Anda di halaman 1dari 11

Gusviputri: PEMBUATAN SABUN DENGAN LIDAH BUAYA (ALOE VERA) SEBAGAI ...

11

PEMBUATAN SABUN DENGAN LIDAH BUAYA (ALOE VERA)


SEBAGAI ANTISEPTIK ALAMI
Arwinda Gusviputri1), Njoo Meliana P. S.1), Aylianawati2), Nani Indraswati2)
E-mail: arwinda_g@yahoo.com

ABSTRAK

Dewasa ini masyarakat semakin memperhatikan kebersihan diri dikarenakan banyak penyakit yang
ditimbulkan akibat bakteri maupun kuman. Salah satu sarana untuk membersihkan diri adalah sabun. Bentuk
sabun yang saat ini diminati oleh masyarakat adalah sabun kertas karena praktis dan mudah digunakan.
Biasanya dalam sabun ditambahkan zat aktif seperti triclosan untuk membunuh bakteri, namun triclosan
berdampak negatif bagi tubuh. Lidah buaya mengandung saponin yang berfungsi sebagai antibakteri alami.
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kondisi proses terbaik menggunakan minyak kelapa dan minyak
jagung; variasi jumlah NaOH; dan variasi jumlah lidah buaya yang menghasilkan sabun dengan daya antiseptik
terbaik untuk kemudian dibuat menjadi sabun kertas.
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa pada uji lempeng total, tangan yang telah diolesi dengan
lidah buaya memiliki bakteri lebih sedikit dibandingkan dengan tangan yang tidak diolesi dengan lidah buaya.
Hal ini membuktikan bahwa lidah buaya memiliki kemampuan antiseptik untuk menggantikan triclosan. Tetapi
sabun dengan lidah buaya memiliki kemampuan lebih baik dalam membunuh bakteri. Sabun dengan hasil
terbaik ditentukan dengan membandingkan sabun hasil penelitian dengan sabun komersial. Berdasarkan hasil
penelitian didapatkan sabun dari minyak kelapa dengan jumlah NaOH 8 gram dan lidah buaya 20 mL
merupakan sabun yang memiliki karakteristik sabun yang sesuai dengan standar dan memiliki jumlah bakteri
paling sedikit.

Kata kunci: lidah buaya, sabun kertas, saponin, bakteri

PENDAHULUAN lebih memilih sabun kertas karena ringan, lebih


Kebersihan merupakan hal yang sangat higienis dalam penyimpanannya, dan praktis
penting karena semakin banyaknya penyakit dibawa ke mana pun.
yang timbul karena bakteri dan kuman. Sabun Untuk membunuh bakteri, beberapa
merupakan salah satu sarana untuk sabun menambahkan zat aktif, seperti triclosan,
membersihkan diri dari kotoran, kuman dan yang berfungsi sebagai antimikroba. Namun
hal-hal lain yang membuat tubuh menjadi kotor. penggunaan triclosan membawa dampak
Bahkan di zaman sekarang ini sabun bukan negatif bagi tubuh seperti: mengganggu hormon
hanya digunakan untuk membersihkan diri, untuk pertumbuhan otak dan reproduksi.
tetapi juga ada beberapa sabun yang sekaligus Gangguan ini dapat menyebabkan seseorang
berfungsi untuk: melembutkan kulit, kesulitan dalam belajar dan menjadi mandul[1].
memutihkan kulit, maupun menjaga kesehatan Selain itu, triclosan dapat menyebabkan
kulit. Dalam pembuatan sabun sering resistensi antibiotik sehingga menghambat kerja
digunakan bermacam-macam lemak ataupun obat-obatan yang sebelumnya berpotensi
minyak sebagai bahan baku. Jenis-jenis minyak menyelamatkan hidup[2]. Triclosan juga dapat
ataupun lemak yang digunakan dalam memicu terciptanya superbug yaitu bakteri
pembuatan sabun ini akan mempengaruhi sifat- yang sudah mengalami banyak sekali
sifat sabun tersebut, baik dari segi kekerasan, perubahan (mutasi sel), sehingga membuat
banyaknya busa yang dihasilkan, maupun bakteri tersebut tidak dapat lagi dibunuh oleh
pengaruhnya bagi kulit. Untuk itu dalam apapun[3]. Penggunaan triclosan yang terlalu
pembuatan sabun perlu dipilih jenis minyak dan sering dan berlebihan dapat membunuh flora
lemak yang sesuai dengan kegunaan sabun itu normal kulit yang sebenarnya merupakan salah
sendiri. satu perlindungan kulit, misalnya terhadap
Dengan tingginya tingkat aktivitas, infeksi jamur[1]. Dilihat dari banyaknya dampak
kebanyakan orang menginginkan sabun yang negatif yang dapat ditimbulkan oleh triclosan,
praktis untuk dibawa ke mana pun. Di antara maka perlu dipikirkan bahan alternatif lain yang
berbagai macam bentuk sabun seperti: sabun dapat menggantikan triclosan sebagai
cair, sabun padat, dan sabun kertas, masyarakat antimikroba.
1)
Mahasiswi di Fakultas Teknik Jurusan Teknik Kimia Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya
2)
Staf Pengajar di Fakultas Teknik Jurusan Teknik Kimia Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya
WIDYA TEKNIK Vol. 12, No. 1, 2013 (11-21)

