

 Tingkat kebisingannya rendah (disebabkan rendahnya kecepatan) dan sangat cocok untuk
digunakan untuk pemanasan perumahan, ventilasi, dan 

 penyejuk udara (HVAC). 

Kerugian :

 Hanya cocok untuk layanan penggunaan yang bersih, bukan untuk layanan kasar dan
bertekanan tinggi. 

 Keluaran fan sulit untuk diatur secara tepat. 

 Penggerak harus dipilih secara hati-hati untuk menghindarkan beban motor berlebih
sebab kurva daya meningkat sejalan dengan aliran udara. 

 Efisiensi energinya relative rendah (55-65%) 

3) Backward inclined fan, dengan blades yang miring jauh dari arah perputaran (jenis blade :
datar, lengkung dan airfoil)

6
Gambar 26. Backward inclined fan

Keuntungan :

 Dapat beroperasi dengan perubahan tekanan statis (asalkan bebannya tidak berlebih ke
motor). 

 Cocok untuk sistim yang tidak menentu pada aliran udara tinggi 

 Fan dengan blade datar lebih kuat, dengan blades lengkung lebih efisien (melebihi
85%), dengan blades air-foil yang tipis adalah yang paling efisien 

Kerugian :

 Tidak cocok untuk aliran udara yang kotor (karena bentuk fan mendukung terjadinya
penumpukan debu) 

 Fan dengan blades air-foil yang tipis akan menjadi sasaran erosi dan kurang stabil
karena mengandalkan pada pengangkatan yang dihasilkan oleh tiap blade. 

B. Fan Axial

Fan aliran aksial dirancang untuk menangani laju alir yang sangat tinggi dan tekanan
rendah. Fan aksial menggerakan aliran udara sepanjang sumbu fan. Cara kerja fan seperti
impeler pesawat terbang: blades fan menghasilkan pengangkatan aerodinamis yang
menekan udara. Fan ini terkenal di industri karena murah, bentuknya yang kompak dan
ringan.

7
Gambar 27. Fan Axial
Jenis-jenis dari fan axial, yaitu :

1) Fan propeller

Gambar 28. Fan Propeller

Keuntungan :
 Menghasilkan laju aliran udara yang tinggi pada tekanan rendah 

 Tidak membutuhkan saluran kerja yang luas (sebab tekanan yang
dihasilkannya kecil)

 Murah sebab konstruksinya yang sederhana 



 Mencapai efisiensi maksimum, hampir seperti aliran yang mengalir sendiri,
dan sering digunakan pada ventilasi atap 

 Dapat menghasilkan aliran dengan arah berlawanan, yang membantu dalam
penggunaan ventilasi 

8
Kerugian :
 Efisiensi energinya relative rendah 

 Agak berisik 

2) Fan pipa aksial

Gambar 29. Fan Pipa Aksial

Keuntungan :

 Tekanan lebih tinggi dan efisiensi operasinya lebih baik daripada fan propeller 

 Cocok untuk tekanan menengah, penggunaan laju aliran udara yang tinggi, misalnya
pemasangan saluran HVAC 

 Dapat dengan cepat dipercepat sampai ke nilai kecepatan tertentu (karena putaran
massanya rendah) dan menghasilkan aliran pada arah berlawanan, yang berguna dalam
berbagai penggunaan ventilasi 

 Menciptakan tekanan yang cukup untuk mengatasi kehilangan di saluran dengan ruang
yang relatif efisien, yang berguna untuk pembuangan 

Kerugian :
 Relatif mahal 

 Kebisingan aliran udara sedang 

 Efisiensi energinya relative rendah (65%) 

9

3) Fan dengan baling-baling aksial

Gambar 30. Vane Axial Fan

Keuntungan :

 Cocok untuk penggunaan tekanan sedang sampai tinggi (sampai 500 mmWC), seperti
induced draft untuk pembuangan boiler 

 Dapat dengan cepat dipercepat sampai ke nilai kecepatan tertentu (disebabkan putaran
massanya yang rendah) dan menghasilkan aliran pada arah berlawanan, yang berguna
dalam berbagai penggunaan ventilasi 

 Kebanyakan energinya efisien (mencapai 85% jika dilengkapi dengan fan airfoil dan
jarak ruang yang kecil) 

Kerugian :
 Relatif mahal dibanding fan impeller

1. Blower
Blower merupakan alat yang memilliki prinsip yang sama seperti prinsip kompresor yaitu alat
yang digerakkan oleh mesin penggerak berupa motor listrik atau eengine. Pada blower biasanya
menggunakan tekanan yang tidak terlalu tinggi dan dipakai untuk memisahkan udara dari partikel
berukuran kecil seperti serbuk atau biji. Blower dapat mencapai tekanan yang lebih tinggi daripada
fan, sampai 1,20 kg/cm2. Dapat juga digunakan untuk menghasilkan tekanan negatif untuk sistim
vakum di industri. Blower sentrifugal dan blower positive displacement merupakan dua jenis
utama blower, yang dijelaskan dibawah.

