Anda di halaman 1dari 6

SINTESIS ALKOHOL DENGAN REAGEN GRIGNARD

Pramukti Nawar Ra’idah

10512025-K-01-Kelompok II
pramukti_nawarraidah@yahoo.co.id

Abstrak

Sintesis alkohol telah dilakukan dengan mereaksikan keton dengan preagen grignard. Senyawa
keton yang digunakan adalah benzofenon yang direaksikan dengan logam magnesium, bromobenzen
dan eter. Alkohol yang dihasilkan merupakan alkohol tersier karena pereaksi yang digunakan adalah
senyawa keton. Reagen grignard berperan sebagai sumber karbanion sehingga akan bertindak sebagai
nukleofil dan akan mengalami reaksi adisi nukleofilik pada karbon karbonil yang bersifat parsial
positif. Reagen grignard dibuat terlebih dahulu dengan mereaksikan logam magesium dengan
bromobenzen. Apabila reagen grignard direkasikan denga senyawa keton atau karboksilat akan
menghasilkan senyawa alkohol tersier. Trifenil metanol disintesis dengan mereaksikan reagen
grigrard dengan benzofenon. Produk samping utama pada reaksi grignard adalah bifenil dan benzen.
Untuk menghilangkan produk samping ini dilakukan ekstraksi. Produk yang dihasilkan adalah
senyawa dengan titk leleh 600C dengan massa produk 0,8 g.

Kata Kunci: Benzofenon, Magnesium, Bromobenzen ,Trifenilmetanol, Reagen Grignard

Abstract

Alcohol synthesys have been done by ketone reaction with grignard agent. Ketone that using in
this synthesis is benzophenone, benzophenon react with magnesium turnings, bromobenzene, and
anyidrous diethilether. Alcohol product result from experiment is tertiary alcohol, because grignard
agent react with ketone. Grignard agent is source of carbanion, and a nucleophile that can react by
nucleophylic adition with carbonyl that have postive charge. First, grigrard agent have prepared by
react magnesium turnings with bromobenzene, and then react with benzophenone become triphenil
methanol. Triphenil methanol is a tertiary alcohol. If grignard agent react with carboxyilic acid the
product will become tertiary alcohol. Impurities primer in this reaction are biphenil and benzene.
Reduce impuritis by extraction. Product that result in experiment have melting point 60 0C and
rendemen 0,8 g.

Keywords: Benzophenone, Magnesium, Bromobenzene ,Trifenilmethanol, Grignard Reageent