Lidah buaya (Aloe vera (L.) Webb.) Eksudat adalah getah yang keluar dari daun
memiliki banyak manfaat yakni sebagai sumber saat dilakukan pemotongan. Eksudat
penghasil bahan baku untuk aneka produk berbentuk cair, berwarna kuning dan
industri makanan, farmasi, dan kosmetik. Lidah rasanya pahit. Zat-zat yang terkandung di
buaya memiliki kandungan saponin yang dalam eksudat adalah: 8-
mempunyai kemampuan untuk membersihkan dihidroxianthraquinone (Aloe Emoedin)
dan bersifat antiseptik. Selain itu, lidah buaya dan glikosida (Aloins), biasa digunakan
juga mengandung accemanan yang berfungsi untuk pencahar.
sebagai anti virus, anti bakteri dan anti jamur. c. Gel
Accemanan juga dapat menghilangkan sel Gel adalah bagian yang berlendir yang
tumor dan meningkatkan daya tahan tubuh [4]. diperoleh dengan cara menyayat bagian
Dengan memanfaatkan lidah buaya dalam daun setelah eksudat dikeluarkan.
sebagai bahan pembuatan sabun, tidak hanya Ada beberapa zat terkandung di dalam gel
mampu membunuh bakteri, tetapi juga dapat yaitu karbohidrat (glucomannan,
melembutkan kulit. Hal ini disebabkan karena accemannan), enzim, senyawa anorganik,
adanya lignin yang berguna untuk menjaga protein, sakarida, vitamin, dan saponin.
kelembaban kulit serta menahan air di dalam Lidah buaya sebagian besar mengandung
kulit, sehingga tidak terjadi penguapan yang air sekitar 99,51% per 100 gramnya, sisanya
berlebihan[4]. mengandung bahan aktif (active ingredients)
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk seperti: minyak esensial, asam amino, mineral,
menghasilkan sabun dengan kadar alkali bebas vitamin, enzim, dan glikoprotein[9].
yang sesuai dengan standar yaitu di bawah Taksonomi dari lidah buaya adalah
0,22% dan menghasilkan sabun dengan sebagai berikut[10]:
kemampuan antiseptik tertinggi yang Kingdom : Plantae
ditunjukkan dengan sedikitnya jumlah bakteri. Divisi : Spermatophyta
Kelas : Monocotyledoneae
TINJAUAN PUSTAKA Ordo : Liliflorae
Lidah Buaya Famili : Liliceae
Lidah buaya dikenal sebagai tanaman Genus : Aloe
hias dan banyak digunakan sebagai bahan dasar Spesies : Aloe vera
obat-obatan dan kosmetik[5]. Lidah buaya sering Ada lebih daripada 350 jenis lidah buaya
dikenal dengan Aloe vera disajikan secara yang termasuk dalam suku Liliaceae dan tidak
visual pada Gambar 1. Selain berfungsi sebagai sedikit yang merupakan hasil persilangan. Ada
antiseptik, lidah buaya juga dapat tiga jenis lidah buaya yang dibudidayakan
menghaluskan dan melembabkan kulit. Hal ini secara komersial di dunia yaitu Aloe vera atau
disebabkan karena lidah buaya mengandung Aloe barbadensis Miller, Cape aloe atau Aloe
lignin atau selulosa yang mampu menembus ferox Miller dan Socotrine aloe atau Aloe perry
dan meresap ke dalam kulit serta menahan Baker. Dari tiga jenis di atas yang banyak
hilangnya cairan tubuh dari permukaan kulit, dimanfaatkan adalah spesies Aloe barbadensis
sehingga kulit tidak cepat kering dan terjaga Miller karena jenis ini mempunyai banyak
kelembabannya[6]. keunggulan yaitu: tahan hama, ukurannya dapat
mencapai 121 cm, berat per batangnya bisa
mencapai 4 kg, mengandung 75 nutrisi serta
aman dikonsumsi[8].
Aloe barbadensis Miller memiliki batang
yang tidak terlihat jelas. Bentuk daunnya lebar
di bagian bawah dengan pelepah di bagian atas
cembung. Lebar daunnya berkisar 6-13 cm.
Gambar 1. Lidah buaya[7] Memiliki lapisan lilin yang tebal pada daunnya
serta terdapat duri di bagian pinggir daun.
Struktur daun lidah buaya terdiri dari 3
Tinggi bunganya berkisar 25-30 mm dengan
bagian[8]:
tinggi tangkai bunga berkisar 60-100 cm.
a. Kulit daun
Warna bunganya kuning.
Kulit daun adalah bagian terluar dari
Lidah buaya yang baru dipetik harus
struktur daun lidah buaya yang berwarna
langsung diolah agar tidak terjadi reaksi
hijau.
browning. Reaksi browning merupakan proses
b. Eksudat
pembentukan pigmen berwarna kuning yang

12
Gusviputri: PEMBUATAN SABUN DENGAN LIDAH BUAYA (ALOE VERA) SEBAGAI ...

akan segera menjadi coklat gelap. Reaksi ini Minyak Kelapa[14]


terjadi karena adanya oksigen dan cahaya yang Minyak kelapa merupakan minyak yang
menyebabkan terjadinya reaksi oksidasi diperoleh dari kopra (daging buah kelapa yang
terhadap senyawa-senyawa anthraquinone. dikeringkan) atau dari perasan santannya.
Reaksi browning akan semakin reaktif dengan Kandungan minyak pada daging buah kelapa
adanya cahaya. Pembentukan warna coklat tua diperkirakan mencapai 30-35%, atau
gelap tersebut akan semakin cepat pada kandungan minyak dalam kopra berkisar 63-
temperatur di atas 45oC. Cara yang dapat 72%. Minyak kelapa sebagaimana minyak
dilakukan untuk menghambat reaksi browning nabati lainnya merupakan senyawa trigliserida
adalah dengan menambahkan asam sitrat[11]. yang tersusun atas berbagai asam lemak dan
90% di antaranya merupakan asam lemak
Senyawa Aktif Lidah Buaya jenuh. Komposisi asam lemak pada minyak
Dalam lidah buaya terdapat komponen kelapa dapat dilihat pada Tabel 1.
aktif yaitu saponin yang mempunyai
kemampuan untuk membunuh mikroorganisme. Tabel 1. Komposisi Asam Lemak Minyak Kelapa[15]
Saponin larut dalam air dan etanol, tetapi tidak Jenis Asam Lemak Kandungan (%)
larut dalam eter. Saponin dalam lidah buaya Asam Kaproat 0,2-0,8
akan menghasilkan busa apabila bercampur Asam Kaprilat 6-9
dengan air. Zat ini berfungsi sebagai Asam Kaprat 6-10
Asam Laurat 46-50
antiseptik[12].
Asam Miristat 17-19
Saponin berfungsi sebagai pembersih dan Asam Palmitat 8-10
memiliki sifat-sifat antiseptik. Saponin Asam Stearat 2-3
memiliki karakteristik berupa buih. Sehingga Asam Oleat 5-7
ketika direaksikan dengan air dan dikocok, Asam Linoleat 1-2,5
maka akan terbentuk buih yang dapat bertahan
lama. Kadar saponin dalam lidah buaya sekitar Sabun yang dibuat dari minyak kelapa
5,651% per 100 gram[13]. akan memiliki struktur yang keras. Minyak
Saponin terdiri dari sebuah steroid atau kelapa memiliki daya pembersih yang bagus,
triterpenoid aglycone (sapogenin) yang terkait namun jika dalam sabun digunakan minyak
dengan satu atau lebih gugus oligosakarida kelapa yang terlalu banyak akan mengakibatkan
sebagaimana disajikan pada Gambar 2. Bagian kulit menjadi kering. Karakteristik minyak
karbohidrat tersebut terdiri dari pentosa, kelapa antara lain[14]:
heksosa, atau asam uronic. Adanya gugus polar Titik leleh : 24–26oC
(gula) dan non polar (steroid atau triterpene) Nilai Iodin : 7–12
membuat saponin memiliki permukaan aktif Bilangan Penyabunan : 251– 263
yang kuat yang memberikan banyak manfaat Free Fatty Acid (FFA) : Maks 0,2%
[13]
.