10
1.1 Jenis-Jenis Blower

a. Blower sentrifugal
Blower sentrifugal terlihat lebih seperti pompa sentrifugal daripada fan. Impelernya
digerakan oleh gir dan berputar 15.000 rpm. Pada blower multi-tahap, udara dipercepat setiap
melewati impeler. Pada blower tahap tunggal, udara tidak mengalami banyak belokan,
sehingga lebih efisien. Blower sentrifugal beroperasi melawan tekanan 0,35 sampai 0,70
kg/cm2, namun dapat mencapai tekanan yang lebih tinggi. Satu karakteristiknya adalah bahwa
aliran udara cenderung turun secara drastis begitu tekanan sistim meningkat, yang dapat
merupakan kerugian pada sistim pengangkutan bahan yang tergantung pada volum udara yang
mantap. Oleh karena itu, alat ini sering digunakan untuk penerapan sistim yang cenderung
tidak terjadi penyumbatan.

Gambar 2.1 Blower Sentrifugal (Fan Air Company


Berdasarkan bentuk sudut ( blade ) impellernya, blower sentrifugal terbagi atas 3 jenis yaitu :

 Forward Curved Blade


Forward Curved adalah bentuk blade yang arah lengkungan bagian ujung terpasang
diatas searah dengan putaran roda. Pada forward curved terdapat susunan blade secara paralel
(multi blade) keliling shroud. Karena bentuknya, maka pada jenis ini udara atau gas
meninggalkan blade dengan kecepatan yang tinggi sehingga mempunyai discharge velocity yang
tinggi dan setelah melalui housing scroll sehingga diperoleh energi potensial yang besar. Bagan
konstruksi alat ini diperlihatkan pada gambar 2.1.1 .

11
Gambar 2.1.1 Blower Sentrifugal dengan Forward Curved Blade

keterangan gambar:
1. Shroud
2. Hub ( pusat )
3. Blade ( bilah / pisau )

 Backward Curved Blade.


Tipe ini mempunyai susunan blade yang sama dengan forward curved blade, hanya arah
dan sudu blade akan mempunyai sudut yang optimum dan merubah energi kinetik ke energi
potensial ( tekanan secara langsung ). Blower ini didasarkan pada kecepatan sedang, akan tetapi
memiliki range tekanan dan volume yang lebar sehingga membuat jenis ini sangat efisien untuk
ventilator. Untuk jelasnya dapat diperlihatkan pada gambar 2.1.2.

12
Gambar 2.1.2 Blower Sentrifugal dengan Backward Curved Blade
Keterangan gambar 2.12 :
1. Shroud
2. Hub ( pusat )
3. Blade ( bilah / pisau )

 Radial Blade
Didalam pemakaiannya dirancang untuk tekanan statis yang tinggi pada kapasitas yang
kecil. Namun demikian perkembangan saat ini jenis bentuk radial blade dibuat pelayanan
tekanan dan kecepatan putaran tinggi.

b. Blower jenis positive-displacement


Blower jenis positive displacement memiliki rotor, yang "menjebak" udara dan
mendorongnya melalui rumah blower. Blower ini me nyediakan volum udara yang konstan
bahkan jika tekanan sistimnya bervariasi. Cocok digunakan untuk sistim yang cenderung
terjadi penyumbatan, karena dapat menghasilkan tekanan yang cukup (biasanya sampai
mencapai 1,25 kg/cm2) untuk menghembus bahan-bahan yang menyumbat sampai terbebas.
Mereka berputar lebih pelan daripada blower sentrifugal (3.600 rpm) dan seringkali digerakkan
dengan belt untuk memfasilitasi perubahan kecepatan.

