Anda di halaman 1dari 5

Tipe-tipe Telur

Types of Eggs

Sarvina Sulastri
sarvinasulastri.bio15@fkip.unsyiah.ac.id

Abstrak
Telur merupakan embrio yang berkembang yang dapat diklasifikasikan dengan tijauan
vitellus (lecith/yolk) dan atas dasar lecith menjadi lecithal (mempunyai lecith) dan alecithal (tidak
mempunyai lecith). Praktikum ini telah dilaksanakan pada tanggal 18 Oktober 2017 di
Laboratorium Pendidikan Biologi FKIP Unsyiah dengan metode pengamatan preparat secara
langsung dan diarahkan oleh asisten meja dengan tujuan untuk mengamati tipe-tipe telur. Alat yang
digunakan pada praktikum ini adalah petridish dan alat tulis. Sedangkan bahan yang digunakan
ialah telur ayam potong, telur puyuh dan telur keong mas. Praktikum ini dilakukan dengan metode
mengamati preparat secara langsung yang hasilnya digambar dan diberikan keterangan. Adapun
hasil yang diperoleh dari praktikum ini ialah dapat diketahui tipe-tipe telur berdasarkan banyaknya
vitelus dan penyebaran vitelus.
Kata Kunci: Telur, Vitelus, Embrio

Abstract
Eggs were an evolving embryo that can be classified by vitellus (lecith / yolk) targings and
on the basis of lecith into lecithal (having lecith) and alecithal (lacking lecith). This practice was
conducted on October 18, 2017 at the Biology Education Laboratory of FKIP Unsyiah by direct
observation method of preparations and directed by the assistant desk with the aim to observe the
types of eggs. The tools used in this lab are petridish and stationery. While the materials used are
chicken egg pieces, quail eggs and eggs mas snail. This practice is done by observing the
preparations directly, which results are drawn and given information. The results obtained from
this practice was to know the types of eggs based on the number of vitelus and the spread of vitelus.
Keywords: Egg, Vitelus, Embryo

1
Sarvina Sulastri: Tipe-tipe Telur

Pendahuluan primer dan dalam perkembangan telur setelah


Selama perkembangan oosit, terjadi fertilisasi sebagai bungkus embrio primer
proses pembentukan kuning telur atau yolk (Suman, 2011, p. 20).
melalui proses vitelogenesis. Vitelus yang
disintesis akan ditimbun di ooplasma sebagai Metode/Cara Kerja
cadangan makanan bagi embrio yang akan Waktu dan Tempat
Praktikum dilaksanakan pada tanggal
berkembang kelak (Isnaeni, 2006, p. 266).
18 Oktober 2017 di Laboratorium Pendidikan
Faktor kualitas telur dibagi menjadi
Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu
dua yaitu faktor kualitas eksterior yang
Pendidikan Universitas Syiah Kuala
meliputi warna, bentuk, tekstur, keutuhan,
Darussalam, Banda Aceh.
kebersihan kerabang. Faktor interior meliputi
keadaan putih telur yaitu kekentalannya, Target/Subjek/Populasi/Sampel
bemtuk kuning telur yaitu tidak ada noda pada Target dalam praktikum ini adalah
putih maupun kuning telur. Kualitas interior tipe-tipe dan bagian-bagian telur. Sampelnya
telur dapat dilihat dengan candling yaitu telur ayam, telur puyuh dan telur keong
(peneropongan). Peneropongan akan dapat mas. Praktikum ini menggunakan alat yaitu
mengetahui kondisi telur, ukuran rongga petridish dan alat tulis.
udara dan pergeseran kuning telur (Dewi,
2016, p. 14). Prosedur
Fertilisasi internal merupakan Langkah pertama yang dilakukan
fertilisasi yang berlangsung didalam tubuh yaitu diambil preparat telur puyuh, telur ayam
hewan betina. Oleh karena itu, ovum dan dan telur keong mas. Selanjutnya diamati
sperma berada dalam jarak yang sangat dekat morfologi dan diamati pula bentuk dan
didalam satu saluran kantung maka peluang penyebaran dari setiap yolk telur. Terakhir
untuk terjadinya fertilisasi jauh lebih besar digambar lalu diberi keterangan.
dibandingkan dengan fertilisasi eksternal. Hasil dan Pembahasan
Ayam termasuk kedalam kelas aves yang Telur adalah salah satu bahan
memiliki tipe telur megalechital (Suthama, makanan asal ternak yang bernilai gizi tinggi
2012, p. 389). karena mengandung zat-zat makanan yang
Telur dapat mengalami kerusakan, sangat dibutuhkan oleh tubuh manusia seperti
baik kerusakan fisik maupun kerusakan yang protein dengan asam amino yang lengkap,
disebabkan oleh pertumbuhan mikroba. lemak, vitamin, mineral, serta memiliki daya
Mikroba dapat masuk kedalam telur melalui cerna yang tinggi. Telur merupakan bahan
pori-pori yang terdapat pada kulit telur, baik makanan yang bernilai gizi tinggi. Telur
melalui air, udara, maupun kotoran ayam. merupakan sumber protein yang sangat
Oleh karena itu perlu diperhatikan cara diperlukan oleh tubuh. Telur juga sering
pengawetan dan penyimpanan agar kualitas digunakan sebagai bahan baku ataupun bahan
telur tetap terjaga (Nurul, 2013, p. 39). tambahan dalam pengelolaan suatu makanan
Telur yang mempunyai beberapa karena telur mempunyai suatu sifat khusus
selaput yang satu sama lain berbeda asalnya. yaitu sifat fungsional. Yang dimaksud dengan
Lapisan yang dibentuk oleh ovarium disebut sifat fungsional itu adalah sekumpulan sifat
dengan bungkus sekunder dan lapisan yang yang terkait dengan pembuatan produk
dibentuk oleh sel kelamin betina disebut pangan yang memengaruhi penggunaannya.
dengan bungkusan tersier. membran vitellin Bagian-bagian telur yaitu cangkang
sejati adalah kondensasi permukaan telur yang mempunyai banyak pori untuk
ooplasma. Membran ini termasuk bungkus pertukaran udara. Di dalam cangkang terdapat

