Anda di halaman 1dari 39

Perambatan Kesalahan dan Linierisasi

Hitung Perataan

RG141318

Semester Genap, 2015/2016

Ira M. Anjasmara, PhD

Jurusan
Teknik Geomatika
Capaian Pembelajaran

Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan konsep perambatan kesalahan


pada pengamatan khususnya dalam aplikasi geodesi
Mahasiswa mampu menjelaskan dan menghitung linierisasi dari perambatan
kesalahan khususnya dalam aplikasi geodesi.

-IM Anjasmara-
Hitung Perataan 2/39 Perambatan Kesalahan dan Linierisasi
Perambatan Kesalahan

Dalam survey, baik itu yang bersifat kerekayasaan dan keilmuan, nilai yang diukur
secara langsung di lapangan sering dipakai untuk menghitung nilai lainnya
berdasarkan hubungan fungsional (model matematika).
Jika hasil ukuran di lapangan mengandung kesalahan maka nilai hasil hitungan juga
mempunyai kesalahan.
Penentuan kesalahan hitungan sebagai fungsi kesalahan pengukuran disebut
sebagai perambatan kesalahan (error propagation).

-IM Anjasmara-
Hitung Perataan 3/39 Perambatan Kesalahan dan Linierisasi
Perambatan Kesalahan: Fungsi Linier

Misalkan x adalah nilai ukuran dan y adalah nilai baru yang dihitung dari x berdasarkan
fungsi berikut:
y = ax + b (1)
persamaan tersebut direpresentasikan oleh garis lurus pada Gambar 1. Koefisien a dan b
diketahui dan diasumsikan tidak mempunyai kesalahan.

Untuk tujuan analisis, akan lebih mudah jika digunakan konsep nilai sebenarnya (true
value) dan mendefinisikan nilai kesalahan sebagai nilai ukuran dikurangi nilai sebenarnya.

-IM Anjasmara-
Hitung Perataan 4/39 Perambatan Kesalahan dan Linierisasi
y
θ tan θ = a
y
dy
yt

b dx
x
xt x
Gambar 1: Representasi fungsi linier sebagai garis lurus

-IM Anjasmara-
Hitung Perataan 5/39 Perambatan Kesalahan dan Linierisasi
Jika xt menyatakan nilai sebenarnya dari x dan dx menyatakan kesalahan dari x, maka:

x = xt + dx (2)

Kemudian jika yt menyatakan nilai sebenarnya dari y yang dapat dihitung dari xt
dengan menggunakan pers.(1) maka,

yt = axt + b (3)

Berdasarkan pers.(1), maka dapat dihitung nilai y sebagai berikut:

y = yt + a dx (4)

Jika dy menyatakan kesalahan dari y, maka berdasarkan pers. (3):

dy = a dx (5)
-IM Anjasmara-
Hitung Perataan 6/39 Perambatan Kesalahan dan Linierisasi
dy
Berdasarkan ilmu kalkulus, turunan y terhadap x dari pers. (1) adalah dx
= a.
Sehingga pers. (5) menjadi:
dy
dy = dx (6)
dx

Pers. (6) menyatakan diferensial total dari fungsi pada pers. (1).
Kesalahan dy yang dihasilkan dari fungsi y = ax + b identik dengan kesalahan
sebagai diferensial total dari kalkulus adalah karena fungsi tersebut linier terhadap
nilai pengukuran x.
Pers. (6) akan berbeda untuk fungsi nonlinier.

-IM Anjasmara-
Hitung Perataan 7/39 Perambatan Kesalahan dan Linierisasi
Contoh 1
Sebuah bidang persil tanah berbentuk trapesium dengan dimensi seperti dalam Gambar
2. Diukur jarak d = 23.560 m, ordinat h dicari. Jika kesalahan pengukuran jarak adalah
0.016 m maka hitung perambatan kesalahan yang terjadi pada h.

d
60 m
C
h
20 m

80 m

Gambar 2: Contoh 1 -IM Anjasmara-


Hitung Perataan 8/39 Perambatan Kesalahan dan Linierisasi
Contoh 1: Solusi

Kemiringan garis CD adalah a = 60−20


80
= 0.5
Dalam sistem koordinat xy (lihat Gambar 2), persamaan untuk garis CD adalah:

y = 0.5x + 20

Nilai 0.5 dan 20 diasumsikan tanpa kesalahan.


Jika x = d = 23.560 m, maka y = h = 0.5(23.560)+20 = 31.780 m
Berdasarkan pers. (5), maka

dh = a dx = 0.5 × 0.016 = 0.008 m

-IM Anjasmara-
Hitung Perataan 9/39 Perambatan Kesalahan dan Linierisasi
Perambatan Kesalahan: Fungsi Linier
Berikut adalah sebuah kasus dimana fungsi hitungan y yang diukur berdasarkan nilai
ukuran x adalah non-linier.
y = x2 (7)
Jika xt dan yt menyatakan nilai sebenarnya dari x dan y kemudian dx dan dy
menyatakan kesalahan dari x dan y, maka:

yt = x2t (8)

dan
y = (yt + dy) = x2 = (xt + dx)2 = x2t + 2xt dx + dx2 (9)
maka
dy = 2xt dx + dx2 (10)
-IM Anjasmara-
Hitung Perataan 10/39 Perambatan Kesalahan dan Linierisasi
Perambatan Kesalahan: Fungsi Linier

Berdasarkan pers. (7), 2xt adalah turunan y terhadap x pada nilai xt , maka pers. (10)
dapat dinyatakan sebagai berikut:
dy
dy = dx + dx2 (11)
dx
Berbeda dengan pers. (6), pada pers. (11) terdapat penambahan nilai kesalahan
sebesar (dx)2 . Untuk keperluan praktis, dimana kesalahan dx relatif kecil terhadap
kesalahan pengukuran maka nilai kesalahan orde yang lebih tinggi, (dx)2 dan seterusnya
dapat diabaikan.

-IM Anjasmara-
Hitung Perataan 11/39 Perambatan Kesalahan dan Linierisasi
Perambatan Kesalahan: Fungsi Linier
Ini berarti bahwa selain memakai titik P (Gambar 3) pada kurva untuk menentukan nilai
y, titik P’ yang terletak pada tangen kurva T dapat dipakai untuk menentukan nilai y 0 .
Kemudian, perambatan kesalahan dy disajikan sebagai (y 0 − yt ) bukan (y − yt ), dengan
asumsi bahwa perbedaan y − y 0 = (dx)2 dapat diabaikan.

y P
(dx)2
dy y’ P’
yt T

dx

xt x

Gambar 3: -IM Anjasmara-


Hitung Perataan 12/39 Perambatan Kesalahan dan Linierisasi
Contoh 2

y adalah luas tanah yang berbentuk sebuah bujur sangkar. Panjang (x) sisi bidang
tersebut diukur dengan pita ukur yang panjangnya 30 m dan nilai x = 50.170 m.
Pengukuran ini kemudian dipakai untuk menghitung luas bidang tersebut dengan fungsi
y = x2 = (50.170)2 = 2517.0289 m2 (disajikan sebagai luas ABCD dalam Gambar 4).
Jika pita ukur diketahui lebih pendek 0.030 m, hitung perambatan kesalahan dalam
menghitung luas.

-IM Anjasmara-
Hitung Perataan 13/39 Perambatan Kesalahan dan Linierisasi
Contoh 2
 
A   B1   B  
0.050  m  

A’   B’   B2  

50.120  m  

D   C’   C  
50.120  m   0.050  m  

50.170  m  

 
-IM Anjasmara-
Hitung Perataan 14/39 Perambatan Kesalahan dan Linierisasi
Contoh 2: Solusi 1
Ketika pita ukur lebih pendek 0.030 m, jarak yang diukur yang seharusnya 30 m menjadi
29.970 m. Panjang sisi sebenarnya (xt ) adalah
29.970
xt = (50.170) = 50.120 m
30.00
dan luas bidang sebenarnya

yt = x2t = (50.120)2 = 2512.0144 m2

maka kesalahan luas (dy),

dy = y − yt = 2517.0289 − 2512.0144 = 5.0145 m2

Dalam Gambar 4 nilai-nilai tersebut sama dengan jumlah luas bidang AB1 B’A’, CB2 B’C’
dan B1 BB2 B’. -IM Anjasmara-
Hitung Perataan 15/39 Perambatan Kesalahan dan Linierisasi
Contoh 2: Solusi 2

