MINERAL
Kelompok 5
Afaf Qurrotu Ainin J3L216198
Herly Angga Valentino J3L116054
Rima Listiana Ayu W J3L116114
tulang. Tulang yang akan ditentukan kandungan mineral harus dibuat menjadi abu
terlebih dahulu untuk memisahkan senyawa anorganik dan organik yang terkandung di
dalamnya. Pembuatan abu tulang dilakukan pada suhu tinggi, sekitar 400°C atau
lebih. Pemanasan pada suhu tinggi tersebut akan menyebabkan senyawa organik dan
air pada tulang menguap, sedangkan mineral atau senyawa anorganiknya tetap berada
pada abu tulang (Wilson et al 2000). Tujuan percobaan ini adalah menganalisis
mineral yang terkandung di dalam tulang sapi melalui serangkaian uji mineral.
METODE
Alat-alat yang digunakan yaitu tabung reaksi, rak tabung reaksi, pipet tetes,
pipet mohr, gelas piala, corong, bulp, gegep kayu, asbes, kaki tiga, batang
pengaduk, sudip, kertas saring dan botol semprot, sedangkan bahan-bahan yang
digunakan yaitu larutan abu tulang, NH4OH pekat, HNO3 10%, AgNO3 2%, HCl
10%, BaCl2, asam asetat 10%, amonium oksalat 1%, urea 10%, pereaksi Molibdat,
NH4OH 10%, kristal amonium karbonat, NH4Cl, dinatrium hidrogen fosfat,
amonium tiosianat dan kalium ferosianida.
.
Prosedur Penelitian
Pengujian Filtrat
Sebanyak 5 mL filtrat abu tulang ditambahkan dengan NH4OH pekat
sampai terbentuk endapan berwarna putih, kemudian larutan disaring dengan
kertas saring untuk memisahkan filtrat dengan endapannya.
Uji Klorida
Sebanyak 1 mL filtrat diasamkan dengan larutan HNO3 10% sebanyak 1 mL,
lalu ke dalam filtrat tersebut ditambahkan 1 mL larutan AgNO3 2%. Endapan
putih yang terbentuk pada larutan menunjukkan adanya klor.
Uji Sulfat
Sebanyak 1 mL filtrat diasamkan dengan larutan HCl 10% sebanyak 1 mL,
lalu ke dalam filtrat tersebut ditambahkan 1 mL larutan BaCl2. Endapan putih
yang terbentuk pada larutan menunjukkan adanya sulfat.
3
Pengujian Endapan
Endapan hasil pengujian filtrat yang terdapat pada kertas saring
ditambahkan dengan 5 mL asam asetat 10%. Filtrat asam tersebut ditempatkan ke
dalam tabung reaksi baru.
Uji Kalsium
Sebanyak 1 mL filtrat hasil uji pengendapan ditambahkan dengan 1 mL
amonium oksalat 1%. Endapan putih yang terbentuk pada larutan menunjukkan
adanya kalsium.
Uji Fosfat
Sebanyak 1 mL filtrat hasil uji pengendapan ditambahkan dengan 1 mL
larutan urea 10% dan pereaksi Molibdat khusus. Larutan dikocok rata, kemudian
ditambahkan dengan 1 mL larutan ferosulfat khusus. Terbentuknya warna biru
pada larutan yang semakin lama semakin pekat menunjukkan adanya fosfat.
Uji Magnesium
Sebanyak 1 mL filtrat dipanaskan sampai mendidih dan ditambahkan
seujung sudip kristal amonium karbonat dan amonium klorida sampai terbentuk
endapan. Endapan yang terbentuk disaring dan ke dalam filtrat ditambahkan
kristal dinatrium hidrogen fosfat dan larutan amonium hidroksida sampai basa.
Endapan putih yang terbentuk pada larutan menunjukkan adanya magnesium.
Uji Besi
Endapan yang tidak larut dalam asam asetat di kertas saring hasil pengujian
endapan ditambahkan sedikit larutan HCl 10%. Filtrat dibagi ke dalam dua tabung.
Tabung pertama ditambahkan 1 mL larutan amonium tiosianat. Warna positif
untuk pereaksi ini berwarna merah muda seulas pada larutan, sedangkan tabung
kedua ditambahkan dengan 1 mL larutan kalium ferisianida. Warna positif untuk
pereaksi ini berwarna hijau pada larutan.
Mineral secara umum adalah unsur biokimia yang membantu serta membina
kesehatan jantung, saraf, dan otot. Unsur mineral merupakan salah satu komponen
yang sangat diperlukan makhluk hidup disamping karbohidrat, lemak, protein, dan
vitamin, juga dikenal sebagai zat anorganik atau kadar abu. Sebagai contoh bila
bahan biologis dibakar, semua senyawa organik akan rusak dan sebagian besar
karbon berubah menjadi uap air, gas karbon dioksida dan uap nitrogen. Sebagian
besar mineral akan tertinggal dalam bentuk abu dalam bentuk senyawa anorganik
sederhana, serta akan terjaddi penggabungan antarindividu atau dengan oksigen
sehingga terbentuk garam anorganik (Arifin 2008). Uji kualitatif mineral yang
dilakukan didasarkan pada pembentukan warna pada larutan.
4
Tidak
Uji Sulfat -
berwarna
Endapan biru
Uji Fosfat +
kehijauan
5
Tidak
Uji Magnesium -
berwarna
dalam penyusunan kerangka tubuh, otot, serta gigi dan juga sebagai aktivator
dalam peranan enzim dan juga hormon (Siswono 2001).
Dampak buruk yang dapat dihasilkan dari adanya kelebihan mineral adalah
kelebihan natrium dapat mengakibatkan timbulnya keracunan, jika sudah terlalu
parah maka akan menyebabkan edema dan juga hipertensi. Kelebihan klor ini
gejala yang paling nyata adalah dapat menyebabkan muntah. Kelebihan kalsium
di dalam tubuh maka akan menyebabkan batu ginjal atau gangguan pada ginjal,
gangguan absorbsi mineral lainnya, serta menyebabkan konstipasi. Apabila kadar
fosfor yang ada di dalam tubuh berlebih, maka ion fosfat akan mengikat kalsium,
sehingga akan mengakibatkan kejang. Kekurangan mineral juga dapat
menyebabkan gangguan kesehatan seperti anemia, gondok, osteoporosis dan
osteomalasia (Salamah et al 2012).
Simpulan
Saran
Pada saat praktikum seharusnya setiap pereaksi maupun larutan uji, tidak
boleh kontaminasi agar hasil yang diperoleh baik, pada saat pemipetan larutan
dipastikan volume larutan yang dipipet sesuai praktikum, agar komposisi
seimbang dan hasil yang di dapatkan tidak menyimpang agar kerja lebih efektif.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin Z. 2008. Beberapa unsur mineral esensial mikro dalam sistem biologi dan
metode analisisnya. Jurnal Litbang Pertanian 27(3): 99-105.
Fathul F, Wajizah S. 2009. Penambahan mikromineral Mn dan Cu dalam ransum
terhadap aktivitas biofermentasi rumen domba secara in vitro. Jurnal Ilmu
Ternak dan Veteriner 15(1): 9-15.
Lee J. 1999. Current Issues in Trace Element Nutrition of Grazing Livestock in
Australia and New Zealand. New York (USA): John Willey and Sons.
9