Anda di halaman 1dari 8

Lebih Lanjut Tentang Istihadhah Bersuci dalam keadaan istihadhah

Istihadhah merupakan suatu keadaan pendarahan yang » Ia tidak wajib mandi ketika akan sholat apapun juga,
dialami wanita di luar waktu haid (menstruasi)-nya yang begitupun pada waktu manapun, kecuali hanya satu kali
normal. Pendarahan ini bisa terjadi sebelum atau saja, yakni pada saat haidnya telah terputus. Ini
sesudah haid yang sesungguhnya, baik sedikit maupun merupakan pendapat Jumhur, baik dari golongan Salaf
banyak, bisa terus-menerus tiap hari ataupun tidak, dapat maupun Khalaf. Dalam petikan Hadits Hamnah binti
dialami oleh wanita yang telah maupun yang belum Jahsy di atas dikisahkan:
menikah. Dari tinjauan syar’i keadaan istihadhah ini „................boleh pilih salah satu di antara dua perkara,
dinyatakan oleh Nabi saw. sebagai gangguan setan dan jika telah dikerjakan salah satu di antaranya, maka
(Hadits Hamnah binti Jahsy, diriwayatkan oleh Akhmad, tak perlu lagi yang lain. Tetapi jika kau sanggup
Abu Daud dan Turmudzi), sedangkan ditinjau dari ilmu melakukan keduanya, itu terserah kepadamu!" Sabda
kedokteran dapat disebabkan oleh adanya gumpalan Nabi lagi: „Ini hanya disebabkan oleh gangguan setan,
(kista) berdarah yang menyerupai selaput lendir rahim maka jadikanlah haidmu 6 atau 7 hari dengan
yang terdapat dalam sistem reproduksi wanita. sepengetahuan ALLAH, kemudian mandilah, hingga
bila rasanya dirimu sudah suci dan bersih, maka
sholatlah selama 24 atau 23 hari, dan
Tinjauan Syar’i1 berpuasalah. Demikian itu sah bagimu. Selanjutnya
lakukanlah itu pada tiap bulan sebagai haid dan sucinya
perempuan lain pada waktu masing-masing!"
Batasan
„Dan jika kau sanggup mengundurkan sholat Dzuhur
dan menyegerakan sholat ‘Ashar, maka mandilah dan
Sesuai tuntunan Rasululloh saw., dalam keadaan lakukanlah sholat Dzuhur dan ‘Ashar secara jama’ atau
pendarahan istihadhah ini bagi wanita yang merangkap. Kemudian kau undurkan pula sholat
bersangkutan berlaku hukum yang sama seperti wanita- Maghrib dan majukan ‘Isya, dengan mandi dan
wanita dalam keadaan sucinya, yaitu boleh sholat, menjama’ kedua sholat, lalu di waktu Shubuh kau
berpuasa, i’tikaf, membaca Al Qur’an, menyentuh dan mandi pula lalu sembahyang." Dan sabda Rasululloh
membawa mush-haf serta melakukan semua saw. pula: „Cara yang terakhir inilah yang lebih saya
ibadat. Selain itu bagi yang telah menikah juga sukai"
diperbolehkan dalam keadaan istihadhah bercampur
dengan suaminya.
» Ia wajib berwudhuk pada setiap akan sholat
berdasarkan sabda Nabi saw. menurut riwayat Bukhari:
Untuk menentukan saat seseorang kembali suci sesudah „Kemudian berwudhuklah setiap hendak sholat!"
haid, dapat diperhatikan pedoman berikut:
· Bila jangka waktu haid telah dikenal oleh wanita yang » Menurut Jumhur, janganlah ia berwudhuk sebelum
bersangkutan, sebelum istihadhah. Misalnya bila masuk waktu sholat, karena sucinya itu adalah karena
keadaan istihadhah ini baru dialami sesudah wanita keadaan darurat, maka tidak boleh dimajukan sebelum
tersebut beberapa kali (atau bertahun-tahun) mendapat saat diperlukan.
haid secara normal, maka jangka waktu haid yang telah
dikenal ini dijadikan jangka waktu haid ketika gangguan
istihadhah muncul, selebihnya dianggap sebagai waktu Tinjauan Ilmu Kedokteran
suci. Wanita tersebut hendaknya bersuci sebagaimana
bersuci sesudah haid, lalu untuk selanjutnya dia tidak Salah satu penyakit wanita yang menimbulkan gangguan
lagi dihukumi sedang haid, melainkan boleh beribadat pendarahan di luar masa haid yang sebenarnya adalah
seperti wanita-wanita suci lainnya (sumber: Hadits dari adanya gumpalan yang disebut endometriosis (jerman:
Ummu Salamah, diriwayatkan oleh Malik dan Syafi’i Endometriose). Kata Endometriose berasal dari bahasa
serta Yang Berlima kecuali Turmudzi). latin untuk selaput rahim (Gebärmutterschleimhaut)
Endometrium. Selaput rahim inilah yang pada wanita
· Bila darahnya mengalir berkepanjangan dan tidak dewasa ‘runtuh’ pada setiap bulan bila tidak mengalami
mempunyai hari-hari yang telah dikenal karena sejak kehamilan dan keluar sebagai darah kotor
pertama kali mendapat haid sekaligus mengalami haid. Normalnya, selaput rahim ini hanya ada dalam
istihadhah, atau karena telah tidak ingat lagi akan rongga rahim. Namun, ternyata selaput rahim ini bisa
kebiasaannya, atau ia mencapai baligh dalam keadaan didapati di luar rongga rahim, misal di dalam dinding
istihadhah hingga tak dapat membedakan darah rahim, dalam kandung telur, dalam saluran telur atau
haid. Wanita golongan ini hendaknya menentukan bahkan di tempat-tempat yang ‘jauh’ seperti di dalam
waktu 6 atau 7 hari sebagai waktu haidnya sebagaimana rongga perut, hati dan dada, sehingga orang menyebut
kebanyakan wanita (sumber: Hadits dari Hamnah binti gangguan penyakitnya sebagai endometriosis (=bersifat
Jahsy, diriwayatkan oleh Ahmad, Abu Daud dan seperti Endometrium). Meskipun demikian kasus yang
Turmudzi). paling sering dijumpai adalah tumbuhnya/terbentuknya
endometriosis pada organ-organ reproduksi bagian
· Wanita yang tidak mempunyai kebiasaan, namun dapat dalam, seperti pada vagina, rahim, kandung selur dan
membedakan darah haid dari lainnya. Maka hendaknya saluran telur. Pertumbuhan selaput di dalam rahim dan
wanita tersebut berbuat sesuai dengan pembedaannya bagian selaput di dalam ‘kawanan’ endometriosis
itu, bila darahnya bukan seperti darah haid, maka bergantung pada hormon-hormon wanita (estrogen dan
hendaknya dia menganggapnya sebagai istihadhah dan progesteron). Oleh sebab itu selaput rahim dan
harus mulai sholat wajib kembali. Untuk pembedaan endometriosis dipengaruhi oleh perubahan-perubahan
darah haid dari istihadhah ini dapat dijadikan pedoman siklis yang sama, artinya bagian selaput endometriosis
Hadits dari Fathimah binti Abi Hubeisy, yang terbentuk dan mengeluarkan darah terus sampai akhir
diriwayatkan oleh Abu Daud, Nasa’i, Ibnu Hibban dan siklus bulan yang bersangkutan. Namun, karena darah
Daruquthni: „Bahwa ia mempunyai darah penyakit dalam kawanan endometriosis tidak mempunyai jalan
(istihadhah), maka sabda nabi kepadanya: „Jika darah keluar dan dapat dikatakan tetap terperangkap, maka
haid, maka warnanya hitam dikenal. Bila demikian, kawanan ini makin lama makin membesar dan kemudian
maka hentikanlah sholat! Jika tidak, berwudhuklah dan akhirnya dapat membentuk kapsul besar (kista, jerman=
sholatlah, karena itu hanya merupakan keringat." Zyste). Terjadinya endometriosis di luar rahim ini
sampai sekarang masih terus dipelajari. Beberapa teori
telah diajukan, beberapa dinyatakan gugur, namun berarti bahwa endometriosis ini dapat diabaikan. Kista
muncul lagi teori-teori baru. Dunia kedokteran baru endometriosis akan terus tumbuh besar selama produksi
tahu pasti bagaimana menghilangkan kista hormon-hormon wanita dari wanita yang bersangkutan
endometriosisnya, namun bagaimana terbentuknya atau berlangsung sejalan dengan siklus haidnya, dan dengan
sebab-sebab apa yang menimbulkannya masih terus adanya endometriosis ini dapat menimbulkan berbagai
dalam penelitian. Bahkan sesudah operasi pengambilan keluhan sakit sebagaimana telah dijelaskan di muka.
kistapun, penyakit endometriosis ini dapat muncul Oleh sebab itu sudah seyogyanyalah bila setiap wanita
kembali. Umumnya berlaku keadaan sebagai berikut: yang mengidap gejala penyakit endometriosis ini
bila wanita yang mengidap penyakit endometriosis menjalani pemeriksaan dan mengikuti terapi
ternyata hamil, maka kemunculan endometriosis penyembuhan sesuai dengan yang disarankan oleh
terhambat. Namun, bila pasien tersebut tidak hamil, dokternya masing-masing.
maka peluang munculnya kembali kista endometriosis
jauh lebih besar dan dalam jangka waktu yang relatif Semoga bermanfaat dan barokah. Aamin.
lebih cepat. Oleh sebab itu sesudah endometriosis
diambil melalui operasi diperlukan terapi lanjutan, yang
dapat berupa obat minum atau suntikan, yang harus
dijalani langsung sesudah operasi.

Tanda-tanda penyakit endometriosis dapat bermacam- Pertanyaan :


macam, di antaranya: (1) sakit di perut bagian bawah Bagaimana hukumnya istri yang sedang istihadhoh
sebelum dan selama haid, (2) sakit ketika berhubungan disetubuhi?
suami istri atau pada saat pemeriksaan ginekologi, (3)
rasa seperti kram pada kandung kemih atau usus ( Dari : Riya Damayanti )
(dubur), dapat dibarengi dengan pendarahan dari usus
(dari dubur) atau kandung kemih, (4) tidak punya anak Jawaban :
dengan atau tanpa keluhan-keluhan di atas. Namun, Para ulama’ berbeda pendapat mengenai hukum
keluhan yang khas adalah (1), (2), (4) dan keluhan sakit berhubungan intim dengan wanita yang sedang
pada usus (dubur) atau kandung kemih yang berulang mengeluarkan darah istihadhoh, terdapat 2 pendapat
(siklis). Meskipun demikian ada pula pasien berbeda dalam masalah ini;
endometriosis yang sama sekali tidak
mempunyai/merasakan tanda-tanda tersebut. Untuk Pendapat pertama: Mayoritas ulama’ dari kalangan
pemastian adanya endometriosis diperlukan madzhab Hanafi, Syafi’i, Maliki dan salah satu riwayat
pemeriksaan ginekologis dan „Ultraschall" (USG=ultra pendapat Imam Ahmad menyatakan bahwa bergubugan
sonography). Dengan Ultraschall bisa terjadi bahwa intim dewan wanita yang sedang istihadhoh hukumnya
kista endometriosis yang masih kecil masih belum boleh, baik ketika darahnya keluar atau tidak. Imam
terdeteksi. Pemeriksaan yang paling akurat saat ini Ibnul Mundzir menjelaskan bahwa pendapat ini juga
untuk memastikan adanya endometriosis adalah dengan merupakan pendapat Ibnu Abbas rodhiyallohu ‘anhiu,
peneropongan perut (Bauchspiegelung) yang sekaligus Ibnul Musayyab, Al-Hasan, Atho’ Qotadah, Sa’id bin
dapat mengambil sebagian atau seluruh kistanya bila Jabir, Hammad bin Sulaiman, Bakar bin Abdulloh Al-
dipastikan bahwa pasien yang bersangkutan mengidap Muzani, Al-Auza’i, Ats-Tsauri danIshaq Abu Tsur, dan
endometriosis. Dengan Bauchspiegelung pasien harus ini adalah pendapat yang dipilih oleh Ibnul Mundzir.
dibius total. Bila si pasien ingin mempunyai anak, maka
dengan Bauchspiegelung ini dapat sekaligus dilihat Dalil dari pendapat ini adalah pemahaman dari firman
apakah saluran telurnya dapat dilewati oleh sel telur Alloh;
yang telah matang. Hal ini penting karena sel telur yang
matang akan ‘berjalan’ dari kandung telur menuju
ِ ِ‫سا َء فِي ْال َمح‬
‫يض َو ََل‬ َ ِ‫يض قُ ْل ه َُو أَذًى فَا ْعت َِزلُوا الن‬ ِ ِ‫ع ِن ْال َمح‬ َ َ‫َويَ ْسأَلُونَك‬
saluran telur dan pembuahan sel telur oleh sperma
ُ ‫ط َّه ْرنَ فَأْتُوه َُّن مِ ْن َحي‬
َُّ ‫ْث أ َ َم َر ُك ُم‬
‫َّللا‬ ْ ‫ت َ ْق َربُوه َُّن َحتَّى َي‬
َ َ ‫ط ُه ْرنَ فَإِذَا ت‬
secara alami terjadi di dalam saluran telur. Untuk
pemastian finalnya, maka seringkali diambil contoh َ َ ‫َّللاَ يُحِ بُّ الت َّ َّوابِينَ َويُحِ بُّ ْال ُمت‬
َ‫ط ِه ِرين‬ َّ ‫إِ َّن‬
jaringan dari suatu kawanan endometriosis dan diperiksa
dengan lebih teliti. Bila di bawah mikroskop diketahui “Mereka bertanya kepadamu tentang haidh.
bahwa ada sel-sel endometriosisnya, maka jelas benarlah Katakanlah: "Haidh itu adalah suatu kotoran". oleh
diagnosenya. sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita
di waktu haidh; dan janganlah kamu mendekati mereka,
Telah diketahui bahwa endometriosis dapat menghambat sebelum mereka suci[138]. apabila mereka telah Suci,
kehamilan. Bauchspiegelung yang dilakukan terhadap Maka campurilah mereka itu di tempat yang
wanita yang lama tidak bisa punya anak menunjukkan diperintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah
bahwa 50% kasusnya mempunyai kawanan menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai
endometriosis dalam organ dalam reproduksi. Memang orang-orang yang mensucikan diri” (Q.S. Al-Baqoroh :
setiap satu dari dua wanita yang tidak bisa punya anak 222)
dapat diketahui dengan pasti melalui
Bauchspiegelung. Namun, hal ini tidak berarti bahwa Ayat diatas secara jelas dinyatakan bahwa larangan
endometriosis merupakan satu-satunya penyebab tidak menggauli wanita yang sedang haidh berlaku sampai
bisa hamil. Dalam hal ini terdapat berbagai macam wanita tersebut berhenti haidhnya, jadi haidhnya sudah
faktor penyebab lain, seperti misalnya gangguan psikhis tuntas maka diperbolehkan menggaulinya, sedangkan
atau gangguan hormonal, dan juga tidak kalah masa istihadhoh itu bukan masa haidh, karena itu
pentingnya adalah kemampuan membuahi dari sperma ketentuan yang berlaku baginya adalah seperti ketentuan
suaminya. Dapat terjadi bahwa wanita yang mempunyai bagi wanita yang suci seperti diwajibkannya sholat dll.
endometriosis bisa hamil juga. Dengan demikian karena itu diperbolehkan juga menggaulinya.
diagnose adanya endometriosis tidak berarti sama
dengan ketidakmampuan hamil. Dan berdasarkan hadits;

Untuk wanita-wanita yang tidak mempunyai masalah ‫ضةً َو َكانَ زَ ْو ُج َها يُ َجامِ عُ َها‬ ْ ‫ أَنَّ َها كَان‬،‫ت َجحْ ٍش‬
َ ‫َت ُم ْستَ َحا‬ ِ ‫ع ْن َح ْمنَةَ ِب ْن‬
َ
untuk hamil atau yang tidak ingin hamil lagi, bukan
katanya hanya kelebihan hormon. Tapi sungguh sangat
“Dari Hamnah binti Jahsy, bahwa dia pernah
istihadlah, dan suaminya tetap berhubungan badan mengganggu. Apakah ini juga menjadi salah satu sebab
dengannya.” (Sunan Abu Dawud, no.310)
saya belum hamil? Saya sudah menikah 6 tahun.
Selain itu suatu larangan hanya bisa ditetapkan jika ada
dalil yang melarangnya, dan tidak ada dalil yang
Jazakallahu khairan atas jawabannya.
melarang menggauli istri dalam keadaan istihadhoh.

Pendapat kedua: Menurut madzhab Hanbali, Ibnu


Dari: Walsiyah
Sirin, Asy-Sya’bi, An-Nakho’i, Al-Hakam dan Syekh
Ibnu Ulaiyah dari kalangan madzhab Maliki, menggauli
wanita dalam keadaan istihadhoh itu tidak
Jawaban:
diperbolehkan, kecuali apabila tidak dilakukan takut
akan berzina maka diperbolehkan.
Wa’alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh
Dalilnya adalah atsar yang diriwayatkan dari sayyidah
A’isyah rodhiyallohu ‘anha, beliua bersabda;
Terima kasih atas kesediaan Ibu berkonsultasi dengan
َ ‫ْال ُم ْست َ َحا‬
‫ضةُ ََل يَ ْغشَاهَا زَ ْو ُج َها‬
tim kami.
“Wanita yang sedang istihadhoh tidak boleh digauli
suaminya” (Sunan Baihaqi, no.1563)
Istihadhoh, jika diartikan sebagai keluarnya darah pada
Selain itu terdapat bahaya/sakit (adza) pada wanita yang hari-hari selain hari menstruasi, biasanya kemungkinan
sedang istihadhoh, sedangkan alas an pelarangan
menggauli wanita yang sedang haidh adalah karena dapat dipadankan dengan istilah metrorrhagia di dunia
adanya adza padanya, sebagaimana dijelaskan dalam medis. Istilah ini merujuk pada kondisi pendarahan
firman Alloh diatas, karena itulah dalam hal ini
statusnya disamakan dengan wanita yang sedang haidh rahim disfungsional, yang dapat terjadi disertai adanya
dalam hal pelarangan menggaulinya. ovulasi maupun tanpa ovulasi.
Kesimpulannya, menggauli wanita dalam kondisi
istihadhoh diperbolehkan menurut madzhab Syafi’i dan Benar bahwa salah satu penyebab kondisi ini adalah
mayoritas ulama’, sedangkan menurut madzhab Hanbali
dan beberapa ulama’ tiudak diperbolehkan. Meskipun ketidakseimbangan hormon kewanitaan yang
begitu, jika dikhawatirkan membahayakan, baik bagi mengontrol siklus haid, misalnya kelebihan produksi
lelaki atau wanitanya sendiri terutama menggauli wanita
tersebut saat darahnya keluar, sebaiknya hal ini tidak estrogen tanpa progesteron, dan sebaliknya. Untuk
dilakukan. Rosululloh shollallohu ‘alaihi wasallam pendarahan tanpa ovulasi, seringnya disebabkan oleh
bersabda;
penyakit sindrom ovarium polikistik, meskipun bisa jadi
‫ار‬ ِ ‫ض َر َر َو ََل‬
َ ‫ض َر‬ َ ‫ََل‬ sebabnya belum diketahui.

"Tidak boleh berbuat madlarat dan hal yang


menimbulkan madlarat." (Sunan Ibnu Majah, no.2341) Jika kondisi istihadhoh yang Ibu alami adalah jenis yang
tanpa disertai ovulasi, maka pembuahan tidak dapat
Wallohu a’lam.
terjadi. Jika istihadhoh yang Ibu alami disertai ovulasi,
yang ditandai dengan ciri-ciri ovulasi seperti naiknya
suhu basal tubuh, sedikit nyeri pada payudara, maupun
kram di perut di pertengahan siklus.
Darah Istihadhoh Keluar Setiap Bulan
Mengenai apakah kondisi ini bisa disembuhkan secara

Pertanyaan: medis, perlu diketahui dengan detail penyebab


istihadhoh tersebut. Ada beberapa kondisi yang masih

Assalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh. dapat diusahakan terapinya, minimal untuk memperbaiki


kesuburan, seperti penyakit ovarium polikistik diatas.

Maaf, saya wanita berusia 32 tahun. Saya Ibu bisa bertanya lebih lanjut ke dokter spesialis

selalu mengalami istahadhoh setiap bulan dan selalu di kandungan untuk mengetahui penyebab tersebut lebih

hari ke 4 atau ke 5 dari masa suci setelah haid. Apakah lanjut, begitu juga terapinya. Semoga

darah istihadhah bisa disembuhkan? AllahTa’ala mengangkat kesulitan ini dari Ibu dan
keluarga.

Saya lupa sejak kapan mengalaminya, tapi sudah sangat


lama. Pernah bertanya kepada seorang dokter tapi Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Ciri-ciri: - mandi untuk setiap dua shalat jika tidak ada jarak
antara kedua
Pada umumnya, darah istihadhah berwarna kekuning- shalat tersebut,
kuningan, dingin, keluar - wudhu
tanpa tekanan, tidak kental, tetapi mungkin juga - membersihkan vagina dan mengganti kapas
berwarna kehitam-hitaman,
kental, hangat dan keluar dengan tekanan. (Fatwa Imam Khomaeni dan Ayatullah Khamanei)

a. Pembagian istihadhah:
Ciri-ciri:

Sedikit, yaitu jika perempuan memasukkan kapas


Pada umumnya, darah istihadhah berwarna kekuning-
(bukan pembalut) ke dalam
kuningan, dingin, keluar
vagina maka darah tidak akan menetes dan dari arah lain
tanpa tekanan, tidak kental, tetapi mungkin juga
ia tidak nampak.
berwarna kehitam-hitaman,
kental, hangat dan keluar dengan tekanan.
Sedang, yaitu jika perempuan memasukkan kapas ke
dalam vagina maka darah akan
a. Pembagian istihadhah:
menembus dan akan tampak pada arah lain tapi tidak
mengalir kedalam pembalut.
Sedikit, yaitu jika perempuan memasukkan kapas
(bukan pembalut) ke dalam
Banyak, yaitu jika perempuan memasukkan kapas
vagina maka darah tidak akan menetes dan dari arah lain
kedalam vagina maka darah
ia tidak nampak.
tersebut akan menembus ke dalam kapas dan pembalut.

Sedang, yaitu jika perempuan memasukkan kapas ke


Keterangan:
dalam vagina maka darah akan
Bagi para gadis apabila membahayakan selaput
menembus dan akan tampak pada arah lain tapi tidak
daranya, maka jangan memasukkan
mengalir kedalam pembalut.
kapas terlalu dalam, masukan secukupnya sampai darah
yang keluar jenisnya dapat
Banyak, yaitu jika perempuan memasukkan kapas
diketahui.
kedalam vagina maka darah
tersebut akan menembus ke dalam kapas dan pembalut.
b. Amalan Istihadhah

Keterangan:
Amalan istihadhah-sedikit ketika hendak shalat:
Bagi para gadis apabila membahayakan selaput
membersihkan vagina,
daranya, maka jangan memasukkan
mengganti kapas (kapas yang dimaksud ini adalah kapas
kapas terlalu dalam, masukan secukupnya sampai darah
yang dimasukkan ke
yang keluar jenisnya dapat
vagina, bukan softeks), berwudhu.
diketahui.

Amalan istihadhah-sedang ketika hendak shalat: mandi


b. Amalan Istihadhah
untuk shalat pertama
kali dan melakukan amalan istihadhah sedikit.
Amalan istihadhah-sedikit ketika hendak shalat:
membersihkan vagina,
- Jika istihadhah keluar sebelum waktu shalat subuh
mengganti kapas (kapas yang dimaksud ini adalah kapas
atau di antara
yang dimasukkan ke
waktu shalat subuh, maka ia harus mandi untuk
vagina, bukan softeks), berwudhu.
melakukan shalat subuh. Jika
istihadhah keluar sebelum shalat zuhur atau di antara
Amalan istihadhah-sedang ketika hendak shalat: mandi
waktu shalat zuhur, maka
untuk shalat pertama
ia harus mandi untuk melakukan shalat zuhur.
kali dan melakukan amalan istihadhah sedikit.
- Jika lupa ataupun sengaja tidak mandi untuk
melakukan shalat subuh,
- Jika istihadhah keluar sebelum waktu shalat subuh
maka ia harus mandi untuk melaksanakan shalat zuhur
atau di antara
dan ashar (sholat subuh
waktu shalat subuh, maka ia harus mandi untuk
tidak perl di-qadha).
melakukan shalat subuh. Jika
istihadhah keluar sebelum shalat zuhur atau di antara
Amalan istihadhah-banyak ketika hendak shalat:
waktu shalat zuhur, maka
ia harus mandi untuk melakukan shalat zuhur.
- Jika lupa ataupun sengaja tidak mandi untuk “HIMNAH BERKATA : “IA (DARAH
SAYA) LEBIH BANYAKDARI DEMIKIAN
melakukan shalat subuh,
ITU”SABDA NABI : “MAKA HENDAKLAH
maka ia harus mandi untuk melaksanakan shalat zuhur KAMU MENGEKANGNYA
dan ashar (sholat subuh (MENGIKATNYA)… “
tidak perl di-qadha).  19. PERLU DIINGAT, APA YANG
KELUAR SELEPASITUTIDAK
MEMUDARATKAN (TIDAK
Amalan istihadhah-banyak ketika hendak shalat: MEMBATALKANWUDHU’)HADIS
- mandi untuk setiap dua shalat jika tidak ada jarak RIWAYAT AHMAD DAN IBN MAJAH
:“WAHAI RASULULLAH,
antara kedua
SESUNGGUHNYA AKU
shalat tersebut, SEORANGWANITA YANG MENGALAMI
- wudhu ISTIHADHAH SEHINGGA AKUTIDAK
- membersihkan vagina dan mengganti kapas SUCI, APAKAH AKU PATUT
MENINGGALKANSOLAT ?”MAKA
SABDA NABI : “TIDAK, HENDAKLAH
(Fatwa Imam Khomaeni dan Ayatullah Khamanei KAMU JAUHISOLAT PADA HARI-HARI
HAIDMU (SAHAJA),
KEMUDIANHENDAKLAH KAMU MANDI
dari sisi perbedaan sifat darah haid dan istihadhah : DAN BERWUDHU’ UNTUK SETIAPSOLAT
KEMUDIAN DIRIKANLAH SOLAT
WALAUPUN DARAHMENITIS JATUH KE
 Dari sisi warna : Darah haidh berwarna hitam TIKAR”
sedang darah istihadah berwarna merah  20. HUKUM ISTIHADHAH PERKARA
KETIGA : BERKENAAN BERSETUBUH1.
 Dari sisi tebal dan tipisnya : Darah haidh ISTIHADHAH MENJADI SATU
KELAZIMAN BAGI PARAWANITA PADA
tebal adapun darah istihadah tipis ZAMAN NABI2. FIRMAN ALLAH S.W.T :
 Dari sisi bau dan tidaknya : Darah haidh OLEH SEBAB ITU HENDAKLAH
KAMUMENJAUHKAN DIRI DARI
baunya busuk sedangkan darah isthihadah PEREMPUAN (JANGAN
BERSETUBUHDENGAN ISTERI KAMU)
tidak, karena darah biasa. DALAM MASA DATANG DARAH
HAIDITU. (lihat slide seterusnya)3. JIKA
 Dari sisi menjadi kental/beku dan tidaknya:
DIHARUSKAN SOLAT BAGI
Darah haidh tidak membeku apabila keluar MUSTAHADHAH, MAKABERSETUBUH
JUGA DIBENARKAN
dikarenakan darah haid membeku didalam  21. HUKUM ISTIHADHAH ‫ف يي سءاء ءا ن‬
rahim, kemudian keluar dan mengalir tidak ‫ال ا َلواو زي ت ءا ع فءا ءا ذ ى ى أ ءا او ءا هاو ل‬
‫قاو ضي حضيي م ءا ل ا ني ع ءا ك ءا ن ءا َلواو أ ءا‬
kembali untuk kedua kalinya menjadi beku. ‫س ي ءا و ءان مي ن هاو تاواو أ ف ءا ن ءا ر ه ط ءا ت ءا‬
Adapun darah istihadah membeku. ‫ذا ءا إي ف ءا ن ءا ر هاو ط ي ءا ى ءا ت ح ءا ن هاو باواو‬
 14. ISTIHADHAH ‫ر ءا ق ت ءا ال ءا و ءا ضي حضيي م ءا ل ان ءا ريي ه‬
 15. ISTIHADHAH DARI SEGI SYARA’ : ‫ط ءا ت ءا ماو ل ا ب حي ياو و ءا ن ءا بضيي اوا ت ال‬
DARAH YANG MENGALIRBUKAN PADA ‫ب حي ياو ه ءا له ال ن إي هاو له ال ماو كاو ر ءا م ءا أ‬
WAKTUNYA YANG BIASA,DARIPADA Dan mereka bertanya kepadamu ‫ءا ثاو ضي ح ءا‬
HUJUNG URAT DI BAWAH
(wahai Muhammad), mengenai (hukum)
RAHIMPEREMPUAN.
haid.Katakanlah: "Darah haid itu satu benda
 16. HUKUM ISTIHADHAHSECARA yang (menjijikkan dan)
UMUM.. SAMA SEPERTI TEMPOH mendatangkanmudarat". Oleh sebab itu
TIDAK ADA HAID,IAITU DIHUKUM KE hendaklah kamu menjauhkan diri dari
ATASNYA SUCI WAJIB SOLAT, PUASA, perempuan(jangan bersetubuh dengan isteri
BOLEH BERSETUBUHDAN HAL-HAL kamu) dalam masa datang darah haid itu,
YANG BERKAITAN TETAPI… danjanganlah kamu hampiri mereka (untuk
 17. HUKUM ISTIHADHAH PERKARA bersetubuh) sebelum mereka suci.Kemudian
PERTAMA : WAJIB apabila mereka sudah bersuci maka datangilah
BERWUDHU’SETIAPKALI HENDAK mereka menurutjalan yang diperintahkan oleh
SOLATSABDA NABI KEPADA FATHIMAH Allah kepada kamu. SesungguhNya
BINTI ABIHUBAISY R.A :“KEMUDIAN Allahmengasihi orang-orang yang banyak
HENDAKLAH KAMU BERWUDHU’ bertaubat, dan mengasihi orang-orangyang
PADASETIP KALI SOLAT”(SAHIH AL sentiasa mensucikan diri. (AL-BAQARAH
BUKHARI no 288) )222;2
 18. HUKUM ISTIHADHAH PERKARA  22. SYARAT BEZA DARAH
KEDUA : BASUH KESAN DARAH (TAMYIZ)BAGI MENENTUKAN SIFAT
DANIKAT FARAJDENGAN CEBISAN DARAH SECARA UMUMNYA, 3SYARAT
KAIN SEBELUMBERWUDHU’SABDA PERLU DIPATUHI.DARAH YANG
NABI KEPADA HIMNAH R.A :“AKU KELUAR ITU TIDAK KURANG
AKAN TERANGKAN UNTUK KAMU 24JAMTIDAK MELEBIHI TEMPOH
(CARA MENGGUNAKAN) AL-
MAKSIMUM HAID,15 HARI.DARAH
KURSUF(KAPAS YANG DILETAKKAN DI
YANG SIFATNYA LEMAH ITU
FARAJ), SESUNGGUHNYA IA
TIDAKKURANG DARIPADA TEMPOH
DAPATMENGHILANGKA DARAH
SUCI 15 HARI
 23. SYARAT BEZA DARAH KAMU DIDATANGI HAID SELAMA6
(TAMYIZ)KESPERTAMA : WANITA ATAU 7 HARI PADA ILMU ALLAH
YANG MEMILIKI MASA HAIDYANG TA’ALA, HENDAKLAHKAMU MANDI
TETAP(TEMPOH DAN APABILA KAMU LIHAT BAHAWA KAMU
PUTARANNYA)A’ISYAH R.A TELAHSUCI (DARI DARAH HAID), MAKA
MENERANGKAN BAHAWA FATHIMAH HENDAKLAH KAMU SOLATPADA PADA
BINTI ABIHUBAISY R.A PERNAH 23 MALAM ATAU 24 MALAM DAN
BERTANYA KEPADA SIANGNYA DANHENDAKLAH KAMU
NABI.“SESUNGGUHNYA AKU BERPUASA. ”SUNAN ABU DAUD- NO 248
DIDATANGI ISTHADHAH, MAKA (KITAB AL THAHARAH)DAN SUNAN AL-
AKUTIDAK SUCI. ADAKAH AKU PERLU TIRMIZI-NO 118 (KITAB AL THAHARAH)
MENINGGALKAN  29. PENDARAHAN YANG DISALAH
SOLAT?”RASULULLAH MENJAWAB : ANGGAPISTIHADHAH1. KESPERTAMA :
“TIDAK, SESUNGGUHNYA ITUIALAH WANITA YANG MENGETAHUIDENGAN
‘IRQ (PENYAKIT). TINGGALKAN SOLAT JELASBAHAWA DIA TIDAK
PADA KADARHAID YANG KEBIASAAN AKANDIDATANG HAID LAGI. DARAH
BAGI KAMU, KEMUDIANHENDAKLAH YANG KELUAR IALAH AL-SUFRAH
KAMU MANDI DAN DIRIKAN SOLAT.” (CECAIRKEKUNINGAN) DAN AL-
 24. SYARAT BEZA DARAH KUDRAH (CECAIR KEKERUHANANTARA
(TAMYIZKESKEDUA : WANITA YANG KUNING DAN HITAM) ATAU BASAHAN.
TIDAK MEMILIKIMASA HAID YANG CARA MEYUCIKAN DAN HUKUM SAMA
TETAPATAU DIKETAHUI(TEMPOH DAN SEPERTIISTIHADHAH.
PUTARANNYA)PERLU BEZAKAN  30. PENDARAHAN YANG
MELALUI CIRI DARAH :1. WARNA DISALAHANGGAP ISTIHADHAH2.
DARAH2.KEPEKATAN DARAH3.BAU KESKEDUA : WANITA YANG
DARAH TIDAKMENGETAHUI DENGAN
 25. NABI BERSABDA KEPADA JELASSAMA ADA DIAAKAN DIDATANGI
FATHIMAH BINTI ABI HUBAISY R.A HAID ATAU TIDAK. CARA TENTUKAN
:“APABILA DARAH ITU ADALAH HAID DARAH, MENGGUNAKAN 3 CARA
MAKA SESUNGGUHNYAIA HITAM YANGTELAH DIKEMUKAKAN.SABDA
(LAGI) DIKENALI, JUSTERU NABI KEPADA FATHIMAH BINTI ABI
HENDAKLAH KAMUMENAHAN DARI HUBAISY :“SESUNGGUHNYA YANG
MELAKUKAN SOLAT. JIKA IA DEMIKIAN ITU IALAH ‘IRQ(PENYAKIT)
ADALAH(DARAH) SELAIN ITU MAKA BUKANLAH DARAH HAID MAKA
HENDAKLAH KAMU BERWUDHU’DAN APABILADATANG HAID HENDAKALH
MENDIRIKAN SOLAT KERANA KAMU MENINGGALKANSOLAT”SHAHIH
SESUNGGUHNYA IAADALAH (DARAH) AL BUKHARI-NO 306 (KITAB AL HAID)
PENYAKIT”SUNAN ABU DAUD-N0 247  31. PEMBAHAGIAN MUSTAHADHAH
(KITAB AL-THAHARAH) DAN SUNAN MUBTADI’AH MUMAIYIZAH = WANITA
AL-NASA’IDENGAN DISAHIHKAN OLEH YANG BARU PERTAMA KALIHAID DAN
IBN HIBBAN DAN AL-HAKIM BOLEH MEMBEZAKAN SIFAT DARAH.
 26. SYARAT BEZA DARAH MUBTADI’AH GHAIRA MUMAIYIZAH =
(TAMYIZ)KESKETIGA : WANITA YANG WANITA YANG BARUPERTAMA KALI
TIDAK MEMILIKIMASA (TEMPOH DAN HAID DAN TIDAK BOLEH
PUTARAN) YANG TETAPDAN TIDAK MEMBEZAKAN SIFATDARAH
JUGA MEMILIKI SIFAT-SIFAT MU’TADAH GHAIRA MU’MUMAIYIZAH
DARAHYANG DAPAT = WANITA YANG SUDAHBIASA HAID
DIBEZAKAN.PERLU MELIHAT DAN TIDAK BOLEH MEMBEZAKAN
KEBIASAAN PARA WANITALAIN YANG DARAH MU’TADAH MUMAIYIZAH =
HAMPIR DENGANNYA DANDIJADIKAN WANITA YANG SUDAH BIASA HAID
UKURAN KE ATAS DIRINYA DANTAHU BEZAKAN DARAH
 27. HIMNAH BINTI JAHSY R.A PERNAH MUTAHAIYIRAH MUTIAQAH = WANITA
BERTANYA KEPADA NABI :“YA YANG LUPA KADAR DANWAKTU
RASULULAH! SESUNGGUHNYA SAYA MUTAHAIYIRAH ZAKIRATUL QADR,
SEORANG WANITAYANG DIDATANGI NASIATUL WAQTI = WANITAYANG
ISTIHADHAH YANG AMAT INGAT KADAR TETAPI LUPA WAKTU.
BANYAK,APAKAH PANDANGAN MUTAHAIYIRAH ZAKIRATUL WAQTI,
ENGKAU NASIATUL QADR = WANITAYANG LUPA
BERKENAANYA?SESUNGGUHNYA IA KADAR TETAPI INGAT WAKTU
MENEGAH AKU DARIPADA  32. KEWAJIBAN BERSUCI KE
MENDIRIKANSOLAT DAN ATASMUSTAHADHAHMEMBASUH
PUASA”RASULULLAH MENJAWAB : FARAJ NYA SERTA
“AKU AKAN TERANGKAN UNTUKKAMU MENYUMBATFARAJNYA DENGAN
(CAR MENGGUNAKAN) AL-KURSUF KAPAS ATAU
(KAPAS YANGDILETAKKAN DI FARAJ), MEMAKAIPANTILINER.MENGAMBIL
SESUNGGUHNYA IA WUDHU’ ATAU BERTAYAMUMJIKA
DAPATMENGHILANGKAN DARAH” KETIADAAN AIR BAGI SETIAP
 28. HIMNAH BERKATA : “IA (DARAH AMALANFARDHU DALAM WAKTUNYA.
SAYA) LEBIH BANYAK DARIDEMIKIAN
ITU”RASULULLAH BERSABDA :
“SESUNGGUHNYA IA Adapun darah nifas sebabnya jelas, yaitu darah yang
(PENDARAHANKAMU) ADALAH keluar dari seorang wanita karena melahirkan. Darah
HENTAKAN DARI HENTAKAN- nifas ini merupakan sisa darah yang tertahan di dalam
HENTAKANSYAITAN, MAKA (APABILA) rahim sewaktu hamil. Bila seorang wanita telah
melahirkan kandungannya, darah itu pun keluar sedikit (3) Apabila si wanita tidak memiliki ‘adah dan tidak
demi sedikit. Bisa jadi waktu keluarnya lama/panjang, dapat membedakan darah yang keluar dari kemaluannya,
dan terkadang singkat. Tidak ada batasan minimal waktu maka di setiap bulannya (di masa-masa keluarnya darah)
nifas ini. Adapun waktu maksimalnya menurut mazhab ia berhaid selama enam atau tujuh hari karena adanya
Hambali adalah 40 hari, dan bila lebih dari 40 hari darah hadits-hadits yang tsabit dalam hal ini. Kemudian ia
masih keluar sementara tidak bertepatan dengan mandi setelah selesai enam atau tujuh hari tersebut
kebiasaan datangnya waktu haid maka darah tersebut walaupun darahnya masih terus keluar. Sedapat
adalah darah istihadhah. Namun menurut pendapat yang mungkin ia menyumpal tempat keluarnya darah (bila
shahih, tidak ada pula batasan waktu maksimal dari nifas darah terus mengalir) dan berwudhu setiap kali ingin
ini. menunaikan shalat.”

Darah yang keluar bukan karena sebab melahirkan


Sahabat Ummi, ternyata pertanyaan seputar istihadhah
adalah darah haid sebagai suatu ketetapan dan
sunnatullah atas seorang wanita. Di mana bila si wanita sepertinya tak pernah berhenti, mengapa demikian?
sudah dapat hamil dan melahirkan maka secara umum Karena disaat wanita belum mendapatkan kondisi
akan datang kepadanya haid di waktu-waktu tertentu,
sesuai dengan keadaan dan kebiasaan si wanita. Bila seperti ini, jika ada pengetahuan mengenai darah
seorang wanita hamil umumnya ia tidak mengalami istihadhah, mereka umumnya cuek dan tidak
haid, karena janin yang dikandungnya beroleh sari-sari
makanan dengan darah yang tertahan tersebut. memperhatikan hal ini. Hingga pada saat
membutuhkannya, mereka biasanya akan bertanya
Keluarnya darah haid menunjukkan sehat dan
normalnya si wanita. Sebaliknya tidak keluarnya darah kembali, dan untuk itulah pembahasan mengenai wanita
haid menunjukkan ketidaksehatan dan ketidaknormalan dalam kondisi istihadhah tidak pernah berhenti.
seorang wanita. Makna ini disepakati oleh ahli ilmi
syar’i dan ilmu kedokteran, bahkan dimaklumi oleh Kali ini akan membahas mengenai, apakah wanita
pengetahuan dan kebiasaan manusia. Pengalaman
mereka menunjukkan akan hal tersebut. Karena itulah dalam kondisi istihadhah harus mandi setiap kali akan
ketika memberikan definisi haid, ulama berkata bahwa menjalankan shalat? Ternyata mengenai hal ini tidak
haid adalah darah alami yang keluar dari seorang wanita
pada waktu-waktu yang dimaklumi. main-main, karena dalilnya sama-sama ada, yakni cukup
dengan wudhu dan menggunakan kain atau kalau
Menurut pendapat yang shahih, tidak ada batasan umur
sekarang pembalut yang bersih untuk menjalankan
minimal seorang wanita mendapatkan haid. Begitu pula
batasan waktu minimal lamanya haid, sebagaimana tidak shalat.
ada batasan maksimalnya. Tidak ada pula batasan
minimal masa suci di antara dua haid. Bahkan yang Namun ada pula yang menyatakan setiap akan shalat
disebut haid adalah adanya darah, dan yang disebut suci
adalah tidak adanya darah. Walaupun waktunya wanita dalam kondisi istihadhah harus mandi besar, jika
bertambah atau berkurang, mundur ataupun maju, keberatan maka shalatnya bisa dijamak atau diakhirkan,
berdasarkan zahir nash-nash syar’i yang ada, dan zahir
misalnya salah dzuhur menjelang ashar agar mandinya
dari amalan kaum muslimin. Juga karena tidak
melapangkan bagi wanita untuk mengamalkan selain hanya sekali, kemudian shalat maghrib menjelang isya’
pendapat ini.
dan shalat subuh, maka dalam sehari bisa dilakukan
Adapun istihadhah adalah darah yang keluar dari mandi 3 kali, atau jika mampu 5 kali setiap akan
seorang wanita di luar kebiasaan dan kewajaran, karena menjalankan shalat. Apakah ini tak cukup
sakit atau semisalnya.
Bila seorang wanita terus menerus keluar darah dari memberatkan? Lalu apa yang harus dilakukan?
kemaluannya, tanpa berhenti, maka untuk mengetahui
apakah darah tersebut darah haid ataukah darah Muslimah dalam kondisi istihadhah wajib mandi satu
istihadhah bisa dengan tiga cara berikut ini secara kali saat selesainya masa haid dan ia tidak wajib mandi
berurutan.
setelah itu sampai datang waktu haid kembali (sesuai
(1) Apabila sebelum mengalami hal tersebut ia memiliki kebiasaannya), dan berwudhu setiap akan shalat. Dasar
kebiasaan (‘adah) haid maka ia kembali pada
kebiasaannya (‘adah-nya). Ia teranggap haid di waktu- hal itu adalah hadits yang diriwayatkan dalam
waktu ‘adah tersebut, adapun selebihnya berarti Shahihain, dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata:
istihadhah. Selesai masa ‘adah-nya ia mandi dan boleh
melakukan ibadah puasa dan shalat (walau darahnya ‘Fatimah binti Abi Hubaisy datang kepada Nabi
terus keluar karena wanita istihadhah pada umumnya Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa sallam seraya berkata:
sama hukumnya dengan wanita yang suci, pent.).
‘Ya Rasulullah, sesungguhnya aku adalah wanita yang
(2) Bila ternyata si wanita tidak memiliki ‘adah dan selalu haid, maka aku tidak pernah suci, apakah aku
darahnya bisa dibedakan, di sebagian waktu darahnya
harus meninggalkan shalat?
pekat/kental dan di waktu lain tipis/encer, atau di
sebagian waktu darahnya berwarna hitam, di waktu lain
merah, atau di sebagian waktu darahnya berbau Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
busuk/tidak sedap dan di waktu lain tidak busuk, maka ‘Tidak, sesungguhnya itu adalah urat (pembuluh darah),
darah yang pekat/kental, berwarna hitam, dan berbau
bukan haid. Oleh karena itu bila tiba masa haidmu
busuk itu adalah darah haid. Yang selainnya adalah
darah istihadhah. maka tinggalkanlah shalat, dan apabila berlalu (masa
haidmu) maka bersihkanlah darah darinya, kemudian
Darah istihadhah terbagi menjadi empat, yaitu :
berwudhu untuk setiap shalat sampai datang waktu itu
1. Darah yang keluar kurang dari haid masa minimum haid
(tiba masa kebiasaan haid)” (HR. al-Bukhari 320, 325, yaitu sehari semalam.
331 dan Muslim 333) 2. Darah yang keluar melebihi haid masa maksimum haid
yaitu 15 hari.
3. Keluar darah sebelum umur minimum haid yaitu
Sahabat Ummi, ada hadist kedua yang perlu dicermati
sebelum berumur 9 tahun.
lagi yakni diriwayatkan pula dalam Shahihain, dari 4. Darah yang keluar lebih dari waktu maksimum nifas
yaitu 60 hari.
Aisyah radhiyallahu ‘anha: ‘Sesungguhnya Ummu
Habibab istihadhah selama tujuh tahun. Ia bertanya
kepada Nabi Shalallahu ‘alaihi wa sallam tentang hal
itu, beliau menyuruh dia mandi seraya bersabda: ‘Ini
adalah urat (pembuluh darah). Maka ia mandi untuk
setiap shalat.”

Hal ini menunjukkan jika wanita dalam kondisi


istihadhah diwajibkan mandi setiap akan mengerjakan
shalat. Lalu bagaimanakah kedudukan hadis ini dengan
hadis yang sebelumnya, dimana wanita hanya
diwajibkan satu kali saja setelah selesainya haid dan
hanya berwudhu setiap akan menjalankan shalat?

Sahabat Ummi, dilihat dari dua hadis diatas ternyata


hadis Ummu Habibab bersifat Muthlaq dan hadis
Fatimah adalah Muqayyad, dan ini berarti yang Muthlaq
dibawakan kepada yang Muqayyad. Hingga akan
disimpulkan jika wanita dalam kondisi istihadhah maka
harus mandi besar (junub) saat berakhirnya masa
haidnya dan berwudhu untuk setiap shalat yang akan
dikerjakan.

Lalu, bagaimana dengan mandinya setiap kali harus


shalat pada kasus Ummu Habibab? Sebagian ulama
menyatakan jika hukum asalnya tidak wajib, jika
hukumnya wajib tentu Rasulullah Saw, akan
menjelaskan secara detail dan tidak boleh menundanya
lagi.

Imam An-Nawawi dalam Syarh Muslim berkata:


“Ketahuilah sesungguhnya wanita yang istihadhah tidak
wajib mandi untuk setiap shalat kecuali hanya satu kali
saat berakhirnya masa haidnya”. Ini adalah pendapat
mayoritas ulama dari kalangan salaf dan khalaf. Yaitu
diriwayatkan dari Ali, Ibnu Mas’ud, Ibnu Abbas, Aisyah
radhiyallahu ‘anhum. Juga pendapat Urwah bin Zubair,
Abu Salamah bin Abdurrahman, Malik, Abu Hanifah
dan Ahmad. Hingga di sini yang dimaksudkan. Syaikh
Muhammad bin Ibrahim Alu Syaikh – Fatawa Wa
Rasail (2/100-101)

Tentu sahabat ummi, saat menjalankan shalat harus


memperhatikan faktor kebersihan badan dan tempat
shalat. Cuci kemaluan, kemudian memakai pembalut
yang bersih dan berwudhulah sebelum mengerjakan
shalat, dan mandi besar hanya sekali saja setelah selesai
masa kebiasaan haid. Semoga ini bermanfaat

Anda mungkin juga menyukai