Kesalahan (dy) dapat juga diperoleh secara langsung dari dx (kesalahan dalam x)
dengan menggunakan pers. (10) sebagai berikut:

dx = x − xt = 50.170 − 50.120 = 0.050 m

dan juga

dy = 2xt dx + (dx)2 = 2(50.120)(0.050) + (0.050)2 = 5.0145 m2


dy
Jika menggunakan pers.(6), pertama-tama turunkan nilai dy terhadap dx( dx ) pada saat
x = 50.120 m.
dy d 2
= (x ) = 2xt = 2(50.120) = 100.240 m
dx dx
-IM Anjasmara-
Hitung Perataan 16/39 Perambatan Kesalahan dan Linierisasi
Contoh 2: Solusi 2

kemudian
dy
dy = dx = (100.240)(0.050) = 5.0120 m
dx
Dalam Gambar 4 nilai-nilai tersebut sama dengan jumlah luas bidang AB1 B’A’ dan
CB2 B’C’.
Perbedaan penentuan kesalahan antara perhitungan dengan menyertakan (dx)2 dan
tanpa menyertakan (dx)2 adalah 0.0025 m2 . Dimana (dx)2 adalah luas bidang
B1 BB2 B’. Perbedaan ini hanya 0.05% dari kesalahan dan tidak terlalu signifikan.

-IM Anjasmara-
Hitung Perataan 17/39 Perambatan Kesalahan dan Linierisasi
Perambatan Kesalahan: Fungsi Linier

Lebih lanjut akan dibahas kasus dimana fungsi y dihitung berdasarkan beberapa variabel
x. Misalnya bidang persegi panjang dengan panjang x1 dan lebar x2 . Maka luas dari
bidang tersebut adalah y = x1 × x2 . Jika terdapat lebih dari satu variabel dalam sebuah
fungsi maka aturan diferensial parsial harus diterapkan. Secara spesifik jika kesalahan
dalam x1 , x2 , x3 , . . . , xn disajikan dengan dx1 , dx2 , dx3 , . . . , dxn maka kesalahan y
dituliskan dengan persamaan sebagai berikut:
∂y ∂y ∂y
dy = dx1 + dx2 + · · · + dxn (12)
∂x1 ∂x2 ∂xn
∂y ∂y ∂y
dimana nilai diferensial parsial ∂x1
dx1 , ∂x 2
dx2 , . . . , ∂x n
dxn dihitung pada nilai
x1 , x 2 , . . . , x n .

-IM Anjasmara-
Hitung Perataan 18/39 Perambatan Kesalahan dan Linierisasi
Contoh 3: Solusi
Sama dengan contoh 2 tetapi bidangnya berbentuk persegi panjang dengan x1 = 50.170
m dan x2 = 61.090 m. Hitung perambatan kesalahannya.

Solusi:
Luas bidang berdasarkan ukuran

y = x1 × x2 = (50.170)(61.090) = 3064.9 m2

Diferensial parsial dari persamaan diatas adalah sebagai berikut:


dy
= x2 = 61.090 m
dx1
dy
= x1 = 50.170 m
dx2
-IM Anjasmara-
Hitung Perataan 19/39 Perambatan Kesalahan dan Linierisasi
Contoh 3: Solusi

kesalahan dx1 dan dx2 :


0.030
dx1 = (50.170) = 0.050 m
30
0.030
dx2 = (61.090) = 0.061 m
30
Pers. (12) dipakai untuk menghitung kesalahan luas:

∂y ∂y
dy = dx1 + dx2 = (61.090)(0.050) + (50.170)(0.061) = 6.1 m2
∂x1 ∂x2

-IM Anjasmara-
Hitung Perataan 20/39 Perambatan Kesalahan dan Linierisasi
Linierisasi
Dasar dari linierisasi adalah fungsi deret Taylor, dimana untuk fungsi satu variabel ,
y = f (x) linierisasinya adalah:
 
dy
y = yo + ∆x + orde yang lebih tinggi (13)
dx xo
dimana yo = f (xo ) dan ∆x = x − xo

Bentuk linierisasi hanya menyertakan orde derajat satu sedangkan derajat selanjutnya
diabaikan nilainya.
Contoh: linierisasi fungsi y = x2 adalah
y = x2o + 2xo ∆x (14)
dimana yo = x2o dan (dy/dx)xo = 2xo
Fungsi tersebut digambarkan dalam bentuk kurva pada Gambar 5. -IM Anjasmara-
Hitung Perataan 21/39 Perambatan Kesalahan dan Linierisasi
Linierisasi
Fungsi asal
Fungsi linier
y P

P’
yo O

Δx

xo x

Gambar 5:
Jika yo direpresentasikan sebagai konstanta b dan turunan (dy/dx)xo direpresentasikan
dengan konstanta a maka pers. (14) menjadi y = a∆x + b, yaitu merupakan fungsi
linier untuk ∆x. -IM Anjasmara-
Hitung Perataan 22/39 Perambatan Kesalahan dan Linierisasi
Linierisasi: Contoh 1

Linierisasikan fungsi y = 2x3 + x2 − 4x + 7 di x = 2. Jika x = 2 dan kesalahan x


adalah 0.01 hitung kesalahan y dengan:
a. memakai diferensial
b. mengaplikasikan perambatan kesalahan dengan menggunakan fungsi linier
Solusi:
Dari pers. (13), untuk xo = 2 didapatkan

y = (2x3o + x2o − 4xo + 7) + (6x2o + 2xo − 4)∆x


= 19 + 24∆x

dari pers. tersebut diperoleh nilai a = 24 dan b = 19

-IM Anjasmara-
Hitung Perataan 23/39 Perambatan Kesalahan dan Linierisasi
Linierisasi: Contoh 1

a. Berdasarkan pers. (6), kesalahan pada y adalah sebagai berikut:

dy
dy = dx == (6x2o + 2xo − 4)dx = 24(0.01) = 0.24
dx
b. Berdasarkan perambatan kesalahan dengan menggunakan fungsi linier (pers. (5)):

dy = adx = 24(0.01) = 0.24

-IM Anjasmara-
Hitung Perataan 24/39 Perambatan Kesalahan dan Linierisasi
Linerisasi : multi variable

Jika fungsi y mempunyai dua varibel x1 dan x2 .

y = f (x1 , x2 ) (15)

Bentuk linierisasinya adalah sebagai berikut:


   
∂y ∂y
y = yo + ∆x1 + ∆x2 (16)
∂x1 xo ∂x2 xo

dimana yo adalah fungsi pada saat x1 = x1o dan x2 = x2o ; yo = f (x1o , x2o ).

-IM Anjasmara-
Hitung Perataan 25/39 Perambatan Kesalahan dan Linierisasi
Linerisasi : multi variable bebas

Jika jumlah variabel bebas x1 , x2 , ., xn , maka penyajian dalam bentuk pers. (16)
menjadi panjang.
  Untuk itu dibuat dalam   bentuk matriks. Jika dalam pers. (16)
∂y ∂y
dinyatakan ∂x1 sebagai j1 dan ∂x 2
sebagai j2 , maka:
xo xo

y = yo + j1 ∆x1 + j2 ∆x2 (17)

Dengan mendefinisikan j sebagai matriks baris dan sebagai matriks kolom maka pers.
(17) menjadi persamaan berikut:

y = yo + j∆x (18)

-IM Anjasmara-
Hitung Perataan 26/39 Perambatan Kesalahan dan Linierisasi
Linerisasi : Contoh 2
Gambar 6 menggambarkan sebuah bidang tanah. Total luas bidang y sebagai fungsi tiga
dimensi x1 , x2 , dan x3 . Kemudian linierisasikan fungsi tersebut dengan x1o = 50m, x2o
= 20m dan x3o =30m
A E

x3

B C D
x1 x2

Gambar 6:
-IM Anjasmara-
Hitung Perataan 27/39 Perambatan Kesalahan dan Linierisasi
Linerisasi : Contoh 2 - Solusi
Dari Gambar 6 luas bidang gambar tersebut merupakan fungsi:
π 2 1
y= x3 + x1 x3 + x 2 x3
8 2
Untuk melinierisasikan fungsi diatas, pertama kali hitung yo :
π 2 1
yo = x3 o + x1o x3o + x2o x3o
8 2
π 1
= (30) + (50)(30) + (20)(30) = 2153.43 m2
2
8 2
Kemudian hitung dihitung matriks j:
   
∂y ∂y ∂y 1 π 1
j= , , = x3o , x3o , x3o + x1o + x2o
∂x1 ∂x2 ∂x3 2 4 2
2
= [30, 15, 84] m
-IM Anjasmara-
Hitung Perataan 28/39 Perambatan Kesalahan dan Linierisasi
Linerisasi : Contoh 2 - Solusi

dalam bentuk linier :

y = yo + j∆x
 
∆x1
= 2153.43 + [30, 15, 84]  ∆x2  (m2 )
∆x3
= 2153.43 + 30∆x1 + 15∆x2 + 84∆x3 (m2 )

-IM Anjasmara-
Hitung Perataan 29/39 Perambatan Kesalahan dan Linierisasi
Linierisasi: multi variable, multi variable bebas

Berikut adalah kasus yang lebih umum untuk beberapa variabel y1 , y2 , y3 , . . . , yn yang
masing-masing merupakan fungsi dari variabel bebas x1 , x2 , . . . , xn

y1 = f (x1 , x2 , . . . , xn )
y2 = f (x1 , x2 , . . . , xn )
..
. (19)
ym = f (x1 , x2 , . . . , xn )

-IM Anjasmara-
Hitung Perataan 30/39 Perambatan Kesalahan dan Linierisasi
Linierisasi: multi variable, multi variable bebas

Dengan cara seperti dalam pers. (16) setiap fungsi dilinierisasikan sebagai berikut:

∂y1 ∂y1 ∂y1


y1 = y1 o + ∆x1 + ∆x2 + · · · + ∆xn
∂x1 ∂x2 ∂xn
∂y2 ∂y2 ∂y2
y2 = y2 o + ∆x1 + ∆x2 + · · · + ∆xn
∂x1 ∂x2 ∂xn
..
. (20)
∂ym ∂ym ∂ym
ym = ym o + ∆x1 + ∆x2 + · · · + ∆xn
∂x1 ∂x2 ∂xn

-IM Anjasmara-
Hitung Perataan 31/39 Perambatan Kesalahan dan Linierisasi
Dengan mengganti diferensial parsial dengan jik (j32 = dy3 /dx2 ) persamaan tersebut
menjadi:
y1 = y1 o + j11 ∆x1 + j12 ∆x2 + · · · + j1n ∆xn
y2 = y2 o + j21 ∆x1 + j22 ∆x2 + · · · + j2n ∆xn
..
. (21)
ym = ym o + jm1 ∆x1 + jm2 ∆x2 + · · · + jmn ∆xn
Setiap baris pada pers. (21) dapat disederhanakan dalam bentuk j1 = (j11 , j12 , . . . , j1n ),
j2 = (j21 , j22 , . . . , j2n ) dan seterusnya. Sehingga:
y1 = y1 o + j1 ∆x
y2 = y2 o + j2 ∆x
..
. (22)
ym = ym o + jm ∆x
-IM Anjasmara-
Hitung Perataan 32/39 Perambatan Kesalahan dan Linierisasi
Dalam bentuk matriks persamaan tersebut menjadi:
   
y1 y1 o
 y2   y2 
 o
y =  ..  ; yo =  .. ;
  
 .   . 
ym ym o
     
j1 j11 j12 ··· j1n ∆x1
 j2   j21 j22 ··· j2n   ∆x2 
J= = ; dan ∆x =
     
.. ..   .. 
 .   .   . 
jm jm1 jm1 · · · jmn ∆xn
Sehingga

y = yo + J∆x (23)
-IM Anjasmara-
Hitung Perataan 33/39 Perambatan Kesalahan dan Linierisasi
Matriks J disebut dengan matriks Jacobi, yang menyatakan turunan parsial dari semua
fungsi y terhadap setiap variabel x dimana
 ∂y1 ∂y1 ∂y1 
∂x1 ∂x2
· · · ∂xn
∂y2 ∂y2 ∂y2 
∂y  · · ·
Jnm = =  ∂x. 1 ∂x2 ∂xn 

∂x  . . 

∂ym ∂ym ∂ym
∂x1 ∂x2
··· ∂xn

-IM Anjasmara-
Hitung Perataan 34/39 Perambatan Kesalahan dan Linierisasi
Linierisasi: Contoh 3

Bidang yang ditunjukkan dalam gambar 6 dibagi menjadi dua bagian dengan garis
putus-putus yang menghubungkan titik B dan E. Nyatakan luas y1 dan y2 sebagai fungsi
x1 , x2 dan x3 . Untuk x1o = 50 m, x2o = 20 m dan x3o = 30 m evaluasi matriks Jacobi
J dan nyatakan y1 dan y2 dalam bentuk linier.

Solusi:
Dari gambar, fungsi untuk kedua luas tersebut adalah:
π 2 1
y1 = x + x1 x3
8 3 2
1 1
y2 = x1 x3 + x2 x3
2 2

-IM Anjasmara-
Hitung Perataan 35/39 Perambatan Kesalahan dan Linierisasi
Linierisasi: Contoh 3-Solusi

Matrik Jacobi

" #
∂y1 ∂y1 ∂y1 1 π
+ 12 x1o
  
∂x1 ∂x2 ∂x3 x
2 3o
0 x
4 3o
J= = 1 1 1
∂y2
∂x1
∂y2
∂x2
∂y2
∂x3
x
2 3o
x
2 3o
x
2 1o
+ 12 x2o
 
15 0 49
=
15 15 35

π
+ 12 x1o x3o
     
y1 o x2
8 3o
1103.43
yo = = 1 = m2
y2 o x x + 12 x2o x3o
2 1o 3o
1050.00

-IM Anjasmara-
Hitung Perataan 36/39 Perambatan Kesalahan dan Linierisasi
Linierisasi: Contoh 3-Solusi

Bentuk linear fungsi y1 dan y2 adalah


 
    ∆x1
1103.43 15 0 49  ∆x2  m2
y = yo + J∆x = +
1050.00 15 15 35
∆x3

y1 = (1103.43 + 15∆x1 + 49∆x3 ) m2


y2 = (1050.00 + 15∆x1 + 15∆x2 + 35∆x3 ) m2

-IM Anjasmara-
Hitung Perataan 37/39 Perambatan Kesalahan dan Linierisasi
Linierisasi: Contoh 4-Solusi
Jika dimensi dalam gambar 6 adalah x1 = 50.00 m, x2 = 20.00 m dan x3 = 30.00 m
dan kesalahannya masing-masing 0.02 m, -0.04 m dan 0.03 m tentukan kesalahan luas
y1 dan y2 menggunakan perambatan kesalahan dengan fungsi linier dalam pers. (6)

Solusi:
Kesalahan dx1 , dx2 dan dx3 dalam x1 , x2 dan x3 juga merupakan kesalahan dalam x1 ,
x2 , x3 . Maka perambatan kesalahan

y1 = (1103.43 + 15∆x1 + 49∆x3 ) m2


y2 = (1050.00 + 15∆x1 + 15∆x2 + 35∆x3 ) m2

dy1 = (15dx1 + 49dx3 ) m2 = 1.77 m2


dy2 = (15dx1 + 15dx2 + 35dx3 ) m2 = 0.75 m2
-IM Anjasmara-
Hitung Perataan 38/39 Perambatan Kesalahan dan Linierisasi
Tugas - Kelompok:
Resume dari berbagai sumber tentang konsep perambatan kesalahan dan linierisasi.

Tugas Individu:
Dari buku Analysis and Adjustment of Survey Measurements, soal 2-1, 2-7, 2-9,
dan 2-11

-IM Anjasmara-
Hitung Perataan 39/39 Perambatan Kesalahan dan Linierisasi

Anda mungkin juga menyukai