Minyak Jagung
Minyak jagung diperoleh dari biji
tanaman jagung atau Zea mays L., yaitu pada
bagian inti biji jagung (kernel) atau benih
jagung (corn germ). Kandungan asam lemak
minyak jagung yang paling banyak adalah asam
(a) (b) linoleat (asam lemak tak jenuh/unsaturated
fatty acid). Komposisi asam lemak pada minyak
Gambar 2. (a)Triterpen Saponin; (b) Steroid
jagung dapat dilihat pada Tabel 2.
Saponin[13]
Tabel 2. Komposisi Asam Lemak Minyak Jagung[18]
Kandungan zat aktif yang berfungsi Jenis Asam Lemak Kandungan (%)
sebagai antiseptik ini banyak ditemukan pada Asam Linoleat 45-56
gel lidah buaya. Gel adalah bagian yang Asam oleat 28-37
berlendir yang diperoleh dengan cara menyayat Asam Palmitat 12-14
bagian dalam daun. Gel lidah buaya bersifat Asam Stearat 2-3
sangat sensitif terhadap udara terutama O2, CO,
uap air, dan cahaya radiasi[12] yang dapat Minyak jagung berwama merah gelap
menyebabkan terjadinya reaksi browning. dan setelah dimurnikan akan berwarna kuning

13
WIDYA TEKNIK Vol. 12, No. 1, 2013 (11-21)

keemasan. Bobot jenis minyak jagung berkisar sempurna dan merata, maka pengadukan harus
0,918-0,925[16]. Jagung mengandung dilakukan dengan lebih baik.
antioksidan yang dapat membuat kulit menjadi Ada beberapa faktor yang mempengaruhi
tampak lebih muda. Selain itu minyak jagung reaksi penyabunan, antara lain[17]:
juga bermanfaat untuk meredakan iritasi dan 1. Konsentrasi larutan KOH/NaOH
kulit yang kasar[17]. Konsentrasi basa yang digunakan dihitung
Sabun yang terbuat dari minyak jagung berdasarkan stokiometri reaksinya, di
dapat memberikan kelembaban pada kulit dan mana penambahan basa harus sedikit
memiliki busa yang stabil[17]. Karakteristik berlebih dari minyak agar tersabunnya
minyak jagung antara lain[14]: sempurna. Jika basa yang digunakan
Titik leleh : 230238oC terlalu pekat akan menyebabkan
Nilai Iodin : 127–133 terpecahnya emulsi pada larutan, sehingga
Bilangan Penyabunan : 187–193 fasenya tidak homogen, sedangkan jika
Free Fatty Acid (FFA) : Maks 0,2% basa yang digunakan terlalu encer, maka
reaksi akan membutuhkan waktu yang
Reaksi saponifikasi lebih lama. Dalam industri sabun, NaOH
Proses pembentukan sabun dikenal digunakan sebagai alkali dalam pembuatan
sebagai reaksi penyabunan atau saponifikasi, sabun keras, sedangkan KOH digunakan
yaitu reaksi antara lemak/trigliserida dengan sebagai alkali dalam pembuatan sabun
alkali. Alkali yang biasa digunakan adalah lunak.
NaOH dan KOH. Reaksinya adalah 2. Suhu (T)
sebagaimana disajikan pada Gambar 3. Kenaikan suhu operasi akan meningkatkan
konversi reaksi dari reaktan menjadi
produk yang terbentuk. Akan tetapi
kenaikan suhu yang berlebihan akan
menurunkan konversi produk yang
diinginkan.
3. Pengadukan
Pengadukan dilakukan untuk memperbesar
probabilitas tumbukan molekul-molekul
Gambar 3. Reaksi Penyabunan[15] reaktan yang bereaksi. Jika tumbukan antar
  molekul reaktan semakin besar, maka
Lemak atau minyak dipanaskan dengan kemungkinan terjadinya reaksi semakin
alkali sedikit berlebih. Bila penyabunan selesai, besar pula.
garam ditambahkan untuk mengendapkan 4. Waktu
sabun sebagai padatan. Lapisan air yang Semakin lama waktu reaksi menyebabkan
mengandung garam, gliserol, dan kelebihan semakin banyak pula minyak yang dapat
alkali dipisahkan, dan gliserol dipulihkan lewat tersabunkan, berarti hasil yang didapat
penyulingan[16]. juga semakin tinggi, tetapi jika reaksi telah
Mula-mula reaksi penyabunan berjalan mencapai kondisi setimbangnya,
lambat karena minyak dan larutan alkali penambahan waktu tidak akan
merupakan larutan yang tidak saling larut meningkatkan jumlah minyak yang
(immiscible). Setelah terbentuk sabun, maka tersabunkan.
kecepatan reaksi akan meningkat, di mana pada
akhirnya kecepatan reaksi akan menurun lagi Natrium Hidroksida[19]
karena jumlah minyak yang sudah Natrium hidroksida (NaOH) juga dikenal
berkurang[17]. sebagai soda kaustik atau sodium hidroksida.
Reaksi penyabunan merupakan reaksi Natrium hidroksida digunakan di berbagai
eksotermis, sehingga harus diperhatikan pada macam bidang industri, kebanyakan digunakan
saat penambahan minyak dan alkali agar tidak sebagai basa dalam proses produksi bubur kayu
terjadi panas yang berlebihan. Pada proses dan kertas, tekstil, air minum, sabun, dan
penyabunan, penambahan larutan alkali (KOH deterjen.
atau NaOH) dilakukan sedikit demi sedikit Natrium hidroksida murni berbentuk
sambil diaduk dan dipanasi untuk menghasilkan putih padat dan tersedia dalam bentuk pelet,
sabun. Untuk membuat proses yang lebih serpihan, butiran ataupun larutan jenuh 50%.
Natrium hidroksida bersifat higroskopis dan
secara spontan menyerap CO2 dari udara bebas

