PT. PJB UBJ O&M PLTU 3 JAWA TIMUR TANJUNG AWAR-AWAR TUBAN
LAPORAN
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
SINKRONISASI GENERATOR UNIT 1 PLTU 3 JAWA
TIMUR TANJUNG AWAR - AWAR
DISUSUN OLEH :
3.22.13.3.03
i
Praktek Kerja Lapangan
PT. PJB UBJ O&M PLTU 3 JAWA TIMUR TANJUNG AWAR-AWAR TUBAN
HALAMAN PENGESAHAN
NIM 3.22.13.3.03
Mengetahui, Menyetujui,
Spv. Senior Rendal Operasi Pembimbing Lapangan ,
ii
Praktek Kerja Lapangan
PT. PJB UBJ O&M PLTU 3 JAWA TIMUR TANJUNG AWAR-AWAR TUBAN
HALAMAN PENGESAHAN
NIM 3.22.13.3.03
Mengetahui,
iii
Praktek Kerja Lapangan
PT. PJB UBJ O&M PLTU 3 JAWA TIMUR TANJUNG AWAR-AWAR TUBAN
KATA PENGANTAR
Puji syukur dipanjatkan atas kehadirat Allah SWT, yang telah melimpah
kan rahmat, taufik, hidayah -Nya kepada saya sehingga dapat menyelesaikan
laporan Praktek Kerja Lapangan ( PKL ) yang berjudul ” Proses Sinkronisasi
Generator Unit 1 pada PLTU 3 Jawa Timur Tanjung Awar – Awar Tuban .
Dalam penyusunan laporan Praktek Kerja Lapangan ini tidak terlepas dari
bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Kedua orang tua yang penuh rasa kasih sayang, kesabaran, dan pengertiannya
yang tulus dan ikhlas membesarkan, mendoakan, dan mendidik serta tiada
pernah berhenti memberikan dukungan kepada penulis.
3. Sahid, ST, MT, selaku Ketua Progam Studi Teknik Konversi Energi
Politeknik Negeri Semarang.
4. Ir. Ilyas Rochani, MT, selaku dosen pembimbing Politeknik Negeri Semarang
yang telah membantu tersusunnya laporan Praktek Kerja Lapangan
6. Bapak Acep Moi Kokong, selaku Supervisor senior Rendal Operasi PT.
PEMBANGKIT JAWA BALI Unit Bersama Jasa Operasi Dan Maintenance
PLTU 3 Jawa Timur Tanjung Awar-Awar Tuban yang telah memberikan
kesempatan untuk melakukan Praktek Kerja Lapangan.
iv
Praktek Kerja Lapangan
PT. PJB UBJ O&M PLTU 3 JAWA TIMUR TANJUNG AWAR-AWAR TUBAN
10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan yang telah membantu
sehingga Laporan Praktek Kerja Lapangan ini dapat terselesaikan.
Laporan ini masih jauh dari sempurna, maka kritik dan saran yang sifatnya
membangun sangat penulis harapkan. Semoga laporan Praktek Kerja Lapangan (
PKL ) dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumya dan penulis pada khususnya
v
Praktek Kerja Lapangan
PT. PJB UBJ O&M PLTU 3 JAWA TIMUR TANJUNG AWAR-AWAR TUBAN
DAFTAR ISI
vi
Praktek Kerja Lapangan
PT. PJB UBJ O&M PLTU 3 JAWA TIMUR TANJUNG AWAR-AWAR TUBAN
vii
Praktek Kerja Lapangan
PT. PJB UBJ O&M PLTU 3 JAWA TIMUR TANJUNG AWAR-AWAR TUBAN
LAMPIRAN ..........................................................................................................60
viii
Praktek Kerja Lapangan
PT. PJB UBJ O&M PLTU 3 JAWA TIMUR TANJUNG AWAR-AWAR TUBAN
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.2 Layout PLTU Tanjung Awar-Awar, Tuban, Jawa Timur ..................7
Gambar 2.3 Struktur Organisasi PLTU Tanjung Awar – Awar, Jawa Timur........ 8
Gambar 3.21 Kumparan jangkar pada rotor berputar di sekitar medan magnet
ix
Praktek Kerja Lapangan
PT. PJB UBJ O&M PLTU 3 JAWA TIMUR TANJUNG AWAR-AWAR TUBAN
x
Praktek Kerja Lapangan
PT. PJB UBJ O&M PLTU 3 JAWA TIMUR TANJUNG AWAR-AWAR TUBAN
DAFTAR TABEL
xi
Praktek Kerja Lapangan
PT. PJB UBJ O&M PLTU 3 JAWA TIMUR TANJUNG AWAR-AWAR TUBAN
BAB I
PENDAHULUAN
Listrik adalah bentuk energi sekunder yang paling praktis penggunaannya oleh
manusia, dimana listrik dihasilkan dari proses konversi energi sumber energi
primer seperti, potensial air, energi angin, minyak bumi, gas dan batubara. Energi
listrik merupakan salah satu kebutuhan yang penting bagi kehidupan manusia
dewasa ini. Kebutuhan akan energi listrik cenderung meningkat setiap tahunnya.
Hal ini disebabkan karena semakin banyaknya penduduk memerlukan dan
menyadari arti pentingnya listrik untuk menunjang kehidupan sehari-hari.
Ketersediaan pasokan listrik saat ini menjadi masalah yang harus segera
diselesaikan karena tingkat kebutuhan masayarakat akan listrik sangat tinggi
sedangkan suplai dari pembangkit belum bisa memenuhi seluruh permintaan
tersebut sehingga solusi alternatif yang dilakukan oleh PLN adalah pemadaman
bergilir . Dengan adanya pemadaman bergilir masyarakat merasa terganggu dan
resah dengan kurangnya pasokan listrik dan kerugian yang sangat besar bagi
industri yang diakibatkan oleh hal tersebut. Kecenderungan peningkatan
kebutuhan energi listrik harus segera diantisipasi oleh pemerintah (BUMN dalam
hal ini PLN) yang memonopoli produksi energi listrik Tanah Air. Gejala ini harus
diantisipasi oleh penyedia jasa energi listrik yaitu PLN (Perusahaan Listrik
Negara) dengan pembangunan pembangkit listrik baru berbahan bakar non-fosil
(tidak terbaharui). Oleh karena itu, pemerintah berusaha menyosialisasikan bio-
fuel dan batu bara yang dianggap sebagai solusi seiring dengan menipisnya bahan
bakar minyak. Batubara sebagai alternatif baru karena diperkirakan melimpah
ruah di Indonesia terutama di Pulau Kalimantan dan dapat digunakan ratusan
tahun. Contoh pembangkit baru yang dibangun dengan bahan bakar batu bara
PLTU 3 Jawa Timur Tanjung Awar-Awar Tuban.