13
Gambar 2.2 Positive diplacement blower

2. Kompressor

Kompresor adalah suatu mesin fluida yang berfungsi untuk merubah energi kinetik menjadi
energi tekan dengan prinsip kerjanya memindahkan fluida kompresibel dari tekanan rendah ke
tekanan lebih tinggi untuk menghasilkan udara bertekanan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu :

1. Menurunkan volume ruang tertutup.


2. Memberikan tambahan energi dengan sudu-sudu putar ke fluida.

Kompresor mempunyai bidang pengunaan yang luas mulai dari Industri kecil sampai
ke Industri perminyakan dan Gas Bumi. Beberapa jenis penggerak yang sering digunakan
sebagai penggerak kompresor antara lain :

1. Elektro motor
2. Internal Combustion Engine (Motor Mesin Diesel Dan Turbin Gas)
3. Eksternal Combustion Engine (Turbin Uap)

3.2 Jenis Kompressor

3.2.1 Kompresor Kerja Pasif (Positive Displacement Compressor)

Pada Jenis Positive Displacement Compressor ini, sejumlah udara atau gas di kompres
dalam ruang kompresi dan volumenya secara mekanik menurun, menyebabkan peningkatan
tekanan kemudian di alirkan keluar. Pada kecepatan konstan, aliran udara tetap konstan dengan
variasi pada tekanan pengeluaran. kompresor ini dibagi dalam dua jenis yaitu:

14
a. Kompresor Reciprocating

Didalam industri, Kompresor Reciprocating paling banyak digunakan untuk


mengompresi baik udara maupun Refrigerant. Prinsip kerjanya seperti pompa sepeda dengan
karakteristik dimana aliran keluar tetap hampir konstan pada kisaran tekanan pengeluaran
tertentu. Kapasitas kompresor propolsional langsung terhadap kecepatan keluarnya. Seperti
denyutan kompresor reciprocating tersedia dalam berbagai konfigurasi, terdapat empat jenis
yang paling banyak digunakan yaitu vertical, dan horizontal balance opposed, dan tandem.
Jenis kompresor reciprocating vertical digunakan untuk kapasitas antara 50-150 cfm.

b.Kompresor Putar /Rotary

Kompresor Rotary mempunyai rator dalam suatu tempat dengan piston dan memberikan
pengeluaran kontinyu bebas denyutan. Kompresor beroperasi pada kecepatan tinggi dan
umumnya menghasilkan hasil keluaran yang lebih tinggi dibandingkan kompresor Reciprocating.
Biaya investasinya rendah, bentuknya kompak, ringan dan mudah perawatannya, sehingga
kompresor ini sangat populer di industri. Biasanya digunakan dengan ukuran 30 sampai 200 hp
atau 22 kw sampai 150 kw . jenis dari kompresor putar adalah :

 Kompresor Lobe (Root Blower)


 Kompresor Ulir
 Jenis baling-baling putar /baling-baling luncur

3.2.2 Kompresor Kerja Dinamik (Non Positive Displacement Compressor)

Kompresor Dinamik memberikan energi kecepatan untuk aliran udara atau gas yang
kontinyu, menggunakan impeller yang berputar pada kecepatan yang sangat tinggi. Energi
kecepatan berubah menjadi energi tekan karena pengaruh Impeller dan volute pengeluaran atau
diffusers. Kompresor kerja dinamik terbagi dalam beberapa jenis , yaitu :

a. Radial flow (Centrifugal) Compressor

Kompresor Radial adalah Kompresor yang menggunakan sistem sentrifugal dengan putaran
tinggi (300-400) biasanyan digerakkan oleh turbin uap atau turbin gas yang mempunyai

15
karakteristik yang hampir sama. Kompresor ini biasanya digunakan untuk supercharger motor
berdaya besar, terutama diesel. Didalam kompresor radial, sifat-sifat gas yang dipindah terutama
volume jenis dan temperatur harus diperhitungkan.

Berdasarkan hukum kekekalan energi bahwa energi tidak dapat diciptakan dan
dimusnahkan, Tetapi energi hanya dapat dikonversikan dari suatu bentuk energi ke energi yang
lainnya. Begitu juga kompresor sentrifugal juga menggunakan prisip konversi energi untuk
menaikan tekanan. Kompresor Sentrifugal termasuk dalam kelompok kompresor dinamik adalah
kompresor dengan prinsip kerja mengkonversikan energi kecepatan gas/udara yang dibangkitkan
oleh aksi/gerakan impeller yang berputar dari energi mekanik unit penggerak menjadi energi
potensial (tekanan) di dalam diffuser.