2
Sarvina Sulastri: Tipe-tipe Telur

selaput tipis di salah satu ujung telur, selaput diamati bentuk morfologi (luar) telur (Gambar
tidak menempel pada cangkang sehingga 1.1) terdapat cangkang telur. Bagian telur
membentuk rongga udara. Rongga Udara yang sudah dipecahkan yaitu terdapat
sebagai sumber oksigen bagi embrio. Albumin cangkang telur, selaput membran, rongga
(putih telur) berfungsi untuk melindungi zigot udara yang berfungsi dalam aliran masuknya
atau embrio dari goncangan, bahaya lain, dan udara ke dalam telur, putih telur (albumin),
sebagai cadangan makanan. Kuning Telur kuning telur (vitelus/yolk) dan kalaza yang
sebagai persediaan makanan bagi embrio. berfungsi sebagai penyeimbang antara kuning
Kalaza (tali kuning telur) yang berfungsi dan putih telur (Gambar 1.2). Berdasarkan
untuk menahan kuning telur, supaya tetap jumlah vitelusnya telur ini termasuk tipe
pada tempatnya dan menjaga embrio agar megalechital dan berdasarkan penyebarannya
tetap berada di bagian atas kuning telur. telolechital.
Keping Lembaga disebut juga sel embrio,
yang akan tumbuh menjadi individu baru.
Cleavage atau pembelahan berbeda
antara satu spesies dengan spesies lainnya.
Perbedaan tersebut tergantung pada jenis telur
dari spesiesnya masing-masing, karena
dengan perbedaan jenis telurnya berbeda juga
tipe atau jenis pembelahan yang berlangsung
dan berbeda juga pada hasil pembelahannya.
Tipe telur dibedakan berdasarkan jumlah yolk
atau cadangan makanannya dan dibedakan
menjadi 4 jenis yaitu alechital, oligochital,
polilechital dan megalichetal.
Gambar 1.1 Telur ayam
Alechital merupakan tipe telur yang
hampir tidak memiliki vitelus/yolk, sifat telur
ini mikroskopis. Oligolechital merupakan tipe
telur yang memiliki jumlah vitelus yang
sedikit. Polilechital merupakan tipe telur yang
mempunyai vitelus yang banyak dengan
ukuran sekitar 1-3 mm. Megalechital
merupakan telur yang memiliki paling banyak
vitelus.
Berdasarkan penyebaran vitelus/yolk,
telur dapat dibedakan menjadi: (1) Isolechital,
yaitu vitelusnya menyebar rata pada semua
bagian. (2) Telochital, yaitu vitelusnya
menyebar pada salah satu ujung telur. (3)
Gambar 1.2 Telur ayam setelah dipecahkan
Sentrolechital, yaitu vitelusnya berada pada
Pada telur puyuh diamati bagian
bagian tengah inti sedangkan sitoplasma
morfologi (Gambar 2.1) terdapat bintik atau
berada di tepi.
corak berwarna hitam pada cangkang telur
Praktikum ini membahas tentang tipe-
tersebut yang disebabkan oleh pigmen yang
tipe telur. Telur yang diamati adalah telur
berfungsi untuk melindungi diri dari musuh.
ayam, telur putuh dan telur keong mas
Bagian telur yang sudah dipecahkan yaitu
(Pomacea canaliculata). Pada telur ayam