14
Gusviputri: PEMBUATAN SABUN DENGAN LIDAH BUAYA (ALOE VERA) SEBAGAI ...

membentuk Na2CO3. Natrium hidroksida sangat permukaan yang sedang dibersihkan dan
larut dalam air dan akan melepaskan panas mengelmusikannya sehingga kotoran itu tercuci
ketika dilarutkan. Natrium hidroksida juga larut bersama air[16].
dalam etanol dan metanol, tidak larut dalam Kualitas sabun padat biasanya ditentukan
dietil eter dan pelarut non-polar lainnya. dari kadar alkali bebas, pH, dan kekerasan.
Larutan natrium hidroksida akan meninggalkan Alkali bebas merupakan alkali yang tidak
noda kuning pada kain dan kertas. terikat sebagai senyawa pada saat pembuatan
Sifat-sifat kimia dan fisika natrium sabun. Hal ini disebabkan karena adanya
hidroksida sebagai berikut[19]: penambahan alkali yang berlebihan pada saat
1. Berat molekul : 40 g/mol proses penyabunan. Menurut SNI[20], kelebihan
2. Wujud : zat padat putih alkali dalam sabun natrium tidak boleh
3. Densitas : 2,13 gr/cm3 melebihi 0,1% karena alkali bersifat keras dan
4. Titik leleh pada 1 atm: 318,4 oC (591K) dapat menyebabkan iritasi pada kulit.
5. Titik didih pada 1 atm: 1.390 oC (1.663K) Kriteria mutu nilai pH menurut ASTM
6. Kelarutan dalam air : 111g/100 ml (20 oC) berkisar antara 9-11. Nilai pH kosmetik yang
7. Kebasaan (pKb) : -2,43 terlalu tinggi atau rendah dapat menyebabkan
8. Hfo kristal : -426,73 KJ/mol iritasi pada kulit.
Pengukuran tingkat kekerasan terhadap
Sabun sabun yang dihasilkan dilakukan dengan
Molekul sabun terdiri atas rantai seperti menggunakan alat yang disebut penetrometer.
hidrokarbon yang panjang. Hidrokarbon Kekerasan suatu bahan diukur dengan
tersebut terdiri atas atom karbon dengan gugus menjatuhkan sebuah jarum ke dalam benda
yang sangat polar atau ionik pada satu tersebut. Hasil pengukuran kekerasan bahan
ujungnya. Rantai karbon bersifat lipofilik didapat dengan membaca skala penetrometer
(terlarut dalam lemak dan minyak), dan ujung yang dinyatakan dalam sepersepuluh milimeter.
polar yang hidrofilik (terlarut dalam air) Semakin dalam penetrasi jarum, maka hasil
sebagaimana disajikan secara visual pada pengukuran semakin besar, berarti sampel
Gambar 4. tersebut semakin lunak. Kekerasan sabun
dipengaruhi oleh asam lemak jenuh yang
digunakan pada pembuatan sabun. Asam lemak
jenuh merupakan asam lemak yang tidak
memiliki ikatan rangkap, tetapi memiliki titik
cair yang lebih tinggi dibandingkan dengan
asam lemak yang memiliki ikatan rangkap.
Asam lemak jenuh biasanya berbentuk padat
pada suhu ruang, sehingga akan menghasilkan
 terlarut dalam kotoran    dalam
terlarut 

sabun yang lebih keras.
 air
[16]
METODE PENELITIAN
Gambar 4. Molekul Sabun Bahan
Bahan yang digunakan untuk membuat
Bagian lipofilik dari molekul sabun
sabun adalah minyak kelapa dan minyak jagung
melarutkan minyak. Ujung hidrofilik dari
butiran minyak menjulur ke arah air yang dibeli di salah satu supermarket di
Surabaya, NaOH yang didapatkan dari toko
sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 4.
Dengan cara ini, butiran minyak terstabilkan bahan kimia di daerah Surabaya serta aloe vera
yang ditanam di daerah Kalijudan, Surabaya.
dalam larutan air sebab muatan permukaan
Untuk penentuan alkali bebas, bahan-
yang negatif dari butiran minyak mencegah
bahan yang digunakan antara lain sampel sabun
penggabungan[16].
yang telah dibuat, larutan KOH alkoholis 0,1N,
Sifat menonjol lain dari larutan sabun
indikator fenolftalein, larutan H2SO4 1N. Untuk
ialah tegangan permukaan yang sangat rendah,
yang menjadikan larutan sabun memiliki daya penentuan jumlah bakteri, bahan yang
pembersihan yang lebih baik dibandingkan air digunakan adalah nutrient agar (NA) dan
sampel sabun yang telah dibuat.
saja. Maka, sabun termasuk golongan zat yang
disebut surfaktan. Kerja permukaan dari larutan
sabun memungkinkannya untuk melepas
kotoran, lemak, dan partikel minyak dari