Proses kerja kompresor sentrifugal adalah kompresor yang bekerja dengan


memberikan tambahan energi pada udara atau gas melalui gaya sentrifugal yang diberikan oleh
impelernya. Gas dihisap kedalam kompresor melalui saluran hisap kemudian diteruskan kedalam
Diafragma yang berfungssi sebagai pengarah aliran dan selanjutnya masuk kedalam impeller,
kemudian impeller memberikan pusaran dengan kecepatan yang sangat tinggi. Akibat dari
putaran yang tinggi tersebut maka gas akan terlempar keluar dari impeller karena adanya gaya
sentrifugal yang terjadi, Kemudian tekanan dan kecepatan dari gas akan naik setelah gas lepas
dari ujung impeller. Gas diperlambat dalam suatu saluran yang disebut diffuser, yang ternyata
lebih mudah dan efisien untuk mempercepat aliran dibandingkan memperlambat. Karena dengan
diperlambat aliran cendrung tersebar dengan tidak terarah. Akibat dari aliran tidak terarah akan
menyebabkan adanya kecendrungan timbulnya aliran turbulen dan arus stedy, yaitu merubah
energi kinetik menjadi energi panas dari energi-energi tekanan. Oleh karena itu perlu di jaga
aliran tersebut tetap searah dengan memasang penyearah (Guide Vane).

b. Axial flow compressor

Pada kompresor aksial,umumnya fluida gas bergerak secara paralel dengan Shaft
Dinamik. Energy diberikan oleh Blade Stator dengan pengaruh penambahan pada densitas gas
dan tekanan statis.

3. Exhaust Fan

16
Alat ini berfungsi untuk menghisap udara panas di dalam ruang dan membuangnya ke luar
dan pada saat bersamaan menghisap udara segar di luar masuk ke dalam ruangan. Fungsi lain
exhaust fan adalah mengatur volume udara yang akan disirkulasikan pada ruang. Supaya sehat
setiap ruang butuh sirkulasi udara berbeda sesuai dengan fungsinya. Berikut ini merupakan
bagaimana cara bekerja dari Exhaust Fan:

 Diasumsikan Exhaust Fan terpasang pada suatu ruangan dengan ukuran proporsional, satu
ruang dengan luas 12 meter persegi akan memadai dengan 1 Exhaust Fan ukuran 10 inchi,
tentunya perlu diperhatikan bahwa di ruangan tersebut harus ada ventilasi/lubang udara yang
lain.
 Exhaust Fan akan berfungsi pada mode ‘exhaust’ atau menghisap, bukan pada mode ‘fan’
seperti kipas angin biasa.
 Saat Exhaust Fan diaktifkan maka Exhaust Fan akan menghisap udara dari dalam ruangan dan
membuangnya keluar ruangan.
 Udara yang dihisap dan terbuang adalah udara ‘kotor’ yang sebelumnya berada di dalam
ruangan.
 Dengan terhisap dan terbuang tentu volume/jumlah udara kotor di dalam ruangan akan
berkurang.
 Setiap kali udara (kotor) terhisap keluar maka udara bersih dari luar ruangan akan masuk ke
ruangan melalui lubang ventilasi, begitu seterusnya, hal tersebut dimungkinkan karena saat
udara terhisap ke luar maka TEKANAN UDARA TOTAL di dalam ruangan menjadi lebih
kecil dari tekanan udara di luar ruangan, dengan demikian maka ruangan akan mendapatkan
supply udara dari luar ruangan.
 Hal ini akan terus berulang selama EF dalam keadaan ON. Dengan demikian maka udara di
dalam ruangan akan terasa lebih segar dan tentu saja sejuk, karena volume udara kotor selalu
terhisap keluar dan digantikan dengan udara yang bersih setiap saat.

3.1 Jenis –Jenis Exhaust Fan


Berdasarkan pemasangannya exhaust fan dibagi 3 yaitu: Wall Mount, Window Mount,
Ceiling Mount .

17
4.1.1 Wall Mounted
Dipasang di di dinding yang pada bagian belakang dinding
harus berhubungan langsung dengan udara luar untuk
pembuangan udara.

4.1.2 Window Mount


Dipasang di jendela kaca (ketebalan 3 – 7 mm). Bila dipasang
di antara ruang dalam satu ruangan besar, pastikan ada akses
keluar masuk udara pada ruangan besar itu.