3
Sarvina Sulastri: Tipe-tipe Telur

terdapat cangkang telur, selaput membran,


rongga udara, kuning telur dan putih telur
(Gambar 2.2). Berdasarkan jumlah vitelusnya
telur ini termasuk tipe megalechital dan
berdasarkan penyebarannya telolechital.

Gambar 3. Telur keong mas

Simpulan dan Saran


Simpulan
Telur adalah salah satu bahan
Gambar 2.1 Telur puyuh makanan asal ternak yang bernilai gizi tinggi
karena mengandung zat-zat makanan yang
sangat dibutuhkan oleh tubuh manusia seperti
protein dengan asam amino yang lengkap,
lemak, vitamin, mineral, serta memiliki daya
cerna yang tinggi. Bagian-bagian telur yaitu
cangkang telur, rongga udara, albumin (putih
telur) dan kuning telur serta kalaza (tali
kuning telur). Tipe telur dibedakan
berdasarkan jumlah yolk atau cadangan
makanannya dan dibedakan menjadi 4 jenis
yaitu alechital, oligochital, polilechital dan
megalichetal. Berdasarkan penyebaran
vitelus/yolk, telur dapat dibedakan menjadi
isolechital, telochital, dan sentrolechital. Telur
yang diamati adalah telur ayam, telur putuh
Gambar 2.2 Telur puyuh setelah dipecahkan
dan telur keong mas. Berdasarkan jumlah
Pada telur keong mas diamati telur
vitelusnya telur ayam termasuk tipe
yang masih utuh berwarna merah muda (pink)
megalechital dan berdasarkan penyebarannya
yang terdapat cangkang telur (Gambar 3).
telolechital. Telur puyuh termasuk tipe
Berdasarkan jumlah vitelusnya telur ini
megalechital dan berdasarkan penyebarannya
termasuk tipe megalechital dan berdasarkan
telolechital. Sedangkan telur keong mas
penyebarannya isolechital.
termasuk tipe megalechital dan berdasarkan
penyebarannya isolechital.

Saran
Diharapkan dalam kegiatan
praktikum, sebaiknya praktikan agar
mengamati preparat dengan lebih teliti lagi.

4
Sarvina Sulastri: Tipe-tipe Telur

Daftar Pustaka Penyimpanan Waktu yang Berbeda.


Afifah, N. (2013). Uji Salmonella-Shigella Jurnal Buletin Anatomi dan Fisiologi.
pada Telur Ayam yang disimpan pada 24 (1): 13-20.
Suhu dan Waktu yang Berbeda. Suthama, N. (2012). Fertilisasi Telur dan
Jurnal Ilmiah Edu Research. 2(1): 35- Mortalitas Embrio Ayam Kedu
46. Pembibit yang diberi Rensum Dengan
Isnaeni, Wiwi. (2006). Fisiologi Hewan. Peningkatan Nutrient dan Tambahan
Yogyakarta; Kanisius Sacharomyces cerevisiae. Jurnal
Purwaningsih, D. (2016). Kualitas Telur Pertanian. 1(1): 389-404.
Ayam Ras Setelah Pemberian Olesan Parker, S. (2011). Jendela Iptek Tubuh
Lidah Buaya (Aloe vera) dan Lama Manusia. Jakarta: Balai Pustaka.

Anda mungkin juga menyukai