15
WIDYA TEKNIK Vol. 12, No. 1, 2013 (11-21)

Prosedur Penelitian menggunakan water bath selama ±10 menit,


Penelitian ini dibagi menjadi dua tahap, lalu didinginkan dan ditambahkan 10 mL
yaitu 1) pengambilan gel lidah buaya, 2) indikator fenolftalein (PP). Kemudian
pembuatan sabun . Mula-mula kulit lidah buaya campuran dititrasi dengan menggunakan KOH
disayat, kemudian diambil daging dan gelnya 0,01 N sampai warna larutan tepat merah
untuk dihancurkan dengan menggunakan jambu. Diulang cara kerja tersebut sebanyak 2
blender (Miyako, Tipe BL-152 PF-AP). Setelah kali dan kemudian dihitung kadar FFA dengan
itu, gel lidah buaya dipisahkan dari kulit yang persamaan berikut:
terikut dengan menggunakan centrifuge
(Hettich Zentrifugen, tipe EBA 21, Germany). VKOH  mL ×NKOH ×BMcampuran  g/mol
%FFA= ×100%
Gel lidah buaya disterilisasi dengan cara massa sampel  g ×1000
pemanasan sampai suhu 45oC, lalu didinginkan (1)
dan ditambahkan asam sitrat untuk stabilisasi
gel lidah buaya. Dari hasil percobaan didapatkan kadar
Tahap kedua adalah pembuatan sabun. FFA dalam minyak kelapa dan dalam minyak
NaOH dengan variasi jumlah 4, 8 dan 12 gram. jagung berturut-turut sebesar 0,2265% dan
Variasi massa ini dibuat 2 dan 3 kali lipat dari 0,0917%. Hasil penelitian ini sesuai dengan
jumlah NaOH stoikiometri agar dapat diketahui standar di mana kadar FFA minyak kelapa
pengaruh jumlah massa NaOH terhadap hasil maksimal 0,2% dan kadar FFA minyak jagung
sabun. NaOH ini masing-masing dilarutkan maksimal 0,2%[21].
dalam 20 mL likuid yang terdiri dari akuades
dan lidah buaya dengan perbandingan 0:20; Analisis Bilangan Penyabunan
5:15; 10:10; 15:5; dan 20:0 kemudian Analisis bilangan penyabunan dilakukan
dipanaskan hingga 50oC. Digunakan variasi dengan menimbang sebanyak ±2 gram sampel
volume lidah buaya untuk membandingkan minyak dan kemudian ditambahkan 25 mL
kualitas antara sabun tanpa lidah buaya dengan KOH alkoholis 0,5 N. Campuran dimasukkan
sabun dengan jumlah lidah buaya yang semakin ke dalam labu dan labu kemudian dihubungkan
banyak. Setelah itu, 30 mL minyak yang telah bulb condenser dan dipanaskan di atas
dimurnikan dipanaskan hingga suhu 50oC. penangas air serta diaduk dengan menggunakan
Larutan NaOH selanjutnya ditambahkan ke stirrer selama 1 jam. Selanjutnya larutan
dalam minyak dan diaduk hingga proses dimasukkan ke dalam erlenmeyer dan
saponifikasi berlangsung. Proses saponifikasi ditambahkan 2 tetes indikator PP ke dalam
dijaga pada suhu 50oC, hingga larutan larutan tersebut dan dititrasi dengan HCl 0,5 N
mengental. Proses saponifikasi berjalan pada sampai warna berubah menjadi tidak berwarna.
suhu 50°C karena lidah buaya tidak tahan Dilakukan cara kerja tersebut sebanyak 2 kali
terhadap pemanasan di atas suhu 50°C. Setelah dan dihitung bilangan penyabunan dengan
larutan mengental ditambahkan larutan NaCl menggunakan persamaan:
30% sebanyak 50 mL dan diaduk dengan VHCl ×NHCl×BMKOH
Bilangan penyabunan = (2)
menggunakan magnetic stirrer dan kemudian massasampel
didiamkan, hingga terbentuk dua lapisan.
Lapisan atas merupakan sabun dan lapisan Dari hasil penelitian didapatkan bilangan
bawah merupakan larutan NaCl dengan NaOH penyabunan untuk minyak kelapa adalah
dan gliserol yang terlarut di dalamnya. 258,995 mg KOH/ gr minyak dan bilangan
Kemudian sabun dipisahkan dengan penyabunan untuk minyak jagung adalah
menggunakan corong Buchner. Setelah itu 191,453 mg KOH/ gr minyak. Hasil analisis ini
sebagian sabun dituang ke dalam cetakan sesuai dengan literatur bahwa bilangan
plastik untuk dilakukan pengujian yang penyabunan untuk minyak kelapa adalah
meliputi pengujian kadar alkali bebas dan uji berkisar 251-263 mg KOH/ gr minyak dan
bakteri. untuk minyak jagung 187-193 mg KOH/ gr
minyak[22].
HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN Analisis Berat Jenis Minyak
Analisis Kadar FFA Minyak Analisis ini dilakukan dengan
Analisis kadar asam lemak bebas menimbang piknometer dan massa yang didapat
dilakukan dengan menimbang minyak sebanyak dicatat sebagai m1. Kemudian piknometer diisi
±5 gram dan ditambahkan 25 mL alkohol dengan air dan ditimbang, di mana hasil
netral 96%. Selanjutnya campuran dipanaskan

16
Gusviputri: PEMBUATAN SABUN DENGAN LIDAH BUAYA (ALOE VERA) SEBAGAI ...

penimbangan ini dicatat sebagai m2 Kemudian Selanjutnya ditambahkan 0,5 mL indikator