4.1.3 Ceiling Mount


Dipasang di plafon tapi hanya berfungsi melepas
udara dari ruangan keluar. Pada tipe ini ada jenis
ventilating fan yang dilengkapi pipa penyalur udara
ke luar. Maspion misalnya, untuk tipe itu melansir
produk baru yang dilengkapi lampu (fitting lamp).

4. Expander
Expander adalah sebuat alat mekanik untuk mengubah sebagian energy dari aliran proses
menjadi kerja mekanik, sehingga menyebabkan penurunan pada temperature dan tekanan dalam
proses fluida. Fungsi utama dari expander adalah untuk menurunkan temperature dari gas yang
diekspansi untuk proses refrigeration.
Prinsip kerja expander adalah meningkatkan dan menurunkan volume dalam suatu siklus
perubahan yang berkesinambungan. Pada awal proses peningkatan volume, uap dipindahkan ke
sebuah ruangan, menghasilkan tenaga kemudian dikirim keluar melalui jaringan mesin. Pada
beberapa hal uap dihentikan dan ditinggalkan untuk memperbesar volume uap tersebut dan tetap

18
menghasilkan tenaga yang dikirim ke output namun dalam jumlah yang semakin sedikit seiring
dengan turunnya tekanan selama perluasan. Pada akhir perluasan, expander berada dalam perluasan
maksimal.dalam hal ini katup pengeluaran terbuka lalu uap keluar dari expander. Lalu expander
melanjutkan siklus untuk menurunkan volume uap lal uap keluar ke pembuangan. Dalam hal ini,
pembuangan ditutup dan sisa uap yang terperangkap diperkecil volumenya ke ruangan yang tak
terkontaminasi.

4.1 Jenis- jenis Expander


a. Reciprocating Expander

 Sama dalam konsep dan desain dengan reciprocating compressor.

 Pada umumnya, bekerja pada tekanan masukan yaitu 4-20 MPa,meskipun mereka
digunakan dengan tekanan yang lebih rendahdari 4 MPa untuk aliran yang
berkekuatan kecil atau gas denganberat molekul kecil.

 Beroperasi pada kecepatan 500 rpm.

 Efisiensi termal berkisar dari 75% untuk unit yang kecil sampai85% untuk unit yang
besar.

Gambar 5.1 Reciprocating Expander


Kelebihan:

 Efisiensinya relatif tidak berubah

19
Kelemahan:

 Perawatan yang cukup mahal

 Adanya masalah pada katup

 Tidak sesuai dengan aliran pengembunan

b. Turbo Expander
 Turbo expander telah menggantikan reciprocating expanderdalam instalasi berenergi
tinggi seperti pada alat pencairanhelium yang kecil.

 Ukurannya berkisar dari 0.75- 7500 kW dengan rata-rataaliran di atas 28 juta m3/hari.

 Pabrik pemisahan udara tonasi yang besar sekarang adalahrealita disebabkan


perkembangan dari turbo expander yangefisien.

 Expander ini dipilih dari peralatan kriogenik yang lain karenakemampuannya untuk
mencairkan etana dan hidrokarbon yanglebih berat.

 
Gambar 5.2 Turbo Expander
Kelebihan:

 Efisiensi yang lebih tinggi

 Konstruksi yang sederhana

 Membutuhkan sedikit tenaga operasional

 Harganya murah

20
Kelemahan:

 Kotoran atau partikel yang padat dalam aliran gas dapat menyebabkan erosi
dalam expander

c. Turbo Alternator

Turbo alternator dikembangkan pada awal tahun 1960 untukmenyediakan mesin-mesin


turbo yang digunakan padaminiatur pendingin kriogenik dan meningkatkan efisiensidari
sistem tersebut. Secara signifikan mengurangi ukurandari heat exchanger dengan
menurunkan temperatur fluidayang digunakan pada pendingin kriogenik. Prinsip kerja turbo
altenator adalah mengubah energi kinetic di dalam pendingin menjadi energi listrik yang
kemudiandiarahkan secara eksternal oleh peralatan elektrik dandiubah dalam bentuk panas.

Gambar 5.3 Turbo Alternator

Kelebihan:

 Mengurangi ukuran dari heat exchanger denganmerendahkan temperatur dari


fluida yang digunakandalam pendingin kriogenik

Kelemahan:

 Pada Permanent Magnet Alternator: menyumbat rotorselama permulaan dan


pemindahan magnet rotor selamaberoperasi.l

 Pada Polyphase Induction Generator: mempunyaipertemuan voltasi dan efisiensi


yang buruk

21
6. TURBIN

Turbin adalah suatu alat atau mesin penggerak mula, di mana energi fluida kerja yang
langsung dipergunakan untuk memutar roda turbin melalui nosel di teruskan ke sudu-sudunya.
Jadi, berbeda dengan yang terjadi pada mesin torak, pada turbin tidak terdapat bagian mesin yang
bergerak translasi. Bagian turbin yang berputar dinamai rotor atau roda turbin, sedangkan bagian
yang tidak berputar dinamai stator atau rumah turbin. Roda turbin terletak di dalam rumah
turbin dan roda turbin memutar poros daya yang menggerakkan atau memutar bebannya
(generator listrik, pompa, kompresor, baling-baling atau mesin lainnya).

Di dalam turbin fluida kerja mengalami proses ekspansi, yaitu proses penurunan tekanan, dan
mengalir secara kontinu. Fluida kerjanya dapat berupa air, uap air atau gas.

ada 3 jenis turbin diantaranya :

 Turbin Air
 Turbin Uap
 Turbin Gas

22
6.1 Turbin Air

Contoh sebuah turbin air dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

6.2 Turbin Uap

Contoh sebuah Turbin uap (Steam Turbine) lihat gambar dibawah ini.

Back Pressure Industrial Steam Turbine

23
Turbin Uap (steam turbine) adalah suatu penggerak mula yang mengubah energi
potensial uap menjadi energi kinetik dan energi kinetik ini selanjutnya diubah menjadi energi
mekanis dalam bentuk putaran poros turbin. Poros turbin, lansung atau dengan bantuan roda gigi
reduksi, dihubungkan dengan mekanisme yang akan digerakkan. Tergantung pada jenis
mekanisme yang digunakan, turbin uap dapat digunakan pada berbagai bidang seperti pada
bidang industri, untuk pembangkit tenaga listrik dan untuk transportasi. Pada proses perubahan
energi potensial menjadi energi mekanisnya yaitu dalam bentuk putaran poros dilakukan dengan
berbagai cara.

Turbin uap modern pertama kali dikembangkan oleh Sir Charles Parsons pada tahun
1884. Pada perkembangannya, turbin uap ini mampu menggantikan peranan dari kerja mesin uap
piston torak. Hal ini disebabkan karena turbin uap memiliki kelebihan berupa efisiensi termal
yang besar dan perbandingan berat dengan daya yang dihasilkan yang cukup tinggi. Pada
prosesnya turbin uap menghasilkan gerakan rotasi, sehingga hal ini sangat cocok digunakan
untuk menggerakkan generator listrik. Pada saat ini, sudah hampir 80% pembangkit listrik
diseluruh dunia telah menggunakan turbin uap.

Secara umum turbin uap dapat digolongkan menjadi tiga macam yaitu turbin impuls,
reaksi dan gabungan. Penggolongan ini berdasarkan cara mendapatkan perubahan energi
potensial menjadi energi kinetik dari semburan uapnya.

Adapun turbin impuls mengubah energi potensial uapnya menjadi energi kinetik didalam
nosel (yang dibentuk oleh sudu-sudu diam yang berdekatan). Nosel diarahkan kepada sudu
gerak. Didalam sudu-sudu gerak, energi kinetik diubah menjadi energi mekanis. Energi potensial
uap berupa ekspansi uap, yang diperoleh dari perubahan tekanan awal hingga tekanan akhirnya
di dalam sebuah nosel atau dalam satu grup nosel yang ditempatkan didepan sudu-sudu cakram
yang berputar. Penurunan tekanan uap didalam nosel diikuti dengan penurunan kandungan
kalornya yang terjadi didalam nosel. Hal ini menyebabkan naiknya kecepatan uap yang keluar
dari nosel (energi kinetik). Kemudian energi kecepatan semburan uap yang keluar dari nosel
yang diarahkan kepada sudu gerak (sudu-sudu cakram yang berputar) memberikan gaya impuls
pada-pada sudu gerak sehingga menyebabkan sudu-sudu gerak berputar (melakukan kerja
mekanis).

24
Atau bisa dipahami secara sederhana pronsip kerja dari Turbin impuls yaitu turbin yang
proses ekspansi lengkap uapnya hanya terjadi pada kanal diam (nosel) saja, dan energi kecepatan
diubah menjadi kerja mekanis pada sudu-sudu turbin. Kecepatan uap yang keluar dari turbin
jenis ini bisa mencapai 1200/detik. Turbin jenis ini pertama kali dibuat oleh de Laval, yang mana
turbin ini mampu beroperasi pada putaran 30.000rpm. Pada aplikasinya turbin impuls ini
dilengkapi dengan roda gigi reduksi untuk memindahkan momen putar ke mekanisme yang akan
digerakkan seperti generator listrik.

Turbin reaksi yaitu turbin yang ekspansi uapnya tidak hanya terjadi pada laluan-laluan
sudu pengarah (nosel) yang tetap saja tetapi juga terjadi pada laluan sudu gerak (sudu-sudu
cakram yang berputar), sehingga terjadi penurunan keseluruhan kandungan kalor pada semua
tingkat sehingga terdistribusi secara seragam. Turbin yang jenis ini umumnyan digunakan untuk
kepentingan industri. Kecepatan uap yang mengalir pada turbin (yang biasanyan
nekatingkat) lebih rendah yaitu sekitar 100 – 200 m/detik.

6.3 Turbin Gas

Contoh sebuah Turbin Gas, lihat pada gambar di bawah ini.

Gambar turbin gas

25
Turbin gas adalah turbin yang menggunakan gas sebagai fluida penghasil energi potensial
untuk memutar poros turbin tersebut. Mungkin anda pernah mendengar tentang steam turbine.
Hampir kebanyakan pembangkit atau power plant menggunakan batubara, gas alam, minyak
atau reaktor nuklir untuk memproduksi uap / steam. Uap tersebut akan dialirkan melalui turbin
bertingkat dengan ukuran yang sangat besar dan dengan desain yang rumit, untuk memutar poros
output turbin dimana poros inilah yang biasa digunakan untuk memutar generator pembangkit.

Turbin air digunakan PLTA dengan menggunakan prinsip yang hampir sama dengan
turbin uap untuk membangkitkan listrik. Turbin air secara desain atau bentuk berbeda dengan
apa yang terlihat pada turbin uap, dikarenakan fluida kerja yang berupa air ini memiliki densitas
yang lebih besar ( bergerak lebih lambat ) dibandingkan uap, namun secara prinsip kerja adalah
sama.

Sedangkan turbin angin menggunakan angin sebagai tenaga penggeraknya. Jika turbin
yang satu ini sama sekali berbeda dengan kedua turbin di atas karena angin yang digunakan
angin alam yang bergerak sangat lambat, ringan , namun sekali lagi turbin angin juga
menggunakan prinsip yang sama.

Di dalam turbin gas, gas bertekanan tinggi memutar turbin. Pada mesin turbin gas
modern sekarang ini , mesin itu bisa memproduksi gas bertekanan sendiri dengan membakar
bahan seperti propana, natural gas, kerosene atau bahan bakar jet. Panas yang dihasilkan dari
pembakaran tersebuat akan mengembangkan udara sehingga udara panas dengan kecepatan
sangata tinggi ini mampu memutarkan turbin.

Mesin turbin gas memiliki rasio power-to-weight yang besar dibandingkan dengan mesin
diesel reciprocating. Sudah barang tentu ini sangat bermanfaat untuk meminimaliskan bobot
daripada tank M-1 namun tetap memiliki tenaga yang besar. Mesin turbin gas memiliki ukuran
yang relatif lebih kecil dibanding dengan mesin reciprocating dengan daya yang sama.

Namun bukan berarti turbin gas tidak memiliki kelemahan dibanding mesin
reciprocating, kelemahan tersebut yaitu masih mahalnya biaya rakit dan material komponennya.
Hal ini wajar mengingat bahwa turbin gas beroperasi pada kecepatan dan pada temperatur yang
sangat tinggi sehingga diperlukan perencanaan yang rumit sekaligus proses produksinya yang
tidak mudah. Selain itu turbin gas juga cenderung lebih banyak menghabiskan bahan bakar saat

26
mesin idle karena memang lebih banyak beroperasi pada beban kontan daripada fluktuatif. Hal –
hal yang telah saya kemukakan tadi membuat kenapa turbin gas lebih suka dipakai pada mesin
jet pesawat terbang dan juga pada pembangkit listrik. Sekarang Anda mungkin bisa membuat
jawaban kenapa di bawah kap mesin mobil Anda tidak memakai turbin gas saja? : )

6.3.1 Proses Singkat Pada Turbin Gas

Turbin gas secara teori tidak begitu rumit untuk menjelaskannya. Terdapat 3 komponen
atau bagian utama yaitu :

a. Compressor

Menaikkan tekanan udara yang masuk

b. Combustion Area

Membakar bahan bakar yang masuk dan menghasilkan tekanan yang sangat tinggi begitu pula
dengan kecepatannya.

c. Turbin

Mengkonversi energi dari gas dengan tekanan dan kecepatan yang tinggi hasil dari combustion
area menjadi energi mekanik berupa rotasi poros turbin.

Pada Mesin Turbin seperti diatas, udara dengan tekanan normal masuk dihisap oleh
compressor yang biasanya berbentuk silinder kerucut dengan beberapa fan bladeyang terpasang
berbaris ( 8 baris atau lebih ). Udara tersebut kemudian mengalami kompresi bertingkat, di

27
beberapa mesin turbin kenaikan tekanan bisa mencapai faktor 30. Ada 2 macam kompressor
yang digunakan yaitu axial flow dan radial flow.

Udara bertekanan yang dihasilkan oleh kompressor tadi lalu masuk ke bagian
Combustian Area dimanasebuah ring bahan bakar menginjeksikan bahan bakar dengan aliran
konstan. Bahan bakar yang biasa digunakan disini adalah karosene, jet fuel, propana dan gas
alam. Jika berpikir sangat mudah untuk memadamkan api dari lilin dengan meniupnya, maka hal
itulah yang menjadi masalah dalam desain di area pembakaran ini. Udara yang memasuki area
ini adalah udara bertekanan tinggi dan mempunyai kecepatan hampir pada 100 mil per jam,
sedangkan kita tetap ingin mempertahankan nyala api secara kontinyu di area tersebut.
Komponen yang menjadi solusi permasalahan tersebut adalah sebuah flame holder atau can. Can
ini berupa komponen pelindung api yang terbuat dari baja berat yang bentuknya berlubang-
lubang. Setengah bagian dari can dapat dilihat pada gambar pandangan cross section di atas,
dimana Injector di sebelah kanan. Udara bertekanan tinggi masuk melalui lubang-lubang can.
Gas keluar di sebelah kiri dan memasuki turbin. Turbin ini merupakan satu set / satu unit dengan
kompresor dan poros.

6.4 Prinsip Kerja Turbin

Uap bertekanan tinggi diumpankan ke turbin dan mengalir sepanjang porosnya melalu
beberapa baris sudu tetap dan gerak. Mulai dari titik masuk turbin hingga titik keluar, sudu-sudu
dan casing turbin berangsur membesar untuk memberikan ruang ekspansi bagi uap. Sudu tetap
bertindak selaku nozzle dimana uap berekspansi dan meningkatkan kecepatan aliran dengan
tekanan menurun. Pada saat uap bersinggungan dengan sudu gerak, secara langsung
memindahkan sebagian energi kinetiknya pada sudu gerak. Ada dua tipe turbin uap, turbin
impuls dan turbin reaksi, yang mana sudu-sudu tersebut didesain untuk mengendalikan
kecepatan, arah dan tekanan uap yang melalui turbin.

28
Gambar jenis turbin

6.5 Jenis Turbin

6.5.1 Turbin Impuls

Aliran uap yang cepat diarahkan ke sudu turbin berbentuk cekung dimana tekanan yang
diberikan menyebabkan rotor berputar dan kecepatan uap berkurang seiring perpindahan energi
kinetik dari uap ke sudu. Sudu-sudu secara bergantian merubah arah aliran pada tekanan konstan
karena luas penampang setiap bagian konstan. Turbin impuls biasa disebut turbin tekanan
konstan. Rangkaian sudu tetap berikutnya membalik arah aliran uap sebelum melalui rangkaian
sudu gerak berikutnya.

6.5.2 Turbin Reaksi

Sudu-sudu rotor turbin reaksi berbentuk mirip dengan aerofoil, disusun sedemikian rupa
sehingga luas penampang setiap bagiannya berbeda antara sisi masuknya hingga sisi keluar.
Perbedaan ini membentuk suatu nozzle, sehingga ketika keluar dari ruang sudu mengakibatkan
peningkatan kecepatan dan menurunkan tekanan uap sebagaimana efek nozzle yang diberikan
oleh sudu tetap. Uap yang keluar dengan cepat dari sudu gerak membentuk gaya reaktif yang
memberikan momen putar rotor turbin.

29
30
31
32
33

Anda mungkin juga menyukai