1. PENDAHULUAN
molekul organik[3]. Reaksi antara logam
Reaksi Grignard ditemukan pertamakali magnesium dan alkil halida akan membentuk ikatan
oleh peraih Nobel di tahun 1912 Victor Grignard karbon logam.Reaksi organometal yang terjadi
dalam pekerjaanya pembentukan ikatan karbon- merupaka reaksi adisi oksidatif[4].
karbon berupa alkohol melalui reaksi anatara alkil Reaksi antara reagen grignard dengan keton
halida dengan karbon karbonil.[1] akan mengasilkan alkohol tersier. Reaksi ini
Mereaksikan reagen grignard dengan merupakan reaksi adisi nukleofilik. Reagen
karbonil merupakan metode yang efektif untuk grignard akan terprotonasi menjadi basa yang akan
menghasilkan alkohol sekunder dan alkohol menyerang atom C pada karbon karbonil yang
tersier[2]. Selain itu, alkohol dapat tereduksi bermuatan parsial positif. Produk samping utama
membentuk alkena atau menjadi gugus fungsi lain. dalam percobaan ini adlah bifenil. Bifenil
Mereaksikan reagen grignard dengan karbonil merupakan produk dari reaksi antara fenil
merupakan reaksi penting untuk membentuk ikatan magnesium bromida dengan bromobenzen yang
karbon-karbon (C-C). belum bereaksi. Cara yang paling efektif untuk
Apabila suatu alkil, benzil, atau halida aromatik mengurangi produk samping ini adalah dengan
direkasikan dengan logam magnesium menambahkan bromobenzen secara perlahan dan
menggunakan pelarut anhidrat (seperti dietil eter, sedikit demi sedikit. Produk samping mudah
atau tetrahidrofuran) akan menghasilkan reagen dihilangkan karena lebih mudah larut dalam pelarut
grignard. Reagen ini merupakan reagen hidrokarbon dibandingkan dengan trifenilmetanol.
organometal, kombinasi dari logam dengan
Untuk menghilangkan produk samping ini Menambahkan larutan benzofenon ke
dilakukan ekstraksi. dalam reagen grignard, dan menambahkan
beberapa tetes HCl 0,1 M. Campuran
2. METODE PERCOBAAN diaduk dengan batang pengaduk, sambil
menambahkan HCl sampai terlihat dua
Bahan fasa yang jelas. memindahkan isi
Bahan yang diperlukan dalam percobaan ini adalah, campuran dalam erlenmeyer ke dalam
logam magnesium, bromobenzen, eter anhidrat, corong pisah 125 mL, kemudian diambil
benzofenon, larutan HCl 0,1 M, CaCl2 anhidrat , fasa organik dan keringkan dengan CaCl2
kloroform, NaCl jenuh , dan petroleum eter. anhidrat . saring campuran ke dalam labu
erlenmeyer 50 mL yang bersih dan kering.
Peralatan Menguapkan pelarutkan dan didinginkan
Alat –alat yang digunakan dalam percobaan ini dalam penangas es hingga terbentuk kristal
adalah, sonikator, tabung reaksi, penjepit tabung, putih, keringkan dan timbang kemudian
gelas ukur, pipet tetes, gelas kimia, labu erlenmeyer ukur sprektrum inframerahnya.
50 mL, batang pengaduk kaca dan corong pisah. Melarutkan sedikit kristal produk dengan
pelarut kloroform dan totolkan ke pelat
Prosedur KLT dengan eluen etil asetat/n-heksan
a. Preparasi reagen Grignard : 3:7.
Menambahkan 0,01 mol (0,25 g)
magnesium turnings ke dalam tabung 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
reaksi A. Menambahkan 0,01 mol
bromobenzen atau 1,05 mL dan 3,1 mL Hasil
eter anhidrat ke dalam tabung reaksi B.
Mengaduk larutan bromobenzen dan eter Tabel 1. Rendemen Produk
dalamtabung B dan ukur ketinggian Produk Massa Titik
volume larutan B, kemudian beri tanda (g) Leleh (0C)
pada tabung reaksi A pada ketinggian yang Mg tunnings 0,22 g -
sama dengan tabung reaksi B. Memipet Reagen grignard - -
larutan bromobenzen dalam eter trifenilmetanol 0,8 60
secukupnya ke dalam tabung reaksi A
sampai menutupi sebagian permukaan Tabel 2. Kromatografi Lapis Tipis
magnesium. Kemudian tempatkan ke Senyawa Rf
dalam alat sonikator yang berisi air. Trifenilmetanol 0,838
Melakukan di lemari asam dan Bromobenzen 0,946
mengarahkan mulut tabung ke tempat Benzofenon 0,784
yang kosong. Ketika cairan dalam tabung
A berubah warna menjadi kelabu atau Perhitungan
putih, tabung reaksi A diangkat dan
akanmendidih dengan segera, apabila
belum mendidih diletakkan kembali di alat
sonikator. Ketika campuran sudah mulai
mendidih,mengangkat tabung reaksi dan
menambahkan 0,5 mL eter, kemudian
menambahkan larutan bromobenzen
sedikit-demi sedikit, apabilalarutan 63,4 %
bromobenzen telah habis tambahkan 0,5
mL eter, dan masukkan kembali ke alat Pembahasan
sonikator selama 5 menit. Setelah selesai Pada percobaan ini telah berhasil dilakukan
disonikasi ambil larutan dari tabung A dan sintesis trifenilmetanol. Untuk mengasilkan trifenil
tempatkan ke labu erlenmeyer 50 mL metanol dilakuakn dua tahap yaitu preparasi reagen
kemudian tempatkan dalam penangas es. grignard, dan sintesis trifenil metanol dengan
Mengeringkan magnesium yang tersisa meraksikan reagen grignard dengan benzofenon.
kemudian ditimbang. Reagen utama yang digunakan dalam reaksi ini
b. Sintesi trifenil alkohol adalah logam magnesium, bromobenzen, dietil eter,
Melakukan percobaan di lemari asam. dan benzofenon. Logam magnesium yang
Menimbang 0,01 mol (1,822 g) digunakan adalah magnesium turning yaitu
benzofenon kemudian dilarutkan dalam magnesium yang telah dihancurkan. Untuk
eter hingga larut sempurn dan simpan mengasilkan reagen grignard, logam magnesium
dalam tabung reaksi C dalam penangas es. direaksikan bromobenzen dengan pelarut ditileter.
R-MgBr mudah terbentuk dari rekais redoks reaksi berlangsung, terdapat gelembung-gelembung
antara alkil halida dengan logam magnesium dalam pada sekitar logam magnesium. Pelarut eter
eter anhidrat. Logam magnesium turning memiliki semakin lama semakin berkurang, apabila eter telah
lapisan oksida pada bagian luar yang akan berkurang eter ditambahkan kembali. Semakin
menghalangi reaksi dengan bromobenzen. Untuk lama, pelarut eter semakin cepat berkurang, dan
menggores lapisan oksida tersebut, ditambahkan akan dihasilkan campuran yang keruh berwarna
dietil eter, sehingga reaksi akan lebih cepat putih. Adakalanya larutan keruh kecoklatan.
berlangsung dan terbentuk organologam. Setelah campuran menjadi keruh, ditambahkan
Reaksi antara logam magnesium turning benzofenon secara bertahap.
dengan bromobenzen merupakan reaksi radikal. Penambahan bromobenzen ke dalam logam
Dengan mekanisme reaksi sebagai berikut magnesium harus dilakukan sedikit demi sedikit,
apabila penambahan terlalu banyak produk yang
dihasilkan bukanlah reagen grignard melainkan
bifenil. Bifenil terbentuk dari kompetisi antara
benzen radikal dengan reagen grignard. Fenil
radikal dapat menerima elektron dari karbanion
atau dapat bereaksi dengan fenil radikal lain
membentuk bifenil. Reaksi pembentukan bifenil
mengikuti mekanisme reaksi berikut