air dibuang dan piknometer dikeringkan lalu fenolftalein (PP) dan didinginkan sampai suhu
diisi dengan menggunakan minyak dan 70°C dan setelah itu dinetralkan dengan larutan
ditimbang. Hasil penimbangan ini dicatat KOH 0,1 N. Selanjutnya, dimasukkan ±10 gram
sebagai m3. Densitas masing-masing minyak sampel sabun yang telah diiris tipis ke dalam
dihitung dengan menggunakan persamaan larutan tersebut dan dipanaskan hingga larut.
sebagai berikut: Ditambahkan 3 mL larutan H2SO4 1 N dan
didihkan di atas penangas air selama 10 menit
m3  m1 untuk menghilangkan karbondioksidanya. Jika
 minyak    akuades setelah didihkan dengan asam, warna merah
m3  m1 (3) muda timbul kembali, maka ditambahkan
sejumlah H2SO4 1 N secara seksama.
Dari hasil penelitian didapatkan densitas Pendidihan diulangi dan titrasi dilanjutkan. Jika
untuk minyak kelapa dan minyak jagung larutan tidak berwarna, larutan didinginkan
berturut-turut adalah 0,9243 gr/mL dan 0,9432 sampai suhu 70°C dan dititrasi kembali dengan
gr/mL. Hal ini sudah sesuai dengan literatur di larutan NaOH 1 N sampai larutan berwarna
mana densitas untuk minyak kelapa berkisar merah muda. Tiap mL asam sulfat 1 N setara
0,917-0,919 gr/mL dan untuk minyak jagung dengan 0,031 gram Na2O. Kadar alkali bebas
0,915-0,920 gr/mL[23]. untuk masing-masing sabun dapat dihitung
dengan menggunakan persamaan berikut:
Analisis Lidah Buaya
Untuk lidah buaya dilakukan analisis 0,031
kadar air dan kadar abu. Untuk analisis kadar AB  (mek H 2SO4  mek NaOH)   100%
massa sampel
air, pertama-tama lidah buaya dihancurkan
terlebih dahulu dengan menggunakan blender (4)
dan kemudian ditimbang sebanyak ±2 gram AB merupakan kadar alkali bebas yang
dan dimasukkan ke dalam moisture analyzer dinyatakan dalam %Na2O dengan kadar
(OHAUS MB35 Halogen). Berdasarkan hasil maksimal sebesar 0,22%. Sabun dengan kadar
penelitian didapatkan kadar air dalam aloe vera alkali bebas yang terlalu tinggi dapat
adalah sekitar 99,2%. Hal ini sudah sesuai menyebabkan kerusakan kulit dan iritasi kulit
dengan literatur, di mana berdasarkan literatur lainnya[21].
kadar air lidah buaya adalah ±99,51%[9]. Gambar 5 menunjukkan pengaruh jenis
Untuk analisis kadar abu, mula-mula minyak, jumlah NaOH, dan volume lidah buaya
cawan porselen dikeringkan dalam furnace terhadap kadar alkali bebas dalam sabun. Jika
(Thermolyne Type 47900), hingga beratnya ditinjau dari jenis minyak yang berbeda, dapat
konstan kemudian ditimbang dan hasilnya dilihat bahwa jenis minyak yang berbeda
dicatat sebagai m1. Selanjutnya ditimbang ±10 mempengaruhi alkali bebas dari sabun. Minyak
gram lidah buaya dengan menggunakan cawan dengan bilangan penyabunan yang tinggi akan
porselen yang telah dikonstankan beratnya dan menghasilkan sabun dengan alkali bebas
dicatat beratnya sebagai m2, kemudian rendah. Bilangan penyabunan merupakan
dimasukkan ke dalam furnace pada suhu 330ºC jumlah NaOH yang dibutuhkan untuk
selama 30 menit. Selanjutnya cawan porselen menyabunkan 1 gram minyak. Dengan
dikeluarkan dari furnace dan dimasukkan ke demikian apabila bilangan penyabunan tinggi,
dalam desikator selama 15 menit. Setelah itu, maka jumlah NaOH yang dibutuhkan juga
cawan porselen ditimbang dengan neraca semakin banyak dan jumlah NaOH yang tidak
analitis. Percobaan ini diulang sampai bereaksi semakin sedikit dan menghasilkan
didapatkan berat yang konstan dan kemudian kadar alkali bebas yang kecil pula. Jadi dapat
beratnya dicatat sebagai m3. Berdasarkan hasil dilihat pada Gambar 5 bahwa minyak jagung
penelitian didapatkan kadar abu lidah buaya memiliki kadar alkali bebas yang lebih tinggi
yaitu 0,1273%. Hal ini sudah sesuai dengan dibandingkan minyak kelapa.
literatur di mana kadar abu lidah buaya adalah Dari hasil penelitian di atas, bila ditinjau
0,1275%[9]. dari jumlah lidah buaya, didapatkan bahwa baik
untuk minyak kelapa maupun minyak jagung
Analisis Kadar Alkali Bebas mengalami penurunan kadar alkali bebas
Analisis kadar alkali bebas dilakukan seiring dengan bertambahnya jumlah lidah
dengan cara memasukkan 100 ml etanol ke buaya dalam sabun. Hal ini disebabkan karena
dalam labu ukur 400 mL dan dipanaskan.

17
WIDYA TEKNIK Vol. 12, No. 1, 2013 (11-21)

 
Gambar 5. Pengaruh Jenis Minyak, Jumlah NaOH dan Volume Lidah Buaya Terhadap Kadar Alkali Bebas

lidah buaya yang memiliki pH sekitar 3,5 Kemudian dimasukkan cawan yang telah
karena ditambahkan asam sitrat pada proses ditanami bakteri dengan inkubator dan dihitung
persiapan, sehingga ada sebagian NaOH yang jumlah bakteri pada waktu 24 dan 48 jam. Hasil
menetralkan asam sitrat serta senyawa asam uji bakteri dapat dilihat pada Tabel 3.
dalam lidah buaya, seperti asam salisilat,
Tabel 3. Uji Bakteri Lidah Buaya
sehingga menurunkan kadar alkali bebas. Jadi
dapat dilihat bahwa sabun dengan jumlah lidah Waktu 24 jam 48 jam
buaya 5 mL memiliki kadar alkali bebas paling Tangan tanpa lidah 109 127
besar dan sabun dengan jumlah lidah buaya 20 buaya
mL memiliki kadar alkali bebas paling kecil. Tangan + lidah buaya 61 83
Apabila ditinjau dari jumlah NaOH,
semakin banyak jumlah NaOH yang Dari data di atas dapat dilihat bahwa
ditambahkan, maka kadar alkali bebas pada tiap jumlah bakteri pada tangan menurun setelah
sabun akan semakin meningkat. Hal ini diolesi dengan lidah buaya. Hal ini
dikarenakan NaOH merupakan basa kuat yang membuktikan bahwa lidah buaya memiliki
menyebabkan peningkatan kebasaan pada kemampuan antiseptik, sehingga lidah buaya
sabun[24]. Jadi dapat disimpulkan bahwa sabun dapat digunakan sebagai pengganti triclosan
dengan jumlah NaOH 12 gram memiliki kadar dalam pembuatan sabun.
alkali bebas tertinggi. Dalam pembuatan sabun dilakukan
adanya variasi jumlah minyak, jumlah NaOH,
Uji Bakteri dan jumlah lidah buaya untuk mengetahui
Untuk mengetahui kemampuan lidah kemampuan antibakteri sabun yang terbaik.
buaya sebagai antibakteri, maka dilakukan uji Hasil analisis tersebut dapat dilihat pada
bakteri antara tangan yang tidak diolesi lidah Gambar 6. Dari Gambar 6 dapat dilihat bahwa
buaya dan tangan yang diolesi lidah buaya. Uji jenis minyak mempengaruhi kemampuan
bakteri dilakukan dengan mensterilkan cotton antibakteri sabun. Minyak jagung memiliki
bud yang akan digunakan dengan jumlah bakteri yang paling banyak untuk
melewatkannya di atas api bunsen. Diambil jumlah NaOH berturut-turut: 4, 8, dan 12 gram.
bakteri yang ada pada tangan dengan Banyaknya jumlah bakteri ini dikarenakan
mengoleskan cotton bud pada: telapak tangan, pembuatan sabun dari minyak jagung
punggung tangan, dan di antara jari-jari. Dibuka memerlukan waktu yang lama untuk proses
penutup cawan petri dan cotton bud dioleskan saponifikasi. Waktu yang diperlukan berkisar
pada permukaan agar dengan pola zig-zag. antara 45 menit hingga 60 menit. Hal ini

18
Gusviputri: PEMBUATAN SABUN DENGAN LIDAH BUAYA (ALOE VERA) SEBAGAI ...

Gambar 6. Pengaruh Jenis Minyak, Jumlah NaOH dan Jumlah Lidah Buaya Terhadap Jumlah
Bakteri

menyebabkan gel lidah buaya rusak karena uji menunjukkan jumlah bakteri semakin
terlalu lama terkena pemanasan, sehingga sedikit. Dapat dilihat pada Gambar 6, sabun
saponin dalam lidah buaya ikut rusak. dengan jumlah lidah buaya 20 mL memiliki
Berdasarkan literatur, pada suhu berkisar 50- jumlah bakteri paling sedikit. Hal ini
60oC, gel lidah buaya hanya dapat dipanaskan disebabkan karena gel lidah buaya memiliki
selama 15 menit[25]. Jika suhu lebih tinggi atau kemampuan antiseptik.
waktu pemanasan lebih lama, maka gel lidah Dari seluruh variasi sabun yang telah
buaya akan mengalami browning yang diuji, sabun yang sesuai dengan standar dan
menyebabkan saponin juga rusak. memiliki kemampuan antiseptik tertinggi
Pengaruh jumlah NaOH terhadap daya adalah sabun dari minyak kelapa dengan jumlah
antiseptik dapat dilihat pada jumlah NaOH 4 NaOH 8 gram dan 20 mL lidah buaya. Apabila
dan 12 gram diperoleh jumlah bakteri lebih sabun ini dibandingkan dengan hasil uji bakteri
banyak dibandingkan jumlah NaOH 8 gram. dengan tangan yang diolesi lidah buaya saja,
Hal ini dikarenakan pada jumlah NaOH 4 gram didapatkan hasil sebagaimana disajikan pada
dibutuhkan waktu penyabunan yang lama di Tabel 4 berikut:
mana dibutuhkan pemanasan dalam proses
penyabunan, sehingga gel lidah buaya Tabel 4. Perbandingan Sabun Lidah Buaya dengan
mengalami reaksi browning. Reaksi browning Lidah Buaya
merupakan reaksi enzimatis yang dapat 24 jam 48 jam
merusak kandungan senyawa dalam lidah buaya Sabun minyak kelapa (8 11 32
termasuk saponin, sehingga daya antiseptik gram NaOH, 20 mL
lidah buaya)
sabun menurun. Sedangkan untuk jumlah
Tangan + lidah buaya 61 83
NaOH 12 gram, banyaknya jumlah bakteri
disebabkan karena jumlah NaOH yang terlalu
Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa
tinggi, di mana NaOH dapat menurunkan
kemampuan antiseptik lidah buaya lebih baik
aktivitas saponin[25], sehingga menyebabkan
apabila diolah menjadi sabun. Hal ini
kandungan saponin dalam lidah buaya menurun
disebabkan karena sabun memiliki rantai
dan kemampuan antiseptik dari sabun menurun
karbon yang bersifat lipofilik dan hidrofilik. Di
juga.
mana rantai karbon bagian lipofilik akan
Ditinjau dari jumlah lidah buaya,
berikatan dengan kotoran. Dengan demikian
penambahan jumlah lidah buaya mempengaruhi
sabun dengan lidah buaya memiliki
daya antiseptik sabun yang dinyatakan dengan
kemampuan membersihkan yang lebih baik
uji bakteri. Makin banyak jumlah gel lidah
dibandingkan dengan lidah buaya saja, karena
buaya yang digunakan pada tiap variasi
selain sabun membersihkan tangan dari kotoran
konsentrasi NaOH dan jenis minyak, maka hasil

19
WIDYA TEKNIK Vol. 12, No. 1, 2013 (11-21)

seperti: minyak, debu, dan sebagainya, sabun [5] Stiani, T., Sari, F. dan Usri, K., Penerapan
ini juga membersihkan tangan dari kuman dan Penggunaan Lidah Buaya untuk
bakteri karena mengandung saponin dari lidah Pengobatan Stomatitis Uftosa (Sariawan)
buaya. di Desa Ciburial Kecamatan Cimenyan
Kabupaten Bandung
KESIMPULAN DAN SARAN [6] Kathuria, N., Manisha, N. G., Prasad, R.
Dari penelitian pemanfaatan lidah buaya dan Nikita, “Biologic Effects Of Aloe Vera
sebagai antiseptik alami dalam pembuatan Gel”, The Internet Journal of Microbiology,
sabun dengan menggunakan minyak kelapa 2011
minyak kelapa dan minyak jagung; jumlah [7] Anonim, Efficacy of Aloe vera, 2011,
NaOH 4-12 gram/20 mL liquid; jumlah lidah http://1.bp.blogspot.com/-
buaya 0-20 mL dapat disimpulkan bahwa: tUDkddB0NP0/Ta2FR0BNpTI/AAAAAA
1. a. Minyak dengan bilangan penyabunan AAABg/FxE5JlKzGR8/s320/lidah+buaya.j
yang besar menghasilkan pH dan alkali pg, Diakses 17 Januari 2012
bebas yang kecil. Jumlah NaOH dan [8] Hayati, K., Efek Anti Bakteri Ekstrak Lidah
aloe vera yang semakin banyak, pH dan Buaya (Aloe vera) Terhadap
kadar alkali bebas akan semakin tinggi; Staphylococcus aureus Yang Diisolasi Dari
b. Minyak dengan kandungan asam lemak Denture Stomatitis (Penelitian In Vitro),
jenuh lebih tinggi akan menghasilkan 2011
sabun dengan kekerasan lebih tinggi [9] Sulaeman, S., Model Pengembangan
dibandingkan sabun dari minyak dengan Agribisnis Komoditi Lidah Buaya (Aloe
kandungan asam lemak jenuh rendah. vera),
Semakin banyak jumlah NaOH, akan http://www.smecda.com/kajian/files/jurnal/
semakin tinggi kekerasan sabun. _5_%20Jurnal_Agribisnis_Aloevera.pdf.,
Sedangkan untuk jumlah lidah buaya Diakses 22 Januari 2012
tidak mempengaruhi kekerasan sabun. [10] Hutapea, J.R., Inventaris Tanaman Obat
c. Minyak dengan waktu saponifikasi tinggi Indonesia, 1999
akan menghasilkan sabun dengan [11] Ramachandra, C.T., “Processing of Aloe
kemampuan antibakteri rendah. Semakin Vera Leaf Gel: A Review”, Hlm 502-510,
banyak NaOH kemampuan antibakteri American Journal of Agricultural and
akan semakin menurun. Selain itu, Biological Sciences, Volume 3, 2008
semakin banyak jumlah lidah buaya [12] Saeed, M.A., dan Yaqub, I. A. U., Aloe
kemampuan antibakteri akan semakin vera: A Plant of Vital Significance,.
tinggi. Quarterly Science Vision, 2003
2. Sabun dengan kemampuan antiseptik terbaik [13] Makkar, Harinder P. S., P. Siddhuraju, P.,
yang memiliki kadar alkali bebas kurang dan Becker, K., Methods in Molecular
daripada 0,22% adalah sabun dari minyak Biology: Plant Seceondary Metabolites,
kelapa, jumlah NaOH 8 gram, dan jumlah Humana Press Inc., New Jersey, 2007
lidah buaya 20 mL. [14] MAPI, Tim Sekretariat, Minyak Kelapa
Sebagai Bahan Bakar Alternatif (Biofuel
DAFTAR PUSTAKA dan Biodiesel Dari Kelapa) 2010,
[1] The Alliance for the Prudent Use of http://www.dekindo.com/content/artikel/b
Antibiotics (APUA), Triclosan, Boston, ahan_bakar.pdf, Diakses 20 Februari
2011 2012
[2] White, D.I.R., dkk, Triclosan, Hlm. 5, [15] Rolifhartika, Sifat lemak,
Scientific Committee on Consumer http://rolifhartika.files.wordpress.com/20
Products, 2006 11/06/sifat-kimia-1.png?w=530, Diakses
[3] Dooley, E.E., Too Clean for Comfort, in 1 Maret 2012
Environews Forum, Hlm. 18, Environmental [16] Hart, H., Kimia Organik: Suatu Kuliah
Health Perspectives, 2011. Singkat, Edisi Ke Sebelas, Penerbit
[4] Dehari, P., dkk, Technology transfer and Erlangga, Jakarta, 2004
project management network For aloe vera [17] Perdana, F. K., dan Hakim, I.,
as semi finish product like Gel, Powder and Pembuatan Sabun Cair Dari Minyak
finish products like aloe vera drink or fizzy Jarak dan Soda Q Sebagai Upaya
tablet. Ensymm: Consulting for Meningkatkan Pangsa Pasar Soda Q,
Biotechnology, 2006 http://eprints.undip.ac.id/3662/1/makalah

20
Gusviputri: PEMBUATAN SABUN DENGAN LIDAH BUAYA (ALOE VERA) SEBAGAI ...

_seminar_soda_Q_pdf.pdf., Diakses 3 [23] Chempro, Fatty Acid Compisition of


Maret 2012 Some Major OIl.
[18] Blake, I. A., How to Make Paper Soap, http://www.chempro.in/palmoilproperties
http://www.ehow.com/how_6133091_ma .htm., Diakses 15 Maret 2012
ke-paper-soap.html., Diakses 6 Maret [24] Purnamawati, B., Kajian Pengaruh
2012 Konsentrasi Sukrosa dan Asam Sitrat
[19] Hikmah, M. N. dan Zuliyana, Pembuatan Terhadap Mutu Sabun Transparan, 2006,
Metil Ester (Biodiesel) Dari Minyak http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handl
Dedak dan Metanol Dengan Proses e/123456789/3491/F06dpu.pdf?sequence
Esterifikasi dan Transesterifikasi, 2010, =4, Diakses 15 Maret 2012
http://eprints.undip.ac.id/13469/1/SKRIP [25] Abou-Arab, A. A., dan Abu-Salem, F.
SI.pdf., Diakses 16 Februari 2012. M., “Nutritional Quality of Jatropha
[20] Badan Standardisasi Nasional, BSN 06- Curcas Seeds and Effect of Some
3532-1994: Sabun Mandi, Standar Physical and Chemical Treatments on
Nasional Indonesia, Hlm. 1., Diakses 6 Their Anti-nutritional Factors”, African
Maret 2012 Journal of Food Science, Hlm. 93-103,
[21] Standar Nasional Indonesia (SNI), Cara 2010
Uji Lemak dan Minyak, http://www.academicjournals.org/ajfs/PD
http://repository.usu.ac.id/bitstream/1234 F/Pdf2010/Mar/abou-Arab and Abu-
56789/25774/5/Chapter%20I.pdf. Salem Pdf.pdf., Diakses 15 Maret 2012
Tanggal akses: 5 Mei 2012.
[22] Orthoefer, F. T. dan Wilson, R. F.,
Proceedings of the World Conference on
Oilseed Processing and Utilization,
AOCS Press Champaign, Illinois, 2001

21

Anda mungkin juga menyukai