Anda di halaman 1dari 11

ABSTRAK

Latar belakang, tujuaan,metode, hasil, kesimpulam. Jarak 1,0 spasi kata kunci 3
PENDAHULUAN

Latar belakang

Salah satu bentuk pemanfaatan tumbuhan dalam kehidupan masyarakat adalah sebagai
penghasil pewarna alami. Warna alami sudah lama dikenal jauh sebelum ditemukannya pewarna
sintetis yang banyak beredar saat ini. Menurut Heyne (1987) pada tahun 1889 Indonesia telah
mengekspor sumba (Bixa orellana) dalam bentuk biji ke Eropa, sementara pewarna sintetis baru
muncul sekitar tahun 1870 dengan segala kepraktisannya, sehingga mengakibatkan tersingkirnya
pewarna alami. Masyarakat Jember Jawa Timur memanfaatkan tumbuhan sebagai bahan
pewarna alami terutama pewarnaan makanan dan pewarna untuk bahan baku pembuatan batik.
Informasi jenis tumbuhan pewarna alami dan pemanfaatannya masih minim dan belum
terdokumentasi.

Keanekaragaman hayati flora merupakan hal penting bagi kehidupan ekonomi dan
budaya manusia. Dimana Tumbuhan banyak sekali fungsinya baik digunakan untuk kebutuhan
sandang dan pangan, tumbuhan juga bisa memenuhi kebutuhan manusia. Salah satu fungsi
tumbuhan yang berperan penting bagi manusia yaitu sebagai pewarna, baik pewarna yang
digunakan untuk pewarna makanan, maupun untuk pewarna kain.

Proses penggalian informasi mengenai potensi keragaman tumbuhan yaitu menggunakan


ilmu Etnobotani yang merupakan Ilmu yang mempelajari hubungan langsung manusia dengan
tumbuhan dalam kegiatan pemanfaatannya secara tradisional. Studi etnobotani tidak hanya
mengenai data botani taksonomis saja, tetapi juga menyangkut pengetahuan botani yang bersifat
kedaerahan, berupa tinjauan interpretasi dan asosiasi yang mempelajari hubungan timbal balik
antara manusia dengan tanaman, serta menyangkut pemanfaatan tanaman tersebut lebih
diutamakan untuk kepentingan budaya dan kelestarian sumber daya alam (Dharmono,2017)

Zat pewarna alami merupakan zat pewarna yang diperoleh dari alam baik dari binatang,
mineral-mineral dan tumbuhan yang dilakukan secara langsung maupun tidak langsung. Zat
pewarna yang berasal dari tumbuhan sudah dikenal masyarakat Indonesia sejak lama. Dimana
sebagian besar warna dapat diperoleh dari produk tumbuhan, pada jaringan tumbuhan terdapat
pigmen tumbuhan penimbul warna yang berbeda tergantung menurut struktur kimianya.
Golongan pigmen tumbuhan dapat berbentuk klorofil, karotenoid,flovonoid dan kuinon. (
Dawson, 2009).

Tumbuhan secara alami mengandung pigmen warna yang khas sehingga dapat
dimanfaatkan sebagai pewarna alami. Bagian tumbuhan yang dapat digunakan sebagai pewarna,
baik sebagai pewarna batik maupun pewarna makanan, biasanya yang digunakan adalah
akar,daun,batang, buah, maupun bunga. Warna-warna yang dihasilkan biasanya berfariasi, baik
cokelat, biru jeans, merah, hijau dll.

Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan

Yaitu :

1. Tumbuhan apa sajakah yang di gunakan sebagai pewarna ?

Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini yaitu :

1. Untuk Mengetahui tumbuhan apa sajakah yang digunakan untuk pewarna

Manfaat

1. Bagi Peneliti
Dapat menambah wawasan dan pengetahuan baru tentang jenis-jenis tumbuhan yang
berpotensi sebagai pewarna alami batik maupun makanan yang berada di Kabupaten
Jember tepatna di desa Kraton dan Desa Darsono Kabupaten Jember.
2. Bagi Masyarakat
Dapat memberikan informasi tumbuhan yang dapat dimanfaatkan sebagai pewarna alami
batik maupun makanan yang berada di Kabupaten Jember tepatna di desa Kraton dan
Desa Darsono Kabupaten Jember
TUJUAN

Mencerminkan judul artikel


METODE

Metode yang digunakan dalam penelitian ini baik daei segi lokasi penelitian, serta teknik
pengumpulan data yaitu kami melakukan penelitian di beberapa daerah di kabupaten jember,
diantaranya yaitu Pewarna alami sebagai pewarna makanan : Desa darsono kec. Arjasa
Kabupaten Jember, tanggal 27 Oktober 2018. Kemdian yang kedua yaitu Pewarna alami sebagai
pewarna Batik : Rumah Produksi Batik Warna Alam Kehati Meru Betiri, Kraton, Desa
Wonoasri, Tempurejo, Jember, tanggal 29 Oktober 2018. Kemudian alat dan bahan digunakan
dalam penelitian yaitu peralatan tulis, perekam suara, kamera, dokumen atau pustaka. Bahan
penelitian yaitu tumbuhan pewarna alami, dan pewarna alami batik yang sudah dalam bentuk
cairan.