Energi listrik merupakan energi yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat dan
industri. Untuk pemenuhan kebutuhan ini, maka dibangunlah banyak pembangkit
1
Praktek Kerja Lapangan
PT. PJB UBJ O&M PLTU 3 JAWA TIMUR TANJUNG AWAR-AWAR TUBAN
2
Praktek Kerja Lapangan
PT. PJB UBJ O&M PLTU 3 JAWA TIMUR TANJUNG AWAR-AWAR TUBAN
3
Praktek Kerja Lapangan
PT. PJB UBJ O&M PLTU 3 JAWA TIMUR TANJUNG AWAR-AWAR TUBAN
BAB II
4
Praktek Kerja Lapangan
PT. PJB UBJ O&M PLTU 3 JAWA TIMUR TANJUNG AWAR-AWAR TUBAN
5
Praktek Kerja Lapangan
PT. PJB UBJ O&M PLTU 3 JAWA TIMUR TANJUNG AWAR-AWAR TUBAN
Visi
“Menjadi perusahaan pembangkitan tenaga listrik Indonesia yang terkemuka
dengan strandar kelas dunia”
Misi
a. Memproduksi tenaga listrik yang handal dan berdaya saing
b. Meningkatkan kinerja secara berkelanjutan melalui implementasi tata
kelola pembangkitan dan sinergi business partner dengan metode best
practice dan ramah lingkungan
c. Mengembangkan kapasitas dan kapabilitas SDM yang mempunyai
kompetensi teknik dan menejerial yang unggul serta berwawasan bisnis
PJB Way
PJB Way adalah tekad sikap dan perilaku yang melekat diseluruh insan PJB
dalam melaksanakan misi untuk mencapai visi. PJB Way dijabarkan oleh 1 Tekad
5 Sikap dan 11 Perilaku dengan rincian sebagai berikut :
a. Satu Tekad untuk mencapai tujuan menjadi “Produsen listrik terpecaya
kini dan mendatang”
b. Lima Sikap dalam tata nilai inti : Intregitas, Keunggulan, Kerjasama,
Pelayanan dan sadar lingkungan
c. Sebelas Perilaku dengan elemen-elemen :
1. Kepemimpinan yang visioner (Visionery Leadership)
2. Keunggulan menurut pelanggan (Customer-Driven Excellent)
3. Pembelajaran perorangan dan perusahaan (Organizasional and
Personal Learning)
6
Praktek Kerja Lapangan
PT. PJB UBJ O&M PLTU 3 JAWA TIMUR TANJUNG AWAR-AWAR TUBAN
Keterangan :
1. Masjid
7
Praktek Kerja Lapangan
PT. PJB UBJ O&M PLTU 3 JAWA TIMUR TANJUNG AWAR-AWAR TUBAN
2. Tempat Parkir
3. Gedung Administrasi
4. Laboratorium Reverse Osmosis
5. PLTU Unit 1
6. PLTU Unit 2
7. Gedung Pemeliharaan
8. Gedung Coal Handling Control
9. Coal Yard
10. Gedung K3
Gambar 2.3 Struktur Organisasi PLTU Tanjung Awar – Awar, Jawa Timur
8
Praktek Kerja Lapangan
PT. PJB UBJ O&M PLTU 3 JAWA TIMUR TANJUNG AWAR-AWAR TUBAN
bekerja sama selama PLTU ini beroperasi. Berikut ini adalah struktur organisasi
di PLTU 3 Jawa timur Tanjung Awar-Awar.
General manager sebagai pemimpin tertinggi memegang tanggung jawab
penuh atas apa yang terjadi di PLTU, namun takkan bisa berjalan dengan lancar
tanpa kerjasama dengan bawahan yang telah dibagi menjadi beberapa bagian
Antara lain bidang operasi, perawatan, engineering dan administrasi. Masing-
masing bagian di pimpin oleh seorang manajer yang bertanggung jawab kepada
GM. Bidang operasi bertanggung jawab dalam pengoperasian pembangkit unit 1
dan 2. Bidang pemeliharaan bertanggung jawab dalam perawatan seluruh PLTU.
Bidang engineering bertanggung jawab dalam bidang analisis data dan condition
base maintenance (CBM). Bidang administrasi bertanggung jawab dalam bidang
surat menyurat serta urusan kantor lainnya.
1. Budaya Perusahaan
Salah satu aspek dari pengembangan sumber daya manusia perusahaan adalah
pembentukan budaya perusahaan.
Unsur-unsur budaya perusahaan :
a. Perilaku akan ditujukan seseorang akibat adanya suatu keyakinan akan
nilai-nilai atau filosofi.
b. Nilai adalah bagian dari budaya / culture perusahaan yang dirumuskan
untuk membantu upaya mewujudkan budaya perusahaan tersebut. Di PT.
PLN PJB nilai ini disebut “Filosofi Perusahaan”.
c. Paradigma adalah suatu kerangka berpikir yang melandasi cara sesorang
menilai sesuatu.
Budaya perusahaan diarahkan untuk membentuk sikap dan perilaku yang
didasarkan pada 5 filosofi dasar dan lebih lanjut, filosofi dasar ini diwujudkan
dalan 12 dimensi perilaku.
9
Praktek Kerja Lapangan
PT. PJB UBJ O&M PLTU 3 JAWA TIMUR TANJUNG AWAR-AWAR TUBAN
2. Filosofi Perusahaan
Filosofi perusahaan memuat lima aspek utama, yaitu :
a. Mengutamakan pasar dan pelanggan.
Berorientasi kepada pasar serta memberikan pelayanan yang terbaik dan
nilai tambah kepada pelanggan.
b. Menciptakan keunggulan untuk memenangkan persaingan.
Menciptakan keunggulan melalui sumber daya manusia, teknologi
finansial, dan proses bisnis yang andal dengan semangat untuk
memenangkan persaingan.
c. Mempelopori pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Terdepan dalam pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi secara
optimal.
d. Menjunjung tinggi etika bisnis.
Menerapkan etikan bisnis sesuai standar etika bisnis internasional.
e. Memberi penghargaan atas prestasi.
Memberi penghargaan atas prestasi untuk mencapai kinerja perusahaan
yang maksimal.
Filosofi perusahaan dibuat karena ;
a. Memberikan acuan bagi seluruh anggota organisasi tentang bagaimana
cara merealisasikan budaya perusahaan.
b. Merumuskan apa yang dianggap penting tentang bagaimana berhasil
dalam berbisnis.
c. Memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai identitas dan cerita
perusahaan.
3. Makna 5S
5S adalah singkatan dari 5 kata dalam bahsa jepang yang diawali oleh huruf
S: Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, Shitsuke. Dalam Bahasa Indonesia, kita dapat
menerjemahkan 5S sebagai 5R; Seiri (Ringkas), Seiton (Rapi), Seiso (Resik),
Seiketsu (Rawat), Shitsuke (Rajin). 5S adalah filosofi dan cara bagi suatu
10
Praktek Kerja Lapangan
PT. PJB UBJ O&M PLTU 3 JAWA TIMUR TANJUNG AWAR-AWAR TUBAN
organisasi dalam mengatur dan mengelola ruang kerja dan alur kerja dengan
tujuan efisiensi dengan cara mengurangi adanya buangan (waste) baik yang
bersifat barang atau peralatan maupun waktu.
a. Seiri (Ringkas)
Membedakan antara yang di perlukan dan yang tidak diperlukan serta
membuang yang tidak di perlukan : “Singkirkan barang-barang yang tidak
diperlukan lagi tempat kerja”
b. Seiton (Rapi)
Menentukan Antara yang diperlukan dan yang tidak diperlukan serta
membuang yang tidak diperlukan: “Setiap barang yang berada di tempat kerja
mempunyai tempat yang pasti”
c. Seiso (Resik)
Menghilangkan sampah kotoran dan barang asing untuk memperoleh tempat
kerja yang lebih bersih. Pembersihan dengan cara inspeksi: “Bersihkan segala
sesuatu yang ada di tempat kerja”
d. Seiketsu (Rawat)
Memelihara barang dengan teratur rapid an bersih juga dalam aspek personal
dan kaitannya dengan polusi: “Semua orang memperoleh informasi yang
dibutuhkan di tempat kerja, tepat waktu”
e. Shitsuke (Rajin)
Melakukan sesuatu yang benar sebagai kebiasaan: “Lakukan apa yang harus
dilakukan dan jangan melakukan apa yang tidak boleh dilakukan”
11
Praktek Kerja Lapangan
PT. PJB UBJ O&M PLTU 3 JAWA TIMUR TANJUNG AWAR-AWAR TUBAN
d. Ruangan DM
e. Ruang Rapat
f. Ruang Denter (Pengadaan barang dan jasa)
g. Ruang Pertemuan
h. Lobby
i. Ruangan Staff
j. Masjid (1)
k. Peralatan kantor (Telepon, internet, HT, computer, laptop)
l. Alat Pemadam Kebakaran
m. Gudang
n. Baju Pemadam Kebakaran
o. Perahu karet
p. Toilet (terpisah Antara toilet pria dan toilet wanita)
q. Alat Pelindung Kepala (Helm)
r. Alat Pelindung Mata atau Muka
s. Alat Pelindung Telinga (Ear Plug)
t. Alat Pelindung Pernafasan (Masker)
u. Lima Alat Pelindung Tangan (Sarung Tangan)
v. Alat Pelindung Kaki (Sepatu Boot dan Safety shoes)
w. Alat Pelindung Badan (Apron)
12
Praktek Kerja Lapangan
PT. PJB UBJ O&M PLTU 3 JAWA TIMUR TANJUNG AWAR-AWAR TUBAN
13
Praktek Kerja Lapangan
PT. PJB UBJ O&M PLTU 3 JAWA TIMUR TANJUNG AWAR-AWAR TUBAN
BAB III
HASIL PELAKSANAAN
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
14
Praktek Kerja Lapangan
PT. PJB UBJ O&M PLTU 3 JAWA TIMUR TANJUNG AWAR-AWAR TUBAN
15
Praktek Kerja Lapangan
PT. PJB UBJ O&M PLTU 3 JAWA TIMUR TANJUNG AWAR-AWAR TUBAN
Keterangan:
1. Stacker Reclaimer 29. Condensate Excraction
2. Telescopic Chute Pump
3. Junction House 30. Low Preasure
4. Scrapper Conveyor 31. Sea Water
5. Coal Bunker 32. Deaerator
6. Coal Feeder 33. Desal Plant
7. Pulverizer 34. Raw Water Tank
8. Primary Air Fan 35. Make Up Water
9. Coal Burner
10. Forced Draught Fan
11. Air Preheater
12. Induced Draught Fan
13. Electrostatic Precipitator
14. Stack
15. Super Heater
16. High Preasure Turbine
17. Boiler Feed Pump
18. High Preasure Heater
19. Economizer
20. Steam Drum
21. Circuling Water Pump
22. Reheater
23. IntermediatejPressure
Turbine
24. Low Pressure Turbine
25. Rotor Generator
26. Stator Generator
27. Transformator
28. Condensor
16
Praktek Kerja Lapangan
PT. PJB UBJ O&M PLTU 3 JAWA TIMUR TANJUNG AWAR-AWAR TUBAN
17
Praktek Kerja Lapangan
PT. PJB UBJ O&M PLTU 3 JAWA TIMUR TANJUNG AWAR-AWAR TUBAN
18
Praktek Kerja Lapangan
PT. PJB UBJ O&M PLTU 3 JAWA TIMUR TANJUNG AWAR-AWAR TUBAN
19
Praktek Kerja Lapangan
PT. PJB UBJ O&M PLTU 3 JAWA TIMUR TANJUNG AWAR-AWAR TUBAN
pengisi boiler yang masih berbentuk air dengan yang sudah berbentuk uap basah.
Prinsip kerjanya secara alami, maksudnya adalah air yang sudah menjadi uap akan
berada diatas, dan yang masih berwujud air akan berada di bagian bawah steam
drum. Uap akan langsung dialirkan ke superheater, sementara air akan turun
melewati water wall untuk diuapkan dan kemudian dialirkan ke superheater.
Di superheater uap basah dari steam drum dan water wall akan dipanaskan
lagi menjadi uap panas lanjut (uap kering). Uap panas lanjut ini kemudian
dialirkan ke HP turbine untuk memutar sudu – sudu HP turbine. Setelah
digunakan di HP turbine uap akan mengalami ekspansi (tekanan dan temperature
uap turun). Uap dari HP turbine akan kembali dipanaskan di boiler melalui
reheater. Di dalam reheater, uap akan dipanaskan lagi pada tekanan konstan lalu
dialirkan ke IP turbine untuk memutar sudu – sudu IP turbine. Setelah digunakan
di IP turbine uap tidak dipanaskan lagi, tapi langsung dialirkan ke LP turbine
untuk memutar sudu – sudu LP turbine. Terakhir, uap yang keluar dari LP turbine
kemudian di alirkan di condenser untuk dikondensasikan menjadi air pengisi.
Proses kondensasi uap menggunakan media tube – tube kecil yang dialiri oleh air
laut sebagai pendinginnya yang dipompakan oleh CWP (circulating water pump).
Air kondensat ini kemudian digunakan lagi sebagai air pengisi boiler dengan
proses yang sama. Begitulah siklus air dan uap yang terjadi di PLTU 3 Jawa
Timur Tanjung Awar – Awar.
Berdasarkan penjelasan diatas, terlihat bahwa ada banyak alat yang dilalui
oleh siklus air dan uap ini. Alat – alat tersebut antara lain :
3.2.1.1 CWP (Circulating Water Pump)
Alat ini adalah sebuah pompa besar yang digunakan untuk memompakan
air laut yang sudah disaring menuju tube-tube kondensor. Pompa CWP ada 4
buah yang terpasang secara vertikal dengan penggerak motor listrik yang
besar. CWP berkapasitas 29088 𝑚3 /ℎ.
20
Praktek Kerja Lapangan
PT. PJB UBJ O&M PLTU 3 JAWA TIMUR TANJUNG AWAR-AWAR TUBAN
21
Praktek Kerja Lapangan
PT. PJB UBJ O&M PLTU 3 JAWA TIMUR TANJUNG AWAR-AWAR TUBAN
22
Praktek Kerja Lapangan
PT. PJB UBJ O&M PLTU 3 JAWA TIMUR TANJUNG AWAR-AWAR TUBAN
3.2.1.5 Condensor
Condensor adalah suatu alat yang digunakan untuk mengkondensasikan
uap dari LP turbine dengan media pendingin air laut yang dipompakan melalui
CWP. Prinsip kerjanya adalah uap dari LP turbine mengalir di luar pipa – pipa
condenser melewati air laut yang mengalir di dalam pipa – pipa condenser.
Berikut merupakan spesifikasi dari condensor :
23
Praktek Kerja Lapangan
PT. PJB UBJ O&M PLTU 3 JAWA TIMUR TANJUNG AWAR-AWAR TUBAN
3.2.1.7 Deaerator
Deaerator adalah alat yang digunakan untuk mengurangi atau bahkan
menghilangkan kadar 𝑂2 dari air pengisi. Deaerator juga berfungsi sebagai
pemanas kontak langsung dengan air pengisi karena di dalam deaerator, uap
dan air pengisi sama-sama disemprotkan di dalam deaerator. Uap akan
memisahkan gas dari air pengisi untuk kemudian gas-gas tersebut bergerak
dengan cepat ke bagian atas deaerator dan selanjutnya dibuang ke atmosfir.
Uap yang digunakan adalah uap yang berasal dari ekstraksi uap IP turbine.
24
Praktek Kerja Lapangan
PT. PJB UBJ O&M PLTU 3 JAWA TIMUR TANJUNG AWAR-AWAR TUBAN
25
Praktek Kerja Lapangan
PT. PJB UBJ O&M PLTU 3 JAWA TIMUR TANJUNG AWAR-AWAR TUBAN
3.2.1.9 Boiler
Boiler adalah alat yang digunakan untuk menguapkan air pengisi dari fasa
cair menjadi uap basah dan kemudian uap basah akan diuapkan lagi menjadi
uap panas lanjut. Di dalam boiler ada beberapa alat yang berfungsi untuk
mengolah air, yaitu economizer, steam drum, superheater, dan juga reheater.
Model boiler di PLTU 3 Jawa Timur Tanjung Awar-Awar adalah
HG1175/17.5-HM4, dengan spesifikasi sebagai berikut :
Tabel 3.1 Spesifikasi Boiler
Items Unit Max. load
t/h 1175
Evaporator
Mpa 18.9
Working pressure of drum
Mpa 17.5
Outlet pressure of superheater
°𝐶 541
Outlet temperature of superheater
Mpa 3.724
Outlet pressure of reheater
°𝐶 336.9
Inlet temperature of reheat steam
°𝐶 541
Outlet temperature of reheat steam
t/h 971.05
Flow volume of reheat steam
Mpa 19.293
Feed water pressure
°𝐶 287.3
Feed water temperature
3.2.1.10 Economizer
Economizer adalah alat tambahan yang ada di dalam boiler yang fungsinya
untuk memanaskan atau menguapkan air sebelum masuk ke boiler (steam
drum).
26
Praktek Kerja Lapangan
PT. PJB UBJ O&M PLTU 3 JAWA TIMUR TANJUNG AWAR-AWAR TUBAN
3.2.1.12 Superheater
Superheater adalah sebuah alat yang digunakan untuk memanaskan uap
basah yang berasal dari steam drum untuk dipanaskan menjadi uap panas
lanjut atau uap kering.
27
Praktek Kerja Lapangan
PT. PJB UBJ O&M PLTU 3 JAWA TIMUR TANJUNG AWAR-AWAR TUBAN
3.2.1.13 Reheater
Reheater adalah bagian dari boiler yang fungsinya untuk memanaskan
kembali uap yang keluar dari HP turbine pada tekanan tetap, sementara
temperaturnya naik. Prinsipnya adalah uap hanya dilewatkan lagi di ruang
bakar.
28
Praktek Kerja Lapangan
PT. PJB UBJ O&M PLTU 3 JAWA TIMUR TANJUNG AWAR-AWAR TUBAN
29
Praktek Kerja Lapangan
PT. PJB UBJ O&M PLTU 3 JAWA TIMUR TANJUNG AWAR-AWAR TUBAN
30
Praktek Kerja Lapangan
PT. PJB UBJ O&M PLTU 3 JAWA TIMUR TANJUNG AWAR-AWAR TUBAN
Alat-alat yang dilalui oleh jalur bahan bakar cair ini adalah :
1) Fuel Oil Tank (HSD Storage Tank)
Fuel Oil Tank adalah bak penampungan bahan bakar cair (minyak
HSD) dari truk pengirim bahan bakar.
2) Pompa Bahan Bakar (Forwarding Pump)
Pompa bahan bakar digunakan untuk memompakan bahan bakar
solar dari storage tank menuju gun burner.
3) Burner Oil Gun
Burner oil gun adalah alat yang berfungsi sebagai nosel untuk
menyemprotkan bahan bakar solar di ruang bakar boiler. Burner oil
gun terdiri dari tiga layer, dan pada masing-masing layer terdapat satu
nosel / burner pada masing-masing sudut. Jadi jumlah totalnya ada 12
buah burner oil gun.
31
Praktek Kerja Lapangan
PT. PJB UBJ O&M PLTU 3 JAWA TIMUR TANJUNG AWAR-AWAR TUBAN
32
Praktek Kerja Lapangan
PT. PJB UBJ O&M PLTU 3 JAWA TIMUR TANJUNG AWAR-AWAR TUBAN
Di dalam burner, batubara akan dibakar sehingga dihasilkan panas. Gas ini
akan ditarik oleh induced draft fan ( ID Fan ) untuk memasuki boiler. Ketika gas
ini melewati primary dan secondary superheater, reheater dan economizer yang
ada di dalam boiler, gas ini akan mentransfer panas yang dimilikinya baik pada
uap maupun air yang ada di dalam tabung. Setelah keluar dari boiler, pertukaran
panas akan kembali terjadi pada tri-sector air heater, gas yang keluar akan
didinginkan dengan menukar panasnya dengan primary dan secondary air. Setelah
gas bertukar kalor di air pre heater, gas akan dialirkan ke dalam ESP, di dalam
ESP, partikel debu atau pun abu yang masih tercampur dengan gas akan
dipisahkan sehingga gas yang dikeluarkan ke lingkungan melalui stack telah
memenuhi syarat.
33
Praktek Kerja Lapangan
PT. PJB UBJ O&M PLTU 3 JAWA TIMUR TANJUNG AWAR-AWAR TUBAN
Gas sisa pembakaran dinamakan Flue Gas. Dari ruang bakar, flue gas
mengalir menuju cerobong berupa natural flow, alias mengalir secara alami sesuai
perbedaan tekanan ruang bakar dan udara bebas . Flue Gas yang masih panas
dimanfaatkan kembali dengan proses heat exchanger (pertukaran panas) di area
superheater (berfungsi untuk menaikkan temperatur uap pemutar turbin menjadi
“uap panas lanjut”), dan di area economizer (berfungsi untuk menaikkan
temperatur air pengisi boiler, sebagai usaha peningkatan efisiensi siklus PLTU).
Setelah itu, flue gas dimanfaatkan oleh GR Fan (Gas Recirculating Fan), dimana
sebagian volume flue gas dihembuskan kembali ke dalam ruang bakar. Kemudian
Flue Gas dimanfaatkan di area Air Heater, yang fungsinya sudah dijelaskan di
posting sebelumnya. Setelah itu flue gas dibuang ke udara bebas melalui
cerobong.
34
Praktek Kerja Lapangan
PT. PJB UBJ O&M PLTU 3 JAWA TIMUR TANJUNG AWAR-AWAR TUBAN
35
Praktek Kerja Lapangan
PT. PJB UBJ O&M PLTU 3 JAWA TIMUR TANJUNG AWAR-AWAR TUBAN
36
Praktek Kerja Lapangan
PT. PJB UBJ O&M PLTU 3 JAWA TIMUR TANJUNG AWAR-AWAR TUBAN
37
Praktek Kerja Lapangan
PT. PJB UBJ O&M PLTU 3 JAWA TIMUR TANJUNG AWAR-AWAR TUBAN
biasanya rotor ini digerakkan dengan kecepatan yang rendah. Pada kutub silindris
(non salient), konstruksi kutub magnet rata dengan permukaan rotor yang
membentuk seperti silinder. Rotor silinder ini umumnya digunakan untuk rotor
dua kutub dan empat kutub. Rotor ini biasanya digerakkan dengan kecepatan
tinggi sehingga genetor yang menggunakan kutup ini biasanya disebut juga
dengan turbo generotor. Generator dengan kecepatan 1500 rpm ke atas pada
frekuensi 50 Hz dengan rating daya sekitar 10 MVA biasanya menggunakan rotor
silinder. Sementara untuk daya dibawah 10 MVA dan kecepatan rendah maka
digunakan rotor kutub sepatu. Generator-generator ini biasanya membentuk
medan magnet dengan bantuan kumparan yang dililitkan pada rotornya, kemudian
kumparan ini diberi sumber DC dengan sistem pengaturan yang baik sehingga
besar arus yang melewati kumparan dapat diatur untuk mengatur kuat medan yang
akan dihasilkan rotor.
Ada 2 cara pemasukan Arus DC (sebagai arus medan) ke rangkaian medan rotor
untuk membentuk medan magnet pada kumparan rotor, yaitu:
1. Menyuplai daya DC ke rangkaian rotor dari sumber DC eksternal
(biasanya berupa batere dari luar) dengan sarana slip ring dan sikat. Bila
generator ini hanya menerima sumber DC dari luar untuk start awal saja,
maka sumber DC sebagai penguat kumparan medan selanjutnya diambil
dari keluaran generator itu sendiri (setelah sumber dari batere dilepas)
dengan cara merubah keluaran AC generator ini menjadi DC (disearahkan
sebelum dimasukkan ke kumparan medan pada rotor)
2. Menyuplai daya DC dari sumber DC khusus yang ditempelkan langsung
pada batang rotor generator sinkron. Sumber DC ini biasanya dari
generator DC yang ditempel pada rotor generator sinkron.
38
Praktek Kerja Lapangan
PT. PJB UBJ O&M PLTU 3 JAWA TIMUR TANJUNG AWAR-AWAR TUBAN
kecepatan konstan pada medan magnet homogen, maka akan terinduksi tegangan
sinusoida pada kumparan tersebut. Medan magnet homogen ini bisa dihasilkan
oleh kumparan yang dialiri arus DC atau oleh magnet tetap. Contoh bentuk
gambaran sederhana proses pembangkitan energi listrik pada generator sinkron
dapat diperlihatkan seperti pada gambar 3.24.
Gambar 3.21 Kumparan jangkar pada rotor berputar di sekitar medan magnet
yang dihasilkan stator
39
Praktek Kerja Lapangan
PT. PJB UBJ O&M PLTU 3 JAWA TIMUR TANJUNG AWAR-AWAR TUBAN
40
Praktek Kerja Lapangan
PT. PJB UBJ O&M PLTU 3 JAWA TIMUR TANJUNG AWAR-AWAR TUBAN
dan 9). Dari sini terlihat terbentuknya gelombang AC karena proses perputaran
kumparan di dalam medan magnet yang terbentuk dalam kumparan jangkar ini
adalah gelombang tegangan. Arus listrik akan mengalir saat terminal keluaran
generator di beri beban seperti lampu atau beban yang lainnya. Untuk generator
berkapasitas kecil, medan magnet dapat diletakkan pada stator (disebut generator
kutub eksternal / external pole generator) yang mana energi listrik dibangkitkan
pada kumparan rotor. Jika cara ini digunakan untuk generator berdaya besar, maka
hal ini dapat menimbulkan kerusakan pada slip ring dan karbon sikat. Untuk
mengatasi permasalahan ini, maka pada generator berkapasitas besar digunakan
tipe generator dengan kutub internal (internal pole generator), yang mana medan
magnet dibangkitkan oleh kutub rotor dan tegangan AC dibangkitkan pada
rangkaian stator. Tegangan yang dihasilkan akan sinusoidal jika rapat fluks
magnet pada celah udara terdistribusi sinusoidal dan rotor diputar pada kecepatan
konstan. Bahagian dari kumparan generator yang membangkitkan tegangan
disebut kumparan jangkar, sedangkan bahagian dari kumparan generator yang
membangkitkan medan magnet disebut kumparan medan.
yang mana:
fe = frekuensi listrik (Hz)
Nr = kecepatan putar rotor (rpm)
p = jumlah kutub magnet pada rotor
41
Praktek Kerja Lapangan
PT. PJB UBJ O&M PLTU 3 JAWA TIMUR TANJUNG AWAR-AWAR TUBAN
Dari rumus di atas terlihat bahwa frekuensi yang dihasilkan generator sinkron
sangat dipengaruhi oleh keceparan putaran rotor dan jumlah kutup magnet pada
generator. Jika beban generator berubah, akan mempengaruhi kecepatan rotor
generator. Perubahan kecepatan rotor ini secara langsung akan mempengaruhi
frekuensi yang dihasilkan generator. Kecepatan perputaran rotor pada generator
sinkron akan sama dengan kecepatan medan magnet generator. Oleh karena rotor
berputar pada kecepatan yang sama dengan medan magnetnya, maka generator ini
disebut generator sinkron atau lebih dikenal dengan nama Alternator. Agar daya
listrik dibangkitkan tetap pada frekuensi 50 Hz atau 60 Hz (sesuai standard suatu
negara, di Indonesian adalah 50 Hz), maka generator harus berputar pada
kecepatan tetap dengan jumlah kutub magnet yang telah ditentukan yang dapat
dihitung melalui persamaan di atas. Sebagai contoh untuk membangkitkan
frekuensi 50 Hz pada generator dua kutub, maka rotor harus berputar dengan
kecepatan 3000 rpm, atau untuk membangkitkan frekuensi 50 Hz pada generator
empat kutub, maka rotor harus berputar pada kecepatan 1500 rpm.
42
Praktek Kerja Lapangan
PT. PJB UBJ O&M PLTU 3 JAWA TIMUR TANJUNG AWAR-AWAR TUBAN
Dengan adanya tegangan kerja yang sama diharapkan pada saat diparalel
dengan beban kosong faktor dayanya 1. Dengan faktor daya 1 berarti tegangan
antara 2 generator persisi sama .jika 2 sumber tegangan itu berasal dari dua
sumber yang sifatnya statis misal dari baterai atau transformator maka tidak akan
ada arus antara keduanya. Namun karena dua sumber merupakan sumber tegangan
yang dinamis (generator) Maka faktor dayanya akan terjadi deviasi naik dan
turun secara periodik bergantian dan berlawanan. Hal ini terjadi karena adanya
sedikit perbedaan sudut fasa yang sesekali bergeser karena faktor gerak dinamis .
Memang sebaiknya dan idealnya antara generator pada pembangkit dengan line
dari PLN menunjukkan faktor daya yang sama. Namun jika terjadi perbedaan
dengan selisih tidak terlalu banyak tidak terjadi akibat apa apa. Akibatnya salah
satu sisi yang mempunyai nilai faktor daya rendah akan mempunyai nilai arus
yang sedikit lebih tinggi. Yang penting diperhatikan adalah tidak melebihi arus
nominal dan daya nominal dari generator. Pada generator yang akan diparalel
biasanya didalam alternatornya ditambahkan peralatan yang dinamakan Droop kit
. Droop kit ini berupa current transformer yang dipasang. disebagian lilitan dan
outputnya disambungkan ke AVR. Droop kit ini berfungsi untuk mengatur faktor
daya berdasarkan besarnya arus beban, Sehingga pembagian beban KVAR
diharapkan sama pada KW yang sama.
Pada panel panel kontrol modern sudah diperlengkapi dengan modul yang
mana sudah terdapat pengaturan Var generator dengan output yang disambungkan
ke AVR generator . sehingga secara otomatis masing masing genset berapapun
beban kw faktor daya akan menjadi sama dan seimbang. Hal ini diperuntukkan
pada sistem yang mana sistem tersebut parallel sesaat atau transfer beban baik
antara genset maupun dengan PLN. Pada saat transfer beban secara soft transfer
terjadi pemindahan beban, perubahan factor kerja yang kecenderungan terjadi
43
Praktek Kerja Lapangan
PT. PJB UBJ O&M PLTU 3 JAWA TIMUR TANJUNG AWAR-AWAR TUBAN
diatur secara otomatis oleh modul tersebut, sehingga pada saat transfer beban
tidak terjadi perubahan faktor daya yang berarti.
Yang dimaksud urutan phase adalah arah putaran dari ketiga phase. Arah
urutan ini dalam dunia industri dikenal dengan nama CW (clock wise) yang
artinya searah jarum jam dan CCW (counter clock wise) yang artinya berlawanan
dengan jarum jam. Hal ini dapat diukur dengan alat phase sequence type
jarum.Dimana jika pada saat mengukur jarum bergerak berputar kekanan
dinamakan CW dan jika berputar kekiri dinamakan CCW. Disamping itu dikenal
juga urutan phase ABC dan CBA. ABC identik dengan CW sedangkan CBA
identik dengan CCW.
Mempunyai sudut phase yang sama bisa diartikan , kedua phase dari
Generator dan line PLN mempunyai sudut phase yang berhimpit sama atau 0
derajat. Dalam kenyataannya tidak memungkinkan mempunyai sudut yang
berhimpit karena genset yang berputar meskipun dilihat dari parameternya
mempunyai frekuensi yang sama namun jika dilihat menggunakan
44
Praktek Kerja Lapangan
PT. PJB UBJ O&M PLTU 3 JAWA TIMUR TANJUNG AWAR-AWAR TUBAN
synchronoscope pasti bergerak labil. kekiri dan kekanan, dengan kecepatan sudut
radian yang ada sangat sulit untuk mendapatkan sudut berhimpit dalam jangka
waktu 0,5 detik. Breaker butuh waktu tidak kurang dari 0,3 detik untuk close pada
saat ada perintah close pada proses sinkron masih diperkenankan perbedaan sudut
maksimal 10 derajat. Dengan perbedaan sudut maksimal 10 derajat selisih
tegangan yang terjadi berkisar 4 Volt. Peralatan modul untuk mengakomodasi
kebutuhan synhcrone Generator, yaitu Load sharing, Synchronizing, Dependent
start stop, dan lain lain.
45
Praktek Kerja Lapangan
PT. PJB UBJ O&M PLTU 3 JAWA TIMUR TANJUNG AWAR-AWAR TUBAN
biasanya terjadi pada sistem tenaga listrik disuatu pabrik, dimana suatu
jaringan suplai akan digabungkan kedalam suatu jaringan sistem atau
busbar yang ada. Pada kondisi ini tidak dimungkinkan untuk mengatur
parameter sinkron pada sisi incoming (jaringan yang akan disinkronkan),
yang terpenting CB (PMT) dari beban-beban pada jaringan suplai (grid
supply) dalam keadaan terbuka.
46
Praktek Kerja Lapangan
PT. PJB UBJ O&M PLTU 3 JAWA TIMUR TANJUNG AWAR-AWAR TUBAN
b. Hubungan terang
Untuk hubungan terang, lampu-lampu dihubungkan pada fasa
yang berbeda. Ketika tegangan dan frekuensi sama, maka
lampu akan menyala terang dan volt meter akan menunjukkan
harga maksimum dari tegangan generator.
47
Praktek Kerja Lapangan
PT. PJB UBJ O&M PLTU 3 JAWA TIMUR TANJUNG AWAR-AWAR TUBAN
48
Praktek Kerja Lapangan
PT. PJB UBJ O&M PLTU 3 JAWA TIMUR TANJUNG AWAR-AWAR TUBAN
350 MW
Rated power
20000 V
Rated voltage
11887 A
Rated current
3000 rpm
Rated speed
50 Hz
Rated frequency
0.85
Power factor
3
Number of phases
368 V
Excitation voltage
2897A
Excitation current
49
Praktek Kerja Lapangan
PT. PJB UBJ O&M PLTU 3 JAWA TIMUR TANJUNG AWAR-AWAR TUBAN
3.4.6.1 Persiapan
1. Memastikan semua instrumen dan sistem dalam kondisi normal.
2. Memastikan Sistem Pendingin dan/atau sistem oil untuk MT, SST, UAT,
dapat berjalan normal dan posisikan pada kondisi “AUTO”
3. Memastikan suara pada Generator normal.
4. Memastikan Panel AVR “ON” dan tidak ada alarm. “RESET” jika ada
alarm, dan pastikan alarm tersebut sudah normal. (Gambar 3.29).
5. Memastikan pada Panel AVR telah “REMOTE”. (Gambar 3.29).
6. Memastikan sistem Proteksi untuk Syncroinizer telah terpasang (LP1,
LP2, LP3). (Gambar 3.34).
7. Memastikan Tekanan H2 pada Generator 0.33 MPa, dan Purity –nya
>95%.
8. Memastikan tidak ada Electric Alarm pada DCS dan Lokal.
9. Memastikan putaran Turbin 3000 RPM.
10. Menghubungi P3B dan GI untuk memberitahukan akan masuk ke
jaringan.
3.4.6.2 Pelaksanaan
1. Start Excitation:
a) Membuka menu “G/T Unit System” pada DCS. (Gambar 3.30)
b) Close FCB. (Gambar 3.31)
c) Jika ada “MAL TRIP”, Open FCB terlebih dahulu, lalu Close FCB.
d) Pada menu “Unit Excitation System”, memastikan FCB Close, AVR
Auto “ON”, AVR Normal Indikator, dan tidak ada sinyal Failure.
Ditunjukkan dengan warna merah.
e) Pada menu “Unit Excitation System”, “Start Excitation” untuk
memulai excitation.
50
Praktek Kerja Lapangan
PT. PJB UBJ O&M PLTU 3 JAWA TIMUR TANJUNG AWAR-AWAR TUBAN
2. Start Sinkron
a) Memastikan control mode pada DEH adalah OA/
b) Memilih “Automatic Synchronization” di DEH control mode.
c) Memuka menu “ASS SYSTEM”. (Gambar 3.33).
d) Memastikan “ASS Start Permit” Telah terpenuhi.
e) “ASS Reset”
f) “ASS Selector Reset”.
g) Select 5A4 ASS.
h) ASS Start.
i) Generator akan secara otomatis sinkron dengan jaringan.
j) Setelah sinkron, memastikan tidak terjadi kelainan pada electric
system.
k) Memastikan Initial Load dari Generator adalah 15MW.
l) Menaikkan reactive power hingga tidak kurang dari 20 Mvar.
m) Melepas proteksi LP1, LP2, LP3.
51
Praktek Kerja Lapangan
PT. PJB UBJ O&M PLTU 3 JAWA TIMUR TANJUNG AWAR-AWAR TUBAN
52
Praktek Kerja Lapangan
PT. PJB UBJ O&M PLTU 3 JAWA TIMUR TANJUNG AWAR-AWAR TUBAN
53
Praktek Kerja Lapangan
PT. PJB UBJ O&M PLTU 3 JAWA TIMUR TANJUNG AWAR-AWAR TUBAN
1. Generator mengalami getaran yang kuat, daya reaktif, daya aktif, dan
indicator arus berubah dengan cepat
2. Generator mengeluarkan bunyi yang tidak biasa dan keras.
3. Proteksi pada generator aktif ( bekerja ).
Penyebab :
Pemecahan Masalah :
54
Praktek Kerja Lapangan
PT. PJB UBJ O&M PLTU 3 JAWA TIMUR TANJUNG AWAR-AWAR TUBAN
4. Jika getaran begitu kuat, dan parameter sinkron bergerak dengan cepat,
segera memutuskan sambungan generator dengan jaringan dan
mematikannya.
5. Jika arus eksitasi tidak masuk ke generator, dan generator telah terhubung
ke jaringan, segera matikan generator.
5. Ketika frekuensi rendah, dan telah mencapai batas minimum yang telah
ditentukan pada system proteksinya, maka alarm akan berbunyi, bahkan
untuk kondisi darurat generator akan trip.
2. Jika frekuensi mencapai batas minimum maka proteksi akan aktif dan
trip,segera matikan generator.
4. Jika frekuensi kurang dari 49.8 Hz, output beban akan meningkat secara
otomatis hingga mencapai batas maksimum unit, jika generator kelebihan
beban, segera diatasi dengan memencet tombol emergency stop dan
melapor ke tim pemeliharaan.
55
Praktek Kerja Lapangan
PT. PJB UBJ O&M PLTU 3 JAWA TIMUR TANJUNG AWAR-AWAR TUBAN
5. Jika frekuensi lebih dari 50.1 Hz, segera mengurangi beban output sampai
frekuensi turun menjadi 50 Hz.
6. Ketika frekuensi berkurang, tegangan aktif pada generator, rotor, stator, dan
arus terus dipantau di motior jangan sampai melebihi batas beban yang telah
ditentukan.
7. Tekanan dibagian masukan dan keluaran pada main oil pump, tekanan oli
terus dipantau pada saat frekuensi berkurang.
56
Praktek Kerja Lapangan
PT. PJB UBJ O&M PLTU 3 JAWA TIMUR TANJUNG AWAR-AWAR TUBAN
BAB IV
PENUTUP
4.3. Kesimpulan
Setelah melakukan praktek kerja lapangan di PT. Pembangkit Jawa-Bali
PLTU 3 Jawa Timur Tanjung Awar-Awar Tuban selama 1 bulan (13 Juli 2015 s/d
14 Agustus 2015), maka dapat disimpulkan hal - hal sebagai berikut:
1. Paralel generator berfungsi untuk menambah kapasitas daya listrik saat
terjadi kekurangan dalam pelayanan beban, kemudian untuk mensuplai
daya sesuai kebutuhan beban yang terpakai dan untuk menjaga
kontinuitas pelayanan beban jika terdapat generator yang harus
dihentikan untuk keperluan tertentu
2. Beberapa syarat yang harus dipenuhi untuk sinkronisasi generator
adalah:
a. Mempunyai tegangan kerja yang sama
b. Mempunyai frekuensi yang sama
c. Mempunyai sudut yang sama
d. Mempunyai urutan fasa yang sama
3. syarat-syarat yang tersebut diatas masih ada beberapa syarat yang
harus dipenuhi antara lain:
a. Putaran turbin dijaga pada nilai 3000 rpm
b. Semua sistem alarm dalam kondisi reset ( system dalam
kondisi aman )
c. Breaker Exciter dalam kondisi close
d. Relai proteksi dalam kondisi bekerja ( close )
e. Semua trip sistem dalam kondisi 0
f. Bukaan pada governor valve minimal 20 %
4. Akibat yang Terjadi Jika Syarat Sinkron Tidak Terpenuhi
a. Apabila generator mempunyai nilai tegangan lebih rendah
dari bus, maka akan menyebabkan reverse power.
b. Jika frekuensi tidak sama
57
Praktek Kerja Lapangan
PT. PJB UBJ O&M PLTU 3 JAWA TIMUR TANJUNG AWAR-AWAR TUBAN
4.4. Saran
Saran yang penulis bisa berikan sebagai bahan pertimbangan dalam
perbaikan kekurangan pembahasan di atas adalah sebagai berikut :
1. Standar Prosedur pengoperasian untuk sinkronisasi generator
lebih dilengkapi dan diperjelas agar operator dapat memahami
tiap langkah pengoperasian dan meminimalisir kegagalan
dalam proses sinkronisasi.;
2. Sebaiknya dilakukan pantauan secara periodik untuk
pengecekan terhadap kondisi peralatan, jika memang peralatan
tidak memungkinkan lagi untuk digunakan maka harus
dilakukan penggantian.
58
Praktek Kerja Lapangan
PT. PJB UBJ O&M PLTU 3 JAWA TIMUR TANJUNG AWAR-AWAR TUBAN
DAFTAR PUSTAKA
Instruksi Kerja Pt Pembangkitan Jawa Bali Ubj O&M Pltu Tanjung Awar-Awar
Sinkron Unit
Electrical Maintenance Manual T.J. Awar-Awar Power Plant, Data Book Pt
Pembangkitan Jawa Bali Ubj O&M Pltu Tanjung Awar-Awar Sinkron Unit.
Pengoperasian PLTU, Pt Pln (Persero) Pusdiklat Unit Pendidikan Dan Pelatihan
Suralaya
http://pembangkit.blogdetik.com/system-boiler-feed-water-economizer-
superheater-desuperheater/
http://www.insinyoer.com/prinsip-kerja-boiler/
http://i00.i.aliimg.com/img/pb/889/044/736/736044889_386.jpg
http://dvdbs.com/images/fieldsmall_two_lrg.jpg
http://www.indiamart.com/apexthermotechtechnologies/ms-tanks.html
http://www.ustudy.in/sites/default/files/images/coal%20power%20plant.JPG
http://www.brighthubengineering.com/power-plants/24054-how-does-a-power-
plant-boiler-work-combustion-system/
http://www.suryateguh.com/product-sub.php?pid=4&spid=13
http://serba-elektro-elektro.blogspot.com/
http://anaklistrikindonesia.blogspot.com/2009/12/generator-listrik.html
59
Praktek Kerja Lapangan
PT. PJB UBJ O&M PLTU 3 JAWA TIMUR TANJUNG AWAR-AWAR TUBAN
LAMPIRAN
60