Reaksi pembentukan bifenil merupakan reaksi


coupling Wurtz. Terbentuknya produk samping ini
Pada tahap pertama atom Mg membentuk menyebabkan rendemen reagen grignard sedikit
radikal yang berikatan dengan Br melepaskan alkil sehingga produk trifenil metanol yang dihasilkan
radikal (benzen radikal), kemudian benzen radikal pun sedikit.
berikatan MgBr membentuk reagen grignard. Reagen grignard apabila berikatan dengan
Atom magnesium memiliki kapasitas senyawa aldehid atau keton akan membentuk
menerima dua pasangan elektron dari molekul alkohol. Senyawa trifenil metanol disintesis dengan
pendonor elektron yang akan mebentuk empat mereaksikan reagen grignard dengan benzofenon.
ikatan koordinasi, dan tersolvasi oleh dua pasangan Benzofenon merupaka senyawa keton yang
elektron bebas dari eter. Eter merupakan senyawa mengikat dua fenil pada karbonkarbonil. Berikut
yang sangat mudah terbakar, oleh karena itu merupakan hasil H-NMR dari benzofenon. Dari
pengerjaan reaksi ini harus dilakukan di lemari skema H-NMR yang ada, dapat diketahui bahwa
asam dan terhindar dari percikan api. terdapat tiga sinyal dengan sinyal yang memiliki
Reagen grignard dapat dilihat sebagai
senyawa ionik yang terdiri dari karbanion R-, ion
Mg 2+, dan ion Br-. Karbanion R- sangat reaktif dan
berfungsi sebagai basa kuat yang bertindak sebagai
nukleofil. Basa akan berikatan dengan semua
proton yang lebih asam yang biasa ada pada
senyawa alkana atau alkena. Reagen grignard
sangat mudah beraksi dengan air, alkohol, amin,
tiol dan senyawa lain membentuk alkena[5]. Oleh
karena itu dalam preparasi reagen grignard
peralatan yang digunakaan harus bebas dari air,
apabila terdapat air dalam tabung reaksi, akan
menyebabkan produk yang diinginkan tidak
terbentuk, dan reaksi tidak akan terjadi. Reaksi
yang berlangsung ditandakan oleh terbentuknya
campuran yang keruh dan terdapat gelembung- Gambar 1. NMR-H Benzofenon
gelembung gas. Reaksi ini merupakan reaksi
eksoterm. dua puncak dan sinyal yang memiliki tiga
Percobaan ini dilakukan dalam lemari asam puncak. Dan dapat diketahui bahwa struktur
dengan alat sonikator yang berisi air. Alat sonikator benzofenon adalah
di set setiap 320 detik. Proses pembuatan reagen
grignard memerlukan waktu sekitar 1 jam. Saat
tipis) senyawa produk, benzofenon, dan
bromobenzen. Apabila diperoleh nilai Rf yang
berbeda, itu artinya produk yang dihasilkan adalah
produk hasil sintesis, bukan benzofenon atau
bromobenzen.
Berdasarkan percobaan yang dilakuakan
didapat massa produk sebesar 0,8 gram dengan titik
leleh 600C. Titik leleh ini jau berbeda dengan titik
Sintesis trifenil metanol dari benzofenon leleh trifenil metanol yaitu 1640C dan memiliki
dengan pereagen grignard harus terbebas dari air. galat titik leleh sebesar 63%. Akan tetapi jika
Apabila terdapat air dalam reaksi , akan dihasilkan dibandingkan dengan titikleleh bifenil, terdapat
produk samping yaitu benzena hasil reaksi antara kedekatan titik leleh bifenil yaitu 690C, sehingga
Ph-MgBr dengan air. Benzen merupakan protonasi kemungkinan produk yang dihasilkan adalah
dari karbanion. Karbanion merupakan spesi basa, Bifenil.
apabila terdapat air dalam tabung yang digunakan Nilai rendemen produk yang dihasilkan cukup
untuk reaksi, air akan ikut berakasi dengan kecil. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor,
campuran tersebut. Akibatnya karbanion akan diantaranya terbentuk produk samping yang lebih.
terprotonasi membentuk benzen. Oleh karena itu Selain itu penambahan benzofenon dan
penambahan benzofenon ke dalam reagen grignard bromobenzen dalam larutan dilakukan tidak secara
harus dilakukan dalam tabung reaksi yang bersih bertahap. Fktor lain yang menyebabkan rendemen
dan kering, selain itu secara sedikit-demi sedikit. produk adalah terdapatnya air pada setiap tabung
Mekanisme reaksi total adalah sebegai berikut: yang

Titik leleh merupakan karakter setiap senyawa.


Setiap senyawa memiliki nilai titik leleh yang
berbeda oleh karena itu, karakterisasi senyawa
biasa dilakukan dengan uji nilai titik leleh.
Karakterisasi kedua yang dilakukan adalah dengan
menentukan nilai Rf senyawa. Nilai Rf yang
didapat dari KLT untuk trifenil metanol ,
Benzofenon, Bromobenzen berturut-turut adalah
0,838 ; 0,784 ; dan 0,946.
Nilai Rf trifenilmetanol lebih tinggi daripada
nilai Rf benzofenon tetapi lebih kecil dari Rf
bromobenzen. Pelat KLT berisi silika, silika
merupakan fasa diam yang polar. Semakin besar
nilai Rf itu artinya senyawa tersebut lebih
menyukai fasa diam sehingga akan tertahan lama
dalam kertas. Berdasarkan nilai Rf yang dihasilkan
dapat diketahuin bahwa senyawa benzofenon lebih
polar selanjutnya disusul oleh trifenilmetanol
kemudian bromobenzen.
Untuk mendapatkan kristal yang lebih murni
dilakukan rekristalisai campuran dengan etanol
Kedalam regen grignard ditambahkan HCl, yang telah dipanaskan . Pada pengujian titik leleh,
fungsinya adalah memprotonasi fenil sehingga kristal harus dalam keadaan benar-benar kering.
mejadi Ph- . Ph – akan menyerang karbon-karbonil Adanya kristal yang masih padat akan merusak
dan atom O akan mengambil H+ dari HCl dan akan rendemen sehingga akan didat nilai titik leleh yang
terbentuk trifenil metanol. Ekstraksi dilakukan tidak presisi. Apabila kristal tidak dalam keadaan
untuk memisahkan fasa eter dengan fasa air denga kering, nilai titik leleh dapat dibawah atau diatas
larutan Jenuh NaCl. Ekstraksi bertujuan untuk titikleleh referensi.
menghilangkan produk samping karena produk Berdasarkan nilai Rf yang dihasilkan dapat
samping cenderung lebih suka dalam fasa air disimpulkan bahwa produk yang dihasilkan
dibanding trimetilmetanol. Lapisan organik bukanlah benzofenon, atau bromobenzen. Artinya
kemudian di tambahkan CaCl2 untuk semua reagen yang digunakan telah bereaksi.
menghilangkan air yang masih tersisa. Campuran
disaring dan diuapkan untuk menguapkan pelarut
eter. Kemudian didinginkan dalam penangas es dan
4. KESIMPULAN
ditambahkan petroleum eter dan endapan putih pun
terbentuk. Untuk mengetahui produk yang Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan,
dihasilkan, dilakukan KLT (Kromatografi lapis dapat ditarikkesimpulan sebagai berikut :
1) produk trifenil metanol yang dihasilkan
adalah 0,8 g dengan Titik elehnya adalah
600C, dan Rf yang dihasilkan dari percobaan
kromatografi lapis tipis adalah 0,803.
2) Berdasarkan data karakteristika yang
diperoleh, diketahui produk yang dihasilkan
bukanlah trifenilmetanol, melainkan bifenil.
3) Bifenil terbentuk akibat adanya air dalam
tabung reaksi yang beraksi dengan benzen.

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji dan syukur pertama kali penulis ucapkan


kepada Allah SWT yang karena kehendakNya lah
laporan praktikum ini dapat selesai tepat pada
waktunya. Selanjutnya kepada kedua orang tua
yang senantiasa memberikan motivasi yang tak
ternilai harganya kepada penulis. Dan juga kepada
pemimpin praktikum Dr. Deana Wahyuningrum
yang telah banyak membantu selama percobaan
praktikum serta memberikan format template
laporan yang memudahkan dalam pembuatan
laporan ini. Kepada asisten praktikum yang tak bisa
disebutkan satu per satu. Begitu banyak bantuan
yang mereka berikan, semoga dibalaskan lebih baik
oleh-Nya. Dan tidak lupa kepada seluruh keluarga
kimia ITB 2012 terutama kelompok 2 yang telah
bekerjasama dengan baik saat praktikum, atas
semua bantuan yang telah diberikan. Baik selama
praktikum maupun dalam pembuatan laporan ini

DAFTAR PANDUAN
[1] Pater Volhard and Neil Score.2011.Organic
Chemistry-Structure and Funtion.Freeman
Company:New York
[2] McMurry,John. 2008. Organic Chemistry 7th
Editions.Graphic World Inc:United State of
America
[3] Kenneth L. Williamson.(1999)
Macroscale and Microscale Organic
Experimentst hird edition. Boston
[4] http://www.bc.edu /schools/cas/chemistry
/undergrad/org/spring/Grignard.pdf
[5] http://www.scs.illinois.edu/denmark/
presentations/2004/gm-2004-08_31.pdf
[6] http://chemistry.mercer.edu/orgchem
/Grignards12.pdf

Anda mungkin juga menyukai