Jenis Data Yang Dikumpulkan yaitu data Primer yang Merupakan Data Yang
Dikumpulkan Secara Langsung Dari Lapangan Dengan Menggunakan Wawancara. Kemudian
Data Sekunder Merupakan Data Maupun Informasi Yang Diperoleh Sebagai Data Pendukung
Penelitian.sedabgakn Teknik pengumpulan data yang diguanakan berupa :

1. Studi pustaka

Kegiatan studi literatur sebelum penelitian dilakukan untuk memperoleh data dan
informasi mengenai kondisi umum lokasi penelitian, data dan informasi pendukung yang
berkaitan dengan penelitian yaitu tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai pewarna alami.

2. Observasi lapang

Observasi lapang kegiatan awal digunakan untuk mengetahui dan mengenal


tempat-tempat yang memanfaatkan pewarna alami. Selain itu observasi lapang dengan
wawancara langsung oleh masyarakat untuk memperoleh data primer mengenai
pemahaman dan pemanfaatan tumbuhan pewarna alami.

3. Wawancara

Data etnobotani dikumpulkan dengan melakukan wawancara semi terstruktur


untuk memperoleh data dan informasi mengenai pemanfaatan tumbuhan pewarna alami
pada batik. Pemilihan responden dilakukan dengan teknik Snowball sampling yaitu
dengan menentukan responden kunci (Key person). Responden kunci adalah responden
yang mempunyai pengetahuan luas mengenai pemanfaatan warna alami untuk makanan
dan batik.
HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil penelitian tentang kajian etnobotani pemanfaatan tumbuhan sebagai


pewarna makanan dan pewarna kain di kabupaten jember, di dapatkan beberapa macam
tumbuhan yaitu :

1. Penggunaan tumbuhan sebagai pewarna yang pertama yaitu tumbuhan kunyit tepatnya di
Desa darsono kec. Arjasa Kabupaten Jember dimana pemanfaatan kunyit di daerah tersebut
diguanakan sebagai pewarna makanan, biasanya digunakan untuk membuat nasi kuning yang
di sajikan pada saat terdapat acara-acara tradisional di daerah tersebut. penggunaaan kunyit
ini dilakukan oleh turun temurun oleh masarakat Desa darsono kec. Arjasa Kabupaten
Jember sejak dulu. Masyarakat sendiri untuk mendapatkan kunyit tersebut biasanya
menanam di sekitar rumah mereka, sehingga pada saat pemanfaatn kunyi tersebut,
masyarakat bisa menggunakan kunyit yang di tanam sendiri. Berhubung pada saat kami
melakukan penelitian tumbuhan kunyit tersbut tidak ada dikarenakan musim panas yang
menyebabkan kunyit tidak tumbuh dan tidak terlihat di permukaan tanah.
2. \
3. Kemudian pemanfaatan daun pandan yang digunakan untuk pewarna makanan seperti
pembuatan kue lapis yang menggunakan pandan sebagai pewarna alami agar mendapatkan
warna yang diinginkan. Daun pandan sendiri menghasilkan warna hijau sehingga biasanya
diunakan untuk pembuatan kue di Desa darsono kec. Arjasa Kabupaten Jember. Pemanfaatan
daun pandan memang sudah di lakukan secara turun temurun oleh masyarakat di desa
tersebut. masyarakat daerah setempat banyak yang menanam pandan di belakang rumah.
Seperti pada gambar di bawah ini, merupakan tanaman pandan yang kami dadapatkan dari
salah satu masyarakat setempat yang menanam pandan di belakang rumah.

4. Tumbuhan yang ketiga seperti tumbuhan putri malu dimana, pemanafaatan tumbuahn ini
digunakan untuk pewarna alami batik di kraton, desa wonoasri, tempurejo, jember. Putri
malu digunkan untuk bahan pewarna batik yang menghasilkan warna krem, bagian yang
digunakan adalah batang. Untuk mendapatkan tumbuahan ini biasanya mencari di sekitar
desa tersebut.
5. Tumbuhan selanjutanya adalah pemanfaatan tanaman jati. Yang digunakan sebagai pewarna
alami pada batik . Pohon jati digunkan untuk bahan pewarna batik yang menghasilkan warna
krem, bagian yang digunakan adalah bagian daun. Untuk mendapatkan tanaman jati ini,
masyaratak mengambil dari hutan yang ada di desar tersebut.

6.
KESIMPULAN

UCAPAN TERIMAKASIH
DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAM

Anda mungkin juga menyukai