Anda di halaman 1dari 1

ABSORBSI KARBOHIDRAT

1. Proses pemecahan karbohidrat dimulai di dalam mulut. Kemudian makanan dikunyah


yang dibantu oleh kelenjar saliva (air ludah) , terutama kelenjar parotis menghasilkan
enzim ptialin yang dapat menghidrolisis pati menjadi disakarida yaitu maltosa dan
isomaltosa.
2. Karena pengunyahan di dalam mulut yang tidak sempurna maka hanya 3-5% pati
yang dapat diubah menjadi disakarida oleh bantuan dari enzim ptialin. Sedangkan
sisanya diubah menjadi senyawa antara yaitu dekstrin
3. Setelah itu pati yang belum diubah menjadi disakarida diproses kembali di lambung
dengan bantuan enzim ptialin selama 15-30 menit. Namun karena di lambung terdapat
asam lambung maka kerja dari enim ptialin tidak bekerja secara maksimal karena
enzim ptialin tidak dapat bekerja pada Ph dibawah 4. Akan tetapi, Kurang lebih
sebanyak 30%- 40 % pati telah diubah menjadi maltosa dan isomaltosa pada lambung
4. Makanan yang telah dicerna di dalam lambung disebut chyme. Chyme memasuki usus
halus (duodenum) melalui sphincter pilorus. Chyme oleh amilase pankreas yang
bekerja seperti enzim ptialin dipecah menjadi maltosa dan isomaltosa.selanjutmya
hasil hidrolisis dari pati ini masuk ke dalam jujenum.
5. Diantara duodenum dan jujenum terdapat sel epitel yang mengandung empat enzim
yaitu laktase, sukrase, maltase, dan isomaltase, yang masing-masing mampu
memecahkan disakarida laktosa, sukrosa, maltosa, dan isomaltosa menjadi unsur-
unsur monosakaridanya. Enzim enzim tersebut terletak di dalam brush border.
6. Laktosa dipecahkan menjadi satu molekul galaktosa dan satu molekul glukosa.
Sukrosa dipecahkan menjadi satu molekul fruktosa dan satu molekul glukosa. Maltosa
dan isomaltosa masing-masing pecah menjadi dua molekul glukosa. Jadi, hasil akhir
pencernaan karbohidrat yang diabsorpsi ke dalam darah semua berupa monosakarida.
7. Di hati, fruktosa dan galaktosa akan diubah menjadi glukosa karena tubuh hanya bisa
memanfaatkan energi dari karbohidrat dalam bentuk glukosa. Dari hati ini, glukosa
akan dikirim ke seluruh jaringan tubuh menurut kebutuhan. Sebagian glukosa
disimpan di otot dan di hati sebagai cadangan yang disebut glikogen. Kapasitas
pembentukan glikogen ini terbatas, kelebihan karbohidrat akan diubah menjadi lemak
dan ditimbun di dalam jaringan adiposa.
8. Monosakarida glukosa, galaktosa dan fruktosa kemudian diabsorpsi melalui sel-sel
epitel usus halus dan diangkut oleh sistem sirkulasi darah melalui vena porta. Bila
konsentrasi monosakarida di dalam usus halus atau mukosa sel cukup tinggi, absorpsi
dilakukan secara pasif atau fasilitatif. Bila konsentrasi turun, absorpsi dilakukan
secara aktif melawan gradien konsentrasi dengan menggunakan energi dari ATP dan
ion natrium.

Anda mungkin